Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Tumbuh Kembang Kemampuan Motorik Anak Nelly Rustiati, SKM, M.Kes

  

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Tumbuh Kembang

Kemampuan Motorik Anak Usia 12 - 24 Bulan Pada Ibu Yang Bekerja di Bank

Pemerintah dan Swasta Sekota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015

Nelly Rustiati, SKM, M.Kes Dosen Prodi Keperawatan Baturaja

  

ABSTRAK

  Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangannya dan belajar. Di negara yang sedang berkembang, 45% dari populasi anak berumur kurang dari 15 tahun dan diantaranya 20% adalah bayi dan balita. Maka dari itu salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak sebagai sumber potensi anak adalah dengan meningkatkan kualitas corak asuhnya.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik pada anak uisa 12-24 bulan. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasy Eksperimental dengan rancangan penelitian Pre-Post Test Design. Dengan sampel 31 Responden. Analisa univariat dilakukan dengan melihat distribusi frekuensi dari jumlah skor masing-masing variabel dependendan independen. Analisa bivariat bertujuan untuk melihat pengaruh dalam pemberian penyuluhan antara pre test dan post test pada setiap variabel. Untuk melakukan uji normalitas peneliti menggunakan uji kolmogorov smirnov dengan komputerisasi.

  Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 31 responden terdapat perbedaan mean pengetahuan pre test dan pengetahuan post test ternyata mean pengetahuan post test lebih tinggi 1,00 dengan standar deviasi 0,000 mean sikap post test lebih tinggi 0,97 dengan standar deviasi 0,180.

  Dari hasil uji statistik dengan uji T Dependent yaitu pengetahuan p.value 0,012 dan sikap p.value 0,001 dapat disimpulkan ada perbedaan nilai rata-rata sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik anak usia 12-24 bulan.

  

Kata Kunci : kemampuan motorik, tumbuh kembang, penyuluhan, pengetahuan dan sikap

ibu karir

PENDAHULUAN

  Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia(SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang anak sejak pembuahan sampai dengan dewasa. Pada masa tumbuh kembang ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan dengan penuh kasih sayang sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang sehat,cerdas dan produktif.(Depkes RI.2000)

  Di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 7

  • – 14 % bayi yang dilahirkan dengan BBLR. Bayi dengan BBLR memiliki daya tahan yang lebih rendah,sehingga mudah terkena infeksi,sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi angka kematian bayi.Disisi lain bayi BBLR sangat mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan anak. Resiko meniggal 1 tahun 17 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi normal. Bayi dengan BBLR cenderung mempunyai pertumbuhan fisik yang terlambat.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa resiko untuk menjadi KEP adalah 8
  • – 10 kali lebih besar dari anak normal. (Depkes RI.2002)

  Dalam repelita IV, pemerintah menurunkan angka kesakitan pada anak dari 40% menjadi 30% per 1000 kelahiran. Sebagai wujud melalui kegiatan pelayanan puskesmas dengan pos pelayanan terpadu yaitu posyandu yang secara langsung memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak. Adapun bentuk kegiatan meliputi yaitu penimbangan dan pengukuran panjang bayi,penyuluhan diare dan pelayanan keluarga berencana

  Tumbuh kembang merupakan hal utama, hakiki dan khas pada anak. Tumbuh adalah proses bertambahnya ukuran atau dimensi akibat penambahan jumlah atau ukuran sel dan jaringan intraseluler. Kembang (berkembang) adalah proses bertambahnya kemampuan struktur dari fungsi tubuh yang lebih kompleks.

  Di saat kemampuan anak tidak sesuai dengan seusianya, orang tua sepatutnya curiga dengan tumbuh kembang buah hatinya. Pasalnya, ketidakmampuan anak tersebut bisa jadi sebagai pertanda tumbuh kembang anak mengalami keterlambatan. (Soejiningsih, 2002).

  Di negara yang sedang berkembang, 45% dari populasi anak berumur kurang dari 15 tahun dan diantaranya 20% adalah bayi dan balita. Maka dari itu salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak sebagai sumber potensi anak adalah dengan meningkatkan kualitas corak asuhnya (Departemen Kesehatan RI,

  2007).

  Dalam upaya meningkatkan status tumbuh kembang bayi diperlukan adanya suatu informasi yang erat kaitannya dengan penentuan rencana tindakan (intervensi) yang akan dilakukan

  selanjutnya. Sehingga rencana tindakan tersebut tepat sasaran dan tepat guna. Di wilayah Baturaja Timur terdapat beberapa BANK dengan pegawai wanita yang mempunyai bayi berjumlah 31 orang ibu dengan tingkat pendidikan setara perguruan tinggi. Dengan demikian tumbuh kembangnya bayi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Karena lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidak nya potensi bawaan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir disebut post natal. Faktor ini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak terhadap orang orang yang ada disekitarnya. Dengan demikian seorang ibu yang bekerja di bank relative waktunya lebih banyak tersita untuk bekerja. Otomatis tumbuh kembang anak tersebut tidak dapat sepenuhnya dibawah pengawasan sang ibu. Hal ini terbukti bahwa ada beberapa pegawai wanita yang mempunyai bayi mengatakan kepada calon peneliti bahwa tidak tersedianya ruang khusus untuk disiapkan sebagai tempat untuk bertemu bayi nya pada waktu jam istirahat untuk memantau tumbuh kembang bayi nya secara langsung. Untuk mengatasi status tumbuh kembang kemampuan motorik bayi diperlukan penelitian mengenai “Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Tumbuh Kembang kemampuan Motorik Anak Usia 12

  B. RUMUSAN MASALAH

  Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Tumbuh Kembang kemampuan Motorik pada Usia 12

  • – 24 Bulan Pada Ibu Yang Bekerja Di BANK Pemerintah dan Swasta Sekota Baturaja Kabupaten OKU Tahun 2015

  C. TUJUAN PENELITIAN

  Secara umum adalah Diketahuinya Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Tumbuh Kembang kemampuan Motorik Anak Usia 12

  • – 24 Bulan Pada Ibu Yang Bekerja Di BANK Pemerintah dan Swasta Sekota Baturaja Kabupaten OKU Tahun 2015.

  Sedangkan secara khusus diketahuinya Diketahuinya Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Tentang Tumbuh Kembang kemampuan Motorik Anak Usia 12

  • – 24 Bulan Pada Ibu Yang Bekerja Di BANK Pemerintah dan Swasta Sekota Baturaja Kabupaten OKU dan

  d iketahuinya hubungan sikap

  Tentang Tumbuh Kembang kemampuan Motorik Anak Usia

  12

  • – 24 Bulan Pada Ibu Yang Bekerja Di BANK Pemerintah dan Swasta Sekota Baturaja Kabupaten OKU
  • – 24 Bulan Pada Ibu Yang Bekerja Di BANK Pemerintah dan Swasta Sekota Baturaja Kabupaten OKU Tahun 2015 ”.

  D. MANFAAT PENELITIAN

  Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan dalam perencanaan program dan menjadi motivasi bagi Petugas Kesehatan wilayah kerja Puskesmas Lubuk Batang kabupaten Ogan Komering Ulu, untuk lebih meningkatkan upaya pelayanan kesehatan yang profesional kepada masyarakat, terutama dalam hal ini kelompok wanita karier dan memiliki Balita.Sehingga dapat lebih meningkatkan dalam memberikan dukungan yang baik lagi dalam memantau tumbuh kembang balitanya, terutama dalam hal ini kemampuan motorik anak usia12

HASIL DAN PEMBAHASAN 1). Hasil Analisa Univariat

  • – 24 bulan.

  Penelitian ini adalah penelitian Quasy Eksperimental dengan rancangan penelitian Pre- Post Test Design .

  Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak usia 3 bulan sampai 2 tahun yang bekerja di Bank Sekota Baturaja Kabupaten OKU. Untuk pengambilan sampel dilakukan secara non probality ,dimana pengambilan sampel dilakukan bila terdapat ibu yang memiliki bayi yang bekerja di Bank Pemerintah dan Swasta Sekota Baturaja Kabupaten OKU, dengan jumlah responden 31 responden.

  Penelitian ini dilakukan di Bank Pemerintah dan Swasta Sekota Baturaja Kabupaten OKU.

  Dan waktu penelitian, dilakukan pada bulan Mei 2015 untuk pengambilan data di Bank Pemerintah dan Swasta Sekota Baturaja kabupaten OKU

   a. Proporsi Penyuluhan Pada Ibu Yang Bekerja Pada Bank

  Proporsi pengetahuan dan sikap ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik pada ibu yang bekerja di 7 bank yang terdapat di Baturaja dari bulan Maret sampai Mei tercatat ada 31 orang yang mempunyai balita. Setelah itu diberi kuesioner pertama (pre-test) untuk mengukur pengetahuan dan sikap masing-masing ibu. Kemudian diberi penyuluhan setelah itu kembali diukur pengetahuan dan sikapnya untuk hasil post test agar dapat mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah diberikan penyuluhan.

D. Metode Penelitian

  b. Perbedaan Nilai Pengetahuan dan Sikap Sebelum dan Setelah Penyuluhan.

  1). Pengaruh Peyuluhan Terhadap Pengetahuan.

  Tabel .1 Statistik Pengaruh Penyuluhan terhadap

  Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik pada anak dengan ibu yang bekerja pada bank di Baturaja Variabe l

  Mean

  Perbed aan Mean SD SE P N

  3

  1 Berdasarkan tabel diatas terlihat

  perbedaan nilai mean antara pengetahuan pre test dan pengetahuan post test 0,194 dengan standar deviasi 0,402. Hasil uji statistik dengan uji T Dependent didapatkan p.value 0,012 maka dapat disimpulkan ada perbedaan nilai rata-rata sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik anak usia 12 - 24 bulan di bank pemerintah dan swasta sekota baturaja kabupaten OKU tahun 2015

  b. Nilai Sikap Sebelum dan Setelah Dilakukan Penyuluhan.

  Tabel. 4 Distribusi Nilai Rata-Rata sikap sebelum dan setelah penyuluhan

  Varia bel Me an

  Sikap pre test Sikap post test

  02 0,0 72 0,0

  0,6

  8 0,9 7 0,290

  0,4

  61 0,0 83 0,0

  01

  3

  12

  1 1,0 0,194 0,4

  SD SE Min-

  Variabel Mean SD SE Min- Maks Sikap pre test

  Maks Pengeta huan pre test

  0,81 0,402 0,07

  2 0-1 Pengeta huan post test 1,00 0,000 0,00 1-1

  Pada tabel 5.1 ditunjukkan perbedaan mean pengetahuan pre test dan pengetahuan post test ternyata mean pengetahuan post test lebih tinggi (1,00) dengan standar deviasi 0,000 dibanding mean pengetahuan pre test (0,81) dengan standar deviasi 0,072. 2). Pengaruh Penyuluhan Terhadap

  Sikap Tabel .2

  Pengaruh Penyuluhan terhadap sikap ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik pada anak dengan ibu yang bekerja pada bank di Baturaja

  0,68 0,475 0,085 0-1 sikap post test 0,97 0,180 0,032 0-1

  Pengeta huan pre test Pengeta huan post test 0,8

  Pada tabel 5.2 ditunjukkan perbedaan mean sikap pre test dan sikap post test ternyata mean sikap post test lebih tinggi (0,97) dengan standar deviasi 0,180 dibanding mean sikap pre test (0,68) dengan standar deviasi 0,475.

  1.3). Analisa Bivariat dengan Uji Mean Dependent.

  a. Nilai Pengetahuan Sebelum dan Tabel .3

  Distribusi Nilai Rata-Rata pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan

  Variabe l Me an

  Perbe daan Mean SD SE P N

  1 Berdasarkan tabel diatas terlihat perbedaan nilai mean antara sikap pre test dan sikap post test 0,290 dengan standar deviasi 0,461. Hasil uji statistik dengan uji T Dependent didapatkan p.value 0,001 maka dapat disimpulkan ada perbedaan nilai rata- rata sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan terhadap sikap ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik anak usia 12 - 24 bulan di bank pemerintah dan swasta sekota Baturaja kabupaten OKU tahun 2015

  Hasil penelitian menemukan bahwa dari 31 responden terdapat 25 responden

  (80,6%) yang telah berpengetahuan baik. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa 6 responden (19,4%) yang berpengetahuan kurang baik sebelum penyuluhan mengalami perubahan pengetahuan kearah yang lebih baik tentang tumbuh kembang kemampuan motorik setelah pemberian penyuluhan. Dari hasil uji statistik didapatkan

  p lebih kecil dari 0,05 (p-value

  0,012). Hal ini menunjukan ada pengaruh bermakna antara pemberian penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik anak usia 12 - 24 bulan.

  Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang pernah di lakukan oleh Yanita (2009) tentang cara deteksi tumbuh kembang anak di desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009 pada

  57 responden terdapat 26 responden (45,61%) dengan pengetahuan baik dan 31 responden (54,38%) dengan pengetahuan kurang baik. Data tersebut menunjukan bahwa mayoritas responden tidak mengetahui tentang cara deteksi tumbuh kembang anak, hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi yang diterima responden, yang diketahui dari hasil jawaban pada kuesioner, kebanyakan responden tidak mengetahui cara-cara dalam mengukur pertumbuhan dan perkembangan anak.

PEMBAHASAN 1. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Kemampuan Motorik Anak Usia 12 - 24 Bulan

  Menurut Notoatmodjo

  (2007), bahwa pengetahuan

  seseorang merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan terjadi melalui panca indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan menusia diperoleh melalui mata dan telinga yaitu dengan melihat dan mendengarkan penyuluhan yang diberikan sehingga menghasilkan pengetahuan yang bertambah dari pengetahuan sebelumnya.

  Antara kedua penelitian tersebut terdapat perbedaan pengaruh yang bermakna dan tidak bermakna, dengan demikian perlunya penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap terutama dari petugas kesehatan dengan wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan untuk menigkatkan pengetahuan dan sikap pada ibu/pegawai yang bekerja di bank.

  Hasil penelitian menemukan bahwa dari 31 responden terdapat 21 responden (67,7%) yang telah bersikap baik. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa 9 dari 10 responden (32,3%) yang bersikap kurang baik sebelum penyuluhan mengalami perubahan sikap kearah yang lebih baik tentang tumbuh kembang kemampuan motorik setelah pemberian penyuluhan. Dari hasil uji statistik didapatkan p lebih kecil dari 0,05 (p-value 0,001). Hal ini menunjukan ada pengaruh bermakna antara pemberian penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik anak usia 12 - 24 bulan.

  Penelitian ini juga memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang pernah dilakukan Nurmaulina (2009), dari 47 bayi yang diambil sampel menunjukkan bahwa yang bersifat positif terhadap tumbuh kembang bayi sebanyak 27 responden (57%) dan yang negatif sebanyak responden (45%). Artinya sebagian besar ibu sudah mengerti dan memahami tumbuh kembang anak.

  Menurut Notoadmojo

  (2003) sikap merupakan salah

  satu domain prilaku kesehatan yang dapat diartikan sebagai suatu reaksi atau respon seseorang masih tertutup suatu stimulus/objek. Sedangkan menurut Newcomb (Notoadmojo,2003) sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan merupakan pelaksana motif tertentu sikap belum otomatis terwujud dalam bentuk praktek (overt behavior) untuk terwujud suatu sikap agar menjadi perbuatan nyata (praktek) diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkin kan antara lain fasilitas dan dukungan keluarga.

  Antara kedua penelitian diatas sama-sama mempunyai pengaruh penyuluhan tumbuh kembang terhadap pengetahuan dan sikap, dengan demikian diharapkan agar setiap Bank memberikan sedikit toleransi waktu bagi ibu/pegawai yang mempunyai anak, agar tetap bisa memantau tumbuh kembang pada anaknya.

  KESIMPULAN 1.

Ada pengaruh bermakna dalam pemberian penyuluhan terhadap

  pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik anak usia 12 - 24 bulan.

  2. Ada pengaruh bermakna dalam pemberian penyuluhan terhadap sikap ibu tentang tumbuh kembang kemampuan motorik anak usia 12 - 24 bulan.

  Notoatmojo.2007.

  Wong.2003.

  Konsep Umum Tumbuh Kembang . Jakarta. EGC

  Tanuwidjaya,Suganda.2002.

   Pendidikan dan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta. EGC

  Suliha.2002.

  Perkembangan Anak dan Permasalahannya . Jakarta. Rales Basis

  Jakarta. Rales Basis Soejiningsih.2002.

   Tumbuh Kembang Anak.

  dan Seni . Jakarta. Rineka Cipta Soejiningsih.1999.

  Kesehatan Masyarakat Ilmu

  Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta. Rineka Cipta

  K. SARAN

  Notoatmojo.2002.

  Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat . Jakarta. Rineka Cipta

  Jakarta.CSIS Notoatmojo.2003.

  Tumbuh Kembang Anak . Jakarta Effendy.1999. Ilmu Komunikasi dan Teori.

  Depkes RI.2002.

  Pedoman Tumbuh Kembang Anak . Jakarta

  Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Binurupa Aksara Depkes RI.2000.

  1. Surabaya Azwar dan Prihantono.2003.

  Keperawatan Anak

  DAFTAR PUSTAKA Alimul,Hidayat.2005.

  Diharapkan kepada Petugas Kesehatan baik dari Dinas Kesahatan atau wilayah kerja Puskesmas yang bersangkutan agar memperhatikan ibu/pegawai yang bekerja di Bank, contohnya dengan cara memberikan penyuluhan agar pengetahuan dan sikap lebih ke arah yang lebih baik lagi. Dan kepada pihak Bank agar memberikan sedikit toleransi waktu dan tempat bagi ibu/pegawai yang mempunyai anak, agar tetap bisa memantau tumbuh- kembang pada anaknya.

  Buku Saku Psikiatri Edisi 6. Jakarta.EGC