IAPPI WASKITA SISTEM JALAN PRACETAK
PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN
SISTEM JALAN PRACETAK SpRigWP
PT. WASKITA BETON PRECAST, Tbk.
Tangerang | 17 Mei 2017
Didit Oemar Prihadi
SpRigWP
SISTEM PERKERASAN KAKU BETON BERTULANG MENERUS
PRACETAK PRATEKAN UNBONDED “SpRigWP”
(Sistem Perkerasan Rigid Waskita Precast)
(Continuously Rigid Pavement RC Precast Prestress Unbonded System)
merupakan
Suatu inovasi baru perkerasan kaku beton bertulang menerus (continuously
Reinforced Concrete Pavement/CRCP) dengan Pratekan Unbonded (Prestress
Concrete Pavement/PCP) yang dibuat dalam bentuk modul panel-panel
pracetak. Panel-panel pracetak yang disusun menjadi perkerasan kaku
menerus ini menggunakan suatu sistem sambungan khusus hasil inovasi
terbaru yang disebut dengan dowel aktifator
*) Proses Pendaftaran Paten di Haki
Latar Belakang
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH NASIONAL
2015-2019
1. Membangun Konektivitas Nasional Untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan
a. Meningkatnya kemantapan jalan nasional menjadi 100 %, jalan provinsi menjadi 80 % dan
jalan kabupaten/kota menjadi 70 % melalui pembangunan jalan baru sepanjang 1.807 Km.
b. Pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km serta memperbaiki jalan (preservasi)
sepanjang 46.770 km di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusantara, Maluku
dan Papua.
2. Peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknologi
a. Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek
yang mendukung
- daya saing sektor produksi barang dan jasa
- keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam
- penyiapan masyarakat Indonesia menyokong kehidupan global
b. Meningkatnya ketersediaan faktor input bagi penelitian, pengembangan dan penerapan
iptek yang mencakup sumber daya manusia, sarana prasarana, kelembagaan, jaringan
dan pembiayaannya.
3. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan Kota
a. Memperbesar rasio jalan kota minimum 10 persen dari luas wilayah sepanjang
memungkinkan.
b. Pengembangan kapasitas dan kualitas jalan yang mempertimbangkan aksesibilitas
masyarakat terhadap transportasi publik.
c. Penataan kembali status jalan nasional di perkotaan.
Latar Belakang
M
A
S
A
L
A
H
• Pertumbuhan jalan tidak mampu menampung pertumbuhan kendaraan
• Dampak kemacetan menjadi pemandangan yang biasa yang merugikan
•
•
•
pengguna
Perkembangan teknologi konstruksi masih terbatas pada perkerasan lentur dan
teknologi perkerasan kaku cast in situ (realtif sedikit pada jenis pracetak)
Kondisi struktur geografis dan jenis karakteristik tanah
Kendali yang sulit antara kekuatan konstruksi dengan beban berlebih
• Sistem beton pracetak adalah sistem yang memberikan kualitas yang baik,
S
O
L
U
S
I
•
•
•
waktu yang cepat dan ekonomis
Pengembangan inovasi sistem beton pracetak yang diajukan merupakan
kompilasi dari berbagai referensi dan pengalaman yang ada.
Sistem beton pracetak telah juga diterapkan untuk konstruksi jalan, dengan
berbagai detail, metoda, dan performa aktual
Perlu suatu metoda perbaikan yang cepat dengan mutu yang terjamin
Jenis Kerusakan
Kemacetan Akibat Pekerjaan Konstruksi Jalan
Perkerasan Kaku & Perkerasan Lentur
Jenis Perkerasan Kaku
2. JOINTED REINFORCED CONCRETE
PAVEMENT (JRCP)
1. JOINTED PLAIN CONCRETE PAVEMENT
(JPCP)
Perkerasan kaku bersambung dengan
tulangan wire mesh
Perkerasan kaku bersambung tanpa
tulangan
•
•
Jarak/panjang cross join 5m – 6m harus
dipasang tulangan polos dowel bar
Jarak/lebar long join 3m – 4m harus dipasang
tulangan ulir tie bars
•
•
Wire mesh = 0,15-0,25 A (luas penampang)
Tulangan wiremesh sebagai tulangan muai susut
untuk mencegah keretakan maka cross joint lebih
panjang daripada JPCP 9 m – 12 m yang harus
diberi tulangan polos dowel bars dan long join 3 m
– 4 m tulangan ulir tie bars
Jenis Perkerasan Kaku
3. CONTINUOUSLY REINFORCED CONCRETE
PAVEMENT (CRCP)
4. PRECAST PRESTRESSED CONCRETE
PAVEMENT (PPCP)
Perkerasan kaku menerus dengan tulangan
•
•
Tulangan = 0,6-0,8 A (Luas penampang)
Tanpa dowel dan Tulangan berfungsi
mengurangi retak struktur
Perkerasan kaku beton segmen menerus dengan
tulangan yang menggunakan kabel-kabel pratekan
guna mengurangi pengaruh susut, muai dan
lentingan akibat perubahan temperatur dan
kelembaban.
Precast Pavement Indonesia
• Ada beberapa detail yang dikembangkan oleh beberapa
investor, namun ada dua kasus penerapan pada jalan
umum yang signifikan
Jalan Raya Cakung-Cilincing Jakarta
• Beton K 500
• Pretension di arah panjan g
• Posttension di arah pendek
• Disambung dengan dowel di arah panjang
• Disambung arah pendek dengan post tension.
• Relatif tahan lama (sudah 7 tahun) jika terletak di tanah
yang cukup bagus
Referensi Precast Pavement
• PCI Amerika
- Pelat satu arah prestress
- Pelat dua arah prestress
- Bagian dasar dibuat rata
• Jepang
- Pelat satu arah r/c, satu arah lain r/c
- Dasar tidak harus rata, elevasi pelat di stel, celah antar pelat
pracetak dan sub grade di grout
• Pada kedua referensi harus ada tulangan susut
Desain SpRigWP
• Beton tebal 15 - 25 cm dengan tulangan diperhitungkan pada kondisi handling dan
•
•
•
•
•
•
•
•
ereksi, kemampuan menahan beban rencana
Beton mutu ‘tinggi’ > K500 agar proses pemasangan bisa lebih cepat dan kualitas
permukaan tidak mudah hancur
Untuk peningkatan jalan, pemasangan menggunakan pola Jepang, dimana kondisi
jalan original tidak usah dibobok, pelat dipasang di atas, di set levelnya lalu dilakukan
grouting untuk mengisi celah jalan pracetak dan
Penggunaan sambungan dowel aktifator, agar jika ada overload, kerusakan terpusat
di dissipater sehingga mudah diperbaiki
Jenis sambungan adalah sambungan lemah, dimana bila terjadi beban lebih,
kerusakan terjadi pada sambungan (dowel sebagai sikring)
Sistem ini memiliki kemampuan adaptasi pada kondisi ideal (CBR>6%) maupun tidak
ideal.
Baja tulangan yang dimiliki mencegah retak susut
Memiliki sistem pratekan unbonded per panel, sehingga apabila ada kerusakan pada
salah satu panel maka panel lainnya tidak akan kehilangan gaya pratekan dan
mampu merecovery bila terjadi deformasi akibat beban berlebih.
Mudah untuk dilakukan pemasangan dan penggantian panel karena menggunakan
sistem sambungan khusus pendisipas
Lebar Lajur
Beberapa peraturan untuk penentuan lebar lajur jalan di Indonesia :
1. No. 007/BM/2009 : Geometri Jalan Bebas Hambatan Untuk Jalan Tol
Di gunakan lebar Panel = 3.6 m / 2 = 1.8 m
Lebar Lajur
2. No. 038/TBM/1997 : TATA CARA PERENCANAAN
GEOMETRIK JALAN ANTAR KOTA
Desain Pemodelan SpRigWp
2 Tipe
TAMPAK ATAS
1. Panel ukuran 12
m x 1,8 m
Tebal 200 mm
dan 180 mm
2. Panel ukuran 12
m x 3,6 m
Desain Pemodelan SpRigWP
Tul. D16
PC Wire dia.
12,7 mm
Fungsi Sambungan :
•
Mengendalikan kekuatan
dan retak akibat susut muai
dan beban lalulintas
•
Mempercepat dan
mempermudah pelaksanaan
•
Mengakomodasi deformasi
akibat beban dinamis
kendaraan
•
Mendistribusikan gaya dalam
yang terjadi diantara panel
Fungsi Tulangan :
•
Membatasi lebar retak dan
mempunyai kekuatan
memikul beban kerja
•
Menahan beban lentur saat
handling dan beban kerja
•
Mengatasi susut muai
karena suhu
•
Khusus, Tulangan prategang
untuk memulihkan
deformasi saat beban
berlebih / terjadi kerusakan
dibawah perkerasan
Metode Produksi SpRigWp
Metode Set Up Panel SpRigWP
Metode Set Up Panel SpRigWP
Uji Coba Pemasangan Di Klaten
Life Cycle Cost
1
5
10
20
15
Biaya Initial (i) :
R R R R
K
R R R R
K
R R R R
K
K
Biaya Awal Konstruksi berupa
subgrade, pondasi, perkersan,
drainase, sarana prasarana, dll
i
Pemeliharaan Rutin (R) :
Perkerasan kaku cast in situ
Penggantian sealent,
Penutupan retak,
Penggantian sambungan, dll
1
5
K
i
10
K
15
K
Perkerasan kaku SpRigWP
20
K
Pemeliharaan Berkala (K) :
Perbaikan/pembongkaran perkerasan
yang rusak
Penggantian sealent,
Penutupan retak,
Penggantian sambungan, dll
SpRigWP & Konvensional
Uraian
Perkerasan SpRigWP
Perkerasan Kaku Konvensional
Tebal Beton
18 cm dan 20 cm
s.d. 40 cm
Mutu Beton
K-500
K-450 ( Fs 45)
Sambungan
Menerus
Interval 4 m, dengan Dowel
Bisa segera dibuka
7 hari
30 tahun
30 tahun
Susut Muai
Tulangan berfungsi menahan susut muai
Segmental dengan siar dilatasi
Tegangan
Tersebar secara merata pada semua bagian
segmen
Sisi luar Segmen mengalami tegangan yang
lebih besar, sehingga dipasang dowel
Precast
Cast In Situ
970 ribu/m2 (21 juta per panel ukuran
1,8x8x0,18 m)
640 ribu/m2 (2 juta/m3)
Pembukaan Untuk Lalu
Lintas
Umur
Metode Konstruksi
Initial Cost Beton (diluar
base dan subbase)
Pemeliharaan
BERKALA setiap 10 tahun
- Pergantian hanya pada panel yang rusak
- Setiap 10 tahun, penggantian slab (panel
rusak) sekitar 20 %
BERKALA setiap 5 tahun
- Penggantian sealent sambungan
- Sealing retak permukaan
- Pada tahun ke 10, pemeliharaan
berkala bias dengan overlay hotmix 5
cm. Selanjutnya tahun ke 11 s/d ke 30
dilakukan pemeliharaan rutin tiap tahun
dan berkala tiap 10 tahun.
Sambungan
Sambungan dirancang sama atau lebih besar
kekuatannya dengan tulangan utama
Sambungan dengan batang pengikat dibuat
saat pelaksanaan
Uji Kekuatan Sambungan Dowel Aktifator
f
Kekuatan Tarik Maksimum Aktual ( fu )
fu
> 0,25 fy
Putus
fy
Kekuatan Leleh Aktual ( fy )
< 1,3 fy
fy nominal
dy
DAKTILITAS ( m ) =
dmaks
dmaks
dy
d
( 4 s/d 10 )
Uji Kekuatan Lentur Panel SpRigWP
P
Maksimum
Pu
Leleh
Py
Retak awal
Berat sendiri
d
dy
du
Retak awal
Uji Kekuatan Geser Panel SpRigWP
Retak Awal
P
Maksimum
Leleh
Pu
Py
Retak Awal
d
dy du
Solusi Intergratif
Subgrade CBR < 2.5%
(Gambut, Organic Clay)
Cerucuk Matras Beton
Sub base dan embankment
Mortar Busa
Solusi Intergratif
Subgrade, Subbase, Beban terkendali - PPCP
Subgrade, Subbase, Beban kurang terkendali - PCP SpRigWP
Beton Non Pracetak cor di tempat
Penutup
PERMASALAHAN :
RETAK susut muai
SISTEM PERKERASAN KAKU
BETON BERTULANG
MENERUS PRACETAK
PRATEKAN UNBONDED
(SpRigWP)
SAMBUNGAN hancur
Beton Pracetak Prategang
BEBAN tidak terkontrol
dan merusak semua
bagian
DAMPAK :
Umur rencana tidak
tercapai
Biaya perawatan tinggi
Lalu lintas terhambat
KEUNGGULAN :
Konstruksi dapat
mengendalikan beban lebih
Mengatasi kerusakan dengan
terpenuhinya syarat minimum
(adanya tulangan susut, mutu
terkendali, alat sambung
sebagai sekring , dll.)
Konstruksi cepat dan tepat
Umur rencana bias tercapai
Biaya perawatan rendah
Lalu lintas tidak terhambat
Terima kasih
SISTEM JALAN PRACETAK SpRigWP
PT. WASKITA BETON PRECAST, Tbk.
Tangerang | 17 Mei 2017
Didit Oemar Prihadi
SpRigWP
SISTEM PERKERASAN KAKU BETON BERTULANG MENERUS
PRACETAK PRATEKAN UNBONDED “SpRigWP”
(Sistem Perkerasan Rigid Waskita Precast)
(Continuously Rigid Pavement RC Precast Prestress Unbonded System)
merupakan
Suatu inovasi baru perkerasan kaku beton bertulang menerus (continuously
Reinforced Concrete Pavement/CRCP) dengan Pratekan Unbonded (Prestress
Concrete Pavement/PCP) yang dibuat dalam bentuk modul panel-panel
pracetak. Panel-panel pracetak yang disusun menjadi perkerasan kaku
menerus ini menggunakan suatu sistem sambungan khusus hasil inovasi
terbaru yang disebut dengan dowel aktifator
*) Proses Pendaftaran Paten di Haki
Latar Belakang
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH NASIONAL
2015-2019
1. Membangun Konektivitas Nasional Untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan
a. Meningkatnya kemantapan jalan nasional menjadi 100 %, jalan provinsi menjadi 80 % dan
jalan kabupaten/kota menjadi 70 % melalui pembangunan jalan baru sepanjang 1.807 Km.
b. Pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km serta memperbaiki jalan (preservasi)
sepanjang 46.770 km di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusantara, Maluku
dan Papua.
2. Peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknologi
a. Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek
yang mendukung
- daya saing sektor produksi barang dan jasa
- keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam
- penyiapan masyarakat Indonesia menyokong kehidupan global
b. Meningkatnya ketersediaan faktor input bagi penelitian, pengembangan dan penerapan
iptek yang mencakup sumber daya manusia, sarana prasarana, kelembagaan, jaringan
dan pembiayaannya.
3. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan Kota
a. Memperbesar rasio jalan kota minimum 10 persen dari luas wilayah sepanjang
memungkinkan.
b. Pengembangan kapasitas dan kualitas jalan yang mempertimbangkan aksesibilitas
masyarakat terhadap transportasi publik.
c. Penataan kembali status jalan nasional di perkotaan.
Latar Belakang
M
A
S
A
L
A
H
• Pertumbuhan jalan tidak mampu menampung pertumbuhan kendaraan
• Dampak kemacetan menjadi pemandangan yang biasa yang merugikan
•
•
•
pengguna
Perkembangan teknologi konstruksi masih terbatas pada perkerasan lentur dan
teknologi perkerasan kaku cast in situ (realtif sedikit pada jenis pracetak)
Kondisi struktur geografis dan jenis karakteristik tanah
Kendali yang sulit antara kekuatan konstruksi dengan beban berlebih
• Sistem beton pracetak adalah sistem yang memberikan kualitas yang baik,
S
O
L
U
S
I
•
•
•
waktu yang cepat dan ekonomis
Pengembangan inovasi sistem beton pracetak yang diajukan merupakan
kompilasi dari berbagai referensi dan pengalaman yang ada.
Sistem beton pracetak telah juga diterapkan untuk konstruksi jalan, dengan
berbagai detail, metoda, dan performa aktual
Perlu suatu metoda perbaikan yang cepat dengan mutu yang terjamin
Jenis Kerusakan
Kemacetan Akibat Pekerjaan Konstruksi Jalan
Perkerasan Kaku & Perkerasan Lentur
Jenis Perkerasan Kaku
2. JOINTED REINFORCED CONCRETE
PAVEMENT (JRCP)
1. JOINTED PLAIN CONCRETE PAVEMENT
(JPCP)
Perkerasan kaku bersambung dengan
tulangan wire mesh
Perkerasan kaku bersambung tanpa
tulangan
•
•
Jarak/panjang cross join 5m – 6m harus
dipasang tulangan polos dowel bar
Jarak/lebar long join 3m – 4m harus dipasang
tulangan ulir tie bars
•
•
Wire mesh = 0,15-0,25 A (luas penampang)
Tulangan wiremesh sebagai tulangan muai susut
untuk mencegah keretakan maka cross joint lebih
panjang daripada JPCP 9 m – 12 m yang harus
diberi tulangan polos dowel bars dan long join 3 m
– 4 m tulangan ulir tie bars
Jenis Perkerasan Kaku
3. CONTINUOUSLY REINFORCED CONCRETE
PAVEMENT (CRCP)
4. PRECAST PRESTRESSED CONCRETE
PAVEMENT (PPCP)
Perkerasan kaku menerus dengan tulangan
•
•
Tulangan = 0,6-0,8 A (Luas penampang)
Tanpa dowel dan Tulangan berfungsi
mengurangi retak struktur
Perkerasan kaku beton segmen menerus dengan
tulangan yang menggunakan kabel-kabel pratekan
guna mengurangi pengaruh susut, muai dan
lentingan akibat perubahan temperatur dan
kelembaban.
Precast Pavement Indonesia
• Ada beberapa detail yang dikembangkan oleh beberapa
investor, namun ada dua kasus penerapan pada jalan
umum yang signifikan
Jalan Raya Cakung-Cilincing Jakarta
• Beton K 500
• Pretension di arah panjan g
• Posttension di arah pendek
• Disambung dengan dowel di arah panjang
• Disambung arah pendek dengan post tension.
• Relatif tahan lama (sudah 7 tahun) jika terletak di tanah
yang cukup bagus
Referensi Precast Pavement
• PCI Amerika
- Pelat satu arah prestress
- Pelat dua arah prestress
- Bagian dasar dibuat rata
• Jepang
- Pelat satu arah r/c, satu arah lain r/c
- Dasar tidak harus rata, elevasi pelat di stel, celah antar pelat
pracetak dan sub grade di grout
• Pada kedua referensi harus ada tulangan susut
Desain SpRigWP
• Beton tebal 15 - 25 cm dengan tulangan diperhitungkan pada kondisi handling dan
•
•
•
•
•
•
•
•
ereksi, kemampuan menahan beban rencana
Beton mutu ‘tinggi’ > K500 agar proses pemasangan bisa lebih cepat dan kualitas
permukaan tidak mudah hancur
Untuk peningkatan jalan, pemasangan menggunakan pola Jepang, dimana kondisi
jalan original tidak usah dibobok, pelat dipasang di atas, di set levelnya lalu dilakukan
grouting untuk mengisi celah jalan pracetak dan
Penggunaan sambungan dowel aktifator, agar jika ada overload, kerusakan terpusat
di dissipater sehingga mudah diperbaiki
Jenis sambungan adalah sambungan lemah, dimana bila terjadi beban lebih,
kerusakan terjadi pada sambungan (dowel sebagai sikring)
Sistem ini memiliki kemampuan adaptasi pada kondisi ideal (CBR>6%) maupun tidak
ideal.
Baja tulangan yang dimiliki mencegah retak susut
Memiliki sistem pratekan unbonded per panel, sehingga apabila ada kerusakan pada
salah satu panel maka panel lainnya tidak akan kehilangan gaya pratekan dan
mampu merecovery bila terjadi deformasi akibat beban berlebih.
Mudah untuk dilakukan pemasangan dan penggantian panel karena menggunakan
sistem sambungan khusus pendisipas
Lebar Lajur
Beberapa peraturan untuk penentuan lebar lajur jalan di Indonesia :
1. No. 007/BM/2009 : Geometri Jalan Bebas Hambatan Untuk Jalan Tol
Di gunakan lebar Panel = 3.6 m / 2 = 1.8 m
Lebar Lajur
2. No. 038/TBM/1997 : TATA CARA PERENCANAAN
GEOMETRIK JALAN ANTAR KOTA
Desain Pemodelan SpRigWp
2 Tipe
TAMPAK ATAS
1. Panel ukuran 12
m x 1,8 m
Tebal 200 mm
dan 180 mm
2. Panel ukuran 12
m x 3,6 m
Desain Pemodelan SpRigWP
Tul. D16
PC Wire dia.
12,7 mm
Fungsi Sambungan :
•
Mengendalikan kekuatan
dan retak akibat susut muai
dan beban lalulintas
•
Mempercepat dan
mempermudah pelaksanaan
•
Mengakomodasi deformasi
akibat beban dinamis
kendaraan
•
Mendistribusikan gaya dalam
yang terjadi diantara panel
Fungsi Tulangan :
•
Membatasi lebar retak dan
mempunyai kekuatan
memikul beban kerja
•
Menahan beban lentur saat
handling dan beban kerja
•
Mengatasi susut muai
karena suhu
•
Khusus, Tulangan prategang
untuk memulihkan
deformasi saat beban
berlebih / terjadi kerusakan
dibawah perkerasan
Metode Produksi SpRigWp
Metode Set Up Panel SpRigWP
Metode Set Up Panel SpRigWP
Uji Coba Pemasangan Di Klaten
Life Cycle Cost
1
5
10
20
15
Biaya Initial (i) :
R R R R
K
R R R R
K
R R R R
K
K
Biaya Awal Konstruksi berupa
subgrade, pondasi, perkersan,
drainase, sarana prasarana, dll
i
Pemeliharaan Rutin (R) :
Perkerasan kaku cast in situ
Penggantian sealent,
Penutupan retak,
Penggantian sambungan, dll
1
5
K
i
10
K
15
K
Perkerasan kaku SpRigWP
20
K
Pemeliharaan Berkala (K) :
Perbaikan/pembongkaran perkerasan
yang rusak
Penggantian sealent,
Penutupan retak,
Penggantian sambungan, dll
SpRigWP & Konvensional
Uraian
Perkerasan SpRigWP
Perkerasan Kaku Konvensional
Tebal Beton
18 cm dan 20 cm
s.d. 40 cm
Mutu Beton
K-500
K-450 ( Fs 45)
Sambungan
Menerus
Interval 4 m, dengan Dowel
Bisa segera dibuka
7 hari
30 tahun
30 tahun
Susut Muai
Tulangan berfungsi menahan susut muai
Segmental dengan siar dilatasi
Tegangan
Tersebar secara merata pada semua bagian
segmen
Sisi luar Segmen mengalami tegangan yang
lebih besar, sehingga dipasang dowel
Precast
Cast In Situ
970 ribu/m2 (21 juta per panel ukuran
1,8x8x0,18 m)
640 ribu/m2 (2 juta/m3)
Pembukaan Untuk Lalu
Lintas
Umur
Metode Konstruksi
Initial Cost Beton (diluar
base dan subbase)
Pemeliharaan
BERKALA setiap 10 tahun
- Pergantian hanya pada panel yang rusak
- Setiap 10 tahun, penggantian slab (panel
rusak) sekitar 20 %
BERKALA setiap 5 tahun
- Penggantian sealent sambungan
- Sealing retak permukaan
- Pada tahun ke 10, pemeliharaan
berkala bias dengan overlay hotmix 5
cm. Selanjutnya tahun ke 11 s/d ke 30
dilakukan pemeliharaan rutin tiap tahun
dan berkala tiap 10 tahun.
Sambungan
Sambungan dirancang sama atau lebih besar
kekuatannya dengan tulangan utama
Sambungan dengan batang pengikat dibuat
saat pelaksanaan
Uji Kekuatan Sambungan Dowel Aktifator
f
Kekuatan Tarik Maksimum Aktual ( fu )
fu
> 0,25 fy
Putus
fy
Kekuatan Leleh Aktual ( fy )
< 1,3 fy
fy nominal
dy
DAKTILITAS ( m ) =
dmaks
dmaks
dy
d
( 4 s/d 10 )
Uji Kekuatan Lentur Panel SpRigWP
P
Maksimum
Pu
Leleh
Py
Retak awal
Berat sendiri
d
dy
du
Retak awal
Uji Kekuatan Geser Panel SpRigWP
Retak Awal
P
Maksimum
Leleh
Pu
Py
Retak Awal
d
dy du
Solusi Intergratif
Subgrade CBR < 2.5%
(Gambut, Organic Clay)
Cerucuk Matras Beton
Sub base dan embankment
Mortar Busa
Solusi Intergratif
Subgrade, Subbase, Beban terkendali - PPCP
Subgrade, Subbase, Beban kurang terkendali - PCP SpRigWP
Beton Non Pracetak cor di tempat
Penutup
PERMASALAHAN :
RETAK susut muai
SISTEM PERKERASAN KAKU
BETON BERTULANG
MENERUS PRACETAK
PRATEKAN UNBONDED
(SpRigWP)
SAMBUNGAN hancur
Beton Pracetak Prategang
BEBAN tidak terkontrol
dan merusak semua
bagian
DAMPAK :
Umur rencana tidak
tercapai
Biaya perawatan tinggi
Lalu lintas terhambat
KEUNGGULAN :
Konstruksi dapat
mengendalikan beban lebih
Mengatasi kerusakan dengan
terpenuhinya syarat minimum
(adanya tulangan susut, mutu
terkendali, alat sambung
sebagai sekring , dll.)
Konstruksi cepat dan tepat
Umur rencana bias tercapai
Biaya perawatan rendah
Lalu lintas tidak terhambat
Terima kasih