DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN PENETAPAN

  Nomor 3/Pdt.P/2018/PA.Kras

  

ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan penetapan perkara Dispensasi Kawin yang diajukan oleh: PEMOHON, tempat/tanggal lahir, Saren Jawa, tanggal 31 Desember 1963,

  Pendidikan SD, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat Kediaman di Jl. RKH. Abdul Djalil Saren Jawa Desa Budakeling Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, sebagai Pemohon

  Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Pemohon, anak Pemohon, calon istri anak Pemohon dan saksi-saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA

  Bahwa, Pemohon dalam surat permohonannya tanggal 3 September 2018 telah mengajukan permohonan dispensasi kawin yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Karangasem, dengan Nomor 3/Pdt.P/2018/PA.Kras., tanggal 3 September 2018 dengan dalil-dalil sebagai berikut :

  1. Bahwa, Pemohon hendak menikahkan anak kandung Pemohon yang bernama : Nama : ANAK PEMOHON ; Tempat tanggal lahir : Karangasem, tanggal 17 Juni 2000 ; Pendidikan : SMP ; Agama : Islam ; Pekerjaan : -

  Tempat Kediaman di : Jl. RKH Abdul Djalil Saren Jawa Desa Budakeling Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem. Dengan calon istri : Nama : CALON ISTRI ANAK PEMOHON ; Tempat tanggal lahir : Padangkerta, tanggal 20 September 2002 ; Pendidikan : SMP ; Agama : Islam ; Pekerjaan : - Tempat kediaman di : Jl. Kemoning Kelurahan Padang Kerta Kecamatan

  Karangasem Kabupaten Karangasem ; Yang rencananya akan dilaksanakan dan dicatatkan di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bebandem dalam waktu sedekat mungkin ;

  2. Bahwa, syarat-syarat untuk melaksanakan pernikahan tersebut baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang- undangan yang berlaku telah terpenuhi kecuali syarat usia bagi anak Pemohon belum mencapai umur 19 tahun namun pernikahan tersebut sangat mendesak untuk tetap dilaksanakan;

  3. Bahwa alasan Pemohon bermaksud segera menikahkan anak Pemohon dengan calon istrinya dikarenakan keduanya telah menjalin hubungan sejak bulan Mei tahun 2018 sampai sekarang serta untuk mengantisipasi kesulitan-kesulitan administratif yang mungkin timbul dikemudian hari apabila tidak segera dinikahkan;

  4. Bahwa, untuk kepentingan proses pernikahan Pemohon dan keluarga calon istri anak Pemohon telah mengurus administrasi dan pendaftaran rencana pernikahan anak Pemohon dengan calon istrinya ke instansi- instansi terkait akan tetapi pihak Kantor Urusan Agama Kecamatan Bebandem belum dapat menyelenggarakan pencatatan pernikahan dengan alasan umur anak pemohon tidak memenuhi syarat minimum umur diizinkan untuk menikah karena yang bersangkutan baru berumur 18 tahun ;

  5. Bahwa, antara anak Pemohon dan calon istrinya tersebut tidak mempunyai hubungan darah sepersusuan dan tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan;

  6. Bahwa, anak Pemohon berstatus jejaka/belum pernah menikah telah akil balig dan sudah siap untuk menjadi seorang suami dan/atau kepala keluarga serta telah mempunyai penghasilan sebagai wiraswasta. Begitu pula calon istrinya berstatus perawan/belum pernah menikah dan telah kil balig serta sudah siap untuk menjadi seorang istri dan/atau ibu rumah tangga;

  7. Bahwa, keluarga Pemohon dan orang tua calon istri anak Pemohon merestui rencana pernikahan tersebut dan tidak ada pihak ketiga lainnya yang keberatan atas berlangsungnya pernikahan tersebut;

  8. Bahwa, terhadap biaya perkara ini agar dibebankan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;

  Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Karangasem segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: Primer :

  1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

  2. Memberi izin kepada anak Pemohon yang bernama ANAK PEMOHON untuk menikah dengan seorang perempuan yang bernama CALON

  ISTRI ANAK PEMOHON;

  3. Membebankan biaya perkara menurut hukum; Subsider : Atau apabila majelis hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil- adilnya.

  Bahwa, pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon telah hadir sendiri di persidangan dan Majelis Hakim telah berusaha menasehati Pemohon agar menunda pernikahan anak Pemohon sampai cukup umur akan tetapi Pemohon tetap ingin mengajukan dispensasi kawin untuk anak Pemohon;

  Bahwa, selanjutnya Majelis Hakim membacakan permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan tambahan penjelasan secara lisan sebagai berikut:

  • Bahwa 4 bulan yang lalu Pemohon bersama isterinya menemui orangtua dan keluarga untuk meminang calon isteri anak Pemohon yang bernama CALON ISTRI ANAK PEMOHON dan pinangan tersebut diterima dengan baik;
  • Bahwa calon isteri anak Pemohon seorang muallaf dan sekarang tinggal dirumah Pemohon;
  • Bahwa anak Pemohon sudah belajar hidup mandiri dengan bekerja sebagai tukang cukur dengan upah sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) setiap orang sedangkan calon isterinya membuat kue untuk dijual;
  • Bahwa sejak muallaf, Pemohon senantiasa mengajarkan ajaran Islam terutama tata cara sholat kepada calon isteri anak Pemohon;
  • Bahwa Pemohon sanggup membimbing anak Pemohon dan calon isteri anak Pemohon;

  Bahwa, anak Pemohon bernama ANAK PEMOHON telah memberikan keterangan di depan persidangan pada pokoknya sebagai berikut:

  • Bahwa ia berumur 18 tahun 4 bulan;
  • Bahwa ia ingin menikahi seorang wanita bernama CALON ISTRI ANAK

  PEMOHON atas dasar saling mencintai ;

  • Bahwa tidak ada paksaan dari siapapun terhadap dirinya untuk menikah dengan CALON ISTRI ANAK PEMOHON;
  • Bahwa ia bekerja sebagai tukang cukur dengan upah Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) setiap orang atau penghasilan sekitar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) setiap hari;
  • Bahwa anak Pemohon sudah siap menjadi suami dan orang tua;

  Bahwa, calon istri anak Pemohon bernama CALON ISTRI ANAK PEMOHON juga telah memberikan keterangan di depan persidangan pada pokoknya sebagai berikut:

  • Bahwa ia berumur 16 tahun;
  • Bahwa ia telah menjadi seorang muallaf;

  • Bahwa ia ingin menikah dengan ANAK PEMOHON karena saling mencintai dan siap menjadi ibu rumah tangga;
  • Bahwa Pemohon pernah datang kerumahnya dan bertemu dengan orangtua dan keluarganya untuk meminang dan telah diterima dengan baik;

  Bahwa, untuk memperkuat dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti berupa : A. Surat

  1. Fotokopi Kartu Keluarga atas nama M. Ja’far yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karangasem Nomor 5107062008090024 bertanggal 03 Nopember 2014, bermaterai cukup, telah dinasegelen serta sesuai dengan aslinya, bukti P.1;

  2. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran atas nama Muhamad Farzal Hasim yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Karangasem Nomor :39609/Ist/2012 bertanggal 08 Nopember 2012, bermaterai cukup, telah dinasegelen serta sesuai dengan aslinya, bukti P.2;

  3. Fotokopi Pernyataan memeluk Agama Islam yang dikeluarkan oleh Penuntun Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Karangasem, tanggal 28 Agustus 2018 bermaterai cukup, telah dinasegelen serta sesuai dengan aslinya, bukti P.3;

  B. Saksi

  1. SAKSI I, umur 59 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan dagang, tempat tinggal di BR. Dinas Saren Jawa, Kelurahan Budekeling, Kecamatan Bebandam, Kabupaten Karangasem. Saksi tersebut di persidangan telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut :

  • Bahwa saksi adalah isteri Pemohon dan ibu kandung anak bernama

  ANAK PEMOHON;

  • Bahwa Pemohon ingin menikahkan anaknya yang bernama ANAK

  PEMOHON dengan calon isterinya yang bernama CALON ISTRI ANAK PEMOHON namun di tolak oleh KUA Kecamatan Bebandem karena anak Pemohon belum cukup umur untuk menikah;

  • Bahwa calon isteri anak Pemohon seorang muallaf dan sekarang tinggal dirumah Pemohon;
  • Bahwa Pemohon ingin cepat-cepat menikahkan anaknya dan calon isterinya karena hubungan keduanya sangat erat dan saling mencintai;
  • Bahwa 4 bulan yang lalu saksi bersama Pemohon pernah datang meminang kepada orangtua calon isteri anak Pemohon dan pinangan tersebut diterima dengan baik;
  • Bahwa anak Pemohon sekarang bekerja sebagai tukang cukur dengan upah sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) setiap orang sedangkan calon isteri anak Pemohon bekerja membuat kue kemudian dijual keliling oleh kakak ANAK PEMOHON;
  • Bahwa anak Pemohon berstatus jejaka dan calon isterinya berstatus gadis;
  • Bahwa antara anak Pemohon dan calon isterinya tidak ada hubungan saudara, semenda atau sesuatu hal lain yang menghalangi pernikahan mereka;
  • Bahwa saksi sanggup membimbing anak Pemohon dan calon isterinya;

  2. SAKSI II, umur 47 tahun, agama Hindu, pendidikan SMP, pekerjaan buruh harian lepas, tempat tinggal di Lingkungan Padangkerta Tegah, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Saksi tersebut di persidangan telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut :

  • Bahwa saksi kenal dengan Pemohon karena ayah kandung ANAK

  PEMOHON yang tak lain calon suami anak saksi yang bernama CALON ISTRI ANAK PEMOHON ;

  • Bahwa Pemohon ingin menikahkan anaknya yang bernama ANAK

  PEMOHON dengan anak saksi yang bernama CALON ISTRI ANAK PEMOHON namun di tolak oleh KUA Kecamatan Bebandem karena anak Pemohon belum cukup umur untuk menikah;

  • Bahwa anak saksi telah menjadi muallaf dan sekarang tinggal dirumah

  Pemohon;

  • Bahwa hubungan antara anak Pemohon dan anak saksi sangat erat dan saling mencintai;
  • Bahwa 4 bulan yang lalu Pemohon datang kerumah saksi untuk meminang CALON ISTRI ANAK PEMOHON dan saksi tidak keberatan serta menerima pinangan tersebut ;
  • Bahwa anak Pemohon sekarang bekerja sebagai tukang cukur dengan upah sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) setiap orang sedangkan CALON ISTRI ANAK PEMOHON bekerja membuat kue ;
  • Bahwa anak Pemohon berstatus jejaka dan calon isterinya berstatus gadis;
  • Bahwa antara anak Pemohon dan calon isterinya tidak ada hubungan saudara, semenda atau sesuatu hal lain yang menghalangi pernikahan mereka;
  • Bahwa saksi sanggup membimbing anak Pemohon dan anak saksi dalam membina rumah tangga;

  Bahwa atas keterangan para saksi tersebut, Pemohon tidak membantah dan tidak keberatan serta membenarkannya; Bahwa Pemohon menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada permohonannya dan mohon kepada Majelis Hakim untuk dikabulkan;

  Bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana termuat dalam berita acara sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan dianggap telah termuat dalam penetapan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

  Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa surat permohonan Pemohon berisi pada pokoknya

  Pemohon mengajukan permohonan Dispensasi Kawin dengan alasan karena Pemohon bermaksud menikahkan anak kandungnya yang bernama ANAK PEMOHON dengan calon isterinya yang bernama CALON ISTRI ANAK

  PEMOHON namun ditolak oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bebandem, dengan alasan anak kandung Pemohon tersebut belum berumur 19 tahun akan tetapi keduanya telah bertunangan sejak kurang lebih 4 (empat) bulan yang lalu dan hubungan mereka telah sedemikian eratnya;

  Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti surat P.1, P.2, P.3 dan 2 (dua) orang saksi di persidangan;

  Menimbang, bahwa bukti P.1 (Fotokopi Kartu Keluarga) merupakan akta otentik, telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan ANAK PEMOHON adalah anak Pemohon, beragama Islam, berstatus belum kawin, oleh karena itu bukti tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat;

  Menimbang, bahwa bukti P.2 (Fotokopi Akta Kelahiran) merupakan akta otentik, telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai ANAK PEMOHON adalah anak ketiga laki-laki dari M. Ja’far dan Jaleha, lahir di Karangasem pada tanggal 17 Juni 2000, oleh karena itu bukti tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat;

  Menimbang, bahwa bukti P.3 (Fotokopi Pernyataan Memeluk Agama Islam) merupakan akta otentik, telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan bahwa Ni Gusti Ayu Septiani, telah memeluk Agama Islam dengan nama muslim Ida Hamidatun Sakira, oleh karena itu bukti tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat;

  Menimbang, bahwa saksi 1 dan saksi 2 Pemohon sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam

  Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg.; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon mengenai dalil hubungan anak Pemohon dengan calon isterinya telah sedemikian erat adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 308 R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

  Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon mengenai dalil anak Pemohon dengan calon isterinya tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan adalah fakta yang diketahui sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 308 R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

  Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 mengenai anak Pemohon berstatus jejaka dan sudah siap untuk menjadi suami atau kepala keluarga merupakan fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 308 R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

  Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon mengenai hal tersebut di atas bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut memenuhi Pasal 308 dan Pasal 309 R.Bg.;

  Menimbang, bahwa berdasarkan surat permohonan Pemohon dikaitkan dengan keterangan anak Pemohon dan calon isteri anak Pemohon, bukti P.1, P.2, P.3 serta keterangan saksi-saksi, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

  • Bahwa Muhamad Farzal Hasim merupakan anak kandung Pemohon;
  • Bahwa anak Pemohon berusia 18 tahun 4 bulan;
  • Bahwa anak Pemohon dan calon isteri anak Pemohon Ni Gusti Ayu Septiani alias Ida Hamidatun Sakira beragama Islam dan belum pernah menikah;
  • Bahwa pernikahan tersebut atas keinginan anak Pemohon dan calon isteri anak Pemohon, tanpa ada paksaan dari pihak manapun;
  • Bahwa orang tua dari kedua anak tersebut menyetujui dan mengizinkan mereka menikah;
  • Bahwa antara anak Pemohon dan calon isteri anak Pemohon tidak ada hubungan darah, semenda, atau sesusuan yang dapat menghalangi pernikahan antara mereka;

  • Bahwa hubungan anak Pemohon dan calon isteri anak Pemohon sudah sedemikian erat bahkan calon isteri anak Pemohon sekarang tinggal dirumah Pemohon;
  • Bahwa anak pemohon telah bekerja sebagai tukang cukur dengan tukang cukur dengan upah sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) setiap orang;
  • Bahwa Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bebandem telah menolak kehendak anak Pemohon untuk menikah karena anak Pemohon belum berusia 19 tahun;

  Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis Hakim mengambil fakta hukum anak Pemohon yang bernama ANAK PEMOHON belum berusia 19 tahun, antara anak Pemohon dan calon isterinya bernama CALON ISTRI ANAK PEMOHON tidak terdapat halangan untuk melangsungkan pernikahan sebagaimana tercantum dalam pasal 8 dan 9 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 39 dan 40 Kompilasi Hukum Islam, keduanya ingin menikah atas kehendak sendiri dan mendapat izin dari orang tua mereka sesuai ketentuan pasal 6 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 15 ayat (2) dan pasal 16 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam;

  Menimbang, bahwa satu-satunya syarat yang belum terpenuhi oleh anak Pemohon adalah masalah umur yang belum mencapai batasan yang telah ditentukan oleh undang-undang;

  Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang- Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 15 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, calon suami yang akan menikah harus memenuhi batas minimal umur 19 tahun, pasal tersebut secara filosofis dan sosiologis dimaksudkan agar calon mempelai mampu menjalani kehidupan rumah tangga yang matang dan maslahat, sedangkan kalau melihat fakta persidangan, kedua calon mempelai saling mencintai serta sulit dipisahkan bahkan calon isteri anak Pemohon sudah tinggal dirumah Pemohon, oleh karena itu untuk menyimpangi ketentuan tersebut lebih maslahat dari pada mempertahankan batas usia menikah lebih membawa madharat bagi kedua calaon mempelai;

  Menimbang, bahwa oleh karena telah demikian erat hubungan keduanya, maka apabila tidak segera dinikahkan akan mempunyai dampak negatif terhadap sisi psikologis, mental, dan sosial keduanya serta keluarga besar mereka, oleh karenanya memberi izin kepada anak para Pemohon untuk segera menikah dapat meminimalisir madharat yang mungkin terjadi sesuai qaidah fiqhiyyah dalam kitab al-Asybah wa an-Nadhoir halaman 62 yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim sebagai berikut:

  ﺢﻟﺎﺼﻤﻟا ﺐﻠﺟ ﻰﻠﻋ مﺪﻘﻣ ﺪﺳﺎﻔﻤﻟا ءرد

  Artinya: Menolak kemafsadatan harus didahulukan dari pada menarik kemaslahatan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka permohonan Pemohon dapat dikabulkan dengan memberikan dispensasi kawin kepada anak Pemohon yang bernama ANAK PEMOHON untuk menikah dengan perempuan yang bernama CALON ISTRI ANAK PEMOHON;

  Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya yang timbul dalam perkara ini harus dibebankan kepada Pemohon;

  Mengingat segala ketentuan perundang-undangan dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;

  

MENETAPKAN

  1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

  2. Memberikan Dispensasi kepada anak Pemohon yang bernama ANAK PEMOHON untuk menikah dengan seorang perempuan yang bernama CALON ISTRI ANAK PEMOHON dihadapan PPN KUA Kecamatan Bebandem;

  3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 201.000,- (dua ratus satu ribu rupiah);

  Demikian ditetapkan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2018 Masehi bertepatan dengan tanggal 7 Shafar 1440 Hijriyah oleh kami H. RIDWAN FAUZI, S.Ag. sebagai Ketua Majelis, ABDURRAHMAN, S.Ag. dan NURUL LAILY, S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, penetapan mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut serta dibantu oleh SITI NURWAHIDAH, S.H.I, sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri pula oleh Pemohon.

  Hakim Anggota, Ketua Majelis, ABDURRAHMAN, S.Ag. H. RIDWAN FAUZI, S.Ag.

  Hakim Anggota, NURUL LAILY, S.Ag.

   Panitera Pengganti, SITI NURWAHIDAH, S.H.I.

  Perincian Biaya Perkara :

  1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,-

  2. Biaya Proses : Rp. 50.000,-

  3. Biaya Panggilan : Rp. 110.000,-

  4. Redaksi : Rp. 5.000,-

  5. Meterai : Rp. 6.000,- J u m l a h : Rp. 201.000,-

  (dua ratus satu ribu rupiah)