LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (1)

LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN BREBES

PEMBUATAN PETA BIDANG TANAH MENGGUNAKAN AUTO CAD
Disusun Oleh:
Nama

: Luqman hakim

NIM

: 3211412008

Prodi

: Geografi S1

Jurusan

: Geografi


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015

i

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan telah disahkan oleh kepala kantor Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Brebes dan jurusan geogarafi Universitas Negeri
Semarang.
Hari

:

Tanggal

:


Dosen Pembimbing

Pembimbing Lapangan

Jurusan Geografi

Badan Pertanahan Nasional
Kab. Brebes

Drs. M. Arifien, M.Si

Bambang setiono. A. Ptnh, SH

NIP.

NIP. 196910151989031002

Mengetahui,

Mengetahui,


Ketua Jurusan Geografi

Kepala Badan Pertanahan Nasional
Kab. Brebes

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si.

Gunung jayalaksana. SE, MM

NIP. 196209041989011001

NIP. 197001151995031001

ii

ABSTRAK
Luqman hakim
“PEMBUATAN PETA BIDANG TANAH MENGGUNAKAN AUTO CAD”
Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Brebes

Geografi S1
Universitas Negeri Semarang
Tahun 2015

Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka semakin banyak pula orang
akan membangun tempat tinggal untuk kehidupannya di sisi lain pembangunan
tempat tinggal tidak terlepas dari pembelian tanah dari itu membuat penulis
termotivasi untuk melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di Badan Pertanahan
Nasional di Kabupaten Brebes. BPN ini merupakan badan milik negara yang
bertugas dalam bidang pertanahan. Penulis pun dapat mengembangkan wawasan
dibidangnya serta mengetahui pengetahuan di lain bidang yang sepaham dengan
bidang penulis yaitu geografi.
Sistem yang dilakukan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
di BPN yaitu dengan projek. Setiap mahasiswa mendapat projek yang berbeda.
Penulis mendapat tugas projek membuat “Peta bidang menggunakan Auto Cad”.
Dalam pembuatan projek sering dibantu oleh pegawai BPN karna tahapan dalam
pembuatan peta bidang ini sangat panjang dan rumit.
Aplikasi yang digunakan berupa auto cad versi yang terbaru yaitu 2013
dan yang sudah di setting dengan komponen penunjang seperti citra satelit .
Dalam hal ini penulis hanya bertugas untuk mengakses dan mengolah data dari

data primer yaitu pengukuran langsung dilapangan yang dilakukan oleh petugas
ukur, untuk membuat output data berupa peta bidang yang akan digunakan untuk
pembuatan sertifikat tanah.
Kesimpulan yang didapat oleh penulis dari kegiatan PKL ini yaitu peta
bidang merupakan salah satu tahapan yang digunakan untuk pembuatan sertifikat
tanah yang berupa peta dimana letak .ukuran dan batas- batas bidang harus sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya
Kata kunci :peta bidang, auto cad,sertifikat tanah .

iii

KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan
taufiq dan hidayahnya laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan
walaupun masih kurang dari kesempurnaan.. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penyusunan Laporan ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
dialami penulis, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya Laporan
Kerja Praktek Ini dapat diselesaikan.
Dengan hati yang tulus dan ikhlas, penulis ingin menyampaikan rasa
syukur dan terima kasih kepada:

− ALLAH

SWT

yang

telah

memberikan

kemudahan

sehingga

terselesaikannya laporan PKL ini.
− Bapak Moch Arifien selaku dosen pembimbing.
− Bapak Bambang selaku pembimbing lapangan yang telah mendampingi
penulis dalam pelaksanaannya di lapangan yang akhirnya PKL dapat
berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.
− Keluarga tercinta Bapak, ibu serta adik-adik saya yang selalu memberikan

semangat dan kasih sayangnya
Terlepas dari kekurangan-kekurangan laporan PKL ini,saya berharap
semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Amin yarobbal alamin.
Semarang, 31 September 2015
Penulis

.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................
iv

ii

ABSTRAK ...............................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ...............................................................................

iv


DAFTAR ISI ............................................................................................

v

DAFTAR TABEL .....................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................

viii

BAB 1 PENDAHULUAN
A.
B.

C.
D.

Latar Belakang Masalah ...............................................................
Tujuan dan Manfaat PKL .............................................................
Tempat dan Waktu Pelaksanaan ...................................................
Metode Penulisan .........................................................................

1
2
3
3

BAB II ISI
A. Kegiatan.........................................................................................
B. Analisis Hasil Pekerjaan...............................................................

5
30


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Saran .............................................................................................

31
31

DAFTAR PUSTAKA................................................................................

33

LAMPIRAN –LAMPIRAN .....................................................................

34

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 serangkaian kegiatan praktik kerja lapangan..................................... 8

v


DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Peta bidang tanah...................................................................

13

Gambar 2.2 Logo autocad 2013................................................................

17

Gambar 2.3 icon pada autocad..................................................................

20

vi

Gambar 2.4 Langkah membuat peta bidang..............................................

24

Gambar 2.5 pembuatan peta bidang..........................................................

25

Gambar 2.6 pembuatan peta bidang..........................................................

26

Gambar 2.7 berita acara ploting koordinat................................................

27

Gambar 2.8 Cover gambar ukur(GU)........................................................

28

Gambar 2.9 gambar ukur yang sudah dicetak...........................................

29

DAFTAR LAMPIRAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Foto Kegiatan PKL
Cover Gambar Ukur (GU)
Gambar Ukur
Risalah Penyelidikan Riwayat Bidang Tanah dan Penetapan Batas
Lembar Data Ukur
Surat Tugas Pengukuran
Peta Bidang Tanah
vii

8. Berita acara ploting koordinat
9. Surat permohonan pelaksanaan PKL
10. Surat balasan permohonan PKL
11. Surat Penarikan PKL
12. Daftar hadir PKL
13. Lembar penilaian penampilan kerja PKL

viii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruang lingkup ilmu geografi memang tidak ada batasnya mulai apa yang
ada dalam bumi sampai yang ada di luar angksa .Tahun demi tahun pasti
mengalami perkembangan dan penemuan – penemuan baru . Sebagai mahasiswa
geografi sudah tentu memahami perkembangan dunia geografi di perputaran
jaman ini. Banyak ilmu yang didapat dalam perkuliahan seputar geografi, dan
terkadang ilmu yang didapat agak tertinggal dengan kenyataan yang terjadi.
Dalam PKL inilah, para mahasiswa dapat memperdalam dan menerapkan
ilmu-ilmu yang didapat dalam

perkuliahan dengan yang terjadi dalam dunia

kerja. Merasakan dengan nyata bagaimana berada di posisi yang nantinya kita
alami, sebagai uji kualitas dalam pemahaman ilmu geografi kususnya dalam
bidang pertanahan atau sering disebut geodesi yang kita miliki. Mahasiswa juga
bisa melengkapi ilmu-ilmu yang tertinggal dengan banyak belajar langsung dari
tempat PKL.
Perkembangan-perkembangan dunia geografi ini tidak lepas dari
cepatnya penyebaran informasi, media dan teknologi yang digunakan.
Pengembangan software dan hardware sangat pesat dan banyak dimanfaatkan
oleh manusia khususnya SIG (sistim informasi geografi). Dengan adanya produk
berbasis SIG ini diharapkan mendukung aktivitas manusia menjadi lebih baik.

1

2

Untuk itu dalam laporan PKL ini saya mengambil judul tentang
“PEMBUATAN PETA BIDANG MENGGUNAKAN AUTO CAD”
B. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Secara umum tujuan dan manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini yaitu untuk mendapatkan pengalaman dilapangan mengenai
dunia usaha maupun industri. Dalam hal ini, pengalaman dari Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dapat digunakan dalam dunia pendidikan maupun dalam
masyarakat luas.
Selain tujuan dan manfaat secara umum, pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) juga mempunyai tujuan dan manfaat khusus. Berikut merupakan
tujuan-tujuan khusus dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), yaitu
sebagai berikut:
− Dapat meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan yang
membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki dunia
kerja yang sesuai dengan bidangnya.
− Dapat mengetahui tentang komponen-komponen yang terdapat dalam
aplikasi auto cad
− Dapat mengetahui tahapan dalam pembuatan sertifikat tanah.
− Dapat menggunakan auto cad sebagai aplikasi dalam pembuatan peta
bidang
− Dapat mengetahui bagaimana cara pengukuran secara langsung di
lapanagan untuk memperoleh data
− Dapat mengetahui pentingnya sertifikat tanah oleh pemilik tanah.
− Dapat mengiplementasikan ilmu yang diperoleh dalam kuliah ke
masyarakat.

3

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Brebes, Jalan Yos sudarso NO. 3 Brebes 52211. Pelaksanaan
mulai dari tanggal 27 Juli sampai dengan 5 September 2015.

D. Metodologi Penulisan
Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini, data yang
diperoleh menggunakan beberapa metode, antara lain :
1. Metode Observasi
Adalah metode pengambilan data dengan cara mengamati secara
langsung dan mencatat pada obyek yang dipelajari.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam metode ini antara lain:
− Mengenali komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan peta bidang
− Mempersiapkan data – data yang dibutuhkan untuk membuat peta bidang.
− Mencatat dan mengumpulkan data dari hasil yang telah dibuat.
2. Metode Studi Kasus
Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari hal-hal yang
sering terjadi di lapangan (trouble shouting).

3. Metode Bimbingan
Adalah melakukan konsultasi dan bimbingan dalam
mendokumentasikan bidang keilmuan yang diperoleh selama Praktek Kerja
Lapangan, metode bimbingan ini dilakukan dari pembimbing lapangan di Badan
Pertnahan Nasional Brebes dan pembimbing dari Universitas Negeri Semarang.

4

BAB II
ISI
A. Kegiatan
1. Profil Kantor Badan Pertanahan Nasinonal
Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) adalah Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden dan
dipimpin

oleh

Kepala.

(

Sesuai

dengan

Perpres

No.10 Tahun42006

).

Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan
dibidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN menyelenggarakan
fungsi :
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan
4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan
5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang
pertanahan
6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum
7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah
8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayahwilayah khusus, penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau
milik negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan

5

9. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah
10. Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain
11. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di
bidang pertanahan
12. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan
13. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang
pertanahan
14. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan
15. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan
16. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang
pertanahan
17. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan
18. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang
pertanahan
19. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau badan
hukum
20. Pengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
21. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundangundangan yang
berlaku

2. Visi, Misi dan Motto BPN Brebes

6

2.1 Visi
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan,
kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.

2.2 Misi
1.

Melaksanakan setiap kebijakan sesuai peraturan hukum dibidang Pertanahan
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia.

2.
3.

Mempercepat Penguatan hak-hak rakyat atas tanah secara berkelanjutan
Meningkatkan pelaksanaan pengaturan dan pengendalian penguasaan,
kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) sesuai Rencana

4.

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Brebes
Meningkatkan penanganan dan mengupayakan penyelesaian Sengketa,

5.

Konflik dan Perkara Pertanahan
Melaksanakan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional dan

6.

sistem pengamanan dokumen Pertanahan.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanahanan yang

7.

profesional
Meningkatkan

partisipasi

dan

pemberdayaan

masyarakat

Pertanahan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik.
2.3 Motto
Kami hadirkan yang terbaik untuk anda

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

dibidang

7

Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Badan pertanahan nasional
kabupaten Brebes selama 27 hari yang dimulai pada tanggal 27 Juli sampai dengan 5
September 2015. Waktu kerja yang ditetapkan oleh kantor yaitu selama 10 jam
dimulai dari pukul 08.00-17.00.
Berikut merupakan tabel uraian selama praktik kerja lapangan di Badan
Pertanahan Nasional kabupaten Brebes:
No

Hari / Tanggal

Nama Kegiatan

Senin/27-07-

Perkenalan,

2015

PKL,Peralihan hak sertifikat

Pembagian

Penempatan

1
Selasa/28-072

Pengisian surat ukur
2015
Rabu/29-07-

3

Ke lapangan mementukan titik koordinat
2015
Kamis/30-07-

Mencetak grafikal di surat ukur dengan auto

2015

cad

Jum’at/31-07-

Mencetak grafikal di surat ukur dengan auto

2015

cad

4

5
Senin/03-086

Pembuatan peta bidang
2015
Selasa/04-08-

7

Pembuatan peta bidang
2015

8

Rabu/05-08-

Pembuatan peta bidang

8

2015
Kamis/06-08-

Pembuatan peta bidang dan pembuatan table

2015

petugas ukur

9
Jumat/07-0810

Pembuatan peta bidang
2015
Senin/10-08-

11

Pembuatan peta bidang dan RU
2015
Selasa/11-08-

12

Membuat Peta bidang dan pembuatan SPK
2015
Rabu/12-08-

13

Mencetak peta bidang proyek
2015
Kamis/13-08-

14

Mencetak peta bidang proyek
2015
Jumat/14-08-

15

Pembuatan peta ZNT (ZONA NILAI TANAH)
2015
Selasa/18-08-

16

Pembuatan peta bidang
2015
Rabu/19-08-

17

Pembuatan peta bidang
2015
Kamis/20-08-

18

Pembutan SPK
2015

19

Jumat/21-08-

Pembuatan peta bidang.

9

2015
Senin/24-0820

Pembuatan peta bidang
2015
Selasa/25-08-

Ke lapangan membantu proyek pembuatan 100

2015

sertifikat

Rabu/26-08-

Ke lapangan membantu proyek pembuatan 100

2015

sertifikat

21

25
Kamis/27-0826

Membuat peta ZNT (ZONA NILAI TANAH)
2015
Jumat/28-08-

27

Membuat peta ZNT (ZONA NILAI TANAH)
2015
Senin/31-08-

28

Membuat peta ZNT (ZONA NILAI TANAH)
2015
Selasa/01-09-

29

Membuat peta ZNT (ZONA NILAI TANAH)
2015
Rabu/02-09-

29

Pembuatan peta bidang
2015
Kamis/03-09-

30

Pembuatan peta bidang
2015
Jumat/04-10-

Penilaian PKL dan pamitan dengan pegawai

2015

kantor BPN Brebes

31
Tabel 2.1 Serangkaian kegiatan PKL

10

4. Pembuatan peta bidang tanah menggunakan autocad
Dalam pembuatan peta bidang menggunakan autocad diperlukan
beberapa data yang falid yang mendukung dalam kegiatan pemprosesan
supaya tidak terjadi kesalahan yang fatal karna data ini adalah tahapan
dalam pembuatan sertifikat tanah
4.1 Peta bidang tanah
Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang tanah atau lebih pada
lembaran kertas dengan suatu skala tertentu yang batas-batasnya telah ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang dan digunakan untuk pengumuman data fisik (pasal 1 ayat 6)
.Dari definisi diatas, jelas dimaksudkan bahwa setiap data hasil pengukuran bidang
tanah baik yang dilaksanakan secara sistematik maupun sporadik harus dibuatkan
peta bidang tanahnya.
Peta bidang tanah ini selain merupakan bagian (lampiran) DI 201 B pada
pendaftaran tanah sporadik dan DI 201C pada pendaftaran tanah sistematik, yang
digunakan sebagai salah satu data fisik pada pengumuman, juga dapat digunakan
untuk melengkapi peta pendaftaran yang telah tersedia. Pembuatan peta bidang tanah
adalah berdasarkan data gambar ukur baik itu dilakukan dengan cara pengukuran
terrestrial atau dengan cara identifikasi pada peta foto. Oleh karena itu pembuatan
peta bidang sebenarnya adalah salinan/kutipan dari manuskrip (kartiran) sehingga
bentuk dan ukuran luasnya dianggap relatif benar.

11

Gambar 2.1 Peta bidang tanah
4.2 Metode pembuatan peta bidang tanah
Format dan ukuran kertas hasil akhir (hard copy) dari peta bidang tanah yaitu
ukuran A3 pada kertas HVS 80 gram (pasal 31 ayat 3), dengan demikian untuk
blanko (bingkai) peta ini dapat disediakan/ dicetak terlebih dahulu atau apabila
pembuatannya secara dijital dapat dibuat dengan file tersendiri. Sedangkan data yang
di extract (digabungkan) dapat berupa batas bidang-bidang tanah, jalan sungai atau
benda benda lain yang dapat dijadikan petunjuk untuk memudahkan mengenal lokasi
bidang tanah (pasal 31 ayat 5e,f).
4.2.1

Metode manual

12

Secara manual peta bidang tanah dibuat pada blanko (bingkai) peta bidang
tanah yang telah disiapkan terlebih dahulu, menggunakan skala yang sama dengan
peta asalnya. Cara manual hanya dapat dilakukan dengan cara menyalin atau
mengutip bidang-bidang tanah dan detail situasi penting lainnya dengan cara
menempatkan manuskrip pada meja gambar (meja kaca dengan lampu penerang) dan
diatasnya ditempatkan bingkai peta bidang tanah sedemikian rupa sehingga bidangbidang tanah yang akan disalin menempati posisi yang cukup simetris
4.2.2 Metode digital
Peta bidang tanah yang dibuat secara dijital merupakan extraction (ektraksi)
bidang-bidang tanah yang diambil dari :

1. Manuskrip/ kartiran gambar ukur yang dikerjakan secara dijital
2. Hasil dijitasi peta dasar pendaftaran dijital baik peta garis atau peta foto yang telah
melalui proses editing sesuai hasil penetapan batas, identifikasi dan data ukuran sisisisinya

4.3 Tata cara pembuatan peta bidang tanah
Pembuatan peta bidang tanah pada pendaftaran tanah sistematik harus dibuat
sedemikian rupa dengan batas wilayah yang jelas, misalnya digambarkan satu blok
atau satu RT. Jika tidak dapat digambarkan per blok/ RT, maka dibuat secukupnya
sesuai format yang ada, hanya perlu ditambahkan dengan informasi nomor peta
bidang tanah dan informasi lembar bersebelahan untuk memudahkan sistim

13

penyimpanan dan pencariannya jika diperlukan . Agar masyarakat dapat dengan
mudah membaca hubungan antara obyek pada peta bidang tanah dengan subyek pada
daftar bidang tanah (DI 201B dan atau DI 201C) maka pada peta bidang tanah
dicantumkan masing-masing nomor bidangnya. Nomor bidang adalah 5 (lima) digit
terakhir dari NIB, tanpa angka 0 nya, misal NIB bidang tanah tersebut ;
0904010600231, maka nomor bidang tersebut adalah 231 (pasal 31 ayat 5 g) .Detail
situasi penting yang digambarkan antara lain jalan/ gang berikut namanya, sungai
serta arah aliran dan namanya, tempat ibadah, dan detail lainnya yang dapat
memperjelas informasi dan memudahkan untuk dikenali oleh masyarakat, misalnya
transmisi

tegangan

tinggi.

Pada pendaftaran tanah sporadik pembuatan peta bidang tanah harus dilengkapi
dengan informasi kepemilikan bidang berbatasan, dan jika terdapat bidang tanah yang
berbatasan tersebut telah terdaftar maka perlu dicantumkan nomor bidangnya (bila
telah tertata sesuai PMNA/Ka.BPN No.3/1997) atau dicantumkan nomor hak dan
nomor

GS/SU

jika

masih

belum

tertata

sesuai

PMNA/Ka.BPN

No.

3/1997. Sedangkan bidang tanah yang belum terdaftar dicantumkan nama pemegang
hak
Dalam

dan
pengembangan

status
perlu

tanahnya.
diperhatikan

:

1. Penomoran nomor bidang harus jelas, jangan sampai terjadi keraguan membaca,
misalnya antara angka 0 dengan 6, 3 dengan 8, 2 dengan 5.
2. Penggambaran bidang harus jelas, dengan ukuran tebal garis 0.2 mm

14

3. Penomoran bidang diatas harus sesuai dengan daftar lampirannya (daftar bidang
tanah).

Apabila terjadi sanggahan selama masa pengumuman, maka bidang tanah tersebut
harus dilaksanakan pengecekan ulang. Prosedur pengecekan dimulai dari pembuatan
peta bidang tanah, perhitungan luas sampai dengan pembuatan gambar ukurnya.
Apabila hasil dari pemeriksaan tersebut tidak terdapat keraguan, maka perlu
dilaksanakan pengukuran ulang dengan memperhatikan batas-batas tanah yang telah
ditetapkan.
1. Peralatan yang digunakan jika dilaksanakan secara manual adalah :
a. Lettering Set, scriber dan rapido
b. Penggaris, penghapus, pinsil
c. Jangka tusuk (stick passer)
2. Peralatan yang digunakan jika dilaksanakan secara dijital adalah :
a. 1 (satu) set komputer 386 IBM/Compatible atau lebih tinggi
b. Software CAD (AutoCad, MicroStation, PC. Arc/Info, dll)
c. Plotter A3, Printer Grafik atau plotter jenis lain yang memenuhi syarat
3.

pemetaan dijital.
Bahan Dan Ukuran Peta
Peta bidang tanah dibuat dengan menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran A3
double quarto (pasal 31 ayat 3).

5. Autocad

15

Gambar 2.2 Logo autocad 2013
AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu
dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan
model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai “Computer-aided
drafting and design program” (CAD). Program ini dapat digunakan dalam semua
bidang kerja terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan
khusus seperti bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan
semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD. Sistem program gambar
dapat membantu komputer ini akan memberikan kemudahan dalam penghasilan
model yang tepat untuk memenuhi keperluan khusus di samping segala informasi di
dalam ukuran yang bisa digunakan dalam bentuk laporan, Penilaian Bahan (BOM),
fungsi sederhana dan bentuk numerial dan sebagainya. Dengan bantuan sistem ini
dapat menghasilkan sesuatu kerja pada tahap keahlian dan yang tinggi ketepatan di
samping menghemat waktu dengan hanya perlu memberi beberapa petunjuk serta
cara yang mudah. Gambar yang dibentuk melalui program autocad dapt diubah

16

bentuk-nya untuk keperluan grafik yang lain melalui beberapa format seperti DXF
( Data Exchanged File), IGES, dan SLD. Tambahan pula membantu program ini juga,
berkemampuan untuk membentuk dan menganalisa model pepejal dalam kerja-kerja
rekabentuk kejuruteraan. Untuk memenuhi keperluan yang lebih canggih, perisian ini
mampu

membawa

pengguna

mengautomasikan

kerja-kerja

penggunaan

pengaturcaraan sokongan seperti LISP, dan ADS untuk membentuk arahan tambahan
tersendiri. Sebelum sesuatu kerja dilakukan, asas mengetahui sesuatu sistem
perkomputeran beroperasi adalah penting bagi memudahkan segala kerja yang
dilakukan supaya tidak timbul sebarang masalah sama ada sebelum atau selepas
penggunaan sistem tersebut.Oleh itu, perkara asas yang perlu diketahui sebelum
pengendalian sesuatu komputer adalah seperti pengetahuan dalam penggunaan sistem
operasi (operating system), penggunaan “hardware” dan “software”. Yang di maksud
Lapis gambar atau layer dalam autoCAD adalah perbedaan warna dan ukuran pada
gambar yang di buat dengan tujuan agar gambar tersebut mudah untuk di baca dan di
mengerti juga untuk mempermudah pengaturan obyek yang mempunyai karakteristik
yang sama.

5.1 Pengertian layer dalam autocad
Dalam menggambar dengan autoCAD khususnya untuk gambar yang relative
kompleks di sarankan agar gambar di buat dalam beberapa layer/lapis meskipun bisa juga
di susun tanpa lapis.Seperti halnya kita menggambar secara manual dengan
menggunakan rafido,tentunya kita butuh minimal 3 rafido lain ukuran bukan? Sebagai

17

contoh Garis tepi dengan 0.5 mili,garis pokok 0.3 mili dan arsiran dengan 0.1 mili.
Fungsi layer dalam AutoCAD kurang lebih sama dengan penggunaan rafido tersebut. Ini
adalah salah satu kelebihan menggambar dengan autoCAD,dimana ketebalan tiap garis
bisa kita tentukan sendiri tanpa harus keluar duit membeli rafido di tambah lagi warna
dari masing-masing karakter/garis bisa kita rubah, sehingga dengan mudah kita bisa
membedakan karakter/garis satu dengan lainnya. Misalnya instalasi air kotor dengan air
bersih atau arsir genteng dengan balok kasau. Kita juga bisa dengan mudah mengganti
layer apabila terjadi kesalahan pada saat proses menggambar sedang berlangsung.
Tinggal klik ikon (seperti gambar di samping) pada object properties toolbar sehingga
muncul kotak dialog Layer Properties Manager. Klik karakter yang hendak kita
ganti,setelah berwarna lain tinggal masukkan data baru yang kita inginkan. Jika layer
belum pernah kita edit maka pada layer properties manager tampak kosong. Untuk
menambah layer yang kita inginkan tinggal klik New (di kanan atas). Beri nama sesuai
kebutuhan misal (arsir atau garis potong) Klik color untuk memilih warna layer,
linetypeuntuk merubah garis ( sambung atau putus-putus), lineweight untuk ketebalan
garis (misal 0.5 buat garis tepi). setelah selesai klik OK Pada AutoCAD under DOS
( untuk release 12 dan sebelumnya ), kita harus menghafal ratusan perintah termasuk
fungsi dari perintah-perintah tersebut, dan menuliskan perintah tersebut setiap kali
menggunakannya. Misalnya kita akan menggambar persegi panjang ,kita tuliskan
perintah RECTANG lalu tekan enter pada command line. Pada AutoCAD under
windows,cukup klik ikon pada toolbar.

18

Gambar 2.3 icon pada autocad
Kelabihan program Autocad :
 Presisi ukuran sangat tinggi. Ketebalan dan jenis garis banyak variasinya.
 Ukuran dan model huruf cukup banyak.
 Dimensi / ukuran muncul sendiri.
 Gambar yang kecil dan rumit bisa di tampakkan lebih besar.
 Sebuah gambar bisa di kerjakan oleh beberapa drafter sehingga dapat menghemat



waktu.
Jika ada perubahan pada gambar yang telah jadi,bisa di lakukan revisi tanpa
membuat gambar baru

6. PENETAPAN BATAS BIDANG TANAH
Sebelum dilaksanakan pengukuran atas suatu bidang tanah, pemegang hak atas
tanah harus memasang tanda batas pada titik-titik sudut batas serta harus ada
penetapan batasnya terlebih dahulu. Pengumpul Data Fisik adalah Satgas Pengukuran
dan Pemetaan yang bekerja atas nama Panitia Ajudikasi pada Pendaftaran Tanah
Sistematik atau Petugas Ukur yang bekerja atas nama Kepala Kantor Pertanahan pada

19

Pendaftaran Tanah Sporadik. Pengumpul Data Fisik terdiri dari para pegawai BPN
atau dapat juga terdiri dari bukan pegawai BPN. Penetapan batas tanah dibedakan
atas Tanah Hak dan Tanah Negara.
6.1 Penetapan Batas Tanah Hak
a. Pengumpul Data Fisik terdiri dari pegawai BPN


Prinsip dasar penunjukan batas-batas bidang tanah dan pemasangan tanda
batasnya dilakukan oleh pemegang hak atas tanah atau kuasanya, dan berdasarkan
kesepakatan dengan pemegang hak atas tanah atau kuasanya dari bidang tanah



yang berbatasan.
Berdasarkan penunjukan batas sebagaimana dijelaskan di atas, Pengumpul Data



Fisik menetapkan batas tersebut yang dituangkan dalam d.i. 201.
Dalam hal pemegang hak atas tanah yang berbatasan tidak hadir dalam waktu
yang ditentukan, Pengumpul Data Fisik berdasarkan penunjukan pemegang hak
atas tanah menetapkan batas sementara dan dicatat dalam d.i. 201 ruang I.3.



(ruang sketsa bidang tanah) dan pada Gambar Ukurnya.
Dalam hal pemegang hak atas tanah dan pemegang hak atas tanah yang
berbatasan tidak bersedia menunjukkan batas atau tidak hadir pada waktu yang
telah ditentukan, penetapan batas sementara dilakukan oleh Pengumpul Data Fisik
berdasarkan batas fisik yang kelihatan, misalnya pagar, pematang dan lain-lain
serta penetapan batas sementara tersebut dicatat pada d.i. 201 ruang I.3. (ruang
sketsa bidang tanah) serta Gambar Ukurnya.
Contoh

catatan

tersebut

pada

butir

3)

dan

4)

berbunyi

:

“Batas yang ditetapkan sifatnya sementara, disebabkan karena pemegang hak

20

dan/atau pemegang hak yang berbatasan tidak berada ditempat atau tidak bersedia
menunjukan batas“.
b. Pengumpul

Data

Fisik

Bukan

Pegawai

BPN

Prosedur penunjukan dan penetapan batas sama dengan prosedur sebagaimana
diuraikan dalam butir a) di atas, yang berbeda adalah penetapan batas tidak
dilakukan oleh Pengumpul Data Fisik tetapi oleh Satgas Pengumpul Data Yuridis
atas nama Panitia Ajudikasi dan penetapan batas yang dilakukan oleh Satgas
Pengumpul Data Yuridis dituangkan dalam d.i. 201.
7. Langkah pembuatan peta bidang tanah menggunakan autocad
1. Buka website KKP, lalu login petugas yang bersangkutan
2. klik informasi berkas ,lalu masukan nomer berkas , lalu cari.(kalo ragu-ragu
dengan nomer berkas liat dibelakang kuwitansi)
3. Lihat posisi digital (kalo posisi digital masih di kasi , logout dulu lalu masuk ke
kasi , lalu login)
4. Masuk ke beranda, lalu isi petugas ukur,lalu sarch ,lalu masukan nomer berkas
dan tahun, lalu cari,lalu buka
 Di 302 dicentang
 Tangggal mulai ukur diisi
 Tanggal selesai diisi
 Petugas ukur diisi
5. Klik data bidang tanah ,lalu masukan batas bidang (lihat cover depan), lalu
simpan ,lalu kirim
6. LOGIN AUTO CAD
7. Lihat dulu petugas ukurnya
8. Login pakai petugas ukur yang bersangkutan (autocad), lalu masukan berkas, lalu
search
9. Kalo tidak muncul data cek di web KKP (informasi berkas)

21

10. Klik file ,lalu buka folder, lalu cari desa di survey pengukuran pemetaan pilih peta
perdesa , lalu cari kecamatan dan cari desa, lalu klik
11. Tekan L , lalu masukan koordinat , lalu tekan enter, setelah ketemu objek klik
kanan , lalu draw order , lalu bring to front , lalu lihat sket gambar dan paskan
atau cocokan dengan peta , lalu klik kanan pada objek , lalu copy, lalu paste to
coordinat, lalu klik scroll dua kali

Gambar 2.4 Langkah membuat peta bidang
12. Sebelum mengunduh persil, di peta kerja di copy ke file baru , lalu paste original,
lalu mengunduh persil, kalo sudah tidak overlap buka berkas , lalu klik data dua





kali ,paste to coordinat, lalu di zoom.
Layerisasi :
Garis bidang
: 20100
Garis bebas
: LB LAI
Tulisan atau batas
: TRI LAI
Clean batas bidang, lalu reclean , lalu tekan ESC , lalu buat topologi bidang , lalu
klik simpan setelah itu cocokan , lalu di validasi , lalu proses , lalu klik informasi
peta , pendaftaran klik update , lalu tulis nomer bidang dan luas di cover , lalu
close , lalu mengisi daftar isian dan klik autolink

22

13. Pemetaan persil, sesuaikan dengan cover , lalu klik icon merah bulat , lalu klik
NIB , lalu klik sebelah icon merah
14. Tunggu sampai keluar tanda bintang

Gambar 2.5 pembuatan peta bidang
15. Masuk pelayanan sporadic , lalu buat layout , klik pemetaan , lalu copy persil ,
lalu pilih percetakan , isi skala , pilih layout A4 , lalu klik icon disebelahnya ,pilih
cetak , lalu pilih layout hilangkan nomer ukur , lalu kembali ke model , lalu edit



tulisan ukuran dan jenis teks
Cara merubah teks style :
Klik icon teks style, lalu pilih standart ,fontname diganti monotive corsiva , lalu

blok semua , lalu pilih teks style , lalu standart
( sebelum cetak di blok , lalu diganti nol , lalu cetak)
16. Rapihkan semua , lalu di blok semua , lalu klik by block , lalu ukuran diganti 0,05
, yang tengah bidang 0,5
17. Edit alas hak pada peta bidang di isi No C ,persil , class
Edit keadaan tanah, edit tanggal peta bidang , edit nomer peta bidang , edit
petugas ukur

23

Gambar 2.6 pembuatan peta bidang
18. Masuk mozila , lalu pilih informasi berkas , lalu masukan nomer berkas , lalu
copy nomer peta bidang lalu paste pada auto cad
19. Save peta bidang ,lalu print
20. Pilih model , lalu di copy di peta perdesa , lalu isi nomer berkas ,luas dan nama
pemohon , lalu save

24

21. Pilih berita acara ploting , lalu nyalakan citra , print screen dan paste , lalu edit
sesuai peta , grascycle lalu order dan rapikan
Gambar 2.7 berita acara ploting koordinat

22. Mencetak GU ( gambar ukur) , di layer kerja , lalu masuk autocad, lalu hilangkan
control, lalu munculkan angka ukur , aligement dimension , pilih anotativ, lalu di
sesuaikan ukurannya , lalu keluarkan angka ukur , lalu blok skala layer diganti nol
, lalu print

25

Gambar 2.8 Cover gambar ukur(GU)

26

Gambar 2.9 gambar ukur yang sudah dicetak
23. Masuk mozila , lalu login dengan nama bu ani , lalu cari , lalu masukan nomer
berkas , cari , lalu buka dan kirim

B. Analisis hasil kegiatan

27

Dari kegiatan pembuatan peta bidang tanah dengan mengguankan aplikasi
autocad dapat kita ketahui bahwa pembutan peta bidang tanah harus dilakukan
dengan teliti dan dengan menggunakan cara atau tahapan yang benar karna jika
ada kesalahan atau tahapan yang kurang maka system tidak akan bekerja karna
system sudah langsung terhubung dengan pusat ,pembuatan peta bidang tanah ini
masuk dalam langkah atau tahapan yang ke dua dalam syarata pembuatan
serttifikat tanah setelah permohonan daftar ukur dari tahapan yang akan dilakukan
kegiatan pembuatan peta bidang tanah yang paling sulit dilakukan adalah saat
memasukan data mentah dari pengukuran langsung secara manual ke media
digital karna hanya orang yang melakukan pengukuran dilapangan yang dapat
memposisikan peta bidang itu saat ditampalkan di citra satelit yang sudah
terhubung dengan aplikasi autocad , tetepi jika letak bidang tanah yang di ukur di
sebelahnya sudah ada patokan misalnya batas – batas bidang tanah yang sudah
didaftarkan maka orang yang tidak melakukan pengukuran bisa membuat dengan
megira –ira petakan yang akan di buat.

BAB III
PENUTUP

28

A. Kesimpulan
Peta bidang tanah merupakan salah satu syarat dalam pembuatan sertifikat tanah
yaitu sebelum permohonan daftar ukur. Dan dalam pembuatannya yang bekerja
merupakan orang ukur tanah yaitu dimulai dari pengukuran langsung dilapangan
dengan membuat seketsa bidang tanah secara manual dan dalam pelaksanaanya harus
mengikutsertakan orang yang akan membuat sertifikat tanah yang di ukur,pemilik
batas bidang yang bersebelahan secara langsung , kepala desa ,serta saksi- saksi
supaya tidak terjadi perdebatan di kemudian hari dalam pengukuran harus di ploting
koordinatnya supaya mempermudah jika di import ke media digital(Autocad).
Pembuatan peta bidang tanah adalah berdasarkan data gambar ukur baik itu dilakukan
dengan cara pengukuran terrestrial atau dengan cara identifikasi pada peta foto. Oleh
karena itu pembuatan peta bidang sebenarnya adalah salinan/kutipan dari manuskrip
(kartiran) sehingga bentuk dan ukuran luasnya dianggap relatif benar.
B. Saran
Setelah penulis melaksanakan praktik kerja lapangan di Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Brebes , penulis akan mencoba memberikan saran yang mungkin
akan membantu meningkatkan atau setidaknya dalam pelaksanaan tugas laporan
praktik kerja lapangan maka penulis hanya dapat memberikan saran diantaranaya :
Untuk Universitas Negeri Semarang
− Profesionalisme kerja perlu ditingkatkan
− Kedisiplinan dalam proses belajar mengajar selama perkuliahan.
− Keterampilan dosen/pengajar dalam menyampaikan materi perkuliahan.
− Penambahan alat-alat praktek laboratorium untuk mendukung kegiatan
praktek mahasiswa agar dapat merealisasikan hasil praktik di dunia
industri/dunia usaha.
Untuk Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Brebes

29

− Meningkatkan kedisiplinan terutama dalam hal jam kerja ,mulai dari jam
masuk kantor , jam istirahat serta jam pulang kantor
− Demi lancarnaya suatu kegiatan pekerjaan hendaknya menambah serta
mengganti pralatan yang menunjang pekerjaan dengan yang lebih baru
− Meningkatkan daya layan kepada masyarakat supaya masyarakat puas dan
rangking BPN Kabupaten Brebes trus naik
− Meningkatan kebersihan lingkungan terutama kebersihan di kamar mandi
kantor

DAFTAR PUSTAKA
Frick, heinz. 1979. Ilmu Ukur Tanah. Kanisius. Jakarta.
Sosrodarsono. Suyono. 1983. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan. PT Pradnya
Paramita. Jakarta.
Wongsotjitro, Soetomo. 1964. Ilmu ukur tanah. Kanisius. Jakarta

http://yoghaken.blogspot.co.id/2013/10/cara-menggambar-bidang-tanah-di-bpn.html

30

di unduh pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 16.13 WIB )
https://bpn16.wordpress.com/2010/09/08/185/
di unduh pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 16.16 WIB )
http://pertanahankabupatenbrebes.blogspot.co.id/p/visi-bpn-brebes-menjadi-lembagayang.html
di unduh pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 16.25 WIB )
https://guntur24.wordpress.com/2014/11/30/apa-itu-autocad/
di unduh pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 16.38 WIB )

LAMPIRAN 1
Foto kegiatan PKL
Survey di tempat PKL sebelum penerjunan

31

Penerjunan didampingi oleh dosen pembimbing

Ploting koordinat

32

pembuatan peta bidang

33

LAMPIRAN 2
COVER GAMBAR UKUR (GU)

34

LAMPIRAN 3
GAMBAR UKUR

35

LAMPIRAN 4
RISALAH PENYELIDIKAN RIWAYAT BIDANG TANAH DAN PENETAPAN
BATAS

36

LAMPIRAN 5
LEMBAR DATA UKUR

37

LAMPIRAN 6
SURAT TUGAS PENGUKURAN

38

LAMPIRAN 7
PETA BIDANG TANAH

LAMPIRAN 8
BERITA ACARA PLOTING KOORDINAT

39

LAMPIRAN 9
Surat permohonan PKL

LAMPIRAN 10
Surat Balasan permohonan PKL

40

LAMPIRAN 11
Surat penarikan PKL

41

LAMPIRAN 12
Daftar hadir kegiatan PKL

42

LAMPIRAN 13
Lembar penilaian penampilan kerja mahasiswa

43