Chapter I Beauveria Bassiana Vuill. Dari Berbagai Media Tumbuh Terhadap Hama Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.) (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau Di Rumah Kasa
14
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman tembakau merupakan tanaman subtropis asli Amerika.
Tembakau Deli saat ini masih merupakan primadona tembakau cerutu,
kegunaannya lebih diutamakan untuk pembungkus cerutu, bahkan daun
Tembakau Deli lebih terkenal sebagai pembungkus dan pembalut cerutu nomor
satu di dunia. Sehingga tetap dibutuhkan oleh pabrik penghasil cerutu berkualitas
tinggi (Erwin, 2014). Pada periode Januari - Juni 2013 nilai impor tembakau
adalah sebesar US$ 274,75 juta. Negara eksportir tembakau terbesar ke
Indonesia adalah China yaitu sebesar 112,72 juta. Negara lainnya yang
memasok tembakau adalah Turki, Brazil, Philipina, dan Amerika Serikat.
Tembakau merupakan komoditas yang mengalami defisit terbesar dari tahun
2013-2013 yakni mencapai US$ 164,69 juta (Respati et al., 2013).
Salah satu faktor penyebab turunnya produksi maupun kualitas tembakau
adalah serangan hama. Serangga hama yang sering ditemukan menyerang
tembakau adalah Spodoptera litura yang dapat menyebabkan kehilangan hasil
30% - 40%. S. litura merusak tanaman tembakau dengan cara membuat lubang
pada daun
tembakau, sehingga mutu daun menjadi berkurang.Ulat
instar 4
memakan seluruh bagian daun dan yang ditinggalkan hanya tulang daunnya
saja. Serangan Spodoptera pada tanaman tembakau juga di jumpai di Jepang,
Korea dan China yang merusak tanaman leugum, cruciferales dan tanaman yang
bernilai ekonomi tinggi lainya (Parket al., 2013).
Pengendalian S. litura pada tembakau
masih mengandalkan insektisida
kimia karena mudah dilaksanakan dan cepat diketahui hasilnya(Amir, 2009).
Penggunaan insektisida yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif,
Universitas Sumatera Utara
15
baik terhadap pendapatan petani maupun lingkungan, seperti musnahnya
serangga berguna (parasitoid, predator dan penyerbuk) dan munculnya gejala
resurgensi dan resistensi hama terhadap insektisida juga dapat mengurangi
kualitas tanaman (Laoh et al., 2003). Mengingat dampak negatif penggunaan
insektisida, maka banyak penelitian yang memformulasikan beberapa agens
hayati untuk mengendalikan hama ini (Arifin, 2011).
Salah satu alternatif pengendalian
dengan
patogen serangga,
khususnya
yang dapat digunakan adalah
jamur
entomopatogen B. bassiana .
Efektivitas B. bassiana dilaporkan dapat membunuh larva Spodoptera litura pada
waktu 48 jam setelah penyemprotan cendawan entomopatogen. Serangga yang
terserang menunjukkan gejala mulai lemas dan mengalami mumifikasi pada hari
ke tujuh setelah aplikasi (Mirhaghparastet al., 2013). Jamur menyerang serangga
dengan melakukan penetrasi melalui intergumen serangga, masuk melalui pakan
serangga dan kontak langsung dengan serangga yang terinfeksi. Harga ini
dipengaruhi oleh jenis media dan teknologi yang harus steril, sehingga petani
tidak dapat membuat perbanyakan dalam media yang lebih murah dan melimpah
di lapangan.
Bahan yang sering melimpah dilapangan dan mudah diperoleh serta
tergolong murah adalah limbah serbuk kayu. Serbuk kayu sisa industri yang
banyak
digunakan adalah serbuk kayu mahoni, rambung dan ubi kayu.
Kayuadalah sumber karbon dan karbon dibutuhkan oleh jamur sebagai
sumberenergi dan untuk membangun massa sel (Timoura, 2014). Penelitian
pengunaan limbah serbuk kayu mahoni, karet dan ubi kayu sebagai medium
perbanyakan Beauveria basiana untuk mengendalikan Spodopteralitura . pada
tanaman tembakau belum pernah di coba dilaboratorium maupun dilapangan di
Universitas Sumatera Utara
16
perkebunan di Indonesia, sehingga penelitian ini penting dilakukan dan
dikembangkan.
Tujuan Penelitian
Menguji potensi 3 jenis media tumbuh entomopatogenik Beauveria
bassiana Vuill terhadap hama ulat grayak (S.litura F. ) (Lepidoptera : Noctuidae)
pada tanaman tembakau di rumah kasa.
Hipotesis Penelitian
1. Diduga Beauveria Bassiana Vuill.
dari berbagai media tumbuh dapat
mengendalikan hama ulat grayak (S. litura F.) (Lepidoptera : Noctuidae)
pada tanaman tembakau di rumah kasa.
2. Diduga waktu aplikasi Beauveria Bassiana Vuill. dapat mengendalikan
hama ulat grayak (S. litura F.) (Lepidoptera : Noctuidae) pada tanaman
tembakau di rumah kasa.
Kegunaan Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara
dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman tembakau merupakan tanaman subtropis asli Amerika.
Tembakau Deli saat ini masih merupakan primadona tembakau cerutu,
kegunaannya lebih diutamakan untuk pembungkus cerutu, bahkan daun
Tembakau Deli lebih terkenal sebagai pembungkus dan pembalut cerutu nomor
satu di dunia. Sehingga tetap dibutuhkan oleh pabrik penghasil cerutu berkualitas
tinggi (Erwin, 2014). Pada periode Januari - Juni 2013 nilai impor tembakau
adalah sebesar US$ 274,75 juta. Negara eksportir tembakau terbesar ke
Indonesia adalah China yaitu sebesar 112,72 juta. Negara lainnya yang
memasok tembakau adalah Turki, Brazil, Philipina, dan Amerika Serikat.
Tembakau merupakan komoditas yang mengalami defisit terbesar dari tahun
2013-2013 yakni mencapai US$ 164,69 juta (Respati et al., 2013).
Salah satu faktor penyebab turunnya produksi maupun kualitas tembakau
adalah serangan hama. Serangga hama yang sering ditemukan menyerang
tembakau adalah Spodoptera litura yang dapat menyebabkan kehilangan hasil
30% - 40%. S. litura merusak tanaman tembakau dengan cara membuat lubang
pada daun
tembakau, sehingga mutu daun menjadi berkurang.Ulat
instar 4
memakan seluruh bagian daun dan yang ditinggalkan hanya tulang daunnya
saja. Serangan Spodoptera pada tanaman tembakau juga di jumpai di Jepang,
Korea dan China yang merusak tanaman leugum, cruciferales dan tanaman yang
bernilai ekonomi tinggi lainya (Parket al., 2013).
Pengendalian S. litura pada tembakau
masih mengandalkan insektisida
kimia karena mudah dilaksanakan dan cepat diketahui hasilnya(Amir, 2009).
Penggunaan insektisida yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif,
Universitas Sumatera Utara
15
baik terhadap pendapatan petani maupun lingkungan, seperti musnahnya
serangga berguna (parasitoid, predator dan penyerbuk) dan munculnya gejala
resurgensi dan resistensi hama terhadap insektisida juga dapat mengurangi
kualitas tanaman (Laoh et al., 2003). Mengingat dampak negatif penggunaan
insektisida, maka banyak penelitian yang memformulasikan beberapa agens
hayati untuk mengendalikan hama ini (Arifin, 2011).
Salah satu alternatif pengendalian
dengan
patogen serangga,
khususnya
yang dapat digunakan adalah
jamur
entomopatogen B. bassiana .
Efektivitas B. bassiana dilaporkan dapat membunuh larva Spodoptera litura pada
waktu 48 jam setelah penyemprotan cendawan entomopatogen. Serangga yang
terserang menunjukkan gejala mulai lemas dan mengalami mumifikasi pada hari
ke tujuh setelah aplikasi (Mirhaghparastet al., 2013). Jamur menyerang serangga
dengan melakukan penetrasi melalui intergumen serangga, masuk melalui pakan
serangga dan kontak langsung dengan serangga yang terinfeksi. Harga ini
dipengaruhi oleh jenis media dan teknologi yang harus steril, sehingga petani
tidak dapat membuat perbanyakan dalam media yang lebih murah dan melimpah
di lapangan.
Bahan yang sering melimpah dilapangan dan mudah diperoleh serta
tergolong murah adalah limbah serbuk kayu. Serbuk kayu sisa industri yang
banyak
digunakan adalah serbuk kayu mahoni, rambung dan ubi kayu.
Kayuadalah sumber karbon dan karbon dibutuhkan oleh jamur sebagai
sumberenergi dan untuk membangun massa sel (Timoura, 2014). Penelitian
pengunaan limbah serbuk kayu mahoni, karet dan ubi kayu sebagai medium
perbanyakan Beauveria basiana untuk mengendalikan Spodopteralitura . pada
tanaman tembakau belum pernah di coba dilaboratorium maupun dilapangan di
Universitas Sumatera Utara
16
perkebunan di Indonesia, sehingga penelitian ini penting dilakukan dan
dikembangkan.
Tujuan Penelitian
Menguji potensi 3 jenis media tumbuh entomopatogenik Beauveria
bassiana Vuill terhadap hama ulat grayak (S.litura F. ) (Lepidoptera : Noctuidae)
pada tanaman tembakau di rumah kasa.
Hipotesis Penelitian
1. Diduga Beauveria Bassiana Vuill.
dari berbagai media tumbuh dapat
mengendalikan hama ulat grayak (S. litura F.) (Lepidoptera : Noctuidae)
pada tanaman tembakau di rumah kasa.
2. Diduga waktu aplikasi Beauveria Bassiana Vuill. dapat mengendalikan
hama ulat grayak (S. litura F.) (Lepidoptera : Noctuidae) pada tanaman
tembakau di rumah kasa.
Kegunaan Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara
dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara