PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAAN SISTEM, KEMANFAATAN SISTEM DAN KEAHLIAN KOMPUTER TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGELOLAAAN KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH
PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAAN SISTEM, KEMANFAATAN SISTEM
DAN KEAHLIAN KOMPUTER TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM
PENGELOLAAAN KEUANGAN DAERAH DI
PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH
1 2 3 1)Muhammad Imran , Darwanis , Muhammad Arfan
2.3)Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Abstract: Financial Management Information System (SIPKD) is an information system to be used by
local governments in Indonesia for organizing their public financial. Banda Aceh is one of city chosen as
pilot project for SIPKD implementation in government offices. For the sake of examing the effectiveness of
SIPKD, this research aimed to examine the system ease of use, system usefulness and computing skill on
the effectiveness of financial management system. The study population was 26 Financial Officer (PPK-
SKPD) at Banda Aceh Government Offices. This research used multiple linear regression for analytical
method. Data analysis was performed using SPSS (Statistical Package for Special Science). The result
indicate that the system ease of use, system usefulness and computing skill give affect on the effectiveness
of financial management system. Those 3 factors affected the effectivity simultaneously or partially.
Keyword: system ease of use, system usefulness, computing skill, the effectiveness of financial
management systemAbstrak: Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) merupakan salah satu produk dari
teknologi sistem informasi yang digunakan oleh pemerintah daerah di Indonesia dalam
menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerahnya. Banda Aceh merupakan salah satu dari 171
kabupaten/kota yang terpilih sebagai pilot project pengembangan dan implementasi SIPKD. Demi
meneliti keefektifan SIPKD, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kemudahan penggunaan
sistem, kemanfaatan sistem dan keahlian komputer terhadap efektivitas sistem pengelolaan keuangan
daerah. Populasi penelitian ini sebanyak 26 Pejabat Penatausahaan Keuangan-Satuan Kerja Perangkat
Daerah (PPK-SKPD) di Pemerintah Kota Banda Aceh. Metode analisis yang digunakan adalah regresi
linier berganda. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical package for special
science). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem dan
keahlian komputer secara bersama-sama dan parsial berpengaruh terhadap efektivitas sistem
pengelolaan keuangan daerah. Kata kunci: kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem, keahlian komputer, efektivitas SIPKD 1.merupakan salah satu agenda pokok
Pendahuluan
Keinginan untuk mewujudkan tata reformasi yang diharapkan dapat pemerintahan yang baik (good governance) dilaksanakan secara konsisten oleh pemerintah daerah (Farida, 2013). Hal tersebut didukung oleh kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah yang menjelaskan bahwa untuk menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan dengan prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance), pemerintah daerah berkewajiban mengembangkan atau memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan daerah dan menyalurkan informasi keuangan daerah kepada pelayanan publik.
Sistem informasi merupakan kebutuhan bagi suatu entitas dalam menjalankan aktivitasnya. Pada sektor pemerintahan, kebutuhan sistem informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan serta sasaran-sasaran yang akan dicapai sudah mulai menggunakan sistem informasi berbasis komputer (computer based
information system ) tak terkecuali dalam hal
pengelolaan keuangan. Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah- selanjutnya disingkat SIPKD dikembangkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Menurut Surat Edaran Kemendagri No. 900/122/BAKD, tujuan utama kegiatan SIPKD dan regional SIKD adalah membantu dalam mengembangkan dan mengimplementasikan aplikasi keuangan daerah berdasarkan kebutuhan dan kondisi daerah sesuai dengan sistem pengelolaan keuangan daerah yang berlaku. Secara umum, dikeluarkannya surat edaran tersebut dengan tujuan untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang mudah, cepat, akurat, akuntabel, serta terwujudnya pengelolaan administrasi keuangan yang tertib dan lebih baik diwaktu yang akan datang.
Banda Aceh merupakan salah satu dari 171 kabupaten/kota yang terpilih sebagai pilot project pengembangan dan implementasi SIPKD, dimana Pemerintah Kota Banda Aceh mulai melaksanakan program komputerisasi SIPKD tahun 2009 pada Pejabat Penatausahaan Keungan Daerah (PPKD) dan mulai tahun 2010 pada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) baik di dinas/badan atau kantor di Pemko Banda Aceh. Demi mengkaji kefektifan SIPKD, Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem dan keahlian komputer berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Banda Aceh.
2. Kajian Pustaka
Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan (Mahmudi, 2005: 92). Efektivitas berfokus pada
outcome (hasil), program, atau kegiatan yang
dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely. Sehubungan dengan hal tersebut, maka efektivitas menggambarkan seluruh siklus input, proses dan output yang mengacu pada hasil guna daripada suatu organisasi, program atau kegiatan yang menyatakan sejauhmana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah dicapai, serta ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya dan mencapai target-targetnya.
SIPKD adalah sistem yang dibangun untuk mengelola keuangan daerah yang mengacu kepada beberapa regulasi, diantaranya Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah No.
58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Jogiyanto (2007: 114) mengemukakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) adalah faktor utama yang mempengaruhi penerimaan individual terhadap sistem teknologi informasi. Kedua persepsi tersebut mempunyai pengaruh terhadap minat perilaku. Pemakai teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi (minat perilaku) jika merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah digunakan. Selain persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kemanfaatan,
Rustiana 200 ) memandang konsep keahlian komputer (computer self efficay) sebagai salah satu variabel yang penting untuk studi perilaku individual dalam bidang teknologi informasi. Lindawati & Irma (2012) mendefinisikan keahlian komputer sebagai suatu evaluasi individual tentang kemampuan- kemampuannya menggunakan komputer. Keahlian pemakaian komputer yang dimaksud menurut Asnan (2010) adalah kemampuan pemakai komputer (user) dalam hal aplikasi komputer.
Berdasarkan kajian pustaka, hubungan hipotesis dapat dirumuskan Kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem dan keahlian komputer berpengaruh secara bersama-sama dan parsial terhadap efektivitas Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) pada Pemerintah Kota Banda Aceh.
Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kota Banda Aceh yaitu Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) pada SKPD Pemerintah Kota Banda Aceh. Penelitian ini termasuk pengujian hipotesis (hypothesis
testing ) yaitu bertujuan untuk menjelaskan
hubungan yang mempunyai sebab akibat antara variabel-variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam suatu pengujian hipotesis, yaitu mengetahui pengaruh kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem dan keahlian komputer terhadap efektivitas sistem informasi pengelolaan keuangan di
Pemerintah Kota Banda Aceh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan cara mengumpulkan kuisioner dari masing- masing responden dengan cara cross-
sectional yaitu data hanya dikumpulkan dalam satu periode.
Data yang diperoleh dari responden perlu diuji yaitu pengujian validitas (validity) dan pengujian reliabilitas. Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur dan memastikan bahwa masing- masing pertanyaan akan terklasifikasi pada variabel yang telah ditetapkan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan factor
3. Metode Penelitian
analysis
yang menjelaskan korelasi (hubungan) di antara sejumlah variabel dengan menggunakan satu set dimensi yang disebut faktor. Kemudian akan dilakukan pengujian statistik dengan menggunakan uji
Pearson product moment . Ukuran data
dianggap valid apabila nilai korelasi lebih besar dari nilai kritis pada tingkat keyakinan 95%.
Untuk mengukur kehandalan kuesioner, digunakan uji reliabilitas. Umumnya pendekatan yang digunakan
- +
- +
dan ε adalah error term.
X
2,
X
3,
X
1
adalah Kemudahan penggunaan sistem, X
2 adalah Kemanfaatan
sistem, X
3 adalah Keahlian komputer
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif. Pada jenis pendekatan kuantitatif, semua data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif berdasarkan pendapat para ahli sebagai landasan teori. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikuantitatifkan terlebih dahulu sehingga menghasilkan keluaran- keluaran berupa angka yang selanjutnya dianalisis melalui program SPSS (Statistical
koefisien X
Package for Social Science).
4. Pembahasan
Tabel 4.1 menyajikan statistik deskriptif dari variabel dependen danindependen dari penelitian ini. Berdasarkan Tabel 4.1, nilai N menunjukkan jumlah data yang diproses, dimana setiap variabel memiliki jumlah data yang sama yaitu sebanyak
26 data. Nilai minimum (minimum) menunjukkan nilai terendah/terkecil dari deretan data dalam suatu variabel. Nilai minimum untuk variabel persepsi kemudahan penggunaan sistem (X
1 ) adalah 2,88; persepsi
kemanfaatan sistem (X
2 ) adalah 2,88;
persepsi keahlian komputer (X
3
1,
3 adalah
adalah dengan cara menghitung Cronbach Alpha masing-masing variabel yang terlibat.
Y = +
Cronbach Alpha menafsirkan korelasi antara
skala yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila memiliki koefisien keandalan atau nilai Cronbach
Alpha lebih besar dari 0,5 (Ghozali, 2009).
Teknik analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan pengujian analisis regresi linier berganda yang merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel dan untuk melihat pengaruh secara bersama-sama dan parsial. Persamaan regresi linear berganda yang digunakan untuk meneliti pengaruh X
1,
X
2
dan X
3
terhadap Y adalah sebagai berikut:
1 X
1
2 X
2
3 X
3 + ε
Dimana Y adalah Efektivitas Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD),
adalah konstanta,
1,
2,
) adalah 3,17; dan efektivitas Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (Y) adalah 3,40.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif tingkat penyebaran rata-rata dalam suatuN Min Max Mean SD
variabel. Nilai standar deviasi untuk variabel
KPS 26 2,88 4,75 4,0023 ,39384
persepsi kemudahan penggunaan sistem (X
1 ) KS 26 2,88 5,00 4,2231 ,44453
adalah 0,39384; persepsi kemanfaatan sistem
KK 26 3,17 5,00 4,1608 ,40892 ESIPKD
(X
2 ) adalah 0,44453; persepsi keahlian 26 3,40 4,90 4,2154 ,33189
komputer (X
3 ) adalah 0,40892; dan Valid N
26 (list
efektivitas Sistem Informasi Pengelolaan
wise) Keuangan Daerah (Y) adalah 0,33189.
a. Hasil Pengujian Hipotesis
Nilai maksimum (maximum) Hasil regresi dengan menggunakan menunjukkan nilai tertinggi/terbesar dari bantuan software SPSS dapat dilihat pada deretan data dalam suatu variabel. Nilai Tabel 4.2. maksimum untuk variabel persepsi
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Hipotesiskemudahan penggunaan sistem (X
1 ) adalah Persamaan Regresi Y 1 X 1 2 X 2 3 X 3 = α + β + β + β + ε
2
4,75; persepsi kemanfaatan sistem (X )
Y = 1,316 + 0,372 X 1 + 0,073 X 2 + 0,251X 3
adalah 5,00; persepsi keahlian komputer
R = 0,566 2
(X
3 ) adalah 5,00; dan efektivitas Sistem R = 0,321 Sig. = 0,034
Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (Y) adalah 4,90.
Berdasarkan Tabel 4.2 hasil regresi Nilai mean menunjukkan nilai rata- tersebut didapatkan persamaan regresi rata dari suatu variabel. Nilai rata-rata untuk berganda sebagai berikut: variabel persepsi kemudahan penggunaan
Y = 1,316 + 0,372 X 1 + 0,073 X 2 + 0,251X
3
sistem (X
1 ) adalah 4,0023; persepsi
- + e
kemanfaatan sistem (X
2 ) adalah 4,2231; b.
3
persepsi keahlian komputer (X ) adalah Pengujian Secara Bersama-sama
Pengaruh Kemudahan Penggunaan
4,1608; dan efektivitas Sistem Informasi
Sistem, Kemanfaatan Sistem dan
Pengelolaan Keuangan Daerah (Y) adalah
Keahlian Komputer terhadap 4,2154. Efektivitas Sistem Informasi
Nilai standar deviasi (standard
deviation ) menunjukkan nilai dispersi atau
Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)
Hasil pengujian bersama dari regresi linear berganda menunjukkan nilai koefisien regresi
(β) masing-masing variabel adalah, 0,372 untuk variabel kemudahan penggunaan sistem
(β
1
), 0,073 untuk variabel kemanfaatan sistem (β
2 ),
dan 0,251 untuk variabel keahlian komputer (β
3
). Penentuan hipotesis menyebutkan jika paling sedikit ada satu β
Selanjutnya Nilai konstanta sebesar 1,316 bermakna bahwa jika kemudahan penggunaan, kemanfaatan dan keahlian komputer dianggap konstan, maka besarnya nilai yang diperoleh dari variabel efektivitas SIPKD adalah sebesar 1,316 pada satuan skala likert.
c. Pengaruh Kemudahan Penggunaan Sistem terhadap Efektivitas Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)
Hasil regresi dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,566 menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar 56,6%. kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem dan keahlian komputer memiliki hubungan terhadap efektivitas SIPKD sebesar 56,6%.
Nilai koefisien determinasi (R
2
) sebesar 0,321 bermakna bahwa efektivitas SIPKD dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem dan keahlian komputer sebesar 32,1%, sedangkan sebesar 67,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
i
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan sistem berpengaruh terhadap efektivitas SIPKD pada Pemerintah Kota Banda Aceh.
Koefisien regresi (β
1 )
yang diperoleh sebesar 0,372 menunjukkan bahwa setiap kenaikan kemudahan penggunaan sistem sebesar 1 satuan skala interval maka akan diikuti oleh kenaikan efektivitas SIPKD sebesar 37,2 satuan skala interval. Diperoleh hubungan yang positif antara kemudahan penggunaan sistem dengan efektivitas SIPKD. Artinya peningkatan kemudahan penggunaan sistem
≠ 0 (i=1,2,3) : Ha diterima, artinya kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem, dan keahlian komputer berpengaruh secara bersama-sama terhadap efektivitas SIPKD. juga akan meningkatkan efektivitas SIPKD di Pemerintah Kota Banda Aceh.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pegawai yang mudah menggunakan sistem akan merasa lebih mudah pula memahami dan menjalankan sistem yang ada dalam hal ini adalah SIPKD. Sehingga semakin mudah sistem dijalankan maka semakin efektif penerapan SIPKD yang dapat meningkatkan kinerja pemakainya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Davis (1989) yang mengemukakan bahwa jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya sehingga dapat meningkatkan kinerja pemakainya.
Titis (2008) menguraikan, kemudahan penggunaan merupakan suatu persepsi dimana seseorang akan berpikir bahwa betapa mudahnya menggunakan suatu teknologi infomasi dalam mendukung aktivitasnya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Davis (1989) bahwa kemudahan penggunaan akan berpengaruh terhadap manfaat dan sikap penggunaan suatu teknologi informasi tersebut.
Karakteristik utama dari kemudahan penggunaan adalah kemudahan implementasi SIPKD untuk dimengerti dan dijalankan oleh pengelola SKPD Pemko
Banda Aceh. Maka jika sebuah teknologi informasi dalam hal ini SIPKD dapat dengan mudah digunakan oleh penggunanya, maka otomatis aplikasi tersebut dinilai efektif sehingga dapat mencapai tujuan organisasi (Anshar, 2013).
Hasil penelitian ini sesuai atau konsisten dengan hasil penelitian Budiman & Arza (2013), Anshar (2013) serta Pirade, et.al (2013). Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap penerapan sistem informasi pada masih- masing SKPD yang diteliti.
d. Pengaruh Kemanfaatan Sistem terhadap Efektivitas Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemanfaatan sistem berpengaruh terhadap efektivitas SIPKD.
Koefisien regresi (β
2 )
untuk kemanfaatan sistem sebesar 0,073 menunjukkan bahwa setiap kenaikan kemanfaatan sistem sebesar 1 satuan skala interval maka akan diikuti oleh kenaikan efektivitas SIPKD sebesar 7,3 satuan skala interval. Hubungan yang diperoleh antara kemanfaatan sistem dengan efektivitas SIPKD adalah positif. Artinya bila kemanfaatan sistem meningkat maka efektivitas SIPKD juga akan meningkat.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pegawai yang merasa mendapatkan manfaat dalam menggunakan sistem, maka sistem yang ada dalam hal ini adalah SIPKD untuk menyelesaikan tugas-tugasnya akan lebih efektif diterapkan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Davis (1989) yang mengemukakan bahwa jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi bermanfaat maka dia akan menggunakannya sehingga dapat meningkatkan kinerja pemakainya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang bermanfaat maka dia tidak akan menggunakannya.
Persepsi kemanfaatan sistem berkaitan dengan produktivitas dan efektivitas sistem dari kegunaan dalam tugas secara menyeluruh untuk meningkatkan kinerja orang yang menggunakan sistem tersebut (Irmadhani, 2012). Menurut Anshar (2013) kemanfaatan dari penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja, menambah produktivitas, dan peningkatan prestasi kerja serta kinerja orang yang menggunakannya.
Kemanfaatan teknologi informasi juga merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna TI dalam melaksanakan tugasnya (Anshar, 2013). Sejalan dengan Ansar, teori Venkatesh, et.al (2003) juga mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh penting manfaat dalam pemahaman respon individual dalam teknologi informasi.
Hasil penelitian ini sesuai atau konsisten dengan hasil penelitian Pirade, et.al (2013), Anshar (2013), serta Irmadhani (2012). Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi pada masing-masing objek penelitian.
e. Pengaruh Keahlian Komputer terhadap Efektivitas Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keahlian komputer berpengaruh terhadap efektivitas SIPKD.
Koefisien regresi (β
3 )
untuk keahlian komputer sebesar 0,251 menunjukkan bahwa setiap kenaikan keahlian komputer sebesar 1 satuan skala interval maka akan diikuti oleh kenaikan efektivitas SIPKD sebesar 25,1 satuan skala interval. Pengaruh yang dihasilkan keahlian komputer dengan efektivitas SIPKD yaitu positif. Artinya bila keahlian komputer meningkat maka efektivitas SIPKD juga meningkat.
Hasil penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi keahlian komputer yang dimiliki pekerja maka semakin efektif pula penggunaan SIPKD di lingkungan Pemko Banda Aceh. Penggunaan sistem informasi dalam hal ini SIPKD pada lingkungan Pemko Banda Aceh menuntut pemakai komputer (user) meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan komputer. Dengan semakin lihai pengguna atau pemakai komputer (user) maka semakin efektif penerapan SIPKD yang dijalankan pada SKPD di lingkungan Pemko Banda Aceh.
Hasil penelitian ini mendukung teori Compeau & Higgins (1995) yang menyatakan bahwa setiap individu yang mempunyai keyakinan kemampuan (keahlian) menggunakan sistem informasi komputer maka akan meningkatkan kinerja yang bersangkutan. Demikian juga yang dikemukakan oleh Arsanti (2009) bahwa semakin seseorang mempunyai keahlian yang tinggi, maka individu tersebut semakin mempunyai kepercayaan diri yang tinggi terhadap kemampuannya untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik, namun, semakin rendah keahlian seseoarang maka dapat menurunkan kepercayaan diri terhadap penyelesaian tugasnya.
Hasil penelitian ini sesuai atau konsisten dengan hasil penelitian Pirade, et.al (2013) serta Irmadhani (2012). Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif keahlian komputer yang dimiliki pegawai terhadap penerapan sistem informasi yang dijalankan sehingga akhirnya dapat meningkatkan kinerja pegawai.
5. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem, dan keahlian komputer terhadap efektivitas sistem informasi pengelolaan keuangan daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem, dan keahlian komputer secara bersama-saman dan parsial berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengelolaan keuangan daerah.
Namun, seperti penelitian lain, penelitian ini juga mempunyai beberapa keterbatasan. Variabel bebas yang digunakan Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah. WEA (1), untuk mengukur variabel terikat dalam 87-110. penelitian ini hanya 3 variabel (kemudahan Compeau, D. R., & Higgins, C. A. (1995). penggunaan sistem, kemanfaatan sistem, dan
Computer self-efficacy: Development of keahlian komputer). Perolehan nilai untuk a measure and initial test. MIS quarterly ,
2 R (koefisien determinasi) juga sangat 189-211.
rendah yaitu hanya 32,1%. Artinya pengaruh Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulnes, yang dihasilkan oleh variabel bebas terhadap
Perceived Ease of Use and User Acceptable of Information Technology. variabel terikat masih lemah. Diduga
MIS Quarterly, 13 (5), 319-339. 13 (5), terdapat variabel bebas lainnya yang dapat 319-339. digunakan untuk menilai pengaruh
Farida. (2013, 11 18). Analisa Kualitas efektivitas SIPKD di Pemko Banda Aceh.
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Dampaknya terhadap Daftar Pustaka
Kinerja Pegawai pada Badan Arsip dan
Anshar, S. M. (2013). Pengaruh Persepsi
Perpustakaan Aceh. Retrieved 2014,
Kemudahan Penggunaan terhadap from Keberhasilan Implementasi Aplikasi http://180.241.122.205/docjurnal/FARID Sistem Informasi Keuangan Daerah
A-farida_-_jurnal.pdf (SIKD) dengan Persepsi Kemanfaatan,
Ghozali, I. (2009). "Aplikasi Analisis Sikap Pengguna dan Perilaku untuk Multivariate dengan Program SPSS.".
Tetap Menggunakan sebagai Variabel Semarang: Badan Penerbit Universitas Intervening. Jurnal Akuntansi , 1 (1). Diponegoro. Arsanti, T. A. (2009). Hubungan antara
Irmadhani, I. (2012). Pengaruh Persepsi penetapan tujuan, self-efficacy dan Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan kinerja. Jurnal Bisnis dan Ekonomi , 16 Penggunaan dan Computer Self Efficacy, (2). terhadap Penggunaan Online Banking
Asnan, A. (2010). Pengaruh Computer pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi
Anxiety terhadap Keahlian Karyawan
Universitas Negeri Yogyakarta. Kajian
dalam Penggunaan Komputer: Tinjauan Pendidikan & Akuntansi Indonesia , 1 Perspektif Gender. . Retrieved 11 5, (3).
2014, from umy.ac.id.
Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Budiman F, A. F. (2013). Pendekatan
Keperilakuan, Edisi Revisi. Yogyakarta:
Technology Acceptance Model dalam ANDI.
Lindawati, S., & Irma. (2012). Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Individual Karyawan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan , 14 (1), 56-67.
Efficacy dalam Era Digitalisasi. . Jurnal Ekonomi dan Bisnis , 17 (2), 29-39. Surat Edaran Menteri dalam Negeri No:
Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat dan Kepercayaan Konsumen terhadap Pengaplikasian Layanan Mobile Banking.
Titis, W. (2008). Pengaruh Persepsi
Percepatan Implemetasi SIPKD dan Regional SIKD .
Surat Edaran Menteri dalam Negeri No: 900/806/BAKD/2008 Tentang
Teknis Pelaksanaan Pengembangan dan Implementasi SIPKD dan Regional SIKD .
900/112/BAKD/2008 Tentang Petunjuk
Tana Toraja. Jurnal Analisis , 2 (2), 183- 192. Rustiana. (2005). Studi Computer Self
Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja
Pendapatan, S. D. (2013). Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (Sipkd) Terhadap Kinerja Pegawai Di Kabupaten
2010.Kementerian Dalam Negeri:Jakarta. Pirade, D., Saleh, A. K., Amar, M. Y., &
Petunjuk Pelaksanaan SIPKD.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah .
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah .
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah .
Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS quarterly , 425-478.