laporan praktikum Magnoliophyta 2 (1)

MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae)
I.

TUJUAN
1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi
Magnoliophyta khususnya Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae.
2. Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family –
family yang ada dalam Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae.

II.

DASAR TEORI
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan
yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya
bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota
(Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu
atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik
ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang
terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau
beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio

magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae)
dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318
familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19
ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
1. Subclassis Caryophyllidae
Karakteristik dari Subclassis Caryophyllidae adalah sebagian besar
herba beberapa suku tumbuhan sukulen dan halofit. Muncul 70 juta tahun
yang lalu. Perhiasan bunga secara morfologi lebih komplek dan beragam.
Anggota yang primitif hanya mempunyai 1 lingkaran perhiasan bunga dari
sini berkembang menjadi berbagai perhiasan bunga yang termodifikasi
menjadi sepal dan petal yang jelas. Stamen masak dalam urutan sentrifugal
dan polen yang trinukleat. Ovul bitegmik dan ”crassinucellate”,
kampilotropus atau amfitropus; embrio yang masak sering diliputi
perisperm. Subclassis ini memiliki 3 ordo, 14 famili, dan 14.000 species.
(Asep. 2013: 10),

Adapun Famili yang dibahas ada 4, (Kimball. 1987) yaitu :
a. Portulacaceae
Habitus umumnya semak sampai herba, umur semusim. Batang
bulat, beruas, atau tidak beruas warna hijau atau merah kecoklatan. Daun

tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal tumpul, tepi rata, berdaging, duduk
daun tersebar, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm, warnanya hijau. Bunga
umunya majemuk, terletak di ujung cabang, bunganya kecil, kelopak hijau,
dan umunya bertaju dan bersayap, mahkota bentuk jantung, kepala putik
tiga sampai dengan lima, warnyana bunga putih, kuning, merah muda.
Menhhasilkan buah tunggal, berbentuk kotak, berbiji banyak, dan
berwarna hijau. Biji umunya: Bulat, kecil, mengkilat, hitam. Akar,
Tunggang, dengan warna putih kotor . Contohnya adalah Talinum
paniculatum (Ginseng).
b. Cactaceae
Habitus berupa herba, dengan pola percabagan simpodial, dan
umur tumbuhan 2 tahun. Batang sukulen, Daunnya merupakan daun
tunggal, dengan pola duduk daun berkarang, namun belum memiliki pola
pertulangan daun, daunnya tereduksi menjadi bentuk duri. Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan biseksual, dimana alat perkembang biakan jantan
dan betinanya terdapat dalam satu pohon. Bunganya merupakan bunga
tunggal, dan termasuk bunga perigonium (tidak bisa dibedakan kalix
corola), dan simetri bunga actinomorph. Stamennya lepes-lepas, dan
stigma bercabang 5. Kedudukan Ovariumnya inferum, dengan tipe
plasenta parietalis, dan menghasilkan buah tunggal. Tumbuhan dalam

famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias. daun termodifikasi
menjadi duri, memiliki bunga tunggal. Contohnya: Opuntia vulgaris
(Kaktus)
c. Amaranthaceae
Ciri umum dari kelas ini adalah habitusnya berupa herba, sehingga
sudah termasuk maju dalam segi habitusnya. Daunnya merupakan daun
tunggal, dengan letaknya tersebar atau berhadapan. Bunganya tidak begitu
menarik, bunganya kecil, tungal, sering diliputi oleh braktea, atau
brakteola.

Setiap bunganya memiliki simetri aktinomorf, bi- atau

uniseksual, periantium 3-5 helai, sepaloid kering berbentuk selaput, lepas

atau bersatu bagian di bagian dasarnya. Stamen sebanyak perianthiumnya
dengan letak berhadapan dengan helaian perianthium. Perianthium lepaslepas atau bersatu dibawah membentuk tabung. Ovarium superum, 2-3
karpel, 1 ruangan dengan satu atau beberapa ovulum, bunga majemuk
(spika) dan memiliki banyak brachtea, Kaliks serta korola tidak bisa
dibedakan karena bentuknya tipis seperti membran. Anggota famili ini
misalnya Celosia argentea (Jawer Ayam)

d. Nyctaginaceae
familia ini adalah herba atau tumbuhan berkayu, daun berhadapan
atau tersebar, tanpa daun penumpu, tunggal tanpa lekuk. Bunga bersiri
sendiri atau tidak, dengan tenda bunga, beraturan, berkelamin 1 atau 2,
pada pangkalnya terdapat daun pelindung hijau atau berwarna, yang
kadang-kadang membentuk kelopak semu. Tenda bunga bersatu hijau atau
berwarna. Benang sari 1-10, tertancap pada dasar bunga, pada pangkalnya
bersatu. Kepala sari beruang 2, bakal buah menumpang duduk atau
bertangkai pendek beruang 1. Buah diselubungi oleh pangkal tenda bunga
(yang mengeras), bersama-sama membentuk buah semu, tidak pecah Ciri
khas famili ini adalah memiliki braktea yang berwarna dan persisten,
dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Contohnya adalah Mirabilis jalapa
(Bunga Pukul Empat).
2. Subclassis Dilleniidae
Subkelas Dilleniidae merupakan dikotiledonae dengan bentuk habitus
herba atau berkayu, daun kebanyakan tunggal dan beberapa saja daunnya yang
majemuk , bunga polypetal jarang apetal, gynoecium synkarp, kecuali pada
ordo Dillenidae ada beberapa apokarp, ovarium pada umumnya superum
kecuali pada Lecythidales dan beberapa anggota Violales, plasenta beragam
ada yang aksilaris, ada yang basalis, dan ada juga yang parietal. Subclassis ini

terdiri dari 13 ordo, 78 famili dan 25.000 species. (Asep. 2013: 10)
Adapun famili yang dibahas ada 3 famili, (Kimball. 1987) yaitu:
a. Malvaceae
Familia yang berhabitus herba, perdu dan pohon, umumnya
mempunyai rambut-rambut berbentuk bintang, sisik atatu bentuk yang lain,
daun tunggal dengan urat daun palmatus, letaknya tersebar, umumnya ada
stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, biseksual, kaliks 5

sepal, sering terdapat epikaliks ( kaliks tambahan ), korolla 5 petal, lepas atau
melekat pada tabung filamen, stamen banyak, yang paling luar dapat
membentuk staminodia yang petaloid, filamen bersatu membentuk tabung
yang disebut “ Staminal colomn “ atau tabung stamina, ovarium superum
terdiri dari 2- banyak karpel, ruang sebanyak karpel, ovul 1- banyak tiap
karpel, stillus sebanyak karpel yang bersatu dibawah atau lepas, buah kapsula,
scizokarpium, baka atau samara. Contohnya adalah Hibiscus rosasinensis
(Kembang Sepatu).
b. Caricaceae
Familia yang berhabitus pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak,
jarang bercabang, daun terkumpul di ujung batang, letaknya satu sama lain
tersebar, tunggal palmatilobus sampai majemuk palamatus, urat daun

palmatus, stipula kalau ada berupa duri, bunga tunggal atau dalam perbungaan
simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5
petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada
bunga betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5
karpel, 1 ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta
aksilaris, ovula banyak, buah baka, dan berdaging. Contoh tumbuhannya
adalah Carica papaya (Pepaya).
c. Cucurbitaceae
Familia yang berhabitus basah atau tumbuhan berkayu lunak,
umumnya memanjat dengan sulur berbentuk spiral, daun tunggal palmatilobus
atau majemuk palmatus, letaknya tersebar, urat daun palmatus, sering terdapat
kelenjar nektar, tidak ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan
racemosa keluar dari ketiak daun, umumnya uniseksual (tumbuhan bisa
berumah satu atau berumah dua), simetri bunga aktinomorf, hipantium pendek
atau panjang diatas ovarium, kaliks umumnya 5 sepal, korolla umumnya 5
petal yang lepas atau bersatu, stamen 5 filamen dan ada juga anteranya bisa
lepas atau bersatu, ovarium inferus, 3 karpel, satu ruang dengan tipe plasenta
parietalis atau plasenta bersatu ditangah sehingga ber ruang banyak, stilus 1
dengan 1-3 stigma, buah baka, pepo atau kapsula., contohnya Momordica
charantia (Pare). ( pravita.2009)


III.

ALAT dan BAHAN
A. Alat
1. Silet
2. Alat tulis
3. Lembar hasil pengamatan
B. Bahan

1.

Talinum paniculatum (Ginseng)

2.

Opuntia vulgaris (Kaktus)

3. Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu)
4. Carica papaya (Pepaya)

5. Brassica sinensis (Petsai)
6. Bauganivilea spectabelis
7. Labu siam (Sachium edule)
8. Bayam liar (Amaranthus sp)
IV.

LANGKAH KERJA
1. Diamati bnetuk habitus, pola percabangan, dan bentuk segi penampang
melintang pada spesiemen tumbuhan Talinum paniculatum (Ginseng)
Opuntia vulgaris (Kaktus), Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu),
Carica papaya (Pepaya), Brassica sinensis (Petsai), Bauganivilea
spectabelis , Labu siam , Bayam liar
2. Diamati bentuk filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi
daunnya
3. Diamati susunan bunga di amati dan dibandingkan pada komposisi,
jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4. Diamati bentuk dan jumlah perhiasan dan alat kelamin bunga pada
Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5. Diamati bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula,
penampang memanjang bunga, stamen, dan pistilumnya diamati dan

diberi nama atau keterangan.

V.

HASIL PENGAMATAN

VI.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penagamatan yang telah dilakukan, telah diamati
beberapa spesies dari subkelas caryopyllidae dan beberapa spesies dari
subkelas Dillenidae.

Adapaun spesies yang diamati adalah Talinum

paniculatum (Ginseng), Opuntia vulgaris (Kaktus), Hibiscus rosasinensis
(Kembang Sepatu), Carica papaya (Pepaya), Brassica sinensis (Petsai),
Bauganivilea spectabelis , Labu siam , Bayam liar .
Pengamatan pertama dilakukan pada spesies Talinum paniculatum
(Ginseng), Talinum paniculatum ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman

obat, kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika
tropis. Akarnya berdaging tebal, biasa digunakan sebagai pengganti kolesom.
(mangekyu. 2009).
Talium paniculatum memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kerajaan

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Caryophyllidae


Ordo

: Caryophyllales

Famili

: Portulaceae

Genus

: Talinum

Spesies

: Talinum paniculatum
Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan simpodial

serta segi penampang batangnya bulat dan warnanya hijau ungu. Berdaun
tunggal dan berbentuk bundar telur (Ovatus), Ujungnya meruncing
(accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul (obtusus), bagian tepi daun
rata (entire) dan memiliki pola pertulangan daun menyirip (pinnatus),
permukaannya mengkilap dengan duduk daun roset.
bunga majemuk berbentuk malai, di ujung bercabang, memiliki 6 petal
dengan bentuk bulat telur,sedangkan cepalnya pun berjumlah 6 . benang sari
lima sampai lima belas, tangkai bercabang, merah keunguan, perbungaan

simosa. Jenis kelaminnya biseksual dengan calyx yang lepas dengan stamen
bagian dasar bersatu. Pistilumya dinding ovarium terpisah dengan ovarium
superum serta simetri bunganya zigomorf dengan distribusi seks monoseus.
Pelekatan karpelnya sinkarp dan jenis buahnya tunggal. Tipe plasentanya
sentralis dan tumbuhan ini berumur tahunan.
Tanaman ini berkhasiat akar dan daunnya mengandung saponan dan
flavonoid, serta tanin. Akar berasa manis netral untuk menguatkan paru-paru
dan afrodisiak, tonikum. Sementara daunnya untuk meningkatkan nafsu
makan atau stomakik (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
Pengamatan kedua dilakukan pada spesies Opuntia vulgaris (Kaktus).
Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar
penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di
batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri
sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus
dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. (Anonim. 2009)
Opuntia vulgaris (kaktus) adalah salah satu contoh spesies dari ordo
Caryophyllales family Cactaceae. Spesies ini memiliki habitus sukulen dengan
pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya filokladiom.
Berdaun majemuk dan berbentuk tereduksi menjadi duri, Ujungnya meruncing
(accuminatus), dengan pangkal daunnya roset batang, bagian tepi daun rata
(entire).
Kerajaan

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Subclass

: Caryophyllidae

Ordo

: Caryophyllales

Famili

: Cactaceae

Genus

: Opuntia

Spesies

: Opuntia vulgaris

Perbungannya dengan jenis kelamin biseksual. Calix dan stamennya
lepas serta pistilumnya stigma bercabang. Ovariumnya inferum dengan simetri

bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua
(dioucieous) dimana alat kelaminya terpisah antara jantan dan betina.
Pelekatan karpelnya apokarp, tipe plasenta parietal.( mangekyu.2013).
Pengamatan ketiga dilakukan pada spesies Hibiscus rosasinensis
(Kembang Sepatu). Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan
simpodial, bentuk penampangnya bulat silindris, jenis daun tinggal, duduk
daun menyebar, bentuk daun bulat telur (ovate), ujung daun runcing (acutus),
pangkal daunnya tumpul (obtuse), pertulangan menyirip (pinnate), tepi daun
bergerigi (serratus).
Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Dillenidae

Ordo

: Malvales

Famili

: Malvaceae

Genus

: Hibiscus

Spesies

: Hibiscus rosasinensis
bunga tunggal, perbungaan siatium, simetri bunga aktinomorf, bunga

sepatu memiliki bentuk seperti lonceng dan letaknya tergantung ke bawah
dengan tangkai yang panjang, mahkota bunga malekuk ke atas dengan jumlah
mahkota 5 petal. Bentuk mahkota bunganya bercangap menyirip rangkap
dengan taju sempit, jadi pinggiran mahkota itu seperri sobek-sobek, warnanya
merah cerah dengan pangkal lebih tua. Pada bagian tengah bunga ada tangkai
putik berbentuk silinder yang menjulur keluar bunga dengan serbuk sari
diatasnya. Bunga sepatu ini memiliki biji sehingga dalam Perbanyakan dengan
bisa dengan stek batang atau biji. Tanaman ini merupakan tanaman dengan
distribusi seksnya monoceious. ( Nofiyanti. 2012 )
pengamatan keempat pada spesies Carica papaya Carica papaya
(pepaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Helaian
daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut
dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya
tersebut simetris.

Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Dillenidae

Ordo

: Violales

Famili

: Caricaceae

Genus

: Carica

Spesies

: Carica papaya
Carica papaya (pepaya) adalah salah satu contoh spesies dari ordo

Violales family Caricaceae. Spesies ini memiliki habitus herba, pola percabangan
monopodial, bentuk penampangnya bulat silindris berlekuk tegak, Daun pepaya
merupakan jenis daun tunggal menjari, bentuk daun bercangap dan memiliki
bagian yang sudah lengkap yaitu adanya pelepah atau upih daun, tangkai daun
dan helaian daun. Daun pepaya ini mempunyai bangun bulat atau orbicularis,
ujung daun meruncing (acuminatus),

tangkai daun panjang dan berongga,

pangkal daun memerisai (peltatus) dengan duduk daun menyebar.
bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual
atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang
pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2
lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta
parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak, buah baka,
dan berdaging, kelamin tumbuhan monoecous letak ovarium inferum, tipe
plasenta basalis dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun, Daun pepaya juga
berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk
menambah nafsu makan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Pengamatan keenam dilakukan pada spesies Amaranthus hybridus,
berdasarkan pengamatan Bayam merupakan tumbuhan berhabitus herba, karena
batang pada tumbuhan bayam lunak tidak memiliki batang berkayu. Dan untuk
pola percabangan batangnya simpodial dengan bentuk penampangnya bulat.

Bayam memiliki jenis daun tunggal, dengan bentuk kordatus, lebar agak
panjang dengan ujungpada daun runcing atau obtusus. Pertulangan dari daun
bayam ini menyirip dan mempunyai tepian daun rata. Untuk ujung pangkal dari
daun ini adalah petiolatus dengan letak daun tersebar. Pada tumbuhan bayam
terdapat bunga. Bunga pada bayam merupakan jenis bunga majemuk. Simetri
bunganya merupakan

simetri

syncarp, dengan tipe

plasenta centralis.

Menghasilkan buah tunggal.
Bunganya dalam rangkaian panjang dan terkumpul pada ujung-ujung
batang, dengan warna kuning-hijau. Distribusi seks dari Bunganya adalah
monoecious jadi kelamin jantan dan betina berada dalam 1 pohon dan
penyerbukan terjadi dengan bantuan angin.
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Hamamelidae

Ordo

: Caryophyllales

Famili

: Amaranthaceae

Genus

: Amaranthus

Spesies

: Amaranthus hybridus L.
Pengamatan ketujuh dilakukan pada spesies Brassica chinensis,

berdasarkan pengamatan petsai memiliki habitus herba dengan batang
monopodial dan segi penampang bulat.
Regnum

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Capparales

Famili

: Brassicaceae

Genus

: Brassica

Spesies

: Brassica chinensis

Daun Brassica chinensis merupakan daun tunggal dengan letak
filotaksis roset akar, karena langsung menempel pada akar. Petsai memiliki

bentuk daun spatulatus dengn pertulangan daun menyirip. Dalam daun petsai
memiliki ujung daun rotundalus, dengan pangkal daun trunkutus serta tepi
daun repandus.
Daunnya bulat panjang, kasar, berkerut, rapuh serta berbulu halus dan
tajam. Urat (tulang) daun utamanya lebar dan berwarna putih. Rasa daun
petsai masak lunak, sedangkan yang mentah agak pedas. Pola pertumbuhan
daun mirip tanaman kubis. Daun yang muncul terlebih dahulu menutup daun
yang tumbuh kemudian hingga membentuk krop bulat panjang yang berwarna
putih. ( zundah.2013)
Petsai memiliki manfaat untuk mencegah penyakit jantung - Vitamin
E, betakaroten dan vitamin C pada sawi sangat baik untuk mencegah
kolesterol dan penyakit jantung.
Pengamatan teraktir dilakukan pada labu siam (Sechium edule),
berdasarkan pengamatan labu siam memiliki habitus herba atau berkayu lunak,
memanjat dengan sulur spiral, sulur kadang-kadang berupa duri, tumbuh
mengggunakan sicrulin untuk mengangkat nitrogen, sering terdapat nectar,
tidak ada stipula.
Daun labu siam merupakan daun tunggal dengan simetri bunga
aktinomorf. Cepal umumnya 5, petal umunrnya 5 lepas atau bersatu stamen.
Daunnya memiliki ujung yang lancip dengan tepi daun yang rata.
Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Dilleniidae

Ordo

: Violales

Famili

: Cucurbitaceae

Genus

:Sechium

Spesies

: Sechium edule

VII.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Caryophillidae dan Dinellidae merupakan subkelas dari Magnoliopsida.
2.

Subclassis Caryophyllidae, spesies yang telah diamati pada subkelas ini
adalah

Talinum paniculatum (Ginseng), Opuntia vulgaris (Kaktus), dan

Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat) dan Subkelas Dillenidae yang telah
di amati adalah Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu), Carica papaya
(Pepaya), Sechium edule (labu siam), Brassica chinensis (petsai),
Amaranthus sp ( bayam liar).
3. Karakteristik subkelas Caryophyllidae adalah sebagian besar herba
beberapa suku tumbuhan sukulen dan halofit. Perhiasan bunga secara
morfologi lebih komplek dan beragam, sedangkan Subclassis Dillenidae
bunganya polypetal jarang yang apetal dan gynoecium syncrap
4. Pada umumnya semua ciri-ciri pada spesies subkelas Caryophyllidae ini
memiliki kesamaan yaitu termasuk tanaman perdu dengan pola
percabangan simpodial. Jenis kelaminnya biseksual, ovariumnya superum
hanya ada beberapa yang inferum. Simetri bunganya aktinomorf dan ratarata umur dari tumbuhan ini adalah tahunan.
5. Pada umumnya semua ciri-ciri pada spesies dari subkelas Dilleniidae
memiliki khasiat dan kegunaan yang bermacam-macam, terutama dalam
kesehatan.
6. family yang dibahas memiliki perbedaan dalam hal duduk daun yang
dimilikinya dengan pola pertulangan daunnya, perbungaannya, keadaan
kaliks/korolanya, karpel dan perlekatannya, posisi ovarium dan tipe
plasentanya.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame. Cirebon: Pusat
Laboratorium IAIN
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Pravita . 2009. Angiospermae. http://dnabio71angiospermae.blogspot.com (diakses 17 April
2013).
Zundah. 2013. Plantae dan Animalia. http://educorolla6.blogspot.com/ plantae dan animalia
(diakses 21 April 2013).
Nofiyanti.2012. magnoliophyta. http://opi_12fathur.blogspot.com diakses pada tanggal 21
april 2015

Soal :
1. tuliskan cirri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada subclass caryophyliidae dan
subclass Dilleniidae?
2. Jelaskan cirri-ciri khusus bunga pada Bougainiviilea spectabilis?
3. Jelaskan kekhasaan bunga yang dimiliki oleh Habitus rosa sinensis?
4. Jelaskan distribusi seks pada Carica papaya ?
5. Jelaskan peranan tumbuhan yang termasuk kedalam subclass Caryophyliidae dan subclass
Dilleniidae ?
Jawaban pertanyaan
1. Ciri khusus pada Subclassis Caryophyllidae yaitu mempunyai perhiasan bunga secara
morfologi lebih kompleks dan beragam, sedangkan pada Subclassis Dillenidae bunganya
polypetal jarang yang apetal dan gynoecium syncrap.
2.

Ciri-ciri khusus pada Bougainvillea spectabilis yaitu mempunyai bagian bunga yang
berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman Bougainvillea spectabilis menjadi tanaman hias
yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah.

3.

Kekhasan bunga yang dimiliki oleh Hibiscus rosa-sinensis L merupakan bunga yang
sempurna yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga.

4.

Distrisbusi seksnya yaitu poligamus, dimana dalam Carica papaya terdapat 3 jenis
kelamin sekaligus, berdasarkan kelamin dibedakan menjadi bunga hermaproditus (banci,
biseksual), bunga masculinus (staminate, jantan, uniseksual), dan bunga peminus
(pistillate, betina, uniseksual).

5. Peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Caryophyllidae adalah: Sebagai
rantai ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai obat. Sedangkan peranan tumbuhan yang
termasuk ke dalam Subclassis Dillenidae adalah: sebagai rantai ekosistem, sebagai
tanaman hias, sebagai sayuran, sebagai buah-buahan.