PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK

  S K R I P S I ANISAH ROCHAYA P RO SP ER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG W INDU DALAM RANGKA M ENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK FAKULTAS EKO NOMI UNIVERSIT AS AIRLANGGA

  1987 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PROSPEK PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK

  c m

  / y

K.OC

  i

  Skripsi Diajukan untuk Memperlengkapi Syarat-syarat dalam

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Studi Peinbangunan

  Oleh: ANISAH ROCHAYA

  No. Pokok: 048010938 PAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1987 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Surabaya, Disetujui dan diterima baik oleh :

  Dosen Pembirabing Ketua Jurusan

  ia ^ A s '

  ( Drs. Bo. Soekarnoto )

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  KATA PENGANTAR Puji syukur penulis. panjatkan ke hadlirat Allah

  S.W.T. karena atas perkenan-Uya tugas akhir untuk menyu- sun skripsi ini dapat penulis selesaikan. Atas . ■ berkah dan rakhmat-Nya, penulis memperoleh kekuatan fisik mau- pun mental sehingga dapat menyelesaikan penulisan skrip­ si sesuai dengan yang diharapkan.

  Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, pe­ nulis menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya penu­ lisan skripsi ini, khususnya kepada:

  1. Drs. Ec. Soekarnoto. Sebagai dosen pembimbing, beliau telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga bagi penu­ lis dalam rangka menyelesaikan penulisan skripsi ini;

  2. Drs. Ec. Joko Mursinto. Dari beliau penulis mendapat- kan ide mengenai permasalahan yang dikemukakan dalam skripsi ini;

  3. Bapak Sunarto dan Bapak Sudarso. Penulis banyak mem­ peroleh bantuan beliau-beliau dalam melakukan survey lapangan, khususnya di Dinas Perikanan Kabupaten Gre­ sik;

  4. Pimpinan beserta seluruh staf pengajar di lingkungan Pakultas Ekonomi Universitas Airlangga yang telah mem- berikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesai-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  kan tugas menulis skripsi;

  5. Pimpinan beserta seluruh staf di Perpustakaan Univer- sitas Airlangga yang telah memberikan bantuan .serta pelayanan yang sangat bermanfaat bagi penulis;

  6

  . Suami, .kakak, serta adik penulis yang dengan setulus hati telah memberikan bantuan kepada penulis;

  7. Seluruh rekan yang telah turut membantu serta memberi­ kan dorongan semangat kepada penulis; Semoga budi baik dan jasa-jasa pihak-pihak yang telah penulis sebutkan di atas mendapat imbalan yang se- timpal dari Allah S.W.T,

  Meskipun penulisan skripsi ini masih kurang mema- dai, penulis memberanikan diri untuk mengajukannya seba­ gai persyaratan memperoleh gelar sarjana. Saran maupun kritik yang meinbangun demi kesempurnaan skripsi ini, pe­ nulis terima dengan senang hati.

  Surabaya, Desember 1987

  3 Penuli

  

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Ilalaraan Kata Pengantar ................................. ii Daftar Isi ..................................... iv Daftar Tabel ...................................

  Daftar Gambar .................................. Daftar Lampiran ................................ BAB: I . Pendahuluan ...............................

  1 1. Pandangan Umum .........................

  1 2. Penjelasan Judul ........................

  5 3. Alasan Pemilihan Judul ..................

  6 4. Tujuan Penulisan Skripsi ................

  7 5. Sistematika Skripsi .....................

  7

  6 . Metodologi .....,...... .......... . 1 0 6.1. Permasalahan .......................

  10 6 .

  2 . Hipotesis kerja .................... 1 0

  6.3. Teba telaah ........................ *10

  6.4. Proscdur pengumpulan .dan pengolahan

  1 1 data ..............................

  II. Peningkatan Produksi dalam Sistem Budidaya Tambak ......................;

  13 1. Pengertian Budidaya Tambak ..............

  13 2. Produktivitas Budidaya Tambak ...........

  16

  3. Distribuoi dan Pemasaran Hasil Budidaya Tambak ............................ .

  20

  3.1. Ciri-ciri hasil pertambakan dan penga-

  

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2 1 ruhnya terhadap pemasaran .......... 3 . 2 . Fungsi-fungsi pemasaran ............ 2 2 4. Permintaan dan Penawaran Hasil Tambak .....

  31 4.1. Bentuk-bentuk pasar ................

  31 4.2. Permintaan hasil tambak ............

  33 4.3. Penawaran hasil tambak .............

  38 4.4. Konsumen ............. .............

  40 III* Gambaran Singkat tentang Geografis dan Peri­ kanan Tambak di Kabupaten Gresik ........ .

  43 1. Letak Geografis dan Keadaan A l a m ........

  43

  1.1. P.embagi&n wilayah administrasi dan ju­

  4 3 mlah penduduk ......................

  1.2. Ketinggian dan curah hujan .........

  47 1.3. Topografi .........................

  50

  2. Luas Areal Tambak serta Jumlah Petani Tam­ bak ....................................

  53 2*1. Luas areal tambak..................

  53 2.2. Jumlah petani tambak ...............

  54

  2.3. Jumlah armada perikanan dan tipe mesin 55 3. Hasil-hasil Tambak ......................

  57 IV. Peningkatan Produksi Budidaya Tambak sebagai Sarana untuk Meningkatkan Pendapatan Petani ..

  61 1. Usaha Peningkatan Produksi Tambak .......

  62

  1.1. Perkembangan produksi tambak 1980-1985 62

  1.2. Peningkatan produksi dan produktivitas tambak ................... ....... ..

  67 2. Usaha Peningkatan Pendapatan Petani Tambak.

  73

  2.1. Perkembangan harga hasil-haail budida­ ya tambak ......................... 74

  2.2. Pengaruh Program INTAM terhadap penda­ patan petani ....................... 78

  3. Prospek Budidaya Udang Windu sebagai Komo­ ditas Ekspor ........................... 83

  V. Kesimpulan dan Saran .................... .

  87 1. Kesimpulan .............................

  87 2. Saran-saran ............................

  89 Daftar Pustaka

  Lampiran

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Nomor Halaman

  8

  13. Perkembangan harga rata-rata ikan di Kabupa­ ten Gresik Tahun 1980-1985 ............... 75

  12. Perkembangan Produktivitas Lahan Tambak .di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 ......... 65

  11. Perkembangan Produksi Budidaya Tambak di Ka­ bupaten Gresik Tahun 1980-1985 ........... 63

  10. Perkembangan Jumlah Petani Tambak di Kabupa­ ten Gresik Tahun 1980-1985 ............... 60

  9. Perkembangan Hasil Produksi Udang Windu Bu­ didaya Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1985 59

  . Jumlah Armada Perikanan dan Tipe Mesin di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .............. 56

  7. Jumlah Petani Pemilik dan Pendega di Kabupa­ ten Gresik Tahun 1985 .................... 55

  1. Pembagian Wilayah, Penduduk, Luas kecamatan, serta Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .............. 46

  . Luas Areal Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .................................... 53

  6

  5. Penggunaan Tanah di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .................................... 52

  4. Jumlah Curah Hujan dan Ketinggian dari Per­ mukaan Laut Menurut Kecamatan di Kabupaten Gresik Tahun 1985 ....................... 51

  3. Jumlah Curah Hujan Per Bulan di Kabupaten Gresik Tahun 1985 ....................... 49

  2. Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan & Jenis Kelamin Tahun 1985 ................. 48

  14. Perkembangan Konsumsi Per Kapita Ikan di Ka­ bupaten Gresik Tahun 1980-1985 ........... 76 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  15. Perkembangan Pendapatan Per Kapita Petani Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 . 81

  16. Perkiraan Jumlah Produksi Udang Windu di Ka­ bupaten Gresik 1986—1990 .................

  

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

8 6

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Nomor ' Halaman

  1 . Harga Keseimbangan ....................... 32

  2

  . Peta Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik .... 44

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Nomor 1, Perhitungan luas Areal Tambak Yang Ditanami U- dang Windu di Kabupaten Gresik 1980-1985.

  2, Perbandingan Pengelolaan Budidaya Tambak Cara Tradisional dan Semi Intensif,

  3, Perhitungan Perkiraan Produksi Udang Windu di Kabupaten Gresik 1986-1990.

  BAB I PENDAHULUAN

  1. Pandangan Umum Seperti diketahui bahwa tujuan pembangunan nasio- nal bukanlah semata-mata peningkatan fisiknya saja, te- tapi juga harus menjamin agar peningkatan pendapatan na- sional itu dapat dinilcmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

  Artinya, pembangunan nasional mempunyai jangkauan yang sangat luas, bukan terbatas pada sekelompok tertentu sa- ^a, tetapi meliputi seluruh lapisan masyarakat di selu­ ruh tanah air.

  Sesuai dengan hakikat'pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia seutuhnya dengan sasaran utama pem­ bangunan jangka panjang berupa terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarakat adil dan mak- mur berdasarkan Pancasila-. Kegiatan peningkatan produksi perikanan dengan disertai usaha-usaha pemeliharaan yang baik akan dapat mendudukkan petani tambak sebagai keku- atan yang berarti dalam pembangunan ekonomi di sektor perikanan,

  Pembangunan perikanan pada hakikatnya diarahkan pada peningkatan kontribusi sub sektor perikanan dalam penanggulangan berbagai permasalahan nasional yang meli­ puti peningkatan pendapatan, kesejahteraan para nelayan, ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  petani tambak, dan keluarganya, swasembada pahgan sum- ber protein hewani, peningkatan pendapatan devisa, per- luasan kesempatan kerja produktif.

  Berkaitan dengan itu maka salah satu kegiatan pem bangunan perikanan yang cukup menarik perhatian ■ adalah pemeliharaan udang di tambak, Potential areal hutan ba- kau dan hutan rawa lainnya di Indonesia tidak kurang da­ ri 7 juta hektar, dan sampai akhir pelita III baru diman faatkan sekitar 2QO.OOO hektar atau kurang lebih 5 persen nya. Setiap hektar untuk budidaya udang yang sekarang ma sih dikelola secara tradisional dapat menghasilkan udang berkisar dari 1 0 0 - 5 0 0 kg/ha/tahun dan ; produktivitasjiya masih dapat ditingkatkan dengan penggunaan paket tehnolo- gi yang lebih maju sebaimana pengalaman yang telah dica- pai oleh negara-negara lain.

  Tujuan dan sasaran intensifikasi tambak akan da- b pat terlaksana dan dipercepat pencapaiannya antara lain dengan memperkuat posisi dan kedudukan para petani tam­ bak sebagai subjek pengelola usaha, sesuai dengan tugas pokok Badan Pengendalian Bimas telah ditetapkan program intensifikasi dalam perikanan sejak tahun 1984/1985. Ada pun usaha pokok intensifikasi dititikberatkan pada pe­ ningkatan produksi dan produktivitas tambak dengan komo­ ditas udang dan bandeng, satu sumber pendapatan masyarakat dan melibatkan petani tambak dalam jumlah besar. Dengan adanya beberapa faktor pembatas pada tambak, maka produktivitas budidaya udang menjadi rendah. Keterbatasan ini disebabkan kurangnya pe- ngetahuan dan ketrampilan serta permodalan untuk membia- yai penerapan teknologi budidaya tambak yang dianjurkan.

  Dengan melalui penyuluhan yang intensif serta di- dibarengi dengan pengadaan sarana penyuluhan yang mema- dai antara lain dengan dibangunnya tambak-tambak percon- tohan, balai penyuluhan perikanan serta ditunjang permo­ dalan dengan penyediaan fasilitas perkreditan dan lain- lain, maka pengelolaan tambak udang baru dapat dikembang- kan. Dengan melaksanakan intensifikasi tambak, selain-me­ ningkatkan pendapatan petani tambak juga akan memperluas lapangan kerja, meningkatkan konsumsi protein hewani dan juga meningkatkan devisa melalui ekspor komoditas non mi­ gas. Oleh karena itu, hingga saat ini udang masih mendu- duki tempat utama dalam deretan ekspor hasil-hasil per­ ikanan .

  Masyarakat banyak yang menaruh perhatian besar un­ tuk terjun sebagai penghasil udang. Tidak ketinggalan pu­ la mereka yang bermodal cukup, ikut beramai-ramai mengu- sahakan kapal motor dengan alat tangkapnya pukat harimau atau jaring trawl. Alat ini sangat efektif untuk menang- kap udang. ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Perkembangan dan pengoperasian kapal-kapal trawl yang tidak terkendali dapat berakibat buruk, sebab dapat meru'sak dan membahayakan kelestarian sumber hayati laufc. Sehingga dapat menimbulkan keresahan di kalangan nelayan- nelayan tradisional, sebab pengoperasiannya sering me- langgar batas-batas daerah penangkapan yang diatur oleh pemerintah.

  Guna menyelamatkan kelestarian sumber hayati laut dan mendorong peningkatan produksi para nelayan tradisio­ nal serta menghindari ketegangan-ketegangan sosial. Pre- siden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden

  1 9 8 0 nomor 39 tahun tentang penghapusan jaring trawl.

  Penghapusan dan pembatasan jaring trawl akan mengurangi produksi udang, tetapi pemerintah telah memperhitungkan berkurangnya produksi udang dari jaring trawl itu dapat diganti dengan udang dari hasil budidaya di tambak.

  Untuk maksud ini disusun pula rencana yang beru­ pa Program Pengembangan Udang Nasional. Agar dapat ber- hasil dengan baik forogram tersebut, maka ftarus didukung oleh semua pihak yang .terlibat dalam, dunia'perudangan* ,

  Guna merabantu program *tersebut adalah untuk mendorong mi nat masyarakat agar beramai—ramai mengusahakan pemeliha- raan udafrgj di tambak atau kegiatan—kegiatan lain yafl-S mendukungj tfeperti pembenihan, pengolahan, pemasaran, dan lain-lain.

  Untuk meleksanalcan hal ini, maka Pemerintah Dae­ rah Kabupaten Gresik bekerja sama dengan Dinas Perikanan setempat agar dapat meningkatkan pendapatan petani tam­ bak melalui perluasan budidaya udang, Seberapa jauh usa- ha-usaha tersebut dapat berhasil dilaksanakan dan bagai- mana pengaruhnya terhadap pendapatan petani akan dibahas lebih lanjut dalam skripsi ini.

  2. Pen.jelasan Judul Skripsi Judul yang terdapat dalam skripsi ini, sebagaima- na yang tercantum di halaman judul, adalah "PROSPEK PER­

  KEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK". Judul ini akan dijelaskan sebagai berikut:

  (T) 'Prosjfek' adalah merupakan harapan yang baik; (

  2

  ) Perkembangan' yang dimaksud di sini adalah perkem­ bangan baik secara kualitatif maupun kuantitatif da­ ri tahun ke tahun;

  (

  3

  ) 'Budidaya

  1

  adalah kegiatan memelihara binatang atau tanaman air dengan menggunakan fasilitas buatan; (4) 'Udang windu' adalah salah satu jenis udang yang da- pat dibudidayakan di tambak; (

  5

  ) 'Meningkatkan' ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memperbaiki taraf hidup; (

  6

  ) 'Pendapatan* .adalah merupakan hasil yang diperoleh dari penjualan hasil tambak dikurangi dengan seluruh ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  pengeluaran biaya;/. . - (7) Petani* yang dimaksud di sini adalah petani. pemilik dan petani buruh atau pendega; (

  

8 ) 'Tambak* adalah suatu lahan yang sengaja dicetak se­

  bagai wadah yang sesuai untuk menjadi tempat pemeli- haraan udang atau bandeng.

  Dengan demikian, secara keseluruhan, judul skrip- si ini mengandung maksud harapan baik bagi perkembangan usaha pemeliharaan udang windu atau bandeng di lahan tam­ bak yang dapat mempercepat peningkatan produksi udang se­ hingga dapat meningkatkan pendapatan petani tambak.

  3. Alasan Pemilihan Judul Untuk mengetahui keadaan masalah yang sedang di- hadapi oleh petani tambak di Kabupaten Gresik. Permasa- lahan ini perlu untuk mendapatkan pemecahan dan perbaik- an-perbaikan dalam usaha pemeliharaannya,

  Kabupaten Gresik merupakan wilayah yang mempunyai potensi dalam pembudidayaan udang windu, tetapi disebab- kan terbatasnya permodalan yang ada pada petani sehing­ ga pemeliharaan belum dilakukan secara baik.

  Usaha ini hanya terdiri atas unit-unit dengan ska- la kecil dan pada umumnya para petani melakukan pemeli­ haraan dengan mempergunakan cara tradisional dengan per- lengkapan yang sederhana serta tidak bcgitu efektif dan efisien.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  4. Tu.juan Penyusunan Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai beri- kut:

  (1) Untuk meningkatkan usaha pemeliharaan yang meliputi usaha peningkatan cara pengolahan tanah dan sistem pengeringan yang lebih baik, perbaikan saluran air dan pengaturannya, penebaran benih, pemberian pupuk, pemberantasan hama serta pemberian obat-obatan. Usa- ha-usaha ini selalu diarahkan pada eiisiensi yang se- besar-besarnya sehingga dapat menimbulkan rangsang- an-rangsangan yang bermanfaat bagi petani tambak;

  (2) Untuk mengetahui kemampuan petani dalam meningkatkan produksinya dan kemungkinan diciptakan kebijakan-ke- bijakan yang dapat dilaksanakan oleh para petani tam­ bak demi tercapainya taraf hidup sesuai dengan pro­ gram pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan para petani tambak.

  5. Sistematika Skripsi Skripsi ini terdiri: atas.tiga bagian, Masing-ma­ sing bagian

  3 ecara berurutan adalah berisi pendahuluan,

  uraian, serta kesimpulan dan saran. Kemudian ketiga ba- w gian ini dirinci lagi dalam beberapa bab, sub-bab, dan sub-sub bab. Judul-judul bab serta uraian penjelasannya, 3ecara berurutan akan dikemukakan sebagai berikut:

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  kan pandangan umum yang merupakan ide dasar yang menda- sari penulisan skripsi ini secara keseluruhan. ' Setelah penyajian pandangan umum, selanjutnya akan diikuti de­ ngan penyajian penjelasan judul, alasan pemilihan judul, tujuan penyusunan skripsi, sistematika skripsi, dan me- todologi. Pada sub-bab terakhir ini dirinci lagi dalam beberapa sub-sub bab, yaitu permasalahan, hipotesis lcer- ja, teba telaah, serta prosedur pengumpulan dan pengolah- an data.

  Bab II: Peningkatan Produksi dalam Sistem Budi­ daya Tambak. Bab ini akan menggambarkan secara teoretis beberapa kegiatan yang berhubungan dengan.’budidaya per- tambakan. Pada bagian pertama dikemukakan mengenai pe- ngertian budidaya tambak. Kemudian, pada bagian berikut- nya dikemukakan mengenai teori-teori produktivitas. Pe~ ngertian mengenai pendapatan budidaya tambak dibahas pu­ la di sini. Pada bagian terakhir akan dibahas mengenai sistem pemasaran dan saluran distribusi produksi budida­ ya tambak serta penawaran dan permintaannya. .

  Bab III: Gambaran Singkat tentang Geografis dan Perikanan Tambak di Kabupaten Gresik. Di dalam Bab III ini akan dikemukakan keadaan Kabupaten Gresik, baik da­ lam hal keadaan fisik wilayah maupun perkembangan pertam- bakannya. Pada bagian pertama dikemukakan mengenai letak geografis dan keadaan alam. Di dalamnya dikemukakan pem- bagian wilayah administrasi dan jumlah penduduk, keting­ gian dan curah hujan, septa'topografi, Pada bagian kedua akan dikemukakan mengenai luas areal tambak serta jumlah petani dan pendega, juga mengenai jumlah armada perikan­ an dan tipe mesinnya. Kemudian pada bagian teralchir di­ kemukakan mengenai hasil-hasil pertambakan.

  Bab IV: Peningkatan Produksi Budidaya Tambak Se­ bagai Sarana untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Tambak. Bab ini merupakan pembahasan atas hasil pengamatan dan penelitian lapangan serta data yang diperoleh. Pada ba­ gian pertama dikemukakan usaha-usaha yang telah dilaku- kan dalam rangka meningkatkan produksi budidaya tambak.

  Bagian ini meliputi pembahasan perkembangan produksi bu­ didaya tambak 1980-1985 serta peningkatan produksi dan produktivitas tambak. Pada bagian kedua dikemukakan usa- ha-usaha untuk meningkatkan pendapatan petani tambak* Bagian ini meliputi pembahasan perkembangan harga hasil- hasil budidaya tambak serta pengaruh Program INTAM terha- dap pendapatan petani. Kemudian pada bagian terakhir di­ kemukakan mengenai prospek udang windu sebagai komoditas ekspor non migas.

  Bab V: Kesimpulan dan Saran. Bab ini adalah meru­ pakan bab terakhir. Di dalamnya akan disajikan kesimpul­ an- kesimpulan atas pembahasan pada bah-bab sebelumnya.

  Selanjutnya diikuti penyajian saran-saran sehubungan de- ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  ngan adanya kesimpulan-kesimpulan tersebut.

  6

  . Metodolop;i 6.1. Permasalahan.

  Wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Gresik meru- pakan daerah yang mempunyai potensi dalam bidang perika­ nan, khuausnya perikanan tambak udang windu yang merupa­ kan komoditas ekspor non migas. Ilamun demikian, perkem - bangan usaha budidaya udang windu di Kabupaten gresik di

  3

  mana produktivitasnya ma ih rendah. Hal ini disebabkan

  1

  oleh beberapa faktor, antara lain :( ) petani tambak be-

  2

  lum menguasai budidaya tambak udang windu;( ) risiko ke- gagalan yang cukup tinggi;(

  3 ) sulitnya cara pemeliharaan;

  4

  ( ) keterbatasan modal petani, 6.2. Hipotesis kerja.

  Dengan diadakannya percontohan tambak udang win­ du, penyuluhan-penyuluhan, bimbingan yang efektif dan efisien, serta melaksanakan program IITTAM secara _ penuh, maka harapan peningkatan usaha budidaya udang windu akan dapat tercapai. Sehingga dapat roeningkatkan pendapatan para petani tambak secara keseluruhan sesuai dengan yang diharapkan.

  6 . 3 . Teba telaah.

  Agar arah dan jalur pembahasan dalam skripsi ini

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  tidak simpang siur, maka di dalam skripsi ini diadakan batasan-batasan. Secara geografis, analisis akan diba- ■fcasi pada wilayah Kabupaten Gresik saja, yakni yang me­ liputi hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan po- kok, khususnya permasalahan yang dihadapi oleh para pe­ tani tambak dalam usaha mereka meningkatkan produksi bu­ didaya udang windu melalui peningkatan usaha pemelihara­ an. Pembahasan akan difokuskan pada perkembangan budida­

  • 1 9 8 0 1 9 8 5 ya udang windu pada periode .

  6

  4 , . Prosedur pengumpulan dan pengolahan data.

  Pembahasan dalam skripsi ini didukung dengan data primer maupun sekunder yang tujuannya adalah agar pemba­ hasan tersebut menjadi akurat. Adapun data yang diguna- kan untuk mendukung pembahasan skripsi ini dikumpulkan dengan prosedur sebagai berikut: (1) Penelitian lapangan.

  Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data pri­ mer yang diperoleh dengan cara mengadakan wawancara, baik dengan para petani tambak maupun berbagai pihak yang berkepentingan secara langsung di bidang pertam­ bakan. (2) Pengumpulan data sekunder.

  Data sekunder dikumpulkan dengan cara menghubungi kantor_,atau dinas yang ada hubungannya dengan pertain-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  bakan, antara lain Dinas Perikanan Propinsi Jawa Ti­ mur dan Kabupaten Gresik, Kantor Wilayah Perdagangan Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik, Kantor Sta­ tistik Kabupaten Gresik, serta Pemerintah Daerah Ka­ bupaten Gresik. (3) Studi kepustakaan.

  Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca bu- ku-buku literatur, majalah, surat kabar, brosur, dan sebagainya. Studi kepustakaan ini bertujuan agar da­ pat garabaran yang jelas mengenai pertambakan serta mendapatkan teori-teori yang dapat digunakan untuk memecahkan .permasalahan.

  Untuk memudahkan dalam memahami data, maka data yang telah terkumpul diolah dengan cara melakukan pelba- gai perhitungan, antara lain dengan menjumlahkan, menga- likan, membagi, dan sebagainya. Setelah raelakukan ini ke­ mudian ditabulasikan.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  PENINGKATAN PRODUKSI DALAM SISTEM BUDIDAYA TAMBAK Indonesia terletak di daerah tropis dan terdiri atas kepulauan yang tentunya mempunyai daerah pantai dan laut yang cukup luas. Kawasan laut dan pantai Indonesia yang cukup luas ini sangat potensial di "bidang perikan­ an, dan bila dikembangkan serta dikelola dengan sebaik- baiknya akan memberikan hasil bahan ekspor yang tidak sedikit nilainya.

  Salah satu usaha pengembangan di bidang perikanan yang kini sedang dilaksanakan adalah budidaya udang di tambak. Kegiatan ini dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikaai, diversifikasi dan sebagainya dengan te- tap menjaga kelestarian sumber dan lingkungan hidup. "Un­ tuk pengembangan budidaya dan produktivitas tambak, peme­ rintah dalam Pelita IV mengembangkan pola Bimas, Unit Pe- laksana Proyek (UPP), dan Tambak Inti Rakyat (TIR),"

  1. Penp;ertian Budidaya Tambak Budidaya tambak, pada dasarnya meliputi usaha bu­ didaya di air payau yang sengaja dibuat untuk memelihara i

  Dinas Perikanan Prop. Jatim, Pengembangan Budi­ daya dan Produktivitas Tambak, Dinas Perikanan Prop. Ja- t'lm,' Surabaya, 1984, hal. $V

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  ikan atau. binatang air lainnya. Jenis ikan yang dipeli- hara terutama adalah bandeng dan udang, sedangkan sifat airnya pada umumnya payau (campuran air laut dan air ta- war).

  Menurut Surat ICeputusan Menteri Pertanian, penger- tian tambak dan budidaya tambak dinyatakan bahwa: Tambak adalah suatu lahan yang sengaja dicetak seba­ gai wadah yang sesuai untuk menjadi tempat pemeliha­ raan udang/bandeng. Budidaya tambak adalah teknologi pemeliharaan udang/ bandeng di tambak berupa pengendalian lingkungan su- paya menjadi habitat yang baik bagi pertumbuhan ban- deng/udang, sehingga petani tambak memperoleh hasil udang/bandeng yang dikehendaki oleh konsumen dengan mengunt ungkan.^

  Sebagaimana halnya dengan usaha pertanian lainnya, budidaya tambak meliputi segala kegiatan untuk membuka dan mengolah tanah yang baik, irigasi, konstruksi, peng- adaan benih, pemupukan, pemberian makanan tambahan, pe- metikan hasil, penyimpanan, dan menjual hasil tambak de­ ngan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang terus bertambah, di saraping untuk menjaga dan mengembang- kan kelangsungan kegiatan tersebut di waktu yang akan da- tang. Dengan demikian, kegiatan budidaya tambak tidak ha­ nya menyangkut pengolahan tanah yang baik, pemilihan bi­ bit yang unggul untuk ditanam, pemupukan, dan pemberan-

2 Departemen Pertanian R.I., Surat Keputusan Trlen-

  teri Pertanian/Ketua Badan PenAendali BimaG Homor ~63/~SK/ jT^ta^Bims7vi7T984T "Departemen Pertanian R . I .. Jakarta,

  1 9 8 4 , hal. 1 .

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  tasan hama, melainkan juga menyangkut penentuan saat pa- nen yang tepat, cara penanganan panen yang baik serta pe- nanganan hasil setelah selesai panen secara baik pula.

  Semua kegiatan tersebut dilakukan dalam usaha un­ tuk meningkatkan produksi tambak serta mencapai kualitas yang diharapkan sehingga pada akhirnya hasil tambak ter­ sebut dapat dijual dengan harga yang menguntungkan peta­ ni tambak.

  Sebagai suatu usaha ekonomis, keuntungan dari usa­ ha tambak mutlak diperlukan untuk mempertahankan dan me- ngembangkan kelancaran kegiatan pengelolaan tambak yang bersangkutan. Berbagai usaha telah berhasil dilakukan un­ tuk meningkatkan produksi tambak, tetapi keuntungan yang diterima petani tambak tetap rendah. Ini disebabkan oleh kualitas produksi tambaknya yang masih rendah.

  Harga per satuan yang dibayarkan kepada petani, sangat dipengaruhi oleh kualitas produk yang dijual. Da­ lam rangka meningkatkan pendapatan petani dewasa ini, usaha tambak yang dilakukan tidak cukup hanya untuk me-

  • ningkatkan produksi saja, melainkan juga har.us dilakukan bersama dengan usaha peningkatan kualitas produk, sehing­ ga harga per satuan yang diterima oleh petani dapat le­ bih tinggi.

  Dalam kegiatan tambak, sebenarnya manusialah yang berperan penting dalam menyelenggarakannya. Oleh karena itu, teknik yang digunakan oleh para petani untuk memro- duksi, mengolah maupun memasarka,n hasil-hasil tambaknya perlu. diadakan perbaikan, karena hal ini akan menunjang

  i '* tyn *.• i 1 f ■

  2. Produktivitas Budidaya Tambak „ Para petani tambak melakukan usaha budidaya tam­ bak dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dari usa- hanya itu. Keuntungan yang diperoleh para petani tambak ini merupakan pendapatan bagi para petani. "Yang dimak- sud dengan pendapatan petani tambak adalah hasil yang di­ peroleh dari penjualan hasil produksi perikanan tambak dikurangi dengan seluruh pengeluaran biaya untuk setiap hektar dalam setahun."^

  Budidaya tambak merupakan usaha yang mempunyai si- fat produktif. Sebagai usaha yang bersifat produktif, ma- ka dalam budidaya tambak terdapat tahap-tahap sebagaima- na yang terdapat dalam usaha produksi lainnya, sehingga di dalam budidaya tambak terdapat pula faktor-faktor pro- duksinya.

  Faktor-faktor produksi budidaya tambak meliputi: tenaga kerja, lahan, modal, dan pengelolaan atau manaje- ^Fahlifi, Meningkatkan Usaha Pemeliharaan Ikan Ko- lam Air Payau dalam Kangka Pengembangan Perikanan Rakyat di v/ilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sjdoarjo, Skripsi SaFJana, Fak . Ekonomi l J n ^ i r , . Surabaya, "1982, hal. 8 0 . ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  men usaha. Masing-masing faktor produksi ini dapat diu- kur produktivitasnya. Produktivitas merupakan "... suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara out put ... kan produk . Atau secara umum, "Produktivitas . me- ngandung pengertian perbandingan antara hasil yang dica- pai dengan keseluruhan sumber yang dipergunakan."^ Dari definisi secara umum ini dapat dikembangkan untuk mende-

  3

  finisikan konsep produktivitas masing-ma ing faktor pro­ duksi.

  Produktivitas tenaga kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan oleh seseorang tenaga kerja untuk menghasilkan produk. "Untuk definisi kerja, produktivi­ tas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (ke- luaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang di- pergunakan per satuan waktu."^ Konsep ini merupakan pe­ ngertian yang paling sederhana mengenai produktivitas te­ naga kerja. Seseorang dianggap produktif bila. . ia mampu

  Ravianto (ed), Produktivitas dan Mutu Kehidup- an, Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas^ Ja- Icarta, 1 9 8 5 , hal. 1 1 . c

  Havianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha, Lembaga Sarana Informa si Usalia dan Produktivitas, Jakar- ta, 1 9 8 6 , hal.

  2 .

  £ Payaman J. Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber

  Daya P/Ianusia, Lembaga Penerbit PK-'Jl," "Jakarta, 1~98"6",_ ha- l a m a n . 3 0 untuk menghasilkan produk yang lebih besar daripada yang lainnya dengan satuan waktu yang sama.

  Pengertian produktivitas sebenarnya merupakan su­ atu penggabungan antara konsep efisiensi usaha dengan ka- pasitas lahan. "Kapasitas dari sebidang tanah tertentu menggambarkan kemampuan tanah itu untuk menyerap tenaga dan modal sehingga meraberikan hasil produksi bruto yang sebesar-besarnya pada tingkatan teknologi tertentu."^

  Produktivitas suatu lahan dapat diukur dengan me- lihat kemampuan lahan tersebut untuk menghasilkan produk dengan luas tertentu. Dengan demikian, suatu lahan dapat dikatakan produktif bila lahan tersebut mampu menghasil­ kan produk yang lebih besar daripada lahan lainnya de­ ngan luas yang sama, Dengan adanya kemajuan teknologi, produktivitas suatu lahan akan dapat ditingkatkan.

  Modal dapat diukur produktivitasnya dengan meli- hat kemampuan-modal tersebut untuk menghasilkan keuntung­ an. Sejumlah modal dikatakan produktif apabila modal ter­ sebut mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar da­ ripada aejumlah modal lainnya dengan jumlah yang sama.

  Produktivitas modal sangat dipengaruhi oleh bidang pena- naman modal tersebut. Di dalam dunia usaha, modal akan

  7

  'Mubyarto, Pen^antar Ekonomi Pertanian, Cetakan Keenam, LP3ES, Jakarta, 1982, hal. 58. ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  lebih produktif apabila ditanamkan pada usaha-usaha yang menghasilkan suatu produk yang diminati oleh banyak kon­ sumen.

  Suatu konsep yang baru saja dirumuskan sebagai faktor produksi adalah pengelolaan atau dalam istilah yang populer sekarang adalah manajemen. Pengukuran pro­ duktivitas pengelolaan suatu uaaha adalah dikaitkan de­ ngan tujuan usaha tersebut. Jadi, pengelolaan dikatakan produktif apabila pengelolaan tersebut mampu untuk men­ capai sasaran-sasaran yang lebih besar daripada yang te­ lah diterapkan sebelumnya.

  Dari faktor-faktor produksi dalam budidaya tambak tersebut dapat ditarik suatu hubungan antara budidaya tambak dengan faktor-faktor produksinya. Secara fungsio- nal hubungan tersebut dapat ditulis:

  EC

  1 = * (TK, L, M, P) (1)

  PT = jumlah produksi tambak TK = tenaga kerja L = lahan

  M = modal P = pengelolaan Persamaan (1) dapat dijelaskan bahwa budidaya tambak me­ rupakan fungsi tenaga kerja, lahan,- modal, dan pengelola­ an. Dengan perkataan lain, keberhasilan budidaya tambak bergantung pada faktor-faktor produksi tersebut.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  3. Distribusi dan Pemasaran Hasil Budidaya Tambak Sebagaimana telah disebutkan dalam bagian di muka, bahwa tiga aspek pokok yang tercakup dalam persoalan ca­ ra manusia bermatapencaharian dan hidup meliputi produk­ si, distribusi, dan konsumsi. "Jalur distribusi merupa­ kan aspek penting dalam seni usaha untuk menyalurkan pro­ duk dan jasa yang telah diproduksi kepada konsumen."® Da­ lam pengertian dunia usaha, perkataan distribusi dimak- sudkan sebagai "... tindakan yang bertalian dengan per- gerakan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke pi- hale konsumen."^

  Dalam definisi disebutkan bahwa "Pemasaran ada­ lah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan . ke-

  1 0

  butuhan dan keinginan melalui proses pertukaran." Pe­ masaran itu bertalian dengan penciptaan atau penambahan kegunaan barang dan jasa. Kegunaan yang diciptakan oleh kegiatan pemasaran adalah kegunaan v/aktu, tempat, dan pe- milikan.

  Kegunaan tempat berarti bahwa barang-barang itu Q

  J. Ravianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha, op cit, hal. 6 0 . q ^A.Ll. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, Tata Nia^a Ha- sil Perikanan, Lembaga Penerbitan UI, Jakarta, 1983/ ha-

  1

  1 -aman . 1 0

  Philip Kotler, Dasax^-dasar Pemasaran, . «Iilid. I , terjemahan Wilhe.lmus W. Bakowatun, ^rlangga, Jakarta, 1984, hal. 5.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  mempunyai manfaat yang lebih besar karena adannya peru­ bahan tempat, Kegunaan waktu berarti bahv/a barang-barang itu mempunyai manfaat yang lebih besar setelah terjadi perubahan waktu. Kegunaan pemilikan berarti bahv/a barang- barang itu mempunyai kegunaan yang lebih besar karena te­ lah beralihnya hak milik atas barang.

  3.1. Ciri-ciri hasil pertambakan dan pengaruhnya terha­ dap pemasaran.

  Ilasil pertambakan dapat digolongkan menjadi: (1)

  2

  barang-barang konsumsi, dan ( ) bahan-bahan mentah. seba- gai, ■ barang konsumsi, hasil tambak akan langsung diguna­ kan oleh konsumen akhir dengan bentuk yang tidak begitu jauh berbeda sewaktu meninggalkan lahan tambak. Sedang- kan sebagai bahan mentah, hasil tambak akan digunakan oleh pabrik atau pengolah untuk menghasilkan barang baru.

  Hasil tambak mempunyai ciri-ciri yang dapat mem- pengaruhi atau menimbulkan masalah dalam pemasarannya.

  Ciri-ciri tersebut antara lain: (

  1 ) Produksinya musiman, terjadi dalam ulcuran yang ke-

  3

  cil, daerahnya terpencar-pencar dan bersifat pesi- alisasi. Sifat produksi musiman itu biasanya menim­ bulkan beban musiman dalam pembiayaan, penyimpanan, pjsn^arigkut uja maupun p enj ualan;

  (2) Konsumsi hasil tambak merupakan bahan makanan yang

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  relatif stabil separijarjg' tahun,. Sifiat yang .demikian ini berkaitan erat dengan produksinya yang musiman; (3) Hasil tambak merupakan organisme hidup dan oleh ka­ rena itu mudah mengalami kerusakan atau pembusukan akibat kegiatan bakteri,. Llasalah ini . .. ;membutuhkan usaha lchusus dalam pemasarannya agar mutunya dapat dipcrtahankan.. Penyimpanan perlu dilakukan pada ru- angan dingin serta penganglcutannya perlu dilengkapi dengan alat pendingin. Usaha ini memerlukan tamba- han biaya dan dengan demikian meningkatkan biaya pemasaran;

  (4) Kualitas maupun kuajatitas hasil tambak dapat beru - bah-ubah. Terdapat tahun-tahun dengan kuantitas dan kualitas hasil tambak yang baik, sebaliknya terda*- pat pulatahun-tahun dengan kuantitas dan kualitas yang merosot, Perubahan kuantitas akan menimbulkan u filiktuasi hai*ga karena. perubahan pada'sisi penawaran. Bervariasinya kualitas cenderung berakibat tidak terorganisasinya pasar sehingga menyebabkan peruba­ han harga, menambah ongkos penyimpanan dan menyulit- kan grading ( memilih barang untuk dimasukkan ke da­ lam kelas yang telah ditetapkan dengan jalan stan- dardiQasi ).

  3

  2

  # . Fungsi-fungsi pemasaran, Pemasaran merupakan proses pertukaran yang meli-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  puti kegiatan yang bertujuan untuk memindahkan barang- barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Kegiat­ an ini disebut fungsi pemasaran. Pada umumnya, fungsi pe­ masaran meliputi:

  1) Fungsi pertukaran;

  • Penjualan - Pembelian 2) Fungsi pengadaan secara fisik:
  • Pengangkutan - Penyinipanan 3) Fungsi pelan
  • Permodalan - Penanggungan risiko
  • Standardisasi dan grading
  • Informasi pasar^ Penjualan. Penjualan mempunyai sasaran mengalih- kan barang kepada pihak pembeli dengan harga yang memu­ askan. Kegiatan penjualan dilalcukan melalui: pemeriksaan, sampel atau contoh, dan penggambaran atau gabungan keti- ganya. Penjualan dengan pemeriksaan,. berarti pihak pen- jual mengijinkan kepada pembeli untuk memeriksa barang yang dijual sebelum pembeli itu membelinya. Penjualan de­ ngan cara ini terjadi karena adanya sifat-sifat tertentu

  1

  dari barang tersebut dan kondisi pemasaran yang: ( ) ti­

  2

  dak adanya standarisasi terhadap barang, ( ) adanya si-

  /

  fat rusak yang tinggi dari barang, (

  3 ) tingkat pembeli-

  annya sangat cepat sehingga lalu lintas langganan dan

  4

  tingkat penjualan akan terganggu, dan ( -) cara memamer-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  lean barang-barangnya akan mendorong sejumlah pembelian yang terjadi secara bersamaan.

  Penjualan melalui contoh, berarti berdasarkan ke- tentuan-ketentuan standarisasi melalcukan penjualan. Se­ hingga contoh barang yang diperdagangkan merupakan wakil dari semua unit barang yang akan dijual. Sedangkan pen­ jualan melalui penggambaran, berarti penjual memberikan garnbaran di dalam katalog-katalog, sehingga tidak menyu- litkan penjual maupun pembeli.

  Pengangkutan. Pengangkutan berarti bergeraknya barang-barang dari tempat produksi ke tempat barang-ba­ rang tersebut akan digunakan. Dengan perkataan lain bah­ wa fungsi pengangkutan menciptakan kegunaan tempat. Da­ pat dikatakan, "Pengangkutan merupakan unsur biaya dis-

  1 2 tribusi fisik yang paling tinggi . Penyebab ting- ginya biaya pengangkutan antara lain adalah (1) pengang­ kutan barang-barang dari tempat produksi ke tempat . kon­ sumsi yang jauh tempatnya, (2) bila ongkos pengangkutan lebih besar daripada harga pasar.

  Ha3il tambak sifatnya cepat dan mudah rusak . se­ hingga memerlulcan kecepatan, perawatan dan penanganan tambahan selama dalam pengangkutan. Kecepatan pengangkut-

  1 2

  Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran Jilid II» Cetakan Pertama, terjemahan V/ilhelmuo ”\V. Bakowatun, E r - langga, Jakarta, 1985, hal. 30.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  an sangat penting dalam pemasaran hasil tambak karena bila terlambat ada dua risiko yang diderita oleh peda- gang, yaitu (T) turunnya harga barang di pasar yang di- tuju, dan (2) merosotnya kualitas barang.

  Penyimpanan. Penyimpanan berarti menahan barang selama jangka waktu antara dihasilkan sampai dengan di- jual. Dengan demikian, fungsi penyimpanan menciptakan kegunaan waktu, di samping bertendensi meratakan harga.

  Penyimpanan dilakukan karena beberapa alasan: a) Sifat musiman dari kebanyakan produksi.

b) Permintaan untuk berbagai produk berlangsung se- panjang tahun.

  c) Alasan-alasan yang terdapat dalam v/aktu yang di- pcrlukan untuk pelaksanaan berbagai pelayanan pe­ masaran, misalnya: v/aktu menunggu pengangkutan, pengolahan dan selama pembelian dan penjualan.

  d) Untuk mendapatkan harga lebih baik.*1^ Dalam menentukan berapa lama disimpan, perlu di- pertimbangkan hubungan ukuran, sifat produk dan masa pro­ duksi. Umumnya lebih menguntungkan penyimpanan produk yang permintaannya tidak elastis daripada permintaan yang relatif elastis. Produk dengan permintaan yang rela­ tif elastic, konsumsi dapat terdorong dengan sendirinya karena menurunnya harga dan akan berkurang bila harganya naik. Dengan demikian, penyimpanan dengan cara ini tidak menjamin keuntungan. Sebaliknya, permintaan yang relatif

  ^A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, op cit, hala­ 1 3 man .

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  tidak elastis, turunnya harga di waktu panen atau pun na~ iknya harga karena ongkos penyimpanan, tidak banyak ber- pengaruh pada konsumsi.

  Untuk barang-barang yang cepat rusak, dengan per­ mintaan yang tidak elastis, sering menguntungkan disim- pan bila musim panennya singkat daripada yang musim pa- nennya panjang. Produk yang musim panennya singkat, har­ ga musimannya biasanya naik lebih besar daripada yang mu­ sim panennya panjang, sehingga karenanya lebih menjamin laba bila disimpan. Jika hasil keseluruhan besar, harga pada permulaan panen tampaknya rendah, sedang bila hasil keseluruhan sedikit maka harga pada permulaan musim rela­ tif lebih tinggi.

  Pembiayaan erat hubungannya dengan kredit. Menggu­ nakan kredit berarti menggunakan modal uang orang lain yang nantinya harus dibayar kembali berik'ut bunga. "Ma­ salah vital bagi seorang wirausaha di dalam memulai sua­ tu usaha baru ialah permodalan yang cukup untuk mulai berusaha. Pada umumnya suatu usaha baru belum mampu un-

  14- tuk mendapatkan laba dari operasinya pada tahap awal" Kredit dapat diperoleh dari pihak swasta, bank pemerin­ tah, perorangan, bank komersial, koperasi, bank desa dan sebagainya.

  ^J. Ravianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha, op cit, hal. 44.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Kredit dari pihak swasta (para pelepas uang, pe- dagang pengumpul atau tengkulak) telah menimbulkan tiga aspek masalah’ kredit dalam pemasaran hasil tambak dan petani tambak pada umumnya. Masalah kre.dit ini dialami oleh nelayan, petani tambak, dan petani bermodal kecil pada umumnya. Ketiga aspek masalah tersebut adalah: (1)

  2

  tingkat bunga yang tinggi, ( ) petani tambak wajib men- jual produksinya kepada pemberi kredit dengan harga yang

  3

  telah ditentukan oleh pihak pemberi'k#o&it9 dan ( ) pro- dukfli "hatus -&eg©-ra dijual kepada-pemberi kredit -tanpa dapat ditati&n sementara waktu untuk menunggu harga yang- lebih baik*

  Ketiga aspek tersebut, menempatkan petani tambak bermodal kecil pada bargaining position yang lemah. Se- baliknya, bagi pemberi kredit, sistem kredit ini menem- patkannya pada posisi yang menguntungkan dalam usahanya untuk memperbaiki taraf hidupnya. Dalam hubungannya de­ ngan pengelolaan tambak, yakni Program INTAM, pemerintah menyediakan kredit yang disalurkan melalui bank pelaksa- na. Kredit yang disalurkan ini meliputi: a) Kredit investasi, digunakan untuk memperbaiki pe- matang atau rehabilitasi, perbaikan pada pelatar- an atau pembongkaran, pearbaikan pintu air, pera- latan dan pompa air.