assasment anak usia dini. docx

HAND OUT

Nama mata kuliah

: Asesmen perkembangan AUD 2

Nama dosen pembina mata kuliah

: Dra. Sri Hartati, M.Pd

Pertemuan /Minggu ke

I. Pokok Bahasan

: I (Satu)

: Asesmen Perkembangan AUD
1. Pengertian asesmen
2. Perencanaan dan Proses asesmen

II.Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah menyelesaikan proses pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Pengertian asesmen
2. Menjelaskan perencanaan dan proses asesmen
III.Bahan Sajian/Materi
1. Pengertian Asesmen
Definisi asesmen cukup beragam. Goodwin dan Goodwin (1982, dalam Wortham)
mengartikan asesmen atau pengukuran sebaqgai suatu proses untuk menentukan trait atau
perilaku seseorang, karakteristik suatu program dan selanjutnya memberikan penilaian
terhadap penentuan tersebut. Asesmen merupakan bagian program pendidikan anak, baik
anak yang berkembang secara normal maupun yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan
dilakukannya proses asesmen maka dapat diperoleh karakteristik tingkat perkembangan
yang dimiliki anak. hal ini juga bermanfaat dalam merencanakan program untuk
membantu anak dalam mengatasi masalah perkembangan dan belajar.
Menurut Sumarmo, Utari, et.all (dikutip Fadjar 2003) asesmen adalah proses sistematis
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Asesmen digunakan sebagai
dasar untuk membuat keputusan yanga akan dilakukan melalui proses evaluasi.

Asesmen merupakan proses mendokumentasikan keterampilan dan perkembangan anak.
asesmen mengukur level perkembangan anak dan memberikan indikasi tahap
perkembangan anak selanjutnya. Asesmen bukanlah sekedar mengukur, mengurutkan

rangking ataupun mengelompokkan anak dalam kategori tertentu.
2. Perencanaan dan Proses asesmen
Perencanaan perlu dilakukan dalam berinteraksi dengan anak. perencanaan dalam arti
sempit, berarti blue print tertulis untuk mengajar. Setiap rencana memiliki tujuan
pendidikan yang diharapkan dapat dicapai. Pernyataan tentang tujuan yang akan dicapai,
disebut dengan sasaran. Salah satu bagian dari perencanaan program adalah dengan
melaksanakan asesmen tentang apa yang telah mampu dicapai oleh anak. dalam
merencanakan asesmen, penggunaan berbagai macam pengukuran akan menambah data
tentang anak menjadi lebih signifikan.
Perencanaan asesmen meliputi beberapa langkah berikut:
1. Menetapkan tujuan yang spesifik, bersifat reliable dan valid
2.

Mempersiapkan berbagai sumber atau informasi yang beragam

3. Melibatkan keluarga dalam mendapatkan informasi tentang anak
4. Fair dan sesuai dengan kebutuhan anak
5. Merencanakan asesmen yang otentik
Ada empat proses dalam asesmen yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan anak dan menentukan tujuan asesmen

2. Mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dengan metode yang tepat
3. Memproses informasi yang bermanfaat untuk melakukan penelitian
4. Membuat keputusan (judgment) professional.
Prose asesmen dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Dilakukan secara individual dengan membandingkan perkembangan anak saat ini
dengan perkembangan sebelumnya
b. Mempertimbangkan adanya perbedaan dalam perkembangan, pengalaman dan
budaya anak.
c. Bukan dilakukan dalam situasi tes, melainkan alamiah
d. Kemajuan tentang anak dilaporkan dalam konteks individual sehubungan dengan
performansinya dalam tahap usianya, dan bukan merupakan sistem ranking.
Beberapa saran yang dapat dilakukan dalam tahapan asesmen pada anak yang
mengalami masalah perkembangan dan belajar:
1. Kegiatan Preferal: team guru berdiskusi
2. Referral dan perencanaan awal: dilakukan bersama antara guru, orang tua atau
anak yang bersangkutan
3. Evaluasi multidisipliner: psiokolog sekolah, pekerja sosial, guru, dll menyiapkan
laporan tentang:
a. Apakah anak memiliki masalah khusus?

b. Landasan membuat keputusan tersebut
c. Perilaku relevan yang terjadi saat observasi
d. Hubungan perilaku tersebut dengan kemampuan akademik anak
e. Temuan medis yang relevan
f. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara prestasi dan kemampuan yang
tidak dapat diperbaiki melalui pendidikan dan pelayanan khusus?
g. Pengaruh lingkungan, budaya dan status ekonomi
4. Konferensi kasus

Para partisipan pada konferensi kasus ini adalah perwakilan guru, orang tua, anak
dan para professional
Pengumpulan data dalam asesmen dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Melalui proses observasi
2. Melalui konferensi dengan para guru
3. Melalui survey
4. Melalui interview dengan orang tua
5. Melalui hasil kerja anak
6. Melalui portofolio
7. Melalui catatan anekdot
Observasi adalah proses sistematis dalam pengumpulan data/informasi tentang anak dan

lingkungannya. Observasi harus bersifat objektif, merupakan deskripsi fakta tentang perilaku
anak, bukan interpretasi tentang anak. biasanya observasi terdiri dari beberapa jenis:
a. Mengamati dan mendengarkan anak kemudian dicatat
b. Mengukur aspek perilaku maupun program tertentu
c. Memonitor perkembangan anak dalam situasi natural/bukan tes
Proses observasi
Observasi berarti mengamati dengan seksama untuk memperoleh gambaran umum sekaligus
hal detail yang signifikan. Proses observasi terdiri dari 3 komponen yaitu:
1. Observing/pengamatan (mengumpulkan informasi)
2. Recording (mendokumentasikan hal yang kita amati dengan berbagai cara)
3. Interpreting (merefleksikan makna hal yang kita observasi)
Berikut beberapa panduan observasi yang perlu dijadikan sebagai acuan:

a. Focus observasi adalah pada perilaku anak
b. Catat detail observasi segera setelah observasi
c. Observasi anak dalam setting dan waktu yang berbeda
d. Realistic dalam menjadwal observasi
e. Mulai dengan berfokus pada satu anak pada satu waktu
f. Jangan menarik perhatian anak, sehingga kita mendapatkan kesan yang sebenarnya yang
tidak dibuat-buat

g. Jaga kerahasiaan hasil observasi
h. Diskusikan laporan observasi dengan pendidik yang lain
Sementara itu, ada juga beberapa teknik melakukan observasi dengan catatan anekdot yaitu:
1. Deskripsikan secara singkat dan spesifik tentang perilaku anak yang dapat ditulis maupun
direkam
2. Catatan tentang perilaku anak yang berbeda dengan biasanya dapat dijadikan reality
check
3. Guru perlu memiliki keterampilan mencatat dengan cepat dan daya ingat yang baik.
IV. Saran Bacaan Tambahan
1. Arikunto Suharsimi, dkk. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
2. Fridani Lara, dkk. 2010. Evaluasi Perkembangan AUD. Jakarta: UT
3. Mahyuddin Nenny. 2008. Asesmen Anak Usia Dini. Padang UNP Press
4. Yus Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kana-Kanak. Jakarta:
Dirjen Dikti
V. Tugas yang akan dikerjakan
Membuat resume tentang pengertian asesmen , perencanaan dan proses asesmen
perkembangan Anak Usia Dini

Pertemuan /Minggu ke


I. Pokok Bahasan

: 2, 3 (dua, tiga)

: Pelaksanaan Asesmen AUD
a. Teknik pengumpulan Data perkembangan
AUD
1. Tes dan Menyusun instrumen asesmen

II.Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan Teknik Pengumpulan Data menggunakan tes
2. Menyusun instrument asesmen menggunakan tes.
III.Bahan Sajian/Materi
a. Teknik Pengumpulan Data menggunakan tes
Metode tes digunakan dengan alat penilaian berbentuk tes. Karena berbagai
pertimbangan antara lain tujuan kegiatan anak TK, metode tes jarang sekali digunakan.
Namun tidak tertutup kemungkinan guru menggunakan metode tes ini.
Terdapat dua jenis tes, yaitu tes standard dan tes buatan guru. Tes standard terdiri dari
tes intelegensi, minat, bakat kepribadian atau yang lainnya. Tes itu dihasilkan melalui

prosedur yang panjang. Penggunaan tes standard tersebut hanya oleh orang-orang yang
memiliki kualifikasi (pesyaratan kemampuan) yang dituntut dalam penggunaan tes itu. Kalau
guru ingin mengetahui potensi yang berhubung dengan intelegensi atau lainnya itu, guru harus
meminta bantuan ahlinya (psikolog anak). Guru hanya menggunakan hasil tes untuk lebih
mengenali anak.
Tes buatan guru dapat dihasilkan oleh guru, termasuk guru TK. Menurut Soemiarti
(2000) dalam mengembangkan tes ini, guru harus memilih secara cermat butir-butir
pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pada pendidikan anak TK, tes ini juga digunakan tidak seperti penggunaan tes di SD
atau lainnya. Sehingga pada TK lebih dikenal dengan tes informal. Menurut Soemiarti (2000)
penggunaan tes informal berhubungan dengan tujuan khusus dari suatu kelas dan
memungkinkan guru untuk membantu anak dalam usaha mencapai tujuan tersebut. Jadi
walaupun guru harus menggunakan tes sebagai alat penilaian semata-mata untuk membantu
anak dalam pencapaian kegiatan pelaksanaan program.

b. Cara menyusun instrument tes
Contoh tes informal
(Pengembangan kognitif-matematika)
Tulislah urutan angka dalam gambar yang kosong


1
1

3
4

Catatan :

IV. Saran Bacaan Tambahan
a.
b.
c.
d.

Arikunto Suharsimi, dkk. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Fridani Lara, dkk. 2010. Evaluasi Perkembangan AUD. Jakarta: UT
Mahyuddin Nenny. 2008. Asesmen Anak Usia Dini. Padang UNP Press
Yus Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kana-Kanak. Jakarta:
Dirjen Dikti


V. Tugas yang akan dikerjakan
Membuat resume tentang teknik pengumpulan data menggunakan tes, menyusun instrument
tes.

Pertemuan /Minggu ke

I. Pokok Bahasan

: 4, 5, 6, 7 (empat, lima, enam, tujuh)

: Pelaksanaan Asesmen AUD
Teknik pengumpulan data perkembangan AUD
dengan Non Tes Menyusun instrument nontes
asesmen:
- Observasi dan alat bantu yang digunakan
dalam observasi: Daftar Cek, Skala Penilaian,
Catatan Anekdot, Portofolio.

II.Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan Teknik Pengumpulan Data non tes

2.
3.
4.
5.

Menyusun instrument observasi
Menyusun instrument observasi
Menyusun instrument observasi
Menyusun instrument observasi

menggunakan Daftar Cek
menggunakan Skala Penilaian
menggunakan Catatan Anekdot
menggunakan Porto Folio

III.Bahan Sajian/ Materi
1. Teknik Pengumpulan Data menggunakan non tes
Selain tes, metode penilaian yang lain adalah non tes. Metode ini digunakan dengan
bantuan alat-alat penilaian non tes. Alat penilaian non tes banyak jenisnya. Yang sering
digunakan di TK antara lain terdiri dari pemberian tugas, percakapan, observasi, portofolio,
catatan anekdot dan penilaian diri sendiri.
Observasi (Pengamatan)
Observasi atau pengamatan merupakan alat pengumpulan data penilaian yang
dilakukan dengan merekam/mencatat secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang
tampak. Pada dasarnya pengamatan dapat dilakukan setiap waktu dan oleh siapa saja
sehingga ada orang menyatakan bahwa pengamatan merupakan salah satu teknik penilaian
yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian yang luar biasa. Namun untuk memperoleh
hasil yang objektif pengamatan perlu direncanakan sedemikian rupa.
Karakteristik observasi:
1. Dilakukan sesuai dengan kegiatan pelaksanaan program
2. Pengamatan direncanakan secara sistematis
3. Pengamatan menggunakan alat bantu rekam data seperti daftar cek, skala penilaian,
catatan anekdot atau portofolio
4. Data yang diperoleh dipilah sesuai dengan kegiatan pelaksanaan program
5. Pengamatan harus teliti dan tuntas
6. Pengamatan harus dapat dikategorikan atau dikualifikasikan
Menurut Diah (1996) pengamatan dapat digunakan untuk:
1) Mempelajari gejala-gejala, sifat-sifat, sikap, tingkah laku dan perkembangan
kemampuan anak untuk mengenal pribadi anak
2) Untuk melihat perkembangan jasmani, intelektual, emosional dan sosial untuk
menentukan langkah lebih lanjut kegiatan yang diperlukan oleh anak

Contoh penilaian yang dapat dilakukan melalui pengamatan antara lain:
1. Sifat-sifat umum dari anak, yang perlu diperhatikan antara lain:
 Suasana hati anak
 Kemauan anak
 Cara anak menghadapi teman-temannya
 Keberanian dalam menghadapi masalah
 Kejujuran
 Sopan santun
2. Sifat-sifat yang kurang sehat, yang perlu diperhatikan yaitu:
 Tidak mampu mengendalikan emosi
 Tidak dapat mengikuti peraturan
 Suka mengadu pada guru
 Tidak rapi
 Tidak mandiri
3. Kemampuan-kemampuan anak, yang perlu diperhatikan yaitu:
 Bercakap-cakap
 Mencari jejak
 Melakukan percobaan sederhana
 Mencari lokasi tempat asal suara
2. Cara menyusun instrument non tes
Daftar cek
Daftar cek adalah salah satu alat/ pedoman observasi yang berupa daftar
kemungkinan – kemungkinan aspek tingkah lakku sosial tertentu pada seseorang yang
akan dinilai.
Sesuai dengan SKH pada Tabel 5 guru juga menggunakan alat rekam data daftar
cek seperti dibawah ini.
a. Bentuk daftar cek
Bentuk daftar cek bisa individual bisa juga kelompok.
Daftar Cek (Individual)
N
O

AKTIVITAS

YA

TIDAK

1
2
3
4
5

Membalas salam guru
Mengikuti gerakan guru
Bertepuk tangan
Menirukan gerakan tanaman
Menirukan gerakan binatang

Daftar Cek (Kelompok)

NAMA
NO

1
2
3
4
5

AKTIVITAS

RIA

SISK
A

RUDI LINA DST

Membalas salam guru
Mengikuti gerakan guru
Bertepuk tangan
Menirukan gerakan tanaman
Menirukan gerakan binatang

Keterangan : V = dilakukan X = tidak dilakukan
b. Menggunakan daftar cek
Daftar cek yang telah diformat seperti di atas, digunakan dengan cara
memberikan tanda cek (v) pada kolom dan baris aktivitas yang dilakukan
anak.

Daftar Cek
Nama :

Risa

Hari / tanggal :

Rabu, 10 – 6 – 2002

N
O

AKTIVITAS

YA

1
2
3
4

Membalas salam guru
Bertepuk tangan
Menirukan gerakan tanaman
Menirukan gerakan binatang

V
V

TIDAK

V
V

Daftar Cek (Kelompok)
NAMA
NO

1
2
3
4

AKTIVITAS

Membalas salam guru
Bertepuk tangan
Menirukan gerakan tanaman
Menirukan gerakan binatang

RIA SISKA

X
V
V
X

Keterangan : V = dilakukan
c. Menafsirkan/Memaknai data yang diperoleh

V
V
V
V

RUDI

V
X
V
V

X = tidak dilakukan

LINA

V
V
X
X

DST

Daftar cek yang telah diisi harus diinterprestasi / dimaknai guru untuk
memperoleh nilai. Memaknai data dengan cara mengkonsultasikan data dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Hal itu dapat dilakukan dengan cara berikut. Misalnya melihat data
Risa. Dari daftar cek di atas dapat disimpulkan bahwa Risa masih belum berhasil dalam
kegiatan belajar pada hari itu. Kalau nilai dalam bentuk deskripsi dapat dinyatakan Ia
belum berhasil menirukan gerakan tanaman dan binatang.
Data dari daftar cek kelompok dapat dimaknai seperti berikut. Siska berhasil
dengan baik dalam kegiatan belajar pada hari itu, sedang Rudi memperoleh nilai cukup.
Untuk Ria dan Lina masih dalam kategori kurang.
Kalau nilai disajikan dalam bentuk deskripsi, terlebih dahulu disebutkan perilaku
yang sudah bisa dilakukan kemudian dilanjutkan dengan masih belum berhasil dilakukan.

Skala penilaian
Skala penilaian anak tidak hanya menunjukkan tentang sampai dimana tingkah laku atau
jumlah yang telah dicapai yang bersangkutan, berkenaan dengan ciri yang ada itu. Guru juga
dapat menggunakan skala penilaian dalam kegiatan pelaksanaan program sesuai dengan SKH
pada Tabel 5.
Format Skala Penilaian
SKALA
NO
1

KEMAMPUAN
Menyusun kepingan puzzle

2

Menciptakan sesuatu

3

Menyanyikan satu lagu

MEMUASKA
N

BERHASIL

BELUM
BERHASIL

Format skala penilaian di atas, memuat tiga skala, yaitu memuaskan, berhasil, dan belum
berhasil. Guru menyimpan kriteria masing-masing skala pada catatan lain. Kriteria yang
digunakan untuk masing – masing skala adalah sebagai berikut :
a. Menyusun puzel
1. Memuaskan
benar

= bisa menusun puzel dalam waktu yang ditentukan dan

2. Berhasil

= menyusun puzzel tetapi tidak selesai

3. Belum berhasil
= belum mengerjakan / menyusun puzel sesuai dengan
bentuk yang diberikan
b. Menciptakan sesuatu
1. Memuaskan
= bisa mencocok mengikuti bentuk gambar yang diberikan
dalam waktu yang ditentukan
2. Berhasil
= bisa mencocok mengikuti bentuk gambar tetapi tidak
selesai dalam waktu yang ditentukan
3. Belum berhasil
diberikan

= mencocok tidak mengikuti garis bentuk gambar yang

c. Menyanyi lagu anak
1. Memuaskan

= bernyanyi dan bertepuk

2. Berhasil

= bernyanyi dan bertepuk seadanya

3. Belum berhasil

= tidak bernyanyi

Pengguna format skala di atas dengan cara memberi tanda cek (V) pada kolom sesuai
dengan kriteria yang dicapai anak untuk masing – masing kemampuan. Skala penilaian di atas
dapat diformat untuk menilai beberapa anak sekaligus. Bentuk yang dimaksud antara lain:

Format Skala Penilaian

NAMA ANAK
NO
1

KEMAMPUAN

ANDI

FADLAN

ANI

DST

Menyusun kepingan puzzle

2

Menciptakan sesuatu

3

Menyanyikan satu lagu

Kriteria setiap kemampuan diberi tanda tertentu misalnya :
a. Menyusun kepingan puzel
O
V
X

= Bisa menyusun puzel dalam waktu yang ditentukan
= Bisa menyusun puzel tetapi tidak selesai
= Tidak mengerjakan / menyusun puzel sesuai dengan bentuk yang diberikan

b. Menciptakan penilaian
O
= Bisa mencocok mengikuti bentuk gambar yang diberikan dalam waktu yang
ditentukan
V
= Bisa mencocok mengikuti bentuk gambar tetapi tidak selesai dalam waktu yang
ditentukan
X
= Mencocok tidak mengikuti garis bentuk gambar yang diberikan
Hasil kerja anak
(mewarnai)
Nama: irma

tanggal:17-5-2003

Catatan:
Anak sudah mengenal warna yang digunakan untuk mewarnai gambar.hasil kerja
rapi dan memuaskan.
Mencocokan Gambar

Gambar yang telah dicocok
Nama:irma

tanggal:17-5-2003

Kerja anak bersih. Namun belum berhasil diselesaikan.anak kurang suka
memegang lem.
Catatan anekdot
Selama kegiatan pelaksanaan program di kelas atau di halaman kadang-kadang
terjadi atau muncul perilaku anak atau kejadian yang luar biasa. Situasi itu perlu dicatat
guru. Guru dapat mencatatnya pada catatan anekdot. Sesuai SKH pada tabel 5 mungkin
akan muncul perilaku atau kejadian luar biasa yang harus dicatat. Catatan dapat dibuat
secara individual dan dapat juga dibuat secara klasikal atau kelompok. Format yang dapat
digunakan antara lain sesuai dengan bentuk dibawah ini.
Nama:..................................

Kelompok:.......................................

Hari/tanggal

Kejadian

Komentar/interpretasi

Pencatat/pengamat:..............

Format Catatan Anekdot Kelompok
Semester:.................................................
Tahun ajaran:..........................................
Kelompok:...............................................
Hari/tanggal

Peristiwa/kejadia
n

komentar

Pencatat

Keterangan

Format anekdot dapat di isi dengan catatan sebagai berikut:
Catatan Anekdot
NAMA: ANDI
HARI/TANGGAL
Selasa,12-4-2002

KEJADIAN
Pada saat guru bercerita
tentang tanaman padi.andi
diam saja. Ia mendengarkan
guru bercerita. Pada sat
mewarnai dan mencocokan
(tentang tanaman) ia bekerja
dengan cepat sehingga
selesai paling awal dan hasil
kerjanya rapi sekali.padahal

KELOMPOK: B
KOMENTAR/INTERPRETASI
Ada perubahan pada diri andi.
Ia lebih tenang selama
mengikuti kegiatan belajar dari
hari sebelumnya kelihatanya ia
sangat senangdengan tanaman.

selama ini ia selalu terlambat
dalam menyelesaikan tugas.
Pencatat/pengamat:
Ibu meliana(guru kelompok
b)

Pengamatan Dalam Berbagai Situasi

Suasana anak di kelas dan di luar kelas

c. Menyanyi lagu anak
O
= bernyanyi dan bertepuk
V
= bernyanyi dan bertepuk seadanya
X
= bernyanyi

Portofolio
Fortofolio adalah kumpulan hasil karya anak yang menunjukkan usaha anak, kemajuan
dan pencapaian anak daam satu atau lebih aspek dalam kurikulum pembelajaran. Kegunaan
fortofolio didalam kelas antara lain untuk: merayakan pertumbuhan, mendokumentasikan
pembelajaran, merefleksikan pemecahan masalah dan eksperimen, memperbaiki pembelajaran
berbagi imformasi dengan orang tua dan guru lain, mengembangkan konsep diri positif secara
alamiah, membantu memetakan tujuan dan menyemangati refleksi diri.
Jenis fortofolio:


Fortofolio dokumentasi



Fortopolio berdasarkan proses



Showcase portofolio
Setiap anak dalam pembelajaran sesuai SKH biasanya akan menghasilkan karya. Bisa

satu, dua atau beberapa. Selain itu ada juga catatan guru sebagai basil pengamatan tentang anak.
Semua itu (seperti tugas mewarnai, mencocok, daftar cek individu, komentar guru) bisa
diarsipkan atau dikumpulkan dalam map atau lainnya.
Arsip kumpulan tugas atau basil kerja siswa dan catatan guru dalam waktu tertentu,
sebulan misalnya, dilihat kembali. Guru bersama dengan anak mengambil waktu tertentu
melihat kumpulan tugas tersebut. Pada saat itu guru dan anak membicarakan tentang hasilhasil yang telah diperoleh anak sekaligus memilih mana yang akan disimpan atau diarsip
terutama untuk tugas yang sama atau hampir sama. Proses seperti itulah yang dimaksud
dengan penilaian menggunakan portofolio. Kumpulan tugas atau karya yang tcrpilih dan
telah diberi komentar diarsip. Kumpulan tugas, hasil karya anak dan catatan guru tersebut
dinamakan portofolio.
IV. Saran Bacaan Tambahan
1.
2.
3.
4.

Arikunto Suharsimi, dkk. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Fridani Lara, dkk. 2010. Evaluasi Perkembangan AUD. Jakarta: UT
Mahyuddin Nenny. 2008. Asesmen Anak Usia Dini. Padang UNP Press
Yus Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kana-Kanak. Jakarta:
Dirjen Dikti

V. Tugas yang akan dikerjakan
Membuat resume tentang teknik pengumpulan data menggunakan non tes, menyusun
instrument non tes:.
Menyusun instrument observasi menggunakan Daftar Cek
Menyusun instrument observasi menggunakan Skala Penilaian
Menyusun instrument observasi menggunakan Catatan Anekdot
Menyusun instrument observasi menggunakan Porto Folio

Pertemuan /Minggu ke

I. Pokok Bahasan

: 8 (delapan)

: Pelaksanaan Asesmen AUD
Teknik pengumpulan data perkembangan AUD
dengan Non Tes Menyusun instrument nontes
asesmen:
- Percakapan dan menyusun instrumen

II. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan Teknik Pengumpulan Data non tes “Percakapan”
2. Menyusun instrument percakapan menggunakan

III.Bahan Sajian/ Materi
1. Teknik Pengumpulan Data menggunakan non tes” Percakapan”
Percakapan adalah penilaian yang dilakukan melalui percakapan atau cerita antara anak
dengan guru atau antara anak dengan anak. Ada dua macam percakapan dalam rangka penilaian
yang dapat dilakukan, yaitu:
1) Penilaian percakapan yang berstruktur
Dalam percakapan ini guru dengan sengaja ingin menilai sejauh mana pemahan anak untuk
a)
b)
c)
d)
e)
2)

kemampuan tertentu. Contoh:
Berdoa
Menirukan kembali ucapan guru
Bernyanyi
Menyatakan rasa
Menceritakan tentang percobaan yang telah dilakukan
Penilaian percakapan yang tidak berstruktur
Percakapan ini biasanya dilakukan tanpa persiapan. Biasanya dilakukan saat jam istirahat
atau sedang menunggui anak mengerjakan tugasnya. Cara ini dilakukan apabila guru ingin
melihat kemampuan anak bercakap-cakap secara bebas dan luas. Selain itu, bisa juga karena
guru belum dapat mengetahui kemampuan anak bercakap-cakap dalam suasana yang

a)
b)
c)
d)
e)

ditentukan.
Kemampuan yang dapat diungkapkan dengan cara tersebut adalah:
Mengucapkan salam saat bertemu
Berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan
Mengenalkan identitas diri
Bercerita tentang kejadian sekitarnya
Menyebut alamat rumah
Sesuai dengan SKH pada tabel 5 guru harus menilai kemampuan anak berbahasa.

Kemampuan tersebut dapat dinilai dengan cara bercakap-cakap. Melalui percakapan akan dapat
diketahui bagaimana kemampuan anak berbahasa seperti yang dikemukakan dalam SKH pada
tabel 5.

Percakapan meliputi penggunaan tanya apa,mengapa,dimana,berapa dan bagaimana.
Guru terlebih dahulu merancang pertanyaan yang mengunakan kata tanya tersebut sesuai dengan
tema. Setelah itu guru menetapkan kriteria penilaian untuk menetapkan apakah anak dinyatakan
berhasil atau belum berhasil.
Dalam SKH tergambar bahwa guru membawa anak keluar kelas untuk menirukan
gerakan tumbuhan dan hewan.setelah kegiatan ini selesai, anak dibawa masuk kembali kedalam
kelas. Selanjutnya kegiatan belajar dapat dilakukan dengaan bercakap-cakap. Guru dapat
memulainya dengan mengatakan.” Kita baru saja dari luar.senang berada di luar tadi”.
Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan setelah dari luar tadi” apa yang kalian rasakan?”
pertanyaan dapat dilanjutkan dengan menggunakan pertanyaan yang lain.
Secara keseluruhan pertanyaan dapat dirancang seperti berikut:
“ apa yang kalian rasakan kalau angin bertiup?”
“ mengapa pohon-pohon diluar bergoyang-goyang?”
“ berapa banyak batang pohon yang ada dirumah kita?”
“ dimana pohon padi ditanam?”
“ apa warna daun?”
Sesuai dengan pernyataan di atas, guru dapat menetapkan kriteria, misalnya bila 3 dari
limapertanyaan dapat dijawab anak, anak dinyatakan telah berhasil memiliki kemampuan
tersebut.untuk yang dapat menjawab semua dinyatakan baik sekali, sedang yang dibawah itu
masih belum berhasil.

2. Cara menyusun instrument nontes : percakapan
Kemampuan berbahasa anak sesuai SKH (tabel 5)dapat juga diunkap dengan
mengunakan alat penilaian percakapan dalam bentuk yang lain.dalam kegiatan pelaksanaan
program guru mengunakan kartu gambar untuk memulai percakapan. Penilaian dalam
percakapan bisa juga menggunakan kartu tersebut. Guru menunjukan kartu berisi gambar padi.
Saat yang bersamaan guru mengajukan pertanyaan yang telah dirancang terlebih dahulu dalam
bentuk berikut.
Dengan mengunakan kartu gambar, guru dapat mengajukan pertanyaan sebagai berikut
untuk percakapan.
a)
b)
c)
d)
e)

Gambar apa ini?
Mengapa ditanam orang?
Dimana orang menanamnya?
Bagaimana cara menananya?
Untuk apa padi ditanam?
Pertanyaan dapat digunakan guru dengan cara terlebih dahulu mengatakan “ibu

mempunyai gambar, ya ini dia.... sambil mengacung-acungkan kartu gambar itu. Selanjutnya
guru bercerita tentang tanaman. Setelah masuk ke cerita tentang padi mulailah diajukan
pertanyaan untuk semua anak,berikutnya guru dapat menunjukan anak yang akan dinilai
kemampuan berbahasanya dalam kegiatan pelaksanaan program tersebut.catatlah berapa
pertanyaan yang dijawab anak yang dimaksud. Dengan cara tersebut guru dapat menemukan
apakah anak tersebut telah berhasil sengan baik sekali,berhasil,atau belum berhasil.
IV. Saran Bacaan Tambahan
1. Arikunto Suharsimi, dkk. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
2. Fridani Lara, dkk. 2010. Evaluasi Perkembangan AUD. Jakarta: UT
3. Mahyuddin Nenny. 2008. Asesmen Anak Usia Dini. Padang UNP Press
4. Yus Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kana-Kanak. Jakarta:
Dirjen Dikti

V. Tugas yang akan dikerjakan
Membuat resume tentang teknik pengumpulan data menggunakan non tes : Percakapan,
menyusun instrument non tes: percakapan

Pertemuan /Minggu ke

:9

(Sembilan)

Mid Semester

Pertemuan /Minggu ke

I. Pokok Bahasan

: 10

(Sepuluh)

: Pelaksanaan Asesmen AUD
Teknik pengumpulan data perkembangan AUD
dengan Non Tes Menyusun instrument nontes
asesmen:
- Pemberian tugas dan menyusun instrumen

II. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan Teknik Pengumpulan Data non tes “pemberian tugas”
2. Menyusun instrument pemberian tugas
III.

Bahan Sajian/ Materi
1. Teknik Pengumpulan Data menggunakan non tes” pemberian tugas”
Pemberian tugas adalah suatu cara penilaian yang dilakukan dengan memberikan tugas-

tugas tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diungkap. Penilaian dengan cara ini dapat
digunakan dengan cara melihat hasil kerja anak dan cara anak mengerjakan tugas tersebut. Bila
guru hanya melihat hasil, guru harus yakin benar bahwa tugas itu memang dikerjakan sendiri
oleh anak. bila guru menilai dengan cara melihat aktivitas anak menyelesaikan tugas, guru dapat
menggunakan tahapan/langkah-langkah penyelesaian tugas sebagai rambu-rambu penilaian.

Pemberian tugas sebagai alat penilaian dapat diselesaikan secara kelompok, berpasangan
ataupun individual. Data penilaian yang diperoleh melalui pemberian tugas dapat direkam
dengan menggunakan format tugas, daftar cek dan skala penilaian. Kegiatan yang dapat dinilai
melalui pemberian tugas dapat dikelompokkan menjadi:
1. Hasil kerja anak dari tidak ada menjadi ada, missal:
a) Percobaan yang dilakukan anak seperti menyemai tanaman, membuat minuman dan lainlain
b) Meronce
c) Menciptakan bentuk dari barang bekas
d) Membentuk dengan plastisin
e) Melipat
f) Menganyam
g) Menyusun balok
2. Hasil yang diperoleh dari mengatur sesuatu, misalnya:
a) Menata kembali barang-barang sendiri
b) Membersihkan sesuatu, seperti peralatan sehabis bekerja
c) Mengelompokkan warna, benda menurut bentuk, ukuran dan lain-lain
d) Mengurutkan benda sesuai dengan urutan ukuran, misalnya susun dari yang paling tipis,
yang paling tebal, dan lainnya
2. Cara menyusun instrument nontes : “pemberian tugas”
Contoh bentuk pemberian tugas
Nama

:

Tanggal:
Gambar menggunakan garis yang disediakan

Catatan :
Menulis angka 1-5
Nama :

Tanggal :

Catatan :

Tugas mewarnai
Nama :

Tanggal :

Catatan

:

Pemberian nilai dari hasil pemberian tugas adalah penilaian yang lebih objektif dari
beberapa alat penilaian yang sering digunakan di TK. Guru dapat memberikan skor
dengan mempertimbangkan hasil kerja anak yang nyata terlihat dan umumnya bisa
ditunjukkan kepada orang lain yang memerlukan
IV.
Saran Bacaan Tambahan
1. Arikunto Suharsimi, dkk. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
2. Fridani Lara, dkk. 2010. Evaluasi Perkembangan AUD. Jakarta: UT
3. Mahyuddin Nenny. 2008. Asesmen Anak Usia Dini. Padang UNP Press
4. Yus Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kana-Kanak. Jakarta:
Dirjen Dikti

Pertemuan /Minggu ke

: 11

(Sebelas)

I.

II.

Pokok Bahasan

: Pelaksanaan Asesmen AUD
Teknik pengumpulan data perkembangan AUD
dengan Non Tes Menyusun instrument nontes
asesmen:
- Penilaian Diri sendiri dan menyusun
instrumen

Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan Teknik Pengumpulan Data non tes “penilaian diri sendiri ”
2. Menyusun instrument penilaian diri sendiri

III.

Bahan Sajian/ Materi
Teknik Pengumpulan Data menggunakan non tes” penilaian diri sendiri ”
Howard Gardner (2002) mengemukakan bahwa minatnya dalam penilaian muncul
untuk merealisasikan bahwa teori multiple intelligence patut ditekuni dengan serius hanya
bila cara menilai yang “adil” diciptakan untuk masing-masing kecerdasan. Ini menunjukkan
bahwa masih adanya permasalahan dalam pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran selama
ini. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa penilaian dapat dilakukan dengan cara penilaian diri
sendiri.
Gardner (2002) mengemukakan penilaian diri sendiri adalah penilaian yang dilakukan
dengan menetapkan sejauhmana kemampuan telah dimiliki seseorang dari suatu kegiatan
pembelajaran. Berarti penilaian dapat dilakukan seseorang untuk menilai dirinya sendiri.
Soemiarti (2000) menyatakan sekalipun anak masih usia TK mereka sudah dapat melakukan
penilaian terhadap dirinya sendiri. mereka telah mampu mengutarakan secara lisan apa yang
mereka sukai, apa yang dipelajari selama mereka disekolah. Ini menunjukkan penilaian diri
sendiri perlu diperhatikan sebagai alat penilaian belajar. Hal itu dimungkinkan juga untuk
digunakan di TK.
Cara menyusun instrument nontes : penilaian diri sendiri ”

Penilaian diri sendiri dilakukan anak dengan bantuan guru. Anak melihat hasil kerja
atau merasakan apa yang telah dilakukannya kemudian mengisi daftar isian atau check list
dengan bantuan guru sesuai dengan penilaiannya terhadap hasil kerjanya. Format daftar cek
yang digunakan bisa berbentuk gambar-gambar yang menunjukkan ekspresi. Bisa juga
penilaian diri dilakukan setelah anak memiliki kumpulan hasil kerjanya.
Contoh format penilaian diri sendiri
Tanggal

: ……………..

Nama : ………………..

Ini hari dapat

IV.

Saran Bacaan Tambahan
Arikunto Suharsimi, dkk. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Fridani Lara, dkk. 2010. Evaluasi Perkembangan AUD. Jakarta: UT
Mahyuddin Nenny. 2008. Asesmen Anak Usia Dini. Padang UNP Press
Yus Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kana-Kanak. Jakarta:
Dirjen Dikti

Pertemuan /Minggu ke

: 12, 13, 14(dua belas, tiga belas, empat belas)

I.

: Pengadministrasian penilaian perkembangan

Pokok Bahasan
anak:

- Buku bantu penilaian perkembangan anak
- Buku rangkuman penilaian perkembangan
anak
- Analisa hasil penilaian perkembangan anak
- Laporan analisa penilaian perkembangan anak

II. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat buku bantu penilaian perkembangan anak
2. Membuat Buku rangkuman penilaian perkembangan anak
3. Membuat Analisa hasil penilaian perkembangan anak
4. Membuat Laporan analisa penilaian perkembangan anak

III. Bahan Sajian/ Materi
a. Buku Bantu Penilaian Perkembangan Anak
Cara pemberian nilai
Pemberian nilai didasarkan pada pemberian data atau informasi perkembangan anak
yang diperoleh baik melalui observasi atau pengamatan maupun pemberian tugas yang
kemudian disimpulkan dalam bentuk uraian singkat (deskripsi).
Buku bantu perkembangan anak didik dipergunakan sebelum kita mempergunakan
rangkuman penilaian.berarti kita mencatat penilaian dari RKH kebuku bantu penilaian
setelah itu kita masukan kedalam rangkuman penilaian. Buku bantu ini bertujuan
memudahkan guru dalam pengisian rangkuman penilaian setelah itu baru masukan kedalam
raport. Buku bantu penilaian perkembangan anak ini dibuat sekali dalam sebulan.
Contoh Format buku Bantu Penilaian perkembangan anak didik

No

Hari / Tanggal

1.

Senin, 22 – 10 –

Nama Anak

NAM

Wardah

 O

12

SEK

BHS



O



7

7.1.

1

KOG
o



O

MK


o

MH


KF
o




12

1.11

6 1.1

3.1

o

1

1

1

RANGKUMAN PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
KELOMPOK : B
SEMESTER : 1
TAHUN

: 2011/2012

N

INDIKATOR

O
1

Aisyah
Beni
Cantika
Doni
1 2 3 4 5 R 1 2 3 4 5 R 1 2 3 4 5 R 1 2 3 4 5 R 1 2

Menyebutkan

* * * * * *

macam –
macam
agama yang
ada di
indonesia

* * * * * *

* * * * * *

* * * * * *

* *

(1.1.1)
1 3 2 3 3 3
2

Sosial
emosional
dan
kemandirian
Dapat
melaksanaka
n tugas
kelompok
(1.1.1)

3

Bahasa
Melakukan 3
– 5 perintah
secara
beraturan
dengan benar
(MB 1.1.1)

4

Kognitif
menunjukan
dan mencari
sebanyak
banyaknya
benda

1 2 2 1 1 1

2 2 1 1 2 2

2 3 2 1 2 2

1 1

berdasarkan
fungsi (PUS
1.1.1)
*(belum berkembang)

***(berkembang sesuai harapan)

**(mulai berkembang)

****(berkembang sangat baik)

Analisa Evaluasi
Program Perbaikan Pengayaan
Kelompok

:B

Semester

: II

Tahun

: 2013

N
o

No. indicator

1

Nama Anak

2

3

dst

Nilai
BB

Ket
MB

BSH

BS
B

1
2

Rama
Iin
Dst
Jumlah: BB
Jumlah: MB
Jumlah: BSH
Jumlah BSB

Ket::
BB= Belum Bisa
MB= Mulai Berkembang

BSH= Berhasil Sesuai Harapan
BSB= Berhasil Sangat Baik

LAPORAN ANALISA DAN LAPORAN PERBAIKAN PENGAYAAN
Pengembanga

Kemampuan yang

Has

No di

keterang

pengemban

Kemapuan yang waktu Keteranga

n

diharapkan dicapai

il

anarki

an

gan

diharapkan di

Kognitif

Membilang dan

60

sa
1.1.1

pengaya

kognitif

capai
Membilang /

15

(KBLBH)

menyebutkan urutan

%

menyebutkan

juni

bilangan 1 – 10

urutan bilangan

2012

(KLBLBH 1 : 1.1)

1 – 10

Membilang

70

(Mengenai konsep

%

an

1.1.2

n

pengaya

Membilang

15

an

(mengenai

juni

bilangan dengan

konsep bilangan 2012

benda sampai 20

dengan benda2)

KLBLBH 1.1.2)

sampai 26

Pengayaan

Pengayaan

(KBLBH 1.1.2)
Menunjukan

30

lambang bilangan 1

%

– 10 (KLBLBH
1.1.3)
Mengetahui

1.1.3

pengem

Menunjukan

16

bangan

lambang

juni

bilangan 1 – 10

2012

(KBLBH 1.1.3)
Padang, September 2013

Perbaikan

Kepala sekolah Tk

Guru kelas

(

(

)

)

IV. Saran Bacaan Tambahan
1. Arikunto Suharsimi, dkk. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
2. Fridani Lara, dkk. 2010. Evaluasi Perkembangan AUD. Jakarta: UT
3. Mahyuddin Nenny. 2008. Asesmen Anak Usia Dini. Padang UNP Press
4. Yus Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kana-Kanak. Jakarta:
Dirjen Dikti

Pertemuan /Minggu ke

: 15, 16 (lima belas, enam belas)

I.

Pokok Bahasan

: Laporan penilaian perkembangan anak.

II.

Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat laporan penilaian perkembangan anak

III.Bahan Sajian/ Materi
a. Pengertian Laporan Penilaian
Pelaporan penilaian adalah kegiatn untuk menjelaskan keercapaian aspek aspek
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dimiliki anak dalam waktu tertentu. Dengan kata
lain, pelaporan merupakan upaya menggambarkan kemempuan yang telah dimiliki anak.
Kemampuan yang digambarkan meliputi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan,
yaitu fisik, bahasa, kognitif, sosio-emosional, seni serta moral dan nilai agama.
Bentuk nyata pelaoran adlah laporan perkembangan belajar anak. Maksudnya hal hal
yang dikemukakan dalam laporan adalah perilaku dan kemampuan anak. Perilaku dan
kemampuan tersebut menggambarkan ketercapaian dalam rentang pertumbuhan dan
perkembangan anak yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan program yang diikuti anak.
Laporan penilaian merupakan sarana komunikasi antara sekolah, guru, siswa dan
orang tua tentang ketercapaian perkembangan belajar anakk. Oleh karena itu, laporan harus
disusun sedemikian rupa dengan cermat,teliti dan jelas agar mudah dipaham olleh pembaca
khususnya orang tua.
b. Tujuan dan manfaat laporan hasil belajar.

Prinsip penilain hasil belajar antara lain menekankan bahwa penialain harus
dilakukan secara terus menerus, berkesinambuang dan objektif. Untuk memenuhi itu guru
harus membua rekaman atau catatan data tentang perkembangan belajar anak yang diperoleh
dari pelaksaan kegiatan.
Data

yang diperoleh dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat ditetapkan

ketercapaian perkembangan belajar anak. Analisis mengacu kepada rentang pertumbuhan
dan perkembangan yang harus dilalui anak. Guru dapat langsung mengacu ke kurikulum
yang digunakan atau ke rentang yang dikemukakan oleh para ahlli seperti Montessori, piaget
atau yang lainnya.
Hasil analisis merupakan informasi tentang ketercapaian pertumbuhan dan
perkembangan anak dalam rentang yang disusun dalam kurun waktu tertentu , misalnya
seminggu, sebulan atau sesemester, dan seterusnya. Dengan cara tersebut akan diketahui
perkembangan belajar anak dari hari ke hari, minggu ke minggu dan seterusnya.
Laporan penilaian bermanfaat sebagai bahan masukan bagi orangtua untuk
memahami anaknya. Melalui laporan penilaian orang tua dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan

anaknya

dalam pertumbuhan

dan

perkembangan

anaknya.berdasarkan

pemahaman tersebut orang tua dan pihak yang berkepentingan dapat menindak lanjuti dalam
rangka memacu pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.
Secara khusus laporan penilaian bermanfaat:
a. Sebagai bahan untuk lebih mengenali karakteristik anak dan ketercapaian pertumbuhan
dan perkembangannya selama di TK

b.

Sebagai bahan masukan bagi guru, konseor, dan kepala sekolah dalam menentukan
kebijakan sekolah, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program di
TK.

c. Sebagai masukan bagi oarang tua dalam menemukan upaya yang tepat untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak dan memperkirakan keberhasialan anak di masa
depan.
d. Sebagai bahan untuk penentu promosi ( studi lanjutan ) ke jenjang berikutnya (SD/MI)
e. Sebagai bahan informasi bagi yang berkepentingan dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak untuk mengkaji lebih lanjut hal hal yang berkaitan dengan
pendidikan dan kegiatan belajar anak.
c. Langkah langkah penyusunan laporan penilaian.
Laporan penilaian di harapkan dapat memberikan informasi agar pembaca laporan
dapat memperoleh kejelasan tentang hasil yang dicapai anak dari kegiatan yang diikuti dalam
waktu tertentu. Laporan penilaian dapat dibuat dalam kurun waktu bulanan, catur wulan,
semester dan tahunan. Untuk ini, laporan harus disusun sedemikian rupa agar mudah di
pahami oleh pembaca.
Langkah langkah yang harus dipenuhi dalam penyusunan laporan adalah sebagai
berikut :
a. Tentukan bentuk laporan yang akan di buat ( buku atau kartu )
b. Terapkan komponen-komponen apa yang harus dikemukakan dalam laporan ( sesuai
dengan kegiatan yang telah dilakukan selama sebulan, sesemester atau lainnya)
c. Buat rangkuman atau simpulan dari kumpulan data anak yang diperoleh dari setiap
kegiatan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan komponen yang telah di tetapkan

untuk dilaporkan dengan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti pembaca
terutama orangtua (kongrit dan menujukan upaya yang harus dilakukan berikutnya)
d. Mulailah menuliskan isi penilaian dalam format laporan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.
d.

Isi Dan Bentuk Laporan Penilaian

1. Isi laporan penilaian
Isi laporan adalah gambaran perkembangan belajar anak dalam waktu tertentu ( 1
bulan ,2 bulan ,semester atau akhir tahun ).gambaran tersebut merupakan gambaran kualitas
diri anak sebagai internalisasi dan kritalisasi setelah anak belajar melalui berbagai kegiatan.
Simpulan tentang hasil yang diperoleh merupakan hasil perbandingan antara kemampuan
anak sebelum dan sesudah pelaksanaan program kegiatan sesuai dengan criteria dalam
kurikulum yang digunakan.
Guru/sekolah

dapat

menentukan

periodic

waktu

untuk

membuat

laporan

penilaian.penentuan waktu untuk membuat laporan penilaian. Penentuan waktu sesuai
dengan kebutuhan sekolah dan orang tua.periodik waktu pemberian laporan dapat dilakukan
1,bulan ,4 bulan ( catur wulan ) atau enam bulan ( semester ).
Menentukan isi laporan penilaian dapat mengacu kepada program kegiatan belajar
taman kanak- kanak ( PKBTK ) atau kurikulum berbasis kompetensi ( KBK )TK yang
berlaku .kalau mengacu ke PKBTK komponen laporan penilaian berisi dua komponen utama
,yaitu kemampuan dasar serta sikap dan perilaku. Kemampuan dasar terdiri dari aspek
perkembangan bahasa , daya piker , fisik ,keterampilan dan daya cipta.
Bila mengacu kepada KBK TK komponen laporan penilaian terdiri dari aspek
perkembangan fisik ,kognitif , bahasa , sosial – emosional ,seni serta moral dan nilai – nilai

agama. Masing – masing komponen masih dirinci lagi ke dalam bentuk hasil belajar yang
lebih konkrit. Misalnya, pada aspek bahasa anak bisa menyatakan keinginan dengan
menggunakan kalimat yang terdiri dari dua kata ,bisa menjawab pertanyaan dari kata Tanya
apa , dimana, dan lain – lain.
Ketercapaian perkembangan dapat dinyatakan dalam bentuk huruf atau deskripsi /
uraian. Huruf yang bisa digunakan untuk nilai adalah baik ( B ) ,cukup ( C ) atau ( K ). Bisa
digunkan nilai yang ,yaitu memuaskan ,berhasil ,sebagai berhasil dan belum berhasil. Bila
menggunakan deskripsi pilihlah kata yang mudah dimengerti pembaca laporan penilaian
khususnya orangtua.
Dalam laporan akhir tahun kegiatan pelaksanaan program dapat digambarkan
kesiapan anak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Dengan cara demikian
akan membuat orang tua yang membaca isi laporan penilaian akhir tahun memperoleh
informasi tentang kesiapan anknya untuk melanjutkan ke sekolah dasar atau belum .hak ini
penting , agar orang tua atau pihak lain dapat menentukan bantuan apa lagi yang diperlukan
anak.
2. Bentuk Laporan Penilaian
Bentuk laporan dapat dikemas sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah
dengan memperhatikan tujuan dan manfaat pelaporan penilaian.laporan dapat berbentuk katu
dan buku. Laporan berisi komponen – komponen perkembangan belajar dan nilai dalam
bentuk huruf. Selain itu,disediakan kolom catatan tentang hal yang penting dikemunkakan
berkenaan dengan diri anak yang perlu diketehui orangtua.
e. Bentuk kartu

Laporan yang berbentuk kartu berisi komponen kartu berisi komponen perkembangan
yang akan dilaporkan dan nilai dalam bentuk huruf. Informasi tentang diri anak yang
penting diketahui orangtua yang dikemukakan dalam bentuk uraian dituliskan dikolom
catatan.
Laporan berbentuk kartu terdiri dari halaman kuar dan dalam.halaman luar terdiri dari
halaman depan dan belakang serta halaman dalam ada dua. Pada halaman depan dapat
dicantumkan judul , foto , dan identitas anak serta identitas berserta alamat sekolah.
Halaman

dalam

dan

belakang

berisi

kemampuan

,hasil

belajar

nilai,catatan

keterangan/uraian tentang diri anak dan kolom tanda tangan orangtua ,guru dan kepala
sekolah.
Bentuk kartu antara lain dapat diformat seperti berikut ini:
Halaman depan
KARTU LAPORAN BELAJAR

NAMA

:

NOMOR INDUK

:

TANGGAL LAHIR

:

NAMA ORANG TUA

:

ALAMAT

:

TAMAN KANAK –KANAK MUTIARA ANANDA
JLN. ADINEGORO NO. 8 TABING
KECAMATAN KOTO TANGAH
KOTA PADANG

Di halaman dalam dan belakang berisi:
KEMAMPUAN

HASIL BELAJAR

NILAI

KETERANGA
N

FISIK

BAHASA

KOGNITIF

1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Motorik halus
Motorik Kasar
Komunokasi Lisan
Perbendarahan Kosa Kata
Pengenalan Bentuk Simbol
Membaca Gambar
Bahasa Isyarat
Pengenalan Benda Di Sekitarnya
Pemahaman Konseps Sains Sederhana
Pengenalan Bilangan
Pengenalan Bilangan
Bahasa Isyarat
Pengenalan Konsep Waktu
Pengenalan Konsep Matematika

SOSIOEMOSIONAL

MORAL DAN
NILAI AGAMA
Catatan:

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Berinteraksi Dengan Orang Lain
Mengenal Disiplin
Menunjukkan Emosi Yang Wajar
Menjaga Keamanan Diri
Disiplin
Reaksi Emosi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Berdoa
Mengenal Udara
Sopan Santun
Mengenal Kebersihan
Tanggung Jawab
Cinta Tanah Air
Musyawarah Mufakat

Orang tua atau wali anak

Mengetahui:

Padang,

Kepala sekolah

Guru Kelompok….

e. Bentuk Buku
Bentuk buku terdiri dari kulit dan isi. Pada halaman kulit dapat di kemukakan judul buku
dan nama sekolah,fhoto anak,nama dan nomor induk anak. Pada halaman pertama isi
buku di kemukakan identitas diri anak dan halaman kedua isi laporan.

Bentuk buku sudah bisa di gunakan sebagai laporan kegiatan belajar anak tk.bentuk buku
dapat format sebagai berikut.
Kulit

LAPORAN PENDIDIKAN
TAMAN KANAK- KANAK
MUTIARA ANANDA

NAMA ANAK

NOMOR INDUK
KETERANGAN DIRI ANAK

A. IDENTITAS ANAK
1. Nama anak

: ………………………………...

-Nama Lengkap

: ………………………………...

-Nama Panggilan

: ………………………………...

2. Nomor induk

: ………………………………...

3. Jenis kelamin

: ………………………………...

4. Tempat dan tanggal lahir

: ………………………………...

5. Agama

: ………………………………...

6. Anak ke

: ………………………………...

7. Nama Orang Tua /Wali*

: …………………………...........

8. Perkejaan Orang Tua /Wali*
-Ayah

: ………………………………...

-Ibu

: ………………………………...

9. alamat orang tua/wali*
-jalan

: ………………………………...

-kelurahan

: ………………………………...

B. IDENTITAS TAMAN KANAK – KANAK
1.

Nama

2. Status Taman Kanak-Kanak

: ………………………………...
: ………………………………...

3. Alamat Taman Kanak – Kanak
-Jalan

: ………………………………...

-Kelurahan

: ………………………………...

-Kecamatan

: ………………………………...

-Kabupaten

: ………………………………...

-Propinsi

: ………………………………...

4. Nama Organisasi /Yayasan
Penyelenggara

: …………………………….......

……………………………...
Kepala Taman KanakKanak

Catatan:
*) coret yang tidak perlu
Halaman berikut berisi kolom yang akan diisi guru tentang kemajuan perkembangan selama
waktu tertentu , yaitu bulanan ,catur wulan atau semester .bentuk kolom trsebut antara lain
seperti ini ( Isi mengacu ke PKBTK 1994).

Perkembangan Anak

Kelompok

: A/B*)

Cawu / semester

:

Tahun pelajaran

:

NO

PROGRAM PENGEMBANGAN

A.

PEMBENTUKAN PRILAKU

URAIAN

Yang meliputi :
Moral pancasila , agama ,disiplin,
perasaan /emosi dan kemampuan dan
masyarakat.
KEMAMPUAN DASAR

B.

Yang meliputi:
Kemampuan bahasa,daya pikir,daya
cipta,keterampilan dan jasmani
Tidak masuk karena :
Sakit

………………………….

Izin

………………………….

Tanpa alas an

………………………….
Guru kelas

Tanggal ,Nama dan
tanda tangan

Orang/wali

…………………………
Kepala Taman Kanak-Kanak

Catatan:
*) coret yang tidak perlu
Isi laporan yang mengacu ke Kurikulum berbasis kompetensi dapat diformat sebagai berikut:
Nama Anak:

Semester

Kelompok :

Tahun Pelajaran:

N

DIMENSI

O

PENGEMBANGAN

A.

FISIK

B.

BAHASA

C.

KOGNITIF

D.

SOSIO-EMOSIONAL

F.

MORAL DAN NILAI-

URAIAN

NILAI AGAMA
Sakit
Ketidakhadiran

Izin
Tanpa Keterangan

Tanda tangan,
nama dan tanggal

Guru

Orang Tua / Wali
……………,…………………………
Kepala Taman Kanak-Kanak

Guru Kelompok……

:

f. Mengkomunikasikan Laporan Penilaian
Pembuatan laporan penilaian dimaksudkan untuk disampaikan kepada orang-orang
yang berkepentingan dengan perkembangan belajar anak, terutama orang tua. Orang yang
memperoleh laporan penilaian diharapkan memperoleh informasi yang dipahami sama
dengan pembuat laporan, yaitu guru. Untuk itu, laporan yang telah disusun perlu
dikomunikasikan terutama kepada orang tua.
Mengkomunikasikan laporan penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Anatara lain, melalui konsultasi individual, pertemuan kelompok dan seminar. Guru dapat
memilih bentuk yang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan mengkomunikasikan laporan
penilaian itu sendiri.
1. Komunikasi Individual
Bentuk komunikasi individual adalah bentuk pertemuan guru dengan orang tua anak
untuk membicarakan perkembangan anaknya. Hal ini dapat dipilih atas kebutuhan guru/
sekolah, anak dan orang tua. Misalnya guru ingin menyampaikan perekembangan belajar
anak yang spesifik atau khusus dalam waktu tertentu (misalnya 1 bulan) dan perlu segera
diketahui orangtuaanak itu. Pertemuan ini bisa juga terjadi karena kebutuhan salah satu
oang tua untuk mengetahui ketercapaian perkembangan anaknya dalam waktu tertentu
(misalnya 1 bulan). Dalam pertemuan tersebut yang dibicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan perkembangan belajar anak, orang tua yang datang itu. Mulailah pembicaraan
dari hal-hal yang positif dan keberhasilan yang telah diraih anak. Setelah itu, lanjutkan
pembicaraan pada hal penting yang ingin disampaikan harus diketahui orang tua.
Gunakan kata-kata yang positif dan membangun. Misalnya bila ingin menyampaikan

bahwa anak memiliki kesulitan dalam perkembangan bahasa dapat digunakan kalimat “
Andi sudah bisa menyatakan keinginannya pada orang lai