PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH INSPEKTORAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA INSPEKTORAT KABUP

  

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH OLEH INSPEKTORAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA INSPEKTORAT

KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH

1) 2) 3)

Iqlima A. Manaf , Muhammad Arfan , Darwanis .

1) 2,3) Auditor Pertama Inspektorat Kabupaten Aceh Utara

  Dosen Akuntansi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

  

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemahaman tentang standar akuntansi

pemerintahan dan sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah

daerah oleh inspektorat dan implikasinya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah

baik secara bersama-sama maupun parsial. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai

aktif inspektorat kabupaten/kota di provinsi aceh yang terlibat dalam reviu laporan keuangan

pemerintah daerah dan sampel yang dijadikan penelitian sebanyak 72 orang. Sumber data penelitian

ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner ke reponden penelitian. Metode

analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman

tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern berpengaruh

terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat baik secara bersama-

sama maupun parsial. Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian

intern dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat secara bersama-sama

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kab/kota di provinsi Aceh. Hasil

penelitian secara parsial menunjukkan hanya pemahaman standar akuntansi pemerintahan, dan

proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat yang berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sedangkan pemahaman sistem pengendalian intern

tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kab/kota di provinsi Aceh.

  

Kata kunci: Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintaha, pemahaman sistem pengendalian

intern, proses reviu laporan keuangan dan kualitas laporan keuangan.

  

PENDAHULUAN 71 tahun 2010 yaitu relevan, andal, dapat

  Laporan keuangan merupakan hasil dari dibandingkan dan dapat dipahami. Laporan proses akuntansi yang berisi informasi keuangan keuangan kabupaten/kota di provinsi Aceh yang digunakan oleh pihak-pihak yang belum memenuhi keempat karakteristik tersebut, berkepentingan baik internal maupun eksternal ini dapat dilihat dari masih banyaknya (Mahsun, Sulistiyowati dan Purwanugraha, kabupaten/kota di provinsi Aceh tahun anggaran 2011:115). Berdasarkan peraturan pemerintah 2013 yang masih belum memperoleh opini WTP Nomor 8 Tahun 2006, laporan keuangan adalah (wajar tanpa pengecualian) dari BPK (badan bentuk pertanggungjawaban pengelolaan pemeriksa keuangan). keuangan negara/daerah selama suatu periode. Menurut Bauwhede (2001), salah satu Untuk itu, penyajian laporan keuangan harus faktor yang mempengaruhi kualitas laporan memenuhi karakteristik kualitatif sebagaiman keuangan adalah proses reviu laporan keuangan disyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor pemerintah daerah oleh inspektorat. Menurut STAN (2007:14), makin baik reviu yang dilakukan oleh Inspektorat akan berpengaruh pada penilaian yang dilakukan BPK atas laporan pertanggungjawaban kepala daerahnya. Dalam melakukan reviu laporan keuangan diperlukan pemahaman tentang SAP. Menurut Damanik (2010), semakin tinggi/rendah pemahaman terhadap SAP, maka semakin tinggi/rendah peran Inspektorat dalam reviu laporan keuangan daerah.

  Selain SAP, dalam proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah, inspektorat juga harus memahami SPI dengan benar. Pemahaman pereviu atas pengendalian internal akan mempermudah pendeteksian dan pengungkapan masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan reviu. Pemahaman tersebut akan memungkinkan pereviu menyusun rekomendasi yang tepat agar masalah yang terjadi tidak terulang kembali dimasa yang akan datang (STAN, 2007b: 65).

  Selain mempengaruhi proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah, SAP dan SPI juga mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Menurut Susilawati dan Riana (2014) bahwa diperlukan pemahaman tentang SAP yang kuat untuk mencapai laporan keuangan yang lebih berkualitas. Demikian juga dengan SPI, The emphasis on good internal control of course arises because it is considered to be an important factor in achieving good quality financial reporting (Krishnan, 2005). Selanjunya hasil penelitian Syamsuar (2013) menunjukkan bahwa dengan diterapkannya sistem pengendalian intern akan meningkatkan keandalan laporan keuangan yang merupakan salah satu prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat dan implikasinya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada inspektorat kabupaten/kota di Provinsi Aceh baik secara bersama-sama maupun parsial. Penelitian ini dimulai dengan membahas kajian pustaka mengenai hubungan pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern dengan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat; dan hubungan pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian intern dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, serta hipotesis. Selanjutnya, metodologi yang digunakan dalam penelitian, dan pembahasan mengenai hasil penelitian. Terakhir, penelitian ini memberikan kesimpulan dan saran.

  KERANGKA TEORI Kualitas Laporan Keuangan

  Pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk melaporkan kegiatan yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam melaksanakan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan pihak pengguna laporan keuangan. Steccolini (2002) membagi pengguna laporan keuangan yang potensial adalah sebagai berikut :

  • External users: 1) citizens (and their representative organisations) as consumers of public services, taxpayers and ratepayers; 2) firms using public services; 3) upper levels of government; 4) oversight agencies; 5) auditors; 6) other LGs; 7) banks and lenders; 8) foreign investors, analysts, rating agencies; 9) researchers.
  • Internal users: 10) councillors and executive members; 11) public managers; 12) government employees; 13) public sector trade unions.

  Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai entitas ekonomi, terutama mengenai keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan (Beest, Braam, dan Boelens, 2009). Shahwan (2008) menjelaskan bahwa supaya laporan keuangan berguna dalam pengambilan keputusan, maka laporan keuangan yang disajikan harus berkualitas.

  Hubungan Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh Inspektorat

  Hasil penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Damanik (2010) yang melakukan penelitian pada inspektorat Kabupaten Serdang Bedagai di Sumatera Utara menunjukkan bahwa pemahaman tentang SAP berpengaruh terhadap peran Inspektorat dalam reviu laporan keuangan daerah, dimana semakin tinggi/rendahnya pemahaman terhadap SAP, maka semakin tinggi/rendah peran inspektorat dalam reviu laporan keuangan. Oleh karena itu, pemahaman tentang SAP diduga dapat mempengaruhi proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat.

  Hubungan Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern dengan Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat

  Menurut INTOSAI, yang menjadi tujuan SPI adalah:

  1. executing orderly, ethical, economical, efficient and effective operations. 2. fulfilling accountability obligations 3. complying with laws and regulations 4. safeguarding resources against loss, misuse

  and damage due to waste, abuse, mismanagement, errors, fraud and irregularities

  Pemahaman pereviu atas pengendalian internal akan mempermudah pendeteksian dan pengungkapan masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan reviu, pemahaman tersebut akan memungkinkan pereviu menyusun rekomendasi yang tepat agar masalah yang terjadi tidak terulang kembali dimasa yang akan dating, sehingga pemahaman SPI merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan untuk mendapatkan kualitas reviu (STAN, 2007b:65-68). Oleh karena itu, Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern diduga dapat mempengaruhi proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat.

  Hubungan Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Kualitas Laporan Keuangan

  Untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, diperlukan pemahaman terhadap standar akuntansi pemerintahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Shahwan (2008) menyatakan bahwa kualitas laporan keuangan dapat dipenuhi jika tingkat kemahiran dan persiapan pelaporan keuangan didasarkan sepenuhnya pada Standar Akuntansi Pemerintahan. Hasil penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Syamsuar (2013) yang melakukan penelitian pada SKPK Aceh Besar menunjukkan bahwa pemahaman tentang SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah, dimana setiap kenaikan pemahaman tentang SAP maka akan diikuti dengan kenaikan kualitas laporan keuangan daerah. Hasil penelitian yang sama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Susilawati dan Riana (2014) yang menyimpulkan bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga diperlukan pemahaman tentang SAP yang kuat untuk mencapai laporan keuangan yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, pemahaman tentang SAP diduga dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

  Hubungan Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern dengan Kualitas Laporan Keuangan

  Menurut Peraturan Pemerintah Nomor

  60 Tahun 2008, sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan. Sistem pengendalian Intern melalui lingkungan pengendalian dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dalam hal mengurangi kesalahan pelaporan (Gordon and Smith, 1992).

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Susilawati dan Riana, 2014; Hidayat, 2014) menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Demikian pula hasil penelitian Syamsuar (2013) menunjukkan bahwa dengan diterapkannya sistem pengendalian intern akan meningkatkan keandalan laporan keuangan yang merupakan salah satu prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki. Sebelumnya (Yunidar, 2011; Suhaili, 2012) juga telah melakukan penelitian yang sama dengan hasil bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian Irmawati (2013) menunjukkan bahwa faktor- faktor SPIP mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Oleh karena itu, pemahaman tentang SPI diduga dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

  Hubungan Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat dengan Kualitas Laporan Keuangan

  Laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap kinerjanya. Agar laporan keuangan yang disajikan layak disebut sebuah pertanggungjawaban, maka harus memenuhi syarat bebas dari salah saji material dan disusun sesuai dengan SAKD (sistem akuntansi keuangan daerah). Oleh karena itu, menurut STAN (2007b:2), maka diperlukan pihak lain yang independen dan obyektif untuk melakukan penilaian atas kelayakan tersebut. Pihak independen yang dimaksud di atas adalah auditor yang melakukan audit atas laporan keuangan yaitu BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Hasil penelitian Kesuma, Nadirsyah dan Darwanis (2014) bahwa untuk meningkatkan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah maka dengan adanya peran internal auditor khususnya dalam hal pelaksanaan reviu laporan keuangan sangat membawa perubahan besar dalam hal perbaikan dan penyajian laporan keuangan. Menurut STAN (2007b:14), makin baik reviu yang dilakukan oleh Inspektorat akan berpengaruh pada penilaian yang dilakukan BPK atas laporan pertanggungjawaban kepala daerahnya. Oleh karena itu, proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat diduga dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

  Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis dan bersifat kausalitas, karena selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Berdasarkan kondisi lingkungan penelitian ini menggunakan field experiment, dengan tingkat intervensi sedang tetapi masih dalam lingkungan alami (tidak dimanipulasi). Waktu yang digunakan dalam pengumpulan data adalah one-short study dengan unit analisis

  individual , yaitu setiap individu pegawai

  inspektorat yang sudah dikategorikan kedalam populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah pegawai aktif yang terlibat dalam reviu laporan keuangan pemerintah dari setiap inspektorat kabupaten/kota di provinsi Aceh yaitu sebanyak 160 orang. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode proportionate

  stratified random sampling, yaitu cara

  pengambilan sampel secara acak dari suatu anggota populasi dan berstratum/bertingkat secara proporsional yang dilakukan jika anggota populasinya heterogen (beragam) atau terdiri atas kelompok-kelompok yang bertingkat (Sarjono dan Julianita, 2011:24). Berdasarkan jumlah populasi maka jumlah sampel minimal diperoleh sebanyak 72 orang.

  Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Indriantoro dan Supomo, 1999:146- 147). dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan langsung kepada responden yang dituju yaitu pegawai inspektorat yang terlibat dalam reviu Penelitian ini menggunakan tiga variabel laporan keuangan. yaitu variabel dependen, variabel intervening dan variabel independen. Operasionalisasi

  Operasionalisasi Variabel

  variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  Tabel 3.1

Operasionalisasi variable

Variabel Definisi Indikator Skala

  1. Pemahaman tentang SAP

  a. Interval Pemahaman Pemahaman terhadap Penyajian tentang SAP adalah kemampuan laporan keuangan memahami terhadap b.

  Pemahaman tentang komponen penyajian, komponen, dalam laporan keuangan pengakuan dan pengukuran c.

  Pemahaman tentang pengakuan unsur-unsur laporan unsur laporan keuangan keuangan serta kesalahan d.

  Pemahaman tentang pengukuran koreksi dan laporan unsur laporan keuangan konsolidasian e.

  Pemahaman tentang koreksi (PP nomor 71 tahun 2010) kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi dan peristiwa luar biasa f. Pemahaman tentang laporan keuangan konsolidasian

  2. Pemahaman SPI adalah

  a. Interval Pemahaman Pemahaman terhadap

  SPI kemampuan memahaman Lingkungan pengendalian terhadap unsur-unsur sistem b.

  Pemahaman terhadap Penilaian pengendalian intern (PP risiko nomor 60 Tahun 2008) c.

  Pemahaman terhadap kegiatan pengendalian d.

  Pemahaman terhadap informasi dan komunikasi e.

  Pemahaman terhadap pemantauan

  3. Proses reviu laporan Tahap Perencanaan Interval Proses Reviu

  Inspektorat keuangan adalah tahapan Tahap pelaksanaan yang dilalui selama Tahap pelaporan melakukan reviu laporan keuangan (Permendagri nomor 4 tahun 2008)

  4. Kualitas laporan keuangan Relevan Interval Kualitas

  Laporan adalah laporan keuangan Andal keuangan yang memenuhi karakteristik Dapat dibandingkan kualitatif laporan keuangan Dapat dipahami (PP nomor 71 tahun 2010)

  Metode Analisis

  Dalam menganalisis data digunakan metode analisis jalur yaitu suatu metode yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan di antara variabel (Sarjono dan Julianita, 2011:117). Data dianalisis dengan kuesioner yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara tertulis dengan tujuan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban pada responden (Kuncoro, 2009:176). Kuesioner yang telah diisi oleh responden, akan diolah dengan menggunakan SPSS versi 20. Selanjutnya dilakukan uji kualitas data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik yaitu uji normalitas dan heterokedatisitas, uji korelasi dan uji mediasi. Menurut Baron dan Kenny (1986), suatu variabel berfungsi sebagai mediator ketika memenuhi kondisi berikut: (a) variations in levels of the independent variable significantly account for variations in the presumed mediator (i.e., Path a), (b) variations in the mediator significantly account for variations in the dependent variable (i.e., Path b), and (c) when Paths a and b are controlled, a previously significant relation between the independent and dependent variables is no longer significant, with the strongest demonstration of mediation occurring when Path c is zero. In regard to the last condition we may envisage a continuum. When Path c is reduced to zero, we have strong evidence for a single, dominant mediator. Ada dua kemungkinan yang terjadi dari hasil uji mediasi (Rucker, et. al 2011):

  1. Fully Mediation, artinya variabel independen tidak mampu mempengaruhi secara signifikan variabel variabel dependen tanpa melalui variabel mediator.

  2. Partially Mediation, artinya variabel independen mampu mempengaruhi secara langsung variabel dependen tanpa melalui/melibatkan variabel mediator.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Pemahaman Sistem Pengendalian Intern secara bersama-sama terhadap Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh Inspektorat

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern secara bersama-sama berpengaruh terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat, artinya tinggi/rendahnya proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat kabupaten/kota di provinsi Aceh dipengaruhi oleh kemampuan pereviu dalam memahami standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern.

  Besarnya pengaruh pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern secara simultan terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat adalah sebesar 59.1%, sisanya sebesar 40,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Pengaruh secara simultan tersebut dapat dikatakan pengaruh yang sangat kuat.

  

Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Proses Reviu

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh Inspektorat

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara pemahaman standar akuntansi pemerintahan dengan proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat. Artinya, tinggi rendahnya proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang standar akuntansi pemerintahan dan besarnya pengaruh pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat adalah sebesar 32.5%. Koefisien jalur 0,570 dan berarah positif, berarti jika pemahaman tentang SAP naik satu satuan maka proses reviu LKPD oleh inspektorat akan naik 0,570 satuan. Pengaruh pemahaman tentang SAP secara parsial tersebut dapat dikatakan pengaruh yang kuat. Hal ini dapat diinterprestasikan bahwa pemahaman tentang SAP mampu menggerakkan proses reviu LKPD oleh inspektorat.

  

Pengaruh Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern terhadap Proses reviu laporan

keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pemahaman sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat. Artinya, tinggi rendahnya proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang sistem pengendalian intern dan besarnya pengaruh pemahaman tentang sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat adalah sebesar 8.3%. Koefisien jalur 0,289 dan berarah positif, berarti jika pemahaman tentang SPI naik satu satuan maka proses reviu LKPD oleh inspektorat akan naik 0,289 satuan. Pengaruh pemahaman tentang SPI secara parsial tersebut dapat dikatakan mempunyai pengaruh yang lemah.

  

Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern

dan Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah secara bersama-sama terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

  Hasil pengujian koefisien jalur sub-struktur 2 model 1 menunjukkan bahwa pemahaman SAP, pemahaman SPI dan proses reviu LKPD oleh inspektorat berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, artinya pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, pemahaman sistem pengendalian intern dan proses reviu LKPD oleh inspektorat berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 49.9%, sisanya sebesar 50,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Pengaruh secara simultan tersebut dapat dikatakan pengaruh yang sangat kuat.

  

Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

  Hasil pengujian koefisiensi jalur sub-struktur 2 model 2 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh baik langsung maupun tidak langsung pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan yaitu masing-masing sebesar 9.1% dan 19,9%. Artinya, tinggi rendahnya kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang standar akuntansi pemerintahan (partially mediated).

  Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syamsuar (2013) yang menyimpulkan bahwa pemahaman tentang SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah, dimana setiap kenaikan pemahaman tentang SAP maka akan diikuti dengan kenaikan kualitas laporan keuangan daerah. Hasil penelitian yang sama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2014); Sari, Adiputra dan Sujana (2014); Susilawati dan Riana (2014) yang menyimpulkan bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga diperlukan pemahaman tentang SAP yang kuat untuk mencapai laporan keuangan yang lebih berkualitas.

  

Pengaruh Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

  Hasil pengujian koefisien jalur sub-struktur 2 model 1 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan pemahaman sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan secara langsung. Artinya, tinggi rendahnya kualitas laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang sistem pengendalian intern. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunidar (2011); Suhaili (2012); Syamsuar (2013); Irmawati (2013); Susilawati dan Riana (2014); Hidayat (2014); Herawati (2014) bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, namun sesuai dengan penelitian Munteh (2013) bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara sistem pengendalian intern dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

  Tidak berpengaruhnya pemahaman sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan kemungkinan disebabkan oleh responden yang diambil adalah pereviu laporan keuangan, karena itu pemahaman tentang sistem pengendalian intern tidak membawa dampak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini membuktikan bahwa dalam melakukan reviu laporan keuangan pemerintah daerah, pemahaman tentang SPI tidak untuk meningkatkan kualitas LKPD, melainkan untuk peningkatan proses reviu LKPD oleh inspektorat. Selain itu, penyebab tidak berpengaruhnya pemahaman SPI terhadap kualitas laporan keuangan dikarenakan berdasarkan Permendagri Nomor 4 Tahun 2008 pereviu hanya memberikan keyakinan terbatas bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh pemerintah daerah sudah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, tidak mempunyai wewenang untuk mengaudit atau menguji kelima unsur sistem pengendalian intern secara mendetail sehingga tidak bisa mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Namun, pemahaman tentang SPI berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan melalui proses reviu LKPD oleh inspektorat sebesar 4,4%. Ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang SPI tidak berpengaruh secara langsung terhadap kualitas laporan keuangan, namun dapat berpengaruh secara tidak langsung yaitu melalui proses reviu LKPD oleh inspektorat sehingga secara tidak langsung pemahaman tentang SPI juga bisa mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah,.

  

Pengaruh Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh Inspektorat terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat terhadap kualitas laporan keuangan mempunyai pengaruh signifikan yang sedang yaitu sebesar 20.4%. Artinya, tinggi rendahnya kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh proses reviu LKPD oleh inspektorat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kesuma, Nadirsyah dan Darwanis (2014) bahwa untuk meningkatkan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah maka dengan adanya peran internal auditor khususnya dalam hal pelaksanaan reviu laporan keuangan sangat membawa perubahan besar dalam hal perbaikan dan penyajian laporan keuangan.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern baik secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat.

  2. Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian intern dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kab/kota di provinsi Aceh. Secara parsial pemahaman tentang SAP dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemahaman tentang SPI tidak berpengaruh secara langsung terhadap kualitas laporan keuangan, namun berpengaruh secara tidak langsung yaitu melalui mediasi (fully mediated).

  Saran

  Saran untuk Akademis

  Untuk peneliti selanjutnya agar memperbanyak penelitian terdahulu terutama untuk variabel sistem pengendalian intern dan proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat, menambah variabel independen atau mengganti variabel intervening agar ditemukan faktor yang mempengaruhi variabel dependen lebih banyak lagi.

  Saran untuk Praktisi

  Untuk dapat meningkatkan laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota di provinsi Aceh menjadi lebih berkualitas, pemerintah perlu meningkatkan bahwa proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat yang dilakukan oleh inspektorat dengan meningkatkan pereviu inspektorat akan pemahaman tentang SAP dan SPI.

  Baron, R.M. & D.A. Kenny (1986) The Moderator-Mediator Variable Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology . 51(6), 1173-1182. University of Connecticut.

  Bauwhede, H.V (2001) What Factors Influence Financial Statement Quality? A Framework and Some Empirical Evidence. Prepared for The Euroconference on Financial Reporting and Regulatory Practices in Europe. Palermo, Italy, May 20-23, 2001.

  Beest. F.V , G. Braam, & S. Boelens (2009). Quality of Financial Reporting: Measuring Qualitative Characteristics. NICE Working paper 09-108. Universitas Nijmegen. Damanik, Doni (2010) Pengaruh Pengetahuan tentang Proses Audit Internal, Intuisi,Pemahaman

  tentang SAP dan Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap peran

  Inspektorat dalam reviu laporan keuangan (studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten

Serdang Bedagai) .Tesis. Medan. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Gordon L.A & K.J. Smith (1992). Postauditing Capital Expenditures and Firm Performance.

  Account Org Society . November, pp. 741-757.

  Herawati, T (2014) Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

  Jurnal Star-Study Accounting Research , 21(1), 1693-4482.

  Hidayat, T (2014) Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Kabupaten Nagan Raya. Tesis, Unsyiah. Banda Aceh.

  Indriantoro, Nur & B. Supomo (1999) Metodologi penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen . Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE.

  INTOSAI. Guidelines for Internal Control Standards for the Public Sector. Intosai General Secretariat –Rechnungshof (Austrian Court of Audit) Dampfschiffstrasse 2 A-1033 Vienna.

  Austria. Irmawati (2013) Pengaruh Faktor-faktor SPIP terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Madya Banda Aceh. Jurnal Akuntansi. 3 (2).

  ) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu . Universitas Negeri Medan

  Rucker, D.D., K.J. Preacher., Z.L. Tormala., & R.E. Petty (2011) Mediation Analysis in Social Psychology: Current Practices and New Recommendations. Social and Personality

  Kuncoro, M (2009) Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 3. Jakarta: Erlangga. Krishnan, J (2005) Audit Committee Quality and Internal Control: An Empirical Analysis. The Accounting Review . 80 (2): 649-675.

  Mahsun, Moh., F. Sulistiyowati, & H.A. Purwanugraha (2011) Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. M

  unteh

  , R. Z

  (

  2013

  Kesuma, I., Nadirsyah, & Darwanis (2014) Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Peran Internal Auditor dan Aktivitas Pengendalian terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara). Jurnal Akuntansi. 3 (1): 73-82.

  

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas

Laporan Keuangan Daerah .

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah . Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah . Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan .

Psychology Compass 5(6): 359 –371, 2011

  Sari, N.P.Y.M.M; I.M.P. Adiputra.& E. Sujana (2014) Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Journal, 2(1). Universitas Pendidikan Ganesha.

  Sarjono, H. & W. Julianita (2011) SPSS vs Lisrel. Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset.

  Jakarta: Salemba Empat. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (2007a) Sistem Pengendalian Internal. Tangerang. _______ (2007b) Reviu Laporan Keuangan Daerah. Tangerang. Shahwan, Yousef (2008) Qualitative Characteristics of Financial Reporting: A Historical

  Perspective. Journal of Applied Accounting Research. 9 (3), pp. 192-202 Steccolini, I (2002) Local Government Annual Report: an Accountability Medium. EIASM Conference on Accounting and Auditing in Public Sector Reforms. Dublin.

  Susilawati & D.S. Riana (2014) Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Anteseden Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal STAR

  • –Study & Accounting Research . XI (1): ISSN: 1693-4482.
Syamsuar (2013) Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan Penerapan Sistem

  Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada SKPK Aceh Besar . Tesis. Banda Aceh. Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

  Suhaili (2012) Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Peran Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada SKPD Kota Subussalam . Tesis.

  Banda Aceh. Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Yunidar (2011) Pengaruh Pengelolaan Aset, Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Peran

  Internal Audit terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah . Tesis. Banda Aceh. Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Dokumen yang terkait

PEMAHAMAN MANAJEMEN PERUSAHAAN TENTANG PERATURAN PERPAJAKAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (Studi kasus di Kota Metro) Khomsiyah Lie Nelly Haninun Abstract - Pemahaman Manajemen Perusahaan tentang Peraturan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Stu

0 0 14

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada BPR Syariah di Indonesia)

0 0 9

PENGENDALIAN BIAYA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN (Studi Kasus pada Hotel Indra Puri di Bandar Lampung) Rosmiaty Tarmizi Margaretha Selvyana Agus Purnomo Abstract - Pengendalian Biaya dalam Hubungannya dengan Akuntansi Pertanggungja

0 0 14

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

1 3 10

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM INFORMASI, REGULASI, DAN KOMPENSASI TERHADAP MANAJEMEN ASET (Studi Pada Satuan Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional di Indonesia)

0 3 10

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAAN SISTEM, KEMANFAATAN SISTEM DAN KEAHLIAN KOMPUTER TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGELOLAAAN KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH

0 0 12

PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN PINJAMAN DAN PENERIMAAN ANGSURAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN DITAATINYA KEBIJAKAN MANAJEMEN (Studi Kasus pada PT. Sumber Nasional Motor di Bandar Lampung) Herry Goenawan Soedarsa Henny Haninun Abstract - Pengendalian Intern

0 0 10

PENGARUH PROFITABILITAS DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SERTA DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS SRI-KEHATI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 10

PENGARUH LIKUIDITAS, FINANCIAL LEVERAGEDAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 0 8

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL DALAM RANGKA MENGHITUNG PAJAK PENGHASILAN TERUTANG (Studi Kasus pada CV. Makmur Jaya Mulia di Bandar Lampung) Thontowie Maryanti Syamsu Rizal Abstrak - Analisis Perbandingan Lapo

0 0 16