ASUHAN KEPERAWATAN osteoarthritis ERIK VOL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN INISIAL TN.
RM
DENGAN DIAGNOSA MEDIS OSTEOARTHRITIS
Nama Pasien
(Inisial)
:
Tn. RM
Ruang/Kamar
:
SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
No. MR
:
10198536
Tanggal Masuk
:
26 November 2010
Tanggal
Pengkajian
:
26 November 2010 – 2 Desember 2010
Diagnosa Medis
:
Osteoarthritis
1. Nama (Inisial)
: Tn. Rm
2. Jenis kelamin
: Laki - laki
3. Umur/tgl. lahir
: 1 Januari 1955 (55 tahun)
4. Status Perkawinan
: Sudah menikah
5. Agama
: Islam
6. Suku/ bangsa
: Toraja/ Indonesia
I. Biodata
A. Identitas Klien
7. Pendidikan
: SMP
8. Pekerjaan
: Wiraswasta dibidang perbengkelan
9. Alamat
: Malinda KPR Polri Km. 10 Rt 02/II, Papua
B. Identitas penanggung
1. Nama lengkap (Inisial)
: Ny. ES
2. Jenis kelamin
: Perempuan
3. Pekerjaan
: Karyawan asuransi
4. Hub. dengan klien
: Penanggung jawab asuransi
5. Alamat
: Malinda KPR Polri Km. 10 Rt 02/II, Papua
II. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
: Tn. RM mengatakan sering sakit pada sendi lutut kiri dan
bahu kanan terutama saat digerakan pertama kali ketika hendak
memulai aktifitas
2. Riwayat keluhan utama
a. Mulai timbulnya keluhan
: Kurang lebih 1 tahun yang lalu
b. Sifat keluhan
: Hilang timbul
c. Lokasi
: Sendi lutut kiri dan bahu kanan
d. Keluhan lain yang menyertai
: Sakit kepala dan tulang punggung
e. Faktor pencetus yang menimbulkan serangan :
Pada saat beraktifitas lama (misal mengendarai mobil), mengangkat beban berat dan
pada saat hendak memulai beraktifitas.
f. Apakah keluhan bertambah/berkurang pada saat-saat tertentu (saat-saat mana)
Menurut Tn. RM Keluhan bertambah pada saat baru memulai aktivitas dan mulai
menggerakkan sendi (misal bangun tidur atau jongkok), pada saat beraktifitas lama,
dan mengangkat beban berat. Sedangkan keluhan berkurang pada saat klien
beristirahat (misal duduk dan tidur)
g. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan
Memijat - mijat bagian yang sakit dan istirahat (tidur)
3. Alergi : ya/tidak
Reaksi : Tidak ada
4. Kebiasaan
Alergi terhadap
: Tidak ada
Tindakan
: Tidak ada
:
-
Merokok (berapa batang /bungkus sehari)
: Klien tidak merokok
-
Minum alkohol
: Klien tidak minum alkohol
Lamanya
: Tidak ada
Minum kopi
: Iya
-
Lamanya
-
: 30 tahun
Minum obat-obatan
: Klien tidak minum obat – obatan dalam jangka panjang
Lamanya
: Tidak ada
III.Riwayat Keluarga`/ Genogram (diagram 3 generasi)
Analisa keadaan kesehatan keluarga dan faktor resiko. Buat pada lembar lain.
IV. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
29 November 2010 (pukul 11.40)
-
Tekanan darah : 140/80 MmHg
- Nadi
-
Pernapasan
- Suhu badan : 36,6° C
: 24x/ menit
:100x/menit
30 November 2010 (pukul 12.25)
-
Tekanan darah : 130/80 MmHg
- Nadi
Pernapasan
- Suhu badan : 36,4° C
: 20x/ menit
:76x/menit
1 Desember 2010 (pukul 10.30)
-
Tekanan darah : 130/80 MmHg
- Nadi
-
Pernapasan
- Suhu badan : 36,4° C
: 20x/ menit
: 72x/menit
Tgl 2 Desember 2010 (pukul 18.30)
-
Tekanan darah : 130/70 MmHg
- Nadi
-
Pernapasan
- Suhu badan : 36,7° C
: 20x/ menit
: 68x/menit
2. Kepala dan leher
-
Bentuk
: Simetris, kepala maupun leher
-
Tyroid
: Tidak terdapat pembesaran KGB
-
Suara
: Klien mengeluarkan kata – kata dengan jelas
-
Denyut nadi karotis
: Teraba
-
Vena jugularis
: Teraba
-
Penyebaran rambut
: Merata, tampak banyak uban
-
Sakit kepala
: Jarang dirasakan (biasanya saat tekanan darah meningkat)
-
Pusing
: Tidak
3. Penglihatan
-
Bentuk mata
: Simetris terhadap wajah
-
Ketajaman
: Kurang baik sehingga membutuhkan alat bantu
penglihatan
-
Konjungtiva
: Tidak anemis
-
Pupil
: Isokor (kanan dan kiri)
-
Sklera
: Tidak ikterus, tampak adanya arteri
-
Pakai kaca mata
: Iya (Hipermetropi, menggunakan kacamata +2)
-
Penglihatan kabur
: Tidak
-
Diplopia
: Tidak
-
Nyeri
: Tidak
-
Peradangan
: Tidak
-
Pernah operasi
: Tidak
4. Pendengaran
-
Bentuk
: Simetris antara kanan dan kiri
-
Lubang telinga
: Terdapat serumen tetapi dalam batas normal
-
Gangguan pendengaran
: Tidak
-
Nyeri
: Tidak
-
Peradangan
: Tidak
-
Tinnitus
: Tidak
5. Tenggorokan dan mulut
-
Keadaan gigi
: Terdapat 1 tambalan gigi, tidak ada pendarahan
digusi, gigi terlihat bersih dan jumlah gigi
lengkap (32 buah)
-
Keadaan lidah
: Tidak tampak adanya pendarahan
-
Caries
: Tidak
-
Memakai gigi palsu
: Tidak
-
Bentuk bibir
: Simetris
-
Keadaan bibir
: Agak kering
-
Gangguan bicara
: Tidak
-
Gangguan menelan
: Tidak
-
Pembesaran kelenjar leher
: Tidak
6. Pernapasan
Inspeksi
-
Bentuk thorax
: Simetris kanan dan kiri
-
Pernapasan
: Tampak teratur dan tidak kesulitan untuk bernapas
Perkusi
-
Cairan
: Tidak terdapat cairan berlebih dalam paru
-
Udara
: Bunyi paru terdengar timpani (normal)
-
Massa
: Tidak teraba adanya masa maupun benjolan
Auskultasi
-
Inspirasi
: Terdengar normal (suara napas bersih)
-
Ekspirasi
: Terdengar normal (suara napas bersih)
-
Ronchi
: Tidak terdengar bunyi ronchi
-
Wheezing
: Tidak terdengar bunyi wheezing
-
Krepitasi
: Tidak terdengar bunyi krepitasi
-
Clubbing Finger
: Tidak tampak adanya clubbing finger
7. Pencernaan
Inspeksi
-
Turgor kulit
-
Keadaan bibir
: Sudah keriput dan kekenyalan kurang (karena sudah tua)
Basah
: Ya
Pecah
: Terlihat agak kering
-
Keadaan rongga mulut
Warna Mukosa
: Merah muda
Luka/ perdarahan
: Tidak ada luka maupun pendarahan
Tanda-tanda radang
: Tidak tampak tanda – tanda radang
Keadaan gusi
: Baik, tidak tampak adanya pendarahan
-
Keadaan abdomen
Warna kulit
: Tidak pucat, penyebaran warna kulit merata
Luka
: Tidak ada luka maupun bekas luka
-
Peristaltik usus yang nampak
Pembuluh darah kapiler yang nampak : Tidak ada pembuluh kapiler yang nampak
Pembesaran : Tidak ada pembesaran hepar atau kelenjar, tidak terdapat benjolan
Keadaan rektal
Luka
: Tidak ada luka
Perdarahan
: Tidak tampak pendarahan
Hemmoroid
: Tidak
Lecet/ tumor/ bengkak : Tidak tampak adanya luka/tumor/bengkak
Auskultasi
-
Bising usus
: 12x/ menit (normal 5 - 30x/menit)
-
Bunyi vaskuler
: Tidak terdengar bunyi vaskuler (normal tidak terdengar)
-
Bunyi peristaltik
: Terdengar jelas menggunakan stetoskop (normal)
-
Bunyi jantung janin
: Tidak ada
Perkusi
-
Cairan
: Tidak terdengar adanya cairan berlebih diabdomen
-
Udara
: Bunyi terdengar timpani (normal)
-
Massa
: Tidak teraba adanya massa atau benjolan
-
Tonus otot
: Sedikit tahanan pada sepergerakan sendi (normal)
-
Nyeri
: Tidak terasa nyeri
-
Massa
: Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Palpasi
8. Cardiovaskuler
Inspeksi
-
Kesadaran
: Compos mentis
-
Bentuk dada : Simetris funnel chest (normal)
-
Bibir
:
pucat/ sianosis : Tidak pucat / sianosis, agak kering
-
Kuku
:
Biru/ pucat
: Kuku berwarna merah muda
Capillary Refill : < 3 detik (normal)
-
Tangan
:
edema/ tidak : Tidak edema
-
Kaki
:
edema/ tidak : Tidak edema
-
Sendi
:
edema/ tidak : Ada sedikit pembengkakan pada lutut kiri
Palpasi
-
Ictus cordis/Apical Pulse
: Teraba
-
Vena jugularis
: Teraba
Perkusi
-
pembesaran jantung
: Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi
-
BJ I
: Terdengar lebih kuat dari BJ II (normal)
-
BJ II
: Terdengar lebih lemah dari BJ I (normal)
-
Murmur
: Tidak terdengar adanya murmur
9. Persyarafan
-
Tingkat kesadaran
: Compos mentis GCS (E/M/V): E=4, M=6, V=5 (normal)
-
Kejang
: Tidak kejang
-
Jenis kelumpuhan
: Tidak lumpuh
-
Parasthesia
: Tidak parasthesia
-
Koordinasi gerak
: Baik, tidak ada kesulitan bergerak (normal)
Jenis : Tidak ada
10. Musculoskeletal
-
Nyeri otot
: Tidak ada
-
Refleksi sendi
: Agak kaku terutama bagian kaki kiri dan bahu
kanan
-
Kekuatan otot
: 4 (dari rentang 1 - 5)
-
Atropi / hyperthropi
: Tidak ada
-
Range of Motion (ROM)
: Bebas
11. Kulit/ Integumen
-
Rash
: Tidak ada ruam
-
Lesi
: Tidak ada lesi
-
Turgor
: Menurun kekenyalannya karena faktor usia lanjut
-
Warna
: Tidak pucat, kemerahan (hitam)
-
Kelembaban
: Tampak agak kering
-
Petechie
: Tidak tampak adanya petechie
12. Reproduksi
Pria
-
Pembesaran prostat : Tidak ada pembesaran prostat
-
Lain-lain
: Tidak ada riwayat penyakit tertentu berkaitan dengan
reproduksi
V. Pola kegiatan Sehari-hari (ADL)
1. Nutrisi
-
Kebiasaan
:
Pola makan
: Teratur namun jarang sekali makan daging selama 20
tahun, hampir selalu mengkonsumsi protein nabati,
sayuran, serta banyak minum air putih.
Frekuensi makan
: Tiga kali sehari
Nafsu makan
: Baik
Makanan pantangan : Tidak
Makanan yang disukai : Tidak ada yang spesifik (semua makanan suka)
Banyaknya minuman dalam sehari : 10 gelas / hari
Jenis minuman dan makanan yang tidak disukai : Tidak ada yang spesifik (Sejauh
ini bisa makan semua jenis makanan)
-
BB : 53 kg
TB : 153 cm
-
Perubahan selama sakit : Melakukan aktifitas terbatas karena sering sakit pada
sendi lutut dan bahu kiri, juga sering sakit kepala dan
punggung.
2. Eliminasi
-
Buang air kecil (BAK)
a. Kebiasaan
Frekuensi dalam sehari
: 8 – 10 kali
Warna
: Kuning jernih
Bau
: Menyengat (normal) Jumlah/ hari :
b. Perubahan selama sakit
-
: Tidak ada yang spesifik (normal)
Buang air besar (BAB)
a. Kebiasaan
: Teratur
Frekuensi dalam sehari
: 2-3 kali sehari
Warna
: Coklat (normal)
Bau
: Khas (normal)
Konsistensi
: Padat (normal)
b. Perubahan selama sakit
: Tidak ada yang spesifik (normal)
3. Olah raga dan Aktivitas
-
Kegiatan olah raga yang disukai
: Jalan kaki atau jogging
-
Apakah olah raga dilaksanakan secara teratur
: Tidak
4. Istirahat dan tidur
-
Tidur malam
: 21.00
-
Bangun
: 04.30
-
Tidur siang
: Tidak atau jarang tidur siang
-
Apakah mudah terbangun
: Tidak
-
Apa yang dapat menolong untuk tidur nyaman: Tidak ada yang spesifik (langsung
tidur)
VI.
Pola Interaksi Sosial
-
Siapa orang yang penting/ terdekat
: Keluarga (istri)
-
Organisasi sosial yang diikuti
: KKSS (Kelompok Keluarga Sulawesi
Selatan)
-
Jika mempunyai masalah apakah dibicarakan dengan orang lain yang dipercayai/
Terdekat
-
: Iya, dengan keluarga
Bagaimana klien mengatasi suatu masalah dalam keluarga : Saling mengerti dan
berdiskusi atau bermusyawarah
VII.
Bagaimana interaksi dalam keluarga : Baik
Kegiatan Sosial
-
Keadaan rumah dan lingkungan
:
Bersih
dan
nyaman
(dekat
dengan
pegunungan)
-
Status rumah
: Milik sendiri
-
Cukup / tidak
: Cukup
-
Bising / tidak
: Tidak (tenang)
-
Banjir / tidak
: Tidak
VIII. Kegiatan Keagamaan
IX.
-
Ketaatan menjalankan ibadah
: Iya (shalat 5 waktu)
-
Keterlibatan dalam organisasi keagamaan
: Tidak
Keadaan Psikologis Selama Sakit
-
Persepsi klien terhadap penyakit yang diderita: Klien bisa menerima keadaan
dengan baik, menjalaninya dengan tidak banyak mengeluh
-
Persepsi klien terhadap keadaan kesehatannya: Menurut klien kesehatan itu
penting dan harus selalu dijaga
-
Pola interaksi dengan tenaga kesehatan dan lingkungannya: Baik, terlihat terbuka
dan ramah dengan tenaga kesehatan lainnya
a. Pemeriksaan Darah
Jika ada dilampirkan
b. Pemeriksaan faeces
Jika ada dilampirkan
c. Pemeriksaan urine
Jika ada dilampirkan
Diagnostik Test
-
Pada pemeriksaan arthroskopi tampak fibrilasi pada kartilago
-
Gambaran radiologi foto X-Ray konvensional lutut tampak osteofit pada pinggir sendi
(osteoarthritis)
X. Penatalaksanaan/pengobatan
-
klien mendapatkan resep obat dari dokter antara lain:
1.
Pariet (PO) 20 mg 1x1
2.
Artrodar (PO) 50 mg 2x1
3.
OA Forte (PO) 500 mg 2x1
4.
Ex Forge (PO) 80 mg/5ml 1x1
5.
Cereblex (PO) 100 mg 2x1
6.
Methycobal (PO) 500 mg 2x1
7.
Voltaren Gel (Tropikal) 50 gr
-
Klien melakukan fisioterapi dengan fisioterapist 2x sehari tiap pagi dan sore
-
Klien tidak mempunyai riwayat sakit berat tertentu disamping penyakitnya
(osteoarthritis) saat ini
ANALISA DATA
Nama Klien/Umur
: Tn. Rm (55 tahun)
Ruang/No Kamar/Bed
: SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
Nomor MR
: 10198536
Tgl
29/11/10
-
Data Subjektif (DS)
Data Objektif (DO)
(Keluhan Pasien + laporan
(hasil observasi, pemeriksaan
keluarga)
fisik, laboratorium, diagnostik)
Klien mengatakan nyeri
dibagian lutut kiri dan bahu
kanannya
- Wajah klien tampak
menahan nyeri
P= nyeri bertambah saat
beraktifitas seperti
jongkok
Q= nyeri tajam seperti
tertusuk – tusuk pisau
R= nyeri dirasakan pada
lutut kiri dan bahu kanan
S= skala nyeri 4 dari 1-10
T= nyeri dirasakan kontinu
Masalah
Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
(Kesimpulan DS dan
(PES)
DO)
Nyeri kronis
Nyeri kronis berhubungan
dengan kerusakan tulang
rawan sendi (terjadinya
osteofit dan fibrilasi pada
karligo) ditandai dengan
klien mengatakan nyeri
dibagian lutut kiri dan bahu
kanannya, wajah klien
tampak menahan nyeri,
dengan: P = nyeri
bertambah saat beraktifitas
sejak 1 tahun lalu
seperti jongkok, Q= nyeri
sebelum masuk RS
tajam seperti tertusuk –
- Vital Sign:
tusuk pisau, R= nyeri
BP
: 140/90 MmHg
dirasakan pada lutut kiri
P
: 100x/menit
dan bahu kanan, S= skala
RR
: 24x/menit
nyeri 4 dari 1-10, T= nyeri
T
: 36,6 °C
dirasakan kontinu sejak 1
- Klien mengalami
tahun lalu sebelum masuk
diaphoresis
RS, vital Sign: BP : 140/90
- Klien tampak memijat –
MmHg, P: 100x/menit, RR:
mijat lutut kiri dan bahu
24x/menit, T: 36,6 °C, klien
kanannya saat dilakukan
mengalami diaphoresis dan
pengkajian
tampak memijat – mijat
Gambaran radiologi foto X-
lutut kiri dan bahu kanannya
Ray konvensional lutut
saat dilakukan pengkajian
-
tampak osteofit pada pinggir
sendi (osteoarthritis)
-
Pada pemeriksaan
arthroskopi tampak fibrilasi
pada kartilago
30/11/10
-
Pasien berulang kali
menanyakan ”Apa jenis
- Klien tampak kebingungan
ketika ditanya mengenai
Ketidakefektifan
Ketidakefektifan
manajemen regimen
manajemen regimen
penyakit saya, sus ?”, apa
penyebabnya?” selama
pengkajian dilakukan
penyakitnya
terapeutik
- Klien tidak dapat menjawab
terapeutik berhubungan
dengan kurangnya
pertanyaan mengenai
pengetahuan klien mengenai
penyebab dan terapi penyakit
proses penyakit serta terapi
yang yang dijalaninya
yang dijalaninya.ditandai
dengan Pasien berulang kali
menanyakan ”Apa jenis
penyakit saya, sus ?”, apa
penyebabnya?” selama
pengkajian dilakukan, klien
tampak kebingungan ketika
ditanya mengenai
penyakitnya, klien tidak
dapat menjawab pertanyaan
mengenai penyebab dan
terapi penyakit yang yang
dijalaninya
1/12/10
-
Klien mengeluh persendian
Intoleran aktifitas
bahu kanan terasa kaku
bahunya ketika baru bangun
berhubungan dengan
dan sulit digerakkan
tidur
faktor usia yang sudah
setelah bangun tidur
-
- Klien terlihat memijat - mijat Intoleran aktifitas
Klien mengatakan sulit
- Klien berusaha melakukan
teknik relaksasi dengan cara
lansia yang mengakibatkan
penurunan fungsi tulang dan
mengambil benda – benda
berat disekelilingnya
meregangkan bahunya
sendi serta melemahnya
- Klien memberi minyak urut
kekuatan otot ditandai
ke bahunya
dengan Klien mengeluh
persendian bahu kanan
terasa kaku dan sulit
digerakkan setelah bangun
tidur, klien mengatakan sulit
mengambil benda – benda
berat disekelilingnya, klien
terlihat memijat - mijat
bahunya ketika baru bangun
tidur, klien berusaha
melakukan teknik relaksasi
dengan cara meregangkan
bahunya, klien memberi
minyak urut ke bahunya
2/12/10
- Klien mengatakan takut jatuh
- Klien terlihat berhati – hati
kalau berjalan jauh sehingga
malas keluar rumah sakit
-
-
Resiko tinggi cedera
Resiko tinggi cidera
ketika berjalan
berhubungan dengan
Klien selalu berada di
faktor usia yang sudah
Rumah Sakit dan jarang
lansia yang mengakibatkan
keluar
penurunan fungsi tulang dan
Klien lebih suka tidur di
sendi ditandai dengan
banding berjalan
- Klien terlihat kesulitan
klien mengatakan takut
jatuh kalau berjalan jauh
ketika berjalan dengan cara
sehingga malas keluar
menyeret – nyeret kakinya
rumah sakit, Klien terlihat
- Klien memegang tembok
berhati – hati ketika
atau benda – benda
berjalan, selalu berada di
disekitarnya ketika berjalan
rumah sakit dan jarang
keluar, lebih suka tidur di
banding berjalan, terlihat
kesulitan ketika berjalan
dengan cara menyeret –
nyeret kakinya, memegang
tembok atau benda – benda
disekitarnya ketika berjalan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien/Umur
: Tn. Rm (55 tahun)
Ruang/No Kamar/Bed
: SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
Nomor MR
: 10198536
No Tanggal
1
29/11/10
Dx. Keperawatan
Tujuan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Evaluasi
Nyeri kronis
Nyeri
- Skala nyeri
berhubungan dengan
berkurang
berkurang
kerusakan tulang rawan
sampai
dari skala 4
sendi (terjadinya
dengan
menjadi 2
osteofit dan fibrilasi
hilang
(dari
pada karligo) ditandai
rentang 1-
dengan klien
10) dalam 1
mengatakan nyeri
hari.
dibagian lutut kiri dan
- Wajah
bahu kanannya, wajah
pasien
klien tampak menahan
menunjukka
nyeri, dengan: P = nyeri
n ekspresi
bertambah saat
rileks.
beraktifitas seperti
- Pasien tidak
jongkok, Q= nyeri
mengeluh
tajam seperti tertusuk –
nyeri.
tusuk pisau, R= nyeri
- TTV dalam
Rasional
Mandiri :
-
Kaji intensitas, lokasi,
-
radiasi, durasi dan
Untuk keefektifan dalam
penanganan nyeri pasien
faktor penyebab nyeri
muncul dan hilang
-
Ajarkan teknik
-
relaksasi dan distraksi
Mengalihkan perhatian
pasien dari rasa nyeri
seperti deep
-
breathing exercise
-
Berikan posisi yang
-
nyaman kepada pasien
Untuk memberikan rasa
nyaman pada pasien
seperti posisi supine,
semi fowler pada klien
-
-
Monitor TTV
Kolaborasi :
Untuk memantau adanya
perubahan TTV
-
Untuk meredakan rasa
No Tanggal
dirasakan pada lutut
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Rasional
Evaluasi
rentang
- Berikan obat pereda
nyeri.
kiri dan bahu kanan,
normal
Dx. Keperawatan
Tujuan
nyeri
S= skala nyeri 4 dari 110, T= nyeri dirasakan
kontinu sejak 1 tahun
lalu sebelum masuk RS,
vital Sign: BP : 140/80
MmHg, P: 100x/menit,
RR: 24x/menit, T: 36,6
°C, klien mengalami
diaphoresis dan tampak
memijat – mijat lutut
kiri dan bahu kanannya
saat dilakukan
pengkajian
2
30/11/12
Resiko tinggi cidera
Klien
- Klien bebas
berhubungan dengan
dapat
dari cedera
faktor usia yang sudah
mem-
jaringan
lanjut yang
pertahank
lunak atau
Mandiri
-
Pasang bedrail pada
tempat tidur klien
-
Kendalikan
- Menjaga keselamatan fisik
klien
-
Lingkungan yang bebas
No Tanggal
Dx. Keperawatan
Tujuan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Rasional
Evaluasi
Fraktur
lingkungan
bahaya akan mengurangi
mengakibatkan
an
penurunan
keselamat
fungsi tulang dan sendi
an
ya resiko
bahaya yang ada,
ditandai dengan klien
fisik.
cedera
seperti menghindari
- Berkurangn
dengan menyingkirkan
mengatakan takut jatuh
lantai licin, jangan
kalau berjalan jauh
menaruh keset kaki
sehingga malas keluar
licin sembarangan
rumah sakit, Klien
- Berdiri maupun berjalan
Anjurkan pasien untuk
perlahan akan
terlihat berhati – hati
bangkit berdiri dari
Menurunkan resiko cedera
ketika berjalan, selalu
tempat duduk atau
berada di rumah sakit
tempat tidur dengan
dan jarang keluar, lebih
perlahan
suka tidur di banding
-
resiko cedera.
-
- Penggunaan alat bantu
Anjurkan klien
seperti tongkat akan
berjalan, terlihat
menggunakan alat
mengurangi resiko cedera
kesulitan ketika
bantu yang dibutuhkan
pada klien
berjalan dengan cara
seperti tongkat
menyeret – nyeret
(apabila dibutuhkan)
kakinya, memegang
tembok atau benda –
Kolaborasi
benda disekitarnya
- Anjurkan teman atau
- Keberadaan orang lain
akan meningkatkan
No Tanggal
Dx. Keperawatan
Tujuan
ketika berjalan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Rasional
Evaluasi
keluarga klien untuk
keamanan pasien ketika
menemani klien disaat
beraktifitas
–
saat tertentu (misal saat
pergi jalan - jalan)
3
1/12/10
Intoleran aktivitas
berhubungan dengan
faktor usia yang sudah
lansia yang
mengakibatkan
penurunan
fungsi tulang dan sendi
serta
melemahnya kekuatan
otot ditandai dengan
Klien mengeluh
persendian bahu kanan
terasa kaku dan sulit
digerakkan setelah
bangun tidur, klien
Klien
- Klien
mampu
mampu
berpartisip
meng-
asi pada
identifikasi
aktivitas
faktor-faktor
yang
diinginkan
- yang
Mandiri
-
mengenai faktor –
faktor penyebab
-
toleransi
aktifitas
-
Anjurkan klien untuk
intoleransi aktifitas
- Untuk mencegah kelelahan
istirahat tirah baring
dan mempertahankan
atau duduk bila
kekuatan
Bantu klien bergerak
mandiri dengan
kamajuan
bantuan seminimal
ketingkat
tinggi dari
– faktor penyebab
diperlukan
perlihatkan
yang lebih
- Klien tahu mengenai faktor
intoleransi aktivitas
menurunkan
- Klien mem-
Edukasi kepada klien
mungkin
-
Dorong klien
mempertahankan
- Menaikan fungsi sendi,
kekuatan otot, dan stamina
umum
- Memaksimalkan fungsi
sendi dan mempertahankan
mobilitas
No Tanggal
mengatakan sulit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Evaluasi
mobilitas
posisi tegak, duduk
mengambil benda –
yang
benda berat
mungkin
disekelilingnya, klien
(pergerakan
yang aman dan
terlihat memijat - mijat
tidak sendi
menganjurkan untuk
Dx. Keperawatan
Tujuan
tinggi, dan berjalan
-
Berikan lingkungan
bahunya ketika baru
menggunakan alat
bangun tidur, klien
bantu seperti tongkat
berusaha melakukan
Rasional
- Menghindari cedera akibat
kecelakaan
kaku)
teknik relaksasi
Kolaborasi
-
Berikan obat – obatan
sesuai dengan indikasi
dengan cara
-
Melakukan fisioterapi
meregangkan bahunya,
yang diperlukan sesuai
klien memberi minyak
dengan indikasi
- Untuk menekan inflamasi
sistemik
- Untuk melatih sistem otot
urut ke bahunya
4
2/12/10
Ketidakefektifan
manajemen regimen
terapeutik
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
Manajeme
n regimen
terapeutik
efektif
- Pasien dapat
Mandiri :
memahami
proses
- Berikan pendidikan
-
Meningkatkan
penyakit dan
kesehatan berkaitan
pengetahuan pasien
pengobatann
dengan penyakit yang
tentang penyakitnya.
No Tanggal
Dx. Keperawatan
klien mengenai proses
penyakit serta terapi
Tujuan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Evaluasi
ya
diderita pasien.
- berpartisipas - Berikan pendidikan
Rasional
- Memotivasi pasien untuk
yang
i dalam
kesehatan kepada pasien
mempunyai pola hidup
dijalaninya.ditandai
program
mengenai pola hidup
sehat
dengan Pasien
pengobatan
yang sehat dan
berulang kali
kaitannya dengan
menanyakan ”Apa jenis
penyakit.
penyakit saya, sus ?”,
- Diskusi dengan pasien
apa penyebabnya?”
dan keluarga pasien
selama pengkajian
tentang terapi yang
dilakukan, klien tampak
dijalaninya
kebingungan ketika
ditanya mengenai
penyakitnya, klien tidak
dapat menjawab
pertanyaan mengenai
penyebab dan terapi
penyakit yang yang
dijalaninya
- Klien mengetahui terapi
yang dijalaninya
CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN
Nama Klien/Umur
: Tn. Rm (55 tahun)
Ruang/No Kamar/Bed
: SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
Nomor MR
: 10198536
No
1
Tanggal
29/11/10
Dx. Keperawatan
Nyeri kronis berhubungan dengan
kerusakan tulang rawan sendi
(terjadinya osteofit dan fibrilasi pada
CATATAN PERKEMBANGAN
S: Klien mengatakan nyeri dibagian lutut kiri dan
bahu kanannya
O: Wajah klien tampak menahan nyeri
karligo) ditandai dengan klien
P = nyeri bertambah saat beraktifitas seperti jongkok
mengatakan nyeri dibagian lutut kiri
Q= nyeri tajam seperti tertusuk – tusuk pisau
dan bahu kanannya, wajah klien
R= nyeri dirasakan pada lutut kiri dan bahu kanan
tampak menahan nyeri, dengan: P =
S = skala nyeri 4 dari rentang 1-10
nyeri bertambah saat beraktifitas seperti
T = nyeri dirasakan kontinu sejak 1 tahun lalu
jongkok, Q= nyeri tajam seperti
Sebelum masuk RS
Nama &
Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
tertusuk – tusuk pisau, R= nyeri
CATATAN PERKEMBANGAN
- Vital Sign:
dirasakan pada lutut kiri dan bahu
BP
: 140/90 MmHg
kanan, S= skala nyeri 4 dari 1-10, T=
P
: 100x/menit
nyeri dirasakan kontinu sejak 1 tahun
RR
: 24x/menit
lalu sebelum masuk RS, vital Sign:
T
: 36,6 °C
BP : 140/80 MmHg, P: 100x/menit,
- Klien mengalami diaphoresis
RR: 24x/menit, T: 36,6 °C, klien
- Klien tampak memijat – mijat lutut kiri dan bahu
mengalami diaphoresis dan tampak
memijat – mijat lutut kiri dan bahu
kanannya saat dilakukan pengkajian
-
kanannya saat dilakukan pengkajian
Gambaran radiologi foto X-Ray konvensional lutut
tampak osteofit pada pinggir sendi (osteoarthritis)
-
Pada pemeriksaan arthroskopi tampak fibrilasi
pada kartilago
A: Masalah belum teratasi
P:
Mandiri :
-
Kaji intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan faktor
penyebab nyeri muncul dan hilang
-
Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi seperti deep
Nama &
Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
breathing exercise
-
Berikan posisi yang nyaman kepada pasien seperti
posisi supine, fowler pada klien
-
Monitor TTV
Kolaborasi :
-
Berikan obat pereda nyeri
I:
08.20 : Memberikan obat untuk sendi Artrodar
(50 Mg 2x1)
09.40 : Mengkaji intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan
faktor penyebab nyeri muncul dan hilang pada
lutut kiri dan bahu kanan klien
10.00: Memberikan posisi nyaman kepada klien
(posisi supine)
11.00: Memonitor TTV (tekanan darah, pulse,
respirasi,
dan suhu)
11.45: Memberikan obat untuk nyeri sendi kepada
klien
Nama &
Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
seperti OA Forte per oral (500 Mg 3x1),
Artrodar
per oral (50 Mg 2 x 1)
13.30: Memberikan posisi duduk nyaman kepada klien
(posisi fowler 90°)
13.45: Mengajarkan teknik relaksasi deep breathing
exercise pada klien
Evaluasi
S: Klien mengatakan nyeri berkurang dari skala 4
menjadi 2 (dari rentang 1- 10),
O: TTV dalam rentang normal, BP: 125/80 MmHg,
P=84x/ menit,RR=20x/menit, T: 36,6° C, wajah klien
menunjukkan ekspresilebih rileks
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Nama &
Td.
Tangan
No
Tanggal
2
1/12/10
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
Resiko tinggi cidera
berhubungan dengan
faktor usia yang sudah
lanjut yang mengakibatkan
penurunan fungsi tulang
S: Klien mengatakan takut jatuh kalau berjalan jauh
sehingga
malas keluar rumah sakit
O:
dan sendi ditandai dengan
- Klien terlihat berhati – hati ketika berjalan
klien mengatakan takut
- Klien selalu berada di Rumah Sakit dan jarang
jatuh kalau berjalan jauh
keluar
sehingga malas keluar
- Klien lebih suka tidur di banding berjalan
rumah sakit, Klien terlihat
- Klien terlihat kesulitan ketika berjalan dengan
berhati – hati ketika
berjalan, selalu berada di
rumah sakit dan jarang
keluar, lebih suka tidur di
cara menyeret – nyeret kakinya
- Klien memegang tembok atau benda – benda
disekitarnya ketika berjalan
A: Masalah belum teratasi
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
P:
Mandiri
-
Pasang bedrail pada tempat tidur klien
-
Kendalikan lingkungan
dengan menyingkirkan
bahaya yang ada, seperti menghindari lantai licin,
jangan menaruh keset kaki licin sembarangan
banding berjalan, terlihat
kesulitan ketika berjalan
dengan cara menyeret –
nyeret kakinya, memegang
tembok atau benda – benda
disekitarnya ketika berjalan
-
Anjurkan pasien untuk bangkit berdiri dari tempat
duduk atau tempat tidur dengan perlahan
-
Anjurkan klien menggunakan alat bantu yang
dibutuhkan seperti tongkat (apabila dibutuhkan)
Kolaborasi
- Anjurkan teman atau keluarga klien untuk
menemani klien disaat – saat tertentu (misal saat
pergi jalan - jalan)
I:
07.40: Memasang bedrail pada tempat tidur klien
07.45: Menyingkirkan benda – benda yang memicu
resiko Cedera seperti sandal, keset kaki, serta
mendekatkan bel ke tempat tidur klien
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
09.40: Edukasi kepada klien mengenai faktor – faktor
penyebab intoleransi aktivitas
10.20: Menganjurkan klien untuk bangun dari tempat
tidur dan berjalan perlahan ketika hendak ke
kamar mandi
10.25: Menganjurkan klien untuk menggunakan alat
bantu berjalan apabila diperlukan seperti
tongkat
untuk berjalan
11.30: Memonitor TTV (tekanan darah, pulse,
respirasi,
dan suhu)
12.50: Menemani klien berjalan – jalan kelorong
bangsal
13.15: Menganjurkan teman klien untuk lebih sering
menemani klien apabila hendak berjalan jauh
Evaluasi
S= Klien mengatakan sudah mengetahui faktor –
faktor
penyebab intoleran aktifitas
O= - Klien mampu menjelaskan faktor – faktor
penyebab intoleran aktifitas
-Klien mampu makan sendiri tanpa adanya
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama & Td.
Tangan
bantuan
A= Masalah teratasi sebagian
P= Intervensi dilanjutkan
No
Tanggal
3
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
1/12/10
Intoleran aktivitas
S:
berhubungan dengan
- Klien mengeluh persendian bahu kanan terasa
faktor usia yang sudah
kaku dan sulit digerakkan setelah bangun tidur
lansia yang mengakibatkan
- Klien mengatakan sulit mengambil benda – benda
berat disekelilingnya
penurunan fungsi tulang
dan sendi serta
melemahnya kekuatan otot
ditandai dengan Klien
mengeluh persendian bahu
O:
- Klien terlihat memijat - mijat bahunya ketika baru
bangun tidur
- Klien berusaha melakukan teknik relaksasi dengan
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
cara meregangkan bahunya
- Klien memberi minyak urut ke bahunya
A: Masalah belum teratasi
P:
Mandiri
- Edukasi pasien mengenai faktor penyebab
intoleran aktifitas
- Anjurkan klien untuk istirahat tirah baring atau
duduk bila diperlukan
- Bantu klien bergerak mandiri dengan bantuan
kanan terasa kaku dan sulit
digerakkan setelah bangun
seminimal mungkin
- Dorong klien mempertahankan posisi tegak, duduk
tidur, klien mengatakan
sulit mengambil benda –
tinggi, dan berjalan
- Berikan lingkungan yang aman dan menganjurkan
benda berat
untuk menggunakan alat bantu seperti tongkat
disekelilingnya, klien
terlihat memijat - mijat
bahunya ketika baru
Kolaborasi
- Berikan obat – obatan sesuai dengan indikasi
bangun tidur, klien
Melakukan fisioterapi yang diperlukan sesuai
berusaha melakukan teknik
relaksasi dengan cara
dengan Indikasi
I:
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
08.45: Menganjurkan klien untuk tidak melakukan
aktifitas berat dan banyak duduk atau istirahat
11.00: Mengobservasi tanda – tanda vital (tekanan
darah, pulse, respirasi, dan suhu)
12.20: Menganjurkan klien untuk makan mandiri
dengan bantuan seminimal mungkin
12.30: Mendekatkan benda – benda penting seperti
bel
pasien, air minum, dan tissue
12.40: Memberikan edukasi kepada pasien mengenai
fakto – faktor penyebab intoleran aktifitas
seperti proses pengapuran tulang, faktor usia,
dll
13.05: Mengkolaborasikan dengan fisioterapist
dengan
memberikan fisioterapi kepada klien
Evaluasi
S: Klien mengatakan lebih berani untuk berjalan
keluar
kamar rumah sakit
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama & Td.
Tangan
O : - Klien lebih berani turun dari tempat tidur
- Klien mau diajak keluar kamar
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
No
Tanggal
4
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
2/12/10
Ketidakefektifan
manajemen regimen
S:
- Pasien berulang kali menanyakan ”Apa jenis
terapeutik berhubungan
penyakit saya, sus ?”, apa penyebabnya?” selama
dengan kurangnya
pengkajian dilakukan
pengetahuan klien
O:
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
- Klien tampak kebingungan ketika ditanya
mengenai penyakitnya
- Klien tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai
penyebab dan terapi penyakit yang yang
dijalaninya
A: Masalah belum teratasi
P:
Mandiri :
mengenai proses penyakit
serta terapi yang
dijalaninya. ditandai
dengan Pasien berulang
kali menanyakan ”Apa
- Berikan pendidikan kesehatan berkaitan dengan
penyakit yang diderita pasien.
- Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien
mengenai pola hidup yang sehat dan kaitannya
dengan penyakit.
jenis penyakit saya, sus ?”,
apa penyebabnya?” selama
pengkajian dilakukan, klien
tampak kebingungan ketika
- Diskusi dengan pasien dan keluarga pasien tentang
terapi yang dijalaninya
I:
16.00: Menganjurkan klien untuk tidak melakukan
aktifitas berat seperti mengangkat – angkat
benda berat
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
16.10: Mengedukasi klien mengenai proses
penyakitnya, manifestasi, etiologi dan terapi
yang dijalaninya
16.30: Mengobservasi tanda – tanda vital (tekanan
darah, pulse, respirasi, dan suhu)
17.55: Memberikan obat kepada klien seperti OA
Forte
per oraldengan dosis 500 Mg 3x1, Artrodar per
oral 50 Mg 2x1, Pariet per oral 20 Mg 2x1,
skaligus menjelaskan indikasi pemberiannya
Evaluasi
S: Klien mengatakan lebih memahami proses
penyakit
serta terapi yang dijalaninya
O: - Klien bisa menjelaskan penyebab,manifestasi,
dari penyakitnya
- Klien dapat menjelaskan indikasi dari resep obat
yang diterimanya
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Nama & Td.
Tangan
RM
DENGAN DIAGNOSA MEDIS OSTEOARTHRITIS
Nama Pasien
(Inisial)
:
Tn. RM
Ruang/Kamar
:
SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
No. MR
:
10198536
Tanggal Masuk
:
26 November 2010
Tanggal
Pengkajian
:
26 November 2010 – 2 Desember 2010
Diagnosa Medis
:
Osteoarthritis
1. Nama (Inisial)
: Tn. Rm
2. Jenis kelamin
: Laki - laki
3. Umur/tgl. lahir
: 1 Januari 1955 (55 tahun)
4. Status Perkawinan
: Sudah menikah
5. Agama
: Islam
6. Suku/ bangsa
: Toraja/ Indonesia
I. Biodata
A. Identitas Klien
7. Pendidikan
: SMP
8. Pekerjaan
: Wiraswasta dibidang perbengkelan
9. Alamat
: Malinda KPR Polri Km. 10 Rt 02/II, Papua
B. Identitas penanggung
1. Nama lengkap (Inisial)
: Ny. ES
2. Jenis kelamin
: Perempuan
3. Pekerjaan
: Karyawan asuransi
4. Hub. dengan klien
: Penanggung jawab asuransi
5. Alamat
: Malinda KPR Polri Km. 10 Rt 02/II, Papua
II. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
: Tn. RM mengatakan sering sakit pada sendi lutut kiri dan
bahu kanan terutama saat digerakan pertama kali ketika hendak
memulai aktifitas
2. Riwayat keluhan utama
a. Mulai timbulnya keluhan
: Kurang lebih 1 tahun yang lalu
b. Sifat keluhan
: Hilang timbul
c. Lokasi
: Sendi lutut kiri dan bahu kanan
d. Keluhan lain yang menyertai
: Sakit kepala dan tulang punggung
e. Faktor pencetus yang menimbulkan serangan :
Pada saat beraktifitas lama (misal mengendarai mobil), mengangkat beban berat dan
pada saat hendak memulai beraktifitas.
f. Apakah keluhan bertambah/berkurang pada saat-saat tertentu (saat-saat mana)
Menurut Tn. RM Keluhan bertambah pada saat baru memulai aktivitas dan mulai
menggerakkan sendi (misal bangun tidur atau jongkok), pada saat beraktifitas lama,
dan mengangkat beban berat. Sedangkan keluhan berkurang pada saat klien
beristirahat (misal duduk dan tidur)
g. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan
Memijat - mijat bagian yang sakit dan istirahat (tidur)
3. Alergi : ya/tidak
Reaksi : Tidak ada
4. Kebiasaan
Alergi terhadap
: Tidak ada
Tindakan
: Tidak ada
:
-
Merokok (berapa batang /bungkus sehari)
: Klien tidak merokok
-
Minum alkohol
: Klien tidak minum alkohol
Lamanya
: Tidak ada
Minum kopi
: Iya
-
Lamanya
-
: 30 tahun
Minum obat-obatan
: Klien tidak minum obat – obatan dalam jangka panjang
Lamanya
: Tidak ada
III.Riwayat Keluarga`/ Genogram (diagram 3 generasi)
Analisa keadaan kesehatan keluarga dan faktor resiko. Buat pada lembar lain.
IV. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
29 November 2010 (pukul 11.40)
-
Tekanan darah : 140/80 MmHg
- Nadi
-
Pernapasan
- Suhu badan : 36,6° C
: 24x/ menit
:100x/menit
30 November 2010 (pukul 12.25)
-
Tekanan darah : 130/80 MmHg
- Nadi
Pernapasan
- Suhu badan : 36,4° C
: 20x/ menit
:76x/menit
1 Desember 2010 (pukul 10.30)
-
Tekanan darah : 130/80 MmHg
- Nadi
-
Pernapasan
- Suhu badan : 36,4° C
: 20x/ menit
: 72x/menit
Tgl 2 Desember 2010 (pukul 18.30)
-
Tekanan darah : 130/70 MmHg
- Nadi
-
Pernapasan
- Suhu badan : 36,7° C
: 20x/ menit
: 68x/menit
2. Kepala dan leher
-
Bentuk
: Simetris, kepala maupun leher
-
Tyroid
: Tidak terdapat pembesaran KGB
-
Suara
: Klien mengeluarkan kata – kata dengan jelas
-
Denyut nadi karotis
: Teraba
-
Vena jugularis
: Teraba
-
Penyebaran rambut
: Merata, tampak banyak uban
-
Sakit kepala
: Jarang dirasakan (biasanya saat tekanan darah meningkat)
-
Pusing
: Tidak
3. Penglihatan
-
Bentuk mata
: Simetris terhadap wajah
-
Ketajaman
: Kurang baik sehingga membutuhkan alat bantu
penglihatan
-
Konjungtiva
: Tidak anemis
-
Pupil
: Isokor (kanan dan kiri)
-
Sklera
: Tidak ikterus, tampak adanya arteri
-
Pakai kaca mata
: Iya (Hipermetropi, menggunakan kacamata +2)
-
Penglihatan kabur
: Tidak
-
Diplopia
: Tidak
-
Nyeri
: Tidak
-
Peradangan
: Tidak
-
Pernah operasi
: Tidak
4. Pendengaran
-
Bentuk
: Simetris antara kanan dan kiri
-
Lubang telinga
: Terdapat serumen tetapi dalam batas normal
-
Gangguan pendengaran
: Tidak
-
Nyeri
: Tidak
-
Peradangan
: Tidak
-
Tinnitus
: Tidak
5. Tenggorokan dan mulut
-
Keadaan gigi
: Terdapat 1 tambalan gigi, tidak ada pendarahan
digusi, gigi terlihat bersih dan jumlah gigi
lengkap (32 buah)
-
Keadaan lidah
: Tidak tampak adanya pendarahan
-
Caries
: Tidak
-
Memakai gigi palsu
: Tidak
-
Bentuk bibir
: Simetris
-
Keadaan bibir
: Agak kering
-
Gangguan bicara
: Tidak
-
Gangguan menelan
: Tidak
-
Pembesaran kelenjar leher
: Tidak
6. Pernapasan
Inspeksi
-
Bentuk thorax
: Simetris kanan dan kiri
-
Pernapasan
: Tampak teratur dan tidak kesulitan untuk bernapas
Perkusi
-
Cairan
: Tidak terdapat cairan berlebih dalam paru
-
Udara
: Bunyi paru terdengar timpani (normal)
-
Massa
: Tidak teraba adanya masa maupun benjolan
Auskultasi
-
Inspirasi
: Terdengar normal (suara napas bersih)
-
Ekspirasi
: Terdengar normal (suara napas bersih)
-
Ronchi
: Tidak terdengar bunyi ronchi
-
Wheezing
: Tidak terdengar bunyi wheezing
-
Krepitasi
: Tidak terdengar bunyi krepitasi
-
Clubbing Finger
: Tidak tampak adanya clubbing finger
7. Pencernaan
Inspeksi
-
Turgor kulit
-
Keadaan bibir
: Sudah keriput dan kekenyalan kurang (karena sudah tua)
Basah
: Ya
Pecah
: Terlihat agak kering
-
Keadaan rongga mulut
Warna Mukosa
: Merah muda
Luka/ perdarahan
: Tidak ada luka maupun pendarahan
Tanda-tanda radang
: Tidak tampak tanda – tanda radang
Keadaan gusi
: Baik, tidak tampak adanya pendarahan
-
Keadaan abdomen
Warna kulit
: Tidak pucat, penyebaran warna kulit merata
Luka
: Tidak ada luka maupun bekas luka
-
Peristaltik usus yang nampak
Pembuluh darah kapiler yang nampak : Tidak ada pembuluh kapiler yang nampak
Pembesaran : Tidak ada pembesaran hepar atau kelenjar, tidak terdapat benjolan
Keadaan rektal
Luka
: Tidak ada luka
Perdarahan
: Tidak tampak pendarahan
Hemmoroid
: Tidak
Lecet/ tumor/ bengkak : Tidak tampak adanya luka/tumor/bengkak
Auskultasi
-
Bising usus
: 12x/ menit (normal 5 - 30x/menit)
-
Bunyi vaskuler
: Tidak terdengar bunyi vaskuler (normal tidak terdengar)
-
Bunyi peristaltik
: Terdengar jelas menggunakan stetoskop (normal)
-
Bunyi jantung janin
: Tidak ada
Perkusi
-
Cairan
: Tidak terdengar adanya cairan berlebih diabdomen
-
Udara
: Bunyi terdengar timpani (normal)
-
Massa
: Tidak teraba adanya massa atau benjolan
-
Tonus otot
: Sedikit tahanan pada sepergerakan sendi (normal)
-
Nyeri
: Tidak terasa nyeri
-
Massa
: Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Palpasi
8. Cardiovaskuler
Inspeksi
-
Kesadaran
: Compos mentis
-
Bentuk dada : Simetris funnel chest (normal)
-
Bibir
:
pucat/ sianosis : Tidak pucat / sianosis, agak kering
-
Kuku
:
Biru/ pucat
: Kuku berwarna merah muda
Capillary Refill : < 3 detik (normal)
-
Tangan
:
edema/ tidak : Tidak edema
-
Kaki
:
edema/ tidak : Tidak edema
-
Sendi
:
edema/ tidak : Ada sedikit pembengkakan pada lutut kiri
Palpasi
-
Ictus cordis/Apical Pulse
: Teraba
-
Vena jugularis
: Teraba
Perkusi
-
pembesaran jantung
: Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi
-
BJ I
: Terdengar lebih kuat dari BJ II (normal)
-
BJ II
: Terdengar lebih lemah dari BJ I (normal)
-
Murmur
: Tidak terdengar adanya murmur
9. Persyarafan
-
Tingkat kesadaran
: Compos mentis GCS (E/M/V): E=4, M=6, V=5 (normal)
-
Kejang
: Tidak kejang
-
Jenis kelumpuhan
: Tidak lumpuh
-
Parasthesia
: Tidak parasthesia
-
Koordinasi gerak
: Baik, tidak ada kesulitan bergerak (normal)
Jenis : Tidak ada
10. Musculoskeletal
-
Nyeri otot
: Tidak ada
-
Refleksi sendi
: Agak kaku terutama bagian kaki kiri dan bahu
kanan
-
Kekuatan otot
: 4 (dari rentang 1 - 5)
-
Atropi / hyperthropi
: Tidak ada
-
Range of Motion (ROM)
: Bebas
11. Kulit/ Integumen
-
Rash
: Tidak ada ruam
-
Lesi
: Tidak ada lesi
-
Turgor
: Menurun kekenyalannya karena faktor usia lanjut
-
Warna
: Tidak pucat, kemerahan (hitam)
-
Kelembaban
: Tampak agak kering
-
Petechie
: Tidak tampak adanya petechie
12. Reproduksi
Pria
-
Pembesaran prostat : Tidak ada pembesaran prostat
-
Lain-lain
: Tidak ada riwayat penyakit tertentu berkaitan dengan
reproduksi
V. Pola kegiatan Sehari-hari (ADL)
1. Nutrisi
-
Kebiasaan
:
Pola makan
: Teratur namun jarang sekali makan daging selama 20
tahun, hampir selalu mengkonsumsi protein nabati,
sayuran, serta banyak minum air putih.
Frekuensi makan
: Tiga kali sehari
Nafsu makan
: Baik
Makanan pantangan : Tidak
Makanan yang disukai : Tidak ada yang spesifik (semua makanan suka)
Banyaknya minuman dalam sehari : 10 gelas / hari
Jenis minuman dan makanan yang tidak disukai : Tidak ada yang spesifik (Sejauh
ini bisa makan semua jenis makanan)
-
BB : 53 kg
TB : 153 cm
-
Perubahan selama sakit : Melakukan aktifitas terbatas karena sering sakit pada
sendi lutut dan bahu kiri, juga sering sakit kepala dan
punggung.
2. Eliminasi
-
Buang air kecil (BAK)
a. Kebiasaan
Frekuensi dalam sehari
: 8 – 10 kali
Warna
: Kuning jernih
Bau
: Menyengat (normal) Jumlah/ hari :
b. Perubahan selama sakit
-
: Tidak ada yang spesifik (normal)
Buang air besar (BAB)
a. Kebiasaan
: Teratur
Frekuensi dalam sehari
: 2-3 kali sehari
Warna
: Coklat (normal)
Bau
: Khas (normal)
Konsistensi
: Padat (normal)
b. Perubahan selama sakit
: Tidak ada yang spesifik (normal)
3. Olah raga dan Aktivitas
-
Kegiatan olah raga yang disukai
: Jalan kaki atau jogging
-
Apakah olah raga dilaksanakan secara teratur
: Tidak
4. Istirahat dan tidur
-
Tidur malam
: 21.00
-
Bangun
: 04.30
-
Tidur siang
: Tidak atau jarang tidur siang
-
Apakah mudah terbangun
: Tidak
-
Apa yang dapat menolong untuk tidur nyaman: Tidak ada yang spesifik (langsung
tidur)
VI.
Pola Interaksi Sosial
-
Siapa orang yang penting/ terdekat
: Keluarga (istri)
-
Organisasi sosial yang diikuti
: KKSS (Kelompok Keluarga Sulawesi
Selatan)
-
Jika mempunyai masalah apakah dibicarakan dengan orang lain yang dipercayai/
Terdekat
-
: Iya, dengan keluarga
Bagaimana klien mengatasi suatu masalah dalam keluarga : Saling mengerti dan
berdiskusi atau bermusyawarah
VII.
Bagaimana interaksi dalam keluarga : Baik
Kegiatan Sosial
-
Keadaan rumah dan lingkungan
:
Bersih
dan
nyaman
(dekat
dengan
pegunungan)
-
Status rumah
: Milik sendiri
-
Cukup / tidak
: Cukup
-
Bising / tidak
: Tidak (tenang)
-
Banjir / tidak
: Tidak
VIII. Kegiatan Keagamaan
IX.
-
Ketaatan menjalankan ibadah
: Iya (shalat 5 waktu)
-
Keterlibatan dalam organisasi keagamaan
: Tidak
Keadaan Psikologis Selama Sakit
-
Persepsi klien terhadap penyakit yang diderita: Klien bisa menerima keadaan
dengan baik, menjalaninya dengan tidak banyak mengeluh
-
Persepsi klien terhadap keadaan kesehatannya: Menurut klien kesehatan itu
penting dan harus selalu dijaga
-
Pola interaksi dengan tenaga kesehatan dan lingkungannya: Baik, terlihat terbuka
dan ramah dengan tenaga kesehatan lainnya
a. Pemeriksaan Darah
Jika ada dilampirkan
b. Pemeriksaan faeces
Jika ada dilampirkan
c. Pemeriksaan urine
Jika ada dilampirkan
Diagnostik Test
-
Pada pemeriksaan arthroskopi tampak fibrilasi pada kartilago
-
Gambaran radiologi foto X-Ray konvensional lutut tampak osteofit pada pinggir sendi
(osteoarthritis)
X. Penatalaksanaan/pengobatan
-
klien mendapatkan resep obat dari dokter antara lain:
1.
Pariet (PO) 20 mg 1x1
2.
Artrodar (PO) 50 mg 2x1
3.
OA Forte (PO) 500 mg 2x1
4.
Ex Forge (PO) 80 mg/5ml 1x1
5.
Cereblex (PO) 100 mg 2x1
6.
Methycobal (PO) 500 mg 2x1
7.
Voltaren Gel (Tropikal) 50 gr
-
Klien melakukan fisioterapi dengan fisioterapist 2x sehari tiap pagi dan sore
-
Klien tidak mempunyai riwayat sakit berat tertentu disamping penyakitnya
(osteoarthritis) saat ini
ANALISA DATA
Nama Klien/Umur
: Tn. Rm (55 tahun)
Ruang/No Kamar/Bed
: SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
Nomor MR
: 10198536
Tgl
29/11/10
-
Data Subjektif (DS)
Data Objektif (DO)
(Keluhan Pasien + laporan
(hasil observasi, pemeriksaan
keluarga)
fisik, laboratorium, diagnostik)
Klien mengatakan nyeri
dibagian lutut kiri dan bahu
kanannya
- Wajah klien tampak
menahan nyeri
P= nyeri bertambah saat
beraktifitas seperti
jongkok
Q= nyeri tajam seperti
tertusuk – tusuk pisau
R= nyeri dirasakan pada
lutut kiri dan bahu kanan
S= skala nyeri 4 dari 1-10
T= nyeri dirasakan kontinu
Masalah
Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
(Kesimpulan DS dan
(PES)
DO)
Nyeri kronis
Nyeri kronis berhubungan
dengan kerusakan tulang
rawan sendi (terjadinya
osteofit dan fibrilasi pada
karligo) ditandai dengan
klien mengatakan nyeri
dibagian lutut kiri dan bahu
kanannya, wajah klien
tampak menahan nyeri,
dengan: P = nyeri
bertambah saat beraktifitas
sejak 1 tahun lalu
seperti jongkok, Q= nyeri
sebelum masuk RS
tajam seperti tertusuk –
- Vital Sign:
tusuk pisau, R= nyeri
BP
: 140/90 MmHg
dirasakan pada lutut kiri
P
: 100x/menit
dan bahu kanan, S= skala
RR
: 24x/menit
nyeri 4 dari 1-10, T= nyeri
T
: 36,6 °C
dirasakan kontinu sejak 1
- Klien mengalami
tahun lalu sebelum masuk
diaphoresis
RS, vital Sign: BP : 140/90
- Klien tampak memijat –
MmHg, P: 100x/menit, RR:
mijat lutut kiri dan bahu
24x/menit, T: 36,6 °C, klien
kanannya saat dilakukan
mengalami diaphoresis dan
pengkajian
tampak memijat – mijat
Gambaran radiologi foto X-
lutut kiri dan bahu kanannya
Ray konvensional lutut
saat dilakukan pengkajian
-
tampak osteofit pada pinggir
sendi (osteoarthritis)
-
Pada pemeriksaan
arthroskopi tampak fibrilasi
pada kartilago
30/11/10
-
Pasien berulang kali
menanyakan ”Apa jenis
- Klien tampak kebingungan
ketika ditanya mengenai
Ketidakefektifan
Ketidakefektifan
manajemen regimen
manajemen regimen
penyakit saya, sus ?”, apa
penyebabnya?” selama
pengkajian dilakukan
penyakitnya
terapeutik
- Klien tidak dapat menjawab
terapeutik berhubungan
dengan kurangnya
pertanyaan mengenai
pengetahuan klien mengenai
penyebab dan terapi penyakit
proses penyakit serta terapi
yang yang dijalaninya
yang dijalaninya.ditandai
dengan Pasien berulang kali
menanyakan ”Apa jenis
penyakit saya, sus ?”, apa
penyebabnya?” selama
pengkajian dilakukan, klien
tampak kebingungan ketika
ditanya mengenai
penyakitnya, klien tidak
dapat menjawab pertanyaan
mengenai penyebab dan
terapi penyakit yang yang
dijalaninya
1/12/10
-
Klien mengeluh persendian
Intoleran aktifitas
bahu kanan terasa kaku
bahunya ketika baru bangun
berhubungan dengan
dan sulit digerakkan
tidur
faktor usia yang sudah
setelah bangun tidur
-
- Klien terlihat memijat - mijat Intoleran aktifitas
Klien mengatakan sulit
- Klien berusaha melakukan
teknik relaksasi dengan cara
lansia yang mengakibatkan
penurunan fungsi tulang dan
mengambil benda – benda
berat disekelilingnya
meregangkan bahunya
sendi serta melemahnya
- Klien memberi minyak urut
kekuatan otot ditandai
ke bahunya
dengan Klien mengeluh
persendian bahu kanan
terasa kaku dan sulit
digerakkan setelah bangun
tidur, klien mengatakan sulit
mengambil benda – benda
berat disekelilingnya, klien
terlihat memijat - mijat
bahunya ketika baru bangun
tidur, klien berusaha
melakukan teknik relaksasi
dengan cara meregangkan
bahunya, klien memberi
minyak urut ke bahunya
2/12/10
- Klien mengatakan takut jatuh
- Klien terlihat berhati – hati
kalau berjalan jauh sehingga
malas keluar rumah sakit
-
-
Resiko tinggi cedera
Resiko tinggi cidera
ketika berjalan
berhubungan dengan
Klien selalu berada di
faktor usia yang sudah
Rumah Sakit dan jarang
lansia yang mengakibatkan
keluar
penurunan fungsi tulang dan
Klien lebih suka tidur di
sendi ditandai dengan
banding berjalan
- Klien terlihat kesulitan
klien mengatakan takut
jatuh kalau berjalan jauh
ketika berjalan dengan cara
sehingga malas keluar
menyeret – nyeret kakinya
rumah sakit, Klien terlihat
- Klien memegang tembok
berhati – hati ketika
atau benda – benda
berjalan, selalu berada di
disekitarnya ketika berjalan
rumah sakit dan jarang
keluar, lebih suka tidur di
banding berjalan, terlihat
kesulitan ketika berjalan
dengan cara menyeret –
nyeret kakinya, memegang
tembok atau benda – benda
disekitarnya ketika berjalan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien/Umur
: Tn. Rm (55 tahun)
Ruang/No Kamar/Bed
: SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
Nomor MR
: 10198536
No Tanggal
1
29/11/10
Dx. Keperawatan
Tujuan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Evaluasi
Nyeri kronis
Nyeri
- Skala nyeri
berhubungan dengan
berkurang
berkurang
kerusakan tulang rawan
sampai
dari skala 4
sendi (terjadinya
dengan
menjadi 2
osteofit dan fibrilasi
hilang
(dari
pada karligo) ditandai
rentang 1-
dengan klien
10) dalam 1
mengatakan nyeri
hari.
dibagian lutut kiri dan
- Wajah
bahu kanannya, wajah
pasien
klien tampak menahan
menunjukka
nyeri, dengan: P = nyeri
n ekspresi
bertambah saat
rileks.
beraktifitas seperti
- Pasien tidak
jongkok, Q= nyeri
mengeluh
tajam seperti tertusuk –
nyeri.
tusuk pisau, R= nyeri
- TTV dalam
Rasional
Mandiri :
-
Kaji intensitas, lokasi,
-
radiasi, durasi dan
Untuk keefektifan dalam
penanganan nyeri pasien
faktor penyebab nyeri
muncul dan hilang
-
Ajarkan teknik
-
relaksasi dan distraksi
Mengalihkan perhatian
pasien dari rasa nyeri
seperti deep
-
breathing exercise
-
Berikan posisi yang
-
nyaman kepada pasien
Untuk memberikan rasa
nyaman pada pasien
seperti posisi supine,
semi fowler pada klien
-
-
Monitor TTV
Kolaborasi :
Untuk memantau adanya
perubahan TTV
-
Untuk meredakan rasa
No Tanggal
dirasakan pada lutut
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Rasional
Evaluasi
rentang
- Berikan obat pereda
nyeri.
kiri dan bahu kanan,
normal
Dx. Keperawatan
Tujuan
nyeri
S= skala nyeri 4 dari 110, T= nyeri dirasakan
kontinu sejak 1 tahun
lalu sebelum masuk RS,
vital Sign: BP : 140/80
MmHg, P: 100x/menit,
RR: 24x/menit, T: 36,6
°C, klien mengalami
diaphoresis dan tampak
memijat – mijat lutut
kiri dan bahu kanannya
saat dilakukan
pengkajian
2
30/11/12
Resiko tinggi cidera
Klien
- Klien bebas
berhubungan dengan
dapat
dari cedera
faktor usia yang sudah
mem-
jaringan
lanjut yang
pertahank
lunak atau
Mandiri
-
Pasang bedrail pada
tempat tidur klien
-
Kendalikan
- Menjaga keselamatan fisik
klien
-
Lingkungan yang bebas
No Tanggal
Dx. Keperawatan
Tujuan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Rasional
Evaluasi
Fraktur
lingkungan
bahaya akan mengurangi
mengakibatkan
an
penurunan
keselamat
fungsi tulang dan sendi
an
ya resiko
bahaya yang ada,
ditandai dengan klien
fisik.
cedera
seperti menghindari
- Berkurangn
dengan menyingkirkan
mengatakan takut jatuh
lantai licin, jangan
kalau berjalan jauh
menaruh keset kaki
sehingga malas keluar
licin sembarangan
rumah sakit, Klien
- Berdiri maupun berjalan
Anjurkan pasien untuk
perlahan akan
terlihat berhati – hati
bangkit berdiri dari
Menurunkan resiko cedera
ketika berjalan, selalu
tempat duduk atau
berada di rumah sakit
tempat tidur dengan
dan jarang keluar, lebih
perlahan
suka tidur di banding
-
resiko cedera.
-
- Penggunaan alat bantu
Anjurkan klien
seperti tongkat akan
berjalan, terlihat
menggunakan alat
mengurangi resiko cedera
kesulitan ketika
bantu yang dibutuhkan
pada klien
berjalan dengan cara
seperti tongkat
menyeret – nyeret
(apabila dibutuhkan)
kakinya, memegang
tembok atau benda –
Kolaborasi
benda disekitarnya
- Anjurkan teman atau
- Keberadaan orang lain
akan meningkatkan
No Tanggal
Dx. Keperawatan
Tujuan
ketika berjalan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Rasional
Evaluasi
keluarga klien untuk
keamanan pasien ketika
menemani klien disaat
beraktifitas
–
saat tertentu (misal saat
pergi jalan - jalan)
3
1/12/10
Intoleran aktivitas
berhubungan dengan
faktor usia yang sudah
lansia yang
mengakibatkan
penurunan
fungsi tulang dan sendi
serta
melemahnya kekuatan
otot ditandai dengan
Klien mengeluh
persendian bahu kanan
terasa kaku dan sulit
digerakkan setelah
bangun tidur, klien
Klien
- Klien
mampu
mampu
berpartisip
meng-
asi pada
identifikasi
aktivitas
faktor-faktor
yang
diinginkan
- yang
Mandiri
-
mengenai faktor –
faktor penyebab
-
toleransi
aktifitas
-
Anjurkan klien untuk
intoleransi aktifitas
- Untuk mencegah kelelahan
istirahat tirah baring
dan mempertahankan
atau duduk bila
kekuatan
Bantu klien bergerak
mandiri dengan
kamajuan
bantuan seminimal
ketingkat
tinggi dari
– faktor penyebab
diperlukan
perlihatkan
yang lebih
- Klien tahu mengenai faktor
intoleransi aktivitas
menurunkan
- Klien mem-
Edukasi kepada klien
mungkin
-
Dorong klien
mempertahankan
- Menaikan fungsi sendi,
kekuatan otot, dan stamina
umum
- Memaksimalkan fungsi
sendi dan mempertahankan
mobilitas
No Tanggal
mengatakan sulit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Evaluasi
mobilitas
posisi tegak, duduk
mengambil benda –
yang
benda berat
mungkin
disekelilingnya, klien
(pergerakan
yang aman dan
terlihat memijat - mijat
tidak sendi
menganjurkan untuk
Dx. Keperawatan
Tujuan
tinggi, dan berjalan
-
Berikan lingkungan
bahunya ketika baru
menggunakan alat
bangun tidur, klien
bantu seperti tongkat
berusaha melakukan
Rasional
- Menghindari cedera akibat
kecelakaan
kaku)
teknik relaksasi
Kolaborasi
-
Berikan obat – obatan
sesuai dengan indikasi
dengan cara
-
Melakukan fisioterapi
meregangkan bahunya,
yang diperlukan sesuai
klien memberi minyak
dengan indikasi
- Untuk menekan inflamasi
sistemik
- Untuk melatih sistem otot
urut ke bahunya
4
2/12/10
Ketidakefektifan
manajemen regimen
terapeutik
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
Manajeme
n regimen
terapeutik
efektif
- Pasien dapat
Mandiri :
memahami
proses
- Berikan pendidikan
-
Meningkatkan
penyakit dan
kesehatan berkaitan
pengetahuan pasien
pengobatann
dengan penyakit yang
tentang penyakitnya.
No Tanggal
Dx. Keperawatan
klien mengenai proses
penyakit serta terapi
Tujuan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria
Intervensi
Evaluasi
ya
diderita pasien.
- berpartisipas - Berikan pendidikan
Rasional
- Memotivasi pasien untuk
yang
i dalam
kesehatan kepada pasien
mempunyai pola hidup
dijalaninya.ditandai
program
mengenai pola hidup
sehat
dengan Pasien
pengobatan
yang sehat dan
berulang kali
kaitannya dengan
menanyakan ”Apa jenis
penyakit.
penyakit saya, sus ?”,
- Diskusi dengan pasien
apa penyebabnya?”
dan keluarga pasien
selama pengkajian
tentang terapi yang
dilakukan, klien tampak
dijalaninya
kebingungan ketika
ditanya mengenai
penyakitnya, klien tidak
dapat menjawab
pertanyaan mengenai
penyebab dan terapi
penyakit yang yang
dijalaninya
- Klien mengetahui terapi
yang dijalaninya
CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN
Nama Klien/Umur
: Tn. Rm (55 tahun)
Ruang/No Kamar/Bed
: SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
Nomor MR
: 10198536
No
1
Tanggal
29/11/10
Dx. Keperawatan
Nyeri kronis berhubungan dengan
kerusakan tulang rawan sendi
(terjadinya osteofit dan fibrilasi pada
CATATAN PERKEMBANGAN
S: Klien mengatakan nyeri dibagian lutut kiri dan
bahu kanannya
O: Wajah klien tampak menahan nyeri
karligo) ditandai dengan klien
P = nyeri bertambah saat beraktifitas seperti jongkok
mengatakan nyeri dibagian lutut kiri
Q= nyeri tajam seperti tertusuk – tusuk pisau
dan bahu kanannya, wajah klien
R= nyeri dirasakan pada lutut kiri dan bahu kanan
tampak menahan nyeri, dengan: P =
S = skala nyeri 4 dari rentang 1-10
nyeri bertambah saat beraktifitas seperti
T = nyeri dirasakan kontinu sejak 1 tahun lalu
jongkok, Q= nyeri tajam seperti
Sebelum masuk RS
Nama &
Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
tertusuk – tusuk pisau, R= nyeri
CATATAN PERKEMBANGAN
- Vital Sign:
dirasakan pada lutut kiri dan bahu
BP
: 140/90 MmHg
kanan, S= skala nyeri 4 dari 1-10, T=
P
: 100x/menit
nyeri dirasakan kontinu sejak 1 tahun
RR
: 24x/menit
lalu sebelum masuk RS, vital Sign:
T
: 36,6 °C
BP : 140/80 MmHg, P: 100x/menit,
- Klien mengalami diaphoresis
RR: 24x/menit, T: 36,6 °C, klien
- Klien tampak memijat – mijat lutut kiri dan bahu
mengalami diaphoresis dan tampak
memijat – mijat lutut kiri dan bahu
kanannya saat dilakukan pengkajian
-
kanannya saat dilakukan pengkajian
Gambaran radiologi foto X-Ray konvensional lutut
tampak osteofit pada pinggir sendi (osteoarthritis)
-
Pada pemeriksaan arthroskopi tampak fibrilasi
pada kartilago
A: Masalah belum teratasi
P:
Mandiri :
-
Kaji intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan faktor
penyebab nyeri muncul dan hilang
-
Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi seperti deep
Nama &
Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
breathing exercise
-
Berikan posisi yang nyaman kepada pasien seperti
posisi supine, fowler pada klien
-
Monitor TTV
Kolaborasi :
-
Berikan obat pereda nyeri
I:
08.20 : Memberikan obat untuk sendi Artrodar
(50 Mg 2x1)
09.40 : Mengkaji intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan
faktor penyebab nyeri muncul dan hilang pada
lutut kiri dan bahu kanan klien
10.00: Memberikan posisi nyaman kepada klien
(posisi supine)
11.00: Memonitor TTV (tekanan darah, pulse,
respirasi,
dan suhu)
11.45: Memberikan obat untuk nyeri sendi kepada
klien
Nama &
Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
seperti OA Forte per oral (500 Mg 3x1),
Artrodar
per oral (50 Mg 2 x 1)
13.30: Memberikan posisi duduk nyaman kepada klien
(posisi fowler 90°)
13.45: Mengajarkan teknik relaksasi deep breathing
exercise pada klien
Evaluasi
S: Klien mengatakan nyeri berkurang dari skala 4
menjadi 2 (dari rentang 1- 10),
O: TTV dalam rentang normal, BP: 125/80 MmHg,
P=84x/ menit,RR=20x/menit, T: 36,6° C, wajah klien
menunjukkan ekspresilebih rileks
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Nama &
Td.
Tangan
No
Tanggal
2
1/12/10
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
Resiko tinggi cidera
berhubungan dengan
faktor usia yang sudah
lanjut yang mengakibatkan
penurunan fungsi tulang
S: Klien mengatakan takut jatuh kalau berjalan jauh
sehingga
malas keluar rumah sakit
O:
dan sendi ditandai dengan
- Klien terlihat berhati – hati ketika berjalan
klien mengatakan takut
- Klien selalu berada di Rumah Sakit dan jarang
jatuh kalau berjalan jauh
keluar
sehingga malas keluar
- Klien lebih suka tidur di banding berjalan
rumah sakit, Klien terlihat
- Klien terlihat kesulitan ketika berjalan dengan
berhati – hati ketika
berjalan, selalu berada di
rumah sakit dan jarang
keluar, lebih suka tidur di
cara menyeret – nyeret kakinya
- Klien memegang tembok atau benda – benda
disekitarnya ketika berjalan
A: Masalah belum teratasi
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
P:
Mandiri
-
Pasang bedrail pada tempat tidur klien
-
Kendalikan lingkungan
dengan menyingkirkan
bahaya yang ada, seperti menghindari lantai licin,
jangan menaruh keset kaki licin sembarangan
banding berjalan, terlihat
kesulitan ketika berjalan
dengan cara menyeret –
nyeret kakinya, memegang
tembok atau benda – benda
disekitarnya ketika berjalan
-
Anjurkan pasien untuk bangkit berdiri dari tempat
duduk atau tempat tidur dengan perlahan
-
Anjurkan klien menggunakan alat bantu yang
dibutuhkan seperti tongkat (apabila dibutuhkan)
Kolaborasi
- Anjurkan teman atau keluarga klien untuk
menemani klien disaat – saat tertentu (misal saat
pergi jalan - jalan)
I:
07.40: Memasang bedrail pada tempat tidur klien
07.45: Menyingkirkan benda – benda yang memicu
resiko Cedera seperti sandal, keset kaki, serta
mendekatkan bel ke tempat tidur klien
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
09.40: Edukasi kepada klien mengenai faktor – faktor
penyebab intoleransi aktivitas
10.20: Menganjurkan klien untuk bangun dari tempat
tidur dan berjalan perlahan ketika hendak ke
kamar mandi
10.25: Menganjurkan klien untuk menggunakan alat
bantu berjalan apabila diperlukan seperti
tongkat
untuk berjalan
11.30: Memonitor TTV (tekanan darah, pulse,
respirasi,
dan suhu)
12.50: Menemani klien berjalan – jalan kelorong
bangsal
13.15: Menganjurkan teman klien untuk lebih sering
menemani klien apabila hendak berjalan jauh
Evaluasi
S= Klien mengatakan sudah mengetahui faktor –
faktor
penyebab intoleran aktifitas
O= - Klien mampu menjelaskan faktor – faktor
penyebab intoleran aktifitas
-Klien mampu makan sendiri tanpa adanya
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama & Td.
Tangan
bantuan
A= Masalah teratasi sebagian
P= Intervensi dilanjutkan
No
Tanggal
3
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
1/12/10
Intoleran aktivitas
S:
berhubungan dengan
- Klien mengeluh persendian bahu kanan terasa
faktor usia yang sudah
kaku dan sulit digerakkan setelah bangun tidur
lansia yang mengakibatkan
- Klien mengatakan sulit mengambil benda – benda
berat disekelilingnya
penurunan fungsi tulang
dan sendi serta
melemahnya kekuatan otot
ditandai dengan Klien
mengeluh persendian bahu
O:
- Klien terlihat memijat - mijat bahunya ketika baru
bangun tidur
- Klien berusaha melakukan teknik relaksasi dengan
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
cara meregangkan bahunya
- Klien memberi minyak urut ke bahunya
A: Masalah belum teratasi
P:
Mandiri
- Edukasi pasien mengenai faktor penyebab
intoleran aktifitas
- Anjurkan klien untuk istirahat tirah baring atau
duduk bila diperlukan
- Bantu klien bergerak mandiri dengan bantuan
kanan terasa kaku dan sulit
digerakkan setelah bangun
seminimal mungkin
- Dorong klien mempertahankan posisi tegak, duduk
tidur, klien mengatakan
sulit mengambil benda –
tinggi, dan berjalan
- Berikan lingkungan yang aman dan menganjurkan
benda berat
untuk menggunakan alat bantu seperti tongkat
disekelilingnya, klien
terlihat memijat - mijat
bahunya ketika baru
Kolaborasi
- Berikan obat – obatan sesuai dengan indikasi
bangun tidur, klien
Melakukan fisioterapi yang diperlukan sesuai
berusaha melakukan teknik
relaksasi dengan cara
dengan Indikasi
I:
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
08.45: Menganjurkan klien untuk tidak melakukan
aktifitas berat dan banyak duduk atau istirahat
11.00: Mengobservasi tanda – tanda vital (tekanan
darah, pulse, respirasi, dan suhu)
12.20: Menganjurkan klien untuk makan mandiri
dengan bantuan seminimal mungkin
12.30: Mendekatkan benda – benda penting seperti
bel
pasien, air minum, dan tissue
12.40: Memberikan edukasi kepada pasien mengenai
fakto – faktor penyebab intoleran aktifitas
seperti proses pengapuran tulang, faktor usia,
dll
13.05: Mengkolaborasikan dengan fisioterapist
dengan
memberikan fisioterapi kepada klien
Evaluasi
S: Klien mengatakan lebih berani untuk berjalan
keluar
kamar rumah sakit
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama & Td.
Tangan
O : - Klien lebih berani turun dari tempat tidur
- Klien mau diajak keluar kamar
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
No
Tanggal
4
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
2/12/10
Ketidakefektifan
manajemen regimen
S:
- Pasien berulang kali menanyakan ”Apa jenis
terapeutik berhubungan
penyakit saya, sus ?”, apa penyebabnya?” selama
dengan kurangnya
pengkajian dilakukan
pengetahuan klien
O:
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
- Klien tampak kebingungan ketika ditanya
mengenai penyakitnya
- Klien tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai
penyebab dan terapi penyakit yang yang
dijalaninya
A: Masalah belum teratasi
P:
Mandiri :
mengenai proses penyakit
serta terapi yang
dijalaninya. ditandai
dengan Pasien berulang
kali menanyakan ”Apa
- Berikan pendidikan kesehatan berkaitan dengan
penyakit yang diderita pasien.
- Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien
mengenai pola hidup yang sehat dan kaitannya
dengan penyakit.
jenis penyakit saya, sus ?”,
apa penyebabnya?” selama
pengkajian dilakukan, klien
tampak kebingungan ketika
- Diskusi dengan pasien dan keluarga pasien tentang
terapi yang dijalaninya
I:
16.00: Menganjurkan klien untuk tidak melakukan
aktifitas berat seperti mengangkat – angkat
benda berat
Nama & Td.
Tangan
No
Tanggal
Dx. Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
16.10: Mengedukasi klien mengenai proses
penyakitnya, manifestasi, etiologi dan terapi
yang dijalaninya
16.30: Mengobservasi tanda – tanda vital (tekanan
darah, pulse, respirasi, dan suhu)
17.55: Memberikan obat kepada klien seperti OA
Forte
per oraldengan dosis 500 Mg 3x1, Artrodar per
oral 50 Mg 2x1, Pariet per oral 20 Mg 2x1,
skaligus menjelaskan indikasi pemberiannya
Evaluasi
S: Klien mengatakan lebih memahami proses
penyakit
serta terapi yang dijalaninya
O: - Klien bisa menjelaskan penyebab,manifestasi,
dari penyakitnya
- Klien dapat menjelaskan indikasi dari resep obat
yang diterimanya
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Nama & Td.
Tangan