Makalah Kaitan Mata Kuliah Perencanaan P

Makalah Kaitan Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran dengan
Kompetensi Guru

Nama

: Ika Chandra Puspita

NIM

: 15060474088

Prodi/Jur : S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga / PKO C

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
TAHUN 2016

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayahNya telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik

dan tepat waktu.
Berikut ini saya mempersembahkan makalah untuk tugas mata kuliah
Perencanaan Pengajaran yaitu Kaitan Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran dengan
Kompetensi Guru.
Melalui kata pengantar ini saya juga meminta maaf apabila ada kesalahan
pada makalah yang saya buat. Semoga makalah yang saya buat ini bisa bermanfaat
untuk para pembaca dan semua pihak. Terimakasih

Surabaya, 9 September 2016

Penyusun

Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan
a. Latar Belakang……………………………………………………. 1
b. Rumusan Masalah………………………………………………… 1
Bab 2 Pembahasan
a. Pengertian Kompetensi Guru…………………………………...... 2
b. Pengertian Perencanaan Pengajaran……………………………… 3

Bab 3 Penutup
a. Kesimpulan……………………………………………………….. 6
b. Saran……………………………………………………………… 6
Daftar Pustaka

Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Dalam setiap studi tentang ilmu kependidikan, persoalan yang
berkenaan dengan guru dan jabatan guru senantiasa disinggung,
bahkan menjadi salah satu pokok bahasan yang mendapat
tempat tersendiri di tengah-tengah ilmu kependidikan yang
begitu

luas

dan

kompleks.Perhatian


itu

bertambah

besar

sehubungan dengan kemajuan pendidikan dan kebutuhan guru
yang

semakin

meningkat,

baik

dalam

mutu


maupun

jumlahnya.Secara gamblang dapat kita lihat, bahwa program
pendidikan guru mendapat prioritas pertama dalam program
pembangunan pendidikan di negara kita.
Pengajar dan pendidik merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan setiap upaya pendidikan.Itulah sebabnya setiap
evaluasi pendidikan,

khususnya

kurikulum

dan peningkatan

sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan
selalu bermuara pada faktor guru.Hal ini menunjukkan bahwa
betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan.
Seorang pengajar sendiri yang telah mencapai keberhasilan
akan menimbulkan rasa kepuasan, rasa percaya diri, serta

semangat mengajar yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa dalam mengajarkan atau memberikan materi kepada
setiap muridnya dapat dicermati atau dipahami dengan baik.
Seorang guru juga mempunyai misi dan tugas yang sangat berat,
namun

mulia dalam mengantarkan generasi penerus bangsa

dalam meraih cita-citanya.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Kompetensi Guru?
2. Pengertian Perencanaan Pengajaran?
3.

Hubungan mata kuliah Perencanaan Pengajaran dengan

Kompetensi Guru?
1


Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifkasi
atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang
kuantitatif. Sedangkan menurut pendapat W. Robert Houson
kompetensi adalah tugas memadai atau pemilikan pengetahuan,
keterampilan,

dan kemampuan yang dituntut oleh

jabatan

tertentu. Piet dan Ida Sahertian mengatakan bahwa kompetensi
adalah

kemampuan

melaksanakan


sesuatu

yang

diperoleh

melalui pendidikan dan pelatihan yang bersifat kognitif, afektif,
dan performen.
Kompetensi

juga

dapat

diartikan

sebagai

pengetahuan,


keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfeksikan kebiasaan
berpikir

dan bertindak.

Kompetensi

menurut

Kepmendiknas

045/U/2002 adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung
jawab yang dimilikiseseorang sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di
bidang pekerjaan tertentu.
Mc. Achsan mengemukakan bahwa kompetensi: “.... is a
knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person
achleves. Wich become part of his or her being to the exent her
or she can satisfactorily perform particuler cognitive, afective,

and psychomotor behaviors.” Dalam hal ini, kompetensi diartikan
sebagai

pengetahuan,

keterampilan,

dan

kemampuan

yang

dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya,
sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif,
dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Menurut Undang-Undang Pendidikan PP 32 Tahun 32 2013
tentang

Standar


Nasional

Pendidikan,

Kompetensi

adalah

seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dimiliki,

dihayati,

dan

dikuasai

oleh


peserta

didik

setelah

mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu
program, atau menyelesaikan suatu pendidikan tertentu. Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Istilah kompetensi guru mempunyai banyak makna, Broke and
Stone (1995) mengemukakan bahwa kompetensi guru sebagai ....
descriptive of qualitative nature of teacher behavior appears to
2
be entirely meaningful... kompetensi
guru merupakan gambaran

kualitatif

tentang

hakikat

perilaku

guru

yang

penuh

arti.

Sementara Charles (1994) mengemukakan bahwa: competency
as rational performancewhich satlsfactorily meets the objective
for a desired condition (kompetensi merupakan perilaku yang
rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai
dengan kondisi yang diharapkan).
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan
personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara
kaffah

membentuk

kompetensi

standar

profesi

guru,

yang

mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta
didik, pembelajaraan yang mendidik, pengembangan pribadi dan
profesionalisme.
B. Pengertian Perencanaan Pengajaran
Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang
diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, di dalamnya
mencakup elemen-elemen:
a. Mengidentifikasi dan mendokumensi kebutuhan.
b. Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan.
c. Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.

d. Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
e. Sekuensi hasil yang diperlukanuntuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
f. Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat atau tools untuk
melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk
didalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang
dipakai.
Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan
dilakukan. Perencanaaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan
merupakan suatu proses untuk menetukan ke mana harus pergi dan
mengidentifikasi persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan
efesien.
3

Berpangkal dari pemahaman di atas, maka perencanaan mengandung 6 pokok
pikiran, yakni :
1. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang
diinginkan.
2. Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan denagn
keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
3. Untuk menutup kesenjangan ituperlu dilakukan usaha-usaha.
4. Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat beranekaragam
dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5. Pemilihan alternatif yang paling baik, dalam arti yang mempunyai efektivitas
dan efisiensi yang paling tinggi perlu dilakukan.
6. Alternatif yang dipilih harus diperinci sehingga dapat menjadi pedoman
dalam pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan.
Selanjutnya pengertian perencanaan menurut Ulbert Silalahi adalah kegiatan
menetapkan tujuan serta merumuskan dan mengatur pendayagunaan manusia,

informasi, finansial, metode dan waktu untuk memaksimalisasi efisiensi dan
efektivitas pencapaian perencanaan tujuan.
Lebih luas perencanaan menurut Bintoro Tjokroamidjodjo mendefenisikan
sebagai berikut:
1. Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatankegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya
(maximum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan
efektif
3. Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan
4
dilakukan, bagaimana, bilamana dan
oleh siapa.

Berkenaan dengan perencanaan, William H. Newman dalam bukunya
Administrative

Action

Techniques

of

Organization

and

Management:

Mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan.
Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasanpenjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan
metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal
sehari-hari.
Terry (1993: 7) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan
yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.
Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan
kemampuan untuk melihat ke depan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk
masa mendatang.
Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan
tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang dipakai
untuk menilai tujun tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana
cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan. (R. Ibrahim,
1993).

Jadi, perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk
memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan siswa agar
tujuan dapat tercapai

5

Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan
personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara
kaffah

membentuk

kompetensi

standar

profesi

guru,

yang

mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta
didik, pembelajaraan yang mendidik, pengembangan pribadi dan
profesionalisme. Sedangkan, perencanaan adalah suatu proyeksi tentang
apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, di
dalamnya mencakup elemen-elemen: Mengidentifikasi dan mendokumensi
kebutuhan,

menentukan

kebutuhan-kebutuhan

yang

perlu

diprioritaskan,

spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan,
identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan, sekuensi hasil yang
diperlukanuntuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan, identifikasi strategi
alternatif yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi tiap persyaratan
dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk didalamnya merinci keuntungan dan
kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya paparkan. Sebagai
manusia, saya pun tak luput dari kesalahan dan tentunya masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Tapi, semoga saja yang kita
pelajari

ini

bermanfaat,

dengan

harapan

bisa

menambah

Pengetahuan dan Keilmuan bagi kita semua. Kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan untuk menjadi koreksi ke
depan.

6

Daftar Pustaka
1. http://fitrianahadi.blogspot.co.id/2014/12/kompetensi-guru-dalam-

pengelolaan.html
2. http://ventidanokarsa.blogspot.co.id/2009/05/kompetensi-dan-

profesionalisme-guru.html
3. http://ellymakhyar.tripod.com/karya.htm
4. http://jaringanilmupengetahuan.blogspot.co.id/2010/02/pengertian-

perencanaan-pengajaran-1.html#.V9fpRTUpgd4
5. http://dinatampubolon18.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-perencanaan-

pengajaran.html
6. http://sofi-koleksi.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-perencanaan-

pengajaran.html
7. https://amynovita.wordpress.com/2012/09/25/perencanaan-pengajaran/