HUKUM TATA PEMERINTAHAN Pengertian Konse
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan I-II
HUKUM TATA PEMERINTAHAN
Pengertian, Konsep dan Teori
Amir Syamsuadi, S.IP, M.Si
Universitas Abdurrab
Tahun 2016
1
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Standar Kompetensi :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan Mendefenisikan
konsep-konsep dan pengertian tentang Hukum.
2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan konsep
Tata Pemerintahan.
3. Mahasiswa dapat Memahami Pengertian Hukum Tata
Pemerintahan.
2
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
1. Pengertian Hukum
Pengertian Hukum menurut beberapa pakar, adalah sebagai berikut :
Smith memberikan penjelasan bahwa Hukum seyogyanya:
(a). Sebuah Jaringan (network) yang memiliki posisi atau kedudukan
sederajat dengan disiplin lain.Karena itu hukum harus memiliki
kemampuan yang minimal setara dengan disiplin lain sehingga dapat
menyelesaikan problem baik kedalam maupun keluar.
(b). Wilayah yang bersifat terbuka dan peka, artinya hukum bukan sematamata wilayah yang steril, namun sebuah wilayah yang bersifat multi dan
inter disipliner. Sehingga perubahan yang terjadi dalam dunia ilmu harus
bias dicerna oleh hukum, demikian pula sebaliknya.
3
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Para Yurist (ahli hukum) mengatakan bahwa hukum adalah
sekumpulan aturan-aturan mengenai sikap dan tingkah laku subyek
hukum didalam menghadapi subyek hukum yang lain mengenai
sesuatu yang menjadi obyek tata hubungan mereka. Yang
dimaksud dengan subyek hukum adalah setiap manusia dan badan
hukum, yang menjadi pemikul (pembawa) dari pada hak-hak,
kewajiban-kewajiban, dan tangung jawab-tanggung jawab hukum.
4
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Para Sarjana Ilmu Sosial menganggap bahwa hukum
sebagai suatu subsistem sosial budaya. Karena itu hukum
dapat digambarkan dalam 3 (tiga) sudut:
5
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Gbr.1. Segitiga dalam Hukum
Pelaku
Praktek
Ide
6
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Pelaku adalah setiap subyek hukum, baik perorangan
maupun organisasi, bidang hukum dll.
Ide dalam hal ini adalah hukum yang dapat diperoleh
seseorang didalam keluarga, bangku sekolah,
masyarakat dan dalam kehidupan bernegara.
Praktek adalah apa yang menjadi atau merupakan
perbuatan nyata dari pada para pelaku.
7
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Menurut sistem ini maka praktek daripada
pelaku harus sesuai dengan ide atau dengan kata
lain ide/hukum mengendalikan dan mengatur
pelaku didalam menjalankan praktek sehingga
tujuan dari pada Negara itu akan tercapai.
8
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Hukum adalah Titik keseimbangan dari apa
yang dikatakan baik dan apa yang dikatakan
tidak baik (Faried Ali, 2004).
9
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Ilhami Bisri menganggap bahwa hukum adalah bagian
dari sistem norma yang berlaku bagi manusia, yaitu
norma hukum. Norma Hukum Adalah sistem aturan
yang diciptakan oleh lembaga kenegaraan yang
ditunjuk melalui mekanisme tertentu. Artinya hukum
diciptakan dan diberlakukan oleh institusi yang
memang memiliki kompetensi atau kewenangan
dalam membentuk dan memberlakukan hukum,
seperti badan legislatif.
10
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Tata Hukum
Berasal dari bahasa Belanda recht orde
susunan Hukum artinya memberikan tempat
yang sebenarnya, yaitu menyusun dengan baik
dan tertib aturan-aturan hukum dalam pergaulan
hidup supaya ketentuan yang berlaku dengan
mudah dapat diketahui dan digunakan untuk
menyelesaikan persoalan hukum yang terjadi
(Subekti, 2004:5)
11
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Terminologi pemerintah
Pemerintah (dalam Arti Luas) : Semua Alat
Kelengkapan negara yang pada pokoknya
terdiri dari cabang eksekutif, legislatif, dan
yudisial dan atau alat kelengkapan negara lain
yang bertindak untuk dan atas nama negara
(Bagir Manan (1997).
12
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Pemerintah (dalam Arti Sempit):
“Pemerintah adalah cabang kekuasaan eksekutif
saja. Dalam Arti, alat kelengkapan negara yang
diserahi
wewenang
pemerintahan
untuk
melaksanakan fungsi dan Tugas Pemerintahan
(Bagir Manan, 1997). .
13
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Pengertian Hukum Tata Pemerintahan
a. Soehino: HTP adalah Keseluruhan dari pada aturan-aturan hukum yang
mengatur dengan cara bagaimana alat-alat perlengkapan administrasi
negara itu melakukan fungsinya, atau tugasnya.”
b. W.F. Frins - R. Kosim Adisapoetra, “ HTP adalah pelaksanaan tugas
pemerintah oleh subyek hukum yang disebutkan dengan tegas siapasiapanya. Artinya yang menjalankan subyek hukum tersebut menjalankan
wewenang yang tidak ada di tangan setiap warga negara biasa”
c.De La Bassecour Caan, “ HTP adalah Himpunan peraturan-peraturan
tertentu yang menjadi sebab maka negara berfungsi (bereaksi)”
14
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Hukum Tata Pemerintahan adalah Hukum yang mengatur
hubungan yang menyangkut hak dan kewajiban pemerintah
sebagai pemegang kekuasaan dengan pihak yang
diperintah (rakyat, warga negara, penduduk, publik) baik
dalam rangka terselenggaranya kerja sama didalam
pencapaian tujuan negara sebagaimana yang diisyaratkan
oleh konstitusi negara (Alie, Faried,& Muhidin, Nurlina.
2012:17)
15
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Komparasi HTP dan HAN
Hukum Tata Pemerintahan (HTP) dengan Hukum
Administrasi Negara (HAN) :
HAN lebih luas daripada HTP (Van Vollenhoven)
HAN identik dengan HTP (Van Der Grinten)
HAN lebih sempit daripada HTP (Mr. Romeijn & Van
Poelje)
16
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Kegunaan Belajar Hukum Tata Pemerintahan:
Bagi pejabat: HTP merupakan pedoman
pegangan bertindak (secara legal)
Bagi masyarakat: Sebagai jaminan (security)
bahwa para pejabat tidak akan melakukan halhal yang
berada
di luar
ketentuan
peraturan
yang sah karena terikat oleh
ketentuan yang berlaku
17
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Tujuan Hukum tata Pemerintahan adalah
untuk menciptakan:
1. Keadilan
2. Kemanfaatan
3. Kepastian Hukum
18
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Hubungan Hukum Dapat Dibedakan Menjadi
2 (obyek HTP):
1. Hukum antara alat perlengkapan negara yang
satu dengan alat perlengkapan negara yang
lain.
2. Hubungan hukum antara alat perlengkapan
Negara dengan orang perseorangan (para
warga Negara, atau dengan badan-badan
hukum swasta).
19
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
HTP meliputi hal-hal berikut:
(a). Sarana bagi penguasa untuk mengatur dan
mengendalikan masyarakat
(b). Mengatur cara-cara partisipasi warga negara
(c). Perlindungan hukum bagi masyarakat
(d).Menetapkan norma-norma fundamental bagi
penguasa untuk pemerintahan yang baik.
20
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Peran Negara mencampuri urusan warga
negaranya adalah dalam hal kesejahteraan melalui
proses pembangunan..
21
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Pemerintah sebagai penyelenggara negara memiliki berbagai tugas:
1. Membantu Menyelesaikan Kesukaran-kesukaran
dan
mencukupi kebutuhan yang penting dirasakan oleh warga
masyarakat seperti ketenagakerjaan, perumahan, pendidikan,
kesehatan, dll (pemerintah harus mencampuri/ UU)
2. Tanggapan di bidang politik tentang kebijaksanaan negara
yang diinginkan ; pemerintah harus menyiapkan peraturan
untuk menanggulangi isu-isu politik yang bergejolak di
masyarakat (UU Pemilu, UU HAM)
3. Kewajiban negara pada tingkat internasional ; UU tentang
penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan
22
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Subyek Hukum Tata Pemerintahan
Subyek hukum dimaksudkan sebagai pendukung hak
dan kewajiban. Tidak semua orang atau benda dapat
menjadi pendukung hak dan kewajiban. Hanya
mereka yang cakap itulah yang disebut sebagai
pendukung hak dan kewajiban. Kecakapan untuk
menjadi pendukung hak dan kewajiban adalah
diartikan sebagai kewenangan hukum
23
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Subyek Hukum Tata Pemerintahan
Subyek hukum HTP :
• Pegawai negeri
• Jabatan-jabatan
• Jawatan publik, dinas-dinas publik, badan
usaha milik negara dan daerah
• Daerah swapraja dan daerah swatantra
• Negara
24
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Hubungan Hukum Tata Pemerintahan
dengan ilmu Pemerintahan
Ilmu pemerintahan adalah ilmu yang membicarakan
perbuatan pemerintah didalam penyelenggaraan
pemerintahan. Dalam rangka perbuatan itulah dapat
saja terjadi akibat-akibat yang beraspek hukum.
Perbuatan pemerintah yang berakibat hukum adalah
bidang kajian hukum tata pemerintahan. Lebih lanjut
jika perbuatan pemerintah berupa kebijakan-kebijakan
maka kebijakan itu dapat berupa tindakan dan dapat
berwujud perbuatan yang berakibat hukum.
25
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Daftar Literatur
Alie, Faried dan Muhidin Nurlina.2012.Hukum Tata Pemerintahan
Heteronom dan Otonom. Bandung: PT. Refika Aditama
Bagir, Manan. 2004, Hukum Positif Indonesia, Satu Kajian Teoritik, FH UII
Press, Yogyakarta.
Bisri, Ilhami. 2004, Sistem Hukum Indonesia, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Djamali, Abdoel, 1993, Pengantar Hukum Indonesia, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Ilmar, Aminuddin.2014. Hukum Tata Pemerintahan.Jakarta: Prenadamedia
Group
Siti Soetami, 2005, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, PT Refika
Aditama, Bandung.
26
Pertemuan I-II
HUKUM TATA PEMERINTAHAN
Pengertian, Konsep dan Teori
Amir Syamsuadi, S.IP, M.Si
Universitas Abdurrab
Tahun 2016
1
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Standar Kompetensi :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan Mendefenisikan
konsep-konsep dan pengertian tentang Hukum.
2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan konsep
Tata Pemerintahan.
3. Mahasiswa dapat Memahami Pengertian Hukum Tata
Pemerintahan.
2
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
1. Pengertian Hukum
Pengertian Hukum menurut beberapa pakar, adalah sebagai berikut :
Smith memberikan penjelasan bahwa Hukum seyogyanya:
(a). Sebuah Jaringan (network) yang memiliki posisi atau kedudukan
sederajat dengan disiplin lain.Karena itu hukum harus memiliki
kemampuan yang minimal setara dengan disiplin lain sehingga dapat
menyelesaikan problem baik kedalam maupun keluar.
(b). Wilayah yang bersifat terbuka dan peka, artinya hukum bukan sematamata wilayah yang steril, namun sebuah wilayah yang bersifat multi dan
inter disipliner. Sehingga perubahan yang terjadi dalam dunia ilmu harus
bias dicerna oleh hukum, demikian pula sebaliknya.
3
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Para Yurist (ahli hukum) mengatakan bahwa hukum adalah
sekumpulan aturan-aturan mengenai sikap dan tingkah laku subyek
hukum didalam menghadapi subyek hukum yang lain mengenai
sesuatu yang menjadi obyek tata hubungan mereka. Yang
dimaksud dengan subyek hukum adalah setiap manusia dan badan
hukum, yang menjadi pemikul (pembawa) dari pada hak-hak,
kewajiban-kewajiban, dan tangung jawab-tanggung jawab hukum.
4
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Para Sarjana Ilmu Sosial menganggap bahwa hukum
sebagai suatu subsistem sosial budaya. Karena itu hukum
dapat digambarkan dalam 3 (tiga) sudut:
5
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Gbr.1. Segitiga dalam Hukum
Pelaku
Praktek
Ide
6
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Pelaku adalah setiap subyek hukum, baik perorangan
maupun organisasi, bidang hukum dll.
Ide dalam hal ini adalah hukum yang dapat diperoleh
seseorang didalam keluarga, bangku sekolah,
masyarakat dan dalam kehidupan bernegara.
Praktek adalah apa yang menjadi atau merupakan
perbuatan nyata dari pada para pelaku.
7
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Menurut sistem ini maka praktek daripada
pelaku harus sesuai dengan ide atau dengan kata
lain ide/hukum mengendalikan dan mengatur
pelaku didalam menjalankan praktek sehingga
tujuan dari pada Negara itu akan tercapai.
8
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Hukum adalah Titik keseimbangan dari apa
yang dikatakan baik dan apa yang dikatakan
tidak baik (Faried Ali, 2004).
9
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Ilhami Bisri menganggap bahwa hukum adalah bagian
dari sistem norma yang berlaku bagi manusia, yaitu
norma hukum. Norma Hukum Adalah sistem aturan
yang diciptakan oleh lembaga kenegaraan yang
ditunjuk melalui mekanisme tertentu. Artinya hukum
diciptakan dan diberlakukan oleh institusi yang
memang memiliki kompetensi atau kewenangan
dalam membentuk dan memberlakukan hukum,
seperti badan legislatif.
10
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Tata Hukum
Berasal dari bahasa Belanda recht orde
susunan Hukum artinya memberikan tempat
yang sebenarnya, yaitu menyusun dengan baik
dan tertib aturan-aturan hukum dalam pergaulan
hidup supaya ketentuan yang berlaku dengan
mudah dapat diketahui dan digunakan untuk
menyelesaikan persoalan hukum yang terjadi
(Subekti, 2004:5)
11
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Terminologi pemerintah
Pemerintah (dalam Arti Luas) : Semua Alat
Kelengkapan negara yang pada pokoknya
terdiri dari cabang eksekutif, legislatif, dan
yudisial dan atau alat kelengkapan negara lain
yang bertindak untuk dan atas nama negara
(Bagir Manan (1997).
12
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Pemerintah (dalam Arti Sempit):
“Pemerintah adalah cabang kekuasaan eksekutif
saja. Dalam Arti, alat kelengkapan negara yang
diserahi
wewenang
pemerintahan
untuk
melaksanakan fungsi dan Tugas Pemerintahan
(Bagir Manan, 1997). .
13
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Pengertian Hukum Tata Pemerintahan
a. Soehino: HTP adalah Keseluruhan dari pada aturan-aturan hukum yang
mengatur dengan cara bagaimana alat-alat perlengkapan administrasi
negara itu melakukan fungsinya, atau tugasnya.”
b. W.F. Frins - R. Kosim Adisapoetra, “ HTP adalah pelaksanaan tugas
pemerintah oleh subyek hukum yang disebutkan dengan tegas siapasiapanya. Artinya yang menjalankan subyek hukum tersebut menjalankan
wewenang yang tidak ada di tangan setiap warga negara biasa”
c.De La Bassecour Caan, “ HTP adalah Himpunan peraturan-peraturan
tertentu yang menjadi sebab maka negara berfungsi (bereaksi)”
14
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Hukum Tata Pemerintahan adalah Hukum yang mengatur
hubungan yang menyangkut hak dan kewajiban pemerintah
sebagai pemegang kekuasaan dengan pihak yang
diperintah (rakyat, warga negara, penduduk, publik) baik
dalam rangka terselenggaranya kerja sama didalam
pencapaian tujuan negara sebagaimana yang diisyaratkan
oleh konstitusi negara (Alie, Faried,& Muhidin, Nurlina.
2012:17)
15
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Komparasi HTP dan HAN
Hukum Tata Pemerintahan (HTP) dengan Hukum
Administrasi Negara (HAN) :
HAN lebih luas daripada HTP (Van Vollenhoven)
HAN identik dengan HTP (Van Der Grinten)
HAN lebih sempit daripada HTP (Mr. Romeijn & Van
Poelje)
16
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Kegunaan Belajar Hukum Tata Pemerintahan:
Bagi pejabat: HTP merupakan pedoman
pegangan bertindak (secara legal)
Bagi masyarakat: Sebagai jaminan (security)
bahwa para pejabat tidak akan melakukan halhal yang
berada
di luar
ketentuan
peraturan
yang sah karena terikat oleh
ketentuan yang berlaku
17
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Tujuan Hukum tata Pemerintahan adalah
untuk menciptakan:
1. Keadilan
2. Kemanfaatan
3. Kepastian Hukum
18
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Hubungan Hukum Dapat Dibedakan Menjadi
2 (obyek HTP):
1. Hukum antara alat perlengkapan negara yang
satu dengan alat perlengkapan negara yang
lain.
2. Hubungan hukum antara alat perlengkapan
Negara dengan orang perseorangan (para
warga Negara, atau dengan badan-badan
hukum swasta).
19
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
HTP meliputi hal-hal berikut:
(a). Sarana bagi penguasa untuk mengatur dan
mengendalikan masyarakat
(b). Mengatur cara-cara partisipasi warga negara
(c). Perlindungan hukum bagi masyarakat
(d).Menetapkan norma-norma fundamental bagi
penguasa untuk pemerintahan yang baik.
20
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Peran Negara mencampuri urusan warga
negaranya adalah dalam hal kesejahteraan melalui
proses pembangunan..
21
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Lanjutan…
Pemerintah sebagai penyelenggara negara memiliki berbagai tugas:
1. Membantu Menyelesaikan Kesukaran-kesukaran
dan
mencukupi kebutuhan yang penting dirasakan oleh warga
masyarakat seperti ketenagakerjaan, perumahan, pendidikan,
kesehatan, dll (pemerintah harus mencampuri/ UU)
2. Tanggapan di bidang politik tentang kebijaksanaan negara
yang diinginkan ; pemerintah harus menyiapkan peraturan
untuk menanggulangi isu-isu politik yang bergejolak di
masyarakat (UU Pemilu, UU HAM)
3. Kewajiban negara pada tingkat internasional ; UU tentang
penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan
22
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Subyek Hukum Tata Pemerintahan
Subyek hukum dimaksudkan sebagai pendukung hak
dan kewajiban. Tidak semua orang atau benda dapat
menjadi pendukung hak dan kewajiban. Hanya
mereka yang cakap itulah yang disebut sebagai
pendukung hak dan kewajiban. Kecakapan untuk
menjadi pendukung hak dan kewajiban adalah
diartikan sebagai kewenangan hukum
23
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Subyek Hukum Tata Pemerintahan
Subyek hukum HTP :
• Pegawai negeri
• Jabatan-jabatan
• Jawatan publik, dinas-dinas publik, badan
usaha milik negara dan daerah
• Daerah swapraja dan daerah swatantra
• Negara
24
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Hubungan Hukum Tata Pemerintahan
dengan ilmu Pemerintahan
Ilmu pemerintahan adalah ilmu yang membicarakan
perbuatan pemerintah didalam penyelenggaraan
pemerintahan. Dalam rangka perbuatan itulah dapat
saja terjadi akibat-akibat yang beraspek hukum.
Perbuatan pemerintah yang berakibat hukum adalah
bidang kajian hukum tata pemerintahan. Lebih lanjut
jika perbuatan pemerintah berupa kebijakan-kebijakan
maka kebijakan itu dapat berupa tindakan dan dapat
berwujud perbuatan yang berakibat hukum.
25
Hukum Tata Pemerintahan
Pertemuan
I - II
Daftar Literatur
Alie, Faried dan Muhidin Nurlina.2012.Hukum Tata Pemerintahan
Heteronom dan Otonom. Bandung: PT. Refika Aditama
Bagir, Manan. 2004, Hukum Positif Indonesia, Satu Kajian Teoritik, FH UII
Press, Yogyakarta.
Bisri, Ilhami. 2004, Sistem Hukum Indonesia, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Djamali, Abdoel, 1993, Pengantar Hukum Indonesia, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Ilmar, Aminuddin.2014. Hukum Tata Pemerintahan.Jakarta: Prenadamedia
Group
Siti Soetami, 2005, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, PT Refika
Aditama, Bandung.
26