Pola Komunikasi Keluarga Dalam Pengambilan Keputusan Perkawinan Usia Remaja (Studi kasus pola komunikasi keluarga dalam pengambilan keputusan perkawinan usia remaja di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

  Lampiran : Hasil Wawancara Indepth Interview Informan 1 : Mayang Indah Putri 1. Bagaimana hubungan ayah dan ibu anda?

  • Apakah ayah dan ibu anda sering melakukan komunikasi?

  “bapak sama mamak sering berkomunikasi kak. Tapi kadang-kadang dibelakang M.I.P bicaranya, malam-malam kalau mau tidur. Bapak sama mamak sering berkomunikasi karena mamak jadi perantara antara kami sama bapak kak. Seringnya mereka ngobrol malam-malam kalau mau tidur kak, karena bapak jarang dirumah dan mamak juga kerja”

  • Apa saja yang dibicarakan ayah dan ibu anda ketika mereka melakukan

  komunikasi?

Yaa paling bapak bilang ke mamak “lihat itu anakmu dia udah ngga sekolah

  lagi pergaulannya makin bebas, pacar-pacaran”..paling gitu lah kak bapak bicara sama mamak kalau M.I.P belum tidur jadi dengar”

  • Ketika ayah dan ibu anda melakukan komunikasi, siapa yang

  dibicarakan oleh mereka?

Anak-anaknya lah terutama kak. Bicaranya tentang keluarga, yang kaya

  Indah bilang tadi, ayah negur mamak kalau dilihat kami ngga bisa dibilangi”

  • Dimanakah ayah dan ibu anda sering melakukan komunikasi?

  “dirumah lah kak. Namanya membicarakan anak-anak dan keluarga yaa dirumah kak. Malam-malam waktu mamak sama bapak mau tidur”

  • Biasanya dalam konteks apa ayah dan ibu anda melakukan komunikasi?

    Bapak bicara sama mamak kalau dilihat bapak kami bandel-bandel kak.

  Bapak jarang bicara sama kami kak, mamak lah yang jadi perntara antara kami dan bapak. Bapak pun kan kerja, terkadang juga mancing sampai pagi. Jadi jarang juga kami ketemu dan bicara-bicara sama bapak kak..kalau diskusi-diskusi tentang anaknya yaa itu tadi kak, pas malam-malam mau tidur..yang lain-lain ngga ada sepengetahuan Indah kak. Lagian bapak jarang dirumah. Paling kalau dilihatnya kami bandel, bapak bicara sama mamak. Habistu mamak negur kami”

  • Apakah ada waktu-waktu tertentu ketika ayah dan ibu anda melakukan

  komunikasi?

Malam-malam itu tadi lah kak. Pas mau tidur, mungkin dikira mamak sama

  bapak, Indah udah tidur. padahal belum, jadi sedikit banyak Indah dengar apa yang dibicarakan sama mereka kak”

2. Bagaimana komunikasi orang tua anda dengan anak-anaknya?

  • Apakah orang tua anda sering melakukan komunikasi dengan

  anda/anak-anaknya?

“Mamak sering kalau bapak jarang kak. Indah dekat sama mamak kak. Sering

  juga mamak nasehatin Indah kak..ngasih tahu yang baik-baiklah, cerita-cerita kami misalnya mamak lagi dirumah. Mamak juga kalau Indah minta apa-apa langsung di usahain ada kak. Seperti haritu Indah minta beli handphone langsung besok nya ada kak..walaupun Hpnya murah-murah tapi mamak langsung usahain kak. Kami sama bapak ngga terlalu dekat kak, karena bapak kerja atau mancing sampai pagi, jadi jarang dirumah. Bapak pun ngomong sekali-sekali aja, kalau tentang sekolah bapak ngga ada nanya paling bapak cuma bilang “Kau sekolah ngga pernah bapak lihat belajar, entah sekolah apa?! Entah sekolah pun kau entah engga” gitu kata bapak kak.. Kami sama bapak ngga terlalu dekat kak, karena bapak kerja atau mancing sampai pagi, jadi jarang dirumah.

  • Dimana biasanya orang tua anda melakukan komunikasi dengan

  anda/anak-anaknya?

  “dirumah kak. Misalnya kalau mamak nasehatin kami. Kalau bapak jarang lah kak, tapi yaa dirumah juga kalau nasehatin kami”

  • Apakah ada waktu-waktu khusus yang diberikan orang tua anda untuk

  anda/anak-anaknya?

  “kalau waktu khusus untuk bener-bener kami saling cerita-cerita gitu ngga ada sih kak. Kalau pergi-pergi ke antai sering juga, tapi sama keluarga besar pas hari-hari besar. Kadang sama kawan-kawan ayah, tapi sekedar untuk senang-senang aja kak. Waktu khusus ngga ada sih kak, kalau cerita-cerita yaa dirumah. kaya mamak sama bapak cerita-cerita dirumah pas malam- malam mau tidur

  • Seberapa sering intensitas pertemuan orang tua anda dengan anda/anak-

  anaknya?

  “Sama mamak lah lebih sering kak. Setiap hari ketemu. Kalau bapak kadang- kadang merantau juga kak. Atau kalau ada kerjaan di rumah bapak juga sering mancing sampai pagi. Sama mamak lah yang lebih sering kak, Indah pun sering cerita-cerita juga sama mamak”

  • Menurut anda, apakah kasih sayang yang diberikan orang tua anda

  sudah merata kepada anak-anaknya?

  “Kasih sayang orang tua Indah kalau dibilang merata sih kak. Tapi pun mamak lebih sayang sama Indah, karena haritu Indah anak perempuan satu- satunya kak. kalau bapak ngga kelihatan kasih sayangnya ke kami. Bapak kasih sayangnya ngga ditunjukkan sama kami kak..kasar dan kerasnya aja yang ditunjukkan ke kami. Tapi kalau secara langsung ngga pernah lah kami tau kalau dia (bapak) sayang sama anak-anaknya kak.. bapak kasih sayangnya keliatan misalnya kalau bapak dapet rezeki, kami ditanya satu-satu mau apa, adil bapak kak”

  

3. Apakah orang tua anda sering memberikan nasihat atau pengarahan

kepada anda?

  • Apakah orang tua anda sering memberikan nasihat atau pengarahan

  kepada anda?

  “mamak Indah sering nasehati Indah kak..sebelum kejadian ini juga sering kali Indah di nasehati. Udah capek lah mamak bilangin Indah kak. Bembes juga adik Indah yang nomor dua sering dinasehati, dimarahi. Karena anak- anaknya yang bandel Cuma kami dua lah kak. Yang dua lagi kan masih kecil- kecil. Kalau bapak nasehatin kami melalui mamak kak. Tapi kalau bapak udah marah ngeri kak, mau bapak mukul. Bapak jarang ngomong sama kami, tapi sekalinya marah ngeri kak.

  • Dalam konteks yang bagaimana orang tua anda memberikan nasehat

  

kepada anda? Apakah ketika anda sudah melakukan kesalahan atau

sebelum kesalahan terjadi?

  “Sebelum kami salah mamak juga sering nasehatin kami kak. Tapi Indahnya aja yang bandel. Lagian kalau mamak nasehatin, habis itu mamak bilang “terserah kau lah ndah” gitu kak. Kalau bapak nasehatin kami tunggu kami dilihatnya kami udah ngga bisa dibilangin lagi sama mamak, kami langsung dihajar sama bapak kak”

  • Siapa yang sering memberi nasehat kepada anda? Ayah atau ibu?

  “Mamak yang lebih sering nasehatin Indah kak. Kami kurang dekat sama bapak, karena bapak pun jarang dirumah. Sekali nasehatin yaa itu kak, bapak marah marah bahkan sampai mukul kami”

  • Bagaimana cara orang tua anda memberikan nasehat kepada anda?

  

Apakah ketika makan bersama/liburan/anda dipanggil untuk berbicara

empat mata?

Engga juga kak. Kalau pas ketemu aja, Indah dinasehatin sama mamak.

  Ngga mesti liburan atau yag gimana-gimana kak”

  

4. Ketika anda ingin bercerita, siapa yang anda pilih untuk mendengarkan

cerita anda?

  • Menurut anda, apakah ayah/ibu/saudara kandung anda merupakan

  orang yang tepat untuk mendengarkan keluh kesah anda?

  “Indah sama mamak sering juga cerita-cerita kak. Tapi ngga semuanya Indah ceritain. Kalau tentang cowo kadang-kadang Indah mau cerita juga. Kalau masalah-masalah besar Indah simpan sendiri kak”

  • Hal apa saja biasanya yang anda bagikan kepada ayah/ibu anda?

  “Ngga banyak sih kak. Paling cerita tentang kawan, cerita tentang pacar dikit-dikit aja kak sama mamak kak. Ceritanya Cuma sama mamak, sama bapak enga kak”

  • Bagaimana hubungan anda dengan saudara-saudara kandung anda?

  “Sama adik Indah yang kecil sayang kok kak. Kemaren dia baru lahir Indah merasa tersaingi karena dia perempuan juga, sekarang Indah udah punya anak ngga gitu lagi kak. Kalau sama Bembes biasa aja kak, kadang-kadang mau juga Indah nasehati dia, tapi Cuma didengarnya habis itu langsung pergi aja dia kak”

  • Apakah anda mempunyai teman dekat?

  “Teman dekat Indah ada 3 kak, Riska, Dinda dan Meli. Dekat-dekat sini juga rumah mereka. Kalau curhat sama mereka sering juga kak. Misalnya tentang cowo dan sekolah. Indah kan udah males sekolah kak, jadi satu pemikiran sama mereka. Bapak sama mamak marah kalau Indah main sama teman- teman Indah di daerah sini. Karena mereka bandel-bandel kak. Mereka udah pacar-pacaran, pulang-pulang malam, ketemuan-ketemuan diluar gitu lah kak”..

  

5. Siapa yang paling berperan untuk mengambil keputusan didalam

keluarga anda?

  • Suara siapa yang lebih dominan dalam keluarga anda ketika mengambil

  

suatu keputusan untuk keluarga ataupun anak-anaknya? Ayah atau ibu?

  “Bapak kak, walaupun bapak jarang bicara sama kami tapi kami takut sama bapak. Karena bapak kalau udah marah ngeri kak. Mamak Cuma perantara antara kami sama bapak aja kak

  • Bagaimana pengambilan keputusan keluarga anda untuk memiloh

  sekolah atau pun hal lainnya?

  “Kami dibebaskan mau sekolah dimana aja kak. Indah kan ngga nyambung sekolah lagi, adik Indah si bembes juga. Mamak sama bapak sebenernya udah capek kali nasehati kami, tapi keputusan ada ditangan kami masing-masing kak”

  • Pada usia berapa anda menikah dan apa yang menyebabkan anda

  menikah pada usia muda?

  “Indah nikah umur 16 tahun kak. Setelah Indah ngga sekolah 2 tahun. Waktu mau nyambung sekolah lagi ternyata Indah hamil, disitulah mamak sama bapak mutuskan untuk nikahin Indah kak”

  • Bagaimana keluarga anda mengambil keputusan bahwa anda harus

  menikah walaupun usia anda masih remaja?”

  “Karena keadaan sih kak. Karena Indah hamil duluan. Orang tua Indah terpukul kali kak, terutama mamak. Tapi mau gimana lagi? Udah kejadian, semua salah Indah memang kak”

  Lampiran : Hasil Wawancara Indepth Interview Informan 2 : Sri Susi Nirmala Sari

  1. Bagaimana hubungan ayah dan ibu anda?

  • Apakah ayah dan ibu anda sering melakukan komunikasi?

  “kalo mamak sama bapak kakak jarang berkomunikasi karena kesibukan masing-masing. Mamak kakak punya usaha sendiri bapak kakak juga punya usaha sendiri. Mamak di bengkel bapak jual beli mobil. Komunikasinya kalau mereka ketemu dirumah ajalah lah. kalau kebetulan pulangnya di waktu yang sama. Itupun jaranglah kakak lihat dek. Jarang kali lah dek berkomunikasinya”

  • Apa saja yang dibicarakan ayah dan ibu anda ketika mereka melakukan

  komunikasi?

  “Mereka jarang kakak lihat berkomunikasi dek. Ketemu paling waktu mau tidur aja dek. Orang tua kakak sibuk dek. Jarang ngobrol bareng gitu kakak lihat. Mungkin kalau mereka berkomunikasi mengenai bisnis atau anak- anaknya lah dek”

  • Ketika ayah dan ibu anda melakukan komunikasi, siapa yang

  dibicarakan oleh mereka?

  “Kami lah paling dek, anak-anaknya. Bapak kakak jarang bicara sama kami, paling melalui mamak kakak. Bapak kakak memperhatikan kami tapi ngga berbicara, melalui mamak lah nasehat bapak kami dengar”

  • Dimanakah ayah dan ibu anda sering melakukan komunikasi?

  “Dimana ya? Dirumah aja jarang ketemu mereka dek, mungkin waktu mau tidur. Kalau diluar mereka kerja dalam bidang yang berbeda jadi jarang ketemuan di luar juga”

  • Biasanya dalam konteks apa ayah dan ibu anda melakukan komunikasi? “Kalau anak-anaknya udah buat masalah dek. Biasanya kami ngumpul

  dengerin nasehat bapak sama mamak. Yang paling bandel dulu alm. Bang Indra haha (tertawa) dia lah dulu yang paling sering dinasehati dek”

  • Apakah ada waktu-waktu tertentu ketika ayah dan ibu anda melakukan

  komunikasi?

  “Ngga ada dek. Jarang mereka berkomunikasi. Waktu kebetulan aja mereka ketemu baru ngobrol bareng”

  2. Bagaimana komunikasi orang tua anda dengan anak-anaknya?

  • Apakah orang tua anda sering melakukan komunikasi dengan

  anda/anak-anaknya?

  “Kalau komunikasi sama bapak kakak jarang kali lah. Bapak kakak lagi, super sibuk. Sekalinya ngomong apa ya? Ngga pernah lah kakak rasa. Maksudnya gini, bapak kakak memperhatikan anaknya, tapi dia tidak berucap. Paling melalui mamak kakak lah misalnya mau menyampaikan sesuatu sama kami. Kalau bicara atau nasehati kami secara langsung jarang. Kalau sama mamak kakak jarang juga sih. Tapi masih mendingan sama mamak lah dari pada bapak kakak. Kadang kalau ketemu pas pagi-pagi, yaa ketemu aja, ngga ada ngobrol haha (tertawa). Kalau mau pergi sekolah yaa pamitan kalau mamak kakak masih dirumah. Malah kadang mamak kakak duluan yang pergi dibandingkan kakak..bapak kakak gitu juga karena mereka sibuk. Kuranglah kami kalau komunikasi dengan orang tua dek. anak mau cerita sama orang tua kan kalau ada kenyamanan. gimana mau cerita? kalau orang tua ngga bisa jadi temen atau sahabat untuk berbagi cerita. Itu tadi karena komunikasinya kurang dek. Seharusnya pola komunikasi dalam keluarga itu harus dibentuk sejak dini agar ada kedekatan antara orang tua dan anak. Dari kecil pola komunikasi kami ngga dibentuk, jadi waktu SMA mau deket-deket sama orang tua jadi aneh, karena ngga terbiasa dari kecil. Itu lah tadi seharusnya orang tua membangun komunikasi sama anaknya sejak dini, agar anak ngga cerita atau mencari solusi ke orang lain. Komunikasi kami sama orang tua intinya kurang lah, karena kesibukan orang tua tadi dek”

  • Dimana biasanya orang tua anda melakukan komunikasi dengan

  anda/anak-anaknya?

  “Kakak ketemu mamak kakak pagi-pagi kadang dirumah, itu pun kalau mamak kakak ngga pergi duluan. Kakak SMA sekolah pulang sore, les lagi. Gimana mau ketemu. Seharusnya kan komunikasi itu dibangun sejak anak masih kecil, tapi dulu kami engga. Malah dulu waktu kakak Sd, kakak pernah nanya sama mamak kakak, pertanyaannya konyol memang, gini kakak nanya nya, “mak, kaya nya aku kurang kasih sayang lah mak”, haha (tertawa). Terus jawab mamak kakak, “kurang apalagi? Tapi semua uda terpenuhi, uang jajan dapet, semua dapet”

  • Apakah ada waktu-waktu khusus yang diberikan orang tua anda untuk

  anda/anak-anaknya?

  “Kalau waktu khusus kami jarang..jarang laa. Yaa dulu waktu kakak SD ngga pernah pergi-pergi sama mamak kakak, biasanya kan anak-anak waktu weekend atau liburan jalan-jalan sama orang tua. Kalau kami jarang, sama bapak kakak pun gitu, karena kesibukan masing-masing. Tapi kalo kebutuhan kakak, kami lah, apa aja dipenuhi tercukupi lah istilahnya. Secara financial tercukupi. Kalau uang terpenuhi lah, yang ngga terpenuhi kasih sayang”

  • Seberapa sering intensitas pertemuan orang tua anda dengan anda/anak-

  anaknya?

  “Kami sama orang tua jarang berinteraksi dek apalagi ketemu. Dari kecil udah seperti itu. Seharusnya itu tadi kakak bilang, komunikasi dalam keluarga dibentuk sejak anak masih kecil, jadi orang tua bisa dijadikan teman atau pun sahabat yang bisa dijadikan tempat berbagi cerita. Karena sandaran anak itu

  yaa orang tua, kan enak kalau misalnya ada masalah dapet solusi dari orang tua. Lihat lah, anak-anak yang mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua pasti beda, jelas beda kali. Karena anak-anak yang dapet kasih sayang yang penuh dari orang tua, perhatiannya cukup, pasti anak itu akan berpikir berulang-ulang kali untuk melakukan kesalahan, takut mengecewakan orang terdekatnya, orang tuanya tadi”

  • Menurut anda, apakah kasih sayang yang diberikan orang tua anda

  sudah merata kepada anak-anaknya?

Orang tua kakak memberikan kasih sayang dengan pengertian yang berbeda,

  mereka hanya memberi uang dan materi. Yang dibutuhkan anak itu sebenernya simpel, kasih sayang orang tua. Kasih sayang itu bukan hanya bentuk materi lo, yang paling penting itu yaa kasih sayang, perhatian dan waktu. Makannya beruntunglah anak yang mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tuanya”

  

3. Apakah orang tua anda sering memberikan nasihat atau pengarahan

kepada anda?

  “Nasehat-nasehat sesekali lah dikasih sama mamak kakak, maksudnya Cuma mengingatkan misalnya, “belajar yang rajin yaa nak, jangan bandel, jangan keluyuran”..haha (tertawa). Karena kami jarang komunikasi, nasehat ada kadang kalau misalnya diantara kami udah buat kesalahan, disitu lah semua dinasehati. Tapi ya namanya anak remaja, dimasa-masa pubertas pasti banyak melakukan kesalahan, apalagi ketika orang tua ngga bisa menjadi sandaran, ngga bisa jadi kawan berbagi cerita dan mendapatkan solusi”

  • Dalam konteks yang bagaimana orang tua anda memberikan nasehat

  

kepada anda? Apakah ketika anda sudah melakukan kesalahan atau

sebelum kesalahan terjadi?

Ketika sudah melakukan kesalahan dek. Diantara ke empat anak mamak

  kakak yang paling sering dinasehati bang hendra. Haha (tertawa) dia dulu kan bandel. Dia orangnya super-super bandel haha (tertawa) sering kali dimarahi. Sampai berantem-berantem kami. Kalau dikeluarga kami yang cenderung dinasehati itu anak laki-laki, anak perempuan jarang. Nasehati nya yaa pas ketemu, kalau mamak kakak lagi ada dirumah abang kakak ada dirumah. Itu pun jarang moment seperti itu, karena mamak kakak sibuk, abang kakak lagi di masa pubertas jarang dirumah, keluyuran aja. Kalau kakak sama kak uci ngga pernah buat masalah, kami dirumah aja. Sekolah, les, ngaji, kami disekolah rangking terus malah”

  • Siapa yang sering memberi nasehat kepada anda? Ayah atau ibu? “Mamak. Karena mamak kakak juga jadi perantara antara kami sama bapak.

  Walaupun ngga sering, tapi mamak kakak yang biasanya ngasih nasehat ke kami”

  • Bagaimana cara orang tua anda memberikan nasehat kepada anda?

  

Apakah ketika makan bersama/liburan/anda dipanggil untuk berbicara

empat mata?

  “kalau kebetulan aja dek. Untuk liburan gitu ngga ada, kami yaa main-main sendiri”

  

4. Ketika anda ingin bercerita, siapa yang anda pilih untuk mendengarkan

cerita anda?

  • Menurut anda, apakah ayah/ibu/saudara kandung anda merupakan

  orang yang tepat untuk mendengarkan keluh kesah anda?

  “Ngga. Komunikasi kami ngga dibangun sejak kecil, jadi kalau mau cerita- cerita aneh rasanya dek. Apalagi dah terbiasa sampai besar gini”

  • Hal apa saja biasanya yang anda bagikan kepada ayah/ibu anda?

  “ Kakak ngga mau cerita-cerita pribadi sama orang lain apalagi sama orang tua kakak. Kalau kakak ada masalah yaa bener-bener disimpan sendiri, kakak selesaikan sendiri, kalau nulis-nulis diary jarang. Karena kalau di diary takut kalau diary nya kebaca orang, jadi ngga kakak tulis-tulis lagi masalah kakak di diary. Paling kakak pikir sendiri aja. Selama kakak bisa menyelesaikanya ngga ada masalah yang besar menurut kakak. Masa-masa SMA masalah apa coba? Paling kena hukuman disekolah, disetrap dan sebagainya. Prinsip kakak ngga ada masalah yang ngga bisa diselesaikan. Dari kecil sudah terbiasa mandiri. Jadi ngga ada masalah bagi kakak”

  • Bagaimana hubungan anda dengan saudara-saudara kandung anda?

  “Kalau kakak sama abang-abang kakak atau pun kak uci hubungannya biasa aja. Kalau curhat-curhat walaupun kakak sama kak uci satu kamar dan kami sering bareng, kakak ngga pernah cerita-cerita masalah pribadi. Ada sesuatu yang istilahnya kakak bisa terbuka sama orang, ada masalah yang bener- bener pribadi dan privasi kali menurut kakak, kakak ngga mau cerita sama siapapun walaupun sama saudara kakak sendiri. Kak suci malah sering dia cerita sama kakak, misalnya waktu SMA dan kuliah dulu dia cerita tentang cowo ini gini, cowo yang itu begitu. Kalau kak uci istilahnya kan mengalami masa pubertas, main kesana main kesini sama kawan-kawannya, kalau kakak engga. Kakak ngga pernah mengalami yang namanya masa pubertas hahaha (tertawa). Kalau kakak lihat kawan kesana kemari yasudah biarin aja, kakak dirumah aja. Ngga hobby kakak main kesana kemari, ke mall mall gitu sampai tamat SMA itu lah. hubungan antara bang heri dengan bang hendra mereka juga jarang komunikasi dek. Karena punya kesibukan masing-masing dan lingkungan pertemanan yang berbeda juga. Komunikasi kak suci sama bang heri dan bang hendra sering juga lah dibandingkan kakak. Yaa mereka ngga cerita cerita cewe atau cowo atau pun masalah-masalah pribadi, tapi kalau ngobrol-ngobrol masalah umum yaa sering juga. Intinya kak uci lah yang lebih sering komunikasi dengan mereka”

  • Apakah anda mempunyai teman dekat?

  “Kakak ngga punya teman dekat. Disekolah ataupun dirumah. Kakak orangnya netral, berteman dengan siapa aja. Kalau teman-teman cerita yaa ngga ada. Kakak ngga mau cerita-cerita pribadi sama orang lain. Pernah dulu punya teman dekat, tapi mungkin karena kakak orangnya ngga terlalu

  suka kesana kemari, kalau zaman-zaman SMA kan masih ber geng-geng, nanti pulang sekolah kawan-kawan ngajakin kesana-kesini, kakak kan ngga suka yang kumpul sana kumpul sini. Pulang sekolah ya pulang. Mungkin cenderung kawan itu bosen dengan kakak, jadi kakak ditinggalin. Yasudah kakak sendirian aja, netral jadinya. Jadi ngga punya teman dekat atau pun teman akrab, masalah pribadi kakak ngga di umbar-umbar sama orang lain”

  

5. Siapa yang paling berperan untuk mengambil keputusan didalam

keluarga anda?

  • Suara siapa yang lebih dominan dalam keluarga anda ketika mengambil

  

suatu keputusan untuk keluarga ataupun anak-anaknya? Ayah atau ibu?

Lebih ke mamak sih dek, karena mamak lebih sering berkomunikasi sama

  kami. Mamak lah yang banyak tau tentang kami”

  • Bagaimana pengambilan keputusan keluarga anda untuk memilih

  sekolah atau pun hal lainnya?

  Orang tua kakak membebaskan kami, mau apa aja, ngapain aja asal baik dan wajar ngga ada masalah. Berteman dengan siapa aja ngga ada masalah. Yang memutuskan mau sekolah dimana yaa kami masing-masing dek. Cerita juga sama mamak mau sekolah dimana, kalau orang tua kakak setuju-setuju aja sama kemauan kami dan kami punya tanggung jawab atas diri kami masing-masing. Yang penting kami harus ngerti kalau orang tua sibuk karena cari uang untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. “kakak ngambil keputusan berdasarkan pemikiran kakak sendiri, yang mana menurut kakak baik, kakak lakukan. Kalau sharing dulu untuk mengambil keputusan engga pernah sih dek. Karena kakak ngga pernah curhat-curhat gitu sama orang lain. Waktu milih sekolah juga gitu, kakak nyari informasi sendiri kemudian kakak tinggal bilang ke mamak kakak, mamak kakak setuju-setuju aja, karena kami diberi kepercayaan atas diri kami masing-masing. Setelah dekat dengan dia (Putra), sedikit banyak dia ada-lah mempengaruhi kakak dalam pengambilan keputusan. Karena dia temen cerita kakak, jadi sikap kakak udah berdasarkan dari dua pemikiran. Kaya misalnya waktu kakak mulai jauh dari orang tua di masa-masa SMA, respon dia mendengar cerita kakak mempengaruhi sikap kakak sama orang tua jadinya dek. Yang seharusnya dia menasehati kakak agar hubungan kakak dengan orang tua jadi harmonis, malah dia seperti memprovokasi”

  • Pada usia berapa anda menikah dan apa yang menyebabkan anda

  menikah pada usia muda?

  “Kakak menikah karena MBA (Married by Accident). Kakak hamil di akhir- akhir SMA lah, umur 18 tahun. Dapet ijazah kakak, karena kan setelah ujian nasional. Kalau dimarahi orang tua itu pasti, mamak kakak hancur kali hatinya, nangis, ngga ngerti lah kakak bilangnya. Karena kakak udah hamil, mau gimana lagi? Kakak nikah, tapi satu tahun kemudian kakak pisah”

  • Bagaimana keluarga anda mengambil keputusan bahwa anda harus

  menikah walaupun usia anda masih remaja?

  “Karena keadaan dek. Karena kakak sudah hamil, orang tua kakak memutuskan untuk menikahkan kakak.

  Lampiran : Hasil Wawancara Indepth Interview Informan 3 : Lina Indahyani

  1. Bagaimana hubungan ayah dan ibu anda?

  • Apakah ayah dan ibu anda sering melakukan komunikasi?

  “Komunikasi antara mamak sama bapak kakak kurang tau sih kaya mana, soalnya kami ngga tinggal satu rumah. Dari aku kelas 6 Sd mamakku udah meninggal, terus belum ada 40 hari mamak meninggal bapak nikah lagi. Kalau komunikasi bapak sama mamak kandung ku dulu pun aku kurang ngerti, karena dulu kan aku masih kecil. Tapi keadaan keluarga jauh lebih baik sebelum mamak meninggal”

  • Apa saja yang dibicarakan ayah dan ibu anda ketika mereka melakukan

  komunikasi?

  “Aku ngga tau. Karena ngga tinggal satu rumah. Mereka juga jarang kesini liat aku ataupun abang-abangku”

  • Ketika ayah dan ibu anda melakukan komunikasi, siapa yang

  dibicarakan oleh mereka?

  “Aku ngga pernah tau. Ngga pernah lihat mereka ngobrol. Dalam keadaan ngga sengaja juga ngga pernah liat mereka ngobrol”

  • Dimanakah ayah dan ibu anda sering melakukan komunikasi?

  dirumahnya sana lah haha (tertawa). Kan ngga pernah kesini”

  • Biasanya dalam konteks apa ayah dan ibu anda melakukan komunikasi?

    Ngga tau. Dari kecil udah ngga tinggal bareng. Jadi ngga tau apa aja yang

    dilakukan sama mereka. Nginep disini juga ngga pernah.
  • Apakah ada waktu-waktu tertentu ketika ayah dan ibu anda melakukan

  komunikasi?

  “Yang aku tau waktu lebaran aja kami ngumpul bareng, sungkeman. Itu juga ngga pernah lama dirumah sana. Karena merasa ngga nyaman aja disana. Semua kami gitu, kalau kesana paling Cuma sebentar aja.

  2. Bagaimana komunikasi orang tua anda dengan anak-anaknya?

  • Apakah orang tua anda sering melakukan komunikasi dengan

  anda/anak-anaknya?

  “Komunikasi kakak sama orang tua ngga pernah, jarang lah. Paling kalau bapak datang ngobrolin tentang uang. Mamak tiri kakak juga gitu, kalau datang bicarain hal-hal yang menguntungkan dirinya aja. karena kami ngga tinggal satu rumah. Yang datang kesini bapak aja, mamak jarang”

  • Dimana biasanya orang tua anda melakukan komunikasi dengan

  • Apakah ada waktu-waktu khusus yang diberikan orang tua anda untuk

  anda/anak-anaknya?

  “Kalau bapak kesini aja. Berarti yaa dirumah. Bicara-bicara di luar rumah kami ngga pernah”

  anda/anak-anaknya?

  “Waktu khusus sama keluarga ngga ada. Kami ngurus kehidupan kami masing-masing. Bapak udah punya keluarga sendiri, abang dan kakakku udah pada nikah. Tinggal aku sendirilah dari umur 9 tahun, apa-apa sendiri. Sedih lah kalau diingat-ingat. Bapak datang paling kalau aku sakit atau kalau ada perlunya aja”

  • Seberapa sering intensitas pertemuan orang tua anda dengan anda/anak-
  • Menurut anda, apakah kasih sayang yang diberikan orang tua anda

  • Dalam konteks yang bagaimana orang tua anda memberikan nasehat

  anaknya?

  “Sekali-sekali aja bapak kesini. Satu atau dua minggu sekali. Mamak jarang kali lah. Bapak aja jarang apalagi mamak”

  sudah merata kepada anak-anaknya?

gimana ya? Kami sejak mamak meninggal ngga ada diperhatiin lagi sama

  bapak. Sekarang bapak tinggal sama keluarga barunya. Ada satu anak bawaan dari mamak tiri aku. Kasih sayangnya tercurahkan sama anggun aja. Karena dia yang tinggal satu rumah sama bapak dan mamak tiri aku”

  

3. Apakah orang tua anda sering memberikan nasihat atau pengarahan

kepada anda?

  “Sekali-sekali bapak kakak mau juga nasehati, yaa baik-baik nasehatinya. Misalnya bilang sekolah yang bagus, jangan sering keluyuran. Bapak kakak kalau bicara lembut, makannya waktu dia jauh dari kami rasanya kehilangan, tapi mau gimana lagi? Dulu aku lebih dekat sama bapak dari pada sama mamak, rata-rata kalau anak perempuan dekat sama ayahnya.

  

kepada anda? Apakah ketika anda sudah melakukan kesalahan atau

sebelum kesalahan terjadi?

  “Ngga mesti nunggu ada kesalahan. Aku juga ngga pernah berbuat yang macem-macem. Bapak nasehati sekali-sekali kalau kesini pas ketemu sama ku. “Sejak aku tamat sekolah aku dirumah aja, jaga anak kak Devi. Ngga pernah aku main-main dari dulu. Malah setelah tamat sekolah aku nyuci dan nyetrika pakaian kak devi. Kerja diluar ngga dikasih sama kak Devi, yaudah aku dirumah jaga anak bayi dan nyuci, dikasih upah sama kak Devi setiap bulan. Aku minta kuliah ngga dikasih sama bapak, karena ngga ada biaya. Padahal aku pengen jadi apoteker. aku dulu sempat sekolah di Farmasi beberapa bulan, aku keluar karena bapak bilang usahanya semakin jatuh. Mereka ngga ada nyuruh aku pindah ataupun keluar, tapi mamak tiri aku bilang bapak belum tentu sanggup biayai sekolah aku karena usaha mereka omsetnya turun. Inisiatif aku sendiri bilang mau keluar, secara ngga langsung sebenernya

  mereka nyuruh untuk berhenti. Tapi aku pengertian sendiri ajalah, aku milih sekolah di binjai yang lebih dekat dan lebih murah”

  • Siapa yang sering memberi nasehat kepada anda? Ayah atau ibu?

  “Bapak, mamak jarang kali kesini. Nasehat juga ngga pernah aku dapet dari mamak”

  • Bagaimana cara orang tua anda memberikan nasehat kepada anda?

  

Apakah ketika makan bersama/liburan/anda dipanggil untuk berbicara

empat mata?

  “Jarang orang tua aku berkomunikasi sama ku. dari dulu aku hidup sendiri. Mereka ngga ada yang peduli sama ku. Urus hidup masing-masing lah. Waktu SMP dulu aku pernah nyoba bunuh diri karena merasa ngga ada yang perhatian sama ku. Kadang juga aku sms abang-abang ku untuk nyari perhatian mereka. Aku ngga bisa bicara langsung, rasanya sakit kali. Aku marah-marah di sms, aku bilang “kalian ngga ada yang peduli sama ku, ngga ada yang sayang sama ku, lebih baik aku mati aja dari pada seperti ini terus”. Harus gitu dulu biar diperhatiin mereka. Untuk seminggu dua minggu mereka perhatiin aku, tapi setelah itu balik seperti semula. Beberapa kali hal ini aku lakukan, sampai akhirnya aku bosan dan terima kenyataan hidup”

  

4. Ketika anda ingin bercerita, siapa yang anda pilih untuk mendengarkan

cerita anda?

  • Menurut anda, apakah ayah/ibu/saudara kandung anda merupakan

  orang yang tepat untuk mendengarkan keluh kesah anda?

  “Engga. Aku ngga dekat dengan mereka. Sama kak devi juga. Dia ngga pinter ngasuh adik. Aku cerita sama temen aku kebanyakan atau aku simpen sendiri”

  • Hal apa saja biasanya yang anda bagikan kepada ayah/ibu anda? Ngga ada. Gimana mau cerita? Ketemu aja jarang”
  • Bagaimana hubungan anda dengan saudara-saudara kandung anda?

  “Kami ada 5 bersaudara, pertama bang Edi, kedua bang Sulis, bang Hendrik, kak Devi dan aku paling kecil. Kalau komunikasi aku sama bang Edi lebih sering dibandingkan sama yang lain, karena biaya sekolah dia yang nanggung. Kalau minta uang sekolah atau uang buku sama dia, yang ngasih uang jajan kak Devi, dikasih per minggu. Sama kak Devi aku juga jarang komunikasi walaupun kami sama-sama perempuan, dia orangnya tertutup dan sibuk kerja. Kak Devi ngga pandai ngasuh adik, dia ngga dewasa. Komunikasi sama yang lain ngga pernah, paling yaa itu tadi waktu aku sms- sms baru datang. Apalagi bang Hendrik, datang kalau ada perlunya aja. “abang-abangku udah nikah semua, tapi tinggal disini sama aku. Kami ngga ada berkomunikasi, aku urus hidupku sendiri. Biaya sekolah memang dari abangku, hasil dari usaha keluarga sepeninggalan mamak. Jarang mereka perhatiin aku, sekedar nanya udah makan atau sekolah gimana? ngga ada. Kalau makan aku dikasih uang sama kak devi. Kalau makan aku beli sendiri. Cuma ngasih uang gitu aja mereka, kalau nanya dalam bentuk perhatian ngga

  ada. Aku dari kelas 6 Sd udah ngurus hidup sendiri. Mulai nyuci baju, nyiapin perlengkapan sekolah sampai makan ku juga aku urus sendiri. Abang dan kakakku ada, tapi mereka Cuma ngasih uang aja, kadang-kadang juga aku nyari tambahan sendiri. Di sekolah aku sering ngerjain tugas temen aku, tapi aku minta upah. Dari situ lah dapat uang tambahan, bisa aku simpan untuk beli-beli apa yang aku mau”

  • Apakah anda mempunyai teman dekat?

  “Punya, satu orang rumahnya dibelakang rumah ini. Dia lah yang tau semua tentang kehidupanku. Tentang keluarga ku, sedihnya aku semualah dia tau aku ceritanya sama dia aja. Kalau sama kakak atau abang aku ngga ada”

  

5. Siapa yang paling berperan untuk mengambil keputusan didalam

keluarga anda?

  • Suara siapa yang lebih dominan dalam keluarga anda ketika mengambil

  

suatu keputusan untuk keluarga ataupun anak-anaknya? Ayah atau ibu?

  “Untuk mengambil keputusan biasanya aku sendiri. Misalnya aku mau sekolah dimana pokoknya yang menyangkut hidup aku, biasanya aku putuskan sendiri. Keputusan yang aku ambil juga melihat kondisi disekeliling aku. Kalau keputusan yang menyangkut keluarga, entah itu warisan atau usaha peninggalan bg sulis lebih berperan, karena dia anak yang paling besar. Bapak udah ngga mau ikut campur lagi dengan kehidupan kami. Diluar itu kami urus hidup kami masing-masing.

  • Bagaimana pengambilan keputusan keluarga anda untuk memilih

  sekolah atau pun hal lainnya?

  “Aku sendiri. Tapi kalau udah menyangkut keluarga, yang bertindak mengambil keputusan biasanya bang Sulis, karena dia anak pertama”

  • Pada usia berapa anda menikah dan apa yang menyebabkan anda

  menikah pada usia muda?

  “Aku menikah umur 18 tahun. aku nikah karena kemauan aku sendiri. Tapi, aku minta izin sama bapak, abang-abang aku dan kak Devi. Mereka setuju, bapak juga setuju. Malah seneng pun. Langsung ditanya, kapan mau nikahnya? Bapak kan udah tau pacar ku..ngga ada dihalang-halangi. Yang kurang setuju kemaren kak Devi, karena dia mikir aku masih umur 18 tahun, kerja aja dulu katanya. Tapi aku lihat mereka nikah kayanya enak, ada yang perhatiin, di sayang, enak lah ku lihat. Dari kecil aku udah kurang kasih sayang, ngga diperhatiin jadi yaudalah aku nikah aja lagian aku malu juga tamat sekolah jaga anak, nyuci-nyuci, dirumaaaah aja. Untuk menghindari itu aku milih nikah”

  • Bagaimana keluarga anda mengambil keputusan bahwa anda harus

  menikah walaupun usia anda masih remaja?

  “Aku ngambil keputusan karena pemikiran ku terhadap suatu hal. Kaya misalnya tadi, mamak sama bapakku ngga nyuruh aku untuk pindah sekolah, tapi sebagai anak yaa harus ngerti kalau udah dibilangin gitu. Keputusan aku

  nikah karena itu tadi, kayanya kakak sama abang-abangku nikah ada yang ngasih perhatian dan kasih sayang lagian aku ngga kerja Cuma jaga anak kak devi. Lagian pun mantan pacar haha (tertawa) alias suami ku sekarang umurnya udah 30 an jadi waktu dia ngajak nikah aku mau, karena aku anggap dia lebih dewasa dibandingkan aku. Semua yaa karena keadaan. Aku pikir kalau aku menikah bakalan ada yang perhatian sama ku, kalau dari dahulu aku dapat kasih sayang yang cukup, mungkin aku ngga mau menikah muda. Mau menikmati masa-masa muda. Kerja cari uang untuk menghidupi diri sendiri. Sekarang aku kerja bukan untuk aku sendiri hasilnya tapi untuk suami juga. Kalau aku masih sendiri aku bisa beli apa aja yang aku mau, jalan-jalan kesana-kemari, main-main bareng kawan-kawan. Aku ngga menyesal udah menikah, tapi menurutku sekarang tanggunganku jadi double ngga Cuma mikir diri sendiri”

BIODATA PENELITI

  Nama : Putri Wulandari Nim : 110904052 Departemen : Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Program Studi : Hubungan Masyarakat (HUMAS) Tempat/Tanggal Lahir: Medan, 06 Agustus 1993 Usia : 22 Tahun Anak ke : 1 (Satu) Dari: 2 (Dua) Bersaudara Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : SDN 107393 SM. Diski SMPN 1 Sunggal SMK-BM Panca Budi Medan No HP : 085763627273 Email : puttriwulan@yahoo.co.id

BIODATA INFORMAN

  Nama : Mayang Indah Putri Tempat/Tanggal Lahir : Diski, 1 Mei 1998 Alamat : Dusun V Kalirejo Desa Sei Semayang Usia : 17 tahun Anak Ke : 1 (Satu) dari 4 (Empat) Bersaudara Agama : Islam Pendidikan Terakhir : SMP (Sekolah Menengah Pertama) Usia Menikah : 16 tahun

BIODATA INFORMAN

  Nama : Sri Susi Nirmala Sari Tempat/Tanggal Lahir : Diski, 17 Februari 1991 Alamat : Dusun VI Sridadi Desa Sei Semayang Usia : 24 tahun Anak Ke : 4 (Satu) dari 4 (Empat) Bersaudara Agama : Islam Pendidikan Terakhir : S1 (Strata satu) Teknik Informatika Usia Menikah : 18 tahun

BIODATA INFORMAN

  Nama : Lina Indahyani Tempat/Tanggal Lahir : Diski, 13 April 1995 Alamat : Dusun VIII Desa Sei Semayang Usia : 20 tahun Anak Ke : 5 (Satu) dari 5 (Empat) Bersaudara Agama : Islam Pendidikan Terakhir : SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Usia Menikah : 18 tahun

Dokumen yang terkait

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013)

0 1 12

Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)

0 0 12

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Keluraha

0 0 22

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan

0 0 9

BAB II KAJIAN TEORI - Analisis Manajemen Risiko (Studi Kasus pada Gudang Obat Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar )

0 1 27

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO (Studi Kasus pada Gudang Obat Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar)

1 8 12

Pemanfaatan Berbagai Jenis Fungi untuk Meningkatkan Pertumbuhan Rhizophora apiculata di Desa Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 0 8

Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 0 11