Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Model Pembelajaran Examples Non Examples dan Model Pembelajaran Picture and Picture Ditinjau dari Hasil Belajar IPA Kelas 5 Sekolah Dasar Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1

Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, dengan bentuk quasi

experimental design. Penelitian ini menggunakan dua kelas. Kelas pertama
sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas kedua sebagai kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran
Examples Non Examples. Kelompok kontrol yaitu kelas yang menggunakan
model pembelajaran Picture and Picture. Kedua kelompok selanjutnya dievaluasi
untuk melihat ada atau tidaknya efektifitas dari dua model pembelajaran tersebut
terhadap hasil belajar IPA pada kedua kelas tersebut.
Penelitian eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu:
1. Memberikan pretest untuk mengukur homogenitas kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.

2. Pemberian treatment pada kelas ekperimen dengan menggunakan model
pembelajaran Examples Non Examples, dan pemberian treatment pada
kelompok kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Picture and
Picture.
3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah non equivalent control
group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group
design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010: 79).
O1

x

O3

O2
O4

31


32

3.1.2

Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Plumbon 01, Kecamatan
Suruh, Kabupaten Semarang dan SD Negeri Plumbon 02, Kecamatan Suruh,
Kabupaten Semarang. Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih kedua
SD tersebut adalah karena kedua SD tersebut berada dalam satu gugus yang sama.
Selain itu, dari hasil wawancara terhadap kepala sekolah SD Negeri Plumbon 01
pada saat dilakukan observasi oleh peneliti, diketahui bahwa kedua SD hampir
memiliki prestasi akademik yang sama. Dari hasil observasi, peneliti berpendapat
bahwa kedua SD tersebut akan berpeluang memiliki tingkat varians data yang
sama sehingga dapat dikatakan homogen.
3.1.2.2 Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Pebruari 2015 sampai dengan bulan
April 2015 dan dilakukan secara bertahap.
Adapun tahapannya meliputi:

1.

Tahap persiapan
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,

permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat
penelitian.
2.

Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang

meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.
3.

Tahap penyusunan
Pada tahap ini ada tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti

penyusunan laporan serta persiapan ujian.
3.2


Variabel dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

diterapkan oleh penelti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 2). Dalam penelitian

33

ini menggunakan dua variabel yaitu varibel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas.
(Sugiyono, 2010: 4).
Variabel bebas dilambangkan dengan huruf

X1 adalah model

pembelajaran Examples Non Examples, X2 adalah model pembelajaran Picture
and Picture. Sedangkan variabel terikat dilambangkan huruf Y adalah hasil

belajar IPA.
Judul penelitian ini adalah “Efektifitas Model Pembelajaran Examples
Non Examples dan Model Pembelajaran Picture and Picture Ditinjau dari Hasil
Belajar IPA Kelas 5 Sekolah Dasar Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015”, maka
definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu:
1. Model Pembelajaran Examples Non Examples
Model pembelajaran Examples Non Examples adalah model pembelajaran
dengan mempersiapkan gambar, diagram atau tabel sesuai materi bahan ajar
dan kompetensi. Gambar dapat ditempel di depan kelas atau dapat ditayangkan
melalui OHP/LCD sesuai dengan sarana yang ada di dalam kelas. Gambar
examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu
materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran
akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
2. Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model belajar yang
menggunakan gambar dan dIPAsangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model
Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses
pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses
pembelajaran. Gambar-gambar tersebut dapat menjadikan pembelajaran
berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah keseluruhan kemampuan yang dicapai siswa setelah
mengikuti pembelajaran. Keseluruhan kemampuan tersebut meliputi domain

34

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun, pada penelitian ini domain yang
akan diteliti adalah domain kognitif.
3.3

Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa yang ada di kelas 5 SD Negeri

Plumbon 01 dan SD Negeri Plumbon 02. Subyek penelitian diambil atas dasar
ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat yang dimaksud adalah memilih dua
kelompok yang memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran IPA
dengan cara uji homogenitas.
Tabel 3.1
Data Siswa Kelas 5 Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelas


Kelas

5

Eksperimen
(SD N Plumbon
01)
Kontrol (SD N
Plumbon 02)

5

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
22
10

18


12

Jumlah
Siswa
32

30

Sebelum penelitian dilaksanakan ada rancangan dalam penelitian.
Rancangan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2
Rancangan Penelitian
No. Sampel
1.
Kelompok Eksperimen
2.
Kelompok Kontrol
Keterangan:


Kondisi Awal
T1
T1

Perlakuan
X1
X2

Kondisi Akhir
T2
T2

X1

: kelompok model pembelajaran Examples Non Examples

X2

: kelompok model pembelajaran Picture and Picture


T1

: Pretest

T2

: Posttest
Dalam penelitian ini terdapat juga prosedur rancangan penelitian. Prosedur

rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat RPP dan kisi-kisi tes.
b. Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang ada.

35

c. Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk pilihan ganda.
d. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk
mengetahui validitas dan reabilitas instrumen.
e. Memberikan pretest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
f. Peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji t dari hasil pretest

kedua kelas.
g. Memberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesuai
RPP yang telah dibuat.
h. Memberi posttest

kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

seminggu setelah pemberian perlakuan.
i. menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar.
j. Menyusun laporan hasil penelitian.
Seperti yang terlihat dalam prosedur rancangan penelitian pada poin f,
peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji t dari hasil pretest
kedua kelas. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui keadaan awal kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Data dinyatakan berdestribusi normal jika
signifikansi lebih besar dari 0,05. Berikut adalah Tabel 3.3 menyajikan hasil uji
normalitas pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Tabel 3.3
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
kelas

a

Kolmogorov-Smirnov
Statistic

df

Sig.

eksperimen

,136

32

,137

kontrol

,135

30

,171

Nilai prettest

Bedasarkan Tabel 3. 3 terlihat bahwa dapat diketahui nilai signifikansi
untuk hasl belajar IPA kelompok eksperimen 0,137> 0,005 dan kelompok kontrol
0,171> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdestribusi normal. Berikut
ini disajikan Gambar 3.1 kurva uji normalitas hasil pretest kelompok eksperimen
dan Gambar 3.2 kurva uji normalitas hasil pretest kelompok kontrol.

36

Gambar 3.1 Kurva Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen

Gambar 3.2 Kurva Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol

37

Gambar 3.1 dan Gambar 3.2, garis diagonal menunjukkan keadaan ideal
dari data yang mengikuti destribusi normal.Titik-titik di sekitar garis adalah
keadaan data yang diuji. Jika titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau
bahkan menempel pada garis maka dapat disimpulkan bahwa data mengikuti
destribusi normal.
Uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol telah
dilakukan, berikutnya melakukan uji homogenitas (kesamaan varian). Dalam
penelitian ini uji homogenitas varian menggunakan teknik Levene Test. Data
homogen jika signikansi > 0,05 maka H0 diterima dan jika signifikansi < 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
H0

: Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol)

Ha

: Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol)
Hasil dari uji homogenitas data hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri

Plumbon 01 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas 5 SD Negeri Plumbon
02 sebagai kelompok kontrol terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4
Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Levene
Statistic
,024

df1

df2
1

Sig.
60

,878

Hasil uji homogenitas Tabel 3.4 dapat diketahui signifikansi sebesar 0,878
> 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen). Dfl= jumlah kelompok data - 1 atau 2 – 1 = 1 sedangkan
df2= jumlah data- jumlah kelompok data atau 62 - 2 = 60.
Langkah selanjutnya melakukan uji t untuk mengetahui perbedaan ratarata dari kedua kelompok. Tabel 3.5 berikut menunjukkan hasil uji t dari hasil
belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

38

Tabel 3.5
Hasil Uji t Data Pretest
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

t

Equal
variances
assumed
nilai Equal
variances
not
assumed

,716

Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Sig. (2- Mean Std.
95% Confidence
tailed) Differe Error
Interval of the
nce
Diffe
Difference
rence Lower
Upper

df

60

,477

1,635 2,285

-2,936

6,207

,715 59,602

,477

1,635 2,287

-2,939

6,210

Berdasarkan Tabel 3.5 pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat
signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi >0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
H0

: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai antara kelas
ekperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol.

Ha

: Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai antara kelompok
eksperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol.
Signifikansi lebih besar dari 0,05 ( 0,477 > 0,05), maka H0 diterima,

bahwa artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai kelompok
eksperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol. Selain melihat tingkat
signifikansi 0,05, hasil uji t juga dapat dilihat dari t hitung dan t tabel. Bila harga t
hitung lebih kecil atau sama dengan (0,456 dilihat dari taraf signifikan 5%. Berikut ini
adalah tabel nilai-nilai r product moment dalam Sugiyono (2010: 315). Tabel nilai-nilai r
product moment selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.
Tabel 3.11
Nilai-nilai r Product Moment
N
Taraf Signifikan 5%
16
17
18
19
20

0, 497
0, 482
0, 468
0, 456
0, 444

Tabel 3.12
Data Validitas Instrumen Pretest IPA Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 dan SD
Negeri Plumbon 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2014/2015
Indikator

Butir
Instrumen

Valid

Tidak Valid

Membedakan macam- 1, 2, 10, 11,
1, 2, 10, 12,
macam gaya.
12, 13, 32, 33

11, 13, 32, 33

Butir Instrumen
yang Digunakan
dalam Instrumen
Pretest
1, 2

Menyebutkan contoh 3, 4, 5, 6, 7,
aplikasi dari macam- 8, 9, 14, 15,
macam gaya dalam 37, 38, 39
kehidupan sehari-hari.

3, 4, 5, 6, 9,14,
15

7, 8, 37, 38,
39

3, 4, 5, 6, 9, 14,
15

Menyebutkan manfaat 16, 17, 18,
dari macam-macam 22, 23, 25,
gaya.
28, 40

18, 40

16, 17, 22, 23, 18
25, 28

47
Indikator

Butir
Instrumen

Menyebutkan
jenis
magnet,
cara
membuat magnat, dan
sifat kutub magnet
Jumlah

19, 20, 21,
24, 26, 27,
29, 30, 31,
34, 35, 36

Valid

Tidak Valid

19, 20, 21, 24,
26, 27, 29, 30,
31, 34, 36

40

24

35

Butir Instrumen
yang Digunakan
dalam Instrumen
Pretest
19, 20, 21, 24,
26, 27, 29, 30,
31, 34

16

20

Tabel 3.13
Data Validitas Instrumen Posttest IPA Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 dan SD
Negeri Plumbon 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2014/2015
Indikator

Nomor Item
Instrumen

Valid

manfaat 1, 2, 3, 4, 5, 14

1, 2, 3, 4

5, 14

Butir
Instrumen
yang
Digunakan
dalam
Instrumen
Posttest
1, 2, 3, 4

Membedakan kegiatan 6, 7, 8, 9, 10
sehari-hari
yang
memanfaatkan air dan
tidak memanfaatkan air.

7, 8

6, 9, 10

7

Menyebutkan
menghemat air.

12, 13, 16,
18

11, 15

12, 13, 16, 18

Membedakan perilaku 17, 19, 20, 21, 22
manusia yang termasuk
cara menghemat air dan
bukan cara menghemat
air.

19, 22

17, 20, 21

19, 22

Mengurutkan
daur air.

proses 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32,
33, 34

24, 25, 27,
28, 29, 32,
34

23, 26, 30,
31, 33

24, 25, 27, 29,
32, 34

Menyebutkan kegiatan 35, 36, 37, 38, 39,
manusia yang dapat 40
mempengaruhi daur air.
Menyebutkan kegiatan
manusia yang dapat
mempengaruhi daur air.

36, 38, 40

35, 37, 39

36, 38, 40

Menyebutkan
air.

Jumlah

cara 11, 12, 13, 15, 16,
18

40

22

Tidak Valid

18

20

48

Hasil uji validitas instrumen uji coba pretest didapati 24 instrumen valid, akan tetapi
peneliti hanya mengambil 20 instrumen yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 24, 26,
27, 29, 30, 31, 34. Selain itu untuk instrumen uji coba posttest yang dinyatakan valid ada 22
instrumen, akan tetapi peneliti hanya mengambil 20 instrumen yaitu 1, 2, 3, 4, 7, 12, 13, 16,
18, 19, 22, 24, 25, 27, 29, 32, 34, 36, 38, 40. Instrumen uji coba pretest dan instrumen pretest
mengalami beberapa perubahan nomor, begitu pula dengan instrumen posttest.
Tabel 3.14
Perubahan Nomor dari Instrumen Uji Coba Pretest ke Instrumen Pretest
Nomor
Instrumen Uji
Coba Pretest
1
2
3
4
5
6
9
14
15
18

Nomor
Instrumen
Pretest
7
9
1
2
3
4
5
6
19
8

Nomor
Instrumen Uji
Coba Pretest
19
20
21
24
26
27
29
30
31
34

Nomor
Instrumen
Pretest
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20

Tabel 3.15
Perubahan Nomor dari Instrumen Uji Coba Posttest ke Instrumen Posttest
Nomor
Instrumen Uji
Coba Posttest
1
2
3
4
7
12
13
16
18
19

Nomor
Instrumen
Posttest
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nomor
Instrumen Uji
Coba Posttest
22
24
25
27
29
32
34
36
38
40

Nomor
Instrumen
Posttest
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Penelitian ini, dilakukan pengujian tingkat kesukaran instrumen pada instrumen
instrumen pretest dan posttest. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung tingkat
kesukaran instrumen sebagai berikut: Menurut Nana Sudjana (2012:135) menganalisis

49
tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat
diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Untuk menentukan
indeks kesukaran digunkan rumus sebagai berikut:

I=

B
N

Keterangan:
I

= Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B

=Banyaknya peserta didik yang menjawab benar setiap butir soal

N

= Jumlah peserta didik

Berikut ini adalah indekstingkat kesukaran instrumen yang terdapat dalam Tampubolon
(2014: 54) sebagai berikut:
1) 0,00 – 0,30 = instrumen sukar
2) 0,31 – 0,70 = instrumen sedang
3) 0,71 – 1,00 = instrumen mudah
Berikut, hasil pengujian tingkat kesukaran instrumen pretest dan posttest yang dapat
dilihat pada tabel 3.7 dan 3.8

Jenis

Tabel 3.16
Tingkat Kesukaran Instrumen Pretest
Nomor Instrumen

Jumlah

Instrumen
Sukar

4, 7, 20

3

Sedang

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19

11

Mudah

1, 2, 3, 5, 6, 8

6

Jumlah Instrumen

Jenis

Tabel 3.17
Tingkat Kesukaran Instrumen Posttest
Nomor Instrumen

20

Jumlah

Instrumen
Sukar

4, 7, 12

3

Sedang

9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

10

Mudah

1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10

7

Jumlah Instrumen

20

50
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai
apa yang akan dinilainya. Istrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2011:348). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji
reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS statistic 20, pengukuran uji reliabilitas dalam
penelitian ini menggunaka Croncbrach Alpha. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 98)
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0, 7 dapat diterima dan di atas 0, 8
adalah baik.

Tabel 3.18
Uji Reliabilitas Instrumen Pretest
Cronbach's
N of
Alpha
Items
,934
20
Tabel 3.19
Uji Reliabilitas Instrumen Posttest
Cronbach's
N of
Alpha
Items
,922
20
Hasil uji reliabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
reliabilitas pretest baik karena Croncbach Alpha lebih dari 0,8 yaitu 0,934 begitupun dengan
reliabilitas posttest yaitu 0,922.

3.6

Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan
rata-rata menggunakan uji t dengan dibantu SPSS statistic 20. Uji t dilakukan untuk
mengetahui perbedaan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata kelompok
kontrol, sehingga dapat diketahui adanya perbedaan efektifitas antara model Examples Non
Examples dan model Picture and Picture. Uji t yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji t jenis independent sample t-test, yaitu untuk membandingkan dua kelompok mean dari
dua sampel yang berbeda.

51
Analisis data akan dilakukan setelah terlebih dahulu peneliti melakukan uji prasyarat
instrumen penelitian. Uji prasyarat instrumen penelitian adalah syarat sebelum dilakukan
penelitian. Berikut ini adalah beberapa uji prasyarat yang dilakukan:

3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran. Teknik uji
normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan teknik Kolmogorov Smirnov.
Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika nilai
probabilitas signifikansinya >0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika nilai probabilitas
signifikansinya < 0,05 maka sebarannya tidak normal.

3.6.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan
penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena
penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen). Maka sebelum memilih kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas
Uji homogenitas menggunakan rumus t-test. Dalam penelitian ini yang digunakan
untuk uji homogenitas adalah nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Ketentuan probabilitas signifikansi >0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki
varians sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.

3.6.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t. Uji t digunakan
untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t adalah uji
normalitas. Uji t yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan (Independent
Samples T-Test.). Hipotesis statistik dapat dirimuskan sebagai berikut:
1. H0 : μ1 = μ2 artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara efektifitas model
pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran Picture and
Picture ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 2 tahun ajaran
2014/2015.

52
2. Ha : μ1 ≠ μ2 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara efektifitas model
pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran Picture and Picture
ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 2 tahun ajaran 2014/2015.
Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi adalah sebagai berikut:
1. Apabila sig. > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak
2. Apabila sig < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima
Selain itu, kriteria pengujian dua pihak juga dapat dilakukan sebagai berikut:
jika - t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima Ha ditolak (Riduwan, 2011: 128)

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24