BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA KUALANAMUDELI SERDANG A. Sejarah Ringkas Perusahaan Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM) - Peranan Public Relation dalam Meningkatkan Image pada PT. Angkasa Pura II Kualanamu, Deli

BAB II
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA
KUALANAMUDELI SERDANG

A. Sejarah Ringkas Perusahaan
Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM)
adalah Bandar Udara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera
Utara. Bandara ini terletak 39 km dari kota Medan. Bandara ini adalah Bandara
terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional SoekarnoHatta.Lokasi Bandara ini dulunya bekas areal perkebunan PT Perkebunan
Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Kecamatan Beringin, Deli
Serdang,

Sumatera

Utara.Pembangunan

Bandara

ini

dilakukan


untuk

menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang sudah berusia 85
tahun.Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi “Main Hub” yaitu pangkalan
transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya. Selain itu, adanya
kebijakan untuk melakukan pembangunan Bandara Internasional Kualanamu
adalah karena keberadaan Bandara Internasional Polonia di tengah kota Medan
yang mengalami keterbatasan operasional dan sulit untuk dapat dikembangkan
serta kondisi fasilitas yang tersedia di Bandara Polonia sudah tidak mampu lagi
menampung kebutuhan pelayanan angkutan udara yang cenderung terus
meningkat.
Adapun tahapan-tahapan penetapan Bandara Internasional Kualanamu
sebagai pengganti Bandara Polonia adalah sebagai berikut :
1992 : Dilakukan studi pemilihan lokasi Bandar Udara Baru sebagai pengganti
Bandar Udara Polonia oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,

9

10


dimana terhadap 6 (enam) alternatif lokasi di Propinsi Sumatera Utara
yang berada di kawasan Kualanamu, Pantai Cermin & Hamparan Perak
(masing-masing dua lokasi). Dengan memperhatikan 6 (enam) aspek
sebagai berikut:
a.

Rencana Tata Ruang Wilayah;

b.

Pertumbuhan Ekonomi;

c.

Kelayakan ekonomis, teknis, operasional, lingkungan dan usaha
angkutan udara;

d.


Keamanan dan keselamatan penerbangan;

e.

Keterpaduan intra dan antar moda; dan

f.

Pertahanan keamanan Negara;

Terpilih 2 (dua) alternatif lokasi Bandar Udara Baru sebagai pengganti
Bandar

Udara

Polonia

yaitu

di


kawasanKualanamu dan Pantai

Cermin (masing-masing satu lokasi).
1994: Dilakukan studi pembuatan Master Plan & Basic Design Bandar Udara
Baru sebagai pengganti Bandar Udara Polonia oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara terhadap 2 alternatif lokasi terpilih yaitu di kawasan
Kualanamu & Pantai Cermin (masing-masing satu lokasi).
1995 :Penetapan lokasi Bandar Udara Baru di KUALANAMU sebagai pengganti
Bandar Udara Polonia melaluiKeputusan

Menteri Perhubungan

Nomor 41 Tahun 1995 (21 September 1995) yang kemudian
disempurnakan dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 66
Tahun 1996 (6 Nopember 1996).

11

1996:Dimulainya proses pembebasan lahan lokasi Bandar Udara Baru Kualanamu

seluas 1.365 Ha oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku BUMN
penyelengara bandar umum.
1997:Dilakukan studi Review Master Plan & Basic Design Fasilitas Sisi Darat
Bandar Udara Baru Kualanamu oleh PT. Angkasa Pura II (Persero).
Pencanangan membangun Bandara Baru Kualanamu dengan sistem “Ruislag”
(tukar guling dengan Bandar Udara Polonia), pada saat itu sudah ada
investor yang berminat yaitu konsorsium PT. Citra Lamtoro Gung
Persada.Terkait terjadinya krisis ekonomi pada era pemerintahan Orde
Baru,

maka

status

pembangunan

Kualanamu “Ditangguhkan

Bandar


Udara

Pelaksanaannya” melalui

Baru

KEPPRES

Nomor 39 Tahun 1997 pada tanggal 20 September 1997; Kemudian
terjadi

perubahan

status

pembangunan

Bandar

Udara


Baru

Kualanamu “Untuk Diteruskan Pelaksanaannya” melalui KEPPRES
Nomor 47 Tahun 1997 pada tanggal 1 Nopember 1997;
1998 : Kembali terjadi perubahan status pembangunan Bandar Udara Baru
Kualanamu “Untuk

Ditangguhkan

Pelaksanaannya” melalui

KEPPRES Nomor 5 Tahun 1998 pada tanggal 10 Januari 1998;
2002: Diterbitkan KEPPRES Nomor 15 Tahun 2002 tentang Pencabutan
KEPPRES Nomor 39 Tahun 1997 dengan mengintruksikan kepada
Kementrian

terkait untuk

melakukan


penilaian

kelayakan

penerusan proyek-proyek yang ditangguhkan pelaksanaannya (termasuk
proyek pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu)pada tanggal 22
Maret 2002;

12

Selanjutnya Kementrian Perhubungan c/q Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
melakukan pengkajian ulang yang didasarkan pada tingkat kebutuhan,
ketersediaan dana dan kriteria/ karakteristik khusus proyek dan
dinyatakan pembangunan Bandar Udara Baru di Kualanamu layak untuk
diteruskan pelaksanaanya. Dan atas persetujuan Presiden RI pada Era
Reformasi, Menteri Perhubungan menetapkan pembangunan Bandar
Udara Baru Kualanamu dapat diteruskan pelaksanaanya dengan pola
pendanan dari BLN/LOAN, namun kebijakan pemerintah pada Era
Indonesia Bersatu menyetujui pendanaan dari APBN dan Sharing

dengan PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku BUMN penyelenggara
Bandar Udara umum.
2003 : Pembuatan Detail Engineering Design pembangunan Bandar Udara
Kualanamu oleh Ditjen Perhubungan Udara dan PT. Angkasa Pura II
(Persero).
2006 : Peletakan

Batu

Pertama sebagai

awal

dimulainya

pelaksanaan

pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu oleh Wakil Presiden
RI M. YUSUF KALLA.
2007 : Penetapan Rencana Induk Bandar Udara Baru Kualanamu dengan

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 30 Tahun 2007 (16 Juli
2007) dan perubahannya dengan Peraturan Menteri Perhubungan
No.: KM 61 Tahun 2007 (29 November 2007). Penetapan KKOP
(Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan) Bandar Udara Baru
Kualanamu

dengan

Peraturan

Menteri

No.: KM 57 Tahun 2007 (2 Nopember 2007).

Perhubungan

13

2008 :


Pelaksanaan
sampai
target

Pembangunan

Bandar

Udara

Baru

Kualanamu

dengan saat ini dan diharapkan dapat diselesaikan sesuai
pengoperasian

bandar

udara

yang

telah

ditetapkan

pemerintah.
2013 : Perngoperasian Bandar Udara Internasional Kualanamu pada 25 Juli
2013.
2014 : Tanggal 27 Maret 2014 Bandar Udara Internasional Kualanamu di
resmikan

oleh

Presiden

RI

Susilo

Bambang

Yudhoyono

(http://kualanamu-airport.co.id/id/general/about-us).
Sejak Tahun 2000 Bandar Udara yang masuk ke PT. Angkasa Pura II
(Persero) berjumlah menjadi dua belas Bandar Udara diantaranya:
1. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang,
2. Bandar Udara Internasional Halim Perdana kesuma di Jakarta,
3. Bandar Udara Sultan Mahmud Baharuddin II di Palembang,
4. Bandar Udara Internasional Supadio di Pontianak,
5. Bandar Udara Internasional Kualanamu Deli Serdang (sebelumnya Polonia di
Medan,
6. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh,
7. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim di Pekan Baru,,
8. Bandar Udara Internasional Minangkabau di Padang,
9. Bandar Udara Husein Sastra Negara di Bandung,
10. Bandar Udara Kijang di Tanjung Pinang,
11. Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang,
12. Bandar Udara Sultan Taha di Jambi.

14

B. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang turut
mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Dalam suatu struktur organisasi terdapat kerangka kerja yang
menggambarkan wewenang, tanggung jawab dan hubungan tiap bagian yang ada
didalamnya.Dari struktur organisasi dapat terlihat jenjang wewenang dan
tanggung jawab atasan hingga bawahan didalam melaksanakan kegiatan
operasional perusahaan.
Kantor

cabang

PT.

Angkasa

Pura

II (Persero)

Bandar

Udara

KualanamuDeli Serdang adalah unit pelaksana PT. Angkasa Pura II (Persero) dan
dipimpin oleh seorang General Manager.Susunan Organisasi sesuai dengan
keputusan direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) No.KEP 58/OM.00/AP-II/1994,
diubah lagi menjadi KEP. 471/OM.00/1988 tanggal 4 September 1998 tentang
pemberlakuan organisasi, peraturan, sistem dan prosedur pada kantor cabang PT.
Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu,Deli Serdang terdiri dari:
1. General Manager,
2. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU),
3. Divisi Pelayanan Operasi Bandara,
4. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik,
5. Divisi Teknik Umum dan Peralatan,
6. Divisi Administrasi dan Komersil,
7. Kelompok Petugas Operasi (Officer In Charge).

15

Selanjutnya akan diuraikan secara garis besar mengenai tugas dan fungsi
serta tanggung jawab para pelaksana jalannya roda perusahaan dilingkungan PT.
Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu(Stuktur Organisasi PT.
Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu dapat dilihat pada Lampiran
I).

C. Uraian Tugas Perusahaan (Job Description)
Adapun Uraian Tugas (Job Description) setiap bidang divisi pada PT.
Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara KualanamuDeli Serdang adalah sebagai
berikut:
1. General Manager
General Manager berperan sebagai manajemen puncak di PT. Angkasa
Pura II (Persero) BandaraKualanamu, yang berfungsi sebagai berikut:
a. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan organisasi
keselamatan lalu lintas udara,
b. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan opeasional Bandara,
c. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersil,
d. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemilihan fasilitas
tehnik elektonika dan listrik,
e. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi,
f. penyiapan,

pelaksanaan

dan

pengendalian

kegiatan

keuangan

perlengkapan.
2. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU)
Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU) bertugas:

dan

16

a. menyiapkan dan melakukan Kegiatan Aerodrome dan Aproach Control
(terminal control area),
b. menyiapkan dan melaksanakan Areal control,
c. menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan bantuan operasi
penerbangan (penerbangan aeronautika).
Divisi ini befungsi sesuai dengan tugas yang ditetapkan. Untuk melaksanakan
tugas dan fungsi tersebut, divisi pelayanan operasi lalu lintas udara ini dibantu
oleh beberapa dinas yaitu:
1) Dinas Pelayanan Terminal, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengendalian dan pengawasan operasi lalu lintas udara di Bandara Polonia
Medan dan wilayah udara sekitarnya, di wilayah uadara terminal control
area, di wilayah udara pendekatan termasuk control zone,
2) Dinas

Pelayanan

Areal

Control

(ACC),

yang

mempunyai

tugas

melaksanakan kegiatan pelayanan pengendalian dan pengawasan operasi
keselamatan lalu lintas udara di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya,
3) Dinas Pelayanan Bantuan Operasi Penerbangan/Penerbangan Aeronotika
(BOP/RANGTIKA), yang mempunyai tigas melaksanakan kegiatan
pengiriman dan penerimaan berita-berita penerbangan melalui hubungan
antar

stasiun

pengolahan,

komunikasi
pengumulan,

penerbangan
penyampaian

serta
dan

melakukan
penyebaran

penerbangan.
3. Divisi Pelayanan Operasi Bandara
Divisi pelayanan Operasi Bandara mempunyai tugas:
a. menyiapkan dan melakukan kegiatan pelayanan bandar udara,

kegiatan
informasi

17

b. menyiapkan

dan

melaksanakan

kegiatan

pertolongan

kecelakaan

penerbangan dan pemadam kebakaran,
c. menyiapkan dan melaksanakan pengamanan bandar udara.
Untuk menyelengarakan tugas tersebut, divisi pelayanan udara mempunyai
fungsi penyiapan dan pelaksanaan operasi sesuai dengan tugas yang dimiliki.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, divisi pelayanan operasi udara
dibantu oleh beberapa dinas yang bertanggung jawab kepadanya, yaitu:
1) Dinas Pelayanan Bandar Udara, yang mempunyai tugas melaksanakan
pengaturan pelayanan disisi udara (airside), pengaturan layanan di terminal
dan fasilitasnya, sisi darat, pelayanan penerangan dan komunikasi umum
yang berhubungan dengan penerbangan dan pariwisata untuk pemakai jasa
bandar udara, pengurusan perizinan masuk/pas bandara serta sistem
informasiopersional bandar udara,
2) Dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran
(PKP-PK), yang mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta penanggulangan
keadaan gawat darurat medis dilingkungan kerja bandar udara sekitarnya,
3) Dinas Pengamanan Bandar udara, yang mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengamanan di lingkungan kerja Bandar udara.
4. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik
Divisi teknik Elektronika dan Listrik mempunyai tugas:
a. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fasilitas teknik elektronika,
b. menyipakan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemelihraan dan
pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar,

18

c. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fsilitas teknik listrik,
d. membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan listrik
sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi.
Untuk melaksanakan tugasnya, Divisi Teknik Elektronika dan Listrik dibantu
oleh beberapa dinas yaitu:
1) Dinas Telekomunikasi dan Teknik Elektronika Bandara, yang mempunyai
tugas melaksanakan kegitan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan
fasilitas telekomunikasi penerbangan, eletronika dan pelaporan fasilitas
telekomunikasi penerbangan, elektronika bandar udara dan komputer,
2) Dinas Teknik Navigasi Udara dan Radar, yang mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas
navigasi udara dan radar,
3) Dinas Teknik Listrik, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas listrik.
5. Divisi Teknik Umum dan Peralatan
Divisi Teknik Umum dan peralatan mempunyai tugas:
a. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas
bangunan,
b. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas
landasan dan lingkungan bandar udara,
c. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas
teknik, mekanikal dan peralatan,

19

d. membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan
sesuai pelimpahan wewenang yang diberikan direksi.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, divisi teknik umum dan peralatan
mempunyai fungsi menyiapkan dan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas yang
menjadi wewenang dan tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya Divisi Teknik Umum dan Peralatan dibantu oleh tiga dinas yaitu:
1) Dinas Teknik Bangunan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan terminal,
banguan operasional dan bangunan umum,
2) Dinas Teknik Landasan dan Tata Lingkungan, mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas
landasan dan lingkungan bandar udara,
3) Dinas Teknik Mekanikal dan Peralatan, mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas mekanikal
peralatan.
6. Divisi Administrasi dan Komersil
Divisi Administrasi dan Komersil mempunyai Tugas
a. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan usaha komersil,
b. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan keuangan,
c. menyiapkan dan melakukan kegiatan akuntansi,
d. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan perlengkapan,
e. menyiapkan

dan

melakukan

ketatausahaan dan umum.

kegiatan

administrasi

kepegawaian,

20

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Divisi Administrasi dan Komersil
dibantu oleh beberapa dinas, yaitu:
1) Dinas Komersil, mempunyai tugas menyiapkan pengembangan dan
melaksanakan kegiatan komrsil yang meliputi pengumpulan data dan
produksi, perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa
aeronautika dan jas non penerbangan maupun usaha-usaha lain yang
mempunyai hubungan usaha-usaha kebandar udaraan,
2) Dinas Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan
dan anggaran,
3) Dinas Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan akuntansi,
4) Dinas Perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengadaan
pergudangan dan administrasi perlengkapan,
5) Dinas Kegawaian dan Umum, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
Administrasi kepegawaian, kesejahteraan, dan pelayanan kesehatan
pegawai, kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan, penyelenggaraan
informatika, manajerial dan pengolahan data serta pentiapan ikatan kerja.
7. Kelompok Petugas Operasi (officer in charge)
Kelompok petugas operasi terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang
setingkat kepala divisi yang merupakan pelaksanaan non sruktural dalam
menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama di Bandar udara,
berfunsi secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut. Dalam melaksanakan
tugasnya kelompok petugas operasi bertanggung jawab kepada General manager.
Susunan struktur organisasi PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara
Kualanamu dapat dilihat pada Gambar 2.1.

21

22

D. Jenis Usaha Perusahaan
PT. Angkasa Pura II (Persero) yang kemudian disingkat menjadi PT. AP II
adalah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa Bandar Udara dan keselamatan
penerbangan. Untuk memperjelas jenis kegiatan usaha PT. AP II ini dibawah ini
akan dijelaskan Tugas, Fungsi dan Sifat Usahanya. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.3 tahun 1985 tentang Perusahaan Umum Angkasa Pura II.
Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1986 mengenai sifat usaha, maksud dan tujuan,
lapangan usaha serta sumber pendapatan usaha sebagai berikut:
1. Sifat usaha adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan,
2. Maksud dan tujuan adalah untuk turut serta dalam membangun ekonomi dan
ketahanan nasional sesuai kebijakan pemerintah melalui penyelenggaraan
penyediaan dan pengusahaan Bandar udara untuk turut menunjang kelancaran
angkutan udara secara aman, selamat dan efisien,
3. Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi dan terjaminnya keselamatan
kekayaan negara, perusahaan menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut:
a. penyediaan, pengusahaan pengembangan jasa bandar udara,
b. perencanaan pengembangan dan pemeliharaan bandar udara,
c. usaha-usaha lain yang dapat menunjang tecapainya tujuan perusahaan
dengan persetujuan menteri,
d. penetapan tata guna tanah, pengelolaan tanah dan daerah dalam
lingkungan kerja bandar udara berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku

23

E. Kinerja Usaha Terkini Perusahaan
Bandar Udara InternasuonalKualanamu dalam meningkatkan kualitas
pelayanannya telah memiliki standar faktor keselamatan, karena lokasi Bandar
Udara Internasional Kualanamu yang berada jauh dari kota atau pemukiman
warga masyrakat sehingga kecil kemungkinan ada pesawat jatuh di tengah kota.
Maka dari itu untuk memenuhi standar keselamatan bandar udara maka PT.
Angkasa Pura II (persero) berusaha terus untuk meningkatkan kualitas
pelayanannya.

F. Rencana Kegiatan Perusahaan
PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu pada 2016 ini kegiatannya sama
seperti tahun sebelumnya yaitu melayani penerbangan dan penyelamatan
penerbangan. PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu juga melaksanakan
kegiatan seperti penerimaan dari penyewaan kios–kios dan pas masuk bandara.

Dokumen yang terkait

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Dalam merancang sebuah sistem informasi, digunakan suatu alat pendukung yaitu komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang artinya hitung. - Sistem Informasi Manajemen Koperasi Sim

0 3 11

Perbedaan Kadar Deoxypyridinoline pada Wanita Reproduktif Pasca Injeksi GnRH Agonis dan Tanpa Injeksi GnRH Agonis

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Stroke 2.1.1 Defenisi Stroke - Dukungan Pasangan dalam Merawat Pasien Stroke yang Mengalami Disabilitas Fungsional di Rumah

0 0 58

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Penggunaan Kata Pelengkap Buyu (补语) Dalam Kalimat Bahasa Mandarin Pada Koran Guoji Ribao 《国际日报》补语句子使用分析《Guójì Rìbào》Bǔyǔ Jùzi Shǐyòng Fēnxī

1 7 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Kas 2.1.1.1. Pengertian Kas dan Unsur-unsur Kas - Analisis Penerapan Pengendalian Internal Penerimaan Kas dan Piutang Usaha pada PT. Bright Supermart M. Yamin Medan

0 2 29

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen - Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Matahari Department Store Cabang Medan Fair Pla

0 9 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 LENSA 2.1.1 Anatomi Lensa - Perbandingan Kadar Enzim Glutation Peroksidase Pada Penderita Katarak Diabetika dan Non Diabetika

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 2.1.1 Sejarah STBM - Sistem Kendali Pintu Parkir Otomatis Menggunakan Bahasa C Berbasis Atmega16

0 0 41

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Sistem Kendali Pintu Parkir Otomatis Menggunakan Bahasa C Berbasis Atmega16

0 1 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lesi Kulit Berpigmen Melanositik Jinak - Kesesuaian Antara Klinis dan Dermoskopi Polarisasi Kontak pada Nevus Pigmentosus

0 0 27