SISTEM PENGATURAN ANGKUTAN UMUM UNTUK ME

PROGAM KREATIFITAS MAHASISWA
“SISTEM PENGATURAN ANGKUTAN UMUM UNTUK MENGURANGI
KEMACETAN DAN MENINGKATKAN EFISIEN WAKTU DENGAN
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID”
BIDANG KEGIATAN :
PKM – GAGASAN TERTULIS
DIUSULKAN OLEH

Andika Dwi Indra I

111110377 / 2011

Bagus Setiawan

111110384 / 2011

Kevin Yosua Leonardy

131110655 / 2011

SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA dan KOMPUTER INDONESIA

MALANG
2014

i

ii

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
RINGKASAN........................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................5
Latar Belakang Masalah.................................................................................................5
GAGASAN...........................................................................................................................7
KESIMPULAN....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

1

“SISTEM PENGATURAN ANGKUTAN UMUM UNTUK MENGURANGI
KEMACETAN DAN MENINGKATKAN EFISIEN WAKTU DENGAN

MENGGUNAKAN RFID”
Andhika Dwi Indra I, Bagus Setiawan, Kevin Yosua Leonardy
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Informasi dan Komputer Indonesia
Jalan Raya Tidar 100 Malang
RINGKASAN
Meningkatnya

mobilitas

penduduk

Indonesia,

berdampak

pada

membludaknya kendaraan pribadi, yang tidak diimbangi pembangun infrastruktur
yang memadai. Solusi yang ditawarkan pemerintah adalah pelebaranjalan, namun

juga perlu dilihat dilapangan, rumah penududuk sangat padat. Dilain sisi,
pemerintah tidak berani membatasi kepemilikan kendaraan pribadi, juga
mudahnya fasilitas kredit.
Angkutan Umum terutama yang berada didalam kota, mulai kehilangan
penggunanya, hal ini dikarenakan angkutan umum menunggu penumpang hingga
penuh. Padahal, angkutan umum mampu menghemat penggunaan BBM,
mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga kemacetan berkurang.
Dibandingkan membangun monorel, angkutan umum yang sudah ada dibuat
seefisien mungkin. Hal ini dapat terjadi dengan penertiban angkutan umum
dengan membuat jadwal keberangkatan angkutan umum terstruktur.
Guna terbentuknya sistem tersebut kami menggunakan teknologi RFID,
yang ditambah dengan sistem informasi yang digunakan untuk mengatur jalannya
jadwal angkutan umum. Dengan demikian terbentuk tranportasi yang nyaman dan
cepat

5

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Membludaknya kendaraan pribadi, fasilitas infrastuktur yang tak mampu

mengimbangi, menjadi salah satu lingkaran setan dalam dunia transportasi di
Indonesia. Sikap pemerintah yang tidak tegas dalam membatasi kepemilikan
kendaraan pribadi dan fasilitas kredit yang mudah, serta didorong kebutuhan
mobilitas yang tinggi, menyebabkan kebutuhan akan alat transportasi yang cepat
dan ekonomis tidak terbendung lagi. Namun tidak diimbanginya pembangunan
infrastruktur jalan yang memadai, sehingga kemacetan tidak bias dihindarkan.
Akibat dari tingginya kendaraan pribadi, menyebabkan menurunnya
jumlah angkutan umum. Menurunnya jumlah angkutan umum berbanding lurus
dengan peminat angkutan umum. Kurangnya peminat angkutan umum, membuat
persaingan yang tidak sehat diantara sopir angkutan umum. Persaingan tidak sehat
ini menjadikan jalan layaknya ajang balap, padahal setiap paguyuban angkutan
umum telah membuat peraturan agar sesama sopir angkutan umum tidak sampai
berebut penumpang.
Kurangnya

ketegasan

pemerintah

dalam


membatasi

kepemilikan

kendaraan pribadi ikut andil dalam “memacetkan” jalan. Menurut data Badan
Pusat Statistik ditahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia 237.641.326 orang,
sedangkan jumlah kendaraan bermotor 94.373.324, dari data tersebut dapat kita
lihat jumlah kendaraan bermotor hampir setengah dari jumlah penduduk di
Indonesia. Padahal dalam data itu melibatkan Penghuni Tidak Tetap (Tuna Wisma,
Pelaut, Rumah Perahu, dan Penduduk Ulang-Alik). Bila dianggap dalam satu
kelurga terdiri dari ayah, Ibu dan 2 anak, maka :
237.641.326 / 4 =

59.410.332 Keluarga, lalu jumlah kendaraan bermotor

sebanyak 94.373.324 buah, artinya setiap kelurga paling tidak memiliki 1
kendaraan bermotor. Hal ini wajar sebab dilapangan dalam sebuah keluarga ada
yang semua anggota keluarganya memiliki kendaraan pribadi. Bila hal ini
dibiarkan saja, bukan tidak mungkin memperkeruh masalah BBM serta lahan

parkir yang semakin sempit.

5

Tujuan dan Manfaat
Penulisan ini mempunyai tujuan untuk :


Memberikan alternative pada waktu tunggu angkot yang lama



Meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan angkot



Dapat mengurangi kemacetan karena jumlah kendaraan pribadi berkurang,
dan beralih menggunakan angkutan umum




Penggunaan BBM untuk kendaraan pribadi menjadi lebih berkurang dan
subsidi pemerintah dapat secara optimal penggunaannya

GAGASAN
RFID Digunakan Sebagai Tanda Pengenal Angkutan Umum
RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio
adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label
RFID atau transponder (Transmitter

+

Responder) untuk menyimpan dan

mengambil data jarak jauh.
Pada system RFID umumnya tag atau transponder ditempelkan pada
kendaraan tersebut, setiap tag atau transponder memiliki informasi yang unik,
diantaranya : nomor polisi, merk, nama pemilik, jurusan angkutan, waktu checkin,
waktu checkout, terminal, dan data lain dari angkutan umum tersebut. Dan ketika
tag atau transponder tersebut mendekati daerah receiver yang dihasilkan dari

pembaca RFID yang sudah diset dan disesuaikan, tag akan mengirimkan data
yang ada pada tag kepada pembaca RFID, sehingga proses identifikasi angkutan
umum dapat dilakukan.
Sistem RFID terdiri dari


Tag, sebagai penyimpan data dari angkutan umum



Antena, berfungsi untuk mentransmisikan signal frekuensi radio
antara pembaca dan tag



Pembaca RFID, berguna untuk membaca data yang yang ditangkap
dari tag RFID

5




Software, adalah aplikasi pada workstation atau computer yang
dapat membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan
pembaca RFID diperlengkapi dengan antenna sehingga dapat
menerima dan memancarkan gelombang electromagnetik

System kerja RF
Solusi terdahulu
Sebenarnya disetiap paguyuban angkutan umum telah diberlakukan
peraturan yang mengatur jarak waktu keberangkatan antar angkot satu dengan
yang lainnya, namun kurangnya pengguna angkutan umum serta kurangnya
penertiban pada titik tertentu membuat jalan semakin macet. Walau dibeberapa
daerah telah diterapkan jalur khusus angkutan umum, namun kami rasa tidak
semua tempat dapat di implementasikan. Hal ini, mengingat padatnya pemukiman
penduduk yang tidak memungkinkan pelebaran jalan guna membangun jalur
khusus angkutan umum, juga implementasi solusi ini relatif mahaldan
membutuhkan waktu yang tidak singkat.

6


Penerapan Teknologi RFID Guna mengatur waktu keberangkatan angkutan
umum
Seperti yang telah dijelaskan pada gagasan diatas bahwa RFID digunakan
sebagai tanda pengenal angkutan umum. Dan juga solusi yang diterapkan oleh
paguyupan angkutan umum masih belum berjalan dengan semestinya maka dari
itu dengan ada nya teknologi RFID ini diharapkan mampu mengontrol waktu
angkutan umum supaya waktu pemberhentiannya tepat waktu dan tidak
menimbulkan kemacetan di jalan.
Konsep Sistem RFID Pada Terminal dan Halte
Dengan tersedianya database disetiap angkutan umum yang ada pada
kantor paguyupan dan dapat diakses dari setiap terminal yang ada. Maka jika ada
sebuah angkutan umum yang akan memasuki terminal atau halte, data dari tag
RFID tersebut akan dibaca oleh alat pembaca RFID dan system komputer akan
mencatat waktu kedatangan, nomor kendaraan dan jurusan angkutan umum
tersebut, kemudian angkutan umum tersebut dapat menunggu penumpang
diterminal atau halte sesuai waktu yang ditentukan. Dan jika waktu pemberhentian
angkutan tersebut sudah habis maka akan ada pemberitahuan yang menyatakan
angkutan tersebut sudah harus berjalan lagi menuju terminal atau halte
selanjutnya, dan jika angkutan umum tersebut meninggalkan terminal atau halte

receiver atau pembaca RFID akan mencatat sama seperti waktu kedatangan hanya
bedanya jika meninggalkan terminal atau halte sistem mencatat waktu
meninggalkan, dan akan berulang terus pada terminal dan halte selanjutnya.
Mekanisme kerja Sistem RFID di Terminal
1. Angkutan umum yang terpasang tag RFID masuk ke Terminal atau
Halte
2. Pembaca RFID di terminal atau halte akan membaca informasi yang
ada di tag angkutan umum dan kemudian informasi tersebut akan
diteruskan ke system computer untuk diolah.
3. Data dari angkutan tersebut akan muncul dilayar pemberitahuan antara
lain no. kendaraan, jurusan kendaraan, waktu kedatangan dan waktu
meninggalkan terminal atau halte.

7

4. Pemberitahuan akan diberikan kepada angkutan umum jika waktu
yang telah ditentukan oleh terminal atau halte untuk segera
meninggalkan terminal atau halte guna mengurangi jarak antar
angkutan dan mengurangi kemacetan.
Pihak – Pihak yang Terkait
Karena masalah ini menyangkut masalah sehari dan vital, maka banyak
pihak yang turut dilibatkan dalam menyelesaikan masalah ini. Pihak – pihak yang
terlibat antara lain :
1. Pemerintah Pusat dan DPR dalam membatasi kepemilikan kendaraan
pribadi, mendanai sistem ini.
2. Kementrian Perhubungan Republik dalam memfasilitasi pembangunan
halte-halte guna menunggu angkutan umum.
3. Kementrian Komunikasi dan Informasi, dalam membangun jaringan
sistem ini.
4. Polisi terutama Korps Lalu Lintas, dalam menertibkan dan mengawasi
jalannya implementasi gagasan ini.
5. Pengurus Paguyuban, dalam menertibkan,

mengawasi,

memberi

penyuluhan pada anggotanya. Juga merawat & menjaga peralatan yang
telah dibangun.
6. Pemilik angkutan umum swasta dalam meningkatkan kualitas pelayanan
dengan peremajaan kendaraan.
7. Seluruh penduduk Indonesia, dalam mendukung dan menjalankan gagasan
ini dengan sehingga tujuan dapat dicapai.
Langkah-Langkah Strategis Implementasi
Agar sistem ini dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan langkahlangkah strategis khusu dalam upaya mengimplementasikannya, berikut langkah –
langkah startegis antara lain :
1. Peremajaan kendaraan oleh pemilik angkutan dan dibantu pemerintah agar
tidak memberatkan pemilik.

9

2. Penyuluhan sistem ini kepada penduduk Indonesia oleh Pemerintah
Pusat/Daerah.
3. Membangun halte-halte kecil oleh pemerintah daerah dan paguyuban
sebagai penentu lokasi.
4. Pemasangan alat reader RFID pada setiap halte-halte, juga Server sistem
informasi, dan alat transponder pada angkutan umum oleh pemilik
angkutan.
5. Pelatihan dalam merakit dan memodifikasi kendaraan oleh pemerintah
dengan bantuan lembaga-lembaga pendidikan dalam nantinya kendaraan
pribadi yang disita.
6. Pemerintah Pusat dan DPR dalam merumuskan undang-undang mengenai
pembatasan kendaraan pribadi, dimana mengatur pemerintah berhak
menyita kendaraan pribadi jika melebihi dari yang diperbolehkan.
7. Pemerintah dan masyarakat umum mengolah kendaraan pribadi menjadi
angkutan umum, memproduksi ulang guna dieksport.
Teknis Implementasi
Pengimplementasian gagasan ini adalah dengan menaruh disetiap
halte reader RFID yang menggunakan frekuensi yang mampu menangkap
transponder dari rentang jarak 3-5m. Hal ini dilakukan agar mempermudah
pengenalan

angkutan

umum.

Sedangkan

pada

angkutan

umum

Transponder RFID dipasang pada kaca kendaraan, sehingga saat angkutan
tersebut mendekati halte tersebut angkutan tersebut dapat dikenali.
Selanjutnya adalah menghubungkan reader dengan server database
sistem ini. Dimana didalam database tersebut ada sebuah antrian yang
berisi angkutan apa saja yang sedang beroperasi, dengan adanya tiap
reader RFID di halte, berguna sebagai penanda (checkpoint) sampai
dimana angkutan tersebut berada. Jadi semua jalannya angkutan dapat
dipantau jarak atau jeda antar dua angutan yang sejalan, agar tidak terjadi
persaingan sesama sopir angkutan. Selain itu disetiap halte ada LCD atau
lampu LED yang terhubung dengan sistem ini, guna memberi tahu
penumpang

yang

sedang

beroperasi,

dan

memperkirakan

waktu

kedatangan angkutan. Waktu kedatangan angkutan diperhitungkan dengan
menghitung jarak halte sebelumnya dengan halte saat ini, dimana
perhitungan

menggunakan

kecepatan

rata-rata

angkutan

umum.

9

Kedepannya bila jumlah kendaraan umum berkurang drastik maka
otomatis kecepatan rata-rat angkutan bertambah atau digantikan dengan
monorel.
Peluang dan Tantangan dalam Implementasi Sistem ini
Adapun peluang yang didapatkan dari sistem ini Antara lain :
1. Berkurangnya jumlah kendaraan pribadi, yang berdampak pada
berkurangnya kemacetan lalu lintas.
2. Terciptanya industri kendaraan dalam negeri dalam mengolah
kendaraan sitaan.
3. Sehabis pemilu 2014 ini, akan terjadi penguatan nilai kurs rupiah,
dikarena masuknya investor menanamkan modalnya diIndonesia.
4. Berkurangnya penggunaan BBM dan polusi udara.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan sistem ini adalah :
1. Pemerintah tidak berani dalam menegakkan peraturan ini sebab setelah
pemilu 2014, perpindahan tongak kepemimpinan yang baru kami rasa
masih mencari image dari penduduk.
2. Terjadi protes dari penduduk yang tidak menerima implementasi
pembatasan kendaraan pribadi ini yang mamapu merembet pada
kudeta.
3. Penduduk belum siap dalam memanfaatkan kendaraan pribadi bekas
untuk diolah menjadi produk dalam negeri yang memiliki nilai jual
dipasar internasional.
4. Karena penerapan sistem ini menggunakan jaringan maka bukan tidak
mungkin terjadi masalah berkaitan dengan keamanan jaringan dan
konektifitas.
5. Berkurangnya lapangan pekerjaan seperti : juru parkir.
6. Berkurangnya pendapatan pemerintah dari pajak kendaraan.

10

Angkutan Umum
Angkutan

Umum

memasuki

terminal atau halte

Terminal/Halte
Pembaca

RFID

Paguyupan

menerima

informasi dari tag di angkutan
umum.

System menerima data-data dan

Permintaan data dikirim,

mensinkronisasi dari paguyupan

system mengecek nopol
dan

jurusan

umum tersebut.
Angkutan di tempatkan dijalur
yang

sesuai

dengan

jurusan

angkutan tersebut
Angkutan Umum meninggalkan
terminal atau halte

System mengatur waktu tunggu
di

terminal

sesuai

dengan

jurusan.
Waktu

keberangkatan

ditampilkan

dilayar

pemberitahuan agar penumpang
tau

kapan

angkutan

umum

berangkat.
Pembaca RFID menangkap data
tag

angkutan

umum

ketika

meninggalkan terminal
Sistem menyimpan data yang
dikirim dari tag angkutan umum

angkutan

11

KESIMPULAN
Gagasan ini memerlukan biaya yang lebih murah jika dibandingkann
dengan membuat jalur sendiri. Dan juga sistem ini cepat diimplentasi pada
prakteknya, namun sistem ini masih memiliki beberapa masalah sosial seperti
pembatasan kendaraan pribadi.
Prediksi Hasil
Bila terjadi sinergi antar pihak-pihak terkait maka penulis dapat
memprediksikan hasil sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Mengurangi kemacetan yang ada di Indonesia.
Menurunnya konsumsi BBM.
Berkurangnya pencemaran lingkungan.
Angkutan umum bekerja secara efesien.
Munculnya lapangan kerja baru yaitu industry kendaraan dalam

negeri yang memiliki daya jual di luar negeri.
6. Keefesienan penduduk dalam bekerja.

12

DAFTAR PUSTAKA
Want, Roy.2006.An Introduction to RFID Technology.IEEE CS and IEEE
ComSoc.
(Online),(http://gtubicomp2013.pbworks.com/w/file/fetch/64846805/wantrfid.pdf).
http://electronics.howstuffworks.com/gadgets/high-tech-gadgets/rfid.htm, diakses
16 Maret 2014
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=17¬ab=25, diakses 16 Maret 2014
http://www.bps.go.i/tab_sub/view.php?
kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=12& Maret notab=1, diakes 16 Maret 2014
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=17¬ab=12, diakses 17 Maret 2014
http://edorusyanto.wordpress.com/2011/08/04/inilah-wilayah-populasi-motorterbesar-di-indonesia/, diakses 17 Maret 2014

Lampiran Anggota 1

Lampiran Anggota 2

Lampiran Anggota 3

Lampiran Susunan Tim

SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS
No Nama / NIM

Program
Studi

1

Andhika Dwi .I
/ 111110377

S1

2

Bagus
Setiawan /
111110384

S1

3

Kevin Yosua .L
/ 131110655

S1

Bidang
Ilmu
Teknik
Informati
ka
Teknik
Informati
ka
Teknik
Informati
ka

Alokasi Waktu
(jam/minggu)

Uraian Tugas

7/Jam

Penentuan Judul,
Gagasan

7/Jam

Gagasan, Solusi
Terdahulu

7/Jam

Penetuan Latar
Belakang,
Gagasan

Lampiran Surat Pernyataan