CORIE INDRIA PRASASTI, SKM., M.Kes
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
Bahan Tambahan Pangan bahan kimia yang terdapat dalam makanan yang ditambahkan secara sengaja atau yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku,
untuk mempengaruhi dan menambah cita rasa,
warna, tekstur, dan penampilan dari makanan.Bahan Tambahan Pangan
Peraturan Menkes No. 033 Tahun 2012 Mengenai Bahan
Tambahan Pangan bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.
Komisi Codex Alimentarus
BTM/BTP adalah bahan apapun yang
biasanya tidak dimakan sendiri sebagai
suatu makanan
Bahan Tambahan Pangan
BTP yang digunakan dalam pangan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
dan/atau tidak diperlakukan sebagai bahan baku pangan 2. BTP dapat mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi,
yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan untuk tujuan
teknologis pada pembuatan, pengolahan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan dan atau pengangkutan pangan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifatpangan tersebut, baik secara langsung atau tidak langsung
3. BTP tidak termasuk cemaran atau bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempertahankan atauBAHAN TAMBAHAN PANGAN
Contoh:
Pengikat logam : Asam sitrat, EDTA
Antikerak/antikempal : Ca/Mg silikat
Penstabil : CMC, hidrokoloid
Emulsifier : Lesitin
Pemanis sintetis : Siklamat
Penjernih : bentonit, arang aktif
Pemucat : NaOCl, benzoil peroksida
Pengawet : Asam dan garam brsoat, propionat dll
Bahan Tambahan Pangan Bahan Tambahan Pangan anti-caking agents antimicrobial agents antioxidants colours curing and pickling agents emulsifiers enzymes firming agents flavour enhancers flavouring agents humectants release agents non-nutritive sweeteners nutrient supplements nutritive sweeteners oxidising and reducing agents pH control agents propellants and gases sequestrants solvents and vehicles stabilisers and thickeners surface-active agents
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
Air terkarbonasi adalah air yang mengandung gas CO2
didalamnya. Gas ini terlarut dalam bentuk asam karbonat
(H2CO3). Dengan sediki pengadukan saja, asam karbonat
ini akan terurai menjadi air (H2O) dan karbondioksida (CO2). Karamel adalah sukrosa yang membentuk polimer.
Karamel ini berwarna coklat, sering dipakai untuk
mewarnai makanan agar berwarna gelap. Amonium sulfit
([NH4]2SO3) merupakan pengawet makanan yang berperan dalam mempertahankan warna asli makanan dan menghambat pertumbuhan mikroba.
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
Kafein merupakan suatu zat stimulan sistem saraf
pusat yang akan menaikkan kewaspadaan, meningkatkan fokus dan menghilangkan rasa kantuk.
Asam fosfat (H3PO3) merupakan asam anorganik
yang sering dipakai untuk membuat buffer fosfat dalam larutan kimia. Pada makanan asam fosfat juga sering digunakan untuk mengasamkan makanan. Kalium benzoat (C6H5COOK) merupakan pengawet
Bahan Tambahan Pangan Bahan Tambahan Pangan
Kalium sitrat (Asam sitrat) merupakan penyedap rasa serta bahan pengawet pada minuman.
Natrium benzoat (C6H5COONa) merupakan garam
benzoat yang fungsinya sama dengan kalium benzoat.
Natrium sitrat sama dengan Kalium sitrat hanya saja
logamnya di ganti natrium. Natrium siklamat merupakan zat pemanis buatan.
Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa siklamat Na ini berbahaya bagi alat reproduksi laki- laki.
Perasa adalah zat yang bisa memperkuat atau
Secara teknis, bahan tambahan pangan dibagi
menjadi dua:
1. BTP secara langsung & dengan sengaja
(internasional) ditambahkan selama proses produksi yang tujuannya adalah untuk meningkatkan konsistensi, nilai gizi, menetapkan bentuk atau rupa serta menambah cita rasa dengan mengendalikan keasaman atau kebasaan.
2. BTP yang terdapat dalam bahan makanan dalam
jumlah yang sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan dan sebagai zat aditif yang keberadaannya tidak sengaja (insidental).
Fungsi BTP
Sebagai pengawet pangan dengan cara mencegah pertumbuhan dan aktivitas mikroba perusak pangan (menahan proses biokimia) atau mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan.
Menjadikan pangan lebih baik dan menarik, lebih renyah, dan enak rasanya.
Menjadikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga menambah dan merangsang timbulnya selera makan.
Meningkatkan kualitas pangan. Secara ekonomis akan menghemat biaya produksi.
Pengelompokan BTP yang diizinkan menurut Permenkes
RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
Peraturan Menkes No. 033 Tahun 2012 Mengenai Bahan
Tambahan Pangan
Pewarna
Pemanis buatan
Pengawet: btp yg dpt mencegah/ menghambat proses fermentasi, pengasaman atau penguraian lain pada makanan yg disebabkan oleh pertumbuhan mikroba.
Antioksidan: btp yg dpt menegah atau menghambat proses oksidasi lemak sehingga tidak menyebabkan terjadinya kondisi tengik.
Pengelompokan BTP yang diizinkan menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 : ……..2) Peraturan Menkes No. 033 Tahun 2012 Mengenai Bahan Tambahan Pangan
Antigumpal: btp yg dpt mencegah menggumpalnya pangan dan bhn tsb dpt berupa serbuk, tepung atau bubuk.
Penyedap rasa, aroma atau penguat rasa
Pengaturan keasaman: btp yg dpt mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman pangan.
Pengelompokan BTP yang diizinkan menurut
Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 : ……..3)
Peraturan Menkes No. 033 Tahun 2012 Mengenai
Bahan Tambahan Pangan
Pengemulsi, pemantapan, dan pengental: btp yg dpt membantu terbentuknya & memantapkan sistem dispersi yang homogen pd pangan.
Menjadikan bahan berkonsistensi keras: btp yg dpt memperkeras atau mencegah melunaknya pangan
Sekuestran: btp yg dpt mengikat ion logam yg tdp dlm pangan & dpt menetapkan warna, aroma, serta tekstur pangan.
Pengelompokan BTP diluar
Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
Peraturan Menkes No. 033 Tahun 2012 MengenaiBahan Tambahan Pangan
Enzim: btp yg berasal dari hewan, tanaman, atau mikroba yg dpt menguraikan secara enzimatis, misalnya membuat pangan menjadi empuk dan lebih larut.
Peningkatan kualitas nilai gizi: btp yg berupa asam amino, mineral, dan vitamin, baik tunggal maupun campuran.
Stabilisator kelembapan: btp yg dpt menyerap kondisi lembab (uap air) sehingga dpt mempertahankan kadar
Bahan pewarna makanan merupakan semua bahan warna, pigmen, atau bahan yang dibuat dengan proses sintetis, ekstrasi dan pemisahan dari sumber sayuran, binatang, dan mineral.
Pengaplikasian akan berfungsi untuk mencegah kehilangan warna selama penyimpanan atau proses dan untuk memperbaiki warna pada makanan
Bahan Pewarna Makanan Pengubah Penampilan Makanan
Pigmen; secara alami terdapat pada tanaman dan hewan, misalnya klorofil berwarna hijau, karoten berwarna jingga, mioglobin berwarna merah pada daging.
Reaksi karamelisasi yang timbul apabila gula dipanaskan akan membentuk warna coklat, misalnya pada kembang gula atau roti yang dibakar.
Bahan Pewarna Makanan Pengubah
Penampilan Makanan …….2)
Warna gelap yang timbul karena adanya reaksi
tertentu, yaitu reaksi antara gugus aminoprotein
dengan gugus karbonil, misalnya susu bubuk yang disimpan lama akan berwarna gelap. Reaksi antara senyawa organik dengan udara akan menghasilkan warna hitam atau coklat gelap misalnya warna gelap permukaan apel atau kentang yang dipotong. Reaksi oksidasi ini dipercepat oleh adanya logam maupun enzim.
Bahan Tambahan Pangan Yang Dilarang
Bahan Tambahan Pangan Yang Dilarang
Asam borat Asam salisilat Diietilpirokarbonat Dulsin Formalin Kalium bromat Kalium klorat Kloramfenikol
Dulkamara Kokain Nitrobenzen Sinamil antranilat Dihidrosafrol Biji tonka Minyak kalamus Minyak tansi Bahan Tambahan Kimia yang Bahan Tambahan Kimia yang
Penggunaannya Tidak Tepat
Penggunaannya Tidak Tepat Anti gumpal Bahan Tambahan Kimia yang Langsung Dipakai Bahan pencegah penggumpalan Pewarna Antioksidan Antimikroba
Pemanis bernutrisi Bahan tambahan bernutrisi Pemanis yang tidak mengandung nutrisi Bahan pengawet (untuk mengeringkan mengasinkan atau mengasamkan) Bahan untuk mengoksidasi dan mereduksi Pengeras Enzim Pengemulsi Sekuestran/pengikat Bahan bakar dan gas
Pengontrol pH Pelembab Aroma Penguat aroma Pelarut Pengikat permukaan Bahan penstabil dan pengental Ragi Pembentuk tekstur Penggunaan Bahan Tambahan Kimia Penggunaan Bahan Tambahan Kimia yang Tidak Tepat yang Tidak Tepat
Bahan Tambahan yang Digunakan Secara Tidak Langsung Peralatan Pengolahan
Resin penukar ion, Penyiapan enzim Mikroorganisma Pelarut, pelumas, anti gumpal Bahan tambahan yang berfungsi khusus
Bahan yang bersentuhan Peralatan, perlengkapan dengan Bahan Pangan permukaan Logam, plastik, kertas, kayu, dll.
Bahan Pengemas Deterjen
Bahan Pembersih Bahan pembersih/sanitasi
Beberapa negara memiliki peraturan mendetil mengenai penggunaan bahan kimiawi (bahan tambahan pada makanan yang digunakan secara tidak langsung) yang dapat meninggalkan residu pada makanan, dan digunakan secara insidental, seperti alat bantu pengolahan dan bahan pembersih.
Pada kasus-kasus lain, bahan kimiawi tersebut terserap dari bahan ke makanan; misalnya, makanan yang bersentuhan dengan bahan pengemas dapat tercemar bahan pengemas dalam
Pencemar dapat pula dipindahkan dari peralatan masak
atau wadah. Memasak makanan bersifat asam dalam
panci yang berlapis tembaga dapat menyebabkan tembaga mencemari makanan. Timah dapat mencemari makanan melalui keramik tertentu, dan makanan dalam kaleng yang disolder
dengan timah mengandung timah dalam jumlah yang
lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang dikemas dalam kaleng yang tidak disolder dengan timah.
Beberapa jenis plastik tertentu mengandung monomer
tidak aktif yang dapat mencemari makanan. Di beberapa negara, spesifikasi untuk plastik pembungkus makanan mencantumkan pula batas bahan-bahan yangAnalisa Resiko Bahan Tambahan Kimia Analisa Resiko Bahan Tambahan Kimia dalam Makanan dalam Makanan
Penelitian Epidemiologi Karakterisasi Penilaian bahaya Sosio-ekonomi/
Politik Titik akhir Respon dosis
Resiko manfaat Identifkasi bahaya Resiko-resiko Komunikasi Resiko
Penilaian paparan Pilihan Wajib Jumlahnya dalam Tidak wajib asupan makanan Bukan intervensi