ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2011 201

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2011-2014 TERHADAP YUTZ
PLACE RESTAURANT SEMINYAK BALI

1.1.Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi sekarang ini bisnis restaurant tergolong usaha yang menarik dan
menjanjikan terutama pada pulau Bali ini . Para investor luar negeri biasa nya
menanamkan modalnya pada bisnis restaurant dengan berbagai macam makanan khas
luar negeri seperti masakan eropa , jepang , chinese , dan lain lain .Daerah sasaran
mereka adalah seputaran Kuta , Seminyak ,Sanur Nusa dua , Uluwatu dan lain- lain.
Alasan mereka membuka usaha ini karena setiap hari amnesia memerlukan makanan
dan minuman untuk kelangsungan hidup nya . Prospek restaurant ini akan selalu
cerah karena Bali pusat pariwisata bagi pengunjung mancanegara .
Restaurant adalah suatu tempat dimana seseorang yang datang menjadi tamu akan
mendapatkan pelayanan untuk menikmati makanan baik pagi siang ataupun malam
sesuai dengan jam operasional nya dan tamu yang menikmati hidangan itu harus
membayar sesuai dengan harga yang di tentukan . oleh karna itu sebuah restaurant
mempunyai tujuan memperoleh laba dan keuntungan. Di samping itu juga
mempunyai tujuan – tujuan lainyang ingin di capai oleh pemilik restaurant tersebut.
Untuk menjalankan sebuah usaha di butuhkan perencanaan dan perlunya
menganalisis laporan keuangan agar usaha tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai
keinginan .Analisis adalah proses perencanaan yang terdiri dari beberapa bagian


komponen yang saling berhubungan agar mendapatkan pengertian yang bersumber
dari informasi yang tepat serta memiliki pemahaman keseluruhan salah satu analisis
tersebut adalah analisis laporan keuangan .
Laporan keuangan merupakan data keuangan dari suatu perusahaan sampai
seberapa jauh aktivitas perusahaan dan tingkat keberhasilan usaha selama satu tahun
atau satu periode. Maka dari itu laporan keuangan harus transparan , wajar , mudah di
pahami dan dapat di perbandingkan dari tahun – tahun sebelum nya . Laporan
keungan terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi .Neraca adalah laporan yang
menggambarkan posisi aktiva , kewajiban dan modal dimiliki suatu perusahaan pada
periode tertentu . sedangkan laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukan
penghasilan dari aktivitas suatu perusahaan pada periode tertentu .
Manfaat laporan keuangan adalah untuk mengetahui kemajuan perusahaan
secara periodik yang dilakukan pihak manajemen sehingga kita dapat mengetahui
kondisi keuangan perusahaan dari perhitungan dengan membandingkan laporan
keuangan pada beberapa tahun( periode). Maka dari itu laporan keuangan sangat
penting bagi perusahaan karena dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang
menjadi tolak ukur di dalam mengambil keputusan.
Agar sebuah usaha bekerja secara efisien maka di butuhkan Analisis laporan
keuangan . salah satu metodee anlisis laporan keuangan adalah analisis horizontal

(dinamis) atau analisis trend yaitu analisis yang dilakukan dengan cara
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat

diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Analisis ini membandingkan pos
yang sama untuk periode yang berbeda yang bergerak dari tahun ke tahun (periode).
Melalui latar belakang masalah di atas bahwa penting nya Analisis laporan keuangan
sebagai informasi keadaan keuangan restaurant maka penulis tertarik mengangkat
judul ini .

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana kondisi keuangan pada Yut’z Place Restaurant berdasarkan analisis
horizontal tahun 2011 – 2014 ?

1.3. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan Yut’z Place Restaurant pada tahun
2011 – 2014 berdasarkan analisis horizontal pada laporan keuangan restaurant .

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan terhadap hubungan –
hubungan dan kecenderungan terhadap laporan keuangan untuk menilai apakah
posisi, keuangan, hasil opersi, dan perkembangan perusahaan itu memuaskan atau
tidak.
Menurut S. Munawir (2000: 31) mengemukakan bahwa analisis laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
Data keuangan akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang Berkepetingan apabila data
tersebut diperbandingkan untuk dua Periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut
sehingga dapat
Mendukung keputusan yang akan diambil.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2003: 327) mengemukakan bahwa
analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Dengan menghubungkan elemen – elemen dari berbagai aktiva satu dengan yang
lainnya, elemen – elemen dari berbagai pasiva satu dengan lainnya serta
menghubungkan elemen – elemen dari aktiva dan pasiva dalam neraca pada suatu
saat tertentu akan dapat
diperoleh banyak gambaran mengenai posisi atau keadaan finansial Suatu
perusahaan.
Dari pertanyaan diatas, dapat dikemukakan bahwa analisis laporan keuangan

adalah memperbandingkan elemen – elemen yang terdapat dalam laporan keuangan
untuk di analisis dalam dua periode atau lebih, sehingga akan dapat diketahui keadaan
finansial suatu perusahaan.
2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai
oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi
pihak – pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua
periode atau lebih, dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan
dapat mendukung keputusan yang akan diambil.Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
dalam standar akuntansi keuangan (2002: 4) menyatakan bahwa tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyngakut posisi keuangan,
kinerja ,serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

S Munawir (2000: 6) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah
untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik
yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Sedangkan menurut bertein
yang dialih bahasakan oleh Sofyan Safri Haraphap (2003:147) menyatakan bahwa
tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a.Screening
Analisis dilakuakan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi laporan
keuangan perusahaan dalam memilih kemungkinan investasi atau merger
b.Understanding
Analisis dilakukan dengan tujuan untuk memahami perusahaan,kondisi keuangan
dan hasil usahanya
c.Forcasting
Analisis dilkukan dengan tujuan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan
dimasa yang akan datang
d.Dignosis
Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah yang terjadi
baik dalam manajemen, oprasi, keuangan, atau masalah lainnya

e.Evaluation
Analisis dilakukan dengan tujuan untuk memulai prestasi manajemen dalam
mengelola perusahaan
Dari pendapat diatas,dapat dikemukakan bahwa tujuan laporan keuangan
adalah untuk menyediakan informasi atau untuk memberikan gambaran mengenai
posisi keuangan dari satu perusahaan yang bermanfaat bagi pimpinan untuk
merumuskan kebijksanaan perusahaan untuk masa yang akan datang.

2.3 Sumber Analisis Laporan Keuangan
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu
perusahaan, perlulah perusahaan mengadakan interprestasi atau analisis terhadap data
keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, dan data keuangan itu akan tercermin
didalam laporan keuangan.Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam bukunya standar
akuntasi keuangan (2002: 2) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
Laporan keuangan merupakan bagian proses pelaporan keuangan.laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan Rugi laba, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya
sebagai laporan arus kas,

atau laporan arus dana), catatan dari laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.disamping itu juga termasuk skedul
dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut.
 Menurut

myner dalam bukunya financial statement analisis yang dialih

bahasakan oleh S.

 Munawir (2000:5) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusn oleh akuntan pada akhir periode
untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca, atau daftar posisi
keuangan dan daftar pendapatan atau rugi laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudah
menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan untuk menambahkan daftar ketiga
yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).
 Menurut Zaki Baridwan yang dikutip dalam buku intermediate accounting
(2001:17)menyatakan bahwa pengertian laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yang juga
merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku
yang bersangkutan.
Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung
jawabkan Tugas – tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan.

disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan –
tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak – pihak diluar perusahaan.
 Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya dasar – dasar
pembelajaran perusahaan (2003: 327) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah

sebagai berikut :
Laporan finansial memberikan ikhtisar mengenai kaedaan financial suatu
perusahaan, dimana neraca atau(balance sheet) mencerminkan nilai aktiva,utang dan
modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi laba (income statement)
mencerminkan hasil – hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya
meliputi periode satu tahun.
Dari pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa pada umumnya laporan
keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi – laba serta laporan perubahan
modal, dimana neraca menunjukan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan
modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan dari
laporan rugi – laba memperlihatkan dari hasil – hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan
modal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan –alasan yang menyebabkan
perubahan modal perusahaan.
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat
penguji dan pekerjan bagi pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan
tidak hanya sebagai alat penguji tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan

atau menilai posisi keuangan dari suatu perusahaan,dimana dengan hasil analisis
tersebut pihak – pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk

mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil – hasil yang dicapai oleh
perusahan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang
bersangkutan.Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk memenuhi
kebutuhan pihak intern dan pihak ekstern yaitu untuk keperluan pimpinan perusahaan
dalam mengendalikan perusahaan yang di pimpinnya agar dapat mencapai tujuan –
tujuan secara efesien. Pihak ekstern yaitu untuk keperluan para pemegang saham,
para kreditur, pemerintah dan pihak – pihak lain yang memerlukan.
Munawir (2000:2) menyatakan bahwa pihak – pihak yang berkepentingan dalam
perusahaan yaitu :
1.Pemilik perusahaan,
Sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaanya,terutama untuk
perusahaan – perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti
perseroan, karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan dapat menilai
sukses tidaknya manager dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang
biasanya dinilai atau diukur dengan laba yang diperoleh perusahaan.
2. Manager atau pimpinan perusahaan
Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya period yang baru lalu akan
dapat menyusun rencana yang baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan
menentukan kebijaksanaan – kebijaksanaannya yang lebih tepat. Bagi managemen


yang penting adalah bahwa laba yang dipakai cukup tinggi, cara kerja yang efisien,
aktiva aman terjaga dengan baik,struktur permodalan sehat dan bahwa perusahaan
mempunyai rencana yang baik mengenai hari deapan, baik dibidang keuangan
maupun dibidang opersi.
3. Para investor (penanam modal jangka panjang)
Bankers maupun para kreditur lainnya sangat berkepentingan atau memerlukan
laporan keuangan perusahaan dimana mereka ini menanamkan modalnya. Mereka ini
berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan
perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk
mengetahui kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut.
4.Para kreditur dan bankers
Sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari
suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari suatu
perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta
kredt akan dapat diketahui melalui penganalisaan laporan keuangan perusahaan
tersebut. Hal ini akan dilakukan baik oleh kreditur jangka pendek maupun kreditur
jangka panjang.
5.Pemerintah
Dimana perusahaan tersebut berdomisili, sangat berkepentingan dengan laporan
keuangan perusahaan tersebut, disamping untuk menentukan besarnya pajak yang


harus ditanggung oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh biro pusat
statistik.dinas perindustrian, perdagangan, dan tenaga kerja untuk dasar perencanaan
pemerintah.
Dari uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan bersifat umum, sehingga tidak sepenuhnya dapat memenuhi
kebutuhan informasi semua pihak. Oleh karena itu tanggung jawab manajemen untuk
menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang lazim
digunakan Indonesia, sehingga laporan keuangan yang disajikan dapat dipahami oleh
semua pihak.
Adapun bentuk – bentuk laporan keuangan sebagai berikut , laporan keuangan
yang lengkap meliputi neraca, laporan rugi – laba , laporan equitas serta laporan
keuangan lainnya yang dapat mencerminkan hasil – hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan selama periode tertentu. Untuk lebih memahami hal tersebut perlu kiranya
bagi penulis untuk membahas tentang bentuk isi serta prinsip – prinsip dari tiap
macam laporan keuangan.
a) Neraca
Menurut S. Munawir (2000: 13) menyatakan neraca adalah sebagai berikut :
Laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang srta modal dari suatu
perusahaan pada suatu tertentu.jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukan posisi
keuangan suatu peruasahaan pada tanggal tertentu,

biasanya pada waktu dimana buku- buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu
akhir tahun fiscal atau tahun kalender,sehingga neraca sering disebut dengan balance
sheet.
Dari pendapat diatas, dapat dikemukakan bahwa neraca adalah laporan yang
menyajikan tentang aktiva,hutang,dan modal suatu perusahaan pada saat tertentu atau
periode tertentu.
Dengan demikian neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang,
dan modal.
1) Aktiva
Menurut S. Munawir (2000: 14) menyatakan aktiva adalah sebagai berikut :
Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang
berwujud saja, tetapi termasuk juga pengeluaran – pengeluaran yang belum
dialokasikan ( deffered charges ) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada
penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya ( itengible
assets ) misalnya goodwill, hak patent, hak menerbitkan dan sebagainya.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) dalam bukunya
standar akuntansi keuangan ( 2002: 13 ) menyatakan bahwa aktiva adalah sumber
data yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh dari perusahaan.

Dari pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa aktiva adalah sumber –
sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
darimana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan manfaatnya dimasa datang.
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu
aktiva lancar dan aktiva tidak lancar :
a) Aktiva lancar
Menurut S. Munawir (2000: 14) menyatakan aktiva lancar adalah sebagai
berikut :
Uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan
atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumen dalam periode
berikutnya ( paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan
perusahaan yang normal ).
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) dalam bukunya standar
akuntansi keuangan (2002:92) menyatakan bahwa aktiva lancar adalah aktiva yang
diharapkan dapat direalisasikan dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi
normal, perusahaan, yang mana yang lebih lama.
Dari pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
aktiva lancar adalah aktiva yang dapat dicairkan atau diuangkan dalam waktu satu
tahun atau dalam siklus opersai normal.
Yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah :

1) kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan.
2) Investasi jangka pendek ( surat –surat berharga atau
marketable securities ), adalah investasi yang sifatnya sementara ( jangka
pendek ) dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang untuk sementara
belum dibutuhkan dalam operasi.
3) piutang weseal, adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain
yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang
diatur dalam undang – undang karena wesel pembuatanya diatur dengan
undang – undang, maka wesel ini lebih mempunyai kekuatan hukum dan lebih
terjamin pelunasannya, dan piutang wesel ( notes receiveable ) ini dapat
diperjual belikan.
4) piutang dagang, adalah tagihan kepada pihak lain ( kepada kreditor atau
langganan ) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.
5) persediaan, untuk perusahaan perdagangan yang dimaksud dengan persedian
adalah semua barang – barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal
neraca masih digudang atau masih belum laku dijual. Untuk perusahaan
6) manufacturing ( yang memproduksikan barang ) maka persediaan yang
dimiliki meliputi : persediaan bahan mentah, persediaan barang dalam dalam
proses, dan persediaan barang jadi.

7) piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus diterima ,adalah
penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah
memberikan jasa atau
prestasinya, tetapi belum diterima pembayarannya, sehingga merupakan
tagihan.
8) pereskot atau biaya yang harus dibayar dimuka, adalah pengeluaran untuk
memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain, tetapi pengeluaran itu belum
menjadi biaya atau jasa atau prestasi pihak lain itu dinikmati oleh perusahaan
pada periode ini melainkan pada periode berikutnya.
a) Aktiva tidak lancar
Menurut S. Munawir (2000: 16) menyatakan aktiva tidak lancar adalah
sebagai berikut :
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif
permanen atau jangka panjang
( mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis
dalam satu kali perputaran operasi perusahaan ).
Yang termasuk aktiva lancar adalah :
1) investasi jangka panjang dapat berupa :
(a) saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman dari
perusahaan lain.

(b) aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha
perusahaan
(c) dalam bentuk dana – dana yang sudah mempunyai tujuan tertentu.
Tujuan investasi atau penanaman ini pada umumnya adalah untuk
Dapat mengadakan pengawasan terhadap kebijaksanaan atau kegiatan
terhadap perusahaan lain, untuk memperoleh pendapatan yang tetap
secara terus menerus, untuk membentuk suatu dana tujuan – tujuan
tertentu, untuk membina hubungan baik drngan perusahaan lain, dan
untuk tujuan – tujuan lainnya.
Penyajian investasi jangka panjang ini dalam neraca adalah sebesar cost atau
harga perolehan dari investasi tersebut,yang meliputi harga beli, komisi perantar,
pajak, dan pengeluaran – pengeluaran lain sehubungan dengan pembelian investasi
jangka panjang tersebut.
2) aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang
fisiknya nampak (kongkrit) dimasukan dalam aktiva tetap ini meliputi :
a)

tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya

sebagai halaman parkir, dan lain sebagainya.
b)bangunan baik bangunan kantor, toko, maupun bangun untuk pabrik mesin
b) Inventaris
c) Kendaraan atau perlengkapan alat – alat lainnya

3) Aktiva tetap tidak terwujud ( intangable fixed assets ) adalah kekayaan
perusahaan yang secara fisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang
mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam
kegiatan perusahaan termasuk dalam aktiva tetap tidak terwujud ini meliputi :
hak cipta, merek dagang, biaya pendirian ( orgaization cost ),lisensi,goodwill
dan sebagainya
4) Beban yang ditangguhkan ( deferred charges ),adalah
menunjukan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka
panjang ( lebih dari satu tahun ),atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan
juga pada periode – periode berikutnya.
5) Aktiva lain – lain adalah menunjukan kekayaanya atau aktiva perusahaan yang
tidak dapat atau belum dapat dimasukan dalam klasifikasi – klasifikasi sebelumnya,
misalnya gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian piutang jangka panjang dan
sebagainya.
2) Hutang
Menurut Menurut S. Munawir (2000: 18) menyatakan bahwa hutang adalah
semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi,dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan
yang bersal dari kreditur.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) dalam bukunya
standar akuntansi keuangan (2002:17) menyatakan hutang adalah kewajiban

merupakan hutang masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaianya
diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
Dari pengertian tersebut diatas, dapat dikemukakan bahwa hutang atau
kewajiban adalah hutang yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan kedalam hutang lancar
( hutang jangka pendek ) dan hutang jangka panjang.
(a) Hutang lancar atau hutang jangka pendek
Menurut Menurut S. Munawir (2000: 18) menyatakan bahwa hutang
lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan
yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek
( satu tahun sejak tanggal neraca ) dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki oleh perusahaan.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) dalam bukunya
standar akuntansi keuangan (2002:911) menyatakan bahwa kewajiban jangka
pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu
tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama.
Dari pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud
dengan kewajiban jangka pendek adalah hutang jangka pendek atau hutang
lancar yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun.

Yang termasuk hutang lancar adalah :
1) Hutang dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang
dagang secara kredit
2) Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis ( yang diatur
dengan undang – undang ) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu
pada waktu tertentu dimasa yang akan datang
3) Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak
pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara.
4) Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya – biaya yang harus sudah
terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
5) Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, adalah sebagian ( seluruh )
hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena
harus segera dilakukan pembayarannya.
6) Penghasilan yang diterima dimuka ( defered revenue ) adalah penerimaan
uang untuk penjualan barang dan jasa yang belum direalisasi.
b)

Hutang jangka panjang
Menurut Menurut S. Munawir (2000:19) menyatakan bahwa hutang lancar

atau hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu
pembayarannya ( jatuh tempo ) masih jangka panjang ( lebih dari satu tahun sejak
tanggal neraca ).

Dari pengertian diatas, bahwa yang dimaksud hutang jangka panjang adalah
hutang yang periode pengambilannya lebih dari satu tahun.
Yang termasuk hutang jangka panjang adalah :
 hutang obligasi
 Hutang hipotik, adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap
Tertentu
 Pinjaman jangka waktu yang lain
2) Modal
Menurut Menurut S. Munawir (2000: 19) menyatakan Modal sebagai berikut :
hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukan dalam pos
modal ( modal saham ), surflus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang – hutangnya.
Sedangkan menurut ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam buku standar
akuntansi keuangan (2002:17), menyatakan bahwa modal atau ekuitas adalah hak
residul atau aktiva perusahaan setelah dikurangi semua perusahaan.
Bentuk neraca :
Menurut S Munawir bentuk – bentuk neraca (2000: 20) adalah sebagai berikut
 bentuk skronto ( account form ) dimana semua aktiva tercantum sebelah kiri
atau debet dan hutng,serta modal tercantum sebelah kanan atau kredit.

 Bentuk vertical ( refort form ), dalam bentuk ini semua aktiva nampak
dibagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka pendek, hutang
jangka panjang, serta modal
 Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan
perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang
dikehendaki nampak dengan jelas.
b. Laporan rugi laba
Menurut Menurut S. Munawir (2000: 26) menyatakan bahwa
laporan rugi – laba adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan biaya,
rugi – laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Bentuk rugi – laba
Menurut Menurut S. Munawir (2000: 26) menyatakan bahwa
laporan rugi – laba adalah sebagai berikut :
1. Bentuk single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan
menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok,
sehingga untuk menghitung rugi – laba bersih hanya memerlukan
satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap total
penghasilan

2. Bentuk multiple step, dalam bentuk ini dilakukan pengelompokan yang teliti
sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum
3. Laporan rugi – laba yang ditahan, laba – rugi yang timbul secara
insidential dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan – laporan rugi laba
atau dicantumkan dalam laporan laba yang ditahan ( retained earning statement ) atau
dalam laporan perubahan modal,tergantung pada konsep yang dianut perusahaan.
C. Lporan laba yang ditahan
Menurut S. Munawir (2000: 7) menyatakan bahwa laporan laba yang ditahan
adalah suatu laporan yang didalamnya ditunjukan mengenai laba yang tidak dibagi
awal periode ditambah ditunjukan mengenai laba yang tidak dibagi awal periode
ditambah dengan laba ( dalam laporan rugi – laba ) dan dikurangi dengan deviden
yang diumumkan selama periode yang bersangkutan.
Dari pendapat diatas, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
laporan laba yang ditahan adalah laporan yang terdiri dari laba yang tidak dibagi awal
periode ditambah dengan laba yang terdapat dalam laporan rugi – laba dan dikurangi
dengan deviden.
Laba atau rugi yang timbul secara insidential dapat diklasifikasikan tersendiri
dalam laporan – lporan rugi – laba atau dicantumkan dalam laporan laba yang ditahan
( retained earning statement ) atau dalam laporan perubahan modal tergantung pada
konsep yang dianut oleh perusahaan yang bersangkutan.

Kalau perusahaan mengikuti clean surflus principle atau all anclusive
concept,maka semua rugi laba insidential nampak dalam laporan rugi – laba, dan
dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi :
a). Net income yang ditransfer dari laporan rugi –laba
b).Deklarasi ( pembayaran ) devident
c).Penyisihan dari laba ( appropriation of retained earning )
Kalau perusahan mengikuti non clean surplus concept atau current operating
performance, maka dalam laporan rugi – laba hanya menentukan hasil dari oprasi
normal periode itu, sedangkan rugi – laba yang timbul secara insidential nampak
dalam laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan.
4, Metode dan teknik analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari hubungan
– hubungan dan tendesi atau kecenderungan ( trend ) untuk menentukan posisi
kekeuangan dan hasil opersi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur
hubungan antara pos – pos yang ada laporan, sehingga dapat diketahui perubahan –
perubahan dari masing – masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari
beberapa periode untuk suatu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat
– alat perbandingan lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan
yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.

Menurut S Munawir (2000: 36)menyatakan metode analisa yang dapat
digunakan dalam menganalisa laporan keuangan terdiri dari dua metode yaitu :
1. Metode horizontal atau metode dinamis, adalah analisa dengan menggunakan
pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa
saat,sehingga akan diketahui perkembangannya.
2. Metode vertikal atau metode analisis statis, adalah apabila laporan keuangan
yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan
memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam
laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan
atau hasil operasi pada saat itu saja.
Menurut S Munawir (2000: 36)menyatakan teknik analisa yang biasa digunakan
dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Analisa perbandingan laporan keuangan, metode dan teknik
analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode
atau lebih, dengan menunjukan :
1). Data absolute atau jumlah – jumlah dalam rupiah
2).

kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah

3). kenaikan atau penurunan dalam presentase
4). perbandingkan yang dinyatakan dengan ratio
5). presentase dari total

1). Tren atau tedensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan
Yang dinyatakan dalam presentase, adalah suatu metode atau teknik analisa untuk
mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukan tendensi
tetap,naik atau bahkan turun.
2).Laporan dengan prosentase perkomponen atau comman size statement, adalah
metode analisa untuk mengetahui presentase investasi pada masing – masing aktiva
terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan
komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
3).Analisa sumber dan pengguaan modal kerja, adalah suatu analisa untu mengetahui
sumber – sumber serta pengguaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab – sebab
berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
4).Analisa sumber dan pengguaan kas ( cash flow statement analysis),adalah suatu
analisa untuk mengetahui sebab – sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk
mengetahui sumber – sumber serta pengguaan uang kas selama periode tertentu.
5).Analisa ratio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos –
pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi – laba secara individu atau kombinasi dari
kedua laporan tersebut.
2. Analisa laporan dari laba kotor ( gross profit analysis),adalah suatu analisa
untuk mengetahui sebab – sebab perubahan laba kotor suatu periode dengan
laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut

3. Analisis break even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan
yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak
menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.
Metode dan teknis analisa yang digunakan, semuanya itu adalah merupakan
permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk menganalisa laporan
keuangan, dan setiap metode analisa mempunyai tujuan yang sama yaitu
untuk membuat agar data lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

2.5 Jenis – jenis Analisis Laporan Keuangan
Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan –
kemajuan perusahaan, faktor untuk menilai posisi keuangan dengan mengadakan
analisa ratio yang dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dari hasil operasi
suatu perusahaan.
Tujuan menganalisa pada umumnya adalah tingkat profitabilitas, solvabilitas, dan
likwiditas dari perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu angka – angka rasio
pada dasarnya juga dapat digolongkan.
Menurut S Munawir (2000:115) menyatakan angka – angka rasio dapat
digolongkan sebagai berikut :

a. Likwiditas, adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi,atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat
ditagih.
b. Solvabilitas, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik
kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Profitabilitas, adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
selama periode tertentu.
B. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau
modal yang ditanamkan dalam suatu usaha. Profitabilitas merupakan kriteria
penilaian yang secara luas digunakan dan dianggap
paling valid untuk dipakai sebagai alat pengukur tentang hasil pelaksanaan operasi
perusahaan, karena mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
1. Profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai altrernatif investasi atau
penanaman modal yang ( yang sudah barang tentu ) sesuai dengan tingkat resiko
masing – masing secara umum dapat dikatakan semakin besar resiko suatu penanam
investasi atau modal dituntut profitabilitas yang semakin tinggi pula, demikian
sebaliknya.

2. Profitabilitas mampu menggambarkan tingkat laba yang dihasilkan menurut jumlah
yang ditanamkan atau investasinya, karena profitabilitas dinyatakan dalam angka
relatif ( persentase ). Menurut Bambang Riyanto (2003:35) menyatakan bahwa :
Profitabilitas menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal
serta kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama suatu periode
tertentu. Dan dinyatakan dalam suatu rumus sebagai berikut :
L x 100 %
M
Dimana L, adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu.
Dan M , adalah modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Sedangkan Menurut S Munawir (2000:165) menyatakan profitabilitas adalah sebagai
berikut :
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan seluruh
modal yang dipergunakan dalam suatu periode tertentu, dan untuk mengetahui apakah
suatu perusahaan telah menggunakan modalnya secara produktif dan efesien atau
belum,hal ini dilihat dengan menggunakan analisis profitabilitas.
Cara untuk menilai profitabilitas atau perusahaan adalah bermacam – macam
dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan
satu dengan yang lainnya. Apabila yang akan diperbandingkan itu laba yang berasal
ini opersi usaha, atau laba netto sesudah pajak dengan aktiva operasi, atau laba netto

sesudah pajak diperbandingkan dengan keseluruhan aktiva atau laba netto sejumlah
pajak dengan jumlah modal tersendiri.
Jumlah laba yang diperoleh secara teratur kecenderungan atau trend
keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang perlu mendapat perhatian
menganalisis didalam menilai profitabilitas atau perusahaan. Profitabilitas merupakan
jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau modal yang
ditanamkan dalam suatu usaha.
Dari uaraian diatas, dapat dikemukan bahwa profitabilitas adalah kemampuan
suatu perusahaan untuk memperoleh laba dengan memperbandingkan antara laba
dengan aktiva atau modal selama periode tertentu yang dinyatakan dalam persentase.
2. Tujuan atau fungsi perusahaan menghitung profitabilitas
Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencari laba,dimana laba
merupakan barometer untuk menilai sejauh mana kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan, sedangkan untuk mengukur derajat laba suatu perusahaan
biasanya digunakan ukuran profitabilitas, yaitu hasil perbandingan antara laba yang
dihasilkan pada suatu waktu dengan besarnya modal yang diinvestasikannya.
Profitabilitas secara umum adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya selama periode tertentu. Profitabilitas
juga merupakan alat evaluasi yang paling valid tentang hasil operasi perusahaan.

Manfaat lain yang dapat diambil dari profitabilitas adalah dapat dipakai
sebagai alat bantu perusahaan dalam membuat proyeksi laba perusahaan. Adapun
tujuan perhitungan profitabilitas bagi perusahaan yaitu untuk mengetahui tingkat laba
yang diperoleh dari modal yang dipakai atau dinamakan sebagai gambaran efesiensi
perusahaan secara keseluruhan.
3. Jenis Profitabilitas
Dengan terdapatnya bermacam – macam cara didalam usaha penilaian
profitabilitas suatu perusahaan, maka jelas antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya tidak mempunyai kesamaaan didalam perhitungan profitabilitas.
Bambang Riyanto (2003:35) menyatakan bahwa propitabilitas dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu profitabilitas ekonomi dan profitabilitas modal
sendiri.
a. Profitabilitas ekonomi ( PE )
profitabilitas ekonomi,adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal
sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan
dinyatakan dalam persentase. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung
profitabilitas ekonomi hanyalah laba dari hasil operasi perusahaan yaitu yang disebut
laba usaha.
Profitabilitas ekonomi (PE) = laba bersih x 100 %
Modal

b. Profitabilitas modal sendiri ( PMS )
Profitabilitas modal sendiri atau sering disebut juga profitabilitas usaha,
adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri
disuatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang
menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung
modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan
pajak perseroan atau income tax.
Profitabilitas

modal

sendiri

(PSM)

=

laba

bersih

x

100

%

Modal sendiri
4. Pengukuran dan penafsiran profitabilitas
Rasio pengukuran profitabilitas dapat dihitung dengan beberapa cara antara
lain :
a. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkantara
keuntungan dengan kekayaan atau asset yang digunakan untuk menghasilkan
keuntungan tersebut ( operating assets ) yang dimaksud dengan operating assets
yaitu semua aktiva yang digunakan dalam kegiatan usaha atau memperoleh
penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan.
Rumusnnya adalah sebagai berikut : Lba usaha x 100 %
Aktiva usaha

b. Rasio rate of return on investment ( ROI )
Rasio ini dapat diukur drngan perbandingan antara laba sebelum pajak
dengan jumlah aktiva yang digunakan. Ratio ini menunjukan kemampuan dari
modal dan diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan investor dan rumusnya adalah sebagai berikut : Rate of ROI :
Laba sebelum pajak x 100 %
Aktiva usaha
c. Profitabilitas Ekonomis
Profitabilitas ekonomis yaitu perbandingan antara laba dengan modal
sendiri untuk menyediakan keuntungan bagi pemilik perusahaan semakin meningkat
ratio ini akan semakin baik, karena laba yang diperoleh perusahaan akan semakin
tinggi. Dan rumusnya adalah sebagai berikut : Profitabilitas Ekonomis:
Labausahax100%
Modal sendiri
C. Laporan keuangan sebagai dasar pengukuran
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi
yang dapat di gunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan.
Untuk memperoleh gambaran mengenai perkembangan keuangan suatu
perusahaan, maka perusahaan tersebut perlu mengadakan interprestasi atau analisis

terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan dan data tersebut akan
tercermin dari laporan keuangan, sehingga dapat diketahui keadaan dan
perkembangan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan suatu
perusahaan dalam menganalisis laporan keuangan yaitu dengan menggunakan alat
ukur

profitabilitas.

Dengan

menggunakan

alat

ukur

ini,

dapat

diketahui

perkembangan perusahaan, apakah perusahaan tersebut mengalami kenaikan atau
penurunan dalam tingkat profitabilitas. Tingkat
Profitabilitas

akan

menginterprestasikan

dapat
laporan

diketahui
keuangan

dengan

cara

perusahaan

menganalisis
bersangkutan

dan
dengan

menggunakan metode atau teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.
Dengan laporan keuangan perusahaan dapat menentukan atau menilai posisi
keuangan suatu perusahaan, dimana dengan hasil analisis tersebut pihak – pihak yang
berkepentingan dapat mengambil keputusan. Dengan demikian jelaslah bahwa
laporan keuangan merupakan dasar perhitungan profitabilitas, hal ini dilakukan
dengan melihat kemajuan atau kemunduran dari suatu perusahaan.