Analisis SWOT Pulau Biawak Kabupaten Ind

ANALISIS SWOT
PULAU BIAWAK INDRAMAYU
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Pariwisata
Yang dibina Oleh Bpk I. Komang Astina

Oleh:
NURLAELA
120721403798

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
MARET 2015

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Indramayu memiliki potensi wilayah yang melimpah,
diantaranya daerah pensektor padi dan tambak garam terbesar se-Jawa Barat.
Selain itu di kabupaten Indramayu terdapat hasil minyak bumi yang melimpah
sehingga PT Pertamina terbesar se-Asia Tenggara berada di kabupaten

Indramayu. Fakta itu memang tidak terbantahkan dengan dibuktikan hampir
sebagian masyarakat di pulau Jawa khususnya Jawa Barat mengetahui akan
hal tersebut.
Selain

potensi

wilayah

berupa

pertanian,

pertambakan,

dan

pertambangan, kabupaten Indramayu memiliki satu keunggulan yang tidak
kalah dengan potensi di wilayah lain khususnya dalam sektor pariwisata.
Salah satu potensi yang perlu dikembangkan dari kabupaten Indramayu dalam

sektor pariwisata yaitu pulau biawak.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis swot pada pulau biawak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis swot pada pulau biawak sebagai sektor

pariwisata.

PEMBAHASAN
Gambaran Umum
Kabupaten Indramayu mempunyai letak yang strategis karena dilalui
oleh jalur regional yang menghubungkan antara Ibukota Provinsi Jawa Barat
yaitu Bandung dengan Ibukota Jakarta. Secara geografis, Kabupaten
Indramayu berada pada posisi 1070 51’ – 1080 32’ BT dan 060 13’ – 060 40’
LS dengan luas wilayah kurang lebih 209.942 Ha, dengan panjang pantai
kurang lebih 147 Km yang membentang sepanjang pantai utara Laut Jawa
antara Kabupaten Cirebon-Kabupaten Subang, dimana sejauh 4 mil dari pantai
merupakan kewenangan Kabupaten, dan secara administratif berbatasan :



Sebelah Utara

: Laut Jawa



Sebelah Selatan

: Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon



Sebelah Barat

: Kabupaten Subang



Sebelah Timur


: Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon

Perkembangan wilayah administrasi di Kabupaten Indramayu sampai
dengan tahun 2013 terdiri dari 31 kecamatan, 309 desa dan 8 kelurahan.
Adapun beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan laut di sepanjang
pesisir pantai utara Indramayu
sejumlah 11 wilayah kecamatan
dengan

jumlah

sebanyak
wilayah

38

wilayah
desa.


kabupaten

desa

Berikut

Indramayu

dari batas administrasi;

Potensi bentang lahan yang ada di wilayah kabupaten Indramayu
berupa pertanian dengan luas 110.887ha dan perikanan atau lahan tambak
dengan luas 20.275ha, sehingga potensi bentang lahan tersebut menjadi
sumber mata pencaharian masyarakat Indramayu. Di kecamatan Balongan
kabupaten Indramayu terdapat sumber kalang minyak terbesar se-Asia

Tenggara dan tak sedikit masyarakat sekitar yang ikut berkonstribusi untuk
bekerja di PT Pertamina tersebut. Selain itu potensi wilayah yang ada di
kabupaten Indramayu berupa kepulauan yang tampak cantik yaitu kepulauan
biawak. Namun potensi kepulauan ini belum diekspor dan dikenal banyak

orang sehingga masih berpengaruh kecil terhadap pendapatan masyarakat
Indramayu.
Kepulauan Biawak terletak di sebelah utara semenanjung Inrdamayu
sekitar 40 kilometer dari pantai utara Indramayu dan secara administratif
termasuk ke dalam wilayah kecamatan Indramayu, kabupaten Indramayu.
Kepulauan biawak terdiri atas tiga buah pulau, yaitu pulau biawak, pulau
candikian, dan pulau gosong. Berikut letak geografis kepulauan biawak; pulau
biawak 06°56’022’’ LS dan 108°22’015’’ BT, pulau gosong 5°52’076”LS dan
108°24’337’’ BT, dan pulau cendikian 5°48’089”LS dan 108°24’487’’BT.
Pulau biawak adalah salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi.
Daratan seluas 742ha ini juga kaya dengan tanaman bakau yang hijau dan
rapat dipandang dari ketinggian serta kawasan konservasi endemic burungburung liar. Kepulauan ini dapat ditempuh sekitar 3 sampai dengan 4 jam
menggunakan

perahu

motor

dari


pelabuhan Karangsong,

kecamatan

Indramayu, kabupaten Indramayu. Pulau ini terkenal sebagai objek wisata
bahari dengan taman laut dan ikan hias yang indah serta terumbu karang yang
asri.

Dinamakan Pulau Biawak karena di pulau ini banyak dijumpai satwa
liar yang justru menjadi ciri khasnya, yakni biawak (Varanus salvator). Satwa

ini tergolong unik karena hidup di habitat air asin. Setiap menjelang matahari
terbenam, puluhan biawak dengan panjang antara 20 centimeter hingga 1,5
meter terlihat berenang di tepian pantai. Satwa-satwa itu memang tengah
berburu ikan untuk kebutuhan makannya. Selain disebut sebagai pulau
Biawak, pulau ini juga disebut sebagai Pulau Menyawak dan Pulau Bompyis.
Pulau ini memiliki pesona wisata yang unik, karena karangnya yang masih
'perawan' dan hidup. Di antara ketiga pulau tersebut hanya Pulau Biawak yang
masih utuh dalam segalanya sedangkan tiga pulau lainnya hanya berupa
hamparan pulau karang semata.


Melihat potensi alamnya, kawasan ini bisa memuaskan para pemburu
kenikmatan wisata. Pulau cantik itu saat ini benar-benar masih perawan.
Untuk perjalanan sekitar empat jam dari Indramayu ke lokasi itu, misalnya,
belum tersedia perahu khusus. Kalaupun menyewa, pengunjung harus
merogoh kocek sekitar Rp 800.000 untuk perahu nelayan berkapasitas sekitar
sepuluh orang. Selain itu, juga belum ada dermaga yang memudahkan
pengunjung mencapai bibir pantai saat air pasang. Selain itu, juga belum ada
rumah-rumah peristirahatan yang bisa disewa wisatawan.
Selain terdapat biawak yang cantik, di pulau biawak ini terdapat
mercusuar Belanda. Mercusuar ini adalah penanda yang paling terlihat saat
berada di laut lepas dan menuju Pulau Biawak. Bangunan peninggalan
Belanda ini dibangun tahun 1872. Hal ini tertera pada lempengan logam yang
dilekatkan pada dinding mercusuar, tepat di atas pintu masuk. Menara setinggi
65 meter ini memang sengaja dibangun atas perintah Raja Z.M. Willem III
sebagai penunjuk jalan dan pengatur lalu lintas air di sekitar wilayah

Karesidenan Cirebon. Usia mercusuar ini sama tuanya dengan usia mercusuar
di Anyer, Banten, atau di Pulau Sabira di Kepulauan Seribu. Jika biasanya
mercusuar terbuat dari batu bata, mercusuar di pulau biawak ini terbuat dari

besi.

Badan mercusuar seolah dilindungi oleh besi-besi yang mirip jaring
laba-laba, yang dimulai dari bagian kaki mercusuar, yaitu tempat pintu masuk
berada, sampai puncak mercusuar tempat lampu suar berputar menerangi
perairan sekitar. Untuk menuju ke
tempat

lampu

suar,

tangganya

hanya berupa bilah besi tipis, yang
jumlahnya sekitar 300 anak tangga.
Dari atas mercusuar akan terlihat
pulau

biawak


perpaduan

yang

kehijauan,

antara hutan pohon

bakau dan pinus.
Berikut jabaran analisis SWOT pulau biawak sebagai sektor
pariwisata:
A. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan dari pulau biawak adalah terdapatnya hewan endemik
“biawak” yang bisa hidup di perairan laut, pemandangan alam dan terumbu

karang yang masih perawan, hutan bakau yang asri, serta terdapat marcusuar
peninggalan belanda.
B. Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan atau kekurangan dari pulau biawak ini adalah lamanya

waktu menyebrang dari wilayah kabupaten indramayu menuju ke kepulauan
biawak, sarana transportasi yang belum memadai, minimnya fasilitas seperti
tidak terdapat tempat peristirahatan, sarana prasarana yang masih berantakan
serta kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dari para pengunjung
dan pengelola kawasan pulau biawak.
C. Peluang (Opportunities)
Dilihat dari potensi alam yang ada disana dengan segala
kekurangannya,

penulis

menemukan

beberapa

peluang

untuk

mengembangkan sektor pariwisata pulau biawak tersebut. Peluang tersebut
diantaranya membuat sebuah wisata edukasi baik itu edukasi mengenai
hewan endemik maupun wisata edukasi mengenai hutan bakau. selain itu
peluang lainnya seperti membuat sebuah home industri yang menyediakan
souvenir khas daerah indramayu tersebut dan dapat pula home industri
pengelolaan hutan bakau.
D. Kendala (Threats)
Berdasarkan

hasil

pengamatan

dilapangan.

Pertama, produk

pariwisata berupa potensi alam, potensi bahari, dan potensi hutan mangrove
tidak dapat dikelolah dengan baik. Hal ini terlihat pada rusaknya terumbu
karang dan rusaknya ekosistem dalam laut akibat dari pencurian serta
pengeboman yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Kemudian kondisi alam yang tidak terjaga dengan baik. Ini menunjukan
bahwa lemahnya pengawasan dan pengelolahan yang ada disekitar pulau
tersebut. Perlu adanya pengawasan dan pengelolah yang lebih baik lagi
sehingga tidak terjadi pengeboman dan pencurian terumbu karang agar
potensi tersebut tetap terjaga dengan baik. Kedua, pengembangan promosi

juga masih dilakukan setengah hati. Hal ini terlihat pada jarangnya
pemberitaan tentang pulau biawak baik di media cetak maupun media
elektronik dan website tentang pulau biawak pun tidak digunakan dengan
baik

dalam

memberitakan

biawak. Ketiga, pengembangan

informasi

terbaru

infrastruktur

tidak

tentang

pulau

dilakukan

secara

berkelanjutan. pengembangan yang dilakukan hanya bersifat sesaat saja.
Dapat bantuan dari APBD, kemudian direalisasikan dan setelah itu sarana dan
prasarana yang sudah ada dibiarkan saja atau tidak dirawat dengan baik. Perlu
adanya investor dalam mengembangkan sarana dan prasarana penunjang
pariwisata di pulau biawak. Sejauh ini, pemerintah belum mampu
mendatangkan investor untuk mengembangkan pulau biawak. Bagaimana
investor mau masuk kalo sarana dan prasarana penunjang saja belum
memadai.
E. Upaya Pengembangan
Perda telah membuat tiga strategi dalam upaya mengembangkan
kepulauan biawak. Tiga strategi tersebut diantaranya yaitu pengembangan
produk pariwisata, pengembangan promosi dan pengembangan infrastruktur/
sarana dan prasarana penunjang pariwisata. Strategi-strategi ini merupakan
satu kesatuan yang saling berkaitan satu sama lain. Selain itu, tiga strategi
pengembangan ini juga merupakan bagian dari kebijakan pengembangan
pariwisata di Kabupaten Indramayu. Ketiga strategi ini sudah dijalankan oleh
Disporabudpar Kabupaten Indramayu akan tetapi belum secara maksimal.

F. Solusi Pengembangan
Potensi di Indramayu sangatlah indah, khususnya dalam bidang
pariwisata seperti kepulauan biawak. Akan tetapi potensi ini belum
dikembangkan secara maksimal. Berikut solusi untuk mengembangkan
potensi kepulauan biawak dalam bidang pariwisata:
a. Miningkatkan dan menjaga potensi hutan mangrove yang ada disekitar

pulau biawak.

b. Miningkatkan publikasi tentang kepulauan biawak, baik dalam media
social ataupun media lainnya.
c. Meningkatkan dan menjaga infrastruktur sarana prasarana yang ada di
kawasan pulau biawak.
d. Mendirikan dan menjaga tempat penginapan untuk pengunjung pulau
biawak.
e. Mempertegas perda khususnya dalam bidang pengembangan wilayah
supaya tidak ada lagi pencurian dan pengeboman ekosistem laut yang
berdampak pada rusaknya terumbu karang dan lingkungan seputar
kawasan pulau biawak.

PENUTUP
Selain kaya akan pertanian, pertambakan, dan pertambangan, Kabupaten
Indramayu juga memiliki potensi wisata yang sangat besar. Potensi wisata
tersebut adalah wisata pulau biawak. Dipulau ini wisatawan akan dimanjakan
dengan pemandangan yang indah dengan banyak hewan endemik biawak
didalamnyadan terdapat pula marcusuar sebagai peninggalan budaya hasil buatan
belanda.
Selain sebagai wisata alam, pulau biawak juga bisa digunakan sebagai
wisata edukasi, wisata bahari, dan wisata budaya. Hanya dengan merogoh kantung
Rp.800.000 tiap perahu untuk 8-10 orang wisatawan. Tertarik? Mari berkunjung...

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Biawak
http://www.poenta.net/wp-content/uploads/2013/12/Pantai-Indramayu-PulauBiawak
http://morincirebon.blogspot.com/2010/08/pulau-biawak.html
http://www.femina.co.id/waktu.senggang/jalanjalan/menjelajah.pulau.biawak/
006/003/20http://www.femina.co.id/waktu.senggang/jalanjalan/
menjelajah.pulau.biawak/006/003/20

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72