Yang menjadi topik kali ini adalah tenta

Yang menjadi topik kali ini adalah tentang Emansipasi wanita, Indonesia negara
dengan banyaknya jumlah penduduk bahkan menjadikan Indonesia peringkat 4 di dunia
dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 200 juta penduduk dan Indonesia mempunyai
Ibukota yaitu Jakarta kota metropolitan ini juga termasuk kota terpadat di dunia, ini di
akibatkan banyaknya kaum urban yang lebih memilih mencari pekerjaan ke Ibukota ini,
mungkin karena banyak yang beranggapan di Ibukota ini lebih mudah mencari pekerjaan di
bandingkan di desa, ternyata pemikiran seperti itu salah, justru sangat sulit untuk
mendapatkan pekerjaan di Ibukota ini ditambah lagi apabila tidak mempunya skill dan ijazah
yang memadai, kita mungkin akan merasa sulit akan hidup di ibukota ini.
Berkat perjuangan RA.Kartini yang menjadikan wanita lebih di setarakan dengan
kaum laki-laki yang di sebut dengan Emansipasi, Di Indonesia emansipasi wanita
berkemabang pesat setelah kiprah Raden Ajeng kartini, dan RA kartini kemudian dinobatkan
menjadi pelopor gerakan emansipasi wanita di indonesia. kesetaraan hak dan gender.
Emansipasi wanita juga bisa diartikan sebagai suatu usaha untuk menuntut persamaan hakhak kaum wanita terhadap hak-hak kaum pria di segala bidang kehidupan. Emansipasi wanita
bertujuan memberi wanita kesempatan bekerja, belajar, dan berkarya seperti halnya para pria,
seimbang dengan kemampuannya. Pengertian sama di sini lebih dipersepsikan pada kata
sejajar karena tidak bisa dipungkiri wanita dan laki-laki jelas-jelas berbeda.
Perbedaan itu bisa dilihat dari kondisi fisik, sisi emosional yang menonjol, sifat-sifat
bawaan. Secara fisiologis, misalnya, wanita mengalami haid hingga berkonsekuensi berbeda
pada hukum-hukum yang dibebankan atasnya. Sementara dari kejiwaan, pria umumnya lebih
mengedepankan akalnya sehingga lebih bijak, sementara wanita cenderung mengedepankan

emosinya. Namun dengan emosi yang menonjol itu, wanita patut menjadi ibu yang mana
punya ikatan yang kuat dengan anak.
Jadi emansipasi wanita adalah memperjuangkan agar wanita bisa memilih dan
menentukan nasib sendiri dan mampu membuat keputusan sendiri. Untuk tahap selanjutnya
pembekalan agar wanita mampu untuk menentukan nasib dan membuat keputusan ini sering
disebut dengan pemberdayaan wanita.
Dengan adanya pemberdayaan wanita ini diharapkan wanita bebas menentukan dan
melakukan apa yang diinginkannya. Kebebasan di sini maksudnya kebebasan yang

berkualitas, bukan kebebasan seratus persen, karena biar bagaimanapun tetap saja ada
perbedaan yang prinsifil antara wanita dan laki-laki (seperti yang sudah disebutkan di atas),
ada pekerjaan yang tidak bisa kerjakan wanita hanya pria yang bisa, sesuai dengan kodrat
masing-masing begitu juga sebaliknya wanita itu mempunyai kehebatan-kehebatan yang
tidak dimiliki laki-laki.
Emansipasi yang dengan susah payah diperjuangkan oleh Kartini seharusnya
ditindaklanjuti dengan tindakan nyata jangan hanya sebatas tataran konsep. Karena jika masih
pada tataran konsep belaka maka tujuan yang diharapkan selama ini akan menjadi sia-sia.
Bukti dari kesia-siaan itu adalah masih banyaknya wanita yang belum merasakan kesamaan
gender terutama bidang pendidikan. Memang ada sebagian wanita yang sukses dan
mempunyai pendidikan yang tinggi namun tidak sedikit pula wanita yang hanya mempunyai

pendidikan SD/sederajat. Hal inilah yang terkadang membuat para wanita itu menjadi bahan
ekploitasi baik fisik maupun seksual oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Akhirnya emansipasi wanita jangan disalah artikan, atau diterjemahkan dalam bentuk
yang kasar, wanita adalah sama dengan pria, yup wanita tak boleh dihinakan, karena wanita
adalah adalah ibu dari manusia, wanita adalah guru dan pendidik pertama kita, tapi tetap
diingat wanita itu beda atau ada perbedaan dengan pria, wanita adalah patner pria seperti
kekerasan mesti dihadapi dengan kelembutan dan nalar mesti dihiasi dengan emosi/perasaan,
dan wanita itu adalah patner sejati pria, bukan pesaing pria ataupun rivalitas pria, melainkan
adalah teman hidup, Ingatlah wanita itu diciftakan Allah bukan dari tengkorak kepala, jadi
bukan untuk di disembah ataupun dipuja, tapi bukan pula diciftakan dari tulang kaki, jadi
bukan untuk diinjak-injak atau dihinakan, tapi wanita itu dicifta dari tulang rusuk pria berarti
wanita itu adalah patner sejati Pria, selamat hari kartini, perjuangkan emansipasi wanita
secara kodrati dan tidak dengan cara radikal yang pada akhirnya membuat rivalitas antara
pria dan wanita.