Bus Mahasiswa Sebagai Alternatif Kurangn

Bus Mahasiswa Sebagai Alternatif Kurangnya Transportasi Umum yang Menunjang
Mobilitas Mahasiswa di Jalan Kaliurang
Muhammad Gandi Wiratama
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang km. 14,5 Sleman Yogyakarta
Telepon +6285714157587
E-mail : mgiw237139504@gmail.com
Abstract
One of the public transport that has been applied and developed to try to solve transportation’s
problem in Yogyakarta is the Trans Jogja. The problem is Trans Jogja has not been able to
penetrate several districts or certain areas, one of which is Jalan Kaliurang. Therefore, came
the idea innovation of students’ bus. This study aims to provide a solution of the lack of public
transportation that is able to support the mobility of students in Jalan Kaliurang, knowing the
mechanism of students’ bus, knowing interesting things from the students’ bus who are able to
promote Yogyakarta as a tourism destination as well as students and know the advantages of
bus students. Methods of data collection by questionnaire and analysis methods is descriptive
qualitative and quantitative. Students’ bus are expected to be the best alternative as public
transport is capable of supporting student mobility in Jalan Kaliurang at once can be a media
campaign as a student city of Yogyakarta in Indonesia.
Keyword: public transport, Jalan Kaliurang, students’ bus, alternative.
PENDAHULUAN

Transportasi merupakan komponen utama
dalam sistem hidup dan kehidupan, sistem
pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan (Susantoro
& Parikesit dalam Aminah S, 2007). Kondisi sosial
demografis wilayah memiliki pengaruh terhadap
kinerja transportasi di wilayah tersebut. Tingkat
kepadatan penduduk akan memiliki pengaruh
signifikan terhadap kemampuan transportasi melayani
kebutuhan masyarakat. Sedangkan transportasi
umum atau transportasi
publik adalah
seluruh
alat transportasi di mana penumpang tidak bepergian
menggunakan kendaraannya sendiri. Transportasi
umum pada umumnya termasuk kereta dan bus, namun
juga termasuk pelayanan maskapai penerbangan, feri,
taksi, dan lain-lain (Sukarto H, 2006).
Salah satu moda transportasi umum yang
cukup digemari adalah bus. Layanan bus
menggunakan bus di jalan konvensional

untuk
membawa penumpang banyak di perjalanan lebih
pendek. Bus beroperasi dengan kapasitas rendah (yaitu
dibandingkan dengan trem atau kereta), dan dapat
beroperasi di jalan-jalan konvensional, dengan bus
yang relatif murah berhenti untuk melayani
penumpang. Oleh karena itu bus yang umum
digunakan di kota-kota kecil dan kota-kota, di daerah
pedesaan juga dilengkapi layanan shuttle untuk menuju
kota-kota besar. Bus rapid transit adalah istilah yang
ambigu yang digunakan untuk bus yang beroperasi
pada jalur rel. Bus listrik adalah bus yang
mempekerjakan kawat diatasnya untuk mendapatkan
daya untuk traksi.

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan
belajar di perguruan tinggi tertentu (Peraturan
Pemerintah RI No.30, 1990). Mahasiswa adalah setiap
orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti
pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar

18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok
dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena
ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga
merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda
dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat
dengan berbagai
predikat
(Sarwono, 1978).
Selanjutnya
pengertian
Mahasiswa
menurut
Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah
merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam
keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang makin
menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan
menjadi
calon-calon
intelektual.
Jadi

dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa adalah status yang
disandang seseorang karena hubungannya dengan
perguruan tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon
intelektual.
Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki
luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota dan empat
kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan
438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010
memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan
proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986 perempuan,
serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa
per km2 (Badan Pusat Statistik, 2010). Jumlah
mahasiswa di Yogyakarta pun meningkat secara
signifikan, Setelah lima tahun terakhir jumlah
mahasiswa baru yang kuliah di Yogyakarya terus
mengalami penurunan, pada 2012 jumlah mahasiswa

baru yang masuk ke Yogyakarta justru meningkat
tajam. Hampir semua perguruan tinggi baik swasta

maupun negeri kebanjiran calon mahasiswa baru
(maba). Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(UMY) misalnya, tahun ini jumlah maba yang diterima
kampus tersebut sebanyak 4.839 orang. Jumlah itu naik
50 persen dari tahun 2011 yang hanya 3.200-an
mahasiswa. Di Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
Yogyakarta jumlah maba juga naik 30 persen, dari
3.200 tahun lalu menjadi 3.800 mahasiswa. Universitas
Islam Indonesia (UII) juga naik signifikan menjadi
5.000 lebih mahasiswa dari sebelumnya sekitar 4.000
mahasiswa lebih. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga
memiliki maba yang cukup banyak. Universitas Gadjah
Mada (UGM) Yogyakarta tahun ini memiliki 9.000
lebih maba dari sebelumnya hanya 7.000 maba.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) juga meningkat
tajam dari hampir 6.000 mahasiswa tahun lalu menjadi
hampir 7.000 maba tahun ini (Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, 2012).
Melihat dari data-data tersebut maka mulai
munculah berbagai permasalahan yang salah satunya

adalah
permasalahan
transportasi.
Kondisi
perkembangan kota sangat erat kaitannya dengan
pelayanan angkutan umumnya. Di era perkembangan
transportasi yang makin modern, penataan angkutan
umum tidak bergantung pada pendekatan potensi
bangkitan dan tarikan semata, sehingga pola perjalanan
yang sifatnya subjektif dan karakteristik wilayah punya
kontribusi yang besar terhadap kinerja angkutan umum
(Forum Studi Transportasi Antar-Perguruan Tinggi,
2009). Transportasi umum harus melayani sedikitnya
dua masalah yang sangat berbeda dalam kaitannya
dengan keperluan mobilitas. Pertama, masalah
mobilitas dasar yang muncul paling awal.
Kesanggupan untuk menyediakan mobilitas bagi
orang-orang yang tidak dapat menyediakan transportasi
pribadinya sendiri merupakan masalah yang rumit
karena melibatkan keperluan-keperluan dan pasarpasar jasa yang berbeda, seperti mereka yang kurang

beruntung dalam hal ekonomi dan penyandang cacat,
serta mereka yang tidak dapat mengemudi. Masalah
kedua sama rumitnya. Transportasi umum atau
angkutan masssal melibatkan pergerakan banyak orang
di antara tempat yang relatif kecil. Permintaan
perjalanannya sedikit tetapi tujuannya banyak. Pola
seperti ini menyebabkan tingginya biaya satuan,
sedangkan kemampuan para pengguna transportasi ini
membayar ongkos yang tinggi sangat terbatas. Oleh
sebab itu, pendapatan kotak-ongkos bus tidak cukup
untuk mengimbangi pengeluaran angkutan, dan subsidi
dari
pemerintah
sangat
diperlukan
untuk
mempertahankan system angkutan ini agar tetap hidup
dan beroperasi (Meyer, Kain, dan Wohl, 1965;
Pushkarev dan Zupan, 1977; U.S. DOT, 1980; Meyer,
Gomez-Ibanez, 1981; Edwards, 1992; Gomez-Ibanez,

1996; TERP, 1997; Vuchic, 2000). Salah satu
transportasi umum yang sudah coba diterapkan dan
dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah Trans Jogja, yang merupakan salah satu

alternatif transportasi massa yang beroperasi di dalam
Kota Yogyakarta sejak tahun 2008. Armada Trans
Jogja yang dilengkapi dengan AC ini beroperasi setiap
hari mulai pukul 05.30 - 21.30 WIB dan melayani 6
rute khusus yang beberapa diantaranya tidak dilalui bus
kota (Pemerintah Kota Yogyakarta, 2012). Sebagai
alternatif transportasi dalam kota, Trans Jogja
diharapkan menjadi angkutan umum yang nyaman,
mudah, murah, dan aman. Permasalahannya adalah
Trans Jogja belum mampu menembus beberapa
kecamatan atau daerah tertentu, salah satunya yaitu
Jalan Kaliurang.
Sulitnya mencari transportasi umum yang
mampu memberikan keamanan dan kenyamanan di
Jalan Kaliurang membuat kita berpikir transportasi

alternatif apa yang tepat untuk diterapkan. Apalagi
khususnya transportasi yang benar-benar dapat
diandalkan , dalam artian tidak sulit untuk menemukan/
menjumpainya, tepatnya waktu kedatangan dan
keberangkatan, jelasnya rute/trayek transportasi umum
tersebut dan tentunya tarif yang bersahabat dengan
mahasiswa. Dari keadaan yang sekarang, di Jalan
Kaliurang hanya dapat ditemukan sedikit transportasi
umum saja, yaitu hanya bus ¾ dan taksi (itupun jika
kita panggil). Kedua transportasi umum itu banyak
sekali memiliki kekurangan dan kelemahan oleh sebab
itu bus mahasiswa diharapkan mampu menjadi
alternatif terbaik sebagai transportasi umum yang
mampu menunjang mobilitas mahasiswa di Jalan
Kaliurang sekaligus dapat menjadi media promosi
Yogyakarta sebagai kota pelajar di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dari
kurangnya transportasi umum yang mampu menunjang
mobilitas mahasiswa di jalan kaliurang, mengetahui
mekanisme dari bus mahasiswa, mengetahui hal-hal

menarik dari bus mahasiswa yang mampu
mempromosikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata
maupun pelajar serta mengetahui kelebihan dari bus
mahasiswa. Penelitian ini berhubungan dengan
penelitian sebelumnya oleh Siti Aminah tentang
Transportasi Publik dan Aksesibilitas Masyarakat
Perkotaan degan mendapatkan kesimpulan Karakter
umum transportasi publik melayani masyarakat dengan
mobilitas dan akses pada pekerjaan, sumber-sumber
sosial ekonomi politik, pusat kesehatan, dan tempat
rekreasi. Apapun motivasi masyarakat, baik yang sadar
dan memutuskan untuk memilih transportasi umum
ataupun yang terpaksa karena tidak memiliki pilihan
lain, ada kecenderungan penumpang transportasi
umum tidak memiliki mobil dan harus bergantung pada
transportasi umum.
Transportasi umum menyediakan layanan
mobilitas dasar bagi orang-orang tersebut dan juga
bagi semua orang yang tidak memiliki akses mobil.
Sistem transportasi masal memang belum terwujud,

artinya sampai saat ini belum bisa dijangkau
masyarakat, kepentingan masyarakat belum terpenuhi,
yang tidak hanya terkait dengan soal tarif, tetapi sistem
transportasi berkelanjutan yang bisa menjangkau
kebutuhan nyata masyarakat.

Mobilitas berkelanjutan (sustainable mobility)
menyatukan segala macam upaya untuk mencapai
keseimbangan biaya dan keuntungan sektor
transportasi. Ini menandai adanya pergeseran dari
pendekatan perencanaan transportasi tradisional, yang
mengkonseptualisasikan transport sebagai sebuah
permintaan dan infrastruktur pendukung bagi
pertumbuhan ekonomi menuju pendekatan kebijakan
melalui bukti dan perkiraan resiko, serta untuk
mengetahui kemungkinan pertumbuhan yang tidak
terkendali.
Perluasan kapasitas jalan dan hambatan jalan
dapat dikurangi dengan menekan permintaan yang
terlalu berlebih atas penggunaan jalan. Meskipun, telah
jelas mengenai perlunya berbagai macam transportasi
publik, masih terdapat tendensi untuk mengadakan
transportasi publik yang berbiaya besar dengan tawaran
pilihan yang sangat terbatas. Subsidi pada umumnya
muncul karena keinginan untuk mempertahankan
layanan tertentu pada biaya yang rendah. Namun
pengalaman,
menunjukkan
keuntungan
yang
diantisipasi, pelayanan yang lebih baik, mengurangi
penggunaan mobil dan hambatannya, serta patronase
yang lebih tinggi, yang mengarah pada peningkatan
viabilitas menjadi ekspektasi jangka pendek.
Pertumbuhan motorisasi, yang kemu dian
menyebabkan meningkatnya arus telah menarik
perhatian pemerintah untuk meningkatkan kapasitas
jalan. Untuk sejumlah alasan, hal ini menjadi relevan
dengan upaya mengakomodasi lalu lintas.
Pemkot,
perlu
untuk
memperhatikan
signifikansi jangka panjang akomodasi lalu lintas yang
termotorisasi dalam hubungan berkecepatan tinggi,
memiliki pengaruh besar terhadap bentuk kota.
Bagaimanpun transportasi publik harus bisa diakses
semua kelompok masyarakat, karena itu transportasi
publik juga perlu memberikan jaminan kenyamanan
pada kelompok masyarakat miskin. Karena dengan
mobilitas tinggi dari pengguna mobil berarti mobilitas
yang rendah bagi yang lain, sementara akses fasilitas
yang tersebar sesuai dengan pengguna mobil
mengurangi
rangkaian
fasilitas
yang
dapat
dikonsentrasikan pada semua pusat ataupun suburban.

DASAR TEORI
1. Transportasi
Transportasi adalah pemindahan
barang dan manusia dari tempat asal ke
tempat tujuan (Utomo, 2008). Sedangkan
menurut (Sukarto H, 2008), transportasi
adalah perpindahan dari suatu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan alat
pengangkutan, baik yang digerakkan oleh
tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau),
atau mesin. Konsep transportasi didasarkan
pada adanya perjalanan (trip)antara asal
(origin) dan tujuan (destination).
Di dalam transportasi, terdapat
unsur-unsur yang terkait erat dalam

berjalannya konsep transportasi itu sendiri.
Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
 Manusia yang membutuhkan
 Barang yang dibutuhkan
 Kendaraan sebagai alat/sarana
 Jalan dan terminal sebagai prasarana
transportasi
 Organisasi (pengelola transportasi)

1.

2.

3.

4.

Fungsi dan Manfaat Transportasi
Menurut (Utomo, 2008), transportasi
memiliki fungsi
dan manfaat
yang
terklasifikasi menjadi beberapa bagian
penting. Transportasi memiliki fungsi yang
terbagi menjadi dua yaitu melancarkan arus
barang dan manusia dan menunjang
perkembangan pembangunan (the promoting
sector). Sedangkan
manfaat
transportasi
menjadi tiga klasifikasi yaitu:
Manfaat
Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi
kebutuhan manusia dengan menciptakan
manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis
kegiatan yang menyangkut peningkatan
kebutuhan manusia dengan mengubah letak
geografis barang dan orang sehingga akan
menimbulkan adanya transaksi.
Manfaat
Sosial
Transportasi
menyediakan
berbagai
kemudahan, diantaranya a) pelayanan untuk
perorangan atau kelompok, b) pertukaran atau
penyampaian informasi, c) Perjalanan untuk
bersantai, d) Memendekkan jarak, e)
Memencarkan penduduk.
Manfaat
Politis
Transportasi
menciptakan
persatuan,
pelayanan lebih luas, keamanan negara,
mengatasi bencana, dll.
Manfaat
Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa,
atau pedalaman.
Jenis-Jenis Transportasi
Menurut (Utomo, 2008) pula, jenisjenis transportasi terbagi menjadi tiga yaitu,
1. Transportasi darat: kendaraan bermotor,
kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan
(kuda, sapi,kerbau), atau manusia. Moda
transportasi darat dipilih berdasarkan faktorfaktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan,
jarak
perjalanan,
tujuan
perjalanan,
ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan
permukiman, faktor sosial-ekonomi.
2. Transportasi air (sungai, danau, laut):
kapal,tongkang, perahu, rakit.
3. Transportasi udara: pesawat terbang.
4. Transportasi udara dapat menjangkau
tempat – tempat yang tidak dapat ditempuh
dengan moda darat atau laut, di samping
mampu bergerak lebih cepat dan mempunyai

lintasan yang lurus, serta praktis bebas
hambatan.

Transportasi Publik
Menurut
(Sukarto
H,
2006),
transportasi publik adalah seluruh alat
transportasi di mana penumpang tidak
bepergian
menggunakan
kendaraannya
sendiri. Transportasi publik umumnya
termasuk kereta dan bis, namun juga termasuk
pelayanan maskapai penerbangan, feri, taxi,
dan lain-lain.
Konsep transportasi publik sendiri
tidak dapat dilepaskan dari konsep kendaraan
umum.
Pengertian
kendaraan
umum
berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor.
35
Tahun
2003
Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan
dengan kendaraan umum yaitu Kendaraan
umum adalah setiap kendaraan bermotor yang
disediakan untuk dipergunakan oleh umum
dengan dipungut bayaran baik langsung
maupun tidak langsung.

2. Alternatif
Menurut (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1996), alternatif adalah pilihan
diantara dua atau beberapa kemungkinan.

3. Mobilitas
Mobilitas
adalah
kemampuan
seseorang untuk bergerak secara bebas
mudah, teratur dan mempunyai tujuan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehat (hal
penting untuk kemandirian) berbeda dengan
imobilitas yang berarti keadaan dimana
seseorang tidak dapat bergerak secara bebas
karena kondisi yang mengganggu pergerakan
(Anonim, 2013).
Sedangkan menurut (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1996), mobilitas adalah
kesiapsiagaan untuk bergerak; gerakan
berpindah-pindah; gerak perubahan yang
terjadi di antara warga masyarakat, baik
secara fisik maupun secara sosial.

4. Mahasiswa
Mahasiswa adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar di perguruan tinggi
tertentu (Peraturan Pemerintah RI No.30,
1990). Mahasiswa adalah setiap orang yang
secara resmi terdaftar untuk mengikuti
pelajaran di perguruan tinggi dengan batas
usia
sekitar
18-30
tahun.Mahasiswa
merupakan suatu kelompok dalam masyarakat
yang memperoleh statusnya karena ikatan
dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga
merupakan
calon
intelektual
atau

cendekiawan muda dalam suatu lapisan
masyarakat yang sering kali syarat dengan
berbagai predikat (Sarwono, 1978).
Selanjutnya pengertian Mahasiswa
menurut Knopfemacher (dalam Suwono,
1978) adalah merupakan insan-insan calon
sarjana yang dalam keterlibatannya dengan
perguruan tinggi (yang makin menyatu
dengan masyarakat), dididik dan di harapkan
menjadi calon-calon intelektual.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa adalah status yang disandang
seseorang karena hubungannya dengan
perguruan tinggi yang diharapkan menjadi
calon-calon intelektual.

METODE
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
studi kasus (case research) mengenai inovasi
bus mahasiswa sebagai alternatif kurangnya
transportasi umum yang mampu menunjang
mobilitas mahasiswa di Jalan Kaliurang.

2. Waktu dan Tempat Penelitian
Pengambilan data pada penelitian ini
dilakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai
dengan tanggal 24 Mei 2014 dengan tempat
penelitian di Jalan Kaliurang. Jalan Kaliurang
dipilih sebagi tempat penelitian karena Jalan
Kaliurang merupakan salah satu tempat
berpusatnya universitas-universitas maupun
pusat studi lainnya yang mana banyak
ditemukan mahasiswa atau pelajar, sedangkan
sarana transportasi yang berada di Jalan
Kaliurang masih kurang mendukung mobilitas
dari mahsiswa maupun pelajar yang berada di
sana. Oleh karena itulah tempat ini dianggap
tepat untuk dilakukan penelitian.

3. Data dan Pengumpulan (collecting)
Data
Data dalam penelitian ini adalah data
primer atau data yang diperoleh melalui
pengukuran langsung oleh peneliti yang bukan
berasal dari data yang telah ada, data yang
digunakan pada penelitian ini adalah tingkat
penting tidaknya transportasi umum yang ada
di Jalan Kaliurang, tingkat kepuasan
mahasiswa akan transportasi umum yang telah
ada di Jalan Kaliurang, tingkat kebutuhan
mahasiswa akan transportasi yang lebih baik
lagi di Jalan Kaliurang, fasilitas-fasilitas apa
saja yang dibutuhkan mahasiswa untuk
membuat transportasi umum yang akan datang
jadi lebih baik lagi, kemudian yang terakhir
perlu tidaknya penerapan inovasi bus
mahasiswa di Jalan Kaliurang. Pengumpulan

data dilakukan dengan media kuesioner, yaitu
serangkaian pertanyaan untuk dijawab oleh
responden.

4. Populasi, Sampel, dan Sampling
Populasi penelitian ini adalah civitas
academia Universitas yang ada di Jalan
Kaliurang, seperti Universitas Islam Indonesia
dan Universitas Gadjah Mada. Kemudian
diambil sampel dengan teknik sampling acak
atau random sampling/probability sampling,
dimana
subjeknya
adalah
mahasiswa
Universitas Islam Indonesia dan Universitas
Gadjah Mada yang ditemui di sekitar Jalan
Kaliurang. Dan diperoleh sebanyak 30 subjek
penelitian yang terdiri dari 18 laki-laki dan 12
perempuan, 24 subjek dari Universitas Islam
Indonesia dan 6 subjek dari Universitas
Gadjah Mada.

5. Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini adalah
bus mahasiswa sebagai
alternatif dan
kurangnya
transportasi
umum
yang
menunjang mobilitas mahasiswa di Jalan
Kaliurang. Dimana yang menjadi variabel
bebas adalah bus mahasiswa sebagai alternatif
dan variabel terikatnya adalah kurangnya
transportasi umum yang menunjang mobilitas
mahasiswa di Jalan Kaliurang.

6. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan untuk
menganalisis data berupa tingkat kebutuhan
mahasiswa akan transportasi umum yang
aman dan nyaman dalam menunjang kegiatan
perkuliahan sehari-hari, sebagai berikut:
1. Menganalisis data penting tidaknya alat
transportasi umum di Jalan Kaliurang bagi
mahasiswa
dari
kuesioner
dengan
membandingkannya pada keadaan sehari-hari
di sekitar Jalan Kaliurang apakah ada banyak
mahasiswa yang naik transportasi umum atau
tidak.
2. Menganalisis tingkat kepuasan mahasiswa
akan transportasi umum yang telah ada di
Jalan Kaliurang dengan membandingkan hasil
kuesioner dengan keadaan transportasi umum
di Jalan Kaliurang yang dapat terlihat secara
langsung dari keadaan fisiknya seperti cat,
pintu, jendela, gas buang, dll serta dari
lamanya waktu tunggu untuk menemukan
transportasi umum tersebut.
3. Menganalisis fasilitas apa saja yang
dibutuhkan berarti berhubungan dengan
keinginan untuk memiliki moda transportasi
umum yang lebih baik lagi. Fasilitas ini
meliputi bentuk berupa barang maupun jasa

yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi
fasilitas-fasilitas tersebut dilihat dari tingkat
prioritasnya.
4. Menganalisis perlu tidaknya diterapkan
bus mahasiswa berdasarkan hasil dari
kuesioner dan membandingkannya dengan
kelebihan
maupun
kekurangannya
berdasarkan lebar jalan yang diperlukan,
ongkos atau tarif yang ditetapkan dan biaya
pengoperasiannya bila benar-benar terlaksana.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Bus mahasiswa merupakan transportasi umum
khusus mahasiswa dan pelajar yang beroperasi di Jalan
Kaliurang dan sekitarnya yang bertujuan untuk menjadi
alternatif terbaik dari kurangnya transportasi umum
yang mampu menunjang mobilitas mahasiswa,
membantu menyelesaikan permasalahan transportasi
umum di Jalan Kaliurang, serta ikut serta dalam
mempromosikan kota Yogyakarta sebagai identitas
kota pelajar di Indonesia sehingga menjadi destinasi
utama dari pelajar maupun wisatawan nasional maupun
mancanegara. Konsep dan mekanisme bus mahasiswa
ini mengacu dari sistem angkutan umum Metrobus
yang ada di Sydney, Australia dan Newcastle, Inggris
yang mana sangat mengutamakan kenyamanan dan
keselamatan penumpangnya. Dengan beberapa
kelebihan:
a) Tidak ada waktu yang terbuang – Layanan
dengan frekuensi tinggi dengan beroperasi 7
hari dalam seminggu, dengan frekuensi 10
menit selama periode puncak, setiap 15 menit
selama hari kerja, dan 20 menit di malam hari
dan akhir pekan.
b) Mudah untuk memahami rute – Penomoran
halte bus yang sangat sederhana dan mudah
dipahami serta adanya pengumuman berupa
audio membuat perjalanan dengan Metrobus
menjadi sangat mudah.
c) Koneksi yang mudah – Jasa Metrobus berhenti
di terminal dan stasiun utama.
d) Aman dan Nyaman – Semua bus Metrobus berAC dan memiliki CCTV digital untuk
meningkatkan keamanan
e) Bersahabat dengan pengguna kursi roda- Pintu
masuk dengan lantai yang rendah dan prioritas
tempat duduk menjadikan Metrobus sangat
bersahabat dengan pengguna kursi roda.
f) Bepergian lebih ramah lingkungan – Setiap bus
memiliki control lingkungan terbaru untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca. (Sydney
Metrobus info)
Berbagai fasilitas yang dibutuhkan pada
transportasi umum ini akan mengacu pada penelitian
yang telah dilakukan pada responden dan akan
disesuaikan atau diadaptasikan dengan keadaan
setempat yang tentunya berbeda dengan Negara
asalnya. Sebagai media promosi kota Yogyakarta, bus

ini pun akan didesain seotentik mungkin ala kota
Yogyakarta yang menjadikan bus ini berbeda dengan
yang lainnya dan juga tentunya dapat menarik
perhatian wisatawan.
Dari penelitian yang telah dilakukan untuk
mengukur tingkat kebutuhan mahasiswa akan
transportasi umum yang aman dan nyaman dalam
menunjang kegiatan perkuliahan sehari-hari dalam hal
ini berkaitan dengan ide inovasi bus mahasiswa yang
akan diterapkan di Jalan Kaliurang, didapatkan datadata sebagai berikut :
Dari total 30 responden yang merupakan
mahasiswa dan mahasiswi yang kuliah di sekitar jalan
kaliurang, 25 responden atau 83% total reponden
menyatakan transportasi umum penting bahkan sangat
penting bagi mereka. Sementara 5 responden atau 17%
total responden menyatakan transportasi umum tidak
penting bagi mereka. Ini disebabkan oleh karena masih
banyaknya mahasiswa dan mahasiswi yang belum
bahkan tidak memiliki kendaraan pribadi baik itu
mobil, sepeda motor, maupun sepeda biasa. Seperti
yang dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah yang
merupakan
perbandingan
persentase
tingkat
kepentingan transportasi umum di jalan kaliurang bagi
mahasiswa dalam bentuk diagram serabi.

16.67%
83.33%

Penting
Tidak Penting

Tingkat kepuasan mahasiswa akan transportasi umum yang telah ada di Jalan Kaliurang

Puas
Cukup
Tidak Puas

Gambar 2. Diagram perbandingan tingkat kepuasan
mahasiswa akan transportasi umum yang telah ada
Dari total 30 responden yang dimintai
keterangan akan kepuasannya terhadap transportasi
umum yang telah ada di Jalan Kaliurang, 2 responden
atau 6,66% total responden menyatakan telah puas
akan transportasi umum yang telah ada di Jalan
Kaliurang, sementara itu 8 responden atau 26,67% total
responden menyatakan cukup puas, sedangkan 20
responden atau 66,67% total responden menyakan
bahwa tidak puas akan transportasi umum yang telah
ada di Jalan Kaliurang. Ketidakpuasan mahasiswa akan
transportasi umum yang telah ada di Jalan Kaliurang
kemungkinan disebabkan oleh keadaan transportasi
umum yang dinilai buruk oleh mayoritas mahasiswa
selain itu juga sulitnya menemukan transportasi umum
tersebut di Jalan Kaliurang menjadikan salah satu
faktor penyebab mahasiswa menjadi tidak puas.
Ketidakpuasan ini berlanjut pada keinginan untuk
memiliki alat transportasi umum yang lebih baik lagi,
hal iini dibuktikan dengan data yang telah didapat
seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 1. Diagram persentase tingkat kepentingan
transportasi umum di Jalan Kaliurang bagi mahasiswa
Tingkat kepuasan akan transportasi umum
yang telah ada juga dijadikan sebagai tolak ukur untuk
mengetahui tingkat kebutuhan mahasiswa akan
transportasi umum yang aman dan nyaman di jalan
kaliurang yang mampung menunjang mobilitas
mereka, dan didapatkan data seperti yang telihat pada
Gambar 2.

10.00%

Butuh
Tidak Butuh

90.00%

Gambar 3. Diagram tingkat kebutuhan mahasiswa akan
transportasi umum yang lebih baik lagi
Dari diagram diatas dapat dilihat seberapa
besar perbandingan mahasiswa yang tidak butuh dan
yang membutuhkan transportasi umum yang lebih baik
lagi di Jalan Kaliurang. Dari total 30 responden, 27
responden atau 90% total responden menyatakan butuh
atau perlu akan adanya alat transportasi umum yang

lebih baik lagi di Jalan Kaliurang, sementara itu hanya
3 responden atau 10% total responden yang
menyatakan tidak butuh. Kriteria transportasi umum
yang lebih baik tersebut telah diidentifikasikan dengan
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang
keamanan dan kenyamanan dari transportasi umum itu
sendiri. Berdasarkan data yang telah didapatkan dari
responden, maka didapatkan data seperti yang dapat
dilihat pada Gambar 4.
30
25
20
15
10

Staf Keamanan

Asuransi

Kipas/AC

Tempat
Sampah

Staf kebersihan

Hiburan

Kursi Busa

Jalur Khusus

Bahan Bakar
Gas

5
0
Fasilitas yang Dibutuhkan
Gambar 4. Diagram fasilitas yang dibutuhkan
mahasiswa pada alat transportasi umum di Jalan
Kaliurang
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa
fasilitas yang paling dibutukan pada transportasi umum
di Jalan Kaliurang adalah kipas angin/AC. Dari total 30
responden , 24 responden atau 80% total responden
menyatakan butuhnya kipas angin/AC untuk dipasang
pada transportasi umum di Jalan Kaliurang, kemudian
23 responden atau 76,67% total responden menyatakan
fasilitas lain yang dibutuhkan adalah kursi yang terbuat
dari busa, setelah itu staff keamanan di dalam
kendaraan dengan 22 suara responden atau 73,33%
dari total responden, kemudian disusul dengan
butuhnya tempat sampah di dalam kendaraan dan staff
khusus yang membersihkan kendaraan agar kebersihan
tetap terjaga dengan perolehan 21 suara responden atau
70% total responden, setelah itu asuransi jiwa dengan
19 suara responden atau 63,33% total responden,
fasilitas yang kemudian dibutuhkan adalah hiburan
seperti televisi atau sekadar radio tape dan jalur khusus
untuk kelancaran operasinya dengan perolehan suara
17 dan16 dari total responden atau 56,67% dan 53,33%
total responden. Dan yang terakhir atau yang paling
rendah prioritas dibutuhkannya adalah bahan bakar
pengganti yang lebih ramah lingkungan atau bahan
bakar gas sebagai bahan bakar yang dinilai tepat untuk
digunakan pada zaman sekarang untuk membantu
mengurangi pemanasan global, karena dari total 30
responden hanya 11 responden atau 36,67% total
responden yang menyatakan setuju bahan bakar

transportasi umum khususnya yang ada di Jalan
Kliurang diganti dengan BBG (bahan bakar gas).
Dengan demikian didapatkan suatu klimaks
dari data-data diatas dimana perlu tidaknya ada inovasi
baru berupa bus mahasiswa di Jalan Kaliurang sebagai
alternatif kurangnya transportasi umum di Jalan
Kaliurang yang mampu menunjang mobilitas
mahasiswa. Dari total 30 responden, 21 responden atau
70% total responden menyatakan bahwa bus
mahasiswa diperlukan di Jalan Kaliurang untuk
membantu mereka, sedangkan 6 responden atau 20%
total responden menyatakan netral terkait perlu
tidaknya inovasi bus mahasiswa ini, serta hanya 3
responden atau 10% total responden yang menyatakan
bahwa inovasi ini tidak perlu untuk dilakukan dengan
berbagai alasan dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 5

Perlu tidaknya inovasi bus mahasiswa di Jalan Kaliurang

10.00%

Perlu
Netral
Tidak perlu

20.00%
70.00%

Gambar 5 Diagram persentase perlu tidaknya bus
mahasiswa di Jalan Kaliurang

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian yang telah dilakukan dan data-data yang
telah didapatkan adalah transportasi umum di Jalan
Kaliurang dianggap penting oleh mahasiswa maupun
mahasiswi dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan
berbagai alasan dan latar belakang. Salah satu
alasannya adalah karena masih banyaknya mahasiswa
dan mahasiswi yang belum bahkan tidak memiliki
kendaraan pribadi baik itu mobil, sepeda motor,
maupun sepeda biasa. Oleh sebab itu mereka
menganggap transportasi umum di Jalan kaliurang
sebagai suatu bagian yang penting.
Transportasi umum yang telah ada di Jalan
Kaliurang dianggap masih memiliki banyak
kekurangan dan belum mampu membuat mahasiswa
puas. Ketidakpuasan ini berlanjut pada keinginan untuk
memiliki alat transportasi umum yang lebih baik lagi
baik dari segi fasilitas, kebersihan maupun
keamanannya. Dengan demikian inovasi dari bus
mahasiswa ini perlu untuk diadakan, karena ide ini
bermaksud untuk menangani berbagai permasalahan
transportasi yang ada di Jalan Kaliurang dan juga

dijadikan sebagai media dalam mempromosikan kota
Yogyakarta sebagai identitas kota pelajar di Indonesia
sehingga menjadi destinasi utama dari pelajar maupun
wisatawan nasional maupun mancanegara.

Saran
Dari hasil analisa, pembahasan dan
kesimpulan yang telah dilakukan pada kajian ini, maka
dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi instansi terkait, khususnya Dinas
Perhubungan Darat Kabupaten Sleman, kajian
ini dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi
tingkat pelayanan dan tingkat kepuasan
penumpang terhadap kinerja pelayanan
angkutan umum di Jalan Kaliurang. Hasil
kajian ini juga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan arahan
perbaikan pelayanan angkutan umum di
Yogyakarta khususnya di Jalan Kaliurang.
2. Adapun studi lanjutan yang dapat diusulkan
sebagai berikut:
 Perlu adanya kajian lebih lanjut untuk
meyempurnakan atribut baik yang sudah
ada atau yang belum dilengkapi dengan
deskripsi kondisi eksisting secara lebih
terperinci.
Variabel
tersebut
adalah:keamanan dan keselamatan di
dalam kendaraan (dari tindak kejahatan),
kemudahan naik turun penumpang, dan
ongkos/biaya untuk naik angkutan pada
tingkat terjangkau atau tidak.
 Diperlukan studi lebih lanjut mengenai
analisis finansial dan analisis tariff
angkutan umum pada kawasan pelajar
antara lain BOK, analisis pendapatan dan
Analisis Ability To Pay.

DAFTAR PUSTAKA
Aminah, S. 2007. Transportasi Publik dan Aksesibilitas
Masyarakat Perkotaan, Jurusan Ilmu Politik
FISIP, Universitas Airlangga. Surabaya.
Anonim. 2013. Mobilitas dan Imobilitas, Gejala
Mobilitas Masyarakat. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2010. Sensus Penduduk 2010.
Jakarta.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2012.
Peningkatan Jumlah Mahasiswa Yogyakarta.
Jakarta.
Forum Studi Transportasi Antar-Perguruan Tinggi.
2009. Pengembangan Angkutan Umum di
Daerah Suburban Kota Semarang Berbasis
Sistem
Informasi
Geografi,
Jurnal
Transportasi. Bandung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1996. Depertemen
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia,
Balai Pustaka. Jakarta.
Meyer, Kain, dkk. 1965. Edisi Ketiga Dasar-dasar
RekayasaTransportasi Jilid 2, Erlangga.
Jakarta.
Pemerintah Kota Yogyakarta. 2012. Penyelenggaraan
dan Tata Letak Kota. Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah RI No. 30. 1990. Pengertian dan
Definisi Mahasiswa. Jakarta.
Sarwono. 1978. Pengertian dan Definisi Mahasiswa,
Bina Aksara. Jakarta.
Sukarto,

H. 2006. Transportasi Perkotaan dan
Lingkungan. Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Pelita Harapan. Banten.

Suwono. 1978. Pengertian dan Definisi Mahasiswa,
Bina Aksara. Jakarta.
Sydney

Metrobus
Info.
http://www.sydneybuses.info/metrobus.
Diakses 1 Juni 2014.

Utomo. 2008. Transportasi Perkotaan, Jurusan Teknik
Sipil,
Universitas
Islam
Indonesia.
Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Peranan Deposito Sebagai Sumber Dana Pada PT. Bank X,Tbk. Cabang Buah Batu Bandung

3 47 1

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1