Puisi Sagah Aditama Admin Karya Sastra F
BAB 1 Sebuah Perjalanan
Sayang sayang, sesungguhnya hanya kamu yang ku cinta
bila kau ingin tau apa isi hatiku, masuklah kedalamnya rasakan manis dari madu cinta kita terimalah aku, sebagaimana ku terima kamu apa adanya
sayang, suatu saat nanti kan ku buat istana dimana nanti kita dapat memadu kasih cinta yang nyata pondasi ini kita telah buat dengan kepercayaan aku hanya untukmu, begitu pula dirimu
sayang, bilamana nanti diantara kita ada yang mati berpegang teguhlah terhadap apa yang kita hayati mungkin kau adalah jodohku, dan aku adalah jodohmu tapi bila aku mati sebelum kamu, kau adalah jodohku dan bila kau mati sebelum aku, aku adalah jodohmu
Sagah Aditama September 2014
Satu Bintang lihatlah langit yang muram malam ini
dan lihat pula satu bintang yang menyendiri lihat matanya yang manis menangis apakah nanti dia kan hilang lalu datang gerimis
entahlah, awan itu memenjarakannya berniat menghapus satu cahaya tersisa cepatlah datang bulan, kau jangan pergi temani temanmu yang tengah sendiri
surga masih masih jauh sebelum datang mati meski nanti bintang kan di surga tapi apakah kau rela tak melihat dia tersenyum lagi cepat kembali dan temani dia di sana
Sagah Aditama September 2014
Mimpi Sebelum Mati merajut mimpi dengan benang layang layang
berharap tak kusut dan mampu terbang berharap mampu menggapai langit bersama angin kuharap tak sulit
melangkah dan berlari mencapai harmoni sebelum subuh kuharap mampu lewati keindahan malam yang sebenarnya dan tak terfikirkan sebelumnya
menjadi motivasi, menjadi semangat untuk berdiri dan mencapai surgawi selamat dunia akhirat tujuan sampai akhir hayat
Sagah Aditama September 2014
Sejauh apapun dirimu : tetap bersamaku
tak ada alasan untuk berputus asa, bila hanya jarak yang memisahkannya,
masih ada foto ku di galerymu dan masih ada hatiku di hatimu
berprasangka buruk itu biasa, asal hati sau semua kan terasa bahagia,
bahagiaku bersamamu, dan tak akan berlalu, tunggu aku di teras hati dan rumahmu kan kuberi pelangi sesejuk pagi
Sagah Aditama September 2014
Sebuah Cerita Apakah kau tak melihat pelangi dimataku? Sebuah
keindahan dari warna warni sebuah drama percintaan. Pernahkah kau merasa memecahkan warna yang telah kita buat? Kau membuat hujan lagi dan kau hantamkan halilintar diantara mata dan hati, berpikirlah sayang! Kau tak bisa terus seperti itu, cobalah untuk menjadi langit yang biru. Aku merindukan keserasian diantara itu, untuk kesejukan jalan yang kita tempuh. Aku tahu kau mau segalanya, tapi ak mohon! Berikanlah kesejukan untuk kelangkapan sebuah pandangan hidup selanjutnya. Bila kau masih berharap, bersanding dengan lelaki seperti ini.
Sagah Aditama Agustus 2014
Cinta Beradu kasih diantara dua mahluk
Yang ghaib ataupun yang nyata Percaya pada cinta yang sesuai Akan terasa indah menikmatinya Cinta itu bila tak terikat hatinya Nafsu yang mengendalikannya Cintailah apa yang kau miliki dengan hati
Sagah Aditama Agustus 2014
Puisi Diam Diam tanpa sepatah kata
Hanya menulis tanpa berbicara Bisu dan tak dapat menangis Mata buta badan tua terkikis
Jantung berdetak terlihat di dada yang tak berbusana Tangannya bergetar menulis syair rindu akan hari muda Termenung sejenak dia mengadah kelangit terlihat berbicara Tangan kiri di perut untuk mencoba bertahan hidup
Hanya bibir yang bergerak tiada suara Tuhan Maha Mendengar apa yang ada di isi hati Seorang yang bijak menghampiri Mengajak beliau untuk berdiri
Suasana terik memberikan cahaya Untuk memberikan hidayah pada manusia Betapa Tuhan mendengar apa yang ada dalam hati Dan mengajarkan manusia untuk berbagi
Berbagilah harta untuk yang lemah Keikhlasan akan memberikan keberuntungan Rejeki tiada kemana bila kau mengerti
Sesungguhnya Tuhan Sang Maha Pemberi "Jika kamu jauh dari kikir, maka keburuntungan akan selalu ada di dekat mu"
Sagah Aditama Agustus 2014
Tiada Tujuan lalu lalang bersama angin yang menderu, seiring tetes
air mata yang hilang tiada tersisa, seperti tekoyak hati ini dalam suasana yang sejuk. seperti arti dari kata ini yang tiada ujung, hanya menulis dan tanpa tujuan, hati ini terdiam dan menyepi dalam lirih. Entahlaha apa yang diri ini pikirkan tentang dewa dewi kebahagiaan, serasa lumrah kalau air mata hadir kala sejuk bahagia datang. Kapan kah jiwa dan raga ini bahagia tanpa harus meneteskan air mata, aku terpojok dalam siku siku dunia.
Sagah Aditama Maret 2014
Tentang Rindu : Malam Itu
Lirih angin nyinyir menyentuh pori pori, kelembutan malam berselimut awan awan terang tanpa tangisan. Indah begitu kurasakan ketika sentuhannya melengkapi dari apa yang alam berikan. Kenikmatan ini selalu ku syukuri.
Meski jalan jalan ini berkerikil dan curam, tetap ku melihat kedepan dengan penuh kehati hatian, selagi bulan belum pergi tak perlulah aku menyalakan api, selagi bumi masih menerimaku untuk apa aku berlari dan bermimpi mampu menggapai bulan.
Anak anak bermain berlari dalam mimpi ku sewaktu tiada lampu!
Sagah Aditama Maret 2014
Munajat Menuju Mati Semakin tua manusia di bumi ini, waktu terus berjalan
dan semakin mengurangi umur kehidupan. Meski kiamat rahasia tuhan, banyak sudah yang menerka kiamat akan datang pada akhir desember tahun ini. Banyak juga yang percaya akan isu itu, mungkin mereka yang percaya belum mengenal siapa itu Tuhan.
Tuhan yang memiliki kehidupan, dialah dalang dan kita hanyalah wayang. Dia Yang Maha Esa yang tau kapan akan tiba kiamat, dimana jilid terakhir dalam buku peradaban. Jalanilah apa adanya hidup ini, jalani dan sesuaikan dengan tujuan hidup di dunia ini.
Kiamat akan segera datang, jangan menerka nerka kapan hal itu terjadi. Menerkalah dosa apa yang telah kita lakukan, ini lebih baik daripada memikirkan hal yang di luar otak kita.
Jika telah mengerti dan tahu apa yang harus kita lakukan dengan kotor yang ada di raga kita, yang terbaik adalah membasuh dengan air dari sungai surgawi, dapatkan dengan memuja dan panjatkan munajat pada-Nya. Basuhlah perlahan ke seluruh tubuh, awali dengan menyebut nama-Nya dan akhiri Jika telah mengerti dan tahu apa yang harus kita lakukan dengan kotor yang ada di raga kita, yang terbaik adalah membasuh dengan air dari sungai surgawi, dapatkan dengan memuja dan panjatkan munajat pada-Nya. Basuhlah perlahan ke seluruh tubuh, awali dengan menyebut nama-Nya dan akhiri
Usir segala marabahaya setan dalam kegelapan mata, agarkan terang dan kita dapat melihat jelas jalan kedepan, apakah buntu ataukah pertigaan atau mungkin perempatan. Ada banyak jalan menuju mati, menuju tua. Tapi satu jalan menuju surga yang kita sebagai manusia berfikir mengidamkan.
Carilah jalan yang terang seterang cahaya matahari, mintalah pada-Nya jalan yang benar, mintalah pada- Nya kekuatan untuk berjalan, mintalah pada-Nya yang terbaik untuk diri kita dalam menjalani sisa kehidupan yang semakin suram.
Detik berjalan menuju menit, menit berjalan menuju jam, jam berjalan menuju hari, hari berjalan menuju minggu, minggu berjalan menuju bulan, bulan berjalan menuju tahun, tahun berjalan menuju windu, menuju abad dan seterusnya. Mungkin matahari semakin dekat, hingga bumi ini semakin terasa panas, kulit semakin kering dan cepat kusam dan akhirnya mati.
Semoga kita manusia mati dalam keadaan baik, tidak Semoga kita manusia mati dalam keadaan baik, tidak
Sagah Aditama Desember 2012
Puisi Pagi subuh sudah menepi
menjelang hari menyiapkan sepiring nasi merencanakan esok sehabis bermimpi entah apa yang kan kudapati hari ini
semangat saja akan hidup yang entah lupakan masalah yang membuat resah padukan kaki untuk melangkah di jalan yang lurus penuh berkah
ini puisi pagi kutulis kala hati penuh emosi mencoba merefisi otak yang kian sesak asal semangat semua kan dapat cepatlah berdiri dan berlari mengejar mimpi
Sagah Aditama November 2012
Para Penari Bianglala rupa rupa warna pelangi mewakili jiwa manusia
kehadiran pelangi menandakan cinta keindahaan pelangi mewakili kenikamatan rasa semua telah satu dalam garis nyawa
hikmah dari gerimis tangis hadir setelah semuanya berakhir angin menyapa cahaya mewarnikan jiwa pelangilah datang dengan cahaya
keberkahan setelah membanting mata senyuman setelah reda air mata hidup menjadi lebih sempurna dengan nyanyian para penari bianglala
Sagah Aditama Oktober 2012
Wajah Di Balik Beranda Wajah itu hanya terdiam dan tak pernah bergerak, di
balik wajah itu adalah sebuah misteri, misteri maya dalam nyata.
Misteri menjadi manis jika bahasa santun, menjadi pahit jika bahasa buruk. Wajah itu seperti tak bernyawa, entah wajah siapa yang ada sebenarnya.
Kemunafikan, hal yang paling melekat di balik beranda. Oh misteri dunia maya.
Sagah Aditama Oktober 2012
Lukisan Sajak Jingga Sajak untuk kekasih ku lukiskan di antara langit dan
bumi, serentak jingga memukau mata, seiring senyuman belahan jiwa. Kala dia membaca sederet kata romantis yang ku sajikan untuknya.
Sambut hari baru di rambut yang baru, mungkin lurus, mungkin juga ikal, semua tergantung waktu dan umur yang terus berjalan mengukir badan. Belumlah telat untuk maju, setua apapun orang itu. Tetap semangat sayang menjalani hari baru, hanya untuk dirimu.
Biarkanlah lukisan ini selalu menemani, mengajakmu bersenda gurau dalam mimpi masa depan, semoga saja ini bermanfaat untuk kau dan aku, untuk jalinan kasih cinta. Melayang dan terbang bersama menatap jingga di langit yang kau ciptakan dari sebuah senyuman.
Sayang Oktia Sukmawati, sudikah kau terima lukisan kata dari yang mencintaimu.
Sagah Aditama September 2012
Masih Belum Mengerti : Adinda Yang Tercinta
Lihatlah Paku ini telah mati di dadaku Tak akan terlepas Entah apa dan bagaimana Aku tak mengerti. Mengapa dia
Sudahlah Biarkan saja hati ini terinfeksi Sampai mati dan terkubur sepi Sampai dia sadar akan pekerti Huh.. Mengapa dia?
Sudahlah Lihat saja nanti Apakah? Masih belum mengerti Bahwasanya sudah aku nyanyikan Sebuah pengertian
Sagah Aditama September 2014
Martabat Alam Arwah Martabat ciptaan Yang Maha Kuasan, dengan segala
kekuasaan dan kehendakNya. Hingga mewujudkannya Alam Semesta. Ibaratkan energi listrik untuk media televisi, dimana layar kaca tersebut Ibarat pancaran dari Nur Dzat. Energi yang menyalurkan kepada layar kaca empat warna. Merah jadi Api Kuning jadi Angin Putih jadi Air Dan hitam jadi Tanah Dengan segenap cahaya yang jadi Matahari Semua itu bergantung kepada KuasaNya. "Kun Fayakun" jadilah Alam Semesta dengan semua isinya, baik yang halus mau pun kasar. Dimana alam semesta itu, kejadian dari Cahaya Muhammad yang merupakan ciptaan Yang Maha Kuasa.
Sagah Aditama September 2012
Arang Jerami Mencari mutiara di tumpukan jerami
Bukan tempatnya, carilah di tumpukan arang Arang pasir yang terbakar keserakahan Masih adakah yang tersisa di sini
Sagah Aditama September 2012
Bukan Sekedar Puisi Senandung lirih suara hati melingkari jiwa yang lusuh
karna derita. Berputar kepala melawan arah jarum jam, kembali ke masa lalu. Masa di mana dunia belum mengerti akan masa depan. Semua kan habis dan mungkin manusia kan memakan teknologi.
Menderita di dunia yang serba dunia, jiwa semakin gila akan langit yang semakin dekat, laut semakin tinggi, dan dunia mati seketika. Bencana menjadi wacana, terus menerus derita melingkari kepala. Lirih suara hati terabaikan dan lantas jiwa sakit tak terobati, bahkan teknologi menambahnya menjadi lebih mengenaskan.
Oh masa depan! Apa lebih baik mati di usia dini? Daripada menikmati dunia yang semakin menepi, semakin sempit, semakin penuh canda tawa yang seharusnya menjadi milik anak. Malah kini tawa itu menjadi milik penguasa yang bangga akan dunia korupnya.
Derita oh derita yang mengenaskan, masihkah ada jalan menuju kebenaran? Masihkah ada waktu yang searah cahaya. Bukan yang searah jarum tapi hancur berantakan. Memilukan!
Sagah Aditama September 2012
Nista berjalan di antara api yang melumat nyawa
tertawa dan bangga akan laknat-Nya masihkah ada sepercik air dalam jiwa? untuk memandikan raga yang mati terbakar nista
adakah yang kan memberi secerca cahaya untuk menerangi jalan yang semakin hilang tersesat tak kenal penjuru kuldesak hilang dari keindahan dan hanya tersisa binatang
api yang panas menerjang nyawa tanpa cahaya tiada air yang berkenan memberinya kesejukan malah berbalik petaka yang datang jalan hilang dan kaki tak lagi mampu berjalan
hanya kenistaan yang membuatnya tertawa membuatnya bangga akan ketidakpastian hidup tersesatlah sudah nyawa ini melangkah semakin hilang dan musnahlah sudah
Sagah Aditama Agustus 2012
Subuh, Nyawaku Pergi menjelang subuh aku berdzikir di ruang sunyi
tanpa suara, hening dingin menikam sepi menggigil hati dalam keagungan Tuhan semakin tenang, damai malam penuh keindahan
terdiam aku dalam suasana surga menikmati angin yang memberikan kesegaran hati semakin dalam dan terus mendalam nyawa ini pergi dan kembali membawa cahaya suci
Sagah Aditama Agustus 2012
Pedang Bulan di Siang Hari hunusan tajam memecah mahkota
lapar haus menjadi satu dalam nafsu kuatkan hamba yang lemah tak berdaya kuatkan hati hamba meski cambuk mengikis nyawa
diam mendekam dalam relung hati tersingkir antah berantah rasa tercampur dalam hitam pekat kehidupan duniaku telah berakhir disini aku telah mati oleh pedang bulan di siang hari
Sagah Aditama Agustus 2012
Munajat Harap Kini telah ku temukan yang terindah
Di balik jendela nafas ketemukan cinta Sembari menghela nafas ku bertanya Inikah yang Kau berikan untukku Ya Tuhan? Terimakasih ku sampaikan pada-Mu
Semoga kau menghendaki akan jalinan ini Dimana dia adalah tulang rusukku Dan Engkau menciptakannya untukku Sebagaimana kau ciptakan Hawa untuk Adam Munajat harap yang amat sangat mendalam
Sagah Aditama July 2012
Penyesalan Sesal tiada guna di lukiskan dalam daftar riwayat
hidup, hanya akan menjadi tangisan kelam yang tak kunjung berhenti. Mungkin lebih baik di sisihkan dari waktu yang bersangkutan. Tapi urat saraf ini masih saja mengingat, ingin hilang ingatan.
Masa lalu Masa lalu bukan berarti berlalu, dia masih bisa hadir di masa yang akan datang dengan bentuk dan wajah berbeda. Jadikan masa lalu menjadi sebuah sketsa drama kehidupan, ambil urat urat waktu yang masih tersisa, di sana ada penunjang kedewasaan yang bermula dari sebuah pengalaman.
Antara penyesalan dan masa lalu, dua hal yang berkaitan. ada sesal pastikan ada masa lalu, masa lalu belum tentu ada penyesalan. Buanglah penyesalan dan lekas ambil sebuah pengalaman dari penyesalan, jadikanlah sebuah pedoman menuju kedewasaan.
Sagah Aditama July 2012
Sketsa Mimpi Lukisan malam di bingkai kehidupan
Gelap gulita suasananya tergantung warna Indah kelihatannya jika bingkai tak terluka Akan sempurna bila malam penuh dengan cinta Cinta akan warna kehidupan sebelum malam
Sketsa mimpi dalam lelap tak terpejam Sebuah pedoman mencari kesuksesan Bukan impian dalam mimpi malam Pagi menjelang dan semua telah hilang Mimpi ini perlu akan mata yang kuat menatap
Sagah Aditama July 2012
Koar Halilintar Berkoar seperti halilintar yang benci kemilau
Menyambar sebuah aksi gemilang Tanpa kesadaran tanpa perhitungan Buah kepala jatuh tersambar kenistaan Salah sasaran
Angin liar dan tak ingin kembali Awan air dan hujan lantas pergi Kedamaian itu akan hadir kembali Saat guntur guntur jahanam pergi Pelangi menyinari
Berkacalah engkau wahai halilintar Koar guntur tak akan mampu merobohkan kami Benahi suaramu dan belajarlah bahasa Agar kau tau apa arti sebenarnya Sebuah karya
Sagah Aditama Juni 2012
Jangan Menangis Sayang Malam semakin larut dan kau masih bersedih, di sini
terdiam dalam relung khawatir. Tak ingin air mata itu jatuh berlinang dalam drama kesedihan, ku coba layangkan sebaris puisi roman bernuansa kedewasaan.
"Jangan menangis sayang Pangeran akan selalu menjaga hatimu Dengan berbekal pedang dan perisai kehidupan"
Peluklah bayangku dan kemas wajahku dalam saraf mimpi. Ciptakan impian terindahmu dan di sini berharap kau tersenyum lelap. Hapuslah air mata yang berlinang di sekitar retina kesedihan, rubahlah warna merah itu menjadi jernih. Niscahya aku kan tetap bersamamu sebagai pangeran dalam kasih dan cinta. Peluklah aku dan hapus semua kesedihan, Matahari esok akan senang menatap senyummu kembali. Jangan menangis sayang.
Sagah Aditama Juni 2012
Aku Dan Malaikat Bersamamu Tersendiri dalam sepi, keheningan suasana menambah
aroma sunyi. Janganlah menangis sayang karna kesepian, malaikat hati menjagamu. Dan aku akan segera datang merubah kesunyian menjadi keharmonian, meski bukan sekarang. Tunggulah aku, tak lama lagi aku kan pulang, membawakan sebongkah berlian Dan menyematkan cincin tertanda kasih sayang Percayalah, disisi mu ada malaikat dan di hatimu ada aku. Aku dan Malaikat bersamamu
Sagah Aditama Juni 2012
Cinta Sederhana RASA ini datang dari hati dan menurut logika ini
berbeda, ketika itu kolbu memberi bukti dengan mendatangkan rindu. Setelah hati meyakini seluruh indra mengamini, lantas kunyatakan padamu, bahwa ku cinta kau sedari awal bertemu.
Sagah Aditama Juni 2012
Prakata Singkat Semua telah pergi dan anda baru sadar apa
penyebabnya, rencanakan semuanya dulu sebelum anda melakukannya.
Sagah Aditama Juni 2012
Tanpa Suara Jiwa ini
Gagah berani melawan takdir Membangkang akan jalan jalan hitam Ini adalah sebuah keringat Menuju jalan putih sesuai amanat
Semangat ini Bagai bara api membakar rumah rumah setan Menjadi arang melintang melingkari bulan Masih terasa panas dan bersinar bak bintang Lantas menjadi abu dalam tanah kuburan
Sagah Aditama Juni 2012
Mati
Jika nanti aku meninggal Maka kuburlah aku
Jika aku nanti tewas Maka otopsilah aku
Jika aku nanti mampus Maafkan lah aku
Aku mati, tewas, mampus Hakikatnya sama, rasa berbeda.
Sagah Aditama Juni 2012
Mantra Malam Mantra malam pemanggil malaikat
Ku lafalkan kala langit mendekati suram Ketika iblis dan setan datang menyerang Mempengaruhi mimpi sebelum raga terpejam
Bulan saja hilang tertelan kelamnya awan Bintang juga mati tertindas kegelapan Apa lagi kami insan yang lemah dari tanah Tak mampu berbuat tanpa ada nur yang terang
Bisikanlah pada kami akan hebatnya Lakasana Agar kami mengerti dan melaksanakannya Berikan kami episode mimpi terindah Yang membawa bingkisan berpita merah
Ku mohon pada-Mu ya Tuhan Kirimkan malaikat malam dari segala penjuru Untuk menjagaku dan menjaga saudaraku Agarkan terhindar dari segala marabahaya nafsu
Sagah Aditama Juni 2012
Perisai Putih Munajat pemberi perisai putih
Melingkari Kabah Allah Mendarat di Mekah Mengdepankan syariat Iblis setan lebur kabur karna munajat ini Ya Muhammad Ya Muhammad Siapapun yang akan melempar api dalam diri ini Cegah tuan dan hilang Dari kasihnya Pangeran Api membakar dan kan padam Kejahatan datang dan kan hilang keburukan datang dan kan hilang Siapapun yang kan datang dan berniat buruk Itu kehendak Allah Yang Maha Esa
Sagah Aditama Juni 2012
Sembahyang Subuh subuh mengakhiri sebuah petualangan mimpi semalam
mata ini terbuka dan lantas bersuci memadu raga bersujud menyembah Sang Kuasa dalam diam hati ini menangis merintih akan dosa mengapa nyawa ini masih di biarkan untuk hidup sedangkan raga tak tahu siapa jiwanya pikiran ini memaksaku untuk berteriak sekeras halilintar berkoar tersirat dalam hati Tuhan menenangkan dalam doa setelah salam aku kembali tersenyum setelah jejak mimpi semalam yang memaksa untuk mengakhiri kehidupan sembahyang membawa ketenangan bathin memberi tahu raga akan jiwanya yang kan hilang karna dosa lalu matahari menyambut kembali jiwa dengan sinarnya kembalilah jiwa dalam kehidupan yang sebenarnya
Sagah Aditama Juni 2012
Saudara Benang benang biru itu berjejer di atas mesin jahit ibu,
kemudian ibu merajutnya penuh kasih dan cinta, tak lama lagi benang benang biru itu menyatu membentuk sebuah kain, oleh ibu kain tersebut di jadikan sebuah pakaian yang indah nan anggun untuk buah cintanya, hingga beberapa turunan ibu semua memakai baju itu, bergantian dan terus bergantian, sesampai turunan ke delapan baju itu telah kusam dan lusuh. Kian lama kian rentan pakaian itu, sebentar lagi sobek dan akan hilang tak berbekas oleh zaman yang semakin modern. Pakaian itu model tua dan telah tergantikan model baru. Kini pakaian itu tergeletak di almari dan tanpa seorang pun memakainya lagi, mungkin mereka semua telah bosan. Mungkin karna waktu yang membuat mereka lupa. Kenapa tak ada yang membuatnya lagi, ketika semua telah berdiri sendiri dan acuh karna harta. Saudara.
Sagah Aditama Juni 2012
Prakata Sederhana Menunggu memang membosankan, tapi sabar itu
kunci kesuksesan. Tunggulah hal yang memang harus kau tunggu dan bersabarlah.
Sagah Aditama Juni 2012
Sebelum Hidup Setelah Hidup Ada Perjalanan Sudahlah
Sudahi semua yang memang telah usang oleh waktu Biarlah berlalu yang sebenarnya telah menjadi abu Tataplah masa depan oh sayang Mungkin bisa membantu untuk melupakan Melupakan kenangan yang harus di jadikan sebuah pengalaman
Marilah Berlari sekencang kencang angin menyapu bara api Secepat halilintar dan gapailah langit kedelapan Dimana ada surga di sana Dan kan menikmatinya sepanjang masa Kekal tak pernah lepas
Masa lalu itu perjalanan Dan masa depan adalah tujuan Padukan hati akal fikiran Untuk tetap menatap dengan mata hati Dan kau menemukan yang sebenarnya kau cari Yakni keindahan di sisi Tuhan
Sagah Aditama Mei 2012
Aku Ingin Menjadi Raja Tuhan aku ingin menjadi raja di dunia ini
Dunia nafsu yang telah merajai hati Dimana setiap waktu dia selalu memerintahku Akal fikirku beku karna kenistaannya Tuhan tolong aku Lepaskan aku dari pasung dosa Tubuh ini mati berantai besi Indra indra yang KAU beri kini terjajah menjadi budak dalam setiap helai nafas Maafkan hamba-Mu ini Tak mampu menjaga Dan hanya terdiam bermandikan dosa Jadikan aku raja Ya Tuhan Raja dalam diri Merajai yang sebenarnya harus ku jaga
Sagah Aditama Mei 2012
Malam Berzina Bulan memecah pandangan bumi untuk menikmati
tarian bidadari di antara rasi bintang malam ini. Awan berasap pekat itu seakan cemburu dengan menutupi setiap cahayanya. Lantas halilintar marah menyambar bumi, yang masih tetap mencoba mencari celah untuk menikmati tarian bidadari telanjang "Pergi kau awan, aku tengah menikmati keindahan dunia, eloknya bidadari berdosa dan kau Halilintar, jangan sok gagah kau ini, dengan ganas kau menyambarku, aku tau dirimu hebat. Mohon jangan ikuti urusankku. Dengar kalian!!" Bentak bumi dalam gelap kenistaan malam Nafsu nafsu itu telah bercampur dengan merahnya darah.
Jiwa berzina, Mata berzina Tangan berzina, Kaki berzina Bathin berzina, Fikiran berzina Semua berzina, Semakin malam semakin nista
Sagah Aditama Mei 2012
Nada Bahasa : Kekasih
Ku tulis sajak tentang dilema rindu yang menyisir Harap mampu memberi kesejukan pada hati yang sepi Ku tulis dalam lembaran tak berlembar Sekedar bayang bayang semu yang masih terngiang Besar harapan dengan ini Kau hadir dalam lamunan
Ketika angin mendesir lirih Senandung kolbu merasuk ke dalam bilik hati Seiring alunan nada bahasa bayangmu hadir menyapa Kau hadir dalam mimpi sebelum mata terpejam Kau telah pulang sayang Kini tak lagi lamunan tapi dalam dekapan
Maafkan aku Yang kemarin mengecewakanmu Mendekatlah sayang satukan jari manis kita Dalam drama cinta yang tiada akhirnya Dan tak akan ada yang bisa memisahkan kita Selamanya dan tetap selamanya
Sagah Aditama/Mei 2012
Angka Nol
Satu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh Delapan Sembilan Sempurna
Dari Nol sampai Sempurna Sagah Aditama
Mei 2012 Deskripsi : memang benar saya sedang iseng menulis..
hampir berhari hari saya coba menulis tapi tak temui finisnya. selalu saja mentok, mungkin karna situasi yang tak mendukung. kali ini saya mencoba menulis dan berulang kali aku hapus, finalnya aku menulis karya tersebut. mengapa? karna saat ini saya berada dalam puisi tersebut, yakni dalam angka angka
menuju sempurnanya masa depan, yakni usaha dan doa adalah jalan. jadi angka angka yang saya jadikan sebuah puisi itu adalah tangga tangga wajib saya menuju sebuah cita cita yang saya harapkan, dan itu tak bisa aku lewati dengan gampang. perlu usaha dari pagi ketemu pagi, dan saat ini saya tengah melakukannya. mencoba berjalan penuh kesabaran. semangat dan tidak asal melompat, bisa jatuh terkapar dan memulai lagi dari angka Nol. bukan tak berani dengan sebuah lompatan, tapi lompatan itu perlu kaki kaki yang kuat dan kekar, itu pun akan sulit di lakukan jika tak mempunyai strategi, strategi itu dapat dari mana? dapatkan dari yang Maha Kuasa, maka anda akan di beri petunjuk, yakni lewatilah angka sebelumnya jika anda ingin mendapatkan angka yang jauh lebih di atasnya.
salam dan tetap semangat.
Kitalah Cinta : Kekasih
Awal jumpa menatap mata manja Memancarkan manis dengan bibirnya yang merona Coba dekati rangkaian pelangi cinta di matanya Dan ku terus merangkai kasih untuknya Dengan berbagai kata berbagai gambaran dan berbagai aspek sebuah harapan Berharap dia terpukau dengan rayuan yang tak biasa
Detik waktu terus berjalan mengiringi Sampai saatnya ku temui sebuah titik harap Harapan besar mengikat cinta Tibalah saatnya ku singgah di singgasana terindah Dengan kesaksian dari berbagai penjuru angin Aku utarakan perasaan yang sungguh menyita rasa
Rasa yang lebih dari biasanya Ini luar biasa dan sungguh membuat jiwa tak kuasa Aku jatuh cinta dan aku mengutarakannya Wajahmu memerah manis ketika ku katakan yang sebenarnya Kau malu dan lantas menjawab "aku mau" Bergetar seluruh indraku menanggapi sentuhan kolbu
Aku dan kamu satu dalam waktu Seluruh indra serangakain jiwa antara kau dan aku Sepakat katakan "kitalah cinta" Selamanya dan tetap selamanya Kita memadu cinta dalam langkah yang nyata
Sagah Aditama Mei 2012
Kamu : Kekasihku
Aku Ku aku Aku Ku aku Kamu Mu kamu Kamu
Aku Kamu satu Satu dalam waktu Selamanya hanya Aku dan Kamu Kamu: kekasihku
Sagah Aditama Mei 2012
Perempuan Semu Sudah tertera nyata wajahmu sendu
Menikam hening, melambung semu Tiada kata dan tetap membisu Begitukah caramu memendam pilu
Wahai kau perempuan semu Sagah Aditama
Januari 2012 Percakapan dengan Ibu Tifa Nurul F, ini adalah
sebuah cerita hati dengan bahasa yang puitis. Tifa Nurul F : Hanya bayangku yang kian kemari
lambaikan rindu dalam benakmu..Hanya sapaku merdu yang mendesah dalam imajinasimu...Ku tak pamerkan duka di setiap laku jiwaku...Namun mengapa kepiluan yang kau tangkap di setiap hadirku dalam ilusimu..Apakah begitu nyata gurat hitam disetiap tawaku..?Hingga dalam anganmupun hanya kesenduan yang terpancar...dari bayangku..
Sagah Aditama : Sendu yang kau pancarkan itu sangat membuatku gelisah akan suasana, tak mampu aku melihat kau yang ku cinta sedih, menangis dan aku tak Sagah Aditama : Sendu yang kau pancarkan itu sangat membuatku gelisah akan suasana, tak mampu aku melihat kau yang ku cinta sedih, menangis dan aku tak
Tifa Nurul F : Tiada hasrat dan tak ada hendak tuk menutup semua gundah dengan senyum manis dan tingkah kemayuku..Bukan ku menutupi atau menyimpan misteri dalam hati...Tidak...tidak begitu Hanya ketakutan yang memburu dan enggan tuk tak mengejarku..Ketakutan jiwaku akan kehilanganmu..Ketakutan akan berpalingnya dirimu dariku..Walau ku tau.. Begitu dalam rasa yang kau puja untuk ku..begitu putih sinar jiwa yang kau pancar untuk ku..Tapi....rasa takutku selalu mengaburkan semua akan rasamu..Maaf...terlalu dalamnya ku memujamu hingga ketakutan merajai hati dan otakku..Maaf....
Sagah Aditama : Begitukah sebenarnya wahai kau perempuan semu? Aku tak tau misteri sebenarnya dalam hatimu,Aku tak tau apa yang kau pikirkan, kau menganggap aku apa? Kau selalu bilang, jangan ganggu aku. Katamu itu miris jiwaku, begitukah caramu menyadarkanku dari kesedihan yang ku dapat darimu.
Tifa Nurul F : Kau...pujanggaku yang selalu memanggilku dengan perempuan semu..Begitu semukah adaku hingga kaupun enggan menyadarinya...??Ku telah berucap akan rasaku padamu..Tak tahukah kau pujanggaku...bahwa kau pemilik singgasana hatiku???Tak tahu kah kau..??Apakah rasaku pun kau anggap semu?Gurat pilu ini bukan untukmu...bukan pula kutak mau berbagi denganmu..Karena ku tak mau..semua sukamu berbalik sendu karenaku..Biar kusimpan dukaku di ujung hatiku..karena ku terlalu menganggumimu..Maaf bila ku telah menyiksamu dengan rasaku..
Sagah Aditama : Sekali lagi aku sampaikan padamu, aku tak mampu melihatmu sedih, aku tak mampu, kau hilang dari segala nyataku pun aku tak mampu, harus bagaimana kah aku menyikapinya? Wahai perempuan semu?
Tifa Nurul F : pujanggaku...perempuan semu mu ini terlalu rapuh...kau tau aku hidup dalm kubangan kesedihan...dimana lumpur akan silap menempel rekat dalam jiwaku..namun..keindahan raga dan pesona birumu..telah menghadirkan kesukaan dalam rasaku..berkas kasihmu telah terangi gelapnya Tifa Nurul F : pujanggaku...perempuan semu mu ini terlalu rapuh...kau tau aku hidup dalm kubangan kesedihan...dimana lumpur akan silap menempel rekat dalam jiwaku..namun..keindahan raga dan pesona birumu..telah menghadirkan kesukaan dalam rasaku..berkas kasihmu telah terangi gelapnya
Sagah Aditama : begitukah sebenarnya apa yang kau rasa, maafkan aku yang semena-mena menyebutmu. mungkin pergantian untuk dirimu ku jadikan "perempuan bathin" kau selalu membathin dan menginginkan pilu mu sendiri dan untuk sendiri, semoga kasihku tetap melekat di hatimu dan aku mampu menyelaraskannya dengan kesabaranku untuk tak berpegang akan ego ku yang sangat berlebih mencintaimu.
Tifa Nurul F : pujanggaku...pujanggaku...pujanggaku...ksih yang kau tebar dalam jiwaku mampu hilangkan kepiluanku..pujanggaku...terimalah suka cita yang ku hatur padamu..terimalah kumpulan rasa cintaku yang ku persembahkan hanya padamusebagai tanda terima kasihku..akan semua cinta yang kau hujankan hanya untukku..
Sagah Aditama : Tapi sayangku, kenapa kau acuhkan aku? Setelah kemarin aku memaksamu untuk bercerita tentang sedihmu, dan aku kini lebih tersiksa Sagah Aditama : Tapi sayangku, kenapa kau acuhkan aku? Setelah kemarin aku memaksamu untuk bercerita tentang sedihmu, dan aku kini lebih tersiksa
mengacuhkanmu..bukan pula ku menghindar darimu..tapi...ketahuilah sayangku..tentang kesedihanku hanyalah secuil rasa yang hinggap dalam hatiku..bukan ku tak mau berbagi pilu denganmu..tapi aku hanya tak mau kau pun kan ikut tersengat oleh rasa itu..baiklah sayangku...jangan kau merana lagi karena ulahku..karena ku kan berikrar padamu tuk berbagi setiap suka dan duka yang hinggap di hidupku..karena kuterlalu mencintaimu..
Sagah Aditama : kalau seperti itu, ya sudahlah. aku tak lagi putus asa dalam tabah sabarku, akan ku tunggu hingga kau benar mengerti. akan kesemuanmu dan kebathinanmu yg penuh misteri. aku cinta padamu. syukurlah jikalau cintaku masih berikrar di hatimu, mungkin saat yang tepat nanti kita kan berjumpa dan kembali seperti yang dulu. amien. semoga saja. .sayangku, maafkan aku. maafkan cintaku yang berlebih padamu.
Tifa Nurul F : sayangku...mari kita jaga rasa ini..rasa cintamu padaku dan rasa cintaku padamu..hingga tiba saatnya kita stukan rasa ini..dalam ikatan suci yang telah kita nanti..walau nanti riak atau mungkin ombak Tifa Nurul F : sayangku...mari kita jaga rasa ini..rasa cintamu padaku dan rasa cintaku padamu..hingga tiba saatnya kita stukan rasa ini..dalam ikatan suci yang telah kita nanti..walau nanti riak atau mungkin ombak
Sagah Aditama : Terimakasih atas cintamu sayangku, aku kan selalu menjaga cinta kita, Insya Alloh.
Sagah Aditama Januari 2012
Prakata Sederhana Pasangan itu tidaklah harus, tapi perlu. Sekedar
pelengkap hidup dan Tuhan pasti memberikannya. Karna sebelumnya sudah tertuliskan dalam lembaran waktu sebelum raga menatap dunia.
Sagah Aditama Mei 2012
Raja Catur : Bangsa Antah Berantah
Ribuan jejak palsu tertinggal di wajahku Setelah semalam ku bermimpi menjadi raja negeri ini Pagi ini aku basuh muka sebersih bersihnya hingga tiada lagi yang tertinggal dari mimpi semalam Tapi rasanya jejak itu masih melekat rekat tak mau pergi Sepertinya kaki kaki itu terselip racun dusta di setiap porinya Terselip politik petaka Tersirat cacadnya sebuah persaingan bangsa Lama aku berkaca Mencoba mengambil sebuah arti dari keanehan mimpi ini
Dalam benak tersirat Apakah raja dalam kenyataan sama seperti raja dalam permaianan Menjadi raja dalam papan catur Hitam puith jalan menuju kemenangan Patih membabi buta mencari mangsa Peluncur bentrok dengan kuda Dan benteng hilang jatuh ke tetangga Gerak langkah raja santai menyematkan kata Dan pion pion mengurung dan menginjaknya Ternyata ada patih moncong putih di belakangnya Berkumpul dan tempur
Sagah Aditama April 2012
Prakata Sederhana Orang yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME,
maka dia berfikir bahwa ada hidup setelah hidup. Dan jika orang itu tidak meyakini bahwa ada hidup setelah hidup, maka dia berfikir bahwa hidup adalah dunia dan dunia adalah uang dan uang adalah segalanya.
Sagah Aditama April 2012
Batik Bintang Benang biru merajut langit malam tanpa bulan
Hanya terlihat sekumpulan bintang yang merasi Menyulam batik membentuk mimpi Mimpi malam yang mengisyratkan harapan
Harapan esok dengan nuansa elok Menggapai mimpi yang mungkin akan terjadi Mimpi berpelukan dengan sosok bidadari Bidadari dewi penabur inspirasi
Bidadari malam pemberi ucapan Tiuplah aku dengan nafasmu yang pelan Bawalah aku kedalam mimpi bersama bintang Bintang-bintang yang telah berubah menjadi batik impian
Yang tak akan pudar meski malam nanti hujan Selamanya batik ini milik kita bersama Batik ini akan ku kenakan ketika kita duduk berdua Sampai senja dan sampai malam terbenam
Sagah Aditama April 2012
Dermaga Asmara Aku adalah bahtera
Berlayar di samudra asmara Meniti setiap ombak yang lewat Cukup lama tak mendarat Ingin rasanya berlabuh di dermaga Untuk rehat sejenak
Terlihat jauh di sudut selat Dermaga molek lagi cantik Menebar senyum manja Melambaikan bendera merah jingga Merayu dengan sinyal asmara Lantas ku dekati dia
Berlabuhlah aku di dermaga hati Dengan nuansa kolbu penuh imaji Imaji tentang nyamannya bersama Bersama dia memadu cinta Bercinta denganmu kasih Melayang aku terbuai dalam pelukan
Kenyamanan ini tak ingin lekas hilang Peluklah aku dengan asmaramu Jerat aku dengan rantai besi Aku ingin tetap di sini
Menghabiskan hari sampai mentari pergi Bersamamu keindahan bagiku
Sagah Aditama April 2012
Prakata Sederhana Semua itu perlu musyawarah mufakat, untuk
mengambil keputusan bersama dan mencari solusi agar bisa berjalan lebih baik yang sesuai dengan keinginan bersama.
April 2012
Veronika Cinta Nusantara : Iwan Fals, Gombloh
Menikmati untaian lagu lama Harmoni veronika Bang Iwan Sertakan lagu Gombloh yang menawan Menyatakan Cinta nusantara
Malam ini sungguh nikmat kawan Bercengkrama dengan asap rokok Sembari menyruput kopi hitam manis Semanis wajah ketika meresapi lagu mereka berdua
Sagah Aditama April 2012
Prakata Sederhana Jangan buat orang lain menunggumu, jika kamu masih
bisa datang lebih awal. Dan jangan pernah mengarap kedatangan orang lain jika anda sendiri tak pernah mengerti bahwasanya orang tersebut tengah menunggumu.
Sagah Aditama April 2012
Prakata Sederhana Orang berperilaku baik, bicaranya juga pasti baik.
Tapi orang pintar berbicara baik, belum tentu perilakunya baik.
Sagah Aditama April 2012
Oh Dewi, Aku Rindu Kala rindu menggebu
Wajahmu membayangi setiap detik waktu Selalu saja mengikuti kemana kaki ini pergi Kau memang sang belahan hati
Rindu aku padamu Dewi Dewi cinta pencuri hati Ingin jumpa menatap senyummu Mengukir merah di bibir manismu
Rindu aku tak terhingga Sungguh membuatku gundah gulana Oh Dewi ku Ku kecup fotomu dan berharap bertemu
Sagah Aditama April 2012
Hai Gadis Terlintas manis di seberang sana
Tahukah kamu hai gadis Aku diam-diam mengintipmu di balik jendela Mungkin hanya dengan ini aku mengagumimu gadis
Hai gadis Aku melihat fotomu menawan sangat Di balik jendela waktu aku sedikit mengintip manismu gadis Mungkin hanya dengan ini aku melumat cantikmu sayang
Hai sayang Kau jauh di sana berbeda waktu Aku akan tetap mengintipmu Sampai kau balas senyumku di bawah jendela
Sagah Aditama Maret 2012
Kata termanis kata termanis yang pernah aku sampaikan padamu
adalah aku cinta kau apa adanya. semoga tak akan pernah ada lawannya, darimu ataupun dariku. kau dan aku untuk selamanya sayang. genggam erat tanganku, dekaplah jari-jemariku dan katakan "kamu adalah imamku,sepanjang hidupku hanya bersamamu"
kitalah satu hati satu cinta, gumam bisik lirih detak jantung yang seirama
Sagah Aditama Oktober 2011
Rindu Subuh Dibantaran Sungai Dipinggiran sungai kecil lagi dangkal,
Seorang pria senja dengan mata sayu, Berdiri menundukan raganya yang telah renta, Sembari melamun dia menangis sendu,
Lantas ia berkaca dengan air yang jernih, "Aku juga pernah gagah" ujarnya, Sambil memegang erat tongkatnya, Dia seperti merasakan aroma hawa, Yang menyelusuri tubuhnya, Namun itu hanya bayang semu yang tak nyata,
Wajahnya yang keriput menambah aroma sedih, "Aku ingat kala disini, Bercerita manis, bercumbu rindu. Seraya nikamti segar subuh sebelum pagi. Dengan seorang istri, tetapi kini dia telah pergi" Bibirnya bergumam sembari menangis, Air matanya pun menetes diantara aliran sungai.
Ternyata Dia tengah rindukan Istrinya yang telah mati, Disini Sang Istri tenggelam, Terpeleset batu kali, Setelah mandi subuh sebelum pagi.
Hidup seorang kakek tua, Dengan tulangnya yang rapuh, Sepi sendiri, Tanpa seorang kekasih.
Didadanya, Mendekap baju kebaya yang telah lusuh, Menyatakan rindu yang menggebu, "nanti aku kan menyusulnya di surga" Gumamnya lirih.
Sagah Aditama Oktober 2011
Aku Terlalu Sering Lupa Nikmatnya karunia Tuhan,
Terkadang Aku lupa dengannya, Saat aku jatuh dan kecewa, Aku selalu berlebih mengingatnya, Sesampau penuh otak serta jiwaku, Dengan kekecewaan itu, Maafkan Aku ya Tuhan, Hinanya Aku ini, Tak mengingat indah, Namun selalu saja ingat saatku kecewa, Bawasanya itu coba lagi hikmah, Harapku Engkau Mengampuni Dosaku, Ya Tuhanku, Meminta penuh iba.
Sagah Aditama Oktober 2011
Sebuah penantian rindu semampai menghantui kalbu,
aku ingin jumpa denganmu wahai kasihku, kapan engkau kembali mengukir cinta dihati, aku disini sepi tanpamu, aku lumpuh tanpamu, sayangku, dimana dirimu sayang, roman yang kuciptakan dulu, ingin aku ciptakan kembali, dan kan ku sematkan dihati mu, agarkan kau ingat aku, sudah kucari engkau, di surga, dalam mimpi, dalam impianku yang tertunda, sudahku lewati meski tanpa waktu, karna aku sungguh rindu padamu Cintaku, sayang, aku kan setia menanti sesampai nanti nyawaku pergi.
Sagah Aditama Oktober 2011
Hai Sahabat hai sahabat yang mungkin tengah merasa lelah, letih,
lesu, pusing karna masalah yang tak kunjung hilang terselesaikan. saya punya sebuah solusi. mungkin bermanfaat bagi sahabat semua. solusinya adalah, tetap fokus, jangan pernah memikirkan hal yang membuat putus asa. berfikir positif, bawasanya itu adalah cobaan yang pasti kan kau dapatkan hikmah yang hebat. melangkahlah apa adanya, jangan engkau menyikapinya terlalu berlebih, kedewasaan diri akan segera membantu menghapus penatmu, saat kau dapatkan sebuah solusi dalam hening pusing yang kau dapatkan, utamakan selalu percaya diri. bahwa aku pasti bisa tapi jangan pernah ambil sebuah jalan yang dapat rugikan orang lain, berakibat tidak baik nantinya. taukah sahabat tentang kesabaran? kesabaran itu bukan berarti lama. kesabaran itu jangka waktu minimum terselesainya sebuah masalah, jikalau engkau menyelesaikannya kurang dari itu, mungkin buntut sebuah masalah kan datang hampiri, pikirkan sebelum bertindak.
utamakan terang meski jauh, kau masih bisa melihat dengan jelas. jangan kau ambil dekat namun gelap, dan kau tersesat karna kebutaan ego.
Sagah Aditama Oktober 2011
Berdirilah Engkau yang menangis,
menangislah sesampai lepas penatmu, lepaskan segala gundah yang menyempit diantara sendi tulangmu, setelah kau selesai menangis, renungkanlah... karna apa kau menangis, carilah sudut masalah dikelopak mata, hapus dan bersihkan segala noda yang ada, setelah kau dapatkan sebuah solusi, cepatlah berdiri, berlarilah, lakukanlah apa yang hati nurani sampaikan, dan tersenyumlah ketika kau selesaikan.
Sagah Aditama September 2011
Seperti Mati seolah pergi rohku,
melayang tak beratur, terhempas di kegelapan, tertimpa batu mahkota batinku.
angin tolonglah aku, lepaskan penat yang menimpa, hembuskan lirih merdu senandung nada, ataukah aku perlu cinta.
cinta oh cinta, mereka menilaimu tak sempurna, jadikanku ragu tentangnya, sang angin, mohon tiupkan benih dalam jiwa. agarkan tak pupus lagi raga.
Sagah Aditama September 2011
Tiada Judul di Puisi Ini berpangku lalu dalam titik semu waktu,
memutar jarum kembali seperti yang dulu, sesal tiada arti dimasa senja nanti, tak selalu pagi yang kan menemani,
teriakanku melalui bisik merintih, berbisik lirih menggema hati, masih adakah celah dibawah akar ilalang? tanyaku frustasi, hadapi nyawa yang lelah, mencoba tanya dalam senandung perih,
ternyata sesalku tak ujung putih, masih tetap hitam, walau ku coba cerahkan, berlari atau kan mati berdiri?
September 2011
Separuh Jiwaku Pergi Separuh rohku pergi,
Meninggalkan sepi yang menghapus euforia hati, Menghapus senyum tinggalkan sedih, Sepi terjerat jaring yang lusuh, Aku disini serasa pilu membatin risih ingin pulang, Menyambut fitri dengan tangis salah, Sujud hormat, Memohon maaf, Membasuh kaki orang tua tersayang, Keluarga, Sambut aku dengan senyum dipagar pintu rumah, Bukan hanya rohku saja yg pulang, sejatinya ragakan nyata memeluk sayang.
Sagah Aditama Agustus 2011
Taubat Nasuha terjerat aku,
terkapar aku, luluh lantah tersapu debu, disini dalam hening, merenungkan... apa salahku?? berkaca aku dibalik kotornya raga, aku malu, aku takut dengannya, ampuni aku sang maha kuasa, hambamu yang hina, taubat nasuha.
Sagah Aditama Agustus 2011
Manis Getir manis getir paru-paruku,
menghirup nafas dunia yang semakin pahit saja, inginku rubah itu, tak mungkin jika hanya syair saja, dengan kebajikan tanpa ada kemunafikan, tanpa ada yang dibalik kelambu, namun menyimpan senjata, hapus prinsip saling menjatuhkan,
ini negriku, negeri si rakus, rakus harta rakus tahta, hukum hanya sekedar barisan kata,
tak sepantasnya! sakit aku melangkah, melangkah di negeri kaya namun miskin hati, memilukan...
Sagah Aditama Agustus 2011
Bingkisan Berbunga Setetes Embun jatuh berlinang
Dari serangkaian bunga Matahari di pagi hari Basahi tanah suci Kuasa sunyi yang slalu bekerja, Menggerakan detik-detik waktu, Menciptakan Bidadari, Teramat anggun, Disaat hari terindah tlah terulang, Kasih sayang memberi rias di wajahnya, Dengan belaian Cinta Tuhan membuatnya bercahaya, Dengan baris-baris ayat suci Nya Seorang pria berdiam di sana Menulis kata-kata Indah Tuk sang Bidadari Di dalam bingkisan berbunga
Sagah Aditama Agustus 2011
Malu Mencinta Aku tulis cinta dengan tinta kerinduan dibalik bunga
layu, tertanda kasih di mahkota, membuat luluh rasa ini, malu aku.. Dia tatap aku, memanja meminta, senyumnya membalikan mukaku, aku malu. Salah tingkahku dihadapnya. Ketika aku lukis rupanya yang jalma, oh.. Mempesona. Dan kini aku tak malu menatap gambarnya. Aku memang pengecut cinta.
Sagah Aditama Agustus 2011
Ah terkadang aku ingin cinta bersemi dalam kalbu jiwaku,
kadang jua aku tak ingin itu, manis getir kaldu cinta, terkadang manis terkadang pula getir jiwa.
seperti kapas dalam badai tercabik cabik hingga inangnya, seperti surga terbayang dalam bercinta, begitu manis!
ah...??? kenapa pikirku mendekam relung tersingkir, tak perlu
saat ini, serasa ingin ku saat ini, sisi lain mengajakku, bimbang dalam angan, biar saja menghampiri, jangan sampai nafsu itu lagi, yang hanyut kan mu dalam dosa.
sebaris puisi sambut pagi. Sagah Aditama Mei 2011
Mimpi Malam menangku dalam mimpi malam,
merasuk fajar dibalik ranum embun, memastikan pergi dari nyata, sesal menggunung hati ini semu,
kelabu kelam nyataku, membuat lalai senyawa rohku, hidup hanya dalam mimpi sesaat, meski menang, aku menangis merintih nyata, lemah aku, tersungkur dalam mimpi saja,
tersudut aku di ujung malam, tak sampai fajar lagi, hanya malam dan malam, mimpi dan mimpi.
Sagah Aditama April 2011
Kasih Kasih,
diantara dua hati, semerbak mewangi nuansa jernih, melayang jauh dg sayap sayap cinta, terbang tinggi menembus dunia mimpi, melukis merangkai cinta, cipta buah nurani dg belai lebut senyum, mereksmi memberi warna nyata, kasih cipta indah dunia dua insan berhati, berawal cinta. Berjalan dengan tulus,
cahya pesona rangkai jiwa, hingga akhir nyata. Harap nyata, dari Mimpi cinta jalinan dua insan.
Berawal mimpi, dg nyata suci indah jalani detik waktu. Sagah Aditama November 2011
Goresan anak jalanan Menulis sebuah kata
Kata-kata Indah nan Suci Yang terucap dari Hati Kala malam kelam Petikan gitar Hiasi kesunyian Dengan Angin tertiupkendang Batupun terdiam Terhempaslah dedaunan Di tengah jalan Menusuk tulang Tetaplah dia terbaring Dengan kaki berlumuran Darah kehidupan Tak risau Walau tak ada kasih sayang Walau Goresan anak jalanan Yang tak berarti Terbuang di lembah Hitam
Sagah Aditama Oktober 2010
Helai Rambutmu Ku helai rambutmu
Seperti angin menghelai rambutmu Dengan hembusan yang lembut penuh kasih Dan cinta, Di selimuti rasa sayang Tulus ikhlas dan sukarela
Sagah Aditama Agustus 2010
Senandung Lagu Cinta Senandung lagu cinta,
Bergema di sebuah desa, Membuat irama, Di setiap hembusan nafas menghela, Terdengar mimpi, Mimpi yang indah di malam sunyi, Membuat hati ini tersipu malu, Saat kau tersenyum, Dan menatap mataku Yang saat itu, Hatiku tengah berharap kehadiranmu, Di suatu sisi jiwa yang kelabu, Luluh oleh waktu, Waktu yang terus berjalan di bimbing batu.
Sagah Aditama Juni 2010
Bulan Bagai Bulan yang hilang
Di telan kegelapan Sinarnya terabaikan Jika langit terang di kedinginan malam Selalu ada bintang yang menemaninya Melaksanakan tugas mulia
Tapi tetap tak ada yang peduli Tak seperti dulu lagi Ketika bocah-bocah bernyanyi ria Di tengah indahnya bulan purnama
Sagah Aditama Juni 2010
Harap senyum di kala mentari hilang berkatalah sanubari ku. "bertahanlah, kau lebih mengerti tentang mentari yang
hilang karna awan terlihat kelam" saat itu q tengah terengkuh rasa yang melilit. terjatuh q di sela simpang nafas yang seolah terhenti. seraya indra raga q berbisik di kala mentari hilang
terlahap kelam awan. "senja mu penuh harmoni dengan sang cahya hidup
mu, dan rembulan nanti kan tersenyum mnatap mu dan
juga bintang kan tebar senyum. langit pun takan menangis lagi" saat ini.kala q
melewati malam.dan ku rasakan itu. seperi langkah ku nanti. harap ku Sagah Aditama Oktober 2010
Kamu Setiap kuucap pujian untukmu.Kamu selalu jauh lebih
indah dari setiap ucapanku.Setiap aku diam dan memperhatikanmu.Kamu selalu menjadi ucapan indahku untuk diriku.Dan pujian terbaiku adalah kamu....
Sagah Aditama Oktober 2010
Getar Hati Getaran Hati mengingat Allah
Ilmu-ilmu, obat penghapus dosa Ma’rifat obat hati mereka Mereka adalah Kunci pembuka gudang-gudang hikmah Allah Rembulan yang bersinar adalah Iman mereka Cahaya adalah Panglima mereka Dan Dia itu Junjungan seluruh umat manusia Nabi besar Muhammad SAW Buah suci dari pohon yang di berkati Berpangkal tauhid, bercabang Taqwa
Sagah Aditama Juni 2010
Malam Rindu Kala mata kan terpejam
Angin berhembus kencang Menyentuh mata Sesaat ku lihat Bayanganmu tersenyum Di kala ku merindukanmu Menyejukan hati Menyejukan jiwa Dimalam indah kelabu Bulan Bintang Ku ingin terbang Bersamamu Menghiasi malam Sejuta harapan Bisa melihatmu Walau sekejap Anugerah bagiku Inilah kata hatiku
Sagah Aditama Juni 2010
Cinta Hilang Bersemi Kembali Embun pagi menghilang
Mentari bersinar lagi Dapatkan kau rasakan Cinta bersemi kembali Alampun tersenyum Mendapatkan kesegaran Kebahagiaan sirna Kini tumbuh kembali Cinta yang dulu tlah hilang Ditelan kegelapan Kini tlah bersinar Menyinari hati dan cintaku Yang terluka
Juni 2010
Nur Alif Kedamaian itu datang dari ulu hati bersih
Sebagian dari iman ada dalam jiwa bathin putih Seputih cahaya nurani tanpa iri dan dengki Dan malaikat akan senantiasa datang dikala hitam memekat Untuk memberikan NUR agarkan menjadi ALIF yang lurus
Cahaya kedamaian tak akan pernah datang Tanpa kebersihan dalam putihnya jiwa dan raga
Kedamaian ada dalam jiwa yang putih bersih Di dapat dari bathin yang senantiasa memberi Memberi pujian terhadap meraka yang pantas di puji Tidak mencela dengan diri yang tercela Dan selalu menebar kebaikan terhaadap sesama
Kedamaian ada ketika Malaikat bersama kita Dan malaikat akan datang kepada mereka yang membersihkan dirinya
Sagah Aditama July 2012
Bertunangan Dengan Waktu : Untuk Aku