Sistem Penilaian Predikat Kesehatan Kope

SISTEM PENILAIAN PREDIKAT TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN
PINJAM
DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI BERBASIS WEB
1

Sajadin Sembiring,

1,2

Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
Jl. H.M. Jhoni No 70 Medan
[email protected]
ABSTRAK

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Unit Simpan Pinjam (USP) Koperasi merupakan lembaga keuangan
Non-Bank yang berbadan hukum yang saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. KSP merupakan
salah satu lembaga berbadan hukum yang berfungsi sebagai intermediary service yang menghimpun dana
masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat anggota koperasinya. Berdasarkan prinsip kehatihatian dalam pengelolaan keuangan serta memberikan rasa aman kepada masyarakat maka pemerintah
melalui Kementrian Negara Koperasi dan UKM telah mengeluarkan Peraturan Menteri No 20 Tahun 2008
yang telah diperbaharui dengan Permen Negara Koperasi dan UKM No 14 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penilaian Kesehatan KSP dan USP. Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP Koperasi yang ditetapkan oleh

Pemerintah adalah :Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat, Tidak Sehat dan Sangat Tidak Sehat . Akan tetapi
pelaksanaan penilaian predikat kesehatan KSP dan USP ini mengalami kendala dalam praktiknya. Petugas
Penilai yang ditugaskan pemerintah melaksanakan proses penilaian secara manual. Rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk menilai predikat tingkat kesehatan 1 (satu) KSP atau USP koperasi selama 1- 2 minggu.
Penelitian ini telah berhasil mengambangkan sebuah aplikasi Sistem Penilaian Predikat Tingkat Kesehatan
KSP dan USP Koperasi berbasis Web sesuai dengan Permen Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia
No 14 Tahun 2009.
Kata Kunci: Penilaian, Predikat Kesehatan KSP dan USP Koperasi, Permen Negara Koperasi dan UKM No
14 Tahun 2009.

I.

Pendahuluan

Tingginya

tingkat

pertumbuhan


koperasi

Koperasi sebagai soko guru perekonomian Bangsa

ditengah-tengah masyarakat merupakan indicator

Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

semakin

banyaknya

masyarakat

yang

telah

sangat pesat dan telah terbukti sebagai basis


memahami dan menyadari manfaat berkoperasi.

ekonomi kerakyatan yang tahan terhadap berbagai

KSP merupakan salah satu jenis koperasi yang

gejolak ekonomi dan keuangan secara global.

bergerak dalam bidang jasa keuangan mengalami

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) merupakan salah

pertumbuhan yang cukup pesat.

Dampak

dari

satu jenis Koperasi yang dilegalisasi keberadaannya


pertumbuhan ini memberikan signal positif bagi

berdasarkan UU No 25 Tahun 1992 Tentang

perkembangan perkoperasian dimasa yang akan

Perkoperasian Indonesia. KSP merupakan bentuk

datang. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa

lembaga

keuangan

mikro

non-bank

yang


nama

menjalankan fungsi intermediary service

yang

dijadikan sebagai topeng (cover) untuk menutupi

menghimpun dana dari anggota dan menyalurkan

kegiatan operasi bisnis keuangan yang tidak sesuai

kembali kepada anggota koperasi.

koperasi sering disalahgunakan atau

dengan prinsip-prinsip koperasi oleh sekelompok
orang tertentu.

Berbagai jenis praktik bisnis jasa


keuangan yang mengatas namakan koperasi dalam
perjalanannya

menimbulkan

permasalahan-

permasalahan yang merugikan masyarakat dan
mencemarkan nama koperasi.
permasalahan
kesehatan

ini,

prinsip

Terkait dengan
kehati-hatian


dan

sebuah lembaga keuangan merupakan

dasar utama

bagi lembaga keuangan mikro

termasuk koperasi dalam usaha untuk memberikan
rasa aman dan pelayanan prima bagi masyarakat
sebagai pelanggannya.

Gambar 1. Aspek Penilaian Kesehatan KSP-USP

Pertumbuhan dan perkembangan koperasi

Koperasi

sangat bergantung pada tingkat kepercayaan dan


Setiap aspek tersebut dilakukan pembobotan

pemahaman anggotanya terhadap koperasi sebagai

penilaian sehingga didapatkan predikat tingkat

lembaga tempat berhimpun dan bersilaturrahim

kesehatan KSP dan USP Koperasi yang dibagi

dengan azas kekeluargaan untuk kesejahteraan

dalam 5 (lima) tingkatan yaitu:

bersama. Untuk menjamin agar koperasi sebagai

a. Sehat dengan skor antara 81 sampai dengan 100;

lembaga keuangan mikro non-bank dapat tumbuh


b. Cukup sehat dengan skor antara 61 sampai

dan berkembang serta melaksanakan fungsinya

dengan 80;

dengan baik, akan memberikan dampak positif bagi

c. Kurang sehat dengan skor antara 41 sampai

pertumbuhan prekonomian nasional. Untuk itu

dengan 60;

pemerintah melalui Permen Negara dan UKM No

d. Tidak sehat dengan skor antara 21 sampai dengan

14 Tahun 2009 telah mengeluarkan buku pedoman


40; atau;

pelaksanaan penilaian predikat kesehatan koperasi

e. Sangat tidak sehat dengan skor antara 0 sampai

simpan pinjam dan Usaha simpan pinjam koperasi.

dengan 20.

Hasil

penilaian

ini

diharapkan

memberikan


informasi

kepada

dapat

masyarakat,

koperasi mana yang berpredikat “Sehat” atau
“Sangat TidakSehat”.

Hasil penilaian predikat

Banyak metode yang telah digunakan dalam
analisis

penilaian

kesehatan

keuangan misalnya
quality,

sebuah

lembaga

CAMELS (Capital, Asset

Management,

Earnings,

Liquidity

&

kesehatan koperasi ini, juga bermanfaat untuk

Sensitivity to market risk), RGEC (Risk profile,

meminimalisasi jumlah masyarakat yang tertipu

Good corporate governance, Earnings, & Capital )

dengan lembaga-lembaga keuangan yang berkedok

(IAI, 2012) dan

koperasi.

Effective financial structure, Asset Quality, Rates of

Sehubungan dengan pelaksanaan penilaian
predikat tingkat kesehatan KSP dan USP koperasi
ini berdasarkan Peraturan Menteri
Koperasi dan UKM

Negara

metode PEARLS (Protection,

return and cost, Liquidity and Sign of growth) yang
di keluarkan oleh WOCCU ( World
Credit Union)

Council of

( Ricardson, 2002). Untuk

No 14 Tahun 2009 bahwa

mengukur predikat tingkat kesehatan KSP dan USP

petugas penilai kesehatan KSP dan USP diangkat

Koperasi sebagai Lembaga Kuangan Mikro Non-

oleh menteri dan bertugas pada instansi yang

Bank dalam penelitian ini digunakan standar buku

membidangi koperasi.

Pedoman Praturan Menteri Negara Koperasi dan

Dalam buku
kesehatan

koperasi

pedoman penilaian predikat
yang

telah

UKM No 14 Tahun 2009. Pengukuran predikat

dikeluarkan

tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi melalui

pemerintah terdapat 7 (tujuh) aspek yang dinilai

laporan keuangannya memiliki karakteristik yang

dari sebuah KSP atau USP koperasi dengan bobot

berbeda

tertentu seperti yang terlihat pada Gambar 1 berikut:

kauangan lainnya. Menurut Arifin Setio (2001)

dengan

laporan

keuangan

lembaga

Karakteristik Laporan Keuangan KSP dan USP
meliputi hal-hal sebagai berikut:

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah
Aplikasi Penilaian Predikat Kesehatan Koperasi

a.

Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi

Laporan Keuangan merupakan bagian dari
pertanggung jawaban pengurus kepada anggota

yang dirancang dan dikembangkan berdasarkan
tahapan standar UPM (Unified Process Model).

II.
Metodologi Pengembangan Sistem

koperasi.
b.
Laporan Keuangan Koperasi meliputi: neraca,

Tahapan

proses

dalam

pengembangan

Laporan SHU (Selisih Hasil Usaha), Laporan

Aplikasi Penilaian Predikat Kesehatan Koperasi

arus kas dan Laporan Laba-Rugi

Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi

c.

dilaksanakan berdasarkan tahapan UPM untuk

Bentuk laporan keuangan koperasi menyajikan

mempermudah pemahaman dalam desain proses

hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha
dari dan untuk anggota

bisnis dan

antar muka aplikasi yang akan

dikembangkan.

d.

Dalam

UPM

tahapan

yang

dilaksanakan diuraikan sebagai berikut:

Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan
hasil usaha kepada anggota dan bukan anggota,

II.1.

Tahap Inception
Tahapan ini merupakan tahapan analisis

berpedoman pada perbandingan manfaat yang

terhadap proses bisnis

pada Koperasi Simpan

diterima oleh anggota dan bukan anggota

Pinjam atau Unit Simpan Pinjam Koperasi yang

Dari karakteristik tersebut penilaian predikat

meliputi kegiatan transaksi keuangannya. Seluruh

kesehatan KSP dan USP Koperasi bertitik tolak pada

aktivitas transaksi keuangan dapat dilihat dalam

evaluasi struktur keuangan neraca dan juga aspek

laporan keuangan koperasi yang harus memenuhi

managemen untuk mengukur tingkat pertumbuhan

standar SAK ETAP ( Standar Akuntansi Keuangan

KSP dan USP Koperasi yang sesuai dengan

Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) yang

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No

diberlakukan efektif sejak 1 Januari 2011 (IAI,

14 Tahun 2009 .

2012).

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan
wawancara dengan petugas Dinas Koperasi Provinsi
dan

Kabupaten

Kota

di

Sumatera

Utara,

pelaksanaan penilaian predikat tingkat kesehatan

Laporan keuangan KSP/USP meliputi, Daftar
Pinjaman dan ansuran,

neraca, arus perubahan

permodalan, laporan SHU (Sisa Hasil Usaha),
neraca perbandingan, dan rugi-laba usaha.

KSP dan USP Koperasi ini, tidak dapat berjalan

Berdasarkan laporan keuangan KSP/USP ini,

secara maksimal disebabkan penilaian predikat

proses penilaian Kesehatan Koperasi berbasis pada

kesehatan berdasarkan buku Pedoman Praturan

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No

Menteri Negara Koperasi dan UKM No 14 Tahun

14 Tahun 2009, meliputi apek-aspek pada Tabel 1

2009, dilakuakan secara manual. Rata-rata waktu
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penilaian 1

berikut:
Tabel 1: Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi

(satu ) koperasi 1- 2 minggu. Disamping itu proses

N

penilaian juga terkesan lambat karena format

o

Aspek Penilaian

T
ot

laporan keuangan KSP dan USP Koperasi belum

al

memenuhi

ini

B

menyebabkan Laporan Keuangan KSP dan USP

o

Koperasi sangat variatif dan masih banyak point-

b

point penilaian yang sesuai dengan pedoman tidak

ot

standard

SAK

ETAP.

terlihat didalam laporan keuangan.

Hal

1

Permodalan

1

c.

Rasio

5
%
a.

Rasio Modal sendiri
Terhadap Total Asset

b.

Rasio Modal sendiri
Terhadap

Pinjaman

efisiensi

2

Pelayanan
5

%

Likuiditas

1

6

5

%

%

6

a.

Rasio Kas

1

%

0

diberikan beresiko
c.

Rasio

%

Kecukupan

Modal Sendiri
2

Kualitas Aktiva Produktif

3

b.

%

diberikan

25

diterima

%

6

a.

Rasio Risiko Pinjaman

5

bermasalah terhadap volume

%

Rasio Cadangan Risiko
pinjaman

b.

Rasio

%

c.

%

operasional Pelayanan

%

Jati Diri Koperasi

1

Kemandirian

4

0

berisiko terhadap pinjaman

%

%
a.

Rasio Partisipasi bruto

7

15

Managemen Umum

%

Managemen
Managemen
Managemen aktiva
Managemen Likuiditas

b.

3

Rasio

Promosi

3

Anggota

%

%

Setelah melaksanakan penilain dari laporan

3

keuangan petugas penilai yang ditunjuk oleh

%

pemerintah akan melakukan visitasi ke kantor

3

KSP/USP

%

terhadap aspek no 3 (Managemen) yang terdiri dari

3

33 butir pernyataan, dengan jawaban masing-masing

%

butir adalah “Ya “ atau “Tidak”.

terkait

untuk

melakukan

penilaian

3

Total score yang diperoleh dari hasil penilaian

%

terhadap ke- 7 (tujuh) aspek tersebut menentukan

10

predikat tingkat kesehatan KSP/USP dengan interval

%

pada Tabel 2 berikut:

Rasio biaya operasi

4

Tabel 2. Predikat Tingkat Kesehatan KSP/USP

anggota terhadap partisipasi

%

Koperasi
SKOR

PREDIKAT

4

80-100

SEHAT

%

60-