pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap akhlak siswa pulang pergi da mukim di MA Khazanah Kebajikan

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

TERHADAP AKHLAK SISWA PULANG PERGI DAN

MUKIM DI MA KHAZANAH KEBAJIKAN

Skripsi ini diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai gelar sarjana S1

Pendidikan Agama Islam(PAI)

Pembimbing:Abdul Majid Khon MA. Dr

Disusun Oleh: WAWAN PADLI NIM:108011000161

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2015 M


(2)

NIM

108011000161. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan(FITK), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosah pada tanggal 30 juni 2015, dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana 51 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta,3l Juli 2015

Panitia Penguj i Munaqosah

Tand angan

(' ,/

}(R/

".t- ,r' Ketua Panitia(Ketua Jurusan PAI)

Dr. Abdul Majid Khon. MA

NrP. 19580707 198703

r

00s Sekretaris( Sekretaris Jurusan PAI)

Marhamah Saleh. Lc. MA NIP. 197203 I 32008012010 Penguji I

Prof. Dr. H. Ahmad Syaf i Noor NrP. 1 947 09021967 t2t001 Penguji II

Dra. Hj. Djunaidatul Munawaroh. MA

NrP. 150228871

"/'*"

L{fl.

I

"'""1"""'"

&i"\

l"yr L'

l(

Tanggal

l:" t'

t'u-Mengetahui

Dekan Fakult Dan Keguruan

Prof. Dr. Ah


(3)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul "Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Akhlak Siswa Pulang Pergi dan Mukim di MA Khazanah Kebajikan".disusun oleh Wawan Padli.

NIM

108011000161. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Kguruan, Universit4s Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarla. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakar1;a, 18 September 2074

Yang mengesahkan

Pembimbing


(4)

Nama

Tempat/ tanggal lahir

NIM

JurusarV Prodi

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

: Wawan Padli

:Nibung, 08 April 1988 :108011000161

: PAI/ Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

: Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Akhlak Siswa Pulang Pergi dan Mukim di MA Khazanah Kebajikan

: Dr. Abdul Majid Khon, I\{A

Dengan ini rnenyatakan bahwa skripsi yang saya buat bener-bener karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh ujian munaqosah.

Jakarla 29 ag:usltts 2014

WawanPadli

NIM: 108011000161 Mahasiswa ybs.


(5)

Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Dosen Pembimbing: Dr. Abdul Majid Khon, MA

Penulis akan meneliti tentang judul: Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadaap Akhlak Siswa Pulang Pergi dan Mukim di MA Khazanah Kebajikan. maka skripsi ini mengkaji tentang: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak siswa MA khazanah kebajikan yang pulang pergi dan mukim di Asrama? 2. Bagaimana pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap siswa MA khazanah Kebajkan yang pulang pergi dan mukim di Asrama? 3. Apakah terdapat perbedaan antara akhlak siswa yang di asrama dan akhlak siswa yang pulang pergi? Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan yang mukim di asrama. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran akhlak terhadap akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan yang mukim di asrama. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan akhlak siswa yang di asrama dan akhlak siswa yang pulang pergi.

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Dalam proses pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode, yaitu metode dokumentasi, dan angket. Sedangkan untuk analisis datanya, penulis menggunakan tehnik analisis Statistik dengan rumus t tes untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan akhlak siswa yang mukim dan pulang pergi. Untuk mengetahui adanya pengaruh pembelajaran akhlak digunakan analisi rentang score.

1. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berjalan dengan baik bisa dilihat dari nilai rapor siswa yang bagus. 2. Berdasarkan penafsiran dan pengujian hipotesis maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: tidak ada pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak yang signifikan terhadap siswa yang mukim dan siswa yang pulang pergi di MA Khazanah Kebajikan. 3. Tidak ada perbedaan akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan mukim . Berdasarkan hasil perhitungan t tes menguji perbedaan Akhlak terhadap siswa mukim dan pulang pergi akhirnya dapat menunjukkan artinya bahwa diterima dan ditolak pada taraf signifikansi 5% maupun 1% tidak menunjukkan yang signifikan.


(6)

KATA PENGANTAR

Segalah puji bagi Allah swt yang senantiasa memberikan petunjuk pada hamba-Nya, dengan izin-Nya pula penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat beserta salam penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad saw yang telah banyak memberikan keteladanan yang baik bagi seluruh manusia dimuka bumi ini terutama bagi umat islam.

Selama penulisan skripsi ini telah banyak bimbingan pengarahan kritik dan saran . untuk itu saya sebagai penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, MA, Ketua Jurusan sekaligus pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran disela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

3. Ibu Marhamah Saleh, Lc. MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Segenap pengelolah Perpustakaan, baik Perpustakaan Utama maupun Perpustakaan Fakultas. Yang telah meberikan fasilitas kepada penulis dalam mencari data yang dibutuhkan.

6. Bapak Drs. H. Najammuddin Shiddiq, Selaku Ketua Yayasan Khazanah Kebajikan.

7. Bapak Bambang Indarto, S.Ag, selaku Kepala Sekolah MA Khazanah Kebajikan. Yang telah memberikan izin penelitian dan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Para dewan guru MA Khazanah Kebajikan khususnya wali kelas II, yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian.


(7)

9. Yang tercinta Ayahanda Anhar dan Ibunda Setnawati, yang senantiasa mendoakan penulis dalam setiap langkahnya serta dukungan materi guna menyelesaikan study penulis.

10.Yang tersayang Dayat, Liya, Lika(adik2) dan Yayas(calon) yang jadi motivasi belajarku khususnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Teman-teman PAI kelas E UIN Syarif Hidayatuillah angkatan 2008 yang saling memotivasi dalam menyelesaikan study.

12.Teman-teman Pembina Yayasan Khazanah Kebajikan yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

13.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu. Penulis hanya dapat berdoa semoga amal dan budi baik mereka mendapat imbalan yang berlimpah dari Allah swt.

Pada akhirnya dalam penelitian ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kelemahan, kekurangan dan kurangnya pengetahuan yang penulis miliki. Namun berkat adanya bantuan dan motivasi guru-guru dan temen-temen serta pertolongan Allah swt, akhirnya penelitian ini dapat diselesaikan meskipun masih banyak kekurangan.

Tanggerang Selatan ,16 Juli 2014

Penulis


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………...…….…….…… I

KATA PENGANTAR……….………..…………..………… II

DAFTAR ISI………..………II

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………..…….1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah………..6

C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian………..7

BAB II. LANDASAN TEORI PENELITIAN A. Pembelajaran……….….…...………..………..…...…9

1. Pengertian pembelajaran…..…..………..……..9

2. Media dan Metode Pembelajaran……….………10

3. Faktor- faktor yang mempengaruhi pembelajaran………...12

B. Aqidah Akhlak .………..………….…………...……...13

1. Pengertian Aqidah Akhlak……….…….13 2. Hubungan antara aqidah dan akhlak………16

3. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak di MA………..…17

4. Tujuan dan fungsi akhak………..18

5. Faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak ,……….…...…….19

6. Mata pelajaran Aqidah Akhlak di MA………...….…...20

7. Ruang lingkup dan pendekatan pembelajaran aqidah akhlak di MA...23

BAB III. METODELOGI A. Metode penelitian….……….……….25 B. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan…...………….…….……….…..25

C. Instrumentasi Penelitian……….……….…….…….…….25 D. Teknik Pengumpulan Data………..……….………..25

1. Dokumentasi………..………..…………25

2. Angket ...………..………26

E. Teknik Analisa Data………...…………..………..27

F. Hipotesa statistik………28


(9)

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Profil Umum Madrasah………..………..…..31

1. Profil Madrasah……….……….….31

2. Visi , Misi dan Tujuan Madrasah……….…31 3. Data Sarana Prasanah………...31

4. Data Pendidikan dan Fungsi Pendidikan……….…32

5. Keadaan Siswa Madrasah………32

B. Deskrifsi Data 1. Pembelajaran Aqidah Akhlak di MA Khazanah Kebajikan…..……..33

a. Faktor penghambat……….…36

b. Faktor pendukung……….….36

2. Akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan……… C. Rumusan Data………52

1. Analisis Data..………..52

2. Interpretasi Data………...………55

D. Nilai Rapor...………..…………57

1. Nilai rapor siswa mukim………..…57

2. Nilai rapor siswa pulang pergi……….58

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan……….………...…....………63

B. Saran-Saran….……….………..64

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam agama Islam bisa kita lihat ada dua konsep yang disebut hubungan antara manusia dengan tuhan atau bagaimana aqidah yang benar dan hubungan manusia dengan manusia bagaimana hubungan antar sesama manusia atau boleh dikatakan akhlak kepada sesama manusia.

Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu keyakinan atau aqidah dan sesuatu yang diamalkan atau amali. Amal perbuatan tersebut merupakan perpanjangan dari aqidah itu. Islam adalah agama samawi yang bersumber dari Allah swt, yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw yang berintikan keimanan dan perbuata.1

Dengan kata lain aqidah itu adalah tolak ukur dari perbuatan seseorang

sebagaimana yang dikatakan oleh Ikhwanul Wa‟ie:

Sesungguhnya pembahasan mengenai aqidah merupakan pembahasan yang paling penting dibandingkan dengan perkara-perkara lainnya. Aqidah menjadi asas, kaidah berpikir, tolak ukur, dan standar seseorang dalam memecahkan berbagai problematika kehidupan di dunia. Dengan demikian daqidah menjadi landasan suatu bangunan pradaban manusia, dasar tempat berbagai tonggak didirikan, tempat keluarnya berbagai peraturan, undang-undang, norma, dan tata nilai masyarakat.2

Begitu juga dengan akhlak, penanaman akhlak pada anak terlihat lebih jelas ketika kita melihat bahwa Rasulullah saw memberikan perhatian terhadap pentingnya akhlak. Sehingga Rasulullah menanamkan akhlak pada anak dan membiasakannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Artinya bagaimanapun orang tua mendidik anak kalau tidak dilandasi dengan akhlak yang baik dan aqidah yang benar maka pendidikan anak tersebut boleh dikatakan hanya untuk menyensarakan orang tuanya sendiri baik di dunia maupun di akhirat, sebagaimana dikatakan oleh Said Hawa: “Karena

1 Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam, (Bandung : CV Pustaka Setia, 1998), cet. ke-1, h. 9.


(11)

bagaimanapun pandainya seorang anak didik dan tingginya tingkat intelektualnya tampa dilandasi dengan akhlak yang baik maka kelak tidak akan mencerminkan kepribadian yang baik. Orang yang tidak berakhlak jauh dari Allah dan dari mahkluk-Nya, meskipun menurut persepsi dan perkiraan dirinya ia dekat dengan tuhan-Nya”.3

Namun pada saat ini sebagian orang tua melalaikan ajaran akhlak ini dan menganggapnya sebagai hal yang kecil yang bisa diabaikan. Maka tidak aneh lagi zaman sekarang ini banyak anak yang tidak patuh lagi pada orang tua, guru dan menganggap pergaulan bebas itulah yang modern. Ia tidak tahu perbuatan durhaka bahkan akhlak dianggap kuno. Orang tua tidak sadar menanamkan akhlak merupakan hak anak atas orang tuanya. Sebagaimana hak mereka untuk memberikan makan dan minum yang menjadi kewajiban kedua orang tuanya.

Dalam Islam konsep kebebasan itu dibarengi dengan tanggung jawab. Tanggung jawab yang dimaksud dalam kalimat itu ialah bukan hanya tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keinginan anda, akan tetapi adalah tanggung jawab dihadapan Allah swt. Sistem pergaulan dalam Islam yang berkaitan dengan intraksi antara sesama manusia serta masalah-masalah yang timbul dalam intaraksi itu, menjelaskan secara gamblang panduan-panduan yang harus diikuti untuk mencapai bangunan keluarga yang harmonis, atas dasar panduan tersebut, intraksi guru dengan siswa-siswi dibangun, dan panduan itu pulalah yang menjadi landasan bagi terbentuknya sebuah ingkungan masyarakat yang ideal bagi perkembangan siswa-siswi menuju pribadi-pribadi yang patut dibanggakan.

Tugas membina siswa –siswi terutama dibebankan dipundak orang tua dan guru, Allah swt berfirman:

                                        Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai

3 Said Hawwa, Jalan Ruhani; BimbinganTasawuf Untuk Para Aktivis Islam, (Bandung: Mizan, 1995), h. 267.


(12)

Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (QS At-Tahrim/66:6).

Ayat ini menegaskan apa yang harus diperhatiakan oleh para orang tua atau guru sebagai kepala rumah tanggga atau masyarakat. “Hukum dan peraturan hidup islam memang dapat diterapkan pada setiap waktu dan tempat dan tidak bisa dipandang sebagai aturan yang abstrak dan teoritis, namun harus diterpkan

ditengah masyarakat dunia”4

.setelah perhatian itu sudah dilaksanakan barulah kita sebagai guru untuk memikirkan pendidikan atau karir seperti apa yang sebaiknya mereka inginkan.

Untuk itu maka keberhasilan dalam menghadapi hari akhir itu sangat tergantung pada pendidikan sesuai dengan pendidikan Islam yang benar yang mana bukan hanya menekankan ilmu sebatas kehidupan dunia akan tetapi lebih bahkan sangat ditekankan untuk kehidupan akhirat.

Dengan begitu guru harus mendidik mereka tentang perkara keimanan kepada Allah swt dan rosul-Nya. Aqidah islam memang unik selain beriman kepada Allah juga harus mengikuti jejak kehidupan Rasulullah. Pendidikan ini harus lebih serius supaya mempunyai keyakinan yang utuh tentang apa yang mereka kerjakan untuk menghadapi kehidupan yang lebih kekal dan panjang. Untuk itu guru harus mendidik mereka agar dapat memahami bukti-bukti rasional aqidah Islam, tata cara shalat, puasa tentang kewajiban dakwah serta akhlak seoarang muslim dan lain-lain. Dengan kewajiban dan larangan itulah seseorang dapat khususnya siswa mendapatkan surga yang dijanjikan Allah swt. Lalu bagaimana guru dapat memastikan bahwa tugas ini dilaksanakan dengan sempurna? Yang pertama dilakukan adalah melihat pada diri sendiri, Apakah sudah siap menyelamatkan diri sendiri dari siksa api neraka. Jika sebagai seorang guru atau pendidik belum siap menyelamatkan diri sendiri. Bagaimana mungkin dapat menyelamatkan nasib anak-anak dan siswa-siswi. Jika ingin mengajari siswa-siswi tentang Islam maka tentu saja harus faham terlebih dahulu tentang Islam. begitu juga dengan akhlak yang harus diajarkan sudah barang

4

Jalal, al-Anshari , Mengenal Sistem Islam; Dari A Sampai Z, ( Bogor: Pustaka,2004 ) Thariqul Izzah


(13)

tentu kita sendiri yang harus punya dan mampu mencontohkan akhlak yang baik sebagaimana firman Allah swt:









Artinya:

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.( QS An-Nahl/16: 125).

Sebaliknya dari akhlak yang buruk akan lahir akal yang buruk, dan akal buruk itulah mampu merubah kebiasaan jadi buruk dari kebiasaan buruk itulah dapat mengundang murkah-Nya Allah swt dan menyebabkan kehinaan selama-lamanya.

Untuk itu di Indonesia, pengaruh masyarakat terhadap kepribadian anak /siswa muslim sungguh sangat luar biasa. Begitu siswa lepas dari pengawasan orang tua atau seorang guru maka akan segera masuk kekuatan lain yang meruntuhkan bangunan kepribadian Islam anak/siswa-siswi yang sudah dibangun dengan susah payah. Dengan sudah barang tentu beda kehidupan masyarakat luas dengan kehidupan dalam keluarga atau di sekolah-sekolah atau asrama pesantren yang selalu mengontrol anak-anaknya atau siswa-siswinya oleh para orang tua atau para guru-guru di sekolah.

Sebagaimana diketahui sekarang ini dari media masa TV atau Koran banyak kejadian-kejadian di luar akal manusia sehat, banyak hal penyebab dari semua itu adalah karena manusianya seperti kekurangan pendidikan aqidah dan moralitas atau akhlak.

Sama halnya seperti dikatakan oleh Dr Muhammad Yahya Waloni seorang mantan pendeta besar pernah menjabat Rektor Universitas Keristen di Manado berkata:


(14)

Abad XXI atau era Millenium ke-III bagi saya merupakan suatu masa dimana manusia, tua muda, kecil besar, kaya miskin, laki-laki perempuan, penjahat-pembaik, pejabat jelata, dan konglamerat dan konglamelarat mayoritas hanyut terbawa arus keinginan dan ambisi. Akibatnya sukar membedakan mana manusia sungguhan, setengah manusia dan bertubuh manusia tapi berjiwa binatang buas. Skala perbandingan karakteristik dari ketiga tipe manusia ini telah saya temukan melalui media elekktronik(TV) swasta, yang menayangkan eksistensi kehidupan hewan-hewan buas dihutan alam liar Australia. Dalam tayangan tesebut ditampilkan secara nyata tentang proses kehidupan antara buaya yang hidup di air asin dan air tawar, yang ternyata buaya air asin(aligthor) jauh lebih buas dibanding buaya air tawar. Dalam mempertahanan hidup(survival) di alam liar, apa saja yang dapat mengenyangkan perutnya, aligthor tanpa basa basi langsung menyantap apa saja, bahkan anak-anaknya yang baru saja menetas dari telur pun disantap. Sebaliknya buaya air tawar walaupun buas, masih punya

„kepribinatangan‟, artinya masih bisa membedakan antara mangsa dan

anaknya.5

Oleh sebab itu para guru MA Khazanah Kebajikan memberikan perhatian besar terhadap materi akhlak ini, “disinilah letak peentingnya para pendidik memberikan pemahaman tentang adab bergaul dengan sesama teman”6. Kebiasaan yang baik akan lahir karakter yang baik, dari karakter terpuji inilah yang akan lahir amalan-amalan yang baik dan mengundang keridhaan Allah swt.

Untuk itu saya mengadakan penelitian di Madrasah Aliyah(MA) Khazanah Kebajikan, selain itu terpilihnya Madrasah Aliyah Khazanah Kebajikan yang menjadi objek penelitian karena merupakan lembaga pendidikan yang berciri khas Islam yang berusaha mengubah sikap pola pikir dan cara bersikap siswa kearah yang lebih positif sesuai dengan ajaran Islam.

Namun karena kebanyakan dari siswa-siswinya yang berlatar belakang berbeda-beda 80% diantaranya mereka adalah yatim dan yatim piatu dan tempat tinggal mereka juga berbeda, hal ini sangat mempengaruhi dalam pembelajaran mereka seperti kurangnya motivasi belajar, sering bolos, dan khususnya aqidah dan akhlak mereka. Kalau saya melihat siswa-siswi di MA Khazanah Kebajikan

5Muhammad Yahya Waloni, “the logical of simple” Kebenaran Islam Menurut Mantan

Pendeta; Sebuah Tinjauan Teologi Kritis, (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), cet ke-1, h.52-53


(15)

tersebut siswanya ada yang pulang pergi dari rumah mereka masing-masing dan juga yang mukim atau tinggal di asrama.

Karena begitu padatnya kegiatan siswa yang mukim di asrama sehingga tidak ada waktu sedikitpun untuk bermain. Lain halnya dengan kegiatan siswa yang tidak tinggal di asrama, atau tinggal di rumahnya masing-masing, kegiatan siswa yang di rumah tidak terorganisir, kecuali bagi siswa yang rajin belajar dan memiliki jadwal belajar di rumah atau perhatian yang lebih dari orang tua kepada anaknya untuk belajar di rumah.

Dengan melihat perpedaan, latar belakang dan lingkungan siswa serta pentingnya pembelajaran akhlak yang diberikan kepada siswa, maka mendorong penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dengan dituangkan kedalam bentuk skripsi berjudul Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Akhlak Siswa Pulang Pergi dan Mukim di MA Khazanah Kebajikan

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat di identifikasi pembelajaran akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan sebagai berikut:

a. Kurangnya motivasi belajar siswa dilihat dari pembelajaran siswa dimana siswa mengerjakan tugas di Rumah(PR) dengan malas.

b. Kurangnya Pembinaan akhlak siswa yang dilakukan guru di sekolah dan di asrama.

c. Sikap guru yang tidak adil terhadap siswa yang tinggal di asrama dan yang pulang pergi dari rumah.

d. Minimnya kerja sama antara guru dengan siswa dalam menanamkan aqidah akhlak dan akhlak siswa di MA Khazanah Kebajikan.

e. Banyaknya pengaruh lingkungan bermasyarakat bagi siswa yang pulang pergi.

f. Hal-hal yang menyebabkan menurunya akhlak siswa.

g. Terdapat kesalahan dalam penerapan metode pembelajaran akhlak sehingga tidak berpengaruh terhadap kepribadian siswa.


(16)

h. Kesejahterahan guru yang kurang diperhatikan sehingga berdampak pada pada pembelajarannya.

i. Masuknya budaya asing yang begitu dominansehingga lebih mudah mengikutinya.

2. Pembatasan Masalah

a. Pembelajaran disini yaitu proses belajar mengajar yang di dalamnya ada metode pembelajaran, media, dan materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa.

b. Aqidah akhlak disini materi yang disampaikan oleh guru yang diambil dari buku panduan siswa atau LKS.

c. Akhlak diambil dari akhlak siswa yakni akhlak-akhlak yang terpuji seperti jujur, menghormati yang lebih tua, sayang kepada yang lebih muda, dan taat dalam ibadah

d. Siswa di sini siswa MA Khazanah Kebajikan kelas XI sebanyak 28 orang , yang mukim atau tinggal di asrama Khazanah Kebajikan 14 orang dan yang pulang pergi atau yang bertempat tinggal di rumah masing-masing 14 orang.

3. Perumusan Masalah

a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan yang mukim di asrama? b. Bagaimana pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap akhlak siswa

MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan yang mukim di asrama? c. Apakah terdapat perbedaan akhlak siswa yang di asrama dan akhlak

siswa yang pulang pergi? C. Tujuan dan signifikansi penelian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan yang mukim di asrama.


(17)

b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran akhlak terhadap akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan yang mukim di asrama.

c. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan akhlak siswa yang di asrama dan akhlak siswa yang pulang pergi.

2. Signifikansi Penelitian

a. Sebagai tolak ukur bagi siswa yang mukim untuk mengembangkan ilmu dan akhlak yang diperoleh.

b. Untuk digunakan sebagai informasi bagi siswa pulang –pergi bahwa mereka dapat bersaing dalam pembelajaran dan akhlak yang baik dimana tempat tinggal mereka dianggap kurang kondusif

c. Sabagai masukan kepada dewan guru bahwa adanya sesuatu penilaian yang objektif terhadap siswa-siwi tanpa melihat latar belakang dan lingkungan tempat tinggal mereka, agar tidak ada penilaian yang keliru dalam menentukan nilai atau prestasi anak khususnya pada mata pelajaran aqidah akhlak. Serta menanamkan suritauladan yang baik dari berbagai aspek.

d. Peningkatan mutu dan sarana prasarana pendidikan sangatlah diperlukan guna menciptakan lulusan yang mempunyai ilmu dan aqidah serta akhlak yang baik dimana siswa-siswi siapapun tanpa dilihat keadaan dan lingkungan tempat tinggal mereka. Akan mampu menjadi contoh yang baik bagi masyarakatnya.

e. Untuk mengetahui ilmu pengetahuan dan supaya mengetahui kekurangtahuan yang penulis miliki selama ini.

f. Untuk digunakan sebagai bahan informasi bagi para peneliti atau siapa saja yang membutuhkan untuk mengembangkan penelitian ini.


(18)

BAB II

LANDASAN DAN TEORI PENELITIAN

A. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar” yaitu kata benda yang artinya petunjuk yang diberikan agar seseorang mau menuruti(mengetahui sesuatu). Sedangkan kata“belajar”kata kerja yang artinya berusaha untuk memperoleh ilmu/ untuk menguasai sesuatu keterampilan. Sedangkan pembelajaran itu sendiri kata kerja yang artinya proses, cara menjadikan orang belajar .7

Pembelajaran adalah proses belajar dan mengajar. Kata pembelajaran dipakai sebagai padanan kata dari bahasa inggris instruction.

Kata instruction mempunyai pengertian yang sangat luas dari pada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru dan murid dikelas secara formal, pembelajaran mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri oleh guru secara fisik. Oleh karena dalam pembelajaran yang ditekankan adalah proses belajar maka usaha-usaha yang terencana dalam manipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar mengajar dalam diri siswa kita sebut pembelajaran.8

Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar dan mengajar. Belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.

Pembelajaran adalah kondisi dimana terjadinya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik. Dari pengertian pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada kegiatan siswa.

Ada juga yang mengatakan bahwa pembelajaran itu adalah sebagai berikut:

7 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia: Gita Media Press h. 27 8 Arif, S Sadiman,et Al, Media Pendidikan; pengertian dan pengembangan dan


(19)

Dalam defenisi psikologi pembelajaran berkaitan dengan pengertian belajar itu sendiri. Pembelajaran itu sendiri merupakan suatu upaya mengarahkan aktifitas siswa kearah aktifitas belajar. Didalam proses pembelajaran terkandung dua aktifitas sekaligus yaitu aktifitas mengajar dan aktifitas belajar. Proses pembelajaran merupakan proses intraksi, yaitu intraksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.9

Jadi dengan melihat pengertian- pengertian di atas pembelajaran itu adalah adanya suatu aktifitas/ proses belajar mengajar baik secara formal ataupun non formal yang direncanakan untuk mencapai pengetahuan dan keterampilan dengan aqidah dan akhlak yang baik.

2. Media dan Metode Pembelajaran

“Media yaitu alat untuk menyampaikan sesuatu pesan. Media secara lebih luas dapat berupa manusia, benda atau pristiwa yang membuat kondisi siswa memungkinkan dapat pengetahuan, keterampilan atau sikap”10

Para pakar pendidikan, ahli teknologi pendidikan, dan ahli media komunikasi pendidikan, telah membagi media teknologi pendidikan menjadi tiga macam. Macam-macam media ini bisa dimanfaatkan untuk menanamkan pemahaman Islam kepada anak, seperti aqidah, ibadah,fiqih, muamalah, akhlak, tafsir al-Quran, dan pemahaman terhadap Hadis Nabi saw. Macam-macam media itu adalah.

a. Audio, yaitu media-media yang sifatnya didengarkan, seperti

muhadharah(ceramah), rekaman kaset, dan siaran radio.

b. Visual, yaitu media-media yang sifatnya dilihat, seperti lukisan, gambar-gambar, market, peta, alat peraga, dan film-film yang permanen.

9 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Agama Islam,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005), cet. ke 1, h. 7

10 Basyaruddin Usman, Metodelogi Pembelajaran Agama Islam,(Jakarta: Ciputat Press,2002), h.127


(20)

c. Audiovisual, yaitu media-media yang disamping dilihat, ia juga bisa didengarkan, seperti film-film yang berbicara, sinema, televisi, dan pentas drama.

Adapun metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal.

Macam-macam metode pembelajaran antara lain: ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan, dan ceramah adalah suatu cara penyampaian(memberikan) informasi secara lisan terhadap siswa di dalam ruangan tertentu, siswa mendengarkan dan mencatat seperlunya.11

Ada juga metode yang digunakan yaitu metode kerja kelompok dilakukan atas dasar pandangan bahwa anak didik merupakan suatu kesatuan yang dapat dikelompokkan sesuai kemampuan dan minat12

Metode lain yang digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran antara lain, yaitu:

a. Metode latihan

Penyampaian materi melalaui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu, sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.

b. Metode karyawisata

Metode penyampaian meteri dengan cara membawa langsung anak didik ke objek di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung.

c. Metode demonstrasi

Metode pembeljaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu tanda yang berkaitan dengan bahan pelajaran.

d. Metode sosiodrama

Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan social.

e. Metode bermain peran

Pembelajaran melalui pengembanagan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun mati. Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggung jawab dan terampil dalam memaknai meteri yang dipelajari.

f. Metode diskusi

Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta memecahkan masalah secara kelompok.

11 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran,(Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012), Cet.1, h.25

12 Basyaruddin Usman, Metodelogi Pembelajaran Agama Islam,(Jakarta: Ciputat Press,2002), h. 49


(21)

g. Metode pemberian tugas dan resitasi

Metode pemberian tugas dan resitasi merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa. Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan oleh guru. h. Metode proyek

Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang pelajaran lain.13

Metode pembelajaran adalah cara mengajar atau cara penyampaian materi pelajaran kepada siswa yang kita ajar untuk mencapai suatu pemahaman.

3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran

Berapa banyak faktor yang mempengaruhi pembelajaran, sebagaimana Saiful Bahri mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ke dalam dua hal yaitu:

a. Faktor dari luar diri pelajar, terdiri dari dua kelompok yaitu:

1) Faktor-faktor alam, seperti keadaan cuaca, suhu, udara, dan lain sebagainya.

2) Faktor- faktor sosial, seperti suasana ribut yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.

b. Faktor- faktor dari dalam diri pelajar, terdiri dari dua kelompok, yaitu: 1) Faktor psikologi, seperti kondisi psikologis dan kondisi panca indra. 2) Faktor fisiologis, seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan

kemampuan kognitif14

Adapun menurut Muhibbinsyah, faktor yang mempengaruhi belajar ada 3 macam, yaitu:

a. Faktor internal

Meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa b. Faktor eksternal

Meliputi kondisi lingkungan di sekitar kita. c. Faktor pendekatan belajar

Merupakan jenis upaya yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pembelajaran.15

13 Safan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), cet 1. h. 29

14 Syaiful Bahri Djamarah, psikologi Belajar,(Jakarta: PT,Rieneke Cipta, 2002), cet. 1, h. 142-143

15 Safan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), cet 1. h. 29


(22)

Setelah melihat penjelasan-penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa selain adanya faktor internal dan eksternal juga ada faktor yang berasal dari guru itu sendiri baik itu perhatian kepada murid atau metode pembelajaran yang diberikan oleh guru itu sendiri.

B. Aqidah Akhlak

1. Pengertian Aqidah Akhlak

Dalam pendidikan formal, aqidah akhlak menjadi sala-satu mata pelajaran yang merupakan rumpun mata pelajaran pendidikan agama Islam yang secara etimologi kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu yang berasal dari kata dasar “aqoda”“ya’qidu” “aqdan” yang artinya simpul, ikatan. Sedangkan “al-aqiidatu” jama‟nya “al-aqaaid” yang berarti kepercayaan atau keyakinan.16 Dr Ibrahim Muhammad membagi pengertian aqidah kepada tiga tahap perkembangan makna, yaitu sebagai berikut:

1) Tahap pertama, kata aqidah diartikan dengan tekad yang bulat, mengumpulkan, niat, menguatkan perjanjian dan sesuatu yang diyakini dan dianut oleh manusia, baik itu benar atau batil.

2) Tahap kedua, perbuatan hati, disinilah aqidah mulai diartikan sebagai perbuatan hati sang hamba.

3) Tahap ketiga, disini aqidah telah memasuki masa kematangan dimana ia telah tersungkur sebagai disiplin ilmu dengan ruang lingkup permasalahan tersendiri. Inilah tahap kemapanan dimana aqidah didefinisikan sebagai ilmu tentang hukum-hukum syariat dalam bidang aqidah yang diambil dari dalil-dalil mutlak dan menolak subhat serta dalil-dalil khilafiyah yang cacat.17

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah perbuatan hati yaitu tekad yang bulat, niat, menyakini serta menguatkan perjanjian dengan berdasarkan dalil sesuai dengan agama yang dianut oleh manusia , baik itu benar atau salah, aqidah yang bener itu satu dan kekal, ketetapan Allah yang fitrah selalu

16 Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir Bahasa Arab Indonesia(Surabaya :Pustaka Progresif, 2002), cet 25. h. 953-954.

17 Ibrahim Muhammad bin Abdulah al-Buraikan, Pengantar Study Aqidah Islam,(Jakarta : Robbani Press, 2000),cet. ke II, h. 4-5.


(23)

bersandar kepada kebenaran selamanya. Sedangkan iman menurut istilah tauhid ialah menyakinkan akan adanya sesuatu, iman mencerminkan aqidah.

Akhlak juga bisa berarti perangai, watak, tingkah laku, dan budi pekerti. Allah berfirman :

.



Yang artinya:

dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.(QS AL-Qalam/68:4)

Dari uraian diatas jelas bahwa al-khalku mengandung arti kejadian yang bersifat lahiriyah, seperti wajah seseorang yang bagus atau jelek. Sedang kata al-khuluku atau kata jamak akhlak mengandung arti budi pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah, seperti sifat-sifat terpuji atau tercelah. “Rasulullah saw bukanlah tipe orang yang suka memikirkan diri

sendiri”18

Bahkan menasehati sahabatnya, Rasulullah mengandengkan antara nasehat untuk bertaqwa dengan nasehat untuk bergaul(berakhlak) yang baik kepada manusia, bahkan rasulullah diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Tapi jika memahami akhlak dengan makna yang lebih sempit, yaitu muamalat dengan sesama manusia saja, maka makna hadis diatas terfokus pada penjelasan keagungan ahklak mulia dan ketinggian kedudukannya dalam agama dalam hal ini maka hadits diatas sama dengan makna hadits

“haji adalah Arafah” dan hadits “agama adalah nasehat” bukan maksudnya

membatasi haji hanya di Arafah saja, dan membatasi agama hanya pada nasehat, tapi maksunya wukuf di Arafah adalah rukun paling agung dalam haji dan nasehat menempati posisi yang tinggi dalam agama.19

Sekarang baru dapat dipahami bahwa aqidah akhlak yang baik memiliki keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya seorang muslim mengambil aqidah akhlak yang baik sebagai perhiasanya, dan karena kita hidup di dunia ini

18Qal‟ah, Muhammad Rawas, Biografi Nabi saw; Menyibak Tabir Kepribadian Agung

Rasul Muhammad saw, ( Bogor: Mahabbah Pustaka, 2007) cet. I

19 Al-Audah Salman bin fahd, Kekuatan Ahklak Sang Da’I; Menyelami 6 Bekal

Moral-Spritual Para Aktvitas Dakwa Mengawal Kebangkitan Islam,(Jakarta Timur: Pustaka


(24)

tidak bisa lepas dari berintraksi dengan orang lain. Dengan kata lain muslim yang baik punya aqidah akhlak baik.

Perbedaan suku, bangsa, bahasa tempat dan waktu, tidak menjadi

masalah dalam pelaksanaan syari‟at islam. Syaria‟at tetap bisa dilaksanakan sepanjang masa, juga bukan masalah laki-laki dan perempuan. Dari segi kemanusiaan laki-laki dan wanita sama saja. Kaum wanita tetap bisa mencontoh Rasulullah dari sisi beliau sebagai manusia. Khususnya dalam masalah akhlak beliau seperti Qana‟ah, harga diri, kesederhanaan, murah hati, dermawan dan berbudi pekerti, etika dakwah dan pendidikan , hal-hal khusus menyangkut wanita yang dijelaskan Rasul lewat istri-istrinya menjadi tauladan bagi seluruh kaum wanita. Adapun kemajuan sains dan teknologi tidak menjadi masalah Dalam penerapan Syari‟at islam, karena hanya merubah sarana hidup, tetapi tidak merubah

cara hidup, sehingga tidak menjadi halangan untuk tetap ittiba‟ pada rasul

di masa modern ini.20

Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa aqidah akhlak adalah suatu mata pelajaran yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dan menunjukan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. Aqidah akhlak merupakan sifat yang dekat hubungannya dengan iman. Baik buruknya aqidah akhlak menjadi sala-satu syarat sempurna atau tidaknya keimanan seseorang. Orang yang beriman kepada Allah swt akan membenarkan seyakin-yakinya akan ke-Esaan Allah, menyakini bahwa Allah mempunyai sifat dengan segala sifat kesempurnaan dan tidak memiliki sifat ketidaksempurnaan atau menyerupai sifat-sifat mahluk ciptaan-Nya.

Karena itu agama Islam sangat memperhatikan soal aqidah dan akhlak. lebih dari perhatiannya terhadap hal-hal lain. Perhatiannya sampai sedemikian rupa sehingga aqidah akhlak merupakan sala-satu pelajaran pokok dan tujuan risalah Nabi Muhammad saw. Selain untuk meluruskan aqidah juga Rasul diutus itu untuk menyempurnakan akhlak.

Seolah- olah beliau membatasi tugas kerisalahan hanya untuk aqidah akhlak. jika kita memahami aqidah akhlak sebagai muamalah kamu bersama Allah dan bersama manusia, inilah hakikat agama yang utuh, bagaimana kamu bermuamalah

20 Syekh Abdurahman al-Bagdadi, Rosulullah saw tidak merayakan maulid,( Jakarta Timur: Insan Press, 2008), cet. I, h. 11.


(25)

dengan sang khalik? Bagaimana kamu beribadah kepada-Nya, meng-Esakan-Nya, dan menjauhi apa yang membuat-Nya murka? Bagaimana kamu bermuamalah dengan sesama mahkluk?

Dan masuk dalam kategori makhluk adalah Malaikat, para Nabi, orang-orang shaleh dan kaum kerabat yang memilki hak untuk dicintai dan dikasihi. Juga masuk dalam kelompok makhluk adalah syetan, orang-orang kafir, orang fasik dan munafik. Akhlak itu sendri bukanlah perbuatan, melainkan gambaran bagi jiwa yang tersembunyi. Oleh karena itu dapatlah disebutkan bahwa akhlak itu adalah nafsiah(bersifat kejiwaan)atau maknawiyah(sesuatu yang abstrak).dan bentuknya yang kelihatan kita namakan muamalah(tindakan) atau suluk(prilaku). Maka akhlak adalah sumber dan prilaku adalah bentuknya21.

Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa aqidah akhlak ialah sumber dari segala perbuatan yang sewajarnya, yakni tidak dibuat-buat. dan perbuatan yang dapat kita lihat sebenarnya adalah merupakan gambaran dari sifat-sifat tertanam dalam jiwa..

Secara garis besar ruang lingkup aqidah akhlak dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu aqidah akhlak kepada Allah swt, aqidah akhlak kepada sesama manusia dan aqidah akhlak kepada alam semesta..

2. Hubungan antara Aqidah dan Akhlak

Kedudukan aqidah akhlak kehidupan manusia menempati tempat yang penting, sebagai individu masyarakat dan bangsa. Yaitu merupakan sendi agama disisi Tuhan. Bukanlah sekedar mengetahui bahwa kebenaran itu adalah mulia dan kedustaan adalah hina. dan bukan pula sekedar mengetahui bahwa ikhlas itu sesuatu yang agung sedangkan tipu daya sesuatu kehancuran. Akan tetapi akhlak yang dituntut yaitu reaksi jiwa dan apa-apa yang mempengaruhinya untuk melakukan apa yang patut dilakukan dan meninggalkan apa yang tidak patut dilakukan.

Akhlak dengan pengertian inilah yang menjadi benteng pelaksanaan syari‟at. Ia adalah tempat bertahan bagi orang-orang yang benar-benar muslim. Juga akhlak yang demikian itu merupakan penyempurnaan iman.


(26)

Pentingnya sebagai seorang muslim yang memikul tanggung jawab untuk saling menasehati dalam kebaikan. Maka amat penting bagi setiap muslim memahami akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. masa remaja adalah masa peralihan seseorang dari usia anak-anak kepada usia dewasa.

Disamping sifat dan amal lahir, juga akhlak meliputi sifat dan amal batin, yaitu yang dilakukan oleh anggota batin manusia, yakni hati. Seseorang yang benci melihat temannya karena lebih kaya dari padanya, adalah orang yang tidak berakhlak. Bila ia seorang yang berakhlak tinggi seharusnya ia merasa senang akan nikmat yang diberikan Allah kepadanya. Dan manakalah ia ingin mendapat yang demikian, maka ia harus berusaha dengan jalan dan cara yang halal. Orang dapat dikatakan berakhlak tinggi, bila anggota lahir dan batinya bersih dari penyakit-penyakit akhlak dan kuman-kuman yang merusak budi pekerti. Makin kuat aqidah seseorang makin tinggi akhlaknya.

3. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak di MA

Kurikulum Madrasah Aliyah membagi mata pelajaran ke dalam 5 kelomopk, yaitu:

a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaan dan kepribadian c) Kelompok mata pelajaran pengetahuan dan teknologi d) Kelompok mata pelajaran estetika

e) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan

Adapun tujuan mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriaman dan bertaqwa kepada Allah swt serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup estetika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Serta meningkatkan keimanan siswa-siswi agar adanya kesadaran untuk berakhlak mulia.dan menjadi muslim yang selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran Aqidah akhlak adalah memberikan pengetahuan kepada siswa-siswinya akan hal yang harus diimani, mengamalkan akhlak yang baik,menjauhi


(27)

akhlak yang buruk dan memberikan bekal kepada siswa untuk menjalani hidup dikemudian hari.

4. Tujuan dan Fungsi Aqidah Akhlak

Seperti yang telah dijelaskan sebelum ini, bahwa akhlak adalah karakter yang melekat dalam jiwa manusia baik karena bawaan maupun karena kebiasaan. Karakter tersebut ada yang positif dan ada yang negatif. Atau ada yang terfuji dan ada yang tercela. Itulah sebabnya dalam ilmu akhlak diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu akhlak terpuji atau mulia(al-akhlak karimah)dan akhlak tercela(al-akhlak madzmumah).22

a. Tujuan aqidah akhlak

Aqidah dan Akhlak terpuji merupakan karakter yang mesti kita miliki dan menghiasi jiwa kita. Sebaliknya, aqidah akhlak tercela adalah karakter yang mesti kita hindari. Adapun tujuan akhlak dalam buku terjemahan khuluqul Qur‟an yaitu: Hendak menciptakan manusia sebagai mahluk yang tinggi dan sempurna. Dan membedakan dari mahluk-makhluk lainnya. Akhlak hendak menjadikan manusia berakhlak baik, bertindak tanduk yang baik terhadap manusia, terhadap sesama mahluk dan terhadap sesama Tuhan. Sedangkan pelajaran akhlak atau ilmu akhlak bertujuan mengetahui perbedaaan-perbedaan sifat manusia yang baik maupun yang jahat, agar manusia dapat memegang teguh sifat yang baik dan menjauhkan diri dari sifat yang jahat, sehingga terciptalah tata tertib dalam pergaulan masyarakat, tidak saling membenci, curiga- mencurigai antara satu dengan yang lainnya, tidak ada perkelahian dan peperangan atau bunuh membunuh sesama hambah.23

Tujuan aqidah akhlak ialah hendak menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna. Dan membedakan dari makhluk-makhluk yang lain. Aqidah akhlak yang baik itu tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran, dengan instruksi-instruksi dan larangan-larangan sebab tabiat jiwa untuk menerima keutamaan-keutamaan itu tidak cukup seorang guru mengatakan kerjakan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan santun yang berbuah sangat memerlukan pendidikan yang panjang dan harus ada pendekatan yang lestari.

22 M.Imam Pamungkas, Akhlak Muslim Modern, h. 49.

23Anwar masy‟ari, Akhlak al-Quran(terjemah khulukul Qur’an),( Surabaya: PT Bina Ilmu, 2014) h. 10


(28)

b. Fungsi Aqidah Akhlak

Sedangkan fungsi aqidah dan akhlak mulia(akhlaqul karimah) dalam kehidupan adalah sebagai buah dari tujuan diciptakanya manusia, yaitu beribadah kepada Allah swt. Karena itu akhlak mulia merupakan buah dari aktivitas ibadah kepada Allah swt. Tanpa buah yakni aqidah akhlak mulia ini, ibadah hanya merupakan upacara dan ritual tanpa makna.24

Pendidikan itu tidak akan sukses melainkan harus diusahakan dengan contoh dan teladan yang baik. Seorang yang berprilaku jahat tidak mungkin meniggalkan pengaruh yang baik dalam jiwa orang di sekelilingnya. Pengaruh yang baik itu hanya akan diproleh dari pengamatan mata terus menerus, lalu semua mata mengagumi sopan santunnya. Disaat itulah orang akan mengambil pelajaran, mereka akan mengikuti jejaknya dengan penuh kecintaan yang tulus..

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Aqidah Akhlak

Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi prilaku seseorang, tetapi disini akan disebutkan sebagiannya saja yang dipandang paling dominan. Dari jumlah faktor tersebut dapat kita klasifikasikan kedalam dua bagian yaitu:

1) Faktor- faktor dari dalam diri yaitu:

a) Faktor psikologi, seperti kondisi psikologis dan panca indra

b) Faktor fisiologis, seperti minat, bakat, kecerdasan,motivasi dan kemampuan kognitif.

2) Faktor-faktor dari luar diri pelajar yaitu:

a) Faktor-faktor alam, seperti keadaan cuaca, suhu, udara dan lain-lain.

b) Faktor-faktor social, seperti suasana rebut yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.25

Dilihat dati bermacam-macam faktor di atas bahwa pembentukan akhlak tersebut akan mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada disekitar masyarakat kita tersebut, untuk itu harus diperhatikan pembentukan akhlak anak dari baerbagai faktor tersebut.

6. Mata pelajaran aqidah akhlak

24 M Imam Pamungkas, Akhlak Muslim Modern;membangun karakter generasi muda,(Bandung: Marja,2012) cet. 1, h. 120.

25 Syaiful Bahri Jamarah, Psikologi Belajar,(Jakarta: PT Rieneke Cipta, 2002),Cet. I, h. 142-143


(29)

Adapun mata pelajaran aqidah akhlak sebagaimana yang terdapat dalam kurikulum madrasah 2004 adalah:

Mata pelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal memahami dan menghayati serta mengimani Allah swt dan merealisasikan dalam prileku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan,pengajaran dan latihan ,penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang Agama.26

Adapun pembelajaran materi aqidah akhlak kelas XI MA diantaranya seperti dijabarkan dalam buku aqidah akhlak karya Toto Edidarmo sebagai berikut: Semester I kelas XI:

Bab 1 Ilmu kalam

A. Pengertian ilmu kalam

B. Ruang lingkup dan fungsi ilmu kalam C. Hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya

D. Penerapan ilmu kalam dalam mempertahankan aqidah Bab 2 Aliran-aliran dan tokoh-tokoh ilmu kalam

A. Latar belakang berdirinya ilmu kalam

B. Asal-usul munculnya aliran dalam ilmu kalam C. Masalah yang diperdebatkan dalam ilmu kalam D. Aliran- aliran dan tokoh-tokoh dalam ilmu kalam 1. Aliran mu‟tazilah

Riwayat dan tentang asal usul sebutan Mu‟tazilah ada tiga, yang kesemuanya

bermuara arti kata “I‟tazala” yang artinya memisahkan diri, menjauhkan diri, atau

menyalahi pendapat orang lain. Alira ini dibagi menjadi dua yaitu mu‟tazilah basrah dan mu‟tazilah baqdad.tokoh-tokohnya yaitu Washil bin „Atha, Al-„Allaf, AL-Jubba‟I dan lain-lain.

Pokok-pokok ajaran Mu‟tazilah ada lima yaitu:

26 Depag RI, Kurikulum 2004, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Jakarta: h.21-22


(30)

a. Tauhid terkait hal ini mu‟tazilah berpendapat bahwa tidak mengakui sifat -sifat Allah, alquran menurutnya adalah mahluk, Allah diakhirat tidak dapat dilihatoleh mata kepala manusia

b. Keadilan Allah; semua orang percaya akan keadilan Allah, tetapi mu‟tazilah memperdalam arti keadilan serta menentukan batas-batasnya.

c. Jajnji dan ancaman;bahwa Allah tidak akan mengingkari janji-Nya; member pahala kepada orang yang berbuat baik, dan menimpakan azab kepada orang yang berbuat dosa.

d. Posisi diantara dua posisi;

e. Amal ma‟ruf nahi mungkar; lebih bayak berkaitan dengan fiqih. 2. Aliran asy‟ariyah

Aliran ini dibawa oleh Abu Hasan bin Ismail Al-Asy‟ari hingga usia 40 tahun

ia menganut paham mu‟tazilah sehingga pada akhirnya ia memisahkan diri 3. Aliran maturidiyah

Nama aliran maturidiyah diambil dari nama pendirinya yaitu Abu Mansur Muhammad bin Muhammad Al-Maturidi, ia bermazhab Hanafi, ada bebrapa pendapat Al-Maturidi yaitu:

a. Kewajiban mengetahui tuhan

b. Kebaikan dan eburukan menurut akal c. Hikmah dantujuan perbuatan Allah 4. Aliran syi‟ah

Adalah golongan umat islam yang terlalu mengagungkan keturunan Nabi.mereka menyakini hanya keturunan Nabi yang lebih berhak untuk menjadi khalifah sepeninggal Nabi.

5. Aliran khawarij

Khawarij ini timbul setelah perang shiffin antara Ali dan Muawiyah. Golongan khawarij adalah pengikut Ali.

6. Aliran murji‟ah

Aliran ini timbul di damaskus pada akhir abad pertama hijrah. Dinamai

murji‟ah karena sesuai dengan makna istilah tersebut menunda atau


(31)

berbuat dosa besar hingga matinya tidak juga tobat, orang itu belum dapat kita hukumi sekarang, terserah atau ditunda kita kembalikan saja urusannya kepada Allah swt.

7. Aliran jabaryah

Golongan ini adalah gerakan yang menentang qodariyah. Pendirinya yaitu Jham bin Shafwan. Kadang-kadang jabariyah ini dinamakan golongan Jahamiyah. Hala ini berawal dari perkataan Jaham. Bahwa manusia adalah dalam keadaan terpaksa, tidak bebas.

a) Teologi baru dalam islam b) Teologi tranformatif

c) Yaitu teologi yang berusaha menggerakkan rakyat dibawa untuk merubah dirinya dan berperan dalam perubahan social yang mendasar

d) Teologi pembebasan

Teologi ini merupakan suatu usaha kontekstualisasi ajaran-ajaran dan nilai keagamaan pada masalah kongkrit disekitarnya.

Bab 3 Akhlak pada diri sendiri dan orang lain A. Pengertian akhlak

1. Akhlak kepada Allah 2. Akhlak kepada orang lain 3. Akhlak terhadap diri sendiri B. Akhlak berpakaian

1. Pengertian dan pentingnya akhlak berpakaian 2. Bentu-bentuk akhlak berpakain

3. Nilai-nilai positif akhlak berpakain 4. Membiasakan akhlak berpakaian C. Akhlak berhias

1. Pengertian dan pentingnya akhlak berhias 2. Bentu-bentuk akhlak berhias

3. Nilai-nilai positif akhlak berhias 4. Membiasakan akhlak berhias D. Akhlak perjalanan


(32)

1. Pengertian dan pentingnya akhlak perjalanan 2. Bentu-bentuk akhlak perjalanan

3. Nilai-nilai positif akhlak perjalanan 4. Membiasakan akhlak perjalanan E. Akhlak bertamu dan menerima tamu

1. Pengertian dan pentingnya akhlak bertamu dan menerima tamu 2. Bentu-bentuk akhlak bertamu dan menerima tamu

3. Nilai-nilai positif akhlak bertamu dan menerima tamu 4. Membiasakan akhlak bertamu dan menerima tamu.27

7. Ruang lingkup

a. Ruang lingkup

Ruang lingkup yang tercantum dalam kurikulum Madrasah aliyah yaitu:

1) Hubungan Manusia dengan Allah

Hubungan ini disebut dengan hubungan vertical, yaitu hubungan antara Manusia dengan Khaliqnya yang mencakup dari segi aqidah, yang meliputi ; Iman kepada Allah swt, Iman kepada Malaikat-Nya, Iman kepada Kitab-Kitab-Nya,Iman kepada Rasul-rasul-Nya, Iman kepada hari akhir, Iman kepada Qodha dan Qadhar-Nya.

2) Hubungan Manusia dengan sesama Manusia

Materi yang dipelajari meliputi akhlak dalam pergaulan hidup sesama manusia, kewajiban membiasakan berakhlak yang baik terhadap diri sendiri dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang buruk. 28

Adapun ruang lingkup materi aqidah akhlak di Kelas XI MA antara lain dijabarkan oleh buku aqidah akhlak karya Toto Edidarmo

Sesuai dengan materi bahwa Aqidah itu yang bersifat Ilahiyah dan Akhlak itu yang bersifat Insaniyah. Ruang lingkup pendidikan aqidah

27 Toto Edi Darmo ,MA, Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2009), Cet I,h. v

28Depag RI, Kurikulum 2004, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Jakarta: h.


(33)

akhlak di Madrasah Aliyah meliputi; Akhlak kepada Allah, Akhlak kepasa orang lain dan Akhlak terhadap diri sendiri.29

29 Toto Edi Darmo ,MA, Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2009), Cet I,h. 56


(34)

BAB III

KERANGKA METODELOGI

A. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif penulisan bermaksud melakukan uji hipotesis untuk pengaruh pembelajaran aqidah akhlak siswa mukim dan dan akhlak siswa yang pulang pergi dan ada tidaknya perbedaan akhlak siswa mukim dan pulang pergi di MA Khazanah Kebajikan.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang akan ditili. Subjek penelitian bisa berupa orang(Responden), produk, dokumen dan sebagainya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari subjek penelitian(populasi) yang akan dijadikan penelitian, populasi siswa MA Khazanah Kebajikan berjumlah 103 orang. Adapun sampelnya berjumlah 28 orang.

Teknik pengumpulan yang digunakan adalah purpasive sampling yaitu siswa siswi kelas XI MA Khazanah Kebajikan pulang pergi dan mukim di asrama Yayasan Khazanah Kebajikan. kelas XI MA tersebut sudah memiliki pengalaman belajar yang cukup di tingkat Aliyah dan pantas dijadikan objek penelitian. Selain itu karena kelas X masih baru ditingkat Aliyah dan belum cukup memiliki pengalaman belajar, maka menurut penulis kurang optimal jika dijadikan sabjek penelitian ini, sedangkan kelas XII sedang konsentrasi menghadapi Ujian Negara(UN), jadi takut terganggu dengan adanya penelitian ini.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu Dokumentasi, dan Angket.

1. Dokumentasi


(35)

a. Dokumen-dokumen sekolah, yaitu berupa profil sekolah, keadaan guru, keadaan murid, fasilitas-fasilitas sekolah, dll.

b. Nilai hasil belajar Aqidah Akhlak yang terdapat dalam rapot siswa kelas XI MA Khazanah Kebajikan semester I, yaitu siswa yang tingg

di asrama dan yang tidak tinggal di asrama

Pemeriksaan dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi berupa data tentang sekolah seperti profil sekolah, keadaan guru, keadaan murid, fasilitas- fasilitas pendidikan yang ada di sekolah. Hal yang sangat penting bagi penulis adalah nilai hasil belajar aqidah akhlak yang terdapat dalam rapot siswa kelas XI MA semester 1 Khazanah Kebajikan. Karena dengan data rapot ini , penulis dapat mengetahui prestasi siswa ,yaitu prestasi belajar siswa yang tinggal di asrama dan yang tidak tinggal di asrama.

8. Angket

Angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang akhlak sehari-hari

Pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk angket yang penulis buat berjumlah 30 pertanyaan pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yaitu S(Sering sekali), SR(sering), KK(kadang-kadang), TP(tidak pernah). , skor jawaban sebagai berikut: a=4 b=3, c=2, d=1. Angket ini akan diberikan kepada responden penelitian yaitu siswa MA Khazanah,

Kebajikan kelas XI yang mukim dan pulang pergi untuk di isi. responden. Angket penelitian ini berupa angket tertutup, setiap pertanyaan telah disediakan jawabannya, angket penelitian berbentuk pilihan ganda dengan 4 opsi jawaban yaitu sering sekali, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Dalam anket itu berisi 30 item pertanyaan. skor point untuk jawaban Berikut kisi-kisi angket yang telah disiapkan peneliti dalam pembelajaran dan akhlak siswa.

Dimensi Indikator No Pertanyaan


(36)

sebelum pembelajaran aqidah akhlak dimula

Kesiapan siswa ketika pembelajaran

Kerja sama siswa dalam pembelajaran Aqidah akhlak

selain buku yang digunakan guru

Siswa bertanya kepada orang tua, kakak, atau orang lain yang lebih mengerti tentang aqidah akhlak

-Siswa mengikuti pengajian aqidah akhlak

-Siswa memberikan komentar tentang teori-teori aqidah akhlak yang sedang dipelajari

-Siswa melakukan kerja sama dengan temen-temen dalam melakukan tugas-tugas

2 dan 3

4

5,dan 6

7, 8 dan 9

Akhlak siswa dengan keluarga di rumah/ asrama

Akhlak siswa dalam berhias

-Akhlak siswa dalam bertamu

-Akhlak siswa dalam menerima tamu

-Akhlak siswa dalam menghindari prilaku tercela

-Akhlak siswa dalam menanggapi perbedaan pendapat

-Iman dan akhlak

siswa dalam

10 11 12 13 14,an 15 16


(37)

perbedaaan aliran Akhlak siswa di

sekolah

-Sikap siswa terhadap guru dikelas

-Sikap siswa terhadap teman

-Siswa melakukan kebiasaan buruk di lingkungan sekolah

17, dan 18

19,20 dan 21

22,23 dan 24

Akhlak siswa di masyarakat

-Siswa berpakaian sopan

-Kebiasaan siswa dalam bergaul

-Siswa dalam

perjalanan

25 dan 26

27 dan 28

29 dan 30

D. Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka perlu adanya penggarapan oleh yang mengelolah data. Dalam buku-buku sering disebut pengelolah data, ada pula yang yang menyebutnya preparastion,dan ada pula yang menyebut data analisis

Teknis analisis data yang penulis lakukan sebagai berikut:

1. Analisis data hasil pemeriksaan dokumentasi, yaitu data yang diperiksa kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memperoleh informasi, kemudian diambil dan dijadikan sebuah kesimpulan.

2. Pengelolahan data angket peneliti menggunakan cara sebagai berikut: 3. Editing, yaitu memeriksa kembali daftar pertanyaan yang telah

diserahkanoleh para pengumpul data

4. Tally, yaitu menghitung jumlah jawaban yang diberikan oleh responden 5. Tabulling, menghitung data ke dalam suatu tabel. Melalui tabulasi data

lapangan akan tampak sederhana dan tersusun ke dalam suatu tabel yang baik sehingga mudah dipahami. Data yang di tabulasikan adalah data


(38)

yang telah dihitung diditribusi frekuensinya dengan teknik persentase.prosentase diperoleh dengan cara frekuensi jawaban dibagi jumlah responden dikalikan 100% dengan rumus statistik sebagai berikut:

P × 100%

Keterangan:

P = Angka prosentase

F = Ferkuensi yang dicari prosentasenya N = Jumlah responden

Tahap berikutnya adalah mencari komparasi dalam penelitian peneliti

menggunakan teknik analisis komparasional tes “t” (t Tes), yaitu dengan

membandingkan hasil angket yang telah diisi oleh siswa mukim 15 orang dan siswa pulang pergi 15 orang.

Adapun rumus “t” Tes adalah sebagai berikut30:

To =

√( )

(

)

= Mean variabel 1(X), yaitu hasil angket pembelajaran aqidah akhlak dari siswa mukim di Madrasah Aliyah Khazanah Kebajaikan

= Mean variabel 2 (Y), yaitu hasil angket pembelajaran aqidah akhlak dari siswa pulang pergi di Madrasah Aliyah Khazanah Kebajaikan

= Deviasi standar skor variabel , yaitu kuadrat selisi skor variabel X.

= Deviasi standar skor variabel , yaitu kuadrat selisi skor variabel Y.

= Number of cases variabel X, yaitu jumlah subjek yang diteliti pada variabel X.

= Number of cases variabel Y, yaitu jumlah subjek yang diteliti pada variabel Y.

= t observasi hasil hitung distribusi t

Setelah to bisa ditemukankoefisiennya, maka tahap berikutnyaadalah membantu interpretasi to untuk menguji kebenaran atau kepalsuan dengan

30 Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 297


(39)

menetapkan degree of freedom(derajat kebebasan) dengan rumus (N1-N2)-2 pada taraf signifikansi 5% atau 10 % dengan melihat tabel.

Apabila to t maka Ho ditolak, sedangkan Ha diterima Apabila to t maka Ho diterima, sedangkan Ha ditolak.

E. Hipotesa Statistik

Hipotesa statistik yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap akhlak siswa pulang pergi dan mukim di Madrasah Aliyah Khazanah Kebajikan.

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan akhlak siswa pulang pergi dan mukim di Madrasah Aliyah Khazanah Kebajikan

F. Interfretasi Hasil Analisis Data

Untuk keperluan interprestasi hasil analisis data yang telah dilakukan kelas.

XI MA patokan sebagai berikut: 80%-100%= sangat baik

60%-79% = baik 40%-59% = cukup baik 00%-39% = kurang baik


(40)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Umum Madrasah 1. Profil umum madrasah

Nama Madrasah : MA KHAZANAH KEBAJIKAN

No. Statistik Madrasah : 312280417069

a. NPSN : 20614984

b. Akreditasi Madrasah : A

c. Alamat Lengkap Madrasah : Perum Bukit Cireundeu Blok C6/7 Jl. Talas 1 Rt 01/Rw 10 Pondok Cabe Ilir

Kecamatan Pamulang - Tangerang Selatan

Provinsi BANTEN Kode Pos 15418 No. Tlp 021-91261860 Website: www.makhazanahkebajikan.tangsel.sch.id

e-mail : makhazanahkebajikan@yahoo.co.id

d. NPWP Madrasah : 01.605.799.4 - 411.002

e. Nama Yayasan : KHAZANAH KEBAJIKAN

f. Nama Ketua : Drs. H. Nadjmuddin Sidiq

g. Alamat Yayasan : Perum Bukit Cireundeu Blok C6/7 Jl. Talas 1 Rt 01/Rw 10 Pondok Cabe Ilir

Kecamatan Pamulang - Tangerang Selatan Provinsi BANTEN Kode Pos 15418

h. No. Tlp Yayasan : 021-7497932/74701579 i. No. Akte Pendirian Yayasan : C-249. HT.03.02. TH.1992 j. Kepemilikan Tanah : Yayasan

1) Status Tanah : Milik Sendiri

2) Luas Tanah : 2400 M2

k. Status Bangunan : Pribadi

l. Luas Bangunan : 600 M2


(41)

n. Jenis Muatan Lokal : BTQ (Baca Tulis Al-Qur‟an) o. Jenis Kegiatan Pengembangan

Diri/Ekstrakurikuler : 1). Marawis 2). Futsal 3). Paskibra

2. Visi, Misi dan Tujuan MA Khazanah Kebajikan a. Visi

“Menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi, teladan dalam bersikap dan

konsisten dalam menjalankan ajaran Islam”

b. Misi

a) Mengupayakan peningkatan kualitas hasil belajar.

b) Mengupayakan peningkatan jumlah lulusan yang masuk perguruan tinggi. c) Mencetak generasi islami yang berakhlak mulia.

d) Membudayakan kerja ikhlas dan profesionalitas. 3. Tujuan

a) Menumbuhkan motivasi belajar siswa yang kondusif. b) Menigkatkan kecerdasan yang aktif, kreatif dan inovatif.

c) Menumbuhkan akhlak mulia dalam penerapan disiplin dan ibadah. d) Mencetak pribadi yang ikhlas dan profesional

4. Data Sarana Prasarana

No Jenis Prasarana Jumlah Ruang

Jumlah Ruang Kondisi

Baik

Jumlah Ruang Kondisi

Tidak Baik

Kategori Kerusakan

Rusak Ringan

Rusak Sedang

Rusak Berat

1 Ruang Kelas 4 4 - - - -

2 Perpusatakaan 1 1 - - - -

3 R. Lab. IPA 1 1 - - - -


(42)

5 R. Lab. Bahasa - - - -

6 R. Pimpinan 1 1 - - - -

7 R. Guru 1 1 - - - -

8 R. Tata Usaha 1 1 - - - -

9 R. Konseling 1 1 - - - -

10 Tempat Beribadah 1 1 - - - -

11 R. UKS 1 1 - - - -

12 Jamban 6 6 - - - -

13 Gudang 1 1 - - - -

14 Tempat Olah Raga 1 1 - - - -

15 R. Organisasi

Kesiswaan 1 1

- - - -

5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Keterangan Jumlah

Pendidik

1 Guru PNS diperbantukan tetap 1

2 Guru Tetap Yayasan 20

Tenaga Kependidikan

1 Kepala Tata Usaha 1

2 Tenaga Administrasi 2

3 Pramu 2

6. Keadaan siswa/I MA Khazanah Kebajikan tahun 2014/2015

KELAS SISWA

LK PR JUMLAH

X 8 24 32

XI 16 16 32

XII 23 16 39


(43)

B. Deskripsi Data

Hasil penelitian diperoleh dari angka yang diisi oleh responden. Angket disebarkan kepada siswa kelas XI yang berjumlah 28 siswa , terdiri dari dua kelas XI IPS dan XI IPA. Kemudian angket yang disebarkan , diperiksa dan di cek terlebih dahulu jawaban-jawaban yang lengkap dan tidak lengkap dengan tujuan diperoleh data-data yang valid dan dipertanggungjawabkan. Selanjutnya mencari frekuensi jawaban dengan cara menjumlahkan jawaban angket tentang frekuensi pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap akhlak siswa mukim dan pulang pergi berjumlah 30 iiitem dengan masing-masing item diberikan alternativ jawaban dan tiap-tiap jawaban diberi skor 4 sampai 1. Adpun hasil yang diproleh dari angket terlampir pada lampppiran.

Berdasarkan penulis peroleh dari angket-angketb yang disebarkan kepaada responden dimadrasah aliyah sebanyak 28 responden terdiri dari pembelajaran aqidah akhlak dan akhlak siswa, maka hasilnya penulis deskripsikan dalam bentuk tabel-tabel. Pembelajaran Aqidah Akhlak dalam akhlak siswa mukim dan pulang pergi di MA Khazanah Kebajikan. 1. Pembelajaran Aqidah Akhlak

Pembelajaran aqidah akhlak dalam akhlak siswa di MA Khazanah Kebajikan dapat dikatakan bejalan maksimal dapat dilihat dari cara guru menyampaikan materi di dalam kelas dan siswa memperhatikan materi yang diberikan oleh guru. Dan banyak siswa yang mengajukan pertanyaan kepada Guru.

Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam menyampaikan materi kepada siswa di dalam kelas, keterampilan dalam mengajar mulai dari pembukuaan, isi materi dan penutup diakhir pengajaran.

Dan dibutuhkan juga bimbingan dari orang tua dan guru dalam membina akhlak siswa, karena orang tua dan guru merupakan dua faktor yang saling mendukung pembentukan akhlak siswa yang baik. Dan siswa sejak dini ditanamkan dasar-dasar Agama.


(44)

Dan seorang guru memperhatikan suasana kelas agar tercipta suasana yang efektif dan kondusif, serta menkondisikan keadaan siswa yang tenang dalam kelas, seperti letak tempat duduk siswa, bagi siswa yang berbadan besar ditempatkan di belakang , kemudian siswa yang berbadan kecil ditempatkan di depan, kemudian bagi siswa yang berkaca mata di tempatkan tidak terlalu jauh dari papan tulis dan sebagainya.

Untuk memiliki kreatifitas mengajar yang tinggi dalam menggunakan media dan metode mengajar seperti: ketika guru menerangkan pelajaran metode yang digunakan selain ceramah dapat juga dicampur dengan metode Tanya jawab atau metode drama . kemudian dapat juga menggunakan media seperti karton, gabus, spidol, permainan dan sejenisnyaagar dapat membantu siswa dalalm memahami materi yang dijelaskan oleh guru dikelas.

Perhatian dalam Proses pembelajaran aqidah akhlak yang guru berikan di dalam kelas mempengaruhi pemahaman siswa, perhatian siswa di dalam kelas tidak hanya tertuju dengan penjelasan dari guru saja tetapi ada sebagian siswa yang ketika guru menjelaskan siswa tersebut berbincang dengan teman sebelahnya, sehingga ketika guru memberikan pertanyaan siswa tersebut tidak dapat menjawab.

Dalam penyampaikaian materi secara menarik itu membuat siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam memperhatikan materi yang guru ajarkan seperti penuturan dari siswa kelas XI: Ketika menyampaikan materi selain dari menguasai materi yang akan disampaikan guru juga bisa menggunakan banyak metode yang dikuasai biar siswa yang belajar dapat mudah paham dan tidak mudah jenuh.

Dengan siswa merasa tegang dan takut, akan mengakibatkan siswa menjadi malas memperhatikan penjelasan guru. Kemudian ketika keadaan kelas itu ramai maka siswa yang ingin belajar serius dapat terganggu sehingga akan mengganggu konbsentrasi siswa yang lainnya juga.

Siswa dapat membantu menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya yang belum memahami, sehingga semua siswa


(45)

dapat mengikuti pelajaran yang diberikan guru dan tidak ada yang tertinggal dalam materi pelajaran tersebut. Seorang guru juga harus dapat meberikan motivasi belajar kepada siswa agar siswa rajin dan bersemangat dalam belajar.

Dari pengamatan yang dilakukan , maka penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa memperhatikan materi ketika guru menjelaskan dengan santai dan menyenangklan karena cara penyamapaian guru juga dapat mempengaruhi perhatian siswa. Konsentrasi siwa itu tergantung pada diri siswa tersebut, seramai apapun kondisi kelas jika ia berkonsentrasi maka ia tidak akan terganggu, sebaliknya setenang apapun kondisi kelas jika tidak berkonsentrasi maka tidak akan dapat memperhatikan pelajaran.

Seperti ketika guru menggunakan metode diskusi maka kondisi didalam kelas akan ramaiakan tetapi siswa lebih aktif terhadap materi yang diajarkan, keadaan yang ramai tersebut menjadikan siswa belajar lebih semangat dan membantu siswa lebih percaya diri ketika mengeluarkan pendapatnya dan sebaliknya. Adapun ketika guru menggunakan metode ceramah keadaan kelas tenang tapi membuat siswa merasa bosan dengan menjelaskan penjelasan guru. Oleh karena itu guru harus dapat menggunakan metode yang berpariasi agar siswa tidak merasa bosan atau jenuh ketika mendengarkan penjelasan dari guru. Ada beberapa faktor penghambat dan faktor pendorong proses pembelajaran tersebut:

a. Faktor penghambat

Dalam pembelajaran aqidah akhlak yang bertujuan untuk merubah akhlak siswa/I, terdapat beberapa factor penghambat diantaranya adalah: 1) Kurangnya kesadaran siswa tersebut

2) Kurangnya perhatian dari orang tua

3) Kurangnya ketauladanan dari seorang guru 4) Pengaruh dalalm lingkungan


(46)

Keempat faktor tersebut merupakan faktor yang menghambat tercapainya tujuan pendidikan yaitu menjadikan siswa memliki akhlakul karimah.

b. Faktor pendukung.

1) Untuk mencapai tujuandalam mempelajari aqidah akhlak diperlukan bebrapa faktor yang mendukung diantarannya:

2) Adanya kesadaran siswa untuk berubah

3) Adanya keinginan siswa untuk merubah akhlaknya menjadi lebih baik 4) Adanya motivasi dari orang tua dan guru

5) Adanya pengawasan ekstra dari orang tua tentang perubahan akhlak siswa.

Faktor di atas merupakan faktor yang dapat mendukung terwujudnya tujuan dalam mempelajari aqidah akhlak sehingga dapat menghasilkan siswa yang memiliki ahklakul karimah.

Berikut deskripsi dalam bentuk tabel hasil analisis penulis tentang pembelajaran aqidah akhlak :

Tabel 1

Siswa membaca buku aqidah akhlak selain buku yang digunakan guru

Alternative Jawaban F P

A Sering sekali 3 10%

B Sering 5 17%

C Kadang-kadang 18 64%

D Tidak pernah 2 7%

Jumlah 28 100%

Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sering sekali sebesar 10% yang menjawab sering 17%, yang menjawab kadang-kadang 64% dan siswa yang menjawab tidak pernah 7%. ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa membaca buku selain buku yang digunakan guru.


(1)

DATA HASIL PENELITIAN ANGKET SISWA MUKIM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 2 1 3 1 2 3 2 1 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 67

2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 73

3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3 4 74

4 2 4 3 1 1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 102

5 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 101

6 2 1 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 4 2 2 2 70

7 2 1 2 2 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 94

8 3 1 3 3 2 4 2 4 3 1 4 3 3 4 1 3 4 4 2 2 3 4 4 3 2 2 1 4 2 3 84

9 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 80

10 3 1 4 2 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 96

11 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 89

12 2 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 94

13 4 4 2 1 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 76

14 3 3 2 1 4 3 2 2 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 4 96

NILAI NO


(2)

Nama

Nim

Jurusan / prodi

Judul

Ujian

Referensi

Wawan Padli

10801 10001 61 '

PAV Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Akhlak Siswa Pulang Pergi

an

Mukim

di

MA

Khazanah Kebajikan

No Referensi

Hal

skripsi

Paraf Pembimbing

L

Wa'ei,

Ikhwanul, Luruskah Aqidah

Anda,

2003,

B o gor: Pustaka Tharrqul Izzah

1

2

Ahmad, Muhammad, Tauhid

Ilmu

Kalam,l998,

Bandung : CV Pustaka Setia, cet.I

1

3 Yahya

Waloni,

Muhammad,

"the logical of

simple" Kebenaran

Islam

Menunft Manton

Pendeta; Sebuah

Tinjauan Teologi

Kritis,

Bandung: Irsyad Baitus Salam,

2007, cet

ke-l

5

)----4 Jihad, Asep dan Haris, Abdul, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta:

Multi

Pressindo,20l3, Cet, ke1

L2

)y---5

Amri,

Safan, Pengembangan dan Model Pembelajaran

Dalam Kurikulum 2013,

Jakafta: Prestasi Pustaka,

2013. cet 1.

13


(3)

a

5 Salman

bin

Fahd, al-Audah, Kekuatan

Ahklak

Sang

Da'I;

Menyelami

6

Bekal

Moral-Spritual

Para

Aknitas

Dahua Mengawal Kebangkitan Islam, 2005 ,Jakafta Timur: Pustaka Nawaitu, cet. I.

L5

>.-t'

7

al-Baghdadi,

Syekh

Abdurahman,

Rasulullah

sqw Tidak Merayakan

Maulid,2008,

Jakarta

Timur:

Insan

Press, cet. I.

16

8 Mustafa

,H.A. Akhlak

Tasawttf, 1999, Bandung: CV

Pustaka Setia, cet.

II

17

t'

9

Masy'ari,

Anwar,

Akhlak

al-Qur'an(Terjemah Khulukul Qur'an), Surabaya: PT Bina Ilmu

1,9

r-10

Edi

Darmo,

Toto ,MA,

Aqidah

Akhlak

Madrasah

Aliyah

Kelas

XI,

2009,

Semarang:

PT

Karya

Toha

Putra, Cet

I

24

1.1.

Mukhtar, Metode

Praktis

Penelitian

Deskriptif

Kualitatif,

Jakarta: GP Press Grouf, 2013

27

)'---12 Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, 2003,

Jakarta: Raja Grafindo Persada

33

)----L3

Qal'ah,

Muhammad Rawas,

Biografi

Nabi

saw;

Menyibak

Tabir

Kepribadian

Agung

Rasul

Muhammad

saw, 2007, Bogor:

Mahabbah Pustaka,

cet. I.

16

L---==-14

Siroj,

Zaenuri, Hebatnya Akhlak

Diatas

llmu

dan

Tahta ,2009, Bintang Books


(4)

Yayasan Penyelenggara Penerjemah/ al-Qur'an Revisi Terjemah oleh Lajnah Pentashihan Mushaf al-Quran, Terjemah Tafsir Perkata, Bandung:

CV

Insan

Kamil

cet

I

al-Anshari ,Jalal, Mengenal

Sistem

Islam;

Dari

A Sampai Z ,2004, Bogor: Pustaka

Thariqullzzah

Abdullah,

M

Yatimin,

Studi Akhlak Dalam Perspektif

Al-Qur'an,2008,

Jakarta: Amzah, cet. Ke- 2

Ghozali,

Ali

, Akhlak Pergaulan Rema|a,Jakarta

Timur: Rizki Grafis

Hawwa,

Said,

Jalan Ruhani; Bimbingan

Tasawuf

untuk Para Aktivis Islam,1995, Bandung:

Mizan

2l

I Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir Bahasa

A r ab In d o nesia( Surabaya : Pustaka Pro gresif, 2002),

cet 25.

Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia:Gita Media Presss


(5)

MA,t)RASAFI

ALIYI\H

KHAZANAH KEBAJIKAN

TERAKREDITASI

A

No. Akreditasi. 28,00.SMA'/MA.1 05. 1 1

NSM. 312 280 417 069 - NPSN. 20614984

Progmm $tudi:lPA & IPS

!

,irllfujJl

eJ.

ull*JLll

fuLem6angun

Qenerasi Qgr6Sani

*Lenuju

futaqtarafutt Qr'ani

Rek. BRI KCP Cirendeu No. 0524-0't-003369-50-8

a.n MAS KHAZANAH KEBAJIKAN

Jl" Talas I Rt.01/10 Pondok Cabe llir, Pamulang, Tangerang Selatan - Banten 15418 Telp. (021) 91261860 e-mail : makhazanahkebajikan@yahoo.co.id

S

URA

T

KETERANGAN

Nomor

: MA. S.30. 04 I 05.17 8 lPP.006/3 09 1201 5

Yang

bertanda twtgan

di

bawah

ini

Kepala

Madrasah

Aliyah

l{hazanah

Kebaj ikan, memberitahukan :

Nama

NIM

Jurusan Judul Skrispsi

AKHLAK TERHADAP AKHLAK

KHAZANAH KEBAJIKAN"

Wawan Padli i0801 1000161

Pendidikan Agama Islam (PAD

..

PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH

SISWA

PULANG

PERGI

DAN

MUKIM

DI

MA

Telah melakukan penelitian ( riset ) di

MA

Khazanah Kebajikan, padatanggal

07

Januari

s.d 28

Juni

2014, demikian surat pemberitahuan

ini

kami sampaikan.

Pamulang,

27

April2}l5

Kepala Madrasah,

Bambang

Indarto,

S.Ag NUPTK. 0337 7 506s2200093


(6)

I I

Nomor : l,Jn.01iF. 1/KM.01 .3/..

"..

"..nA13

Lamp.

: Ouiline/proposal

Hal

:

Permohonan lzin"penelitian

Kepada Yth.

Bapak Bambang lndarto, S.A.g

Kepaia Sekoiair

Ma

Kirazanah Kebajikan Di

Tempat

Assal am u'al aiku m wr"wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

:

Wawan

Padli

:108011000101

: Pendidikan Agarna Islarn(pAl)

Semester

:

XI

(SEBELAS)

Judu| SKTipsi : ,,FENGARUII PtrMBELAJARAN

AQIDAH

AKIILAK

TBRI{ADAP

AI(HLAK SIswA

PIJLANG PERGI

DAN

MUKII'I

DI MA I(HAZANAH

KEBAJII{AN''

acaleh benar i'nahasiswali Fakuiias iimu Tarbiyah rlan Keguruan ull..i Jakarta yang

sedang

menyusun

skripsi,

dan

akan

mengadakan peneritian

(riset)

di instansi/sekolahlmadrasah yang Sdudara pimpin.

Untuk

itu

kami

mohon saudara dapat

mengizinkan mahasiswa

tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassal am u' al a iku m wr"wb.

idikan Agama Islan

hrrihi.Ag

0307 199803

I

002

Nama NIM

Jl..';san

Jakarta,

3l

Desember 2013

fembusan:

1.

Dekan FITK

2.

Pembantu Dekan Bidang Akaderni

3.

Mahasiswa yang bersangkutan

KEMENTERIAN

AGAMA

UIN

JAKARTA

FITK

Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 tndonesia

FORM (FR)

No.

Dokumen

-|TK+R4KD{82

Tgl.Terbitre

No. Revisi: 01

SURAT

PERMOH

a.n. Dekan

,a{:',

,ffi

-':t'$