BAB II TINJAUAN UMUM PPSDM MIGAS 2.1 SEJ

BAB II
TINJAUAN UMUM PPSDM MIGAS

2.1 SEJARAH SINGKAT PPSDM MIGAS
Sumber minyak di Indonesia termasuk cukup banyak yang tersebar di
beberapa daerah. Salah satunya berada di daerah Cepu, Kabupaten Blora,
Jawa Tengah yang pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur dari
Belanda bernama Andrian Stoop pada tahun 1886. Daerah Cepu
berlokasi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menilik
sejarah PPSDM MIGAS (Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi) dulu bernama Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Minyak dan Gas Bumi ini telah mengalami beberapa pergantian nama
sejak ditemukannya minyak di Cepu sampai dengan sekarang. Sejarah
berdirinya PPSDM MIGAS di mulai pada awal abad XIX yang sempat
diberi nama DPM (Dordtsche Petroleum Maarschappij). Dengan
berjalannya waktu, tempat ini mengalami perubahan nama, hingga pada
tahun 2016 sampai dengan sekarang berubah nama menjadi PPSDM
MIGAS (Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas
Bumi). PPSDM MIGAS juga merupakan instansi resmi di bawah
Kementrian ESDM dan sudah beroperasi sejak lama. Sehingga,
mahasiswa dapat menambah pengalaman bekerja di lapangan dan dapat

belajar banyak hal di lokasi.
Beberapa hal yang
Pelaksanaan

dilakukan

pengelolaan

di PPSDM MIGAS

sarana

prasarana

ini

dan

adalah


informasi

pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;
Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
pengembangan sumber daya manusia
Pelaksanaan

administrasi

Pusat

Minyak dan Gas Bumi; dan

Pengembangan

Sumber

Manusia Minyak dan Gas Bumi serta memberikan sertifikasi atau

5


Daya

6

pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas dengan standard
dan akreditasi.
Pelatihan yang melibatkan para peserta ke lapangan juga dilakukan.
Kegatan – kegiatan yang telah disebutkan tentunya memiliki potensi
bahaya, baik itu bahaya fisik, kimia, dan sebagainya. Potensi bahaya ada
yang sifatnya biasa, urgent dan sebagainya. Maka dari itu, dalam rangka
menjamin kelancaran kegiatan, menghindari terjadinya kecelakaan kerja,
kejadian

berbahaya

dan

penyakit


akibat

kerja

maka

diperlukan

implementasi Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan (K3L) dan Sistem Managemen Lingkungan (SML)
sesuai ISO 14001. Banyak pekerjaan yang dilakukan oleh SDM dalam
PPSDM yang dilakukan di lingkungan Perminyakan dan Gas Bumi.
Lingkungan tersebut sangat berpotensi menimbulkan bahaya bagi orang
di sekelilingnya. Berikut secara singkat sejarah PPSDM Migas :
-

Awal abad XIX bermula bernama DPM (Dordtsche Petroleum
Maarschappij).

-


Kemudian berubah menjadi Betaafsche Petroleum Maatschappij
(BPM) pada tahun 1886 – 1942.

-

Pada tahun 1942 – 1945, BPM di ambil alih oleh kolonialisme
Jepang.

-

BPM berubah nama menjadi ASM (Administrasi Sumber Minyak)
pada tahun 1950.

-

Berubah nama kembali menjadi (Perusahaan Tambang Minyak
Rakyat Indonesia (PTMRI) pada tahun 1957.

-


Pada tahun 1957 menjadi Tambang Minyak Nglobo, CA.

-

Pada tahun 1961 mengalami perubahan nama menjadi PN
Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Permigas).

-

Kemudian mengalami perubahan nama kembali menjadi Pusat
Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan

7

Gas (Pusdiklap Migas) yang merupakan bagian dari Lemigas
tahun 1966 - 1978.
-

Pada tahun 1978 – 1984 berubah menjadi Pusat Pengembangan

Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB LEMIGAS).

-

Kemudian mengalami perubahan mana kembali menjadi Pusat
Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT
MIGAS) tahun 1984 – 2001.

-

Pada tahun 2001 – 2016 berubah nama menjadi Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas).

-

Kemudian terakhir berubah nama menjadi Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS)
pada tahun 2016 – sekarang.

2.2 TUGAS DAN FUNGSI PPSDM MIGAS

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2016 PPSDM
MIGAS memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
1. Tugas Pokok :
“Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di
bidang minyak dan gas bumi”.
2. Fungsi :
i. Penyiapan

penyusunan

kebijakan

teknis

pengembangan

sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;
ii. Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi serta
pengelolaan informasi pengembangan sumber daya manusia di
bidang minyak dan gas bumi;

iii. Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan
sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;
iv. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di
bidang minyak dan gas bumi;

8

v. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi
pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan
gas bumi;
vi. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di
bidang pengembangan sumber daya manusia Minyak dan Gas
Bumi; dan
vii. Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Minyak dan Gas Bumi.
2.3 AKREDITASI DAN STANDARD PPSDM MIGAS
Untuk dapat meningkatkan kualitasnya, dan mendapat pengakuan
akan kualitasnya, PPSDM MIGAS melakukan berbagai proses guna
mendapatkan akreditasi, sertifikasi, menjadi member dalam berbagai
organisasi dan forum, dan berbagai usaha lain. Berkat usaha tersebut,

PPSDM MIGAS telah terakreditasi, mendapatkan sertifikasi, menjadi
member dari berbagai organisasi dan forum. Berikut akreditasi dan
standard yang diperoleh PPSDM MIGAS :
1. Lembaga Diklat Migas – Sistem Manajemen Integrasi ISO 9001,
14001& OHSAS 18001; LAN.
2. Lembaga Sertifikasi Profesi (KAN/BSN) ISO 17024.
3. Laboratorium Penguji - ISO 17025.
4. Laboratorium Kalibrasi - ISO 17025.
5. Lembaga Inspeksi Migas - ISO 17020.
6. IADC WellSharp USA.
7. IIW (International Institute of Welding)-IWS-ANB (Indonesian
Welding Society-Authorized National Body).
8. Menjadi member of International Well Control Forum (IWCF).
9. Member

of

Offshore

Petroleum


Industry

Training

Organization (OPITO).
10. Sertifikasi Kelayakan Penggunaan Peralatan untuk Crude Oil
Distilation Unit (SKPP).

9

11. Sertifikasi Kelayakan Penggunaan Instalasi untuk Crude Oil
Distilation Unit (SKPI).
2.4 LOKASI
Pusat Pengembangan Sumber Daya manusia Minyak dan Gas Bumi
berlokasi di Jalan Sorogo 1, Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu,
Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah dengan areal sarana dan
prasarana pendidikan dan pelatihan seluas 120 hektar. Di tinjau dari segi
geografis dan ekonomis, lokasi tersebut cukup strategis karena didukung
oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Lokasi praktek
Lokasi PPSDM MIGAS berdekatan dengan lapangan minyak
milik Pertamina, Exxon Mobil Cepu Limited, Petrochina, tambang
rakyat Wonocolo serta singkapan-singkapan geologi, sehingga
memudahkan peserta diklat untuk melakukan field study.
2. Sarana transportasi
Kota Cepu dilewati oleh jalur kereta api yang Surabaya –
Jakarta dan jalan raya yang menghubungkan kota – kota besar di
sekitarnya, sehingga memudahkan untuk bepergian. Letaknya yang
berbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2.5 SISTEM MANAJEMEN
Pembagian jam kerja bagi karyawan PPSDM MIGAS adalah
sebagai berikut:
Senin – Kamis : 07.30 – 12.00 dilanjutkan 13.00 – 16.00
Jumat

: 07.30 – 11.30 dilanjutkan 13.00 – 16.00

Adapun bagian yang memerlukan kerja rutin dan kontinyu selama 24
jam, seperti bagian pengolahan, laboratorium control, dan kemananan
diadakan pembagian 3 shift kerja, yaitu:

10

Shift I : 08.00 – 16.00
Shift II : 16.00 – 00.00
Shift III : 00.00 – 08.00
Bagi karyawan yang bekerja dengan shift, diadakan penggantian shift
tiap 5 hari sekali dan mendapatkan libur 2 hari.
2.6 STRUKTUR ORGANISASI PPSDM MIGAS
Struktur Organisasi merupakan suatu susunan komponen atau unit –
unit kerja organisasi yang menunjukkan adanya pembagian pekerjaan di
dalamnya yang saling berkoordinasi satu sama lain. Struktur organisasi di
PPSDM Migas mengacu pada Peraturan Menteri ESDM yang terbaru,
yaitu Peraturan Menteri ESDM No. 13 Tahun 2016 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian ESDM. Sejak ditetapkannya peraturan
tersebut, PPSDM Migas dimpimpin oleh satu orang Kepala dan dibantu
oleh tiga Kepala Bidang dan satu Kepala Bagian Tata Usaha serta
kelompok fungsional. Berikut Struktur Organisasi PPSDM Migas :

11

KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

KEPALA SUB BAGIAN
KEPEGAWAINAN DAN UMUM

KEPALA BIDANG PROGRAM DAN
EVALUASI

KEPALA BIDANG PERENCANAAN &
STANDARISASI PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

KEPALA SUB BAGIAN
KEUANGAN

KEPALA BIDANG PERENCANAAN &
STANDARISASI PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

KEPALA SUB BIDANG
PROGRAM
KEPALA SUB BIDANG
PROGRAM

KEPALA SUB BIDANG
PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN SDM
KEPALA SUB BIDANG
STANDARISASI PENGEMBANGAN
SDM

KEPALA SUB BIDANG
PENYELENGGARAAN
PENGEMBANGAN SDM
KEPALA SUB BIDANG SARANA
PRASARANA PENGEMBANGAN
SDM DN INFORMASI

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi

12

i.

Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan
kepegawaian,

kerumahtanggaan,

ketatausahaan,

dan

keuangan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 896, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan

urusan

ketatausahan,

perlengkapan,

kerumahtanggaan, kepegawaian, organisasi, tata laksana,
pelaksanaan manajemen perubahan, hukum, hubungan
masyarakat, serta keprotokolan; dan
b. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi barang
milik Negara.
ii.

Bidang Program dan Evaluasi
Bidang

Program

dan

Evaluasi

mempunyai

tugas

melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program,
anggaran, pelaporan, dan pelaksanaan kerja sama, evaluasi
dan akuntabilitas kinerja di bidang pengembangan sumber
daya manusia subsektor minyak dan gas bumi. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 900,
Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan

bahan

penyusunan

pengelolaan

rencana,

program, anggaran, pelaporan, dan pelaksanaan kerja
sama di bidang pengembangan sumber daya manusia
subsektor minyak dan gas bumi; dan
b. penyiapan bahan evaluasi, dan akuntabilitas kinerja di
bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor
minyak dan gas bumi.

13

iii.

Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan
Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan

perencanaan

pedoman,

norma,

pengembangan

pengembangan,

standar,

sumber

prosedur

daya

penyusunan
dan

kriteria

di

bidang

manusia

pengembangan sumber daya manusia subsektor minyak dan
gas bumi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 904, Bidang Perencanaan dan Standardisasi
Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan

bahan

perencanaan

penyusunan

standar

kompetensi jabatan di bidang pengembangan sumber daya
manusia subsektor minyak dan gas bumi; dan
b. penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, standar,
prosedur dan kriteria pengembangan sumber daya manusia
serta pelayanan sertifikasi kompetensi tenaga subsektor
minyak dan gas bumi.
iv.

Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana
Pengembangan

Sumber

Daya

Manusia

Bidang

Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Pengembangan
Sumber Daya Manusia mempunyai tugas penyelenggaraan
dan pemantauan serta pengelolaan sarana dan prasarana
teknis pengembangan sumber daya manusia di bidang
pengembangan sumber daya manusia subsektor minyak dan
gas

bumi.

Dalam

melaksanakan tugas

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 908, Bidang Penyelenggaraan dan

14

Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyelenggaraan dan pemantauan di bidang
pengembangan sumber daya manusia subsektor minyak
dan gas bumi;
b. penyiapan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di
bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor
minyak dan gas bumi; dan
c. penyiapan pengelolaan dan pelayanan jasa sarana
prasarana teknis pengembangan sumber daya manusia
dan informasi subsektor minyak dan gas bumi.
v.

Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekertaris Badan atau Kepala
Pusat yang bersangkutan. Kelompok Jabatan Fungsional di
lingkungan PPSDM Migas memiliki tugas melaksanakan an
memberikan pelayanan jasa pendidikan dan pelatihan, serta
melaksanakan tugas lain berdasarkan pada keahlian atau
keterampilan tertentu sesuai dengan peraturan undang –
undang.

2.7 Unit – Unit
I.

Unit Hubungan Masyarakat
Unit ini berfungsi sebagai penghubung berbagai kepentingan
PPSDM MIGAS dengan pihak luar. Memberikan informasi
tentang PPSDM MIGAS kepada masyarakat merupakan salah
satu fungsi dari Hmas. Kepentingan atau urusan yang
berhubungan dengan Negara juga melibatkan pihak hubungan
masyarakat.

15

II.

Unit Keamanan
Unit kemananan memiliki peran penting untuk menjaga
stabiltas dan kemanan kerja di PPSDM MIGAS mengingat
banyak dan kompleksnya kegiatan di PPSDM MIGAS. Secara
umum,

unit

pengamanan

keamanan
yaitu

memiliki

Pengamanan

empat
Personil,

macam

objek

Pengamanan

informasi, Pengamanan material, dan Pengamanan operasional.
III.

Unit Perpustakaan
Unit perpustakaan memiliki berbagai tugas:
1. Melakukan perencanaan, pengembangan koleksi yang
mencakup buku, majalah ilmiah, laporan penelitian, skripsi,
laporan Kerja Praktek, Diktat, serta bahan Audio Visual.
2. Melakukan pengolahan dan proses pengolahan bahan
pustaka

meliputi

registrasi/inventaris,

katalogisasi,

klasifikasi, shelfing, failing.
3. Melakukan tugas pelayanan pembaca seperti peminjaman
dan pengambilan (sirkulasi), layanan refrensi, layanan
informasi, penagihan, penelurusan koleksi
4. Laporan penggunaan laboratorium bahasa untuk:
a. Mahasiswa AKAMIGAS
b. Pegawai
c. Dosen
d. Instruksi
e. Peserta Khusus, dll
5. Layanan Audio Visual (AVA)
Meliputi pemutaran film dan kaset video ilmiah untuk
mahasiswa AKAMIGAS, pegawai, dosen, instruksi, peserta
khusus, dll.
Layanan kerjasama antara perpustakaan / inter library loan
dan jaringan informasi social.

16

Gambar 2.2 Perpustakaan
IV.

Unit Kilang
Unit kilang berfungsi sebagai unit untuk proses destilasi
crude oil dengan pemisahan fraksi-fraksi crude oil tersebut
berdasarkan titik didihnya sesuai dengan spesifikasi yang
dikehendaki. Crude Oil sendiri memiliki pengertian campuran
yang sangat kompleks dari senyawa hirokarbon sebagai
penyusun utamanya dan sedikit unsur belerang, nitrogen,
oksigen, logam dan mineral. Mudahnya, crude oil adalah
minyak mentah.
Sebelum proses di kilang, bahan atau mineral ikutan
tersebut harus dipisah terlebih dahulu agar tidak mengganggu
proses dan mengurangi produksi yang dihasilkan. Minyak
mentah (crude oil) yang digunakan pada PPSDM Migas adalah
campuran dari crude oil Kawengan dan crude oil Ledok. Crude
oil yang diolah statusnya adalah milik PT Pertamina.
Produk yang dihasilkan berupa Pertasol (CA, CB, CC), solar
dan residu. Sistem pengolahan yang digunakan oleh PPSDM
Migas yaitu dengan cara Destilasi Atmosferik. Peralatan yang

17

dada di unit kilang ialah seperti HE (Heat Exchanger), Furnace,
Evaporator, Pompa, dan sebagainya yang memiliki fungsi
masing – masing. Unit kilang bekerja Selama 24 jam., sehingga
pekerja di unit kilang melakukan shift kerja.

Gambar 2.3 Unit Kilang
V.

Unit Power Plant
Power plant merupakan unit di PPSDM MIGAS yang
menangani penyedian tenaga listrik. Unit ini berfungsi sebagai
pemasok listrik di unit kilang PPSDM MIGAS. Pembangkit listrik
di power plant ini menggunakan pembangkit listrik tenaga
diesel, dengan pertimbangan bahan bakar yang mudah didapat,
system mudah, daya yang dihasilkan besar, dan tidak
bergantung pada instansi lain. Untuk listrik PPSDM MIGAS
sendiri selain di unit kilang masih menggunakan listrik dari PLN.
Di dalam power plant tersedia juga beberapa genset utnuk
mengantisipasi bila ada gangguan dan sebagainya.

18

Gambar 2.4 Power Plant
VI.

Unit Boiler
Dalam industri minyak boiler sangat diperlukan untuk
menunjang proses kilang. Boiler atau ketel uap adalah suatu
pesawat uap yang digunakan untuk mentransfer panas dari
hasil pembakaran bahan bakar ke dalam air sehingga air
tersebut

berubah

menjadi

uap

dan

digunakan

di

luar

pesawatnya. Boiler terbuat dari baja dengan bejana tertutup
dan berisi air. Boiler Plant disini meliputi:
a.

Penyediaan Steam
Air masuk ke boiler memlalui drum diameter
fore tube. Keluar berubah menjadi uap bertekanan
memiliki kurang lebih 6 kg/cm2. Digunakan utnuk
pemanas fluida, penggerak mesin, dan sebagainya.

b.

Proses automizing
Untuk membuat kabut minyak bakar, sehingga
minyak bakar lebih mudah berkontak dengan oksigen

c.

Penyediaan udara bertekanan
Caranya ialah udara atmosferik dimasukkan
kedalam kompresor sehingga menghasilkan udara

19

bertekanan. Udara bertekanan digunakan untuk Media
instrumentasi pneumatic, media kerja lain.
d.

Penyediaan Air Pendingin
Penyediaan dilakukan dengan melewatkan air
bekas pemanas dari cooler dan kondensator pada
cooling tower sehingga menghasilkan air pendingin Air
tersebut digunakan untuk mendinginkan minyak –
minyak panas cooler maupun di dalam kondensor.

VII.

Unit Water Treatment
Merupakan unit untuk menyediakan kebutuhan air minum di
PPSDM MIGAS dan sebagian wilayah sekitar kantor. Air yang
akan

diolah

diambil

dari

Bengawan

Solo.

Dalam

pengambilannya, air diambil dari tiga rumah pompa. Untuk
water treatment dari air industry dan bengawan solo ada sedikit
perbedaan dalam pengolahnnya. Ada penyaringan awal di tiga
rumah pompa. Secara garis besar, tahapan pengolahan air
industri ialah:
a. Screening, yaitu pemisahan air dari benda – benda
berpartikel besar.
b. Sedimentasi, yaitu pengendapan partikel – partikel padat
dalam air yang menyebabkan kekeruhan.
c. Koagulasi dan Flokulasi, Koagulasi dilakukan dengan
koagulan tawas, kaporit, alum. Kemudian setelah proses
koagulasi, dilakukan proses flokulasi dengan dukem
(polimer).
d. Flotasi, Proses pemisahan partikel – partikel yang lebih
ringan dengan jalan pengapungan berdasarkan perbedaan
berat jenis. Partikel ringan akan naik ke atas dan bias
dbuang dengan dengan overflow.

20

e. Klasifikasi,

Yaitu

proses

penjernihan.

Proses

ini

menggabungkan proses sedimentasi, koagulasi, flokulasi.
Dapat dilakukan dengan cara memperbesar konsentrasi
flok dan recycle sludge.
f. Filtrasi, yaitu proses pemisahan dengan cara penyaringan.
Untuk air minum, sumbernya sebagian besar dasi sungai
Bengawan Solo dan sebagian air industry. Untuk Proses
Pengolahan pengolahan air minum, berikut proses yang
berlangsung:
a. Pengambilan dengan pompa.
b. Proses screening dilakukan di rumah pompa.
c. Kemudian dibersihkan dengan flashing.
d. Kemudian air masuk ke bak untuk dilakukan proses
koagulasi. Koagulan yang digunakan antara lain Tawas,
Kaporit (Ca(OCL)2), Alum, dan sebagainya.
e. Setelah itu dilakukan proses flokulasi dengan dukem
(polimer).
f. Hasil flokulasi dibawa ke bak aerasi untuk ditambah kadar
oksigennya selama beberapa waktu. Debit air yang masuk
ke bak aerasi adalah 110 m3/jam.
g. Setelah dilakukan aerasi dibawa ke sand filter untuk
dilakukan filtrasi. Filtrat yang diguakan adalah pasir kuarsa.
h. Hasil filtrasi dimasukkan ke bak selanjutnya untuk di
disinfeksikan.
i.

Sebelum di distribusikan dicek kembali apakah sudah siap
atau belum. Pengecekan melalui pengamatan visual, uji
laboratorium dan sebagainya. Jika belum siap akan
diproses kembali, bias dari awal atau dari proses tertentu.

21

Gambar 2.5 Water Treatment
VIII.

Unit Laboratorium
Laboratorium digunakan untuk memeriksa, menganalisa,
dan menentukan mutu bahan baku, produk minyak, mutu dan
sifat bahan kimia secara kualitas maupun kuantitas serta mutu
yang digunakan sesuai keperluan persyaratan dan metodenya.
Beberapa laboratorium yang ada di PPSDM MIGAS adalah:
a. Laboratorium Dasar, meliputi Laboratorium Kimia, Sipil,
Geologi, Minyak Bumi, Lindungan Lingkungan.
b. Simulator (Bor, Proses, Produksi).

Gambar 2.6 Laboratorium Dasar

22

IX.

Unit K3LL (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan)
Unit

K3LL

dibentuk

dengan

tujuan

mencegah

dan

menghalangi segala sesuatu yang menyebabkan Kecelakaan
Kerja yang berpengaruh pada proses produksi. Tugas dari unit
K3LL meliputi:
1. Tugas Rutin:
a. Menyusun rencana pencegahan terhadap kecelakaan
kerja.
b. Melakukan inspeksi secara berkala atau khusus.
c. Melakukan pemeriksaan alat – alat pemadam kebakaran.
d. Mengadakan safety training kepada personil pemadam
api maupun pegawai biasa.
2. Tugas non rutin:
a. Melaksanakan penyelidikan terhadap kecelakaan kerja
yang sama.
b. Menanamkan kesadaran kepada semua pegawai akan
pentingnya pencegahan kebakaran dan keselamatan
kerja.
c. Melakukan kampanye keselamatan kerj pada para
pegawai.
3. Tugas Darurat
a. Memberikan

Pertolongan

dan

penanggulangan

terhadap terjadinya kecelakaan kerja.
b. Memadamkan api jika terjadi kebakaran baik di
lingkungan PPSDM MIGAS maupun di luar.
Setiap

pembagian

tugas

dipemadam

api,

dibagi

berdasarkan shift mya, ada 3 shift. Shift dilakukan tiap 8
jam.

Kebijakan

K3

bergabung

menjdi

satu

dengan

23

kebijakan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) di Bidang
Lindungan Lingkungan PPSDM MIGAS berisi: “KEBIJAKAN
LINGKUNGAN PPSDM MIGAS.”

Gambar 2.7 Kantor Fire Safety dan K3LL
X.

Hubungan Kerjasama
Hubungan

Kerjasama,

beberapa

hubungan

kerjasama

diantaranya
a.

Kerjasama Pelatihan, Pembinaan Mahasiswa dengan
Universitas Trisakti.

b.

Kerjasama dengan

IFF Germany dalam menyusun

Environment Perfomance Assesment dan Environmet
Perfomance Indicator.
c.

Kerjasama

dengan

CCOP

untuk

Petroleum

Policy

Management.
d.

Kerjasama dengan GSI/GIWI untuk sertifikasi Pengelasan.

e.

Kerjasama sertifikasi tenaga pemboran dengan IADC
Wellcap USA.