Laporan Praktikum KD IPA1 (1)

KEGIATAN 10
DAYA HANTAR LISTRIK
A. UJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
I. TUJUAN
Dapat membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan daya
hantar listriknya.
II. LANDASAN TEORI
Menurut Sugiharti (2010) larutan adalah campuran yang homogen.
Disebut campuran karena susunan atau komposisinya dapat berubah. Disebut
homogen karena susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati
adanya

bagian-bagian

yang berlawanan.

Larutan

ada

yang dapat


menghantarkan arus listrik dan ada yang tidak bisa menghantarkan arus
listrik. Hantaran arus listrik melalui larutan
akan diuji dengan alat penguji elektrolit.
Hantaran

listrik

melalui

larutan

dapat

ditunjukkan dengan memasang lampu pijar
pada rangkaian. Selain itu, adanya aliran
listrik dapat ditunjukkan oleh perubahan
yang terjadi pada elektrode yang dicelupkan
ke dalam larutan. Berdasarkan daya hantar listrik, suatu larutan dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Hal ini disebabkan adanya ion-ion positif dan ion-ion negatif yang
berasal dari senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan (Waljinah,
2013). Berdasarkan daya hantar listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi
dua yaitu:
a. Larutan elektrolit kuat

1

Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit dengan daya hantar
listrik besar, derajat ionisasi (ά = 1) dan terionisasi sempurna. Ciri-ciri
larutan elektrolit kuat bila diuji dengan alat penguji elektrolit: lampu
menyala terang, gelembung gas pada kedua elektrode banyak.
Contohnya:
1. Larutan asam kuat: HCl, HBr, H2SO4
2. Larutan basa kuat: NaOH, KOH, Ba(OH)2
3. Garam: NaCl, KCl.
b. Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan elektrolit dengan daya hantar

listrik kecil/ lemah, derajat ionisasi (0 < ά > 1) dan terionisasi sebagian.
Ciri-ciri larutan elektrolit kuat bila diuji dengan alat penguji elektrolit:
lampu menyala redup atau hanya timbul gelembung gas pada kedua
electrode.
Contohnya: CH3COOH, CaCO3, NH3.
2. Larutan Nonelektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Hal ini disebabkan zat yang terlarut tetap berwujud molekulmolekul netral (tidak terurai menjadi ion-ion) yang tidak bermuatan
listrik. Derajat ionisasi (ά= 0), karena tidak dapat terurai menjadi ionion. Ciri-cirinya lampu tidak menyala, gelembung gas pada kedua
elektrode tidak ada. Contohnya: larutan gula, larutan urea, etanol,
glukosa dll.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat

: alat penguji elektrolit, gelas kimia, baterai.

Bahan : larutan garam dapur, KOH, asam sulfat, lugol,gula, asam cuka, air
sumur, air ledeng, alcohol 96 %, spiritus, aquades, alcohol 70 %.

2


Alat Penguji Elektrolit

Aquades dan Air

KOH, Cuka, Air

Ledeng

Sumur

Asam Sulfat, Lugol,

Larutan Gula dan

Alkohol 70% dan

dan Spiritus

Garam Dapur


Alkohol 96%

IV. LANGKAH KERJA
1. Menyusun alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik.
2. Memasukkan 50 ml air suling ke dalam gelas kimia, kemudian menguji
daya hantarnya, mencatat apakah lampu menyala atau timbul gelembung
pada elektrode.
3. Membersihkan elektrode dengan air dan mengeringkan dengan cara yang
sama menguji daya hantar larutan lain yang tersedia (lihat tabel).

3

V. HASIL PENGAMATAN
N
o

Daya Hantar
Larutan uji


Keadaan lampu

listriknya

Larutan garam

+
+++

-

Menyala terang

2.

dapur
Larutan KOH

+++


-

Mati

3.

Larutan asam

+++

-

Menyala terang

4.

sulfat
Larutan lugol

+


-

Mati

5.

Larutan gula

-

-

Mati

6.

Larutan asam

-


-

Mati

7.

cuka
Air sumur

-

-

Mati

8.

Air ledeng


-

-

Mati

9.

Air suling

-

-

Mati

10.

Alkohol 96 %


-

-

Mati

11.

Spiritus

-

-

Mati

12.

Aquades

+

-

Mati

13.

Alkohol 70 %

-

-

Mati

.
1.

Keterangan:
+++

: gelembung gas banyak

+

: gelembung gas sedikit

_

: tidak ada gelembung gas.

4

Uji Larutan

Uji Larutan Garam

Gula

Dapur

Uji Larutan Cuka

Uji Air Ledeng

Uji Air Sumur

Uji Alkohol 96%

Uji Larutan Lugol

Uji Larutan Aquades

Uji Asam Sulfat

Uji Alkohol 70%

Uji Larutan Spiritus

5

Uji Larutan KOH

VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ada dua macam larutan
berdasarkan daya hantar listriknya yaitu larutan elekrolit dan larutan nonelektrolit,
dimana pengujiannya menggunakan alat penguji elektrolit. Hantaran listrik pada
larutan dapat ditunjukkan dengan nyala atau matinya lampu pada penguji elekrolit
dan

ada

atau

tidaknya

gelembung

pada

elektrode.

Svante

August

Arrhenius (1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia menemukan bahwa zat
elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus
atom yang bermuatan listrik. Jadi larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik
karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas (Waljinah, 2013). Hantaran
listrik pada larutan elektrolit ditunjukan dengan nyala lampu pada alat penguji
elektrolit dan ada tidaknya gelembung gas pada elektode. Semakin terang nyala
lampu dan semakin banyaknya gelembung gas pada electrode, maka semakin kuat
elektrolit suatu larutan.
Pada percobaan yang telah dilakukan, larutan elektrolit dibedakan menjadi
elektrolit kuat dan lemah. Hantaran listrik pada elektrolit kuat ditunjukkan dengan
terangnya nyala lampu dan banyaknya gelembung gas pada electrode. Contoh
larutan elektrolit kuat pada percobaan adalah larutan garam dapur, larutan KOH,
dan larutan asam sulfat. Larutan KOH termasuk ke dalam larutan elektrolit kuat,
namun pada percobaan yang telah dilakukan, lampu pada larutan KOH mati, hal itu
dapat disebabkan kurang pekanya kabel pada alat penguji, kurang sterilnya akal dan
bahan, atau penyebab lainnya. Sedangkan elektrolit lemah ditunjukkan dengan
redup atau matinya nyala lampu dan sedikitnya gelembung gas pada electrode.
Contoh larutan elektrolit lemah pada percobaan adalah larutan lugol dan aquades.
Larutan nonelektrolit ditunjukkan dengan matinya lampu pada alat penguji
elektrolit dan tidak adanya gelembung gas pada kedua electrode. Contoh larutan
nonelektrolit pada percobaan adalah larutan gula, larutan asam cuka, air sumur, air
ledeng, air suling, alkohol 96 %, spiritus, dan alkohol 70 %.

6

VII. KESIMPULAN
1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik,
ditunjukkan dengan nyala lampu pada alat penguji elektrolit dan banyak
atau sedikitnya gelembung gas pada kedua electrode. Contoh larutan
elektrolit kuat pada percobaan adalah larutan garam dapur, larutan
KOH, dan larutan asam sulfat.
2. Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik ditunjukkan dengan matinya lampu pada alat penguji
elektrolit dan tidak adanya gelembung gas pada kedua electrode.
Contoh larutan nonelektrolit pada percobaan adalah larutan gula,
larutan asam cuka, air sumur, air ledeng, air suling, alkohol 96 %,
spiritus, dan alkohol 70 %.
VIII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
Jawab: Gejala yang menandai adanya hantaran listrik melalui hantaran
adalah nyala lampu pada rangkaian alat penguji elektrolit serta adanya
gelembung yang terdapat pada kedua elektrode di dalam larutan yang
diuji.
2. Kelompokkan bahan-bahan yang diuji kedalam larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
Jawab:
Larutan elektrolit: larutan garam dapur, larutan KOH, larutan asam
sulfat, larutan lugol dan aquades.
Larutan nonelektrolit: larutan gula, larutan asam cuka, air sumur, air
ledeng, air suling, alkohol 96 %, spiritus, dan alkohol 70 %.

7

3. Tariklah kesimpulan dari percobaan ini.
Jawab:
a. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik,
b. Larutan

nonelektrolit

adalah

larutan

yang

tidak

dapat

menghantarkan arus listrik.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Sugiharti, U. 2010. Kimia untuk SMA/MA Kelas X Semester 2. Sukoharjo:
CV Willian.
Waljinah. 2013. Detik- Detik Ujian Nasional Kimia Tahun Pelajaran
2012/ 2013. Klaten: Intan Pariwara.
Warsiti dan Kartika C. 2013. Buku Petunjuk Praktikum Konsep Dasar Ipa
1 Semester II. Surakarta: FKIP UNS.

8

B. UJI LARUTAN ASAM DAN BASA
I. TUJUAN
Dapat membedakan larutan asam dan basa.
II. LANDASAN TEORI
Menurut Purba, M (2007), larutan dapat dikelompokkan menjadi tiga
golongan yaitu larutan asam, basa dan netral. Asam dan basa merupakan dua
senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Secara
umum zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam sitrat pada
jeruk, asam cuka dan asam semut pada semut. Basa umumnya memiliki sifat
licin dan terasa pahit, misalnya sabun.
1. Asam dan Basa
Svante Arrhenius (dalam Sudarmo, 2012) mengemukakan bahwa
asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion hidronium (H+). Asam umumnya merupakan senyawa
kovalen dan akan bersifat asam bila sudah dilarutkan ke dalam air.
Misalnya gas hydrogen klorida bukan merupakan asam, tetapi bila sudah
dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion H+. Sedangkan basa ialah
senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut:

Sedangkan menurut Lewis ( dalam Sukedana, 2009), asam adalah
senyawa penerima (akseptor) pasangan elektron. Basa adalah senyawa
pemberi (donor) pasangan elektron . Contoh :

9

dari contoh diatas BF3 bertindak sebagai asam lewis sedangkan NH3
bertindak sebagai basa lewis.
Ciri- ciri umum larutan asam yaitu :
 Terasa masam
 Bersifat korosif
 Dapat memerahkan kertas lakmus biru
 Larutan dalam air dapat mengantarkan arus listrik
 Menyebabkan perkaratan logam (korosif).
Ciri-ciri umum larutan basa yaitu :
 Rasanya pahit
 Bersifat licin
 Dapat membirukan kertas lakmus merah
 Larutan dalam air dapat mengantarkan listrik
 Jika mengenai kulit, maka kulit akan melepuh (kaustik)
Dipandang dari jumlah ion yang dihasilkan, asam dibedakan menjadi
asam kuat dan asam lemah. Asam kuat yaitu asam yang mudah terionisasi
dan banyak menghasilkan ion H+ dalam larutannya, misalnya HCl, HBr,
HI, H2SO4, dan HNO3. Sedangkan asam lemah yaitu asam yang sedikit
terionisasi dan menghasilkan sedikit ion H+, misalnya CH3COOH.
Berdasarkan daya hantar listriknya, basa ada yang terionisasi
sempurna dan disebut sebagai basa kuat, misalnya KOH, NaOH,
Ba(OH)2. Dan ada yang hanya sedikit terionisasi dalam air dan disebut
basa lemah, misalnya NH3 dan Al(OH)3.
2. Indikator Asam- Basa dan pH
pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman suatu larutan. Larutan asam memiliki pH < 7, larutan
netral memiliki pH = 7 dan larutan basa memiliki pH > 7. Menurut

10

Sudarmo (2012), untuk mengetahui harga pH suatu larutan dapat
dilakukan dengan menggunakan pH-meter atau indicator.
Alat pH-meter merupakan suatu rangkaian alat elektronik yang
dilengkapi suatu electrode kaca. Bila electrode kaca ini dimasukkan ke
dalam larutan akan timbul beda potensial yang diakibatkan oleh adanya
ion H+ dalam larutan. Besar beda potensial ini ditunjukkan dengan angka
yang menyatakan pH larutan tersebut. Alat ini mengukur pH suatu larutan
berdasarkan perbedaan relative konsentrasi ion H+. Oleh karena itu, setiap
kali melakukan pengukuran, pH-meter harus dikalibrasi dengan
menggunakan larutan yang sudah diketahui pH-nya dengan pasti. Untuk
menggunakan alat ini cukup dengan mencelupkan elektrodenya ke dalam
larutan yang diukur dan secara otomatis jarum penunjuk atau angka
digital akan menunjuk pada harga pH larutan yang diukur.
Indicator asam-basa merupakan suatu zat yang mempunyai warna
tertentu pada pH tertentu. Salah satu indicator yang sering digunakan
adalah kertas lakmus. Kertas lakmus akan mengalami perubahan warna
jika dimasukkan (dicelupkan) ada larutan yang memiliki pH antara 5.09.0, yang mana pada pH dibawah 7.0 (larutan asam) kertas lakmus akan
berwarna merah sedangkan pada pH diatas 7.0 (larutan basa) kertas
lakmus akan berwarna biru.
Teori:

Larutan

asam

dapat

memerahkan kertas lakmus, artinya jika
kertas lakmus biru dicelupkan pada larutan
yang bersifat asam maka warna kertas
lakmus tersebut akan berubah menjadi
merah sedangkan jika kertas lakmus merah
yang dicelupkan warna kertas lakmus akan tetap merah.
Teori:

Larutan

basa

dapat

membirukan kertas lakmus, artinya jika

11

kertas lakmus merah dicelupkan pada larutan yang bersifat basa, maka
warna kertas lakmus tersebut akan berubah menjadi biru. Sedangkan jika
kertas lakmus biru yang dicelupkan, warna kertas lakmus akan tetap biru.

III. ALAT DAN BAHAN
Alat

: kertas lakmus, pH-meter, gelas kimia.

Bahan : larutan garam dapur, KOH, asam sulfat,
lugol,gula, asam cuka, air sumur, air
ledeng,

alcohol

96

%,

spiritus,

aquades, alcohol 70 %.
pH-meter dan
Kertas Lakmus
IV. LANGKAH KERJA
1. Membuat larutan uji (seperti dalam tabel) ke dalam gelas kimia.
2. Meneteskan larutan menggunakan pipet ke dalam suatu wadah.
3. Menguji menggunakan kertas lakmus merah dan biru.
4. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi jika kertas lakmus
berubah warna.
V. HASIL PENGAMATAN
N
o

Larutan Uji

As

B

Ne

Lakm

Lak

a

as

tra

us

mus

a
-

l
-

Merah

Biru

Biru
Mera
h
Biru
Mera
h
Mera
h
Biru
Mera

.
1.

Larutan garam

m


2.
3.

dapur
Larutan KOH
Larutan asam




-

-

4.

sulfat
Larutan lugol



-

-

5.
6.

Larutan gula
Larutan asam cuka



-


-

12

Merah

Merah
Merah
Merah
Merah

7.
8.
9.

Air sumur
Air ledeng
Alkohol 96 %



10.

Spiritus

-


-




11.

Aquades



-

12.

Alkohol 70 %


-

-

Biru
Merah
Merah
Merah

Biru

Merah

Biru

Merah

Mera
h

Keterangan:
Bila larutan berwarna ungu atau bening, berarti bersifat netral.
Bila larutan bewarna hijau-biru, berarti bersifat basa.
Bila larutan berwana kuning-merah, bersifat asam.

Uji

dengan

Kertas

Lakmus

Uji Spiritus

Uji Gula

13

h
Biru
Biru
Mera
h

Uji Alkohol 96%

Uji dengan pH-meter

Uji Aquades

Uji Gula

Uji Alkohol 96%

Uji Spiritus

Uji Lugol

Uji Larutan KOH

14

Uji Garam Dapur

Uji Alkohol 70%

Uji Air Sumur

Uji Air Ledeng

Uji Asam Sulfat

Uji Cuka

VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan

percobaan

yang

telah

dilakukan,

suatu

larutan

dikelompokkan menjadi larutan asam, basa dan netral (Purba, 2007). Hal itu
ditunjukkan dengan harga pH suatu larutan. Untuk mengukur pH digunakan
pH-meter. Untuk menggunakan alat ini cukup dengan mencelupkan
elektrodenya ke dalam larutan yang diukur dan secara otomatis jarum
penunjuk atau angka digital akan menunjuk pada harga pH larutan yang
diukur (Sudarmo, 2012). Larutan asam memiliki pH < 7, misalnya larutan
asam sulfat, lugol, asam cuka, alcohol 96% dan alcohol 70%. Larutan netral
memiliki pH = 7, misalnya gula, air ledeng, spiritus, dan aquades. Dan
larutan basa memiliki pH > 7, misalnya larutan KOH dan air sumur.
Selain pH-meter, untuk mengukur pH suatu larutan juga dapat
menggunakan kertas lakmus, yaitu:
1. Pada larutan asam, kertas lakmus merah akan tetap merah. Dan kertas
lakmus biru akan berubah menjadi merah. Misalnya: asam sulfat, lugol,
asam cuka, alcohol 96% dan alcohol 70%.

15

2. Pada larutan basa, kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Dan
kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru. Misalnya larutan KOH
dan air sumur.
3. Larutan netral tidak mengubah warna lakmus merah dan biru. Artinya
lakmus merah akan tetap berwarna merah bila dicelupkan ke dalam
larutan netral, dan lakmus biru akan tetap berwarna biru bila dicelupkan
pada larutan netral. Misalnya garam dapur, gula, air ledeng, spiritus,
dan aquades.
Namun dalam pengujian, larutan garam dapur termasuk ke dalam
larutan asam, padahal garam dapur termasuk dalam larutan netral karena
merupakan larutan garam.
VII. KESIMPULAN
1. Larutan dikelompokkan menjadi larutan asam, basa dan netral.
2. Untuk menngukur pH suatu larutan dapat menggunakan pH-meter atau
indicator universal.
3. Larutan asam yaitu larutan yang memiliki pH < 7 dan memerahkan
kertas lakmus biru, misalnya larutan garam dapur, asam sulfat, lugol,
asam cuka, alcohol 96% dan alcohol 70%.
4. Larutan basa yaitu larutan yang memiliki pH > 7 dan memebirukan
kertas lakmus merah, misalnya larutan KOH dan air sumur.
5. Larutan netral memiliki pH = 7 dan tidak mengubah warna kertas
lakmus merah dan biru, misalnya gula, air ledeng, spiritus, dan aquades.

VIII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah semua larutan yang anda teliti bersifat asam dan basa? Adakah
yang bersifat netral?
Jawab: tidak semua larutan yang diteliti bersifat asam dan basa, namun
ada yang bersifat netral, antara lain air ledeng dan aquades.

16

2. Indikator apakah yang terjadi dalam kertas lakmus merah dan biru
ketika dicelupkan dalam larutan uji? Jelaskan.
Jawab:
a. Pada larutan asam, kertas lakmus merah akan tetap merah. Dan
kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah.
b. Pada larutan basa, kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru.
Dan kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru.
c. Larutan netral tidak mengubah warna lakmus merah dan biru.
Artinya lakmus merah akan tetap berwarna merah bila dicelupkan ke
dalam larutan netral, dan lakmus biru akan tetap berwarna biru bila
dicelupkan pada larutan netral.
3. Tariklah kesimpulan dari percobaan ini!
Jawab:
a. Larutan dikelompokkan menjadi larutan asam, basa dan netral.
b. Untuk menngukur pH suatu larutan dapat menggunakan pH-meter
atau indicator universal.
c. Larutan asam yaitu larutan yang memiliki pH < 7 dan memerahkan
kertas lakmus biru, misalnya larutan garam dapur, asam sulfat, lugol,
asam cuka, alcohol 96% dan alcohol 70%.
d. Larutan basa yaitu larutan yang memiliki pH > 7 dan memebirukan
kertas lakmus merah, misalnya larutan KOH dan air sumur.
e. Larutan netral memiliki pH = 7 dan tidak mengubah warna kertas
lakmus merah dan biru, misalnya gula, air ledeng, spiritus, dan
aquades.

17

IX. DAFTAR PUSTAKA
Purba, M. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, U. 2012. Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: PT.
PHIBETA ANEKA GAMA.
Sukedana.

2009.

LARUTAN

IDENTIFIKASINYA.

ASAM-BASA
Diakses

DAN
dari

ketutsukedana.blogspot.com/2009/LARUTAN-ASAMBASA –DAN-IDENTIFIKASINYA.html pada tanggal 6
Mei 2015.

18

KEGIATAN 11
UJI KARBOHIDRAT, LEMAK
DAN PROTEIN DALAM MAKANAN

A. UJI KARBOHIDRAT
I.

TUJUAN
1. Mengidentifikasikan dan mengelompokkan zat makanan yang terdapat di
dalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan dan
2. Melakukan uji kandungan karbohidrat dalm bahan makanan tertentu.

II. LANDASAN TEORI
Menurut Destranda, dkk (2011), makanan adalah bahan, biasanya berasal dari
hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga
dana nutrisi. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein,
karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita
dapatkan dari makanan.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun
hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling
sederhana

terdiri

dari

satu

molekul

gula

sederhana.

Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat
dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen
struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa,
pektin, serta lignin.
Menurut Fitriyana (2013) bahwa semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar
19

matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida yang berasal dari
udara dan air dari tanah. Karbohidrat terdapat pada bahan-bahan makanan, misal
padi, jagung, kentang, ketela pohon, sagu dan gandum.
Menurut Kusumawati dan Windarsih (2011), karbohidrat memiliki fungsi
sebagai berikut:
1.

Sebagai sumber energy utama, 1 gram karbohidrat akan menghasilkan
4,1 kalori.

2.

Bahan pembentuk senyawa kimia yang lain, misal lemak dan protein.

3.

Membantu berlangsungnya proses buang air besar.

4.

Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel.

5.

Membantu proses penyerapan kalsium.

6.

Menjaga keseimbangan asam dan basa.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh.

Tubuh

menggunakan

karbohidrat

seperti

layaknya

mesin

mobil

menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir
dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh
tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Jika seseorang kelebihan mengkonsumsi
karbohidrat akan berpotensi menderita diabetes mellitus, karies gigi dan
obesitas. Obesitas dapat memicu penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan
strok.
Untuk menguji kandungan karbohidrat yang terdapat dalam bahan
makanan dapat menggunakan lugol/ yodium. Bahan makanan yang
mengandung karbohidrat bila ditetesi dengan lugol akan berubah warna
menjadi biru / ungu. Semakin pekat warna biru/ ungu pada bahan makanan
berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat: piring, pipet
Bahan: KI / lugol, pisang, apel, nasi, telur rebus, tahu putih dll

20

Pipet

Pisang

Putih Telur

Nasi

Biskuit

Apel

Gula Pasir

Tepung Terigu
21

Margarin

Kentang Rebus

Tahu Putih

Piring

IV. LANGKAH KERJA
1. Menetesi satu per satu bahan makanan dengan 2-3 tetes larutan yodium
dalam KI/ lugol. Memperhatikan dan mencatat perubahan warna pada
bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Mencatat bahan yang diuji
manakah yang menunjukkan warna ungu biru setelah ditetesi larutan
yodium.
2. Mencatat warna setiap bahan makanan pada tabel.
V. HASIL PENGAMATAN
N
o

Warna
Bahan Makanan

.
1.
2.
3.
4.

Pisang
Apel
Nasi
Telur

5.
6.

(putihnya)
Tahu putih
Margarin

rebus

22

Sebelum diberi

Setelah diberi

yodium
Kuning
Putih
Putih
Putih

yodium
Kuning
Putih
Biru / Ungu
Putih

Putih
Kuning

Kuning Hijau
Kuning

7.
8.
9.
10.

Biskuit
Tepung terigu
Gula pasir
Kentang

Penetesan Lugol

Coklat
Putih
Coklat
Kuning

Biru / Ungu
Biru / Ungu
Hijau
Biru/ Ungu

Uji Apel

Uji Gula

Uji Tahu Putih

Uji Tepung Terigu

Uji Margarin

Uji Roti Tawar

Uji Biskuit

Uji Telur Rebus

23

Uji Nasi

Uji Pisang

VI. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa bahan-bahan makanan yang
mengandung karbohidrat ketika diuji dengan menggunakan lugol yodium akan
berubah warna menjadi biru/ ungu.Menurut Destranda, dkk (2011), Lugol
digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum)
atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.
Dan setelah pengujian makanan didapat bahwa bahan makanan yang
mengandung karbohidrat tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan (Fitriyana, 2013).
Hasil pengujian bahan makanan yang mengandung karbohidrat:
1. Pisang
Sebelum ditetesi yodium tumbukan pisang berwarna kuning dan setelah
diberi yodium pisang tidak berubah warna (tetap kuning). Jadi pisang
tidak mengandung karbohidrat.
2. Apel
Sebelum ditetesi yodium tumbukan apel berwarna putih dan setelah
diberi yodium apel tidak berubah warna (tetap putih). Jadi apel tidak
mengandung karbohidrat.
3. Nasi

24

Sebelum ditetesi yodium tumbukan nasi berwarna putih dan setelah
diberi yodium nasi berubah warna menjadi biru/ ungu. Jadi nasi
mengandung karbohidrat karena berubah warna menjadi biru/ ungu
setelah ditetesi yodium.
4. Telur Rebus (putihnya)
Sebelum ditetesi yodium bagian putih telur rebus berwarna putih dan
setelah diberi yodium bagian putih telur rebus tidak berubah warna
(tetap putih). Jadi telur tidak mengandung karbohidrat.
5. Tahu Putih
Sebelum ditetesi yodium tahu putih berwarna putih dan setelah diberi
yodium tahu putih berubah warna menjadi kuning kehijauan. Jadi telur
tidak mengandung karbohidrat.
6. Margarin
Sebelum ditetesi yodium margarin berwarna kuning dan setelah diberi
yodium margarin tidak berubah warna (tetap kuning). Jadi margarin
tidak mengandung karbohidrat.
7. Biskuit
Sebelum ditetesi yodium remukan biskuit berwarna coklat dan setelah
diberi yodium remukan biskuit berubah warna menjadi biru/ ungu. Jadi
biskuit terbuat dari gandum mengandung karbohidrat karena berubah
warna menjadi biru/ ungu setelah ditetesi yodium.
8. Tepung Terigu
Sebelum ditetesi yodium tepung terigu berwarna putih dan setelah
diberi yodium tepung terigu berubah warna menjadi biru/ ungu. Jadi
tepung terigu mengandung karbohidrat karena berubah warna menjadi
biru/ ungu setelah ditetesi yodium.
9. Gula Pasir
Sebelum ditetesi yodium gula pasir berwarna coklat dan setelah diberi
yodium gula pasir berubah warna menjadi hijau. Jadi gula pasir tidak
mengandung karbohidrat.
10. Kentang

25

Sebelum ditetesi yodium kentang berwarna kuning dan setelah diberi
yodium kentang berubah warna menjadi biru/ ungu. Jadi kentang
mengandung karbohidrat karena berubah warna menjadi biru/ ungu
setelah ditetesi yodium.
Jadi bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi, biscuit,
tepung terigu, dan kentang karena bahan makanan tersebut berubah warna
menjadi biru/ ungu setelah ditetesi yodium. Sedangkan bahan makanan yang
tidak mengandung karbohidrat adalah pisang, apel, telur rebus, tahu putih,
margarin, dan gula pasir karena makanan tersebut tidak berubah warna atau
berubah warna selain biru/ ungu setelah ditetesi yodium.
VII.KESIMPULAN
1. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber tenaga.
2. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat bila ditetesi dengan
yodium maka akan berubah warna menjadi biru/ ungu.
3. Semakin pekat warna biru/ ungu yang dihasilkan bahan makanan maka
semakin banyak pula kandungan karbohidrat bahan makanan tersebut.
VIII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium.
Jawab: karena bahan makanan tersebut mengandung zat gizi yang
berbeda. Bahan makanan yang berwarna ungu biru setelah ditetesi
yodium mengandung karbohidrat sedangkan bahan makanan yang
menghasilkan warna lain tidak mengandung karbohidrat.
2. Buatlah kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung
amilum.
Jawab: bahan makanan yang mengandung alumunium adalah nasi,
biscuit, tepung terigu, dan kentang karena bahan makanan tersebut
berubah warna menjadi biru/ ungu setelah ditetesi yodium.

26

IX.

DAFTAR PUSTAKA

Destranda, dkk. 2011. Laporan Praktikum Biologi Uji Makanan. Gunung
Kidul: Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semin.
Fitriyana, L. 2013. Laporan Praktikum Konsep Dasar IPA 1. Surakarta: FKIP
UNS.
Kusumawati dan Windarsih. 2011. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI Semester
2. Klaten: Intan Pariwara.

27

B. UJI LEMAK
I.

TUJUAN
1. Mengidentifikasikan dan mengelompokkan zat makanan yang terdapat di
dalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan.
2. Melakukan uji kandungan lemak dalam bahan makanan tertentu.

II. LANDASAN TEORI
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi
minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga
biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas
dari wujudnya yang padat maupun cair. Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen.
Jenis-jenis asam lemak:
Wujud
Asam

Sifat bagi

Lemak

Contoh

Lemak

Tubuh

pada Suhu

Senyawa

Jenuh

Nonesensial

Kamar
Padat

Lemak

(dapat disintesis

hewani

sendiri)

(mentega dan

Tidak

Esensial

Umumnya

gajih).
Lemak nabati

Jenuh

dapat

cair

(minyak

(tidak

disintesis

sendiri)

jagung

dan

minyak
kedelai).
Menurut Sihombing, M (2013), sumber lemak ada dua yaitu lemak
nabati dan lemak hewani. Bahan makanan yang mengandung lemak nabati
yaitu kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah dan buah avokad. Bahan makanan

28

yang mengandung lemak hewani yaitu daging, keju, mentega, susu, telur
dan ikan segar.
Menurut Kusumawati dan Windarsih (2011), di dalam tubuh, lemak
mempunyai beberapa fungsi penting berikut:
1. Penghasil energy tertinggi, 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori.
2. Pelindung tubuh dan pengaruh suhu rendah.
3. Pelindung alat-alat tubuh yang lunak.
4. Pelarut vitamin A, D, E dan K.
5. Salah satu bahan penyusun membran sel.
6. Salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin.
7. Salah satu penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks.
8. Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu lebih
lama.
Menurut Destranda, dkk (2011), untuk pengujian bahan makanan yang
mengandung lemak digunakan keras buram. Karena kertas buram mudah
menyerap air/ minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian
lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram
setelah itu di keringkan sehingga kandungan air mengering, jika ada noda
transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat

: kertas coklat sampul buku.

Bahan : kemiri, margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, pepaya, santan, susu.

29

Kertas Sampul

Singkong

Seledri

Margarin

Kemiri

Biji Jagung Kering

Santan

Biji Kacang Tanah

Susu

Wortel

Pepaya
30

IV. LANGKAH KERJA
1. Mengambil dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotongpotong.
2. Mengambil air dengan pipet dan teteskan disalah satu kertas coklat yang
lainnya.
3. Menghisap minyak dengan pipet yang lain dan teteskan di atas kertas
coklat lainnya.
4. Membiarkan kedua kertas selama 10 menit dan periksalah keduanya,
amati keadaan permukaan kertas tersebut manakah yang meninggalkan
bekas. Catatan: menggunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan
yang mengandung minyak atau tidak.
5. Mengambil kesepuluh kertas coklat yang telah disiapkan. Berilah nomor
dan nama jenis makanan yang akan diuji yaitu: 1) kemiri, 2) margarine,
3) seledri, 4) wortel, 5) biji jagung kering, 6) singkong kering, 7) kacang
tanah kering, 8) pepaya, 9) santan, 10) susu.
6. Meremuk kemiri dan usaplah di atas kertas coklat kira-kira 10 kali dan
membersihkan sisa kemiri biarkan sekitar 5 – 10 menit.
7. Melakukan hal serupa untuk bahan yang lain.
8. Setelah 10 menit mengamati kertas coklat satu persatu. Mempergunakan
lampu senter ke arah bekas usapan dari bahan makanan yang diuji.
Mencatat hasil pengamatan pada tabel berikut ini.
V. HASIL PERCOBAAN
No

Bahan yang diuji

Meninggalkan Bekas Noda

mo

Minyak
Ya

r

31

Tidak

Ke
rta
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Kemiri
Margarine
Seledri
Wortel
Biji Jagung Kering
Singkong Kering
Kacang tanah kering
Pepaya
Santan/ kelapa
Susu

Bekas Singkong

Bekas Pepaya

Bekas Kemiri

Bekas Wortel

32












-

Bekas Seledri

Bekas Margarin

Bekas Kacang Tanah

Bekas Santan

Bekas Susu

Menganalisis Bahan
Bekas Jagung

yang Berlemak

VI. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa bahan-bahan makanan
yang mengandung lemak bersumber pada lemak hewani yaitu lemak yang
berasal dari tumbuhan, misalnya kemiri, margarin, kacang tanah, santan/
kelapa dan lemak nabati yaitu lemak yang berasal dari hewan, misalnya
susu (Sihombing, M, 2013). Ketika diuji dengan menggunakan kertas
sampul bahan makanan yang mengandung lemak akan meninggalkan bekas

33

noda minyak pada kertas sampul setelah melalui proses pengeringan. Bekas
noda minyak yang terdapat pada kertas sampul dapat diketahui dengan cara
menerawang kertas tersebut dengan penerangan secukupnya, agar bekas
noda dapat terlihat jelas.
Hasil pengujian bahan makanan yang mengandung lemak:
1. Kemiri
Tumbukan kemiri meninggalkan bekas noda minyak pada kertas sampul
setelah dikeringkan beberapa saat. Jadi kemiri mengandung lemak.
2. Margarin
Olesan margarin meninggalkan bekas noda minyak pada kertas sampul
setelah dikeringkan beberapa saat. Jadi kemiri margarin mengandung
lemak.
3. Seledri
Tumbukan seledri tidak meninggalkan bekas noda minyak pada kertas
sampul setelah dikeringkan beberapa saat. Jadi seledri tidak mengandung
lemak.
4. Wortel
Tumbukan wortel tidak meninggalkan bekas noda minyak pada kertas
sampul setelah dikeringkan beberapa saat. Jadi wortel tidak mengandung
lemak.
5. Biji Jagung Kering
Tumbukan biji jagung kering tidak meninggalkan bekas noda minyak
pada kertas sampul setelah dikeringkan beberapa saat. Jadi biji jagung
tidak mengandung lemak.
6. Singkong Kering
Tumbukan singkong kering tidak meninggalkan bekas noda minyak pada
kertas sampul setelah dikeringkan beberapa saat. Jadi singkong tidak
mengandung lemak.
7. Kacang Tanah Kering

34

Tumbukan kacang tanah kering meninggalkan bekas noda minyak pada
kertas sampul setelah dikeringkan beberapa saat. Jadi kacang tanah
mengandung lemak.
8. Pepaya
Tumbukan pepaya tidak meninggalkan bekas noda minyak pada kertas
sampul setelah dikeringkan beberapa saat. Jadi pepaya tidak mengandung
lemak.
9. Santan/ Kelapa
Santan/ kelapa meninggalkan bekas noda minyak pada kertas sampul
setelah dikeringkan beberapa saat. Jadi santan/ kelapa mengandung
lemak.
10. Susu
Susu meninggalkan bekas noda minyak pada kertas sampul setelah
dikeringkan beberapa saat. Jadi susu mengandung lemak.
Jadi bahan makanan yang mengandung lemak adalah kemiri, margarin,
kacang tanah, santan/ kelapa, dan susu karena meninggalkan bekas noda
minyak pada kertas sampul. Sedangkan bahan makanan yang tidak
mengandung lemak adalah seledri, wortel, jagung, singkong, dan pepaya
karena tidak meninggalkan bekas noda minyak pada kertas sampul.
Pengujian lemak menggunakan kertas sampul terbukti lebih cocok dan
efisien karena kertas buram mudah menyerap air/ minyak jadi sangat cocok
untuk pengujian ini (Destranda, 2011).

VII. KESIMPULAN
1. Kandungan lemak pada bahan makanan dapat diuji dengan
menggunakan kertas buram/ kertas sampul/ kertas payung.
2. Bahan makanan yang meninggalkan bekas noda minyak pada kertas
sampul berarti bahan makanan tersebut mengandung lemak.
3. Sumber lemak yaitu lemak hewani dan lemak nabati.

35

VIII. JAWABAN PERTANYAAN
1.

Bahaslah mengapa setelah bahan makanan tersebut diteteskan atau
diusapkan-usapkan pada kertas coklat dibiarkan dulu beberapa menit?
Jawab: kertas coklat dibiarkan dulu beberapa menit agar kandungan air
dalam bahan makanan mongering sehingga mempermudah pengamatan
noda minyak yang terdapat pada kertas coklat.

2.

Buatlah kesimpulan tentang bahan makanan yang mengandung dan
tidak mengandung lemak!
Jawab:
Bahan makanan yang mengandung lemak adalah kemiri, margarin,
kacang tanah, santan/ kelapa, dan susu. Sedangkan bahan makanan
yang tidak mengandung lemak adalah seledri, wortel, jagung, singkong,
dan pepaya.

IX. DAFTAR PUSTAKA
Destranda, dkk. 2011. Laporan Praktikum Biologi Uji Makanan. Gunung
Kidul: Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semin.
Kusumawati dan Windarsih. 2011. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI Semester
2. Klaten: Intan Pariwara.
Sihombing,

M.

2013.

Fungsi

Lemak.

Diakses

http://sihombingsister.blogspot.com/2013/05/fungsilemak.html pada tanggal 17 Mei 2015.

36

dari

C. UJI PROTEIN
I.

TUJUAN
1. Mengidentifikasikan dan mengelompokkan zat makanan yang terdapat di
dalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan.
2. Melakukan uji kandungan protein dalam bahan makanan tertentu.

II. LANDASAN TEORI
Menurut Destranda, dkk (2011), protein (akar kata protos dari bahasa
Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks
berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Menurut Sihombing (2013), berdasarkan sumbernya, protein dibedakan
menjadi dua yaitu:
1.

Protein Hewani
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan. Asam amino
dalam protein hewani lebih lengkap jika dibandingkan dengan sumber
proteuin nabati. Contoh sumber protein hewani adalah daging, ikan,
susu dan telur.

2. Protein Nabati
Protein Nabati adalah protein berasal dari tumbuhan. Contoh sumber
protein nabati adalah kacang tanah, kacang merah, kedelai dan bijibijian.

37

Menurut Kusumawati dan Windarsih (2011), protein memiliki beberapa
fungsi penting sebagai berikut:
1. Mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh
mulai dari sel, jaringan hingga organ.
3. Menyediakan energy, 1 gram protein dapat menghasilkan energy 4,1
kalori.
4. Menyeimbangkan cairan dalam tubuh.
5. Mensintesis substansi-substansi penting, misal hormon, enzim, antibodi,
dan kromosom.
6. Memacu berbagai reaksi kimia dan biologis.
7. Berperan sebagai system buffer (penyangga pH) yang efektif.
Secara sederhana kandungan protein dalam bahan makanan dapat diuji
dengan cara pembakaran bahan makanan yang diuji. Bahan makan yang
mengandung protein akan menghasilkan bau seperti bau bulu ayam yang
terbakar. Bau tersebut menandakan bau protein yang terbakar.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat

: lilin, korek api.

Bahan: bulu ayam, seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe dan daging
ayam.

Bulu Ayam

Lilin

38

Korek Api

Kangkung

Tempe

Seledri

Daging Ayam

Putih Telur

Roti Tawar

IV. LANGKAH KERJA
Uji melalui pembakaran
a) Menyalakan lilin kemudian jepitlah bulu ayam dengan penjepit
kemudian membakar di atas nyala lilin. Mengamati dan menjelaskan
bau yang ditimbulkan. Menggunakan bulu ayam terbakar ini sebagai
kontrol.
b) Menjepit satu persatu bahan yang akan diuji kemudian membakar di atas
nyala lilin. Bahan yang akan diuji: seledri, kangkung, putih telur, roti,
tempe, daging ayam. Mengamati bau yang ditimbulkannya manakah
yang seperti bau bulu ayam terbakar.
c) Membuat kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung
protein berdasarkan uji pembakaran.
V. HASIL PENGAMATAN
N

Bahan yang diuji

Waktu dibakar berbau
Seperti bulu
Aroma lain

o

39

.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

ayam terbakar






Seledri
Kangkung
Putih telur
Roti
Tempe
Daging ayam


-

Pembakaran

Pembakaran

Pembakaran

Seledri

Kangkung

Tempe

Pembakaran

Pembakaran

Pembakaran

Daging Ayam

Putih Telur

Roti

VI. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa
bahan-bahan makanan yang mengandung protein
ketika diuji dengan pembakaran menghasilkan
bau

seperti

bulu

ayam

terbakar.

40

Untuk

Pembakaran Bulu Ayam
sebagai Pembanding

mempermudah pengamatan, maka dilakukan pembakaran bulu ayam sebagai
perbandingan bau yang dihasilkan bahan makanan. Hasil pengujian bahan makanan
yang mengandung protein:
1. Seledri
Pembakaran seledri menghasilkan bau seperti bau bulu ayam terbakar.
Jadi seledri mengandung protein.
2. Kangkung
Pembakaran kangkung menghasilkan bau seperti bau bulu ayam terbakar.
Jadi kangkung mengandung protein.
3. Putih Telur
Pembakaran putih telur menghasilkan bau seperti bau bulu ayam
terbakar. Jadi telur mengandung protein.
4. Roti
Pembakaran roti menghasilkan aroma lain, yang berbeda dengan bau
bulu ayam terbakar. Jadi roti tidak mengandung protein.
5. Tempe
Pembakaran tempe menghasilkan bau seperti bau bulu ayam terbakar.
Jadi tempe mengandung protein.
6. Daging Ayam
Pembakaran daging ayam menghasilkan bau seperti bau bulu ayam
terbakar. Jadi daging ayam mengandung protein.
Jadi bahan makanan yang mengandung protein adalah seledri,
kangkung, telur, tempe dan daging ayam karena bau yang dihasilkan dari
pembakaran seperti bau bulu ayam terbakar. Sedangkan bahan makanan
yang tidak mengandung protein adalah roti karena bau yang dihasilkan dari
pembakaran menghasilkan aroma lain, tidak seperti bulu ayam terbakar.
Bahan makanan yang mengandung protein tersebut berasal dari hewan
(protein hewani) dan tumbuhan (protein nabati), (Sihombing, 2013).
VII. KESIMPULAN
1.

Uji protein secara sederhana dapat dilakukan dengan uji pembakaran.

41

2.

Bahan makanan yang mengandung protein bila dibakar menghasilkan
bau seperti bau bulu ayam terbakar.

3.

Bahan makanan yang mengandung protein adalah seledri, kangkung,
telur, tempe dan daging ayam karena bau yang dihasilkan dari
pembakaran seperti bau bulu ayam terbakar.

VIII. JAWABAN PERTANYAAN
1.

Perhatikan bahan makanan: nasi, tepung terigu, kentang, dan gula
pasir setelah diberi larutan yodium apakah semuanya menunjukkan
warna biru ungu? Jika tidak, bukankah semua bahan makanan
termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa!
Jawab: nasi, tepung terigu, kentang, dan gula pasir setelah diberi
larutan yodium tidak semuanya menunjukkan warna biru ungu karena
terjadi

proses hidrolisis

sempurna amilum menjadi

glukosa.

Contohnya gula pasir.
2.

Rabalah atau usaplah bahan makanan: kemiri, minyak, seledri, dan
pepaya. Bagaimana bekas usapan di tangan anda?
Jawab: bekas usapan bahan makanan kemiri, minyak dan seledri
menimbulkan noda minyak pada tangan sehingga tangan terasa licin.
Sedangkan bekas usapan seledri tidak menimbulkan noda minyak di
tangan sehingga tangan tidak terasa licin.

3.

Perhatikan putih telur, roti, dan tempe waktu dibakar identifikasi bau
yang ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa masing-masing bahan
makanan tersebut.
Jawab: putih telur dan tempe menghasilkan bau seperti bulu ayam
terbakar, sedangkan roti menghasilkan aroma lain (tidak seperti bau
bulu ayam terbakar).

42

4.

Pada saat diberikan air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap
putih telur rebus, tempe dan daging ayam manakah yang
menunjukkan warna ungu? Apakah sama ungunya? Manakah ungu
yang paling muda dan ungu yang paling tua, mengapa demikian?
Jawab: semua bahan makanan berwarna ungu tetapi warna ungu yang
paling tua adalah putih telur. Hal ini karena putih telur mengandung
protein paling banyak dibandingkan temped an daging ayam.

5.

Berdasarkan uji yang telah dilakuka, manakah bahan manakan sumber
karbohidrat, amilum, protein, dan lemak dari bahan makanan: nasi,
putih telur rebus, tempe, kentang, kangkung, pisang, santan, minyak,
gula pasir, dan daging ayam?
Jawab:
Karbohidrat: nasi, putih telur rebus, kentang, gula pasir.
Protein: tempe, kangkung, daging ayam.
Lemak: santan, minyak.

6.

Bahaslah apakah semua bahan yang diuji menunjukkan warna yang
sama? Mengapa demikian?
Jawab: bahan makanan menunjukan warna yang tidak sama karena
bahan makanan mengandung zat gizi yang berbeda.

7.

Buatlah kesimpulan tentang bahan makanan yang mengandung dan
tidak mengandung protein!
Jawab:
Bahan makanan yang mengandung protein akan menimbulkan bau
seperti bulu ayam terbakar, contoh: telur, tempe, daging ayam,seledri,
dan kangkung.
Bahan makanan yang tidak mengandung protein akan menimbulkan
aroma lain, contoh: roti.

43

IX. DAFTAR PUSTAKA
Destranda, dkk. 2011. Laporan Praktikum Biologi Uji Makanan. Gunung
Kidul: Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semin.
Kusumawati dan Windarsih. 2011. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI
Semester 2. Klaten: Intan Pariwara.
Sihombing,

M.

2013.

Fungsi

Protein.

Diakses

dari.

http://sihombingsister.blogspot.com/2013/05/fungsi-proteinproteinnabati-protein.html pada tanggal 17 Mei 2015.

44

KEGIATAN 12
AMANKAH MAKANANKU

A. Uji dengan Kunyit
I. TUJUAN
1. Menguji kandungan boraks di dalam bahan makanan dengan kunyit.
2. Memilih makanan sehat berdasarkan informasi yang dimiliki.
II. LANDASAN TEORI
Menurut WHO (dalam Riana, 2014), makanan yaitu semua substansi yang
diperlukan tubuh kecuali air dan obat-obatan dan subtansi-subtansi yang
dipergunakan untuk pengobatan. Makanan dengan tambahan bahan pengawet,
pewarna, penyedap dan tercemar dapat mempenngaruhi kesehatan. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 329/ Menkes/ PER/ XII/ 96, zat adiktif
yaitu bahan yang sengaja ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan
makanan untuk meningkatkan mutu makanan. Bahan tambahan makanan berupa
pengawet yang sering digunakan dalam makanan yaitu formalin dan borak.
1. Formalin
Menurut Isyqzaniyah(2013), formalin adalah
larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37% yang
biasa di gunakan untuk mengawetkan sampel biologi
atau

mengawetkan

mayat.

Formaldehid

(HCOH)

merupakan suatu bahan kimia dengan berat molekul
30,03 yang pada suhu kamar dan tekanan atmosfer
berbentuk gas tidak berwarna, berbau pedas (menusuk) dan sangat reaktif
(mudah terbakar). Bahan ini larut dalam air dan sangat mudah larut dalam

45

etanol dan eter. Pemakaian formaldehida pada makanan dapat menyebabkan
keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala: sukar menelan, mual, sakit
perut yang akut disertai muntah-muntah, mencret darah, timbulnya depresi
susunan syaraf, atau gangguan peredaran darah. Konsumsi formalin pada
dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan konvulsi (kejang-kejang), haematuri
(kencing darah) dan haimatomesis (muntah darah) yang berakhir dengan
kematian.
2. Boraks
Boraks

merupakan

garam

natrium

Na2B4O7.10H2O serta asam borat yang tidak
merupakan kategori bahan tambahan pangan food
grade,

biasanya

digunakan

dalam

industri

nonpangan seperti industri kertas, gelas, keramik,
kayu, dan produk antiseptik toilet (Didinkaem,
2007). Boraks juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi
mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang
terkandung di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen.
Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan
secara kumulatif dalam hati, otak, atau testis (buah zakar), sehingga dosis
boraks dalam tubuh menjadi tinggi. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam
tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret,
dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya
mencapai 5 gram atau lebih, akan menyebabkan kematian. Pada orang
dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya telah mencapai 10 – 20 g atau
lebih (Laetitia, 2006).
Secara sederhana kandungan borak dalam bahan makanan dapat diuji
dengan menggunakan air perasan kunyit yang diteteskan pada bahan makanan.
Klasifikasi kunyit :
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

46

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas

: Commelinidae

Ordo

: Zingiberales

Famili

: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)

Genus

: Curcuma

Spesies

: Curcuma longa L.

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.),
adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia
Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia,
Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India
serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik
sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan (Intan dkk, 2014).
Bahan makanan yang mengandung borak bila ditetesi air kunyit, air
kunyit tersebut akan berubah warna menjadi lebih pekat. Kepekatannya
tergantung kadar borak yang terkandung dalam bahan makanan.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat

: pisau, air, piring, pipet tetes, alat penumbuk/ parut.

Bahan

: kunyit, mie kuning, mie putih, bakso, kerupuk, dll.

Pipet

Alat Penumbuk
47

Kunyit

Mie Putih

Batagor

Bakso

Mie Kuning

Kerupuk

Otak- Otak

Tempura

Kerupuk Legendar

Tahu Putih

48

IV. LANGKAH KERJA
1. Mengupas kunyit, menumbuk atau memarut kunyit sampai halus dan
memberi sedikit air. Membungkus kunyit dengan kain putih, lalu diperas
untuk memperoleh air kunyit.
2. Membuat larutan boraks dengan cara memasukkan sedikit boraks ke dalam
satu sendok teh air.
3. Mencampur lima tetes larutan kunyit dengan lima tetes larutan boraks.
Mengaduk kedua larutan itu hingga rata dan berwarna merah kecoklatan.
Larutan berwarna merah kecoklatan itu dapat dijadikan indikator adanya
kandungan boraks dalam bahan makanan.
4. Menumbuk contoh makanan yang akan diuji hingga halus dan letakkan di
atas piring. Mengusahakan masing-masing bahan makanan tidak saling
bercampur satu sama lain.
5. Dengan menggunakan pipet meneteskan air kunyit ke aas contoh bahan
makanan yang telah dihaluskan tadi. Mengamati dan mencatat perubahan
warna yang terjadi.
6. Mencatat hasil pengujianmu pada tabel berikut.
7. Menambahkan 6 bahan uji (makanan jajanan anak SD) sesuai kesepakatan
kelompok anda.
V. HASIL PENGAMATAN
N
o
.
1.
2.
3.
4.

Kandungan boraks
Jenis Bahan yang diuji
Mie kuning
Mie putih
Bakso
Kerupuk

49

+

-






-

5.
6.
7.
8.
9.





Kerupuk legendar
Batagor
Otak-otak
Tempura
Tahu Putih

Penetesan Kunyit



-

Uji Mie Putih,

Uji Kerupuk,

Tempura, Tahu Putih

Kerupuk Legendar,
Otak-otak

Uji Bakso

Uji Mie Kuning

Parutan Kunyit

VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, bahan makanan ada
yang mengandung pengawet makanan dan ada yang tidak mengandung
pengawet makanan. Pengawet makanan tersebut dapat berupa borak dan
formalin.
50

Hasil

uji

bahan

makanan

yang

mengandung

borak

dengan

menggunakan kunyit:
1. Mie Kuning
Berdasarkan uji borak menggunakan kunyit, mie kuning mengandung borak
karena air perasan kunyit berubah warna menjadi lebih pekat.
2. Mie Putih
Berdasarkan uji borak menggunakan kunyit, mie kuning mengandung
borak, karena tetesan kunyit berubah menjadi lebih pekat.
3. Bakso
Berdasarkan uji borak menggunakan kunyit, bakso yang dijadikan sampel
tidak mengandung borak. Hal itu karena tetesan kunyit pada bakso tidak
berubah warna.
4. Kerupuk
Berdasarkan uji borak menggunakan kunyit, kerupuk mengandung borak,
karena tetesan kunyit berubah menjadi lebih pekat.
5. Kerupuk Legendar
Berdasarkan uji borak menggunakan kunyit, kerupuk legendar mengandung
borak, karena tetesan kunyit berubah menjadi lebih pekat.
6. Batagor
Berdasarkan uji borak menggunakan kunyit, batagor yang dijadikan sampel
tidak mengandung borak. Hal itu karena tetesan kunyit pada batagor tidak
berubah warna.
7. Otak-Otak
Berdasarkan uji borak menggunakan kunyit, otak-otak mengandung borak,
karena tetesan kunyit berubah menjadi lebih pekat.
8. Tempura
Berdasarkan uji borak menggunakan kunyit, tempura yang dijadikan sampel
tidak mengandung borak. Hal itu karena tetesan kunyit pada batagor tidak
berubah warna.
9. Tahu Putih

51

Berdasarkan uji borak menggunakan kunyit, tahu putih mengandung borak,
karena tetesan kunyit berubah menjadi lebih pekat.
Jadi bahan makanan yang mengandung borak berdasarkan uji kunyit
adalah mie kuning, mie putih, kerupuk, kerupuk legendar, otak-otak dan tahu
putih, karena tetesan kunyit pada bahan makanan tersebut berubah menjadi
lebih pekat (Intan, dkk