KERJA SAMA OPERASI KEMITRAAN. pptx

PENJELASAN DRAFT SURAT EDARAN DIREKSI
TENTANG PENGADAAN BARANG/ JASA TERKAIT KEIKUTSERTAAN
PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN KERJASAMA OPERASI (KSO)/ KEMITRAAAN
DAN TATA CARA PERHITUNGAN SISA KEMAMPUAN KEUANGAN (SKK) DAN
SISA KEMAMPUAN PAKET (SKP) DI LINGKUNGAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO)

Procurement Group
13 September 2017

I. KETENTUAN UMUM
a. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor :
KEP.84/PL.02/2015 tentang Pedoman Pengadaan Barang/ Jasa
di Lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero) berikut
perubahan - perubahannya;
b. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor :
KEP.140/PL.02/2016 tentang Pelaksanaan Sinergi BUMN dalam
Proses Pengadaan Barang/ Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura I
(Persero);

II. MAKSUD DAN TUJUAN
Sehubungan dengan perlunya percepatan proses pengadaan barang/

jasa di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero) dan sedang dilakukannya
revisi pedoman pengadaan barang/ jasa di lingkungan PT
Angkasa Pura I (Persero), maka perlu ditetapkan ketentuan Kerja Sama
Operasi (KSO)/ Kemitraan dan Perhitungan Sisa Kemampuan Keuangan
(SKK) &
Sisa Kemampuan Paket (SKP) sebagai acuan
dalam pemilihan penyedia barang atau jasa/ penyedia pekerjaan
konstruksi/ penyedia jasa konsultansi atau jasa lainnya.

III. KETENTUAN KERJA SAMA OPERASI (KSO)/ KEMITRAAN PENYEDIA BARANG/ JASA
a. Kerja Sama Operasi (KSO)/ Kemitraan adalah perjanjian antara dua perusahaan
atau lebih dimana masing – masing perusahaan sepakat untuk melakukan usaha
bersama dengan menggunakan asset dan/ atau hak usaha yang dimiliki dan
secara bersama – sama menanggung risiko usaha tersebut.
b. Seluruh Peserta Pengadaan Barang/ Jasa yang melakukan KSO/ Kemitraan wajib
berstatus aktif pada Vendor Management System (VMS) PT Angkasa Pura I
(Persero) pada saat sebelum pemasukan penawaran.
c. Dalam penerapan Sinergi BUMN, BUMN sebagai Perusahaan Yang Mewakili
KSO/ Kemitraan (Lead Firm) dapat melakukan KSO/ Kemitraan dengan BUMN
lain/ BUMD/ Perusahaan Swasta yang masing – masing hak, kewajiban dan

tanggung jawabnya diatur dalam perjanjian tertulis.

d. Perjanjian KSO/ Kemitraan wajib dibuat dan disahkan oleh Notaris serta
ditandatangani seluruh Peserta KSO/ Kemitraan dengan mencantumkan :
 Nama kemitraan sesuai dengan data kualifikasi
 Nama Perusahaan Yang Mewakili KSO/ Kemitraan (Lead Firm)
 Nama perusahaan mitra/ anggota
 Tanggung jawab Lead Firm dan perusahaan mitra/ anggota
 Modal (sharing) dari seluruh Peserta KSO/ Kemitraan
e. Perjanjian KSO/ Kemitraan disampaikan kepada Procurement Selection Team (PST)
dalam dokumen administrasi pada saat pemasukan penawaran.
f.

Dalam hal pekerjaan kompleks/ bersifat kompleks, Lead Firm wajib memiliki
Sertifikat Manajemen Mutu perusahaan (SNI/ ISO 9001), memiliki Sertifikat
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (misal : OHSAS 18000) dan/ atau
Sertifikat Manajemen Lingkungan (misal : 14001).

g. Setiap dokumen lelang yang diajukan oleh KSO/ Kemitraan harus atas nama
KSO/ Kemitraan.

h. Seluruh Peserta KSO/ Kemitraan memberi kuasa kepada Lead Firm untuk mewakili
dan bertindak atas nama KSO/ Kemitraan untuk menandatangani perjanjian dengan
PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai Pemberi Kerja.
i.

Lead Firm bertanggung jawab penuh terhadap hal – hal sebagai berikut :
 Penyelesaian pekerjaan fisik sampai dengan tanggung jawab pemeliharaan
 Adanya permasalahan hukum dalam KSO/ Kemitraan
 Apabila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian dengan PT Angkasa Pura I
(Persero)
 Apabila terjadi perselisihan (dispute) dan/ atau gugatan di Pengadilan

IV. TATA CARA PERHITUNGAN SISA KEMAMPUAN KEUANGAN (SKK)
a. Perhitungan Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) untuk pekerjaan konstruksi dengan
nilai pagu mulai dari Rp 5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah).
b. Penetapan Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Perhitungan SKK
Tata Cara Perhitungan kemampuan keuangan dilakukan terhadap kekayaan
bersih berdasarkan neraca tahun terakhir yang terdiri dari :
Kekayaan Bersih (KB) = (a+b+c) – (d+e)

a
b
c
d
e

=
=
=
=
=

aktiva lancar;
aktiva tetap;
aktiva lainnya;
hutang jangka pendek;
hutang jangka panjang.

2. Penetapan untuk menghitung Modal Kerja (MK) = fl x KB;
KB

fl
fl

3.

=
=
=
=

Modal Kerja (hasil hitungan di atas);
faktor perputaran modal;
6 (untuk usaha kecil) dan 8 (untuk usaha non kecil).
kemampuan keuangan

Penetapan Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
SKK
Prestasi

c.


Kekayaan Bersih;
faktor likuiditas;
0,6 (untuk usaha kecil) dan 0,8 (untuk usaha non kecil).

Penetapan Kemampuan Keuangan (KK) = fp x MK;
MK
fp
fp
KK

4.

=
=
=

= KK - (Σ proyek yang sedang dilaksanakan – Prestasi ).
=
nilai pekerjaan yang sudah dilaksanakan di buktikan dengan Berita Acara

Pengecekan Pekerjaan (BAPP)

Dalam hal Peserta Pengadaan Barang/ Jasa yang melakukan KSO/ Kemitraan, yang diperhitungkan
adalah SKK dari Lead Firm.

V. TATA CARA PERHITUNGAN SISA KEMAMPUAN PAKET (SKP)
a. Perhitungan Sisa Kemampuan Paket (SKP) untuk pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu mulai dari
Rp 5.000.000.000,- (Lima Miliar Rupiah), dengan ketentuan sebagai berikut :
1.

Penghitungan SKP
SKP = KP – P
Dimana :
SKP =
KP
=
P
N

=


Sisa Kemampuan Paket
Nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan :
Usaha Kecil :
KP ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan.
Usaha Non Kecil :
KP ditentukan sebanyak 8 (delapan) paket atau 1,2 (satu koma dua) N.
Jumlah Paket yang sedang dikerjakan
=
Jumlah Paket Pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan selama kurun
waktu
5 (lima) tahun terakhir.

2. Dalam hal Peserta Pengadaan Barang/ Jasa melakukan KSO/ Kemitraan, yang diperhitungkan adalah SKP dari
seluruh Peserta KSO/ Kemitraan.