Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan (3)
Tahun Ajaran 2014 / 2015
Moh. Syahrul Irfan Fahmi
IX A / 22
Bahaya Narkoba Bagi
Kesehatan
A. Pengertian Narkoba
Narkoba (narkotik, psikotropika, dan obat terlarang) adalah istilah penegak
hukum dan masyarakat. Narkoba disebut berbahaya, karena bahan yang tidak aman
digunakan atau membahayakan dan penggunaannya bertentangan dengan hukum
atau melanggar hukum. Oleh karena itu, penggunaan, pembuatan, dan
peredarannya diatur dalam undang-undang. Barang siapa yang menggunakan dan
mengedarkannya di luar ketentuan hukum, dikenai sanksi pidana penjara dan
hukuman denda.
Napza (narkoba, psikotropika, zat akdiktif lain) adalah istilah dalam dunia
kedokteran. Di sini penekanannya pada pengaruh ketergantungannya. Oleh karena
itu, selain narkotika dan psikotropika, yang termasuk napza adalah juga obat, bahan
atau zat, yang tidak diatur dalam undang-undang, tetapi menimbulkan
ketergantungan, dan sering disalahgunakan. Dahulu beberapa jenis narkoba alami.
Seperti opium (getah tanaman candu), kokain dan ganja, digunakan sebagai obat.
Akan tetapi, sekarang tidak digunakan lagi dalam pengobatan karena berpotensi
menyebabkan ketergantungan yang tinggi.
Penyalahgunaan obat jenis NAPZA sangat berbahaya karena dapat
mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan,
karena mempengaruhi susunan syaraf NAPZA menimbulakan perubahan perilaku,
perasaan, persepsi,dan kesadaran.
Ketagihan adalah gejala untuk terus-menerus memakai atau menggunakan
karena sangat membutuhkan. Ketagihan merupakan gejala fisik dan mental yang
ditandai dengan tubuh terasa sakit antara lain sembelit, muntah-muntah, kejangkejang, dan badan mengigil pada saat tidak memakai atau pengguaan NAPZA
dihentikan. Jika sudah parah , ada yang menjerit-jerit histeris, mengigit jari, dan
berperilaku seperti orang gila. Keadaan seperti ini dikenal dengan nama sakau.
Ketergantungan merupakan suatu sindrom atau pengumpulan fenomena
fisiologis, perilaku, dan kognitif karena penggunaan pisikoaktif dan kesulitan
mengandalikan perilaku serta timbul toleransi untuk meningkatkan dosis hingga
dosis keracunan dan bahkan sampai over dosis yang dapat menyebabkan kematian.
B. Jenis-Jenis Narkoba
a. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran dan menghilangkan rasa atau mengurangi rasa nyeri.
Narkotika dibagi dalam beberapa golongan, yaitu:
Narkotika Golongan I : berpotensi sangat tinggi menyebabkan
ketergantungan. tidak digunakan untuk terapi. Contoh : heroin , kokain ,
ganja.
Narkotika Golongan II : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan,
digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir. Contoh : morfin dan pertidin
Narkotika golongan III : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan
dan banyak digunakan dalam terapi. Contoh : Codein
Adapun jenis-jenis narkotika yang sering disalahgunakan di antaranya sebagai
berikut.
a. Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama,
sesuaidengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain;
mariyuana,hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja
adalah zat trihidrocaniponal (THC). Penyalahgunaan ganja akan mengakibatkan mata
sembab (kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair), sering melamun,
pendengaran terganggu, suka berbicara sendiri, pengendalian diri menurun, lemah
dan susah tidur.
Dalam jangka panjang, pecanduganja akan kehilangan gairah hidup. Menjadi
malas, lemah ingatan, bodoh,tidak bisa berkonsentrasi dan terdorong untuk
melakukan kejahatan.
b. Candu atau Opium
Opium adalah jenis narkotika yang paling
berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan
langsung atau diminum bersama teh, kopi
atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok
ala Timur Tengah). Opium berasal dari getah
buah mentah Papaver somniferum. Opium
mengandung beberapa senyawa yang
mengakibatkan ketergantungan dan merusak kesehatan tubuh. Zat narkotika yang
terdapat dalam opium diantaranya sebagai berikut.
Morfin
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan
(kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk
terus mengonsumsinya.
Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh
ekstase (kenikmatan) yang sama.Kecanduan bahan narkotika ini akan
menyebabkan pendarahan hidung(mimisan) dan muntah berulang-ulang.
Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan
memahami sesuatu dan kekeringanmulut. Penambahan dosis akan
menimbulkan frustasi pada pusat pernafasandan penurunan tekanan darah.
Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang
dihasilkandari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling
mahalharganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan)
danpaling berbahaya bagi kesehatan secara umum.Penikmatnya mula-mula
akan merasa segar, ringan dan ceria.
Penyalahgunaan zat ini akan menyebabkan ketagihan seiring dengan
konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, akan selalu membutuhkan
dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama dan untuk
melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot
akibat penghentian pemakaian.Pecandu heroin lambat laun akan mengalami
kelemahan fisik yang cukupparah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak
bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk.
Kodein
Kodein dihasilkan dari proses pengolahan morfin. Kodein berbentuk
serbuk berwarna putih atau tablet. Dalam bidang kedokteran senyawa ini
digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri).
Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan
codeine pada obatbatuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam
beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
Adapun dampak dari penggunaan opium pada mulanya, pengonsumsi opium akan
merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak
bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan
dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma. Jika seseorang ketagihan, maka
opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi
menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang
biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya.
Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya
melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan
berat badannya terus menyusut.
c. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang
dipegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam.
Kokaindikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaputselaputlendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman
kokainberkali-kali bisa menyebabkan
pemborokan pada selaput lendir
hidung, bahkanterkadang bisa
menyebabkan tembusnya dinding
antara kedua cuping hidung.Problem
kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatangeografis
dengan sumber produksinya.
Dengan proses sederhana, yaknimenambahkan alkaline pada krak, maka
pengaruh kokain bisa berubahmenjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif
yang paling banyakmenyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif
yang palingbayak menyebabkan ketagihan psikis.Setiap tahun, Amerika Serikat
membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untukkokain dan krak. Tak kurang dari 10
juta warga Amerika mengonsumsi kokainsecara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam
jangka pendek mendatangkanperasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun
beberapa waktu kemudianmuncul perasaan gelisah dan takut, hingga
halusinasi.Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit
tidur),gemetar dan kejang-kejang (kram).
Di sini, pecandu merasa ada seranggayang merayap di bawah kulitnya.
Pencernaannya pun terganggu, biji matanyamelebar, dan tekanan darahnya naik.
Bahkan terkadang bisa menyebabkan kematian mendadak.
d. Shabu-Shabu
Shabu-shabu
berbentuk serbuk
mengkilap dengan kristal kasar mirip garam dapur. Shabu-shabu dihasilkan dari
pengolahan amfetamin dicampur dengan berbagai obat psikotropika.
Penyalahgunaan shabu-shabu mengakibatkan rasa gembira, banyak bicara, tidak
mudah lelah, jantung berdebar-debar tekanan darah menurun, dan halusinasi.
e. Ekstasi
Ekstasi mereupakan turunan amfetamin
serta berbentuk serbuk berwarna putih
atau kekuningan. Ekstasi biasanya dibuat
tablet dengan bentuk bermacam-macam.
Penyalahgunaan ekstasi mengakibatkan
gejala yang sama dengan shabu-shabu.
b. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat dan menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku, yang dibagi menurut potensi
menyebabkan ketergantungan sebagai berikut :
1.
Psikotropika golongan I
Yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan pengobatan dengan
potensi ketergantungan yang sangat kuat. Yang termasuk psikotropika golongan I
yaitu:
Broloamfetamine atau DOB ((±)-4-bromo-2,5-dimethoxy-alphamethylphenethylamine)
Cathinone ((x)-(S)-2-aminopropiophenone)
DET (3-[2-(diethylamino)ethyl]indole)
DMA ( (±)-2,5-dimethoxy-alpha-methylphenethylamine )
DMHP ( 3-(1,2-dimethylheptyl)-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6Hdibenzo[b,d]pyran-1-olo )
DMT ( 3-[2-(dimethylamino)ethyl]indole)
DOET ( (±)-4-ethyl-2,5-dimethoxy-alpha-phenethylamine)
Eticyclidine – PCE ( N-ethyl-1-phenylcyclohexylamine )
Etrytamine ( 3-(2-aminobutyl)indole )
Lysergide – LSD, LSD-25 (9,10-didehydro-N,N-diethyl-6-methylergoline8beta-carboxamide)
MDMA ((±)-N,alpha-dimethyl-3,4-(methylene-dioxy)phenethylamine)
Mescaline (3,4,5-trimethoxyphenethylamine)
Methcathinone ( 2-(methylamino)-1-phenylpropan-1-one )
4-methylaminorex ( (±)-cis-2-amino-4-methyl-5-phenyl-2-oxazoline )
MMDA (2-methoxy-alpha-methyl-4,5-(methylenedioxy)phenethylamine)
N-ethyl MDA ((±)-N-ethyl-alpha-methyl-3,4(methylenedioxy)phenethylamine)
N-hydroxy MDA ((±)-N-[alpha-methyl-3,4z(methylenedioxy)phenethyl]hydroxylamine)
Parahexyl (3-hexyl-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6Hdibenzo[b,d]pyran-1-ol)
PMA (p-methoxy-alpha-methylphenethylamine)
Psilocine, psilotsin (3-[2-(dimethylamino)ethyl] indol-4-ol), dll
2.
Psikotropika golongan II
Yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan
ketergantungan. Yang termasuk psikotropika golongan II yaitu:
Amobarbital (5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid)
Buprenorphine (2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]6,14- endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)
Butalbital (5-allyl-5-isobutylbarbituric acid)
Cathine / norpseudo-ephedrine ((+)-(R)-alpha-[(R)-1-aminoethyl]benzyl
alcohol)
Cyclobarbital (5-(1-cyclohexen-1-yl)-5-ethylbarbituric acid)
Flunitrazepam (5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-1,4benzodiazepin-2-one)
Glutethimide (2-ethyl-2-phenylglutarimide)
Pentazocine ((2R*,6R*,11R*)-1,2,3,4,5,6-hexahydro-6,11-dimethyl-3-(3methyl-2-butenyl)-2,6-methano-3-benzazocin-8-ol)
Pentobarbital (5-ethyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)
3.
Psikotropika golongan III
Yaitu psikotropika dengan efek ketergantungannya sedang dari
kelompok hipnotik sedatif. Yang termasuk psikotropika golongan III yaitu:
Amobarbital (5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid)
Buprenorphine (2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]6,14- endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)
Butalbital (5-allyl-5-isobutylbarbituric acid)
Cathine / norpseudo-ephedrine ((+)-(R)-alpha-[(R)-1-aminoethyl]benzyl
alcohol)
Cyclobarbital (5-(1-cyclohexen-1-yl)-5-ethylbarbituric acid)
Flunitrazepam (5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-1,4benzodiazepin-2-one)
Glutethimide (2-ethyl-2-phenylglutarimide)
Pentazocine ((2R*,6R*,11R*)-1,2,3,4,5,6-hexahydro-6,11-dimethyl-3-(3methyl-2-butenyl)-2,6-methano-3-benzazocin-8-ol)
4.
Pentobarbital (5-ethyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)
Psikotropika golongan IV
Yaitu psikotropika yang efek ketergantungannya ringan. Yang termasuk
golongan ini adalah:
Allobarbital (5,5-diallylbarbituric acid)
Alprazolam (8-chloro-1-methyl-6-phenyl-4H-s-triazolo[4,3-a]
[1,4]benzodiazepine)
Amfepramone (diethylpropion 2-(diethylamino)propiophenone)
Aminorex (2-amino-5-phenyl-2-oxazoline)
Barbital (5,5-diethylbarbituric acid)
Benzfetamine (N-benzyl-N,alpha-dimethylphenethylamine)
Bromazepam (7-bromo-1,3-dihydro-5-(2-pyridyl)-2H-1,4-benzodiazepin-2one)
Butobarbital (5-butyl-5-ethylbarbituric acid)
Brotizolam (2-bromo-4-(o-chlorophenyl)-9-methyl-6H-thieno[3,2-f]-striazolo[4,3-a][1,4]diazepine)
Camazepam (7-chloro-1,3-dihydro-3-hydroxy-1-methyl-5-phenyl-2H-1,4
benzodiazepin-2-one dimethylcarbamate (ester))
Chlordiazepoxide (7-chloro-2-(methylamino)-5-phenyl-3H-1,4benzodiazepine-4-oxide)
Clobazam (7-chloro-1-methyl-5-phenyl-1H-1,5-benzodiazepine-2,4(3H,5H)dione)
Clonazepam (5-(o-chlorophenyl)-1,3-dihydro-7-nitro-2H-1,4-benzodiazepin2-one)
c. Bahan Adiktif Lainnya
Yaitu zat / bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada
kerja otak. Zat adiktif yang sering disalah gunakan adalah :
1. Alkohol
Pengertian minuman beralkohol
Minuman keras identik dengan minuman beralkohol. Alkohollah yang
merupakan zat berbahaya dalam tubuh bila dikonsumsi. Jadi, minuman keras
itu tidak lain adalah alkohol. Minuman beralkohol adalah minuman yang
mengandung zat etanol, zat psikoaktif yang bila dikonsumsi akan
mengakibatkan kehilangan kesadaran.
Minuman beralkohol merupakan minuman keras yang termasuk
kategori jenis zat narkotika yang mengandung alkohol, tidak peduli berapa
kandungan alkohol di dalamnya. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI)
sudah mengeluarkan fatwa bahwa setetes alkohol saja dalam minuman
hukumnya sudah haram.
Minuman keras alkohol mengandung etil alkohol yang diperoleh dari
hasil fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian. Lamanya proses
fermentasi bergantung pada bahan dan jenis produk minuman keras yang
dihasilkan. Kandungan etanol yang dihasilkan dalam fermentasi minuman
keras beralkohol biasanya berkisar antara sekitar 18%. Umumnya, minuman
keras tidak akan awet pada lingkungan dengan kandungan etanol di atas
18%.
Minuman keras beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih
tinggi dapat dihasilkan melalui proses distilasi terhadap produk yang
dihasilkan melalui proses fermentasi. Misalnya, untuk menghasilkan
minuman keras alkohol berkadar etanol tinggi, dengan cara mencampur
produk hasil fermentasi dengan produk hasil distilasi. Contohnya, port
wine dan sherry yang termasuk kelompok fortified wine.
Jenis-Jenis Minuman Keras
Minuman keras memiliki varian-varian tertentu berdasarkan bahan
pembuatannya dan kadar etanol yang dikandungnya. Berikut jenis-jenis
minuman keras alkohol dengan kadar etanol yang dimilikinya.
Bir 3-5%.
Wine 9-18%.
Anggur obat 9-18%.
Liquor Min.24%
Whisky Min.30%
Brandy Min.30%
Genever Min.30%
Cognac Min.35%
Gin Min.38%
Rum Min.38%
Arak Min.38%
Vodka Min.40%
Berdasarkan Kepres No. 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan
Pengendalian Minuman Beralkohol, minuman beralkohol dibagi menjadi 3
golongan.
Golongan A: kadar etanol 1-5% (Bir Bintang dan Green Sands).
Golongan B: Kadar etanol 5-20% (Anggur Malaga).
Golongan C: Kadar etanol 20-55% (Brandy dan Whisky).
Dampak Buruk Minuman Keras Alkohol bagi Kesehatan
Minuman keras alkohol yang mengandung zat narkotika etanol, tentu
memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi secara rutin.
Dampak buruk yang ditimbulkan berdasarkan dari jenis dan jumlah alkohol
yang dikonsumsi, usia, berat badan, jenis kelamin, serta makanan yang ada
di dalam lambung ketika meminum minuman keras.
1. Pengaruh dalam Jangka Pendek
Konsentrasi alkohol yang kita minum beredar dalam darah,
menimbulkan euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif
seiring meningkatnya konsentrasi alkohol dalam darah. Kemudian, efek yang
dapat dilihat dalam jangka pendek adalah risiko mabuk atau teler sehingga
dapat menyebabkan penurunan kesadaran.
2. Pengaruh Dalam Jangka Panjang
Meminum minuman keras alkohol dalam jangaka panjang akan
menyebabkan terserang berbagai penyakit, seperti kerusakan jantung,
tekanan darah tinggi, stroke, kerusakan hati, kanker saluran pencernaan,
gangguan pencernaan, impotensi, risiko kanker payudara, kesulitan tidur,
kerusakan otak dengan perubahan kepribadian, dan sulit dalam mengingat
dan berkonsentrasi.
2. Inhalasi / Solven
Yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai
keperluan pabrik, kantor dan rumah tangga. Yang termasuk zat ini adalah Lem,
Thinner, Bensin, Spiritus. Adapun efek yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan
zat ini adalah :
Memperlambat kerja otak dan sistem saraf pusat.
Menimbulkan
perasaan
senang
berlebihan,
puyeng,
penurunan
kesadaran, gangguan penglihatan dan pelo.
Problem kesehatan terutama merusak otak, liver, ginjal dan paru-paru
Kematian timbul akibat berhentinya pernafasan & gangguan pada
jantung.
3. Nikotin yang terdapat pada tembakau.
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk
trus menghisap rokok
Pengaruh bagi tubuh manusia :
Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak
Menyebabkan darah cepat membeku
Mengeraskan dinding arteri
C. Dampak penyalahgunaan narkoba dan obat berbahaya
a. Kemerosotan Fisik
Kurang Gizi : Hidup seseorang pecandu hanya berkisar pada
bagaimana caranya memperoleh dan menikmati narkotika dan obatobat berbahaya, sampai lupa makan. Mereka akan kehilangan nafsu
makan sehingga berakibat kurus dan lemah badan karena kurang gizi.
Infeksi Kulit dan eksim kulit : Pecandu obat narkotika dan obat
berbahaya biasanya tidak memperdulikan kebersihan diri, mereka
menggunakan alat dan jarum suntik yang tidak steril akibatnya terjadi
infeksi.
Penyakit infeksi lainnya : Terjadinya kekurangan gizi mengakibatkan
lemahnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang berbagai
penyakit seperti bronchitis, TBC dan sebagainya.
b. Kerusakan mental
Pecandu narkotika dan obat berbahaya akan mengalami kemunduran
mental, daya tahan tubuhnya dalam menghadapi problema dan tantangan
hidup akan menurun. Mereka ingin segera melarikan diri dari problema,
ingin yang mudah, yang menyenangkan dirinya, kepercayaan dirinya hilang.
c. Kehancuran masa depan
Hilangnya kepercayaan pada diri sendiri, tidak tahan menghadapi
kesulitan hidup, menyebabkan gagalnya sekolah, karier pekerjaannya yang
berarti kehancuran masa depan.
D. Cara Mencegah Penggunaan Narkoba
Pergaulan positif menjadi langkah mudah mengatasi narkoba, mencari kegiatankegiatan yang bisa membuat pikiran tidak melenceng seperti kegiatan
ekstrakulikuler, kegiatan olah raga ikut klub-klub Hiking, Ikut Komunitas Blogger
dengan menulis, menerbitkan buku bisa mencegah pelajar ikut terjerumus kedalam
pergaulan Narkoba.
Pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena
salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah
kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga
perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Adapun peran orang tua
dalam mencegah narkoba sejak dini:
1. Mempelajari Masalah Narkoba
Tidak mungkin anda mencegah, jika Anda tidak tahu apa yang sedang anda
coba untuk mencegahnya. Ambillah kesempatan untuk mempelajari masalah
narkoba. Dengan membaca, mendengarkan ceramah, berdiskusi, dan membahas
masalah narkoba di majalah, koran, atau pada program televisi dan radio. Anda
harus mengerti jenis-jenis narkoba dan bahaya menggunakan narkoba yang
nantinya kita akan sampaikan kepada anak kita sebagai proses pendidikan tentang
narkoba.
2. Mengajarkan Anak Tentang Bahaya
Mengkonsumsi Narkoba
Umumnya anak dan remaja menerima
informasi tentang narkoba dari luar rumah,
sebagian besar dari teman sebayanya. Sangat
berbahaya ketika anak mengetahui suatu hal
yang baru hanya setengah-setengah. Saya
katakan setengah-setengah karena biasanya anak hanya tau enaknya saja tidak
mengerti dampak yang ditimbulkan akibat penyalahguanan narkoba. Untuk itu
orang tua perlu mengajarkan tentang narkoba secara detai kepada anak sehingga
anak mengerti secara utuh dan mampu mengambil langkah yang benar.
3. Cegah Pengaruh Negatif Berita Kriminal
Amati apa yang ditonton anak di televisi. Anda tidak perlu menyensornya,
akan tetapi anda perlu mengambil kesempatan untuk menjelaskan kepadanya
tentang berita kriminal. Berita kriminal yang ditanyangkan ditelevisi hanya
sepenggal dan sekilas saja, hal ini membuat anak penasaran dan akan mencari tahu
informasi itu diluar. Sebelum itu terjadi berilah penjelasan dan informasi dari beritaberita itu. Hal ini dapat mecegah anak untuk mencoba-coba khususnya tentang
penyalahgunaan narkoba. Terdapat banyak alasan mengapa jumlah jam yang
diluangkan anak untuk menonton televisi harus dibatasi hanya 2 jam saja. Siaran
informasi di televisi yang mendorong pemakaian narkoba adalah salah satu
alasannya.
4. Melarang Pemakaian Narkoba
Melarang anak melakukan pemakaian narkoba jenis apapun, termasuk rokok
dan minuman beralkohol, dan ini harus menjadi peraturan keluarga. Anda (orang
tua) harus bisa mencontohkan anak agar tidak mengkonsumsi hal-hal tersebut.
Selain itu Anak harus memahami hal-hal berikut ini dengan jelas.
Harus spesifik: jelaskan peraturan larangan memakai narkoba. Bahas
konsekuensinya jika melanggar aturan, apa hukumnya, bagaimana pelaksanaannya,
dan tujuan hukuman tersebut.
Harus Konsisten: Jelaskan pada anak bahwa peraturan inti berlaku tetap, kapan saja,
dan dimana saja, baik dirumah, di sekolah, maupun dirumah teman dan ditempat
lainnya.
Harus Masuk Akal: Jangan menambahkan konsekuensi atau hukuman lain jika
peraturan dilanggar. Jika peraturan dilanggar bertindaklah bijaksana terapkan
hukuman sesuai dengan peraturan awal yang sudah ditetapkan.
5. Pola Hidup Sehat Dalam Keluarga
Hal yang perlu diwaspadai dalam lingkunagn keluarga adalah keharmonisan.
Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu bentuk kenakalan anak. Faktor
penyebab kenakalan remaja yang utama adalah keluarga yang tidak harmonis. Maka
dari itu, ciptakan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Jika anak
mendapatkan kasih sayang dirumah sendiri mereka tidak anak mencari diluar yang
akhirnya lari ke narkoba.
6. Mewaspadai Sikap Dan Perilaku Sendiri
Keluarga adalah lingkungan terdekat yang mempengaruhi perkembangan
perilaku anak. Anak akan meniru perilaku orang tuanya karena anak memandang
orang tua adalah sebagai figur mereka. Hingga usia remaja anak akan meniru
perilaku orang tuanya jadi yang perlu diwaspadai adalah sikap dan perilaku anda.
Apakah anda merokok? Apakah anda minum-minuman keras? Atau bahkan anda
memakai narkoba? Sangat disayangkan jika hal itu masih anda lakukan. Jangan
salahkan anak jika mereka nantinya mengunakan narkoba, karena mereka mendapat
contoh perilaku yang seperti itu. Jadilah teladan yang baik bagi anak. Jika anda
merokok mulai dari sekarang berhentilah. Jika anda suka minuman keras,
hentikanlah. Sayangilah anak kita, dan generasi anda.
Moh. Syahrul Irfan Fahmi
IX A / 22
Bahaya Narkoba Bagi
Kesehatan
A. Pengertian Narkoba
Narkoba (narkotik, psikotropika, dan obat terlarang) adalah istilah penegak
hukum dan masyarakat. Narkoba disebut berbahaya, karena bahan yang tidak aman
digunakan atau membahayakan dan penggunaannya bertentangan dengan hukum
atau melanggar hukum. Oleh karena itu, penggunaan, pembuatan, dan
peredarannya diatur dalam undang-undang. Barang siapa yang menggunakan dan
mengedarkannya di luar ketentuan hukum, dikenai sanksi pidana penjara dan
hukuman denda.
Napza (narkoba, psikotropika, zat akdiktif lain) adalah istilah dalam dunia
kedokteran. Di sini penekanannya pada pengaruh ketergantungannya. Oleh karena
itu, selain narkotika dan psikotropika, yang termasuk napza adalah juga obat, bahan
atau zat, yang tidak diatur dalam undang-undang, tetapi menimbulkan
ketergantungan, dan sering disalahgunakan. Dahulu beberapa jenis narkoba alami.
Seperti opium (getah tanaman candu), kokain dan ganja, digunakan sebagai obat.
Akan tetapi, sekarang tidak digunakan lagi dalam pengobatan karena berpotensi
menyebabkan ketergantungan yang tinggi.
Penyalahgunaan obat jenis NAPZA sangat berbahaya karena dapat
mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan,
karena mempengaruhi susunan syaraf NAPZA menimbulakan perubahan perilaku,
perasaan, persepsi,dan kesadaran.
Ketagihan adalah gejala untuk terus-menerus memakai atau menggunakan
karena sangat membutuhkan. Ketagihan merupakan gejala fisik dan mental yang
ditandai dengan tubuh terasa sakit antara lain sembelit, muntah-muntah, kejangkejang, dan badan mengigil pada saat tidak memakai atau pengguaan NAPZA
dihentikan. Jika sudah parah , ada yang menjerit-jerit histeris, mengigit jari, dan
berperilaku seperti orang gila. Keadaan seperti ini dikenal dengan nama sakau.
Ketergantungan merupakan suatu sindrom atau pengumpulan fenomena
fisiologis, perilaku, dan kognitif karena penggunaan pisikoaktif dan kesulitan
mengandalikan perilaku serta timbul toleransi untuk meningkatkan dosis hingga
dosis keracunan dan bahkan sampai over dosis yang dapat menyebabkan kematian.
B. Jenis-Jenis Narkoba
a. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran dan menghilangkan rasa atau mengurangi rasa nyeri.
Narkotika dibagi dalam beberapa golongan, yaitu:
Narkotika Golongan I : berpotensi sangat tinggi menyebabkan
ketergantungan. tidak digunakan untuk terapi. Contoh : heroin , kokain ,
ganja.
Narkotika Golongan II : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan,
digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir. Contoh : morfin dan pertidin
Narkotika golongan III : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan
dan banyak digunakan dalam terapi. Contoh : Codein
Adapun jenis-jenis narkotika yang sering disalahgunakan di antaranya sebagai
berikut.
a. Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama,
sesuaidengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain;
mariyuana,hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja
adalah zat trihidrocaniponal (THC). Penyalahgunaan ganja akan mengakibatkan mata
sembab (kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair), sering melamun,
pendengaran terganggu, suka berbicara sendiri, pengendalian diri menurun, lemah
dan susah tidur.
Dalam jangka panjang, pecanduganja akan kehilangan gairah hidup. Menjadi
malas, lemah ingatan, bodoh,tidak bisa berkonsentrasi dan terdorong untuk
melakukan kejahatan.
b. Candu atau Opium
Opium adalah jenis narkotika yang paling
berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan
langsung atau diminum bersama teh, kopi
atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok
ala Timur Tengah). Opium berasal dari getah
buah mentah Papaver somniferum. Opium
mengandung beberapa senyawa yang
mengakibatkan ketergantungan dan merusak kesehatan tubuh. Zat narkotika yang
terdapat dalam opium diantaranya sebagai berikut.
Morfin
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan
(kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk
terus mengonsumsinya.
Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh
ekstase (kenikmatan) yang sama.Kecanduan bahan narkotika ini akan
menyebabkan pendarahan hidung(mimisan) dan muntah berulang-ulang.
Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan
memahami sesuatu dan kekeringanmulut. Penambahan dosis akan
menimbulkan frustasi pada pusat pernafasandan penurunan tekanan darah.
Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang
dihasilkandari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling
mahalharganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan)
danpaling berbahaya bagi kesehatan secara umum.Penikmatnya mula-mula
akan merasa segar, ringan dan ceria.
Penyalahgunaan zat ini akan menyebabkan ketagihan seiring dengan
konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, akan selalu membutuhkan
dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama dan untuk
melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot
akibat penghentian pemakaian.Pecandu heroin lambat laun akan mengalami
kelemahan fisik yang cukupparah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak
bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk.
Kodein
Kodein dihasilkan dari proses pengolahan morfin. Kodein berbentuk
serbuk berwarna putih atau tablet. Dalam bidang kedokteran senyawa ini
digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri).
Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan
codeine pada obatbatuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam
beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
Adapun dampak dari penggunaan opium pada mulanya, pengonsumsi opium akan
merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak
bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan
dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma. Jika seseorang ketagihan, maka
opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi
menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang
biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya.
Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya
melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan
berat badannya terus menyusut.
c. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang
dipegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam.
Kokaindikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaputselaputlendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman
kokainberkali-kali bisa menyebabkan
pemborokan pada selaput lendir
hidung, bahkanterkadang bisa
menyebabkan tembusnya dinding
antara kedua cuping hidung.Problem
kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatangeografis
dengan sumber produksinya.
Dengan proses sederhana, yaknimenambahkan alkaline pada krak, maka
pengaruh kokain bisa berubahmenjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif
yang paling banyakmenyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif
yang palingbayak menyebabkan ketagihan psikis.Setiap tahun, Amerika Serikat
membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untukkokain dan krak. Tak kurang dari 10
juta warga Amerika mengonsumsi kokainsecara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam
jangka pendek mendatangkanperasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun
beberapa waktu kemudianmuncul perasaan gelisah dan takut, hingga
halusinasi.Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit
tidur),gemetar dan kejang-kejang (kram).
Di sini, pecandu merasa ada seranggayang merayap di bawah kulitnya.
Pencernaannya pun terganggu, biji matanyamelebar, dan tekanan darahnya naik.
Bahkan terkadang bisa menyebabkan kematian mendadak.
d. Shabu-Shabu
Shabu-shabu
berbentuk serbuk
mengkilap dengan kristal kasar mirip garam dapur. Shabu-shabu dihasilkan dari
pengolahan amfetamin dicampur dengan berbagai obat psikotropika.
Penyalahgunaan shabu-shabu mengakibatkan rasa gembira, banyak bicara, tidak
mudah lelah, jantung berdebar-debar tekanan darah menurun, dan halusinasi.
e. Ekstasi
Ekstasi mereupakan turunan amfetamin
serta berbentuk serbuk berwarna putih
atau kekuningan. Ekstasi biasanya dibuat
tablet dengan bentuk bermacam-macam.
Penyalahgunaan ekstasi mengakibatkan
gejala yang sama dengan shabu-shabu.
b. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat dan menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku, yang dibagi menurut potensi
menyebabkan ketergantungan sebagai berikut :
1.
Psikotropika golongan I
Yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan pengobatan dengan
potensi ketergantungan yang sangat kuat. Yang termasuk psikotropika golongan I
yaitu:
Broloamfetamine atau DOB ((±)-4-bromo-2,5-dimethoxy-alphamethylphenethylamine)
Cathinone ((x)-(S)-2-aminopropiophenone)
DET (3-[2-(diethylamino)ethyl]indole)
DMA ( (±)-2,5-dimethoxy-alpha-methylphenethylamine )
DMHP ( 3-(1,2-dimethylheptyl)-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6Hdibenzo[b,d]pyran-1-olo )
DMT ( 3-[2-(dimethylamino)ethyl]indole)
DOET ( (±)-4-ethyl-2,5-dimethoxy-alpha-phenethylamine)
Eticyclidine – PCE ( N-ethyl-1-phenylcyclohexylamine )
Etrytamine ( 3-(2-aminobutyl)indole )
Lysergide – LSD, LSD-25 (9,10-didehydro-N,N-diethyl-6-methylergoline8beta-carboxamide)
MDMA ((±)-N,alpha-dimethyl-3,4-(methylene-dioxy)phenethylamine)
Mescaline (3,4,5-trimethoxyphenethylamine)
Methcathinone ( 2-(methylamino)-1-phenylpropan-1-one )
4-methylaminorex ( (±)-cis-2-amino-4-methyl-5-phenyl-2-oxazoline )
MMDA (2-methoxy-alpha-methyl-4,5-(methylenedioxy)phenethylamine)
N-ethyl MDA ((±)-N-ethyl-alpha-methyl-3,4(methylenedioxy)phenethylamine)
N-hydroxy MDA ((±)-N-[alpha-methyl-3,4z(methylenedioxy)phenethyl]hydroxylamine)
Parahexyl (3-hexyl-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6Hdibenzo[b,d]pyran-1-ol)
PMA (p-methoxy-alpha-methylphenethylamine)
Psilocine, psilotsin (3-[2-(dimethylamino)ethyl] indol-4-ol), dll
2.
Psikotropika golongan II
Yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan
ketergantungan. Yang termasuk psikotropika golongan II yaitu:
Amobarbital (5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid)
Buprenorphine (2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]6,14- endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)
Butalbital (5-allyl-5-isobutylbarbituric acid)
Cathine / norpseudo-ephedrine ((+)-(R)-alpha-[(R)-1-aminoethyl]benzyl
alcohol)
Cyclobarbital (5-(1-cyclohexen-1-yl)-5-ethylbarbituric acid)
Flunitrazepam (5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-1,4benzodiazepin-2-one)
Glutethimide (2-ethyl-2-phenylglutarimide)
Pentazocine ((2R*,6R*,11R*)-1,2,3,4,5,6-hexahydro-6,11-dimethyl-3-(3methyl-2-butenyl)-2,6-methano-3-benzazocin-8-ol)
Pentobarbital (5-ethyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)
3.
Psikotropika golongan III
Yaitu psikotropika dengan efek ketergantungannya sedang dari
kelompok hipnotik sedatif. Yang termasuk psikotropika golongan III yaitu:
Amobarbital (5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid)
Buprenorphine (2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]6,14- endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)
Butalbital (5-allyl-5-isobutylbarbituric acid)
Cathine / norpseudo-ephedrine ((+)-(R)-alpha-[(R)-1-aminoethyl]benzyl
alcohol)
Cyclobarbital (5-(1-cyclohexen-1-yl)-5-ethylbarbituric acid)
Flunitrazepam (5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-1,4benzodiazepin-2-one)
Glutethimide (2-ethyl-2-phenylglutarimide)
Pentazocine ((2R*,6R*,11R*)-1,2,3,4,5,6-hexahydro-6,11-dimethyl-3-(3methyl-2-butenyl)-2,6-methano-3-benzazocin-8-ol)
4.
Pentobarbital (5-ethyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)
Psikotropika golongan IV
Yaitu psikotropika yang efek ketergantungannya ringan. Yang termasuk
golongan ini adalah:
Allobarbital (5,5-diallylbarbituric acid)
Alprazolam (8-chloro-1-methyl-6-phenyl-4H-s-triazolo[4,3-a]
[1,4]benzodiazepine)
Amfepramone (diethylpropion 2-(diethylamino)propiophenone)
Aminorex (2-amino-5-phenyl-2-oxazoline)
Barbital (5,5-diethylbarbituric acid)
Benzfetamine (N-benzyl-N,alpha-dimethylphenethylamine)
Bromazepam (7-bromo-1,3-dihydro-5-(2-pyridyl)-2H-1,4-benzodiazepin-2one)
Butobarbital (5-butyl-5-ethylbarbituric acid)
Brotizolam (2-bromo-4-(o-chlorophenyl)-9-methyl-6H-thieno[3,2-f]-striazolo[4,3-a][1,4]diazepine)
Camazepam (7-chloro-1,3-dihydro-3-hydroxy-1-methyl-5-phenyl-2H-1,4
benzodiazepin-2-one dimethylcarbamate (ester))
Chlordiazepoxide (7-chloro-2-(methylamino)-5-phenyl-3H-1,4benzodiazepine-4-oxide)
Clobazam (7-chloro-1-methyl-5-phenyl-1H-1,5-benzodiazepine-2,4(3H,5H)dione)
Clonazepam (5-(o-chlorophenyl)-1,3-dihydro-7-nitro-2H-1,4-benzodiazepin2-one)
c. Bahan Adiktif Lainnya
Yaitu zat / bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada
kerja otak. Zat adiktif yang sering disalah gunakan adalah :
1. Alkohol
Pengertian minuman beralkohol
Minuman keras identik dengan minuman beralkohol. Alkohollah yang
merupakan zat berbahaya dalam tubuh bila dikonsumsi. Jadi, minuman keras
itu tidak lain adalah alkohol. Minuman beralkohol adalah minuman yang
mengandung zat etanol, zat psikoaktif yang bila dikonsumsi akan
mengakibatkan kehilangan kesadaran.
Minuman beralkohol merupakan minuman keras yang termasuk
kategori jenis zat narkotika yang mengandung alkohol, tidak peduli berapa
kandungan alkohol di dalamnya. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI)
sudah mengeluarkan fatwa bahwa setetes alkohol saja dalam minuman
hukumnya sudah haram.
Minuman keras alkohol mengandung etil alkohol yang diperoleh dari
hasil fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian. Lamanya proses
fermentasi bergantung pada bahan dan jenis produk minuman keras yang
dihasilkan. Kandungan etanol yang dihasilkan dalam fermentasi minuman
keras beralkohol biasanya berkisar antara sekitar 18%. Umumnya, minuman
keras tidak akan awet pada lingkungan dengan kandungan etanol di atas
18%.
Minuman keras beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih
tinggi dapat dihasilkan melalui proses distilasi terhadap produk yang
dihasilkan melalui proses fermentasi. Misalnya, untuk menghasilkan
minuman keras alkohol berkadar etanol tinggi, dengan cara mencampur
produk hasil fermentasi dengan produk hasil distilasi. Contohnya, port
wine dan sherry yang termasuk kelompok fortified wine.
Jenis-Jenis Minuman Keras
Minuman keras memiliki varian-varian tertentu berdasarkan bahan
pembuatannya dan kadar etanol yang dikandungnya. Berikut jenis-jenis
minuman keras alkohol dengan kadar etanol yang dimilikinya.
Bir 3-5%.
Wine 9-18%.
Anggur obat 9-18%.
Liquor Min.24%
Whisky Min.30%
Brandy Min.30%
Genever Min.30%
Cognac Min.35%
Gin Min.38%
Rum Min.38%
Arak Min.38%
Vodka Min.40%
Berdasarkan Kepres No. 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan
Pengendalian Minuman Beralkohol, minuman beralkohol dibagi menjadi 3
golongan.
Golongan A: kadar etanol 1-5% (Bir Bintang dan Green Sands).
Golongan B: Kadar etanol 5-20% (Anggur Malaga).
Golongan C: Kadar etanol 20-55% (Brandy dan Whisky).
Dampak Buruk Minuman Keras Alkohol bagi Kesehatan
Minuman keras alkohol yang mengandung zat narkotika etanol, tentu
memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi secara rutin.
Dampak buruk yang ditimbulkan berdasarkan dari jenis dan jumlah alkohol
yang dikonsumsi, usia, berat badan, jenis kelamin, serta makanan yang ada
di dalam lambung ketika meminum minuman keras.
1. Pengaruh dalam Jangka Pendek
Konsentrasi alkohol yang kita minum beredar dalam darah,
menimbulkan euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif
seiring meningkatnya konsentrasi alkohol dalam darah. Kemudian, efek yang
dapat dilihat dalam jangka pendek adalah risiko mabuk atau teler sehingga
dapat menyebabkan penurunan kesadaran.
2. Pengaruh Dalam Jangka Panjang
Meminum minuman keras alkohol dalam jangaka panjang akan
menyebabkan terserang berbagai penyakit, seperti kerusakan jantung,
tekanan darah tinggi, stroke, kerusakan hati, kanker saluran pencernaan,
gangguan pencernaan, impotensi, risiko kanker payudara, kesulitan tidur,
kerusakan otak dengan perubahan kepribadian, dan sulit dalam mengingat
dan berkonsentrasi.
2. Inhalasi / Solven
Yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai
keperluan pabrik, kantor dan rumah tangga. Yang termasuk zat ini adalah Lem,
Thinner, Bensin, Spiritus. Adapun efek yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan
zat ini adalah :
Memperlambat kerja otak dan sistem saraf pusat.
Menimbulkan
perasaan
senang
berlebihan,
puyeng,
penurunan
kesadaran, gangguan penglihatan dan pelo.
Problem kesehatan terutama merusak otak, liver, ginjal dan paru-paru
Kematian timbul akibat berhentinya pernafasan & gangguan pada
jantung.
3. Nikotin yang terdapat pada tembakau.
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk
trus menghisap rokok
Pengaruh bagi tubuh manusia :
Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak
Menyebabkan darah cepat membeku
Mengeraskan dinding arteri
C. Dampak penyalahgunaan narkoba dan obat berbahaya
a. Kemerosotan Fisik
Kurang Gizi : Hidup seseorang pecandu hanya berkisar pada
bagaimana caranya memperoleh dan menikmati narkotika dan obatobat berbahaya, sampai lupa makan. Mereka akan kehilangan nafsu
makan sehingga berakibat kurus dan lemah badan karena kurang gizi.
Infeksi Kulit dan eksim kulit : Pecandu obat narkotika dan obat
berbahaya biasanya tidak memperdulikan kebersihan diri, mereka
menggunakan alat dan jarum suntik yang tidak steril akibatnya terjadi
infeksi.
Penyakit infeksi lainnya : Terjadinya kekurangan gizi mengakibatkan
lemahnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang berbagai
penyakit seperti bronchitis, TBC dan sebagainya.
b. Kerusakan mental
Pecandu narkotika dan obat berbahaya akan mengalami kemunduran
mental, daya tahan tubuhnya dalam menghadapi problema dan tantangan
hidup akan menurun. Mereka ingin segera melarikan diri dari problema,
ingin yang mudah, yang menyenangkan dirinya, kepercayaan dirinya hilang.
c. Kehancuran masa depan
Hilangnya kepercayaan pada diri sendiri, tidak tahan menghadapi
kesulitan hidup, menyebabkan gagalnya sekolah, karier pekerjaannya yang
berarti kehancuran masa depan.
D. Cara Mencegah Penggunaan Narkoba
Pergaulan positif menjadi langkah mudah mengatasi narkoba, mencari kegiatankegiatan yang bisa membuat pikiran tidak melenceng seperti kegiatan
ekstrakulikuler, kegiatan olah raga ikut klub-klub Hiking, Ikut Komunitas Blogger
dengan menulis, menerbitkan buku bisa mencegah pelajar ikut terjerumus kedalam
pergaulan Narkoba.
Pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena
salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah
kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga
perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Adapun peran orang tua
dalam mencegah narkoba sejak dini:
1. Mempelajari Masalah Narkoba
Tidak mungkin anda mencegah, jika Anda tidak tahu apa yang sedang anda
coba untuk mencegahnya. Ambillah kesempatan untuk mempelajari masalah
narkoba. Dengan membaca, mendengarkan ceramah, berdiskusi, dan membahas
masalah narkoba di majalah, koran, atau pada program televisi dan radio. Anda
harus mengerti jenis-jenis narkoba dan bahaya menggunakan narkoba yang
nantinya kita akan sampaikan kepada anak kita sebagai proses pendidikan tentang
narkoba.
2. Mengajarkan Anak Tentang Bahaya
Mengkonsumsi Narkoba
Umumnya anak dan remaja menerima
informasi tentang narkoba dari luar rumah,
sebagian besar dari teman sebayanya. Sangat
berbahaya ketika anak mengetahui suatu hal
yang baru hanya setengah-setengah. Saya
katakan setengah-setengah karena biasanya anak hanya tau enaknya saja tidak
mengerti dampak yang ditimbulkan akibat penyalahguanan narkoba. Untuk itu
orang tua perlu mengajarkan tentang narkoba secara detai kepada anak sehingga
anak mengerti secara utuh dan mampu mengambil langkah yang benar.
3. Cegah Pengaruh Negatif Berita Kriminal
Amati apa yang ditonton anak di televisi. Anda tidak perlu menyensornya,
akan tetapi anda perlu mengambil kesempatan untuk menjelaskan kepadanya
tentang berita kriminal. Berita kriminal yang ditanyangkan ditelevisi hanya
sepenggal dan sekilas saja, hal ini membuat anak penasaran dan akan mencari tahu
informasi itu diluar. Sebelum itu terjadi berilah penjelasan dan informasi dari beritaberita itu. Hal ini dapat mecegah anak untuk mencoba-coba khususnya tentang
penyalahgunaan narkoba. Terdapat banyak alasan mengapa jumlah jam yang
diluangkan anak untuk menonton televisi harus dibatasi hanya 2 jam saja. Siaran
informasi di televisi yang mendorong pemakaian narkoba adalah salah satu
alasannya.
4. Melarang Pemakaian Narkoba
Melarang anak melakukan pemakaian narkoba jenis apapun, termasuk rokok
dan minuman beralkohol, dan ini harus menjadi peraturan keluarga. Anda (orang
tua) harus bisa mencontohkan anak agar tidak mengkonsumsi hal-hal tersebut.
Selain itu Anak harus memahami hal-hal berikut ini dengan jelas.
Harus spesifik: jelaskan peraturan larangan memakai narkoba. Bahas
konsekuensinya jika melanggar aturan, apa hukumnya, bagaimana pelaksanaannya,
dan tujuan hukuman tersebut.
Harus Konsisten: Jelaskan pada anak bahwa peraturan inti berlaku tetap, kapan saja,
dan dimana saja, baik dirumah, di sekolah, maupun dirumah teman dan ditempat
lainnya.
Harus Masuk Akal: Jangan menambahkan konsekuensi atau hukuman lain jika
peraturan dilanggar. Jika peraturan dilanggar bertindaklah bijaksana terapkan
hukuman sesuai dengan peraturan awal yang sudah ditetapkan.
5. Pola Hidup Sehat Dalam Keluarga
Hal yang perlu diwaspadai dalam lingkunagn keluarga adalah keharmonisan.
Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu bentuk kenakalan anak. Faktor
penyebab kenakalan remaja yang utama adalah keluarga yang tidak harmonis. Maka
dari itu, ciptakan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Jika anak
mendapatkan kasih sayang dirumah sendiri mereka tidak anak mencari diluar yang
akhirnya lari ke narkoba.
6. Mewaspadai Sikap Dan Perilaku Sendiri
Keluarga adalah lingkungan terdekat yang mempengaruhi perkembangan
perilaku anak. Anak akan meniru perilaku orang tuanya karena anak memandang
orang tua adalah sebagai figur mereka. Hingga usia remaja anak akan meniru
perilaku orang tuanya jadi yang perlu diwaspadai adalah sikap dan perilaku anda.
Apakah anda merokok? Apakah anda minum-minuman keras? Atau bahkan anda
memakai narkoba? Sangat disayangkan jika hal itu masih anda lakukan. Jangan
salahkan anak jika mereka nantinya mengunakan narkoba, karena mereka mendapat
contoh perilaku yang seperti itu. Jadilah teladan yang baik bagi anak. Jika anda
merokok mulai dari sekarang berhentilah. Jika anda suka minuman keras,
hentikanlah. Sayangilah anak kita, dan generasi anda.