Kelestarian Alam Untuk Kehidupan kita

Kelestarian Alam Untuk Kehidupan
Di bulan desember ini, kita memasuki musim penghujan yang mana selalu memberi
kita pesan untuk bersiap menghadapi bencana tahunan, seperti fenomena banjir yang terjadi
baru-baru ini di beberapa daerah di Indonesia.
Alam seakan tak bersahabat lagi dengan kita, musibah banjir kerap terjadi rutin setiap
tahunnya di negeri kita tercinta ini, salah satunya dikarenakan jumlah populasi pohon yang
semakin berkurang, baik di hutan, desa, maupun di perkotaan. Pohon tidak hanya memiliki
fungsi sebagai penyerap bahan pencemar udara, tetapi juga bisa membantu mempercepat
penyerapan air dari permukaan, sehingga dapat menimalisir kemungkinan terjadinya banjir.
kita tahu, manusia tidak akan sanggup melawan saat alam mengamuk, sekali lagi
pihak yang sangat dirugikan saat itu terjadi adalah kita sebagai manusia, antara lain dapat
menghambat kegiatan-kegiatan dari berbagai aspek seperti sosial, pendidikan, ekonomi,
kesehatan, dan lain-lain yang dapat mengganggu laju kehidupan.
Pemerintah sudah mencanangkan berbagai program seperti penetapan Hari Menanam
Pohon Indonesia yang jatuh setiap tanggal 28 November (Kepres RI No. 24 tahun 2008) dan
Bulan Menanam Nasional pada setian bulan desember yang dimaksudkan agar
menumbuhkan minat dan kesadaran untuk menanam pohon, tetapi kebanyakan masyarakat
masih belum paham akan pentingnya hal tersebut terhadap kehidupan manusia dan alam di
masa mendatang.
Maka timbul pertanyaan, alam ini milik siapa, dan untuk apa?? Apakah kita sebagai
manusia tidak mempunyai rasa memiliki terhadap alam ini. Seharusnya kesadaran menanam

dan memelihara pohon demi kelastarian alam harus kita jadikan sebagai bagian dari sikap
atau budaya yang melekat pada diri kita masing-masing, tanpa harus menunggu datangnya
bencana yang lebih besar.