BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Disiplin Kerja dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penjualan di PT Alfa Scorpii Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi. Tumbuh dan berkembangnya suatu perusahaan tidak akan terlepas dari peranan tenaga kerja (karyawan). Para karyawan merupakan bagian dari sumber daya yang sangat penting dalam perusahaan dan merupakan salah satu aset yang sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Dengan demikian sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat mempekerjakan karyawan yang berkualitas dan berdedikasi tinggi, yang dapat memberikan kinerja kerja yang baik terhadap perusahaan.

  Menurut Mangkunegara (2006:67), kinerja karyawan atau yang sering di sebut sebagai prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. Kinerja karyawan yang bernilai positif memberikan bagi perusahaan itu sendiri. Dengan kinerja karyawan yang bernilai positif memberikan rasa optimis bagi perusahaan dalam melaksanakan terobosan-terobosan pengembangan perusahaan baik untuk manajer ekspansi,maupun mengakuisisi perusahaan lain. Sementara kinerja karyawan yang bernilai negatif justru akan menghambat pencapaian tujuan-tujuan perusahaan, bahkan dapat menurunkan citra perusahaan di mata pesaing. Oleh karenanya perlu di perhatikan upaya-upaya yang dapat meningkat kinerja karyawan. Dalam upaya

  13 peningkatan kinerja karyawan, terdapat dua faktor yang di anggap mempengaruhi tinggi rendah tingkat kinerja karyawan, yaitu bentuk disiplin kerja dan pemberian kompensasi.

  Pelaksanaan disiplin kerja mencerminkan besarnya tanggung jawab seorang karyawan terhadap tugas-tugas yang di berikan kepadanya. Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan organisasi karena di gunakan untuk memotivasi karyawan agar dapat melaksanakan perkerjaan dengan baik. Menurut Fathoni (2006 : 172), kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting. Karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat di capainya. Implementasi disiplin kerja dalam lingkungan kerja perusahaan akan membantu untuk mendidik karyawan untuk menaati peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada. Utamanya pelaksanaan disiplin kerja untuk mengoreksi penampilan kerja agar peraturan kerja dapat diberlakukan secara konsisten, tidak bersifat menghakimi dalam memberlakukan hukuman atas tindakan indisipliner. Kepatuhan karyawan dalam melaksanakan disiplin kerja akan membantu meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan disiplin kerja dan menjamin terlaksananya operasional perusahaan dengan baik dan lancar.

  Selain disiplin kerja terdapat faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu pemberian kompensasi. Pemberian kompensasi menjadi agenda penting dalam kegiatan perusahaan, karena karyawan akan dapat lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Lebih lanjut di jelaskan oleh Nawawi (2008 : 315), bahwa kompensasi merupakan bentuk

  14 penghargaan atau ganjaran yang di berikan oleh organisasi/perusahaan kepada para pekerja yang memikul kewajiban dan tanggung jawab melaksanakan pekerjaan. Pemberian kompensasi yang benar dan memadai akan memberikan manfaat positif tidak hanya bagi karyawan, tetapi juga bagi perusahaan.

  Pemberian kompensasi yang benar dan memadai akan menurunkan tingkat perputaran karyawan dan biaya perekrutan karyawan baru dapat ditekan, sehingga menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan selalu mengharapkan agar perilaku karyawan sesuai dengan tujuan perusahaan, maka kompensasi merupakan salah satu aspek yang paling berarti bagi karyawan maupun perusahaan dalam mengarahkan perilaku karyawan. Pemberian berbagai kompensasi menjadi salah satu motivasi yang dapat menimbulkan semangat kerja karyawan yang apabila di arahkan akan membawa dampak positif bagi kinerja karyawan.

  PT. Alfa Scorpi Medan merupakan salah satu perusahaan distributor sepeda motor merek Yamaha di Kota Medan. berusaha untuk terus meningkatkan kinerja karyawannya secara keseluruhan. Namun tidak mudah untuk mencapai tingkat kinerja yang sesuai dengan keinginan manajemen perusahaan. Data Sehubungan dengan tingkat penjualan dan realisasi penjualan oleh PT Alfa Scorpi Medan adalah sebagai berikut:

  15

  Tabel 1.1Penjualan dan Realisasi PT Alfa Scorpii Medan

  Persentase Jumlah Target Realisasi Tingkat

  Tahun Penjualan

  (orang) Penjualan Penjualan Produktivitas (%)

  2010 89 480 423 88,12

  4.75 2011 95 970 900 92,78

  9.47 2012 100 1020 1202 117,84

  12.02 2013 98 1040 990 95,19

  10.10 2014 107 1200 850 70,83 7.94 2015 107 1100 750 68,18

  7.01 Sumber: PT Alfa Scorpi Medan, 2016 (Data diolah) Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa dalam kegiatan penjualan sepeda motor merek Yamaha dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 mengalami fluktuasi. Pada 2012 perusahaan mampu melebihi target yang ditetapkan, yaitu 1202 unit dari target penjualan sebanyak 1020 unit atau sebesar 117,84%. Sedang pada pada tahun-tahun yang lain perusahaan tidak mampu mencapai targetnya, bahkan pada tahun 2013 sampai 2015 penjualan mengalami penurunan yang cukup berpengaruh, yaitu target penjualan sebanyak 1040 unit yang terealisasi hanya 990 unit atau sebesar 95,19% dan 850 unit dari target yang di tetapkan, yaitu 1200 atau sebesar 70,83 serta 750 unit dari target yang ditetapkan, yaitu 1100 atau sebesar 68,18%.

  Data pada T abel 1.1 dijelaskan bahwa realisasi karyawan bagian penjualan pada PT. Alfa Scorpii sampai tahun 2015 terakhir mengalami penurunan sampai 68,18% dan berada dibawah target penjualan yang telah di tetapkan. Dari data tersebut, jelas ditunjukkan bahwa penurunan terjadi selama periode 2013 sampai 2015. Dimana penurunan kemampuan menjual produk yang ada pada perusahaan sebenarnya telah menunjukkan kinerja karyawan yang mengalami penurunan dari tahun 2013 dan 2015.

  16 Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Dugaan sementara yang menyebabkan rendahnya kinerja tersebut adalah karena disiplin kerja dan kompensasi yang diterima oleh karyawan dirasakan kurang baik.

  Sutrisno (2013:89) mengatakan bahwa disiplin pegawai adalah perilaku seseorang dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun yang tidak tertulis. Kedisiplinan dalam suatu organisasi harus ditegakkan, karena tanpa dukungan kedisiplinan karyawan yang baik, maka sulit untuk mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut Arianto (2013:192).

  Disiplin adalah suatu hal yang mutlak harus ditanamkan pada setiap karyawan di perusahaan baik itu tingkat bawah sampai tingkat atas. Hal yang paling dasar dalam kedisiplinan karyawan adalah manajemen waktu, dalam hal ini para karyawan menjadi tidak disiplin sehingga mengakibatkan penurunan kinerja dan kualitas kerja karyawan. Hal ini tentu saha berdampak pada pemborosan waktu sehingga biaya yang dikeluarkan pun menjadi berlipat dari biaya yang telah dianggarkan. Disiplin merupakan salah satu hal yang harus dijaga dan ditingkatkan secara terus menerus agar karyawan yang bersangkutan menjadi terbiasa bekerja dengan penuh kedisiplinan dan tanggungjawab sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh perusahaan.

  Bentuk kedisiplinan pada penelitian ini dapat ditunjukkan dengan tingkat kehadiran karyawan. Data sehubungan dengan bentuk kedisiplinan pada penelitian ini dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini:

  17

  18 Tabel 1.2

  2.32

  4.77 Okt 110

  13

  3.47

  9

  4.42

  

12

  3.01

  8

  3.47 Sep 115

  9

  6

  4.05

  3.47

  

9

  3.47

  9

  3.70 Agt 111

  10

  2.70

  7

  2.70

  

7

  11

  

8

  10

  3.01 Des 107

  Kurangnya disiplin akan mempengaruhi kinerja kerja karyawan, karena akan berpengaruh terhadap jalannya operasional perusahaan. Tingkat kedisiplinan karyawan tersebut juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jalannya kegiatan operasional perusahaan. Tinggi atau rendahnya tingkat kehadiran karyawan akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas tingkat penjualan.

  Persentase tersebut di atas menunjukkan tingkat disiplin karyawan yang perlu mendapatkan perhatian karena mencapai standart krisis yang sudah di tentukan yang masih bisa ditoleransi pertahunnya adalah sekitar 0% sampai dengan 3%.

  3.47 Sumber: PT Alfa Scorpi Medan, 2016 (Data diolah) Tabel 1.2 dapat dilihat tingkat keterlambatan dan absensi karyawan.

  9

  3.47

  9

  3.47

  

9

  3.70

  10

  8

  3.01

  2.70

  7

  3.70

  

10

  2.70

  7

  3.70 Nov 109

  10

  3.01

  8

  3.70

  2.32 Jul 109

  Rekapitulasi Absensi Karyawan bagian penjualan PT Alfa Scorpi Medan Bulan Jumlah

  3.01

  3.01

  

8

  4.05

  11

  3.47 Mar 115

  9

  2.32

  6

  3.70

  

10

  8

  3.47

  3.01 Feb 125

  8

  2.70

  7

  3.47

  

9

  2.32

  6

  Jan 125

  Pegawai Keterangan Ketidakhadiran Izin Cuti Sakit Absen F % F % F % f %

  9

  9

  6

  4.05

  3.47

  9

  3.47

  

9

  3.01

  8

  2.70 Jun 112

  7

  3.70

  10

  

11

  3.47 Apr 109

  4.45

  12

  4.05 Mei 109

  11

  3.01

  8

  3.47

  

9

  3.47

  9

  Selanjutnya faktor lain yang perlu diperhatikan dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah kompensasi. Handoko (2012:81) menyatakan bahwa kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas kerja mereka.

  Dalam rangka pemberian kompensasi harus memperhatikan faktor adil dan layak. Apabila pemberian kompensasi kurang tepat dapat menyebabkan hal yang kurang menguntungkan bagi perusahaan, dimana kinerja karyawan akan menurun. Sebaliknya jika diberikan secara tepat akan mencapai tujuan perusahaan. Saydam (2005:267) menyatakan bahwa kompensasi yang memadai merupakan alat yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja lebih baik. Oleh karena itu kompensasi merupakan hal yang dapat menimbulkan minat pada karyawan agar cenderung untuk melakuan kegiatan yang diharapkan oleh perusahaan dalam peningkatan kinerja karyawan.

  Kompensasi yang diberikan perusahaan menurut beberapa karyawan dirasakan kurang. Walaupun karyawan telah mendapatkan jaminan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja, namun karyawan merasa masih kurang. Jika dilihat dari sisi gaji yang diberikan oleh perusahaan telah berada di atas upah minimum propinsi, namun dirasakan masih kurang untuk mencapai hidup layak. Hal ini yang diinginkan oleh karyawan adalah seperti adanya bonus akhir tahun yang cukup tinggi, tunjangan yang baik untuk anak dan istri. Kompensasi yang kurang tersebut menjadikan karyawan menjadi menurun kinerjanya.

  Data sehubungan dengan kompensasi/insentif yang diterima oleh karyawan di PT. Alfa Scorpii Medan adalah sebagai berikut:

  19

Tabel 1.3 Insentif Karyawan bagian PenjualanPT. Alfa Scorpii Medan

  No Jabatan Besar Insentif 96-100% 89-95% 85-90%

  1 Kepala Penjualan 2.089.000 1.950.000 1.850.000

  Sales

  2 Supervisor 1.650.000 1.550.000 1450.000

  Counter sales

  3 750.000 650.000 550.000

  Salesmen

  4 540.000 440.000 350.000 Sumber: PT Alfa Scorpii Medan, 2016( data diolah)

Tabel 1.3 tersebut menunjukkan jenis dan besaran Kompensasi yang di terima oleh karyawan bagian penjualan di PT Alfa Scorpii Medan dalam bentuk

  finansial. Selain gaji pokok, THR dan tunjangan Kesehatan. PT Alfa Scorpii memberikan insentif kepada setiap bagian, Namun pembagian dilihat dari jabatan- jabatan dan besarnya pencapaian yang diemban setiap karyawan. Sistem pembagian menggunakan sistem pembagian keuntungan dimana sejumlah keuntungan yang didapat dari penjualan dibagikan perjabatan. Apabila jabatan dan pencapaian yang diemban oleh karyawan itu tinggi, maka insentif yang diterima juga besar.

  Namun dari pemberian Kompensasi di atas, karyawan merasa kurang puas. Karena Pemberian Kompensasi tidak sesuai dengan yang di harapkan karyawan selama ini.

  Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dalam bentuk skripsi dengan judul "Pengaruh Disiplin

  

Kerja dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian

Penjualan Di PT Alfa Scorpii Medan”.

  20

  1.1 Perumusan Masalah

  Berdasarkan pada identifikasi masalah, maka sangat perlu untuk merumuskan masalah pada penelitian ini, yang merupakan pokok permasalahan yang harus dijawab. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah Disiplin Kerja dan Pemberian Kompensasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penjualan di PT Alfa Scorpii Medan”.

  1.2 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan pada rumusan masalah pada penelitian ini, maka penulis menetapkan tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui dan menganalis pengaruh Disiplin Kerja dan Pemberian Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penjualan di PT Alfa Scorpii Medan”.

  1.3 Manfaat Penelitian

  Dalam setiap hal yang dilakukan tentunya memiliki manfaat yang akan didapat. Demikian juga dengan penelitian ini. Nantinya penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1.

  Bagi PT Alfa Scorpii Medan Memberikan informasi bagi pimpinan perusahaan sehubungan dengan permasalahan kinerja serta variable – variable yang dapat mempengaruhi peningkatan dan penurunan kinerja karyawannya.

  21

2. Bagi Penulis

  Sebagai wahana melatih menulis dan berpikir ilmiah pada bidang Sumber Daya Manusia terutama mengenai disiplin kerja dan kompensasi serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Selain itu juga menambah pengetahuan penulis sehubungan dengan judul penelitian ini 3. Bagi peneliti selanjutnya

  Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk mengadakan peneltian lanjutan sehubungan dengan judul penelitian ini.

  22