T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Kepemimpinan Demokratik Kepala Sekolah Dan Etos Kerja Dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Di Kecamatan Mranggen Demak T2 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kinerja mengajar guru memiliki andil yang sangat
besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Kinerja mengajar guru akan menjadi optimal apabila
diitegrasikan dalam komponen sekolah, seperti kepala
sekolah, tenaga kependidikan maupun anak didik
serta didukung oleh etos kerja dan disiplin kerja yang
tinggi, pendidikan dan pelatihan, dan iklim sekolah
yang memuaskan.
Mengacu
Tofler
(1990)
bahwa
minat, bakat, kemampuan, dan potensi peserta didik
tidak dapat berkembang secara optimal tanpa kinerja
mengajar guru yang baik.
Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga
mendidik, mengasuh, membimbing, dan membentuk
kepribadian siswa untuk menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Kinerja mengajar
guru yang kurang optimal akan mengakibatkan bergesernya fungsi guru secara perlahan-lahan. Pergeseran
fungsi guru dapat menyebabkan guru dan siswa yang
tadinya saling membutuhkan, menjadi tidak lagi saling
membutuhkan. Akibatnya suasana belajar sangat
memberatkan, membosankan, dan jauh dari suasana
yang menyenangkan. Dari sinilah konflik muncul
sehingga pihak-pihak yang terlibat mudah frustasi dan
1
melampiaskan kegundahan dengan cara-cara yang
tidak benar. Agar mampu mengembangkan kinerja
mengajar
guru
yang
lebih
optimal
guru
harus
menempa diri dalam aspek pendidikan pelatihan diri,
serta
etos
kerja
yang
tinggi.
Sardiman
(2005)
mengemukakan:
guru adalah salah satu komponen manusiawi
dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan
dalam usaha pembentukan sumber daya manusia
yang potensial dibidang pembangunan. Keberhasilan belajar mengajar di sekolah dipengaruhi 7
faktor antara lain: 1. Leadership (kepemimpinan)
kepala sekolah, 2. kinerja mengajar guru, 3.kinerja
karyawan, 4. kurikulum yang up to date, 5. sarana
prasarana, 6. lingkungan yang kondusif, 7. budaya
organisasi. Yang semuanya membentuk sistem
pembelajaran yang menuntut dan membutuhkan
manajemen yang profesional.
Peneliti berusaha meneliti hubungan gaya kepemimpinan demokratik kepala sekolah dan etos kerja
dengan kinerja mengajar para guru. Berikut faktorfaktor yang berhubungan dengan hal tersebut. Karena
terbatasnya ruang dan waktu, peneliti hanya berusaha
meneliti
dua
faktor
yang
berhubungan
kinerja
mengajar guru yaitu gaya kepemimpinan demokratik
kepala sekolah (X1), etos kerja guru (X2) sebagai
variabel bebas (independent variabel) yang berhubungan dengan kinerja mengajar guru (Y) sebagai
variabel terikat (dependent variabel).
1. Dalam pra penelitian pendahuluan dengan 30
responden guru SD negeri kecamatan Mranggen,
tentang
tingkat
keoptimalan
kinerja
mengajar.
Didapatkan data-data sebagai berikut tabel 1.1.
2
Tabel 1.1
Hasil Pra Penelitian Pendahuluan
Kinerja Mengajar Guru pada 30 Guru SD Negeri
di Kecamatan Mranggen
kategori
interval
frekuensi
Sangat tinggi
52-60
3
Tinggi
42-51
7
Sedang
33-41
8
Rendah
24-32
12
Sangat rendah
15-23
jumlah
30
Sumber: Hasil pra penelitian, bulan Juni 2014
prosentase
10
23
27
40
100
Berdasarkan tabel 1.1 sebagian besar (40%)
kinerja mengajar guru SD negeri kecamatan Mranggen
berada pada kategori rendah.
2. Dalam pra penelitian pendahuluan dengan 30
responden
kepala
Mranggen
kabupaten
kepemimpinan
SD
negeri
Demak,
demokratik
di
kecamatan
tentang
kepala
gaya
sekolah,
didapatkan data-data sebagai berikut tabel 1.2.
Tabel 1.2
Hasil Pra Penelitian Pendahuluan
Gaya Kepemimpinan Demokratik Kepala Sekolah
pada 30 Kepala SD Negeri di Kecamatan Mranggen
kategori
Sangat tinggi
Tinggi
interval
103 - 120
85 - 102
frekuensi
6
8
Sedang
66 - 84
13
Rendah
48 - 65
3
Sangat rendah
30 - 47
0
jumlah
30
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2014
prosentase
20
26,7
43,3
10
0
100
3
Berdasarkan tabel 1.2 sebagian besar (43,3%) gaya
kepemimpinan demokratik
kepala sekolah SD
negeri kecamatan Mranggen berada pada kategori
sedang.
3. Dalam pra penelitian pendahuluan dengan 30
responden guru SD negeri di kecamatan Mranggen
kabupaten
Demak,
tentang
etos
kerja
guru,
didapatkan data-data sebagai berikut tabel 1.3.
Tabel 1.3
Hasil Pra Penelitian Pendahuluan Etos Kerja Guru
pada 30 Guru SD Negeri di Kecamatan Mranggen
kategori
interval
frekuensi
Sangat tinggi
25-30
4
Tinggi
20-24
9
Sedang
15-19
15
Rendah
10-14
2
Sangat rendah
5–9
jumlah
30
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2014
prosentase
13,3
30
50
6,7
100
Berdasarkan tabel 1.3 sebagian besar (50%) etos
kerja guru SD negeri kecamatan Mranggen berada
pada kategori sedang.
Dalam riset yang dilakukan oleh Mahendra
(2006) untuk mengetahui tingkat keoptimalan kinerja
mengajar para guru SD negeri di kecamatan Mranggen
kabupaten
berikut:
4
Demak,
didapatkan
data-data
sebagai
Tabel 1.4
Indikator Belum Optimalnya Kinerja Mengajar
Guru SD Negeri di Kecamatan Mranggen
Bermasalah
No
Fenomena (Indikator)
Freku
ensi
1.
Guru
yang
belum
mampu
menyelesaikan semua masalah
yang dihadapi
Guru yang kemampuan tehnisnya
belum sesuai petunjuk kurikulum
Guru yang belum maksimal
memanfaatkan waktu kerja
Guru yang belum mampu bekerja
secara maksimal
Guru yang kemampuan kerjanya
belum sesuai standart BSN
Guru yang kurang komunikatif
Guru yang merasa kemampuan
manajemennya kurang baik
Jumlah responden: 66 Guru
Rata-rata :
10
Perse
ntase
(%)
15,2
11
2
3
4
5
6
7
Tidak
Bermasalah
Freku
Persenta
ensi
se (%)
56
84,8
16,7
55
83,3
12
18,2
54
81,8
12
18,2
54
81,8
13
19,7
53
80,3
12
11
18,2
16,7
54
55
81,8
83,3
11,6
16,7
54,4
82.4
Sumber indikator kinerja mengajar: Mahendra (2006), (Data diolah
sesuai kepentingan penelitian)
Beberapa permasalahan kinerja mengajar guru
dari penelitian Mahendra (2006) diatas menunjukkan
masih banyak indikator indikator kinerja mengajar
guru yang belum dilaksanakan dari 66 jumlah guru
yang disampling.
Dari 66 responden guru yang
dilibatkan dalam penelitian pendahuluan diketahui
bahwa terdapat 16,7 % guru masih memiliki masalah.
Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja
5
mengajar guru
di kecamatan Mranggen kabupaten
Demak kurang optimal.
4. penelitian ini semakin menarik untuk diteliti ulang
karena
masih
adanya
beberapa
research
gap
mengenai variabel variabel yang berhubungan dengan
kinerja mengajar guru.
5. Guru sebagai pendidik memiliki peranan sentral dalam
dunia
pendidikan
karena
turut
mempengaruhi
keberhasilan peserta didik dalam studinya. Kinerja
mengajar
guru dalam melaksanakan pekerjaannya
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas
pendidikan.
Zainal
Aqib
menyatakan bahwa;
Kualitas proses dan hasil pendidikan dipengaruhi
oleh kinerja mengajar, karena keseluruhan
bangunan akan goyah apabila kinerja mengajar
dari guru rendah dan tidak efektif. Bekerja keras
dan selalu berupaya untuk menunjukkan bahwa
pekerjaan guru merupakan suatu profesi dengan
menunjukkan bukti kompetensi dan kualitas
kinerja mengajar dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan
masyarakat. Guru dalam melaksanakan tugas
selalu menunjukkan kualitas profesionalismenya
dengan berkeinginan untuk selalu menampilkan
prilaku yang mendekati standar yang idial,
meningkatkan dan memelihara citra profesi,
keinginan untuk selalu mengejar kesempatan
pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan
dan keterampilan, mengejar kualitas dan cita-cita
profesi, dan memiliki kebanggaan terhadap
profesinya.
6
(2007)
1.2 Perumusan Masalah Penelitian
1. Adakah hubungan yang signifikan antara kepemimpinan demokratik kepala sekolah (X1) dengan
kinerja mengajar guru (Y)
di SD negeri di
kecamatan Mranggen kabupaten Demak?
2. Adakah hubungan yang signifikan antara etos
kerja (X2) dengan kinerja mengajar guru (Y) di SD
negeri di kecamatan Mranggen kabupaten Demak?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
dirumuskan
sebagai
berikut:
1. Mengetahui
signifikansi hubungan antar gaya
kepemimpinan demokratik kepala sekolah dengan
kinerja mengajar guru SD negeri di kecamatan
Mranggen kabupaten Demak.
2. Mengetahui signifikansi hubungan antara etos
kerja guru dengan kinerja mengajar guru SD negeri
di kecamatan Mranggen kabupaten Demak.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Dari 66 responden guru yang dilibatkan dalam
penelitian pendahuluan diketahui bahwa terdapat
16,7 % guru masih memiliki masalah. Masih banyak
7
indikator indikator kinerja mengajar guru yang belum
dilaksanakan dari 66 jumlah guru yang disampling.
Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja
mengajar guru di kecamatan Mranggen kabupaten
Demak
kurang
optimal.
Penelitian
ini
dapat
digunakan sebagai masukan pengembangan ilmu,
khususnya
dalam
rangka
peningkatan
kinerja
mengajar guru mengajar dilihat hubungannya dengan
kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan etos
kerja guru.
2. Manfaat Praktis
Memberi
masukan
bagi
UPTD
Dikpora
kecamatan Mranggen Demak beserta kepala sekolah,
guru, dan peneliti berikutnya dalam perencanaan
peningkatan kinerja mengajar
guru di Kecamatan
Mranggen.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam
penelitian
ini
sistematika
penulisan
meliputi: Bab 1 Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II
Landasan Teori terdiri dari kinerja mengajar guru
(pengertian kinerja guru, faktor-faktor yang berhubungan kinerja mengajar guru, dan mengukur kinerja
mengajar
8
guru),
gaya
kepemimpinan
demokratik
kepala sekolah (definisi gaya kepemimpinan demokratik, dan ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratik),
etoskerja,
kajian
yang
relevan
(hubungan
gaya
kepemimpinan demokratik dengan kinerja mengajar,
dan hubungan etos kerja dengan kinerja mengajar
guru), hipotesis, dan model penelitian pemikiran. Bab
III Metode Penelitian terdiri dari jenis dan lokasi
penelitian, populasi dan sempel, definisi operasional
variabel (kinerja mengajar guru, gaya kepemimpina
demokratik, etos kerja), metode pengumpulan data, uji
validitas item (uji validitas variabel gaya kepemimpinan demokratik, Uji validitas variabel etos kerja, dan
Uji validitas variabel kinerja mengajar guru). uji
reabilitas instrumen, analisis data (analisis deskriptif,
analisis korelasional). Bab IV Hasil dan Pembahasan
Penelitian
terdiri
responden
(deskriptif
dari
deskripsi
berdasarkan
karakteristik
jenis
kelamin,
deskripsi tingkat pendidikan responden, deskripsi
tingkat umur responden, dan deskripsi masa kerja
responden), analisis deskriptif (variabel gaya kepemimpinan demokratis, variabel etos kerja, dan varibel
kinerja mengajar), analisis korelasi (uji normalitas, uji
korelasional, dan uji hipotesis), dan pembahasan. Bab
V berisi Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.
9
10
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kinerja mengajar guru memiliki andil yang sangat
besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Kinerja mengajar guru akan menjadi optimal apabila
diitegrasikan dalam komponen sekolah, seperti kepala
sekolah, tenaga kependidikan maupun anak didik
serta didukung oleh etos kerja dan disiplin kerja yang
tinggi, pendidikan dan pelatihan, dan iklim sekolah
yang memuaskan.
Mengacu
Tofler
(1990)
bahwa
minat, bakat, kemampuan, dan potensi peserta didik
tidak dapat berkembang secara optimal tanpa kinerja
mengajar guru yang baik.
Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga
mendidik, mengasuh, membimbing, dan membentuk
kepribadian siswa untuk menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Kinerja mengajar
guru yang kurang optimal akan mengakibatkan bergesernya fungsi guru secara perlahan-lahan. Pergeseran
fungsi guru dapat menyebabkan guru dan siswa yang
tadinya saling membutuhkan, menjadi tidak lagi saling
membutuhkan. Akibatnya suasana belajar sangat
memberatkan, membosankan, dan jauh dari suasana
yang menyenangkan. Dari sinilah konflik muncul
sehingga pihak-pihak yang terlibat mudah frustasi dan
1
melampiaskan kegundahan dengan cara-cara yang
tidak benar. Agar mampu mengembangkan kinerja
mengajar
guru
yang
lebih
optimal
guru
harus
menempa diri dalam aspek pendidikan pelatihan diri,
serta
etos
kerja
yang
tinggi.
Sardiman
(2005)
mengemukakan:
guru adalah salah satu komponen manusiawi
dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan
dalam usaha pembentukan sumber daya manusia
yang potensial dibidang pembangunan. Keberhasilan belajar mengajar di sekolah dipengaruhi 7
faktor antara lain: 1. Leadership (kepemimpinan)
kepala sekolah, 2. kinerja mengajar guru, 3.kinerja
karyawan, 4. kurikulum yang up to date, 5. sarana
prasarana, 6. lingkungan yang kondusif, 7. budaya
organisasi. Yang semuanya membentuk sistem
pembelajaran yang menuntut dan membutuhkan
manajemen yang profesional.
Peneliti berusaha meneliti hubungan gaya kepemimpinan demokratik kepala sekolah dan etos kerja
dengan kinerja mengajar para guru. Berikut faktorfaktor yang berhubungan dengan hal tersebut. Karena
terbatasnya ruang dan waktu, peneliti hanya berusaha
meneliti
dua
faktor
yang
berhubungan
kinerja
mengajar guru yaitu gaya kepemimpinan demokratik
kepala sekolah (X1), etos kerja guru (X2) sebagai
variabel bebas (independent variabel) yang berhubungan dengan kinerja mengajar guru (Y) sebagai
variabel terikat (dependent variabel).
1. Dalam pra penelitian pendahuluan dengan 30
responden guru SD negeri kecamatan Mranggen,
tentang
tingkat
keoptimalan
kinerja
mengajar.
Didapatkan data-data sebagai berikut tabel 1.1.
2
Tabel 1.1
Hasil Pra Penelitian Pendahuluan
Kinerja Mengajar Guru pada 30 Guru SD Negeri
di Kecamatan Mranggen
kategori
interval
frekuensi
Sangat tinggi
52-60
3
Tinggi
42-51
7
Sedang
33-41
8
Rendah
24-32
12
Sangat rendah
15-23
jumlah
30
Sumber: Hasil pra penelitian, bulan Juni 2014
prosentase
10
23
27
40
100
Berdasarkan tabel 1.1 sebagian besar (40%)
kinerja mengajar guru SD negeri kecamatan Mranggen
berada pada kategori rendah.
2. Dalam pra penelitian pendahuluan dengan 30
responden
kepala
Mranggen
kabupaten
kepemimpinan
SD
negeri
Demak,
demokratik
di
kecamatan
tentang
kepala
gaya
sekolah,
didapatkan data-data sebagai berikut tabel 1.2.
Tabel 1.2
Hasil Pra Penelitian Pendahuluan
Gaya Kepemimpinan Demokratik Kepala Sekolah
pada 30 Kepala SD Negeri di Kecamatan Mranggen
kategori
Sangat tinggi
Tinggi
interval
103 - 120
85 - 102
frekuensi
6
8
Sedang
66 - 84
13
Rendah
48 - 65
3
Sangat rendah
30 - 47
0
jumlah
30
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2014
prosentase
20
26,7
43,3
10
0
100
3
Berdasarkan tabel 1.2 sebagian besar (43,3%) gaya
kepemimpinan demokratik
kepala sekolah SD
negeri kecamatan Mranggen berada pada kategori
sedang.
3. Dalam pra penelitian pendahuluan dengan 30
responden guru SD negeri di kecamatan Mranggen
kabupaten
Demak,
tentang
etos
kerja
guru,
didapatkan data-data sebagai berikut tabel 1.3.
Tabel 1.3
Hasil Pra Penelitian Pendahuluan Etos Kerja Guru
pada 30 Guru SD Negeri di Kecamatan Mranggen
kategori
interval
frekuensi
Sangat tinggi
25-30
4
Tinggi
20-24
9
Sedang
15-19
15
Rendah
10-14
2
Sangat rendah
5–9
jumlah
30
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2014
prosentase
13,3
30
50
6,7
100
Berdasarkan tabel 1.3 sebagian besar (50%) etos
kerja guru SD negeri kecamatan Mranggen berada
pada kategori sedang.
Dalam riset yang dilakukan oleh Mahendra
(2006) untuk mengetahui tingkat keoptimalan kinerja
mengajar para guru SD negeri di kecamatan Mranggen
kabupaten
berikut:
4
Demak,
didapatkan
data-data
sebagai
Tabel 1.4
Indikator Belum Optimalnya Kinerja Mengajar
Guru SD Negeri di Kecamatan Mranggen
Bermasalah
No
Fenomena (Indikator)
Freku
ensi
1.
Guru
yang
belum
mampu
menyelesaikan semua masalah
yang dihadapi
Guru yang kemampuan tehnisnya
belum sesuai petunjuk kurikulum
Guru yang belum maksimal
memanfaatkan waktu kerja
Guru yang belum mampu bekerja
secara maksimal
Guru yang kemampuan kerjanya
belum sesuai standart BSN
Guru yang kurang komunikatif
Guru yang merasa kemampuan
manajemennya kurang baik
Jumlah responden: 66 Guru
Rata-rata :
10
Perse
ntase
(%)
15,2
11
2
3
4
5
6
7
Tidak
Bermasalah
Freku
Persenta
ensi
se (%)
56
84,8
16,7
55
83,3
12
18,2
54
81,8
12
18,2
54
81,8
13
19,7
53
80,3
12
11
18,2
16,7
54
55
81,8
83,3
11,6
16,7
54,4
82.4
Sumber indikator kinerja mengajar: Mahendra (2006), (Data diolah
sesuai kepentingan penelitian)
Beberapa permasalahan kinerja mengajar guru
dari penelitian Mahendra (2006) diatas menunjukkan
masih banyak indikator indikator kinerja mengajar
guru yang belum dilaksanakan dari 66 jumlah guru
yang disampling.
Dari 66 responden guru yang
dilibatkan dalam penelitian pendahuluan diketahui
bahwa terdapat 16,7 % guru masih memiliki masalah.
Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja
5
mengajar guru
di kecamatan Mranggen kabupaten
Demak kurang optimal.
4. penelitian ini semakin menarik untuk diteliti ulang
karena
masih
adanya
beberapa
research
gap
mengenai variabel variabel yang berhubungan dengan
kinerja mengajar guru.
5. Guru sebagai pendidik memiliki peranan sentral dalam
dunia
pendidikan
karena
turut
mempengaruhi
keberhasilan peserta didik dalam studinya. Kinerja
mengajar
guru dalam melaksanakan pekerjaannya
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas
pendidikan.
Zainal
Aqib
menyatakan bahwa;
Kualitas proses dan hasil pendidikan dipengaruhi
oleh kinerja mengajar, karena keseluruhan
bangunan akan goyah apabila kinerja mengajar
dari guru rendah dan tidak efektif. Bekerja keras
dan selalu berupaya untuk menunjukkan bahwa
pekerjaan guru merupakan suatu profesi dengan
menunjukkan bukti kompetensi dan kualitas
kinerja mengajar dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan
masyarakat. Guru dalam melaksanakan tugas
selalu menunjukkan kualitas profesionalismenya
dengan berkeinginan untuk selalu menampilkan
prilaku yang mendekati standar yang idial,
meningkatkan dan memelihara citra profesi,
keinginan untuk selalu mengejar kesempatan
pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan
dan keterampilan, mengejar kualitas dan cita-cita
profesi, dan memiliki kebanggaan terhadap
profesinya.
6
(2007)
1.2 Perumusan Masalah Penelitian
1. Adakah hubungan yang signifikan antara kepemimpinan demokratik kepala sekolah (X1) dengan
kinerja mengajar guru (Y)
di SD negeri di
kecamatan Mranggen kabupaten Demak?
2. Adakah hubungan yang signifikan antara etos
kerja (X2) dengan kinerja mengajar guru (Y) di SD
negeri di kecamatan Mranggen kabupaten Demak?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
dirumuskan
sebagai
berikut:
1. Mengetahui
signifikansi hubungan antar gaya
kepemimpinan demokratik kepala sekolah dengan
kinerja mengajar guru SD negeri di kecamatan
Mranggen kabupaten Demak.
2. Mengetahui signifikansi hubungan antara etos
kerja guru dengan kinerja mengajar guru SD negeri
di kecamatan Mranggen kabupaten Demak.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Dari 66 responden guru yang dilibatkan dalam
penelitian pendahuluan diketahui bahwa terdapat
16,7 % guru masih memiliki masalah. Masih banyak
7
indikator indikator kinerja mengajar guru yang belum
dilaksanakan dari 66 jumlah guru yang disampling.
Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja
mengajar guru di kecamatan Mranggen kabupaten
Demak
kurang
optimal.
Penelitian
ini
dapat
digunakan sebagai masukan pengembangan ilmu,
khususnya
dalam
rangka
peningkatan
kinerja
mengajar guru mengajar dilihat hubungannya dengan
kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan etos
kerja guru.
2. Manfaat Praktis
Memberi
masukan
bagi
UPTD
Dikpora
kecamatan Mranggen Demak beserta kepala sekolah,
guru, dan peneliti berikutnya dalam perencanaan
peningkatan kinerja mengajar
guru di Kecamatan
Mranggen.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam
penelitian
ini
sistematika
penulisan
meliputi: Bab 1 Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II
Landasan Teori terdiri dari kinerja mengajar guru
(pengertian kinerja guru, faktor-faktor yang berhubungan kinerja mengajar guru, dan mengukur kinerja
mengajar
8
guru),
gaya
kepemimpinan
demokratik
kepala sekolah (definisi gaya kepemimpinan demokratik, dan ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratik),
etoskerja,
kajian
yang
relevan
(hubungan
gaya
kepemimpinan demokratik dengan kinerja mengajar,
dan hubungan etos kerja dengan kinerja mengajar
guru), hipotesis, dan model penelitian pemikiran. Bab
III Metode Penelitian terdiri dari jenis dan lokasi
penelitian, populasi dan sempel, definisi operasional
variabel (kinerja mengajar guru, gaya kepemimpina
demokratik, etos kerja), metode pengumpulan data, uji
validitas item (uji validitas variabel gaya kepemimpinan demokratik, Uji validitas variabel etos kerja, dan
Uji validitas variabel kinerja mengajar guru). uji
reabilitas instrumen, analisis data (analisis deskriptif,
analisis korelasional). Bab IV Hasil dan Pembahasan
Penelitian
terdiri
responden
(deskriptif
dari
deskripsi
berdasarkan
karakteristik
jenis
kelamin,
deskripsi tingkat pendidikan responden, deskripsi
tingkat umur responden, dan deskripsi masa kerja
responden), analisis deskriptif (variabel gaya kepemimpinan demokratis, variabel etos kerja, dan varibel
kinerja mengajar), analisis korelasi (uji normalitas, uji
korelasional, dan uji hipotesis), dan pembahasan. Bab
V berisi Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.
9
10