LAPORAN Dan PRAKTIKUM Dan Zingiberidae.docx

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
LILIOPSIDA
(Subkelas Commelinidae Dan Subkelas Zingiberidae)

Disusun Oleh:
Nama

: Ayu Afridah

NIM

: 1413163055

Kelas

: Biologi C

Kelompok

:6


Semester

: IV

Asisten

: 1. Ali Nurdin
2. Nina Maulida

PUSAT LABORATORIUM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI
2015

LILIOPSIDA
(Subkelas Commelinidae Dan Subkelas Zingiberidae)
I. Tujuan
1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi
Magnoliophyta khususnya Subclassis Commelinidae dan Zingiberidae.
2. Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang

ada dalam Subclassis Commelinidae dan Zingiberidae.
II. Dasar Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat
perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai
perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi
jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat
reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu
daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin
hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida
(dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64
ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai
19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang daunnya
sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak bercabang-cabang,
tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua Liliopsida
merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar
50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis mempunyai
habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba semusim atau tahunan. Batangnya
bercabang sedikit atau tidak sama sekali. Daunnya memiliki pelepah pada

pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang daun yang sejajar atau
melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang tersebar dalam jaringan
empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga hanya terjadi pertumbuhan
oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai bagian bunga dengan jumlah
kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22).

Classis Liliopsida terdiri atas lima subclassis terpilih. Adapun yang dibahas
dalam praktikum ini hanya 2 dari kelima subclassis tersebut adalah sebagai berikut:
(Campbell, 2000: 176)
A.

Subclassis Commelinidae
Subkelas Commelinidae pada umumnya berupa herba, sagat jarang yang

berkayu, daun pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar, bunga dengan
bagian-bagian kelipatan tiga, tidak membentuk sphandiks, biasanya tanpa sphata yang
jelas, nectar, stomata, pembuluh, dan endosperm beragam, perianthum terdifferensiasi
menjadi sepal dan petal pada beberapa familia perhiasan bunga dapat dibedakan
antara kaliks dengan korolla akan tetapi pada beberapa familia perhiasan bunga sangat
tereduksi dan tidak kelipatan 3, stamen pada umumnya 3 atau 6 jarang 1, 2 atau

banyak, spesies yang perianthumnya tereduksi biasanya terjadi pada spesies yang
sudah beradaptasi dengan penyerbukan angin. Tumbuhan ini mempunyai ovarium
superior,

pembuluh

biasanya

terdapat

pada

organ

vegetatife. Subkelas

Commmelinidae terdiri atas 7 ordo, 16 familia dan kurang lebih 15.000 spesies.
Family dari subclassis Commelinidae yang akan kita bahas dalam kegiatan
praktikum ini adalah 3 Family (Campbell, 2000: 184) yaitu :
B.


Familia Commelinaceae
Familia Commeliniaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba

yang memanjat atau tegak, batang sering membengkak pada nodus, daun tunggal,
letak tersebar, mempunyai pelepah, urat daun sejajar, bunga umumnya dalam
perbungaan simosa, bunga biseksual, simetri daun actinomorf atau zygomorf, kaliks 3
sepal, umumnya sepal, korolla 3 petal lepas, kadang-kadang bertaji atau bersatu
dibawah, stamen 6, kadang-kadang ada yang tereduksi, menjadi staminodia, filamen
sering berambut, ovarium superum, 3 karpel, 2-3 ruang, 1-beberapa ovula tiap ruang
dan buah kapsula. Pada familia Commelinaceae diwakili oleh tanaman Rhoeo
discolor.
C.

Familia Cyperaceae
Familia Cyperaceae merupakan familia yang secara umum berupa terna

perenial yang menyukai habitat yang lembab, bahan-bahan seperti umbi dengan
geragi yang merupakan alat perkembangbiakan vegetatif, batang segitiga, tidak
berongga, dibawah rangkaian bunga biasanya tidak bercabang, daun bangun pita,

bertulang sejajar dengan upih yang tertutup, biasanya tersusun sebagai roset akar,

bunga kecil tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal dan berumah satu, jarang
berumah dua, tersusun dalam bulir-bulir dengan bunga yang terdapat dalam ketiak
suatu daun pelindung, hiasan bunga tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambutrambut jarang mempunyai mahkota bahkan tidak ada, benang sari 3 atau kurang dari 3
dan jarang lebih atau banyak, tangkai sari bebas, kepala sari beruang 2, membuka
dengan celah membujur, bakal buah menumpang, biji dengan lembaga yang kecil dan
endosperm bertepung yang banyak. Pada familia Cyperaceae diwakili oleh
tanaman Cyperus rotundus (Rumput Teki).
D.

Familia Poaceae
Familia Poaceae atau Gramineae merupakan familia yang berupa terna anual

atau perenial, kadang-kadang berupa herba atau pohon yang tinggi, batang dengan
posisi yang bermacam-macam. Daun umumnya terdiri atau helaian, upih, dan lidahlidah, jarang antara helaian dan upih terdapat tangkai, bunga umumnya banci, kadangkadang berkelamin tunggal, kecil dan tidak menarik, tiap bunga terdapat dalam ketiak
daun pelindung yang pada suku ini disebut “Palea inferior“ kelopak telah berubah
menjadi badan yang disebut “Palea superior“ terdiri atas 2 daun kelopak yang
berlekatan, berhadapan dengan palea inferior, mahkota terdiri atas 2 daun mahkota
( Jarang 3 ), yang telah berubah menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat

membengkak dan dinamakan “Iodicula“ benang sari 1-6 jarang lebih, biasanya 3,
tangkai sari halus, kepala sari beruang 2, biasanya membuka dengan celah membuju,
bunga demikian ini disebut bunga semu “Floret“ yang terpisah–pisah atau bersama
dengan floret lain, tersusun dalam 2 baris pada suatu tangkai, membentuk suatu bulir
kecil yang pada pangkalnya mempunyai 2 daun pelindung tanpa bunga dalam
ketiaknya disebut “Gluma“ satu floret atau lebih dengan gluma membentuk suatu
bulir kecil, buah biasanya seperti buah padi “Caryopsis“, yaitu buah dengan 1 biji
yang bijinya berlekatan dengan kulit buah, jarang berupa buah keras, biji dengan
endosperm. Untuk familia Poaceae ini diwakili oleh tanaman Oryza sativa (Padi).
E.

Subclassis Zingiberidae
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya

roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga
ada yang biseksual dan ada juga yang uniseksualm ada Hypogin tetapi sebagian besar
Epygin. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi seringkali hanya 5 atau 1
stamen saja yang fungsional sedangkan sisanya steril atau berubah menjadi

Stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau

kadang-kadang beruang. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia,dan
kurang lebih 3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales
dan ordo Zingiberales. Kedua ordo kurang lebh mempunyai jumlah spsies yang sama
akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo
Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae,
Lowiaceae,

Zingiberacea,

Costaceae,

Cannaceae,

dan

Marantaceae.

Famili

Streliziacecae, Marantaceae, Lowiaceae, dan Costaceae.

Family dari subclassis Zingiberidae yang akan kita bahas dalam kegiatan
praktikum ini adalah 5 Family (Campbell, 2000: 186) yaitu:
1.

Familia Bromeliaceae
Terna jarang mempunyai batang yang kokoh kuat, kadang-kadang mirip
rumput, bunga banci karena adanya reduks, kadang-kadang berkelamin tunggal,
aktinimorf atau zigomorf, berbilangan 3 jarang berbilangan 2, mempunyai 2 lingkaran
hiasan bunga yang sama, kadang-kadang hiasan bunga dapat dibedakan dalam
kelopak dan mahkota.Benang sari dalam 2 lingkaran, jumlahnya sering berkurang,
kadang-kadang hanya terdapat satu benang sari. Bakal buah dengan bakal biji yang
atrop atau anatrop, buah dengan biji yang mempunyai endosperm bertepung. Untuk
familia Bromeliaceae ini diwakili oleh tanaman Ananas sativus (Nanas).

2.

Familia Musaceae
Terna yang besar, sering dengan batang semu yang terdiri atas upih daun yang
balut membalut,dengan daun yang lebar,bangun jorong atau memanjang,ibu tulang
tebal,beralur di sisi atasnya,jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang

menyirip.Bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorft, tersususn dalam sinsiunus
yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik. Untuk
familia Musaceae ini diwakili oleh tanaman Musa paradisiaca (Pisang Ambon).

3.

Familia Heliconiaceae
Heliconiaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Merupakan
tumbuhan tahunan, batang semu, tingginya 1-2.5 m. daun tersusun dalam dau baris
pada sisi yang berlawanan. Bunga majemuk dalam satu sumbu dengan bunga yang
tersusun dalam dua baris pada sisi yang berlawanan (cincinni), sumbunya berwarna
kuning atau oranye. Tumbuhan ini biasanya digunkan untuk tanaman hias dan

daunnya untuk pembungkus. Untuk familia Heliconiaceae ini diwakili oleh
tanaman Heliconia metalica (Pisang Hias).

4.

Familia Zingiberaceae
Tanaman ini merupakan tanaman herba berbatang semu, berdaun lebar dengan

pelepah daun yang membungkus batang, namun beberapa spesies diantaranya ada
yang mencapai tinggi hingga 8 meter. Semua kelompok dari tanaman ini memiliki
batang yang berasal dari rizom yang tumbuh horisontal di bawah tanah yang memiliki
akar dan daun. dengan bunga yang beruma satu. Untuk familia Zingiberacea ini
diwakili oleh tanaman Zingiber officinale (Jahe).

5.

Familia Cannaceae
Terna besar-besar, perenial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal
seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan
ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih. Bunga banci,
zigomorf atau lebih sering asimetrik, besar dengan warna cerah dan menarik, tersusun
dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai. Hiasan bunga terdiri atas kelopak dan
mahkota, masing-masing berbilangan 3, daun-daun kelopak bebas tersusun seperti
genting, daun-daun mahkota berlekatan pada pangkalnya. Buah dengan kelopak yang
tidak gugur dibagian atasnya, berupa buah kendaga yang membuka dengan rusaknya
dinding yang kemudian menjadi kasap berbenjol-benjol. Biji banyak, bulat,
endosperm keras, dan lembaga kecil. Untuk familia Cannaceae ini diwakili oleh
tanaman Canna indica (Bunga Tasbih).

III. Alat
A.

dan Bahan

Alat

a. Lembar hasil pengamatan
b. Alat tulis
B. Bahan
1. Heliconia colinsiana (Pisang Hias)
2. Curcuma longa (Kunyit)
3. Musa paradisiaca (Pisang Ambon)
4. Canna indica (Bunga Tasbih)
5. Oryza sativa ( padi )

6. Ananas sativa ( nanas )

IV.

7.

Cyperus rotundus ( rumput teki )

8.

Rhoea discolor

Prosedur Kerja
a. Mengambil spesimen tumbuhan yang berasal dari salah satu familia, kemudian
mengamatinya karakteristik masing-masing tumbuhan.
b. Diperhatikan bagian batangnya, serta pola percabangan dari tumbuhan yang
dibawa.
c. Diperhatikan bagian daunnya, yang mencakup jenis daun, pertulangan daun,
dan duduk daun.
d. Diperhatikan bagian bunga dari masing-masing tumbuhan tersebut.
e. Digambar dan mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan
karakteristiknya, serta menyebutkan bagian-bagiannya.

V. Hasil pengamatan

VI. Pembahasan
Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu,
mencakup 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili, kelas Liliopsida
yang akan diamati dalam praktikum ini adalah dai Subkelas Commelinidae dan
Subkelas

Zingiberidae.

rotundus (Rumput

Yang

teki),Oryza

paradisiaca (Pisang

mana

diantanyra

sativa (Padi),

ambon), Helonica

terdapat

Ananas

spesies Cyperus

sativus (Nanas), Musa

metalica (Pisang

hias),

Rhoea

discolor (Adam hawa) Canna indica (Bunga Tasbih),dan Curcuma longa (Kunyit).
Pengamatan yang pertama yaitu pisang hias (Heliconia colinsiana).berikut
gambar dan klasifikasinya :
Klasifikasi
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Sub Kelas

: Zingiberidae

Ordo

: Zingiberales

Famili

: Heliconiaceae

Genus

: Heliconia

Spesies

: Heliconia colinsiana

Heliconia metalica (Pisang Hias) merupakan salah satu suku anggota tumbuhan
berbunga, tahunan, batang semu, tingginya 1-2.5 m. daun tersusun dalam dua baris
pada sisi yang berlawanan. Bunga majemuk dalam satu sumbu dengan bunga yang
tersusun dalam dua baris pada sisi yang berlawanan (cincinni), sumbunya berwarna
kuning atau oranye. Tumbuhan ini biasanya digunkan untuk tanaman hias dan
daunnya untuk pembungkus.
Heliconia colinsiana (Pisang hias) tanaman berhabitus herba, yaitu tumbuhan
dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan
berkayu .Dengan percabangan berupa monopodial karena kuncup terminal selalu
merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga
terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek,
perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau
rasemosa. Bentuk/ segi penampangnya bulat.

Memiliki daun tunggal, seperti pada Musa paradisiacal

(Pisang ambon),

dengan letak daunnya roset akar,bentuk daun pita lanset, pertulangan menyirip
(penninerve), tepi daun rata (integer), tepi daun meruncing (akuminatus) (Undang
Ahmad Dasuki. 1992), dan pangkal daun membulat (rotundatus).

Bunganya

majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan
bunga rasemosa , simetri bungannya zigomorf, yaitu hanya
bisa dibagi kedalam satu simetris (Undang Ahmad Dasuki.
1992. Hal: 49). Memiliki corolla 2 buah berwarna orange,
calix berwarna orange tua, dan stamen banyak berwarna
putih. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga
jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama
atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
Manfaat
Manfaat dari tanaman ini yaitu selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa
berguna untuk obat tradisional, dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat
mencret.
Pengamatan yang kedua yaitu padi atau Oryza sativa, yang memiliki
klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
Kingdm

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Subkelas

: Commelinidae

Ordo

: Poaceales

Famili

: Poaceae

Genus

: Oryza

Spesies

: Oryza sativa

Oryza sativa (Padi) adalah satu daripada tanaman bijirin dan merupakan
makanan ruji bagi ramai penduduk dunia termasuk diAsia, padi sawah atau padi
bendang adalah jenis padi yang paling banyak di tanam kerana dapat mengeluarkan
hasil yang tinggi. Padi sawah memerlukan penggunaan air dan baja yang banyak serta
perlu ditanam dengan cara yang teratur.

Oryza sativa (Padi) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis
Commelinidae family Poaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola
percabangan monopodial serta segi penampang batangnya pipih, batang tersusun
dalam rangkaian beruas-ruas (internodus), dan diantara ruas satu dengan lainnya
dipisahkan oleh buku (nodus), ruas batang didalamnya beronga rongga dan berbentuk
bulat (teres) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset akar (equitant), bentuk
daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel),
ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang
(obtuse), bagian tepi daun rata (entire), daun terdiri dari helaian daun (lamina) dan
pelepah daun (vagina) yang menyelubungi batang, pada berbatasan antara daun dan
pelepah daun terdapat lidah daun (ligula), didalam ketiak daun terdapat kuncup yang
tumbuh menjadi batang. Berakar Rhizome membentuk geragih (stolon), ujung stolon
menjadi rumpun baru. (Dasuki, 1992: 20)
Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga malai (panicula),
tiap panicula terdiri dari kumpulan bunga yang disebutspica, setiap spica terdiri dari
satu

atau

lebih

bunga

disebut flosculus,

melekatnya spicula disebut rachis, sumbu

dari

sumbu

utama

tempat

spicula disebut rachilla,

bunga bisexualis, flosculus mempunyai 2 sekat kelopak yang besar disebut lemmadan
ukuran yang lebih kecil disebut palea, dibawah lemma terdapat gluma I dan gluma
II, alat kelamin terdiri dari benang sari sebanyak 6 buah, tangkai sarinya pendek dan
tipis, putik mempunyai 2 buah tangkai dengan kepala putik yang berbentuk seperti
bulu, letak ovulum seperum dancarpellum 2 buah, distribusi seksnya monoceus,
termasuk kedalam buah cariopsis yang sehari hari disebut biji padi atau bulir, gabah
sebenarnya bukan biji melainkan buah padi. Dari semua bagian padi dapat
memberikan manfaat-manfaat yang berguna bagi kesehatan. (Tjitrosoepomo, 2009:
122).
Pengamatan yang ketiga yaitu rumput teki atau Cyperus rotundus, yang
memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Subkelas

: Commelinidae

Ordo

: Cyperales

Famili

: Cyperaceae

Genus

: Cyperus

Spesies

: Cyperus rotundus

Cyperus rotundus (Rumput Teki) merupakan Tanaman yang tumbuh liar di
tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari, seperti di tanah kosong,
tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan pertanian, dan tumbuh sebagai
gulma yang susah diberantas.
Cyperus rotundus (Rumput Teki) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Commelinidae family Cyperaceae. Spesies ini memiliki habitus herba
dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat. Berdaun
tunggal berpelepah dengan duduk daunnya roset akar (equitant), bentuk daunnya
lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya
meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse),
bagian tepi daun rata (entire), permukaan daun berjendul, Berakar Rhizome
membentuk geragih (stolon), ujung stolon menjadi rumpun baru. (Dasuki, 1992: 20)
Bunga majemuk dengan perbungaan simosa dan simetri zygomorf, susunan
bulir majemuk rata tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen, sepanjang atau lebih
panjang dari perbungaan, cabang pertama 3 - 9 terpencar, spikelet runcing, 10 - 40
bunga, eluna bulat telur, tumpul, kemerahan atau coklat gelap, susunan sirip, tepi
bening (Hialin), benang sari 1-3, kepala sari coklat muda, putik bakal buah dan
tangkai berlanjut, gundul, kepala sari 2-3, distribusi seksnya monoceus. Sifat kimiawi
dan efek farmakologis rumput teki adalah rasa pedas, sedikit pahit dan manis, dan
berkhasiat untuk mengobati gangguan saluran pencernaan (Tjitrosoepomo, 2009:
122).
Pengamatan yang keempat yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon).berikut
klasifikasi dan gambar:
Klasifikasi
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Sub Kelas

: Zingiberidae

Ordo

: Zingiberiales

Famili

: Musaceae

Genus

: Musa

Spesies

: Musa paradisiacal

Musa paradisiacal

(Pisang ambon) merupakan tumbuhan yang berabitus

herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali
mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan
percabangan monopodial, karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative
dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler
yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe
percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang
yaitu bulat (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan batang rimpang (rhizome),
merupakan batang batang asli yang berubah bentuk menjadi bentuk khas di bawah
tanah. Rimpang ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan yang berguna
untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies tumbuhan pada saat kondisi tidak
menguntungkan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16)
Memuliki daun yang tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa
adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan
adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal:
24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun
berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong
Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur
lonjong, pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu
burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral
pada berabagai ketinggian. Margo folii (tepi daun) integer atau rata, tidak dijumpai
sinus dan angulus. Ujung daun tumpul (obtuse/obtusus), yaitu tepi daun yang semula
masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga
terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900), dan pangkal daun membulat
(rotundatus).
Musa paradisiacal (Pisang ambon) memiliki bunga yang majemuk, yaitu
dalam rangkaian panjang dan terkumpul pada ujung-ujung batang, sering diliputi oleh
braktea, atau brakteola. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan
monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus
(menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah
(Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41).

Karangan

bunganya zigomorf, yaitu hanya dapar dibagi

oleh satu

bidang simetris. Dengan stamen (benang sari) sekitar 5-6 buah, dan petillumnya 1.
Bunga telanjang, dan memiliki buah yang berdaging, tidak membuka, dan tidak
berbiji. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga
betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak
(Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
Manfaat
Musa paradisiacal (Pisang ambon) mempunyai kandungan gizi sangat baik,
antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain.
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang
juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Buah pisang sebagai bahan pangan
merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium, serta diolah
menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak (di Amerika Latin). Selain
memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan
cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami
keletihan. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan
trandisional. Manfaat pisang ambon yang terkenal yaitu manfaat pada penyakit stroke,
anemia, gangguan pencernaan dan sebagainya.

(Anonim.http://id.wikipedia.org/

wiki/Pisang)
Pengamatan yang kelima yaitu Curcuma longa (Kunyit),berikut gambar dan
klasifikasinya :
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Sub Kelas

: Zingiberidae

Ordo

: Zingiberales

Famili

: Zingiberaceae

Genus

: Curcuma

Spesies

: Curcuma longa
Curcuma longa (Kunyit), termasuk kedalam famili Zingiberaceae, dan

ordonya Zengiberales. Famili Zingiberaceae merupakan tanaman terna parenial
dengan rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya
mengandung minyak menguap hingga berbau aromatic. Batang diatas tanah seringkali
hanya pendek dan mnedukung bunga-bunga saja.

Curcuma longa (Kunyit) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang
yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang
Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup
terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan,
bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang
pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau
rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Curcuma longa (Kunyit) memiliki daun yang tunggal, yaitu pada tangkai
daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja atau pada satu aksisnya (tangkai
daunya) hanya mendukung satu helaian daun. Kuncup pada umunya terletak diketiak
tangkai daun (Hartanto Nugroho: 2010). Filotaksisnya roset akar, sama seperti Musa
paradisiaca (Pisang Ambon) dan Heliconia colinsiana (Pisang Hias). Bentuk daun
bulat telur lonjong, pertulangan daun menyirip (Penninerve), tepi daun rata (Integer),
ujung daun meruncing (attenuate), dan pangkal daun membulat (rotandus), karena
ditinjau dari bentuk pangkal dauunya yang berupa pertemuan tepi daun terjadi pada
sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya, yang
dalam hal ini tampaknya seperti pangkal daun tertembus oleh batanganya (Gembong
Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 35).
Tumbuhan ini memiliki

buah, yang merupakan

modifikasi dari akar, dan distribusi seksnya berumah
satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina
terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki:
1992).
Manfaat
Pada bagian rimpang memiliki khasiat luar biasa dalam kesehatan seperti
untuk mengatasi gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak kerana
memar. Manfaat yang lain adalah untuk pemakaian luar, gunakan parutan rimpang
kunyit putih untuk mengurap bagian tubuh yang memar, terseliuh, dan bisul yang
sulit pecah. Bahkan pada, rimpang induk yang telah dikeringkan boleh digunakan
sebagai bedak .
Pengmatan yang keenam yaitu nanas atau Ananas sativus, yang memiliki
klasifikasi ilmiah sebagai berikut:

Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Subkelas

: Zingiberidae

Ordo

: Bromeliales

Famili

: Brpmeliaceae

Genus

: Ananas

Spesies

: Ananas sativus

Ananas sativus (Nanas) merupakan sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari
Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan
(Famili Bromeliaceae). Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan,
dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman
ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik.
Ananas sativus (Nanas) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis
Zingiberidae family Bromeliaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola
percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat, batang sebagai tempat
melekat akar, daun bunga, tunas dan buah, sehingga secara visual batang tersebut tidak
nampak karena disekelilingnya tertutup oleh daun, tangkai bunga atau buah merupakan
perpanjangan batang. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal dengan duduk
daunnya roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan
pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal
daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun bergerigi (serrate), daun
berkumpul dalam roset akar dan pada bagian pangkalnya melebar menjadi pelepah,
helaian daun bentuk pedang, tebal, liat, panjang, Akar nanas dapat dibedakan menjadi
akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran yang terbatas Akar-akar melekat
pada pangkal batang dan termasuk berakar serabut (monocotyledonae). (Dasuki, 1992:
20) Bunga majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan
bertangkai panjang. Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya.
Bunga

bersifat

hermaprodit

dan

berjumlah

antara

100-200,

masing-masing

berkedudukan di ketiak daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah
sekitar 5-10 kuntum. Buah nanas bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah
sejati (bekasnya terlihat dari setiap sisik pada kulit buahnya) yang dalam

perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol (spadix). Nanas dapat
dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generative, cara vegetatif digunakan adalah
tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek batang, cara generatif
dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan). Buah nanas
bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit sembelit, gangguan
saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang darah(Tjitrosoepomo. 2009: 122).
Pengamatan yang ketujuh yaitu adam hawa atau Rhoea discolor, yang memiliki
klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Subkelas

: Commelinidae

Ordo

: Commelinales

Famili

: Commelinaceae

Genus

: Rhoea

Spesies

: Rhoea discolor

Rhoea discolor memiliki beberapakarakteristik yang tidak banyak ditemukan
pada tanaman lain, seperti warna pada sisi adaksial dan sisi abaksial daun ( folium)-nya
yang berbeda warna, yakni berwarna hijau tua pada sisi adaksial daunnya dan berwarna
ungu pada sisi abaksial daunnya.
Rhoea discolor adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Commelinidae
family Commelinaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan
monopodial serta segi penampang batangnya bulat, batang sesungguhnya tidak langsung
nampak, yang terlihat dari kenampakan morfologi batangnya adalah bukan batang
sesungguhnya yang merupakan perlekatan helaian daun memeluk batang. Daunnya
majemuk, letak daun roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset (lanceolate),
ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya rompang, bagian tepi daun rata
(entire) dan memiliki pertulangan sejajar (parallel), jadi berdasarkan kelengkapan daun,
tanaman genjer ini termasuk pada daun tidak lengkap, karena hanya terdiri atas helaian
daun (lamina) saja, jenis daun yang juga ditemukan pada Rhoeo discolor adalah Hipsofil
(hypsophyllum) atau brachte yakni daun yang terletak pada dasar perbungaan dengan
ukuran dan bentuk yang berbeda dengan folium tanaman dan berwarna ungu muda.

Sistem perakaran adventif atau yang biasa dikenal dengan sistem akar serabut. (Dasuki,
1992: 20) Bunganya majemuk, dengan karangan bunganya pleochasial, dan simetri
bungaya aktinomorf, termasuk dalam bunga lengkap atau bunga sempurna (flos
completus), dimana bunga yang lengkap tersusun atas perianthium dan organ
generatif, perianthium tersusun atas Calyx berjumlah 3 helaian daun kelopak yang
berwarna putih dan sangat tipis berbentuk segitiga kecil dan Corolla berjumlah 3 helaian
daun mahkota yang berwarna putih dengan ukuran yang lebih besar dari pada ukuran
daun kelopak (Sepala) sedangkan organ generative tersusun tersusun atas Androecium
dan Gynaecium. Benang sari diplostemon dan putiknya sinkarp, distribusi seksnya
monoceus. Sifat kimiawi dan efek farmakologis tanaman ini adalah rasa manis, sejuk,
anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare dan
membersihkan darah. (Tjitrosoepomo, 2009: 122).
Pengamatan yang kedelapan yaitu Canna indica (Bunga Tasbih),berikut gambar
dan klasifikasinya:
Klasifikasi
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Sub Kelas

: Zingiberidae

Ordo

: Zingiberales

Famili

: Cannaceae

Genus

: Canna indica

Spesies

: Canna

Canna indica (Bunga Tasbih), termasuk dalam famili Cannaceae dan ordonya
Zingiberales. Famili Cannaceae termasuk tumbuhan herbal besar, perennial, dalam
tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi.
Canna indica (Bunga Tasbih) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang
yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang
Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup
terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan,
bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang
pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau
rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)

Daun Canna indica (Bunga Tasbih) bersifat tunggal, yaitu terdiri dari satu
helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya
persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah
Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang
amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat
dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk
daun bulat telur lonjong, dengan pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu
berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang
menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Bentuk
daun bulat telur, margo folii (tepi daun) integer atau rata, karena
tidak dijumpai sinus dan angulus. Pertulangan

menyirip

(penninerve), tulang cabang tersusun seperti sirip pada ikan
(Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16). Ujung daun meruncing
(akuminatus), dan pangkal dauunya berpelapa atau membulat (rotundus). Tumbuhan
ini memilik bunga besar yang bersifat banci, dengan simetri zigomorf, berwarna
cerah, hiasan bunga terdiri dari Corolla, dan Calix. Benang sari sekitar 1-5 buah, bakal
buah tenggelam, beruang 3, tiap ruang berisi banyak biji yang tersusun dalm 2 baris,
dan tangkai daunnya tebal.
Manfaat
Canna indica (Bunga tasbih) pada umumnya dipakai bunga, akar dan rimpangnya
untuk dijadikan ramuan obat. Dan berkhasiat untuk menurunkan hipertensi, serta
menurunkan panas. Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengatasi
keputihan, sakit kuning, batuk darah, radang kulit bernanah, dan lain sebagainya.
VII.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Commelinidae dan Zingiberidae merupakan subkelas dari kelas Liliopsida.
2. Subclassis Commelinidae, spesies yang telah diamati pada subkelas ini Rhoea
discolor, Cyperus

rotundus (Rumput

Teki), Zea

mays (Jagung)

dan Oryza

sativa (Padi), sedangkan Subclassis Zingiberidae, spesies yang telah diamati
adalah Ananas sativus(Nanas), Musa paradisiaca (Pisang Ambon), Heliconia
metalica(Pisang Hias), Zingiber officinale (Laos), dan Canna edulis(Ganyong).

3. Cyperus rotundus (Rumput Teki) dari family Cyperaceae: Habitus herba, batang
semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset akar (equitant), akarnya
serabut, Bunga majemuk dengan perbungaan simosa dan simetri zygomorf,
susunan bulir majemuk rata tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen.
4. Oryza sativa (Padi) dan Zea mays (Jagung) dari family Poaceae: Habitus herba,
batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset akar (equitant),
akarnya serabut, Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga malai
(panicula),

tiap paniculaterdiri

dari

kumpulan

bunga

yang

disebut spica, setiap spicaterdiri dari satu atau lebih bunga disebut flosculus,
sumbu

utama

tempat

melekatnya spicula disebut rachis, sumbu

dari spiculadisebut rachilla, bunga bisexualis, flosculus mempunyai 2 sekat
kelopak yang besar disebut lemmadan ukuran yang lebih kecil disebut palea,
dibawah lemma terdapat gluma I dan gluma II.
5. Ananas sativus (Nanas) dari family Bromeliaceae: Habitus berupa pohon, batang
semu, daun tunggal dengan filotaksis roset batang (equitant), akar serabut, Bunga
majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan
bertangkai panjang, buah nanas bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buahbuah sejati (bekasnya terlihat dari setiap sisik pada kulit buahnya) yang dalam
perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol (spadix).
6. Musa paradisiaca (Pisang Ambon) dari family Musacea: Habitus herba, batang
sejati, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), tangkai
daun mengandung air, akarnya serabut, bunga tanaman pisang berbentuk bulat
lonjong dengan bagian ujung runcing, pisang yang baru muncul biasa disebut
jantung pisang.
7. Rhoea discolor dari family Commelinaceae: Habitus herba, batang semu,
daunnya tunggal, warna pada sisi adaksial dan sisi abaksial daun ( folium)-nya
yang berbeda warna, yakni berwarna hijau tua pada sisi adaksial daunnya dan
berwarna ungu pada sisi abaksial daunnya, akar serabut, termasuk dalam bunga
lengkap atau bunga sempurna (flos completus).
8. Heliconia metalica (Pisang Hias) dari family Heliconiacea: Habitus herba,
batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant),
akarnya serabut, bunga majemuk, bentuk tandan, diketiak daun, tangkai panjang
25-40 cm, bunga duduk dalam tenda bunga, ujung tenda lancip, benang sari dan

putik memanjang keluar tabung mahkota, dasar mahkota membantuk tabung
kuning, tenda bunga merah.
9.

Curcuma longa (Kunyit), dari family Zingiberacea: Habitus herba, batang
semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), akarnya
berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan
dengan bau menyengat, Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat
telur, gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah, bunga berwarna hijau
kekuningan, bibir bunga dan kepala putik ungu, tangkai putik berjumlah dua.

VIII. Pertanyaan
1. Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis
Commenilidae dan Subclassis Zingiberidae?
Ciri khusus dari tumbuhan yang termasuk pada subclassis Commelinidae
pherantiumnya terdeferensiasi menjadi sepal dan petal, dimana pada beberapa
family menjadi tereduksi, dan pada subclassis Zingiberidae mempunyai
karaktersitik perianthiumnya berkembang dengan baik, dimana dengan sepal yang
biasanya berdiferensiasi menjadi petal
2. Jelaskan persamaan dari Cyperaceae dan Poaceae?
Persamaan dari kedua family, yaitu Cyperaceae dan Poaceae adalah pada bentuk
daunnya yang garis.
3. Apa perbedaan spikelet dan floret?
Perbedaan dari spiket dan floret adalah, dimana floret bentuk pada daun yang
menggaris sedangkan spiket adalah bagian dari floret atau garis-garis daunnya.
4. Apa persamaan Musaceae dan Heliconaceae?
Persamaan family Musaceae dan Heliconiaceae adalah sama-sama mempunyai
daun yang berbentuk pelepah.
5. Jelaskan kekhasan Canna indica?
Kekhasan dari Canna indica adalah pada bunganya yang mempunyai warna yang
menarik.
6. Tuliskan dan jelaskan spesies tumbuhan anggota Sub kelas Zingiribidae yang
berperan sebagai bumbu dapur sekaligus obat ?
Zingiber officinale, Pada dasarnya, manfaat jahe lebih dari sekadar bahan
tambahan dalam resep makanan. Selama bertahun-tahun banyak orang

memanfaatkan jahe untuk proses penyembuhan secara alami. Jahe dipercaya bisa
menyembuhkan berbagai penyakit, seperti mual dan masalah pencernaan. Sebagai
rempah-rempah alami, jahe telah ada sejak 2.500 tahun lalu dan berasal dari Asia
Tenggara, manfaat jahe lainnya adalah dapat menurunkan kolesterol, mengobati
mabuk perjalanan, perut kembung, membuat diare berhenti, dan tentu saja
menyegarkan bau mulut. Ramuan akar jahe juga mampu meningkatkan aliran
empedu dan meningkatkan sistem kardiovaskular.

DAFTAR PUSTAKA
Dasuki, undang Ahmad. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung:
Pusat Antar Ilmu Hayati
Nugroho, hartanto, dkk. 2010. Struktur dan Perkemebangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar
Swadaya
Tjitrosoepomo, gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
Van Stenenis, C.G.G.J. 1987. Flora. Jakarta: Pradnya Paramita
http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang (diakses 04 Mei 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggrek_bulan (diakses 04 Mei 2012)
http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-gladiol-gladiolus-hybridus.html
(diakses 04 Mei 2012)