BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) - Optimalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang luas dan kompleks. Kemajuan tersebut tentunya membutuhkan kesiapsediaan semua pihak. Perguruan Tinggi sebagai sebuah wadah pendidikan tertinggi dalam suatu jenjang

  pendidikan formal. Berperan serta dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga produk-produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas, terampil dan siap dipekerjakan ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Dan mahasiswa sebagai salah satu elemen perguruan tinggi dituntut untuk mampu berpikir kritis, tegas dan kreatif khususnya dibidang yang mereka pilih. Hal ini sangat penting karena mahasiswa sebagai generasi muda diharapkan dapat meneruskan pembangunan bangsa ini. Guna memenuhi tuntunan kerja dibutuhkan produk-produk perguruan tinggi yang berkualitas, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk lulus dari program pendidikannya tetapi juga harus mampu mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan dari ilmu yang diperolehnya, untuk itu maka mahasiswa diwajibkan mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKLM). Dalam melaksanakan PKLM ini, maka mahasiswa memerlukan sebuah wadah atau tempat untuk mengaplikasikan teori perkuliahannya tersebut. Bahasan yang diambil tentu saja yang berhubungan dengan perpajakan. Sektor pajak di Indonesia merupakan salah satu penerimaan Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara (APBN) terbesar setelah Migas (Rimsky, 1996:21). Dimana penerimaan negara dari sektor pajak setiap tahun terus mengalamipeningkatan. Hal ini dapat dilihat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dimana rencana pendapatan negara dari sektor pajak terus mengalami peningkatan. Pendapatan negara dari sektor pajak inilah yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan pembangunan baik di daerah maupun di pusat seperti yang dapat dilihat dari tabel I.1 dibawah ini :

  Tabel I.1

Daftar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2011, 2012

dan2013

  Keterangan 2011 2012 2013 APBN (miliar rupiah) 1.210.599,6 1.358.205,0 1.529.673,1 APBN dari sektor pajak (miliar

  873.874 1.016.237,3 1.192.994,1 rupiah) Presentase % 72,16 74,82 77,99

  Sumber : haristkobrawordpress Di indonesia telah diberlakukan sistem perpajakan sebagai akibat dari Tax

  

Reform yaitu Self Assesment System. Dalam Self Assesment System pemerintah

  memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor serta melaporkan sendiri hutang pajak yang harus dibayar (Rimsky, 1996:3). Usaha untuk mencapai target penerimaan pajak, bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan dedikasi, kerja keras, kesadaran akan hak dan kewajiban serta kedisiplinan dari seluruh aparatur perpajakan dibawah naungan Direktorat Jenderal Pajak. Namun untuk tercapainya target tersebut juga tidak terlepas dari peran serta masyarakat Wajib Pajak. Untuk itu perlu diusahakan peningkatan kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya. Masyarakat harus menyadari bahwa pemenuhan kewajiban perpajakan merupakan salah satu perwujudan kewajiban negara, yang merupakan sarana peran serta pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

  Agar tidak salah pengertian atau penafsiran serta penyimpangan yang jauh dalam memahami tulisan ini, maka penulis berusaha memberi batasan pengertian dari judul yang sekaligus memberi arah dalam penulisan proposal ini. Dengan dasar inilah penulis memilih Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai sebagai tempat melaksanakan Praktik Kerja Lapanagan Mandiri yang hasilnya akan dituangkan dalam laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang diberi judul :

  

“Optimalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 DiKantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai” B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

  Praktik Kerja Lapangan Mandiri merupakan salah satu syarat yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (USU). Setiap kegiatan dilaksanakan tentunya mempunyai tujuan :

  1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

  

1.1 Untuk mengetahui data Wajib Pajak yang terdaftar tetapi belum melaksanakan

  kewajiban perpajakannya terutama Wajib Pajak yang berkewajiban atas Pajak Penghasilan Pasal 21.

  1.2 Untuk mengetahui besarnya target serta realisasi penerimaan Pajak Penghasilan

  Pasal 21 yang telah diperoleh oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai selama 2 (dua) tahun yaitu 2012 dan 2013.

  

1.3 Untuk mengetahui masalah maupun kendala yang dihadapi dalam melaksanakan

  pelayanan Administrasi Perpajakan bagi Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak

  

1.4 Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Binjai dalam meningkatkan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.

  2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

  2.1 Bagi Mahasiswa a.

  Mendorong mahasiswa untuk belajar strategi dalam meningkatkan penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 di Indonesia khususnya di wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. b.

  Untuk menciptakan rasa tanggung jawab, profesionalitas serta kedisiplinan yang nantinya sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja.

  c.

  Merangsang motivasi mahasiswa agar lebih meningkatkan prestasi terutama di bidang administrasi perpajakan.

  d.

  Merangsang mahasiswa untuk beraktivitas dalam melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

  e.

  Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan potensi yang ada didalam dirinya tentang pengetahuan administrasi perpajakan.

  f.

  Memahami tatacara mengoptimalkan penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21.

2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai a.

  Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dengan Universitas Sumatera Utara (USU) khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan sehingga Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dapat mengetahui tingkat perkembangan ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP USU).

  b.

  Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dengan Program Diploma III Administrasi c.

  Mempromosikan citra Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai kepada masyarakat khususnya sivitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU).

  

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

  a.

  Guna mempromosikan Sumber Daya Manusia akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU). b.

  Memperkenalkan Sumber Daya Manusia Universitas Sumatera Utara Khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.

  c.

  Membuka interaksi antara Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.

  d.

  Mendapat masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

C. Uraian Teoritis

  1. Pengertian Pajak

  Menurut Soemitro (Mardiasmo, 2013:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontra-prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayarkan pengeluaran umum. Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

  Menurut Mardiasmo (2013:1) fungsi pajak ada dua, yaitu fungsi budgetair, artinya pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran – pengeluarannya dan fungsi mengatur, artinya pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

  3. Pembagian Pajak

3.1 Berdasarkan Golongan a.

  Pajak Langsung b.

  Pajak Tidak Langsung

  3.2 Berdarkan Sifatnya a.

  Pajak Subjektif b.

  Pajak Objektif

  3.3 Berdasarkan Kewenangan Pemungutannya a.

  Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat b.

  Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah (Mardiasmo (2013:3).

  4. Pengertian Optimalisasi Penerimaan Pajak

  Optimalisasi penerimaan pajak (dikutip dari Juliatin, 2009) adalah suatu proses atau upaya dalam meningkatkan serta meninggikan pendapatan negara melalui sektor pajak yang dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

  5. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21

  Menurut Djoko Mujiono PPh Pasal 21 adalah Pajak atas penghasilan berupa upah, honorarium,tunjangan dan pembayaranlain dengan nama dan bentuk apapun sehubungan denganpekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi dalamnegeri yang pengenaannya dengan sistem pemotongan (withholding system) olehpemotong pajak yang membayarkan penghasilan tersebut (2009:19).

  Melalui Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), penulis ingin mengetahui beberapa masalah sebagai berikut :

  

1. Untuk mengetahui data Wajib Pajak yang terdaftar tetapi belum melaksanakan

  kewajiban perpajakannya terutama Wajib Pajak PPh Pasal 21 2. Untuk mengetahui besarnya target serta realisasi penerimaan Pajak Penghasilan

  Pasal 21 yang telah diperoleh oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai selama 2 (dua) tahun yaitu 2012 dan 2013.

3. Untuk mengetahui masalah maupun kendala yang dihadapi dalam melaksanakan

  pelayanan Administrasi Perpajakan bagi Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.

  4. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dalam meningkatkan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

  Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi yang sesuai, maka metode yang digunakan sebagai berikut :

  a. Tahap Persiapan

  Pada tahap ini penulis melakukan pengajuan judul kepada Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, penentuan judul, persetujuan judul oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, menyusun proposal PKLM, persetujuan proposal PKLM, seminar proposal, penentuan dosen pembimbing oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, konsultasi dengan dosen pembimbing, serta membuat surat izin PKLM ke instansi yang dituju.

  b. Studi Literatur

  Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber pustaka seperti undang-undang, buku-buku, dan literatur lain yang berhubungan dengan optimalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.

  c. Observasi Lapangan

  Pada bagian ini peulis melakukan observasi lapangan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai mengenai hasil atas peningkatan penerimaan pajak yang diperoleh, dalam hal ini penulis memberikan suatu pengantar untuk melaksanakan data yang akan diminta pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.

  d. Pengumpulkan Data

  Penulis melakukan pengumpulan data mengenai Optimalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 melalui Data Primer yaitu : data yang diperoleh dari pihak- pihak yang memahami dan menguasai dari objek kajian dan Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari referensi Ilmiah dan Dokumentasi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.

  e. Analisis Evaluasi

  Setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap maka penulis melakukan analisis dan evaluasi terhadap data dan keterangan mengenai pajak yang berhubungan dengan Optimalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.

F. Metode Pengumpulan Data

  Adapun cara pengumpulan data adalah sebagai berikut :

  1. Wawancara (Interview)

  Kegiatan mengumpulkan, mencari data dan informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan objek kajian secara langsung atas lisan maupun tulisan kepada pihak-pihak yang memahami objek kajian, khususnya kepada pihak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.

  Yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Optimalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan data lain yang diperlukan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.

  3. Daftar Dokumentasi(Optional Guide)

  Yaitu pengumpulan daftar-daftar dokumentasi yang diperlukan dalam instansi yang bersangkutan untuk menambah okjektifitas yang dibutuhkan untuk melengkapi laporan PKLM. Dokumen tersebut berupa struktur organisasi, peraturan-peraturan daerah, rencana kerja, surat keputusan.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

  Dalam pembahasan penulisan laporan ini penulis menyajikan pembahasan laporan ini kedalam 5 (lima) bab. Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menjelaskan secara singkat latar belakang yang

  menjadi pemikiran dalam pemilihan judul. Bab ini berisikan latar belakang PKLM, tujuan, manfaat PKLM, uraian teoritis, ruang lingkup PKLM, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

  BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM Dalam bab ini penulis menguraikan secara singkat mengenai Kantor Pelayanan Pajak yang akan diteliti, sruktur organisasi, uraian tugas pokok

  dan fungsi, serta gambaran mengenai pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.

  BAB III: GAMBARAN DATA DAN HASIL PKLM Dalam bab ini penulis menguraikan ketentuan-ketentuan mengenai Optimalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratma Binjai. BAB IV :ANALISIS DAN EVALUASI

  mengadakan evaluasi serta interprestasi untuk menjawab perumusan masalah yang diajukan.

  BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran. Dimana dalam

  bab ini disimpulkan uraian-uraian dari bab-bab sebelumnya dan saran yang mungkin dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang ada. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRA