Komplikasi Utama Penanganan Jalan Napas

Komplikasi Utama Penanganan Jalan Napas di United Kingdom: Hasil
dari Proyek Audit Nasional Keempat Ahli Anaestesi Royal College dan
Yayasan Difficult Airway. Bagian 2: Departemen Kegawat Daruratan dan
Perawatan Intensif.

Latar Belakang. Proyek Audit Nasional Keempat Ahli Anestesi Royal College dan Yayasan
Gangguan Jalan Napas (NAP4) dirancang untuk mengidentifikasi dan mempelajari
komplikasi jalan napas serius selama proses Anestesi, ICU dan Kegawatdaruratan.
Metode. Laporan dari komplikasi utama dalam penanganan jalan napas (kematian, kerusakan
otak, bedah darurat jalan napas, rawat ICU yang tidak terantisipasi, perpanjangan masa rawat
di ICU) telah dikumpulkan dari semua rumah sakit layanan kesehatan nasional selama
periode satu tahun. Sebuah ulasan ahli yang mencantumkan kriteria, hasil dan penanganan
jalan napas.
Hasil. Total 184 kejadian ditemukan kriteria: 36 berada di ICU dan 15 berada di IGD. Di
ICU, 61% kejadian berujung kematian atau cedera neurologis yang menetap dan 31% di
UGD. Kejadian masalah gangguan jalan napas di ICU dan IGD lebih sering terjadi
dibandingkan selama dalam keadaan pembiusan yang ditangani oleh dokter dengan
pengalaman anestesi yang kurang dan memicu pada kerugian yang menetap. Kegagalan
dalam penggunaan Capnography berkontribusi terhadap 74% kasus kematian atau cedera
neurologis menetap.
Kesimpulan. Setidaknya satu dari empat kejadian gangguan pada jalan napas di rumah sakit

terjadi di ICU atau IGD. Hasilnya adalah sebuah kerugian. Analisis kasus menunjukan
adanya kesenjangan berulang dalam perawatan yang mencakup: identifikasi buruk dari resiko
pasien, perencanaan yang buruk atau tidak lengkap, kemampuan staff dan perlengkapan
keberhasilan penanganan yang tidak memadai, pengenalan gejala yang tertunda dan
kegagalan dalam penyelamatan karena kelalaian atau kegagalan interpretasi dari Capnografi.
Hasil temuan dari proyek ini menyarankan kematian dapat terhindari dalam komplikasi jalan
napas di ICU dan IGD.
Kata kunci. Jalan napas, audit, kerusakan otak, komplikasi, krikotiroidektomi, kematian,
IGD, ICU, trekeostomi

12

Latar Belakang
Penatalaksanaan jalan napas secara aktif sering digunakan dalam praktik pembiusan,
tetapi terkadang sering dibutuhkan juga di luar ruang operasi. Berberapa penelitian tentang
manejemen jalan napas diluar ruang operasi ditemukan angka kejadian yang tinggi dari
komplikasi, termasuk salah satunya kegagalan intubasi, intubasi esofagal, hipoksia dan
krikotiroidektomi. Penelitian ini temasuk studi di ICU dan IGD. Perbedaan faktor-faktor
seperti kasus campuran, ketersediaan staff yang berkemampuan dan terlatih, tingkat bantuan
dan lingkungan kerja yang berkontribusi. Data terbaru dari analisis National Reporting and

Learning System (NRLS) of the National Patient Savety Agency (NPSA) menunjukan bahwa
ICU mungkin suatu area dimana komplikasi jalan napas sering terjadi tetapi data dibatasi
oleh NRLS yang secara numerik terfokus pada peristiwa dengan dampak rendah.
Proyek audit nasional Royal College of Anaesthetists dan Yayasan Ganguan Jalan
Napas (NAP4) memiliki tujuan utama untuk mengidentifikasi kejadian komplikasi utama dari
manajemen jalan napas selama pembiusan. Pada tahap awal perencanaan NAP4, diputuskan
bahwa akan menjadi penting untuk mempelajari komplikasi serupa di lingkup ICU dan IGD
untuk alasan tersebut. Penelitian ini menjelaskan temuan utama dari bagian proyek NAP4.
Untuk alasan ruang lingkup, jurnal ini tidak meneliti banyak aspek kasus yang terjadi.
Tulisan ini harus dibaca dengan jurnal sebelumnya yang mendahului penelitian ini.
Metode
Metodologi penelitian secara lengkap telah dijelaskan di makalah sebelumnya. Secara
singkat, kelompok khusus didirikan untuk menjalankan rencana penelitian (NAP4). Proyek
ini melibatkan terbentuknya jaringan laporan lokal semua departemen Anestesi di UK
National Health Service (NHS) yang dipercaya terlibat dalam tindakan operasi. Upaya juga
dilakukan untuk merekrut seorang pelapor lokal di setiap ICU dan IGD. Pelapor lokal
ditugaskan untuk mendukung proyek penelitian di tingkat lokal dan membantu untuk
memastikan bahwa semua kasus telah teridentifikasi memenuhi kriteria inklusi dan
dilaporkan sepenuhnya ke proyek penelitian ini.
Bagi pasien di ICU dan IGD, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari

karakteristik utama kejadian gangguan jalan napas dalam lingkungan non-Anaestesi yang
teridentifikasi. Tidak ada sensus resmi yang direncanakan untuk mengidentifikasi tanda
khusus kejadian sejenis. Namun dalam proyek penelitian ini, sensus telah diselesaikan oleh
salah satu dari penulis jurnal ini.
Data terdaftar komplikasi utama dari penanganan jalan napas didirikan untuk
mengumpulkan laporan rinci tentang kasus tersebut selama 12 bulan. Diskusi dengan the
National Research Ethics Service menunjukan bahwa persetujuan etik tidak diperlukan.
Penelitian ini diperiksa oleh the Patient Information Advisory Group of Department of Health
dan metodologi telah disepakati menjamin kerahasiaan pasien. Data tidak diambil dari rumah
sakit swasta atau pusat pelayanan kesehatan milik pribadi (ISTCs) tetapi data dikumpulkan
dari pusat perawatan yang berikatan dengan rumah sakit NHS. Proyek penelitian ini
diiklankan secara luas.
Kriteria inklusi untuk komplikasi di ICU dan IGD disamakan seperti komplikasi selama
anaesthesia. Komplikasi dari penanganan jalan napas yang menyebabkan kepada kematian,
kerusakan otak, kebutuhan terhadap pembedahan jalan napas dalam kegawatdaruratan
13

(jarum, kanula, krikotiroidektomi atau trakeostomi), kejadian masuk ICU tak terduga atau
perpanjangan masuk ICU.
Peristiwa yang terjadi selama perjalanan pasien ke atau dari ICU atau IGD dimasukan

ke dalam kriteria inklusi.
Proses pemberitahuan, konfirmasi kriteria inklusi, penyerahan dan review kasus serupa
dengan kasus anaestesia. Seperti kasus anaestesi, moderator dari NAP4 bersedia untuk
membahas kasus dimana para klinisi tidak yakin jika dimasukan kedalam kriteri ainklusi.
Tingginya tingkat perlindungan data yang sama dan kerahasiaan yang diterapkan untuk
semua proyek peneliatian NAP4 yang diterapkan untuk kasus-kasus yang diajukan dari ICU
dan IGD.
Kejadian yang dimasukan dalam penelitian adalah yang terjadi pada periode mulai dari
1 September 2008 sampai 31 Agustus 2009. Pemberitahuan diterima sampai Juni 2010.
Review Kasus
Sebuah review dari ahli memeriksa setiap laporan klinis yang diterima. Panel gabungan
mewakilkan semua spesialisasi yang terlibat dalam proyek penelitian the College of
Emergency Medicine and the Intensive Care Society. Review kasus tersusun struktural, panel
review secara spesifik mempertimbangkan kasus di bawah kategori yang telah dijelaskan.
Kontribusi atau faktor penyebab diidentifikasikan sebagai faktor yang dianggap memiliki
efek positif. Tingkat bahaya digolongkan dalam kelas menggunakan skala the National
Patient Safety Agency (NPSA) untuk insiden keselamatan pasien. Aspek perawatan dianalisis
untuk mempelajari poin-poin dan kasus terkait dipilih untuk menggambarkan perawatan
klinis dimasukan laporan rinci proyek penelitian. penanganan jalan napas diklasifikasikan
menjadi baik, buruk, campuran (ie. Penanganan baik dan buruk dalam satu kejadian) atau

tidak dapat diklaifikasikan.
Perhitungan Insidens
Tidak ada tindakan khusus untuk menghitung insidensi di ICU dan IGD dikarenakan kedua
tempat tersebut kekurangan sistem pendataan dan faktanya tidak semua rumah sakit memiliki
pendata lokal yang spesifik untuk ICU dan IGD.
Laporan yang hilang
Tidak ada upaya resmi yang dibuat untuk mengidentifikasikan kasus yang hilang,
sebagaimana hal tersebut tidak pernah diduga menjadi bagian dari proyek penelitian dimana
semua kasus yang memenuhi kriteria inklusi akan dilaporkan.
Hasil
Persetujuan untuk berpartisipasi dan perjanjian dengan reporter lokal telah dikonfirmasi di
seluruh 309 rumah sakit pada September 2008. Jumlah total, 286 reporter lokal anaestesia
telah ditunjuk dengan mempresentasikan lebih dari satu rumah sakit. Sebagai tambahannya,
118 reporter lokal ICU (untuk 253 ICU di UK: 47%) dan 115 reporter lokal IGD (untuk 239
IGD utama di UK: 48%) direkrut. Reporter lokal anaetesia diminta untuk melaporkan kasuskasus dari ICU dan IGD ketika tidak ada reporter lokal tambahan.
14

Laporan Komplikasi
Total dari 286 kasus dilaporkan ke pimpinan RCoA atau dirundingkan dengan moderator.
Tujuh puluh sembilan laporan ditarik setelah rundingan dengan moderator atau setelah review

reporter tentang kriteria keterlibatan dikirim oleh RCoA-lead. 207 kasus diulas oleh para
panelis review. Selama proses review, informasi tambahan, menggunakan metode yang
dijelaskan pada jurnal penyerta, telah diminta dari reporter dari 12 kasus. Setelah review
terakhir, ditemukan kriteria inklusi pada 184 laporan. Dalam 184 laporan, 133 menyulitkan
penganganan terhadap anestesi, 36 muncul pada pasien di ICU dan 15 di IGD. Hasil dari
kasus anaestesia dipresentasikan di artikel yg menyertai.
Karakteristik pasien
Pada kasus di ICU, rasio pria:wanita adalah 21:15 (58% pria), 22% dengan derajat ASA I-II
dan 61% berusia 30kg/m2 dilaporkan terjadi pada 47% kasus di ICU dan IMT