Cara Melestarikan Budaya Indonesia. docx

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan
lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum
Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki
Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan
pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga
ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa
negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.
Kebudayaan Indonesia dari zaman ke zaman selalu mengalami perubahan,
perubahan ini terjadi karena faktor masyarakat yang memang menginginkan
perubahan dan perubahan kebudayaan terjadi sangat pesat yaitu karena
masuknya unsur-unsur globalisasi ke dalam kebudayaan Indonesia. Unsur
globalisasi juga masuk ke dalam kebudayaan lokal, kebudayaan nasional, dan
juga kebudayaan global, karena masuknya unsur-unsur tersebut maka ada upaya
dalam melestarikan dan upaya pemanfaatan kebudayaan di Indonesia serta
pemanfaatan dari kebudayaan-kebudayaan yang ada. Di samping itu juga
penanganan terhadap dampak era globalisasi yang membawa dampak positif
maupun dampak negatif. Pola hidup masyarakat masa kini dengan masa dahulu
sangatlah berbeda hal ini juga dikarenakan akibat globalisasi. Selain itu dampak
karena globalisasi yaitu berkembangnya teknologi-teknologi canggih yang

sangat membantu manusia namun juga dapat merusak mental dan moral
generasi muda, oleh karena itu semua unsur globalisasi perlu dikaji terlebih
dahulu sebelum menerapkan unsur tersebut.
Dari sekian banyak kebudayaan yang terdapat di Indonesia, maka perlu
upaya pelestarian guna membuat suatu kebudayaan yang amat bagus tersebut
tidak punah termakan zaman. Adanya fenomena menarik di antara keberagaman

1

budaya di setiap daerah Indonesia, menjadikan salah satu latar belakang dari
permasalahan makalah. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk
melakukan analisa terhadap kebudayaan Indonesia yang direalisasikan dalam
makalah yang berjudul: ‘Strategi Melestarikan Budaya Indonesia’.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dicantumkan guna membatasi permasalahan
yang akan dibahas sehingga tidak melenceng dari judul makalah. Berikut
rumusan masalahnya:
1. Apa arti budaya
2. Apa saja yang termasuk kebudayaan Indonesia
3. Apa yang menyebabkan adanya keanekaragaman budaya di Indonesia

4. Bagaimana seharusnya peran masyarakat agar budaya Indonesia tetap
terjaga
1.3. Tujuan
Penulis berharap ada beberapa manfaat yang nantinya didapatkan oleh
pembaca, yaitu:
1. Mampu memahami dan mengerti arti budaya
2. Memiliki pengetahuan yang luas mengenai kebudayaan Indonesia
3. Dapat mengerti bagaimana proses terjadinya keanekaragaman budaya di
Indonesia
4. Mampu

merealisasikan

langkah-langkah

pelestarian

kebudayaan

Indonesia pada kehidupan


2

II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Budaya
Budaya merupakan kata yang berasal dari bahasa Sansekerta ‘budhayah’.
Kata tersebut adalah bentuk jamak dari kata budhi yang mempunyai arti akal
atau budi. Budaya adalah sebuah sistem yang ada dalam suatu masyarakat dan
mengatur kehidupan masyarakat tersebut sehingga mereka mempunyai hukum,
tata cara hidup, dan lainnya. Kemudian, sistem yang ada ini diturunkan ke
generasi berikutnya sehingga lahirlah kebudayaan sebagai hasil adanya budaya.
Sebelum di amendemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk
mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan
daerah, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi
puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan
nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada
posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia.
Budaya adalah daya dari budi berupa cipta, karsa dan rasa. Budi diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal manusia yang merupakan pancaran
dari budi dan daya terhadap seluruh apa yang dipikir, dirasa dan direnung

kemudian diamalkan dalam bentuk suatu kekuatan yang menghasilkan
kehidupan. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa, berarti yang
mengolah atau yang mengerjakan sehingga mempengaruhi tingkat pengetahuan,
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, dalam kehidupan
sehari-hari, sifatnya abstrak. Sedangkan perwujudan lain dari kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat (Koentjaraningrat, 1990:181).

3

Pendapat Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi (1964:113) bahwa
kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Tedi Sutardi
(2007:10) berpendapat bahwa kebudayaan berdasarkan antropologi, adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar. Hal ini
mengisyaratkan bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan.
Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa budaya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia karena meliputi seluruh

aspek hidup yang ada dalam diri individu berupa kemampuan berpikir,
bertindak dan berperilaku, serta dilaksanakan guna kelangsungan kehidupan
bermasyarakat.
Adapun ciri-ciri kebudayaan sebagai berikut:
1.

Kebudayaan adalah produk manusia. Artinya, kebudayaan adalah ciptaan
manusia, bukan ciptaan Tuhan atau Dewa. Manusia adalah pelaku sejarah
dan kebudayaannya.

2.

Kebudayaan selalu bersifat sosial. Artinya kebudayaan tidak pernah
dihasilkan secara individual, melainkan oleh manusia secara bersama.
Kebudayaan adalah suatu karya bersama, bukan karya perorangan.

3.

Kebudayaan diteruskan lewat proses belajar. Artinya, kebudayaan itu
diwariskan dari generasi satu ke generasi yang lainnya melalui suatu proses

belajar. Kebudayaan berkebang dari waktu ke waktu karena kemampuan
belajar manusia. Tampak di sini bahwa kebudayaan itu selalu bersifat
historis, artina proses yang selalu berkembang.

4.

Kebudayaan bersifat simbolik, sebab kebudayaan merupakan ekspresi,
ungkapan kehadiran manusia. Sebagai ekspresi manusia, kebudayaan itu
tidak sama dengan manusia. Kebudayaan disebut simbolik, sebab
mengekspresikan manusia dan segala upayanya untuk mewujudkan dirinya.

4

5.

Kebudayaan adalah sistem pemenuhan pelbagai kebutuhan manusia. Tidak
seperti hewan, manusia memenuhi segala kebutuhannya dengan cara-cara
yang beradab, atau dengan cara-cara manusiawi. Hewan, misalnya, tidak
mampu mengolah makanan hingga terasa enak dan lezat untuk disantap.
Sedangkan manusia harus mengolah terlebih dahulu bahan makanan dari

ladang

yang

digarapnya

dengan

teknik-teknik

tertentu,

sehingga

makanannya pantas untuk disantap.
2.2. Kebudayaan Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia, dan
memiliki potensi sumber daya alam dan budaya yang sangat kaya dan beragam
di lebih dari 17.000 pulau yang terbentang dari kawasan barat hingga kawasan
timur Indonesia. Keragaman dan keunikan sumber kebudayaan yang dimiliki

bangsa Indonesia yang tergambarkan dari kurang lebih 300 etnis dengan 583
bahasa lokal, merupakan kekayaan yang tak tertandingi di bumi ini. Meskipun
demikian, Indonesia juga menghadapi tantangan yang tidak ringan di bidang
kebudayaan. Arus globalisasi yang sangat kuat menjadikan budaya Indonesia
bersinggungan dengan sangat kuat pula dengan budaya negara-negara lain. Arus
yang demikian acap kali memiliki potensi meminggirkan budaya yang telah
lama dimiliki oleh Indonesia. Berikut beberapa kebudayaan Indonesia
berdasarkan jenisnya:


Rumah Adat

Berikut adalah sebagian daftar rumah adat di Indonesia:
Aceh

: Rumoh Aceh, Rumah Krong Bade

Sumatera Utara

: Rumah Balai Batak Toba, Rumah Bolon, Omo Sebua


Riau

: Selaso Jatuh Kembar, Lontiok

Bangka Belitung

: Rumah Rakit

Bengkulu

: Rumah Bubungan Lima

Jakarta

: Rumah Kebaya (Rumah Bapang) dan Rumah Gudang

5

Jawa Barat, Banten


: Rumah Kesepuhan

Bali

: Gapura Candi Bentar

NTB

: Rumah Dalam Loka Samawa (Lombok)

NTT

: Lopo, Sao Ata Mosa Lakitana, Rumah Musalaki

Kalimantan Barat

: Rumah Panjang

Sulawesi Utara


: Rumah Bolaang Mongondow

Sulawesi Tengah

: Souraja

Gorontalo

: Bandayo Po Boide, Dulohupa

Maluku

: Balieu (dari bahasa Portugis)

Papua

: Honai



Upacara Adat

Upacara adat merupakan suatu bentuk tradisi yang bersifat turun-temurun
yang dilaksanakan secara teratur dan tertib menurut adat kebiasaan masyarakat
dalam bentuk suatu rangkaian aktivitas permohonan sebagai ungkapan rasa
terima kasih. Selain itu, upacara adat merupakan perwujudan dari sistem
kepercayaan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai universal, bernilai sakral,
suci, religius, dilakukan secara turun-temurun serta menjadi kekayaan
kebudayaan nasional. Jenis-jenis upacara adat di Indonesia antara lain: upacara
kelahiran, perkawinan, kematian, penguburan, pemujaan, pengukuhan kepala
suku dan sebagainya. Beberapa upacara adat tradisional yang dilaksanakan
masyarakat antara lain:
Aceh

: Peucicap, Peusijuek dapu, Peutron aneuk

Kepulauan Riau

:Basuh lantai, mandi safar, tepuk tepung tawar

Jawa

: Wayang kulit, seren taun, grebegan, kasodo

Kalimantan

: Gawai dayak, robo-robo, mempawah tiwah

Sulawesi

: Mapasilaga tedong, rambu solo

Bali

: Ngaben, Nelu bulanin

Papua

: Barapen atau bakar batu, sanepen

6



Tarian

Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku
bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di
Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia,
dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh
barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia
memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000
tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai
sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi
seni yang dijalankan pemerintah.


Lagu Daerah

Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau
musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan
baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya
pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname. Lagu kedaerahan
mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan
saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya
masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari
Maluku.


Musik

Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya zaman perunggu
bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua SM. Musik-musik suku
tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama
gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan
berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari
Jawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali
Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia
yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya

7

memiliki budaya dan seninya sendiri. Indonesia memiliki ribuan jenis musik,
kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling
banyak digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik
modern adalah pop dan dangdut.


Pakaian Adat

Aceh

: Ulee balang

Sumatera Utara

: Ulos, baru oholu dan oröba si’öli (Nias)

Riau

:Baju Kurung, sarung dan songkok

Jakarta

: Baju koko dan caping

Jawa

: Batik, beskap dan blangkon, kebaya, dodotan

Bali

: Kemben, kancrik, kain ringsing

Nusa Tenggara Timur : Tenun ikat, pakaian tais beti / taimuti
Kalimantan Barat

: King baba, king bibinge, burai king burai

Sulawesi Tengah

: Kondi limanan, kalando limanan

Maluku

: Baju cele

Papua

: Manawou, koteka, yokal dan Sali, pummi dan tok



Seni Suara

Jawa

: Sinden

Sumatera Utara

: Talibun

Gorontalo

: Dikili

Kepulauan Riau

: Ghazal, Kompang



Seni Sastra

Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam
karya sastra di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang
saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di
wilayah tersebut. Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang
dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada
sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa

8

Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini
dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain
Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia
dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.


Makanan

Contoh hidangan Indonesia khas Sunda; ikan bakar, nasi timbel (nasi
dibungkus daun pisang), ayam goreng, sambal, tempe dan tahu goreng, dan
sayur asem; semangkuk air dengan jeruk nipis adalah kobokan. Masakan
Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari
kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang
tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir
seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah
seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan
gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan
dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal
seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa. Pada dasarnya tidak ada
satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman
masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia
serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih,
ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi
mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum
dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap
penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa
makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.


Permainan Tradisional
Menurut Prie GS, banyak permainan tradisional yang mengandung nilai-

nilai yang menakjubkan. Salah satunya permainan tradisional anak-anak Jawa,
Jamuran, yang mampu memberikan pengetahuan luar biasa. Prie GS

9

menekankan bahwa sebuah bangsa yang gagal merawat tradisi, ia akan berubah
menjadi bangsa yang tidak terawat. Salah satu efek dari perkembangan zaman
yang kini semakin berkembang pesat adalah berkembangnya teknologi. Adapun
dampak dari teknologi yang turut mempengaruhi perkembangan permainan
anak-anak. Tak jarang, kini anak-anak lebih senang berkutat dengan gadget
mereka dibandingkan memainkan permainan tradisional. Di era modern seperti
sekarang ini, rasanya sulit sekali menemukan anak-anak berkerumun di
lapangan terbuka dan memainkan sejumlah permainan tradisional.
2.3. Keanekaragaman Budaya
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa beragamnya. Hal ini
tidak lepas dari banyaknya suku bangsa yang dimiliki, juga kondisi geografis
yang beragam. Sebagai gambaran, sampai akhir 2014, sudah tercatat 5.251
warisan budaya tak benda yang kita catat. Jumlah ini akan bertambah lagi kalau
mempertimbangkan karya-karya baru yang muncul, sebagai konsekuensi dari
kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh para pegiat budaya. Salah satu aset
bangsa Indonesia yang dapat dibanggakan adalah keragaman budayanya,
dengan berbagai macam suku bangsa, bahasa, kesenian, adat-istiadat, sistem
kepercayaan, dan sistem budaya yang beraneka ragam. Keanekaragam budaya
itulah yang menjadikan budaya sebagai kekayaan yang sangat penting bagi
Indonesia. Negara-negara lain banyak yang berkunjung ke Indonesia didasari
keinginan untuk menikmati kekayaan budaya itu. Berikut budaya Indonesia
yang mendunia menurut website:
1.

Wayang

2.

Aklung

3.

Keris

4.

Batik

5.

Tari saman

6.

Tari kecak

10

7.

Reog ponorogo

8.

Tari pendet

9.

Lagu rasa sayange

10.

Lagu jail-jali
Walaupun keanekaragaman budaya tersebut terus mengalami perubahan,

akan tetapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya masih tetap dipertahankan,
salah

satunya

upacara

adat.

Menurut

Kamus

Bahasa

Indonesia,

keanekaragaman budaya dimaknai sebagai proses, cara atau pembuatan
menjadikan banyak macam ragamnya tentang kebudayaan yang sudah
berkembang. Hal ini dimaksudkan bahwa kehidupan bermasyarakat memiliki
corak kehidupan yang beragam dengan latar belakang kesukuan, agama,
maupun ras yang berbeda-beda. Adanya berbagai kelompok masyarakat yang
beragam, sesungguhnya merupakan masyarakat yang mempunyai potensi
konflik. Perbedaan yang terdapat dalam masyarakat karena nilai-nilai budaya
yang dilatar belakangi sosio kultural, akan menjadi pendorong munculnya
perasaan kesukuan yang berlebihan dapat memicu nilai negatif berupa
etnocentrisme yang menganggap remeh suku dan kebudayaan lain. Hal ini akan
berakibat timbul perilaku ekslusif berupa kecenderungan memisahkan diri dari
masyarakat bahkan mendominasi masyarakat lainnya. Nilai negatif lain yang
harus dihindari adalah pandangan diskriminatif berupa sikap membeda-bedakan
perlakuan sesama anggota masyarakat yang dapat menimbulkan prasangka
yang bersifat subyektif serta muncul konsep sifat/watak dari suatu golongan
(stereotip). Keanekaragaman yang khas dari satu suku dengan suku lainnya
berdampak pada kesalahpahaman dan berujung pada konflik.
2.4. Upaya Pelestarian Budaya
Pelestarian adalah suatu proses atau tehnik yang didasarkan pada
kebutuhan individu itu sendiri. Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh
karena itu harus dikembangkan pula. Melestarikan suatu kebudayaan pun

11

dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui tentang budaya itu
sendiri. Mempertahankan nilai budaya,salah satunya dengan mengembangkan
seni budaya tersebut disertai dengan keadaaan yang kita alami sekarang ini.
Yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai budayanya.
Dalam upaya melestarikan kebudayaan pastinya ada komponen yang
menjadi pelaksana (Nani Tuloli, 2003), komponen pelaksana tersebut dapat
meliputi masyarakat. Kebudayaan merupakan hal yang mendasar bagi
masyarakat sehingga diharapkan semua lapisan masyarakat dapat berpartisipasi,
selain masyarakat ada juga pemerintah yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan, selain itu para pendidik, politisi, wartawan juga harus
berpartisipasi dengan cara berperan sesuai dengan perannya masing-masing.
Seperti contoh seorang guru harus dapat mendidik siswanya untuk
menumbuhkan rasa peduli terhadap kebudayaan bangsa. Dengan cara ini
apabila rasa kepedulian sudah tertanam di jiwa-jiwa generasi penerus bangsa
maka untuk kedepan kebudayaan akan terjaga dan akan terbenahi. Apabila
semua lapisan masyarakat sudah menerapkan kepedulian dan kesadaran
terhadap kebudayaan bangsa, maka diharapkan kebudayaan akan dijaga dan
dilestarikan dengan baik (Nani Tuloli, 2003). Selain adanya komponen yang
menjadi pelaksana juga ada tindakan yang dilaksanakan (Nani Tuloli, 2003),
dalam tindakan pelestarian hal yang dapat dilaksanakan adalah harus
mengetahui terlebih dahulu kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki, baik itu
kebudayaan yang menjadi adat istiadat dan tradisi maupun kebudayaan yang
ada dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu menerima nilai-nilai kebudayaan
akibat globalisasi dengan terbuka akan tetapi bukan berarti langsung menerima
nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam kebudayaan, melainkan terlebih
dahulu menyaringnya mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk.

12

Menjadi

tanggung

jawab

kita

semua

untuk

melestarikan

dan

mengembangkan kekayaan budaya itu. Pemerintah, paling tidak, bisa
bertanggung jawab melalui dua pintu besar, yaitu memfasilitasi dan membuat
regulasi agar budaya itu bisa terus tumbuh dan berkembang. Fasilitas itu,
misalnya, melalui adanya iklim yang baik, yang memungkinkan hak-hak
berbudaya itu dijamin dan pemberian apresiasi kepada para budayawan dan
seniman sehingga mereka terus berkarya. Regulasi, misalnya, berupa peraturan
perundang-undangan yang memungkinkan warisan budaya yang kita miliki itu
terlindungi dan terkembangkan. Peleburan budaya di Indonesia tidak hanya
membentuk sesuatu yang baru saja, namun juga memberikan sentuhan kepada
budaya dari sebuah suku bangsa.
Upaya melestarikan budaya antara lain :
 Kenali Budaya
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya yang
telah ada. Hal pertama yang dapat dilakukan ialah mengenali budaya yang ada.
Dengan mengenal budaya anda, paham apa saja budaya yang diwariskan nenek
moyang, anda akan lebih mudah untuk melestarikan budaya anda karena anda
telah benar-benar memahami sehingga mengerti bagaimana cara untuk menjaga
budaya tersebut. Dalam hal ini, ada berbagai macam cara yang dapat anda
lakukan untuk mengenali budaya anda.
1. Mencari tahu tentang budaya anda
Jika anda memang belum benar-benar memahami budaya anda, hal yang
harus anda lakukan ialah anda harus mencari tahu berbagai macam informasi
yang berhubungan dengan budaya anda. Anda bisa mendapatkan informasi
tersebut melalui bermacam-macam literatur seperti buku, ensiklopedi, atau bisa
juga melalui surat kabar. Apalagi, saat ini, banyak literatur yang membahas
mengenai budaya dan kebudayaan sehingga anda akan lebih mudah untuk
mendapatkan informasi mengenai budaya anda. Selain dari literatur cetak, anda

13

pun dapat mempelajari tentang budaya melalui internet. Dengan perkembangan
teknologi yang makin pesat karena pengaruh globalisasi, tentu saja akan
menjadi kemudahan untuk anda dalam mendapatkan informasi yang lengkap
mengenai budaya anda. Contohnya yaitu jika anda adalah orang Jawa yang
ingin memperdalam pengetahuan anda mengenai budaya Jawa, anda bisa
membaca berbagai buku budaya Jawa atau cukup mencari infonya melalui
website-website tertentu.
2. Mengikuti kegiatan budaya
Untuk dapat mengenal budaya yang ada di daerah anda, setelah
mempelajari tentang budaya anda, mengikuti kegiatan budaya merupakan
langkah yang tepat. Jika anda mengikuti kegiatan budaya ini, tentu saja anda
akan lebih cinta terhadap budaya yang ada. Dalam mengikuti kegiatan budaya,
sebaiknya anda terlibat langsung di dalam sebuah kontes misalnya sebab jika
anda hanya mengikuti kegiatan budaya sebatas sebagai penonton atau peserta
saja, anda tidak akan mendapatkan pengalaman yang mengesankan. Misalnya
saja anda ingin mengikuti kegiatan budaya Banyumas seperti pementasan
kentongan. Akan lebih baik jika anda menjadi pemain kentongan tersebut sebab
anda akan lebih merasakan euforia kebudayaan anda. Selain itu, terlibat
langsung dalam kegiatan budaya juga akan menambah kecintaan anda pada
budaya anda tersebut. Anda pun akan mendapatkan sebuah pengalaman baru
yang tentu saja tidak dapat dilupakan sebab kegiatan kebudayaan biasanya
digelar dalam acara tertentu.
3. Bergabung dalam komunitas
Jika anda ingin mengenal budaya Indonesia dan budaya di daerah anda
khususnya, cara lain yang dapat anda lakukan ialah dengan bergabung dengan
komunitas budaya yang ada di sekitar daerah anda. Ada berbagai hal yang akan
anda dapatkan disini. Pertama, anda bisa lebih mengenal budaya anda sebab
dalam sebuah komunitas, akan ada beberapa tokoh kebudayaan yang sering

14

berkunjung untuk menambah pengetahuan anda atau bisa juga mereka bertukar
pikiran dengan anda dan anggota komunitas lain tentang budaya untuk
menghindari penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan Lalu,
untuk mempererat tali persaudaraan dan kekompakan dalam melestarikan
budaya, sebuah komunitas akan membuat acara tertentu yang bertemakan
budaya anda. Sama halnya dengan poin sebelumnya, ini merupakan hal yang
sangat menguntungkan anda sebab anda bisa mempelajari bagaimana budaya
anda dari acara tersebut.
 Ajarkan Budaya kepada Orang Lain
Setelah anda mengenal betul budaya anda, mulai dari sejarahnya sampai
macam-macam kebudayaan yang lahir dari budaya tersebut, langkah
selanjutnya yang harus anda lakukan adalah memberikan pengajaran kepada
orang lain agar akan ada makin banyak orang yang mengenal budaya tersebut.
Dalam hal ini, ada beberapa pilihan yang bisa anda lakukan yaitu mengajar di
sekitar lingkungan anda atau mengajar di sekolah.
1. Mengajar di sekitar lingkungan anda
Untuk melakukan ini, anda bisa membuka sebuah kelas khusus budaya.
Dalam kelas ini, sebaiknya siswa yang bergabung adalah anak-anak sampai
remaja sebab dalam rentang umur tersebutlah, mereka akan mudah terpengaruh
dengan budaya asing yang dianggap lebih kekinian. Dapat anda lihat bahwa
saat ini, makin banyak anak-anak dan remaja yang tidak tahu tentang budaya
mereka yang tergantung dengan peran orang tua dalam mendidik anak. Mereka
justru lebih bangga apabila mereka mengikuti budaya asing yang belum tentu
baik untuk mereka. Bahkan, mereka nampak tidak peduli apabila budaya yang
telah diwariskan oleh nenek moyang mereka punah. Tentu saja hal ini sangat
miris sebab budaya yang seharusnya mereka cintai dan lestarikan justru menjadi
budaya yang tidak diperhatikan.

15

Oleh karena itu, anda bisa memberikan sebuah hal yang baik untuk
mereka agar mereka lebih mengenal dan mencintai budaya yang ada. Memang,
untuk mewujudkan semua hal ini tidaklah mudah jika anda melakukannya
sendiri. Maka, anda bisa bekerja sama dengan desa atau juga Karang Taruna
agar niat baik anda ini bisa terwujud. Dengan bantuan desa dan juga Karang
Taruna, anda akan lebih mudah untuk mengumpulkan anak-anak dan remaja
yang ingin bergabung dalam kelas anda ini.
2. Mengajar di sekolah
Selain membuka kelas budaya di sekitar lingkungan anda, anda pun bisa
berbagi pengetahuan tentang budaya dengan anak-anak sekolah. Dalam hal ini,
yang mungkin dapat anda lakukan ialah dengan menjadi salah satu staf pengajar
seni budaya atau bisa juga dalam ekstrakulikuler budaya di sekolah. Jika anda
bukanlah seorang lulusan guru seni budaya, maka pilihan menjadi pelatih
ekstrakulikuler merupakan ide yang bagus. Anda bisa menjadi pelatih di SD,
SMP, maupun di SMA, hal ini tergantung pada ada tidaknya ekstrakulikuler
yang mewadahi para siswa untuk mengenal budaya mereka. Beberapa
ekstrakulikuler yang biasanya mengenalkan siswa terhadap kebudayaan ialah
teater, musik, dan seni lukis. Jadi, anda bisa memilih salah satu ekstrakulikuler
yang anda kuasai. Dengan mengajarkan budaya kepada siswa sekolah, jelas
anda telah memberikan konstribusi yang cukup besar dalam melestarikan
budaya kepada generasi muda yang nantinya akan mengemban tugas untuk
terus menjaga budaya mereka.
 Memperkenalkan Budaya ke Luar Negeri
Cara berikutnya yang dapat dilakukan untuk terus melestarikan budaya
yang ada ialah dengan memperkenalkan budaya anda ke luar negeri. Mungkin
bagi sebagian orang, hal ini cukup sulit. Namun, sebenarnya, hal ini sangatlah
mudah untuk dilakukan apalagi dengan berbagai teknologi canggih saat ini.

16

Jadi, ada berbagai hal yang dapat anda lakukan jika anda ingin
memperkenalkan budaya anda ke luar negeri.
1. Memposting kesenian lokal di media sosial anda
Di era modern ini, makin banyak orang yang mengenal internet dan
media sosial. Melalui media sosial yang menghubungkan seluruh orang di
dunia inilah anda dapat memperkenalkan budaya lokal anda kepada orang luar.
Postinglah foto-foto kesenian lokal yang dilengkapi dengan deskripsi di media
sosial anda. Akan lebih baik jika anda memberikan deskripsi dalam dua bahasa
yaitu bahasa lokal dan juga bahasa inggris agar orang luar lebih memahami apa
yang anda posting. Jelaslah memposting foto-foto kesenian lokal akan lebih
bermanfaat untuk anda daripada memposting foto-foto selfie anda sebab dengan
anda memperkenalkan budaya lokal anda, anda akan memberikan konstribusi
dalam pelestarian budaya yang ada.
2. Mengenakan produk budaya lokal anda di luar negeri
Selain melalui media sosial, misi memperkenalkan budaya kepada luar
negeri juga dapat anda lakukan jika anda sedang berada di luar negeri entah
untuk belajar, liburan atau lainnya. Anda cukup memakai produk hasil budaya
lokal anda saja disana. Misalnya saja anda mempunyai batik sebagai produk
budaya lokal anda, dan untuk memperkenalkan batik tersebut, anda cukup
memakainya saat anda sedang di luar negeri. Dengan memakai pakaian batik
tersebut, tentu saja anda telah memberikan sumbangsih anda dalam
memperkenalkan budaya lokal ke dunia luar. Selain pakaian, anda juga bisa
memakai hasil kesenian lokal lainnya seperti tas, gelang, dan lain-lain.
3. Mengekspor barang hasil kesenian budaya lokal
Bagi anda para pengusaha, anda pun bisa membantu mempromosikan
budaya lokal melalui produk kesenian lokal yang anda jual. Caranya ialah anda
mengembangkan usaha anda agar sampai ke pasar mancanegara. Jika anda telah
mencapai itu, tentu saja anda bisa mengekspor produk kesenian tersebut ke luar

17

negeri. Kini, ada beberapa produk lokal Indonesia yang memang telah
menembus pasar internasional seperti batik dan songket, namun akan lebih baik
jika ke depannya ada lebih banyak lagi produk kesenian lokal yang
diperkenalkan sampai ke luar negeri.
 Tidak Terpengaruh Budaya Asing
Untuk terus melestarikan budaya lokal yang anda miliki, hal yang harus
anda lakukan adalah anda jangan sampai mudah terperngaruh dengan budaya
asing. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada era globalisasi ini, budaya
asing sangatlah mudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia
karena peran Indonesia dalam ASEAN. Dengan asumsi bahwa budaya asing
tersebut lebih modern, gaul, dan tidak kampungan, banyak masyarakat
Indonesia yang telah meninggalkan budaya lokal mereka. Maka tak jarang jika
sekarang banyak orang tidak tahu atau paham dengan budaya mereka sendiri.
Hal ini tentu saja sangat ironis sebab Indonesia dikenal dengan negara yang
mempunyai keragaman budaya. Agar budaya-budaya lokal Indonesia ini tidak
punah, anda harus mempunyai prinsip agar anda tidak mudah terpengaruh
budaya asing tersebut, dan caranya ada di penjelasan berikut ini.
1. Jadikan budaya anda adalah identitas anda
Pertama, anda harus menjadikan budaya lokal anda sebagai identitas
anda. Apa artinya? Artinya ialah anda mempunyai rasa bangga terhadap budaya
lokal yang anda miliki dan kelebihan Indonesia di mata dunia Internasional.
Dengan rasa bangga itulah anda tidak akan mudah terpengaruh dengan budaya
asing yang masuk ke Indonesia. Menjadikan budaya sebagai identitas
memanglah tidak mudah. Apalagi saat ini, banyak orang yang berfikir bahwa
budaya daerah merupakan budaya yang sudah ketinggalan jaman. Tentu saja,
harus ada banyak usaha yang anda lakukan misalnya anda tidak ikut-ikutan
datang ke bar atau diskotik untuk dugem.
2. Memilah kebudayaan asing

18

Hal kedua yang dapat anda lakukan adalah dengan memilah dan
memilih kebudayaan asing yang datang ke Indonesia. Nyatanya, tidak semua
kebudayaan asing ini memberikan dampak positif terhadap budaya lokal. Maka
dari itu, anda harus cermat dalam mengadopsi budaya asing yang datang.
Jangan sampai anda asal mengikuti tren yang ada, dan hasilnya adalah budaya
lokal anda hilang. Contohnya ialah budaya kerja keras dari budaya asing dapat
anda adopsi sebab budaya ini akan berdampak positif. Anda bisa lebih bekerja
keras dalam mencapai cita-cita anda dan juga bekerja keras untuk melestarikan
budaya lokal Indonesia.
Dari penjelasan yang telah dibahas diatas, ada empat cara yang dapat
anda lakukan untuk menjaga sekaligus melestarikan budaya lokal Indonesia.
Yang pertama adalah dengan mengenali budaya lokal anda melalui
memperbanyak bacaan anda tentang budaya lokal, mengikuti acara-acara
kebudayaan, dan bergabung dalam komunitas budaya. Selanjutnya adalah
dengan mengajarkan budaya lokal kepada anak-anak dan remaja sebagai
generasi muda yang akan mengemban tugas untuk menjaga budaya lokal di
masa yang akan datang. Selain itu, memperkenalkan budaya lokal anda kepada
orang luar negeri menjadi langkah selanjutnya untuk menjaga budaya anda agar
tidak punah, dan terakhir adalah anda jangan sampai mudah terperngaruh
budaya asing yang bisa membuat budaya lokal dilupakan. Dengan cara-cara
tersebut, budaya lokal yang anda miliki tidak akan mudah dilupakan dan akan
tetus terjaga.

19

III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seiring berkembangnya zaman dan masuknya dunia kebudayaan ke
dalam era globalisasi, telah membawa perubahan yang sangat signifikan dan
perubahan tersebut dapat menuju arah yang positif maupun ke arah negatif.
Semua perubahan tersebut harus diwaspadai apabila perubahan tersebut menuju
ke arah yang negatif, dampak positif yang dapat dirasakan dari adanya
globalisasi adalah kemajuan teknologi yang saat ini telah memberi kemudahan
pada setiap orang untuk berkomunikasi. Sedangkan dampak negatifnya yaitu
seperti nilai-nilai budaya Indonesia saat ini telah terkontaminasi dengan budaya
barat, sehingga hal ini sangat berdampak kepada pola kehidupan manusia,
misalnya tatacara berpakaian, sopan santun, pergaulan yang bebas, makanan
dan minuman terlarang dan yang paling disayangkan adalah mulai lunturnya
kepedulian terhadap kebudayaan daerah yang merupakan sesuatu yang turun
temurun seperti adat istiadat, tari-tarian tradisional, lagu-lagu tradisional.
Sehingga perlu adanya peran dari berbagai pihak dalam upaya
pelestarian budaya yang begitu beragam. Tidak hanya dari masyarakat, namun
pemerintah juga harus mampu berkontribusi dalam menjaga kebudayaan
Indonesia agar tidak tenggelam oleh zaman. Berikut secara ringkas tindakan
yang sebagaimana mestinya rakyat Indonesia lakukan:
1. Peran Pemerintah
a. Pemerintah harus lebih memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan kebudayaan Indonesia ke negara - negara lain lewat iklan atau media cetak

20

b. Membuat acara pergelaran kebudayaan Indonesia di negara sendiri atau di
negara lain
c. Memberikan hak paten terhadap setiap kebudayaan yang milik bangsa
indonesia, seperti lagu daerah, tarian,alat musik.
d. Memperkenalkan dan mempromosikan tempat - tempat wisata di Indonesia.
e. Membuat pameran - pameran produk Indonesia
2. Peran Masyarakat
a.Melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa Indonesia
b.Mencintai produk Indonesia
c.Saling menghormati dan menghargai sesama masyarakat
d.Bersama - sama pemerintah mengembangkan dan memajukan kebudayaan kebudayaan di setiap daerah terutama daerah terpencil yang kurang
diperhatikan pemerintah ataupun masyarakat di kota - kota maju.
3.2. Saran
Dengan dilakukannya upaya pelestarian budaya Indonesia, diharapkan
kebudayaan semakin berkembang sehingga warisan yang telah lama tersebut
tak hilang begitu saja termakan proses globalisasi. Peran generasi muda sangat
dibutuhkan, terutama para mahasiswa. Karena sebagai kaum muda yang
memiliki intelektual tinggi dituntut harus kreatif dan inovatif dalam
pengembangan budaya. Apalagi jika kita berbicara tentang kebudayaan
Indonesia, artinya kita berbicara jati diri dari bangsa Indonesia.

21

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2016. Budaya Indonesia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia. 1 November 2016
pukul 21.21 WIB.
Astuti, Widya. 2013. Jurnal Analisis SWOT Keragaman Budaya Indonesia.
Jakarta: Universitas Darma Persada.
Cynthia. 2015. 10 Budaya Indonesia yang Mendunia.
http://www.tentik.com/10-budaya-indonesia-yang-mendunia/. 1
November 2016 pukul 21.26 WIB.
Darsiyah. 2013. Perubahan Kebudayaan Indonesia Karena Globalisasi.
http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.co.id/2013/12/perubahankebudayaan-indonesia-karena.html. 1 November 2016 pukul 21.48
WIB.
Gunawan, Agus. 2011. Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi.
http://aggun-agus.blogspot.in/2011/10/melestarikan-budaya-indonesiadi-era.html. 1 November 2016 pukul 21.43 WIB.
Hidayat, Zaky. 2013. Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Menjaga
Kebudayaan Indonesia.
http://toolazyforname.blogspot.co.id/2013/04/upaya-pemerintah-dalammelestarikan.html. 1 November 2016 pukul 22.05 WIB.
Raga Maran, Rafael. 2000. Manusia dan Kebudayaan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sari, Maya. 2015. Cara Melestarikan Budaya di Indonesia.
http://guruppkn.com/cara-melestarikan-budaya. 1 November 2016 pukul
19.30 WIB.
Tim Penulis Bidang Kebudayaan, Kemdikbud. 2015. Mozaik Pekan Budaya
Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

22