TUGAS 1 Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi (1)

TUGAS 1
PRINSIP-PRINSIP ILMU EKONOMI

ANDI PUTRIANISA NURFADILAH
NIM: P1000215007

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015

1. KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI (KKP)
Kurva kemungkinan produksi adalah suatu kurva yang menggambarkan kombinasi
dua barang yang dapat dihasilkan oleh sejumlah faktor-faktor produksi tertentu—
yang dapat diubah kombinasinya, apabila dimisalkan faktor-faktor prpoduksi tersebut
sepenuhnya digunakan dan tingkat teknologi tidak berubah.
Pada gambar dilukiskan pada sumbu vertikal jumlah barang yang diperlukan
dalam masa perang misalnya “meriam” dan pada sumbu horizontal untuk barang yang
diperlukan dalam masa damai seperti “roti”. Apabila seluruh sumberdaya atau faktor
produksi yang ada dalam perekonomian itu gunakan untuk menghasilkan meriam
saja, maka akan diperoleh sebanyak 4000 pucuk meriam (titik E); sedangkan bila

seluruh sumberdaya digunakan untuk menghasilkan roti akan diperoleh sebasnyak
4000 ton roti (titik A). Yang dimaksud dengan satuan ini dapat berarti satuan,
puluhan, ribuan, jutaan dan sebagainya. Selanjutnya perekonomian itu dapat pula
memilih kombinasi barang yang harus dihasilkan, misalnya sebagianfaktor produksi
untuk menghasilkan meriam dan sebagian lagi untuk menghasilkan roti.

Gambar 1
Kurva Kemungkinan Produksi
Apabila seperti yang sudah disebutkan pada Gambar 1 yaitu perekonomian
hanya menghasilkan roti saja atau menghasillkan meriam saja, berarti masing-masing
adalah pada kombinasi E dan pada kombinasi A. Kombinasi produksi yang lain
menunjukkan adanya kombinasiproduksi campuran; misalnya kombinasi B berarti
bahwa perekonomian memilih menghasilkan 1000 ton roti dan 3800 pucuk meriam;
dan seterusnya pada kombinasi C, perekonomian menghasilkan 2000 ton roti dan
3000 pucuk meriam. Kalau semua kombinasi itu kita letakkan dalam suatu diagram
dan titik-titik kombinasi itu kita hubungkan dengan garis, maka kita memperoleh apa
yang kita sebut kurva kemungkinan produksi (KKP) atau production possibility curve
(PPC). Jadi ini berarti bahwa apabila seluruh faktor produksi yang ada dalam
perekonomian itu digunakan sepenuhnya, maka perekonomian itu akan berada pada
kurva kemungkinan produksi tersebut.


2. HUKUM KENAIKAN HASIL YANG SEMAKIN BERKURANG
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan antara
tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga
tahap, yaitu:
 Tahap pertama: Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
 Tahap kedua: Produksi total pertambahannya semakin lambat.
 Tahap ketiga: Produksi total semakin lama semakin berkurang.
Dalam Tabel 1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang
pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya
berubah-ubah.gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam
kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah
dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi
mencapai tahap pertama. Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja
menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja
sebelumnya.
Hubungan Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Produksi
Tanah
(hektar)


Tenaga
kerja
(orang)

(1)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

(2)
1
2
3

4
5
6
7
8
9
10

Produksi Total
(unit)

Produksi
Marjinal

(3)

(4)

150
400

810
1080
1290
1440
1505
1520
1440
1300

150
250
410
270
210
150
65
15
-80
-140


Produksi
Rata-rata
(unit)
(5)
150
200
270
270
258
240
215
180
160
130

Tahap
(unit)
(6)

PERTAMA


KEDUA

KETIGA

Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang
semakin bertambah. Data dalam kolom (4)—yaitu data produksi marjinal pada tahap
pertama, menggambarkan keadaan tersebut.
Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5,
kemudian 5 menjadi 6, dan selanjutnya 6 menjadi 7, produksi total tetap bertambah,
tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Maka dalam keadaan
ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal
semakin berkurang. Maksudnya, setiap pertambahan pekerja akan menghasilkan
tambahan produksi kurang daripada tambahan produksi pekerja sebelumnya. Pada
tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu
masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi
tenaga kerja ditambah ‒ dari 8 pekerja menjadi 9 pekerja, produksi totalnya menurun.
Produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.

3. BIAYA KESEMPATAN (OPPORTUNITY COST)

Biaya peluang/kesempatan (opportunity cost) adalah peluang/kesempatan yang
dikorbankan untuk mendapatkan peluang/kesempatan yang lain.
Contoh :
Jika saya setelah lulus SMA dan beruntung masuk ke perguruan
tinggi, maka saya mungkin menghitung biaya kuliah (seperti biaya
semesteran, kos, buku pelajaran, praktikum, penelitian, dan lainnya)
selama satu semester sebesar Rp 9.000.000,00.
Apakah hal ini berarti bahwa jumlah Rp9.000.000,00 itulah yang
merupakan biaya peluang untuk kuliah di perguruan tinggi???
Jawabannya adalah “TIDAK”, uang Rp9.000.000,00 adalah “BIAYA”
bukan “BIAYA KESEMPATAN”.
Lalu biaya peluangnya yang mana??
Jika setelah lulus SMA saya tidak kuliah, tetapi bekerja di sebuah
perusahaan dan selama 6 bulan (1 semester) saya mendapatkan
gaji sebesar Rp10.000.000,00. Dengan kata lain, karena saya kuliah
berarti saya kehilangan peluang/kesempatan untuk mendapatkan
gaji Rp10.000.000,00 tiap semester.
Biaya peluang dihitung dari kesempatan yang hilang, dalam kasus
ini adalah gaji sebesar Rp10.000.000,00 selama satu semester.
4. SISTEM EKONOMI

a. Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi yang paling ideal, pada masa ini semakin banyak negara
yang melaksanakan sistem ini dengan sebaik-baiknya. Sistem ini mengatasi
masalah-masalah pokok dalam perekonomian. Maka pada hakikatnya dalam
sistem ekonomi pasar bebas, anggota masyarakat diberikan kebebasan yang
sepenuh-penuhnya untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka
lakukan. Yang menjadi landasan kepada sistem ekonomi ini adalah keyakinan
bahwa apabila setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya,
maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga.
Karakteristik sistem ekonomi pasar adalah
 Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
 Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa
 Kegiatan ekonomi dimaksudkan untuk membuat keuntungan
 Semua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat (swasta)
 Pemerintah tidak melakukan intervensi di pasar
 Persaingan dilakukan secara bebas

 Peran modal penting
Keuntungan Sistem Ekonomi Pasar

 Memupuk inisiatif dan kreasi masyarakat untuk mengatur kegiatan ekonomi
 Setiap individu bebas untuk memiliki sumber daya produksi
 Munculnya persaingan untuk memajukan
 Barang yang dihasilkan berkualitas tinggi
 Efisiensi tinggi dan efektivitas karena setiap tindakan ekonomi didasarkan
pada motif profit
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar
 Kesulitan distribusi pendapatan
 Ada cenderung eksploitasi buruh oleh para pemilik modal
 Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
 Seringkali gejolak dalam perekonomian.
b. Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi dimana pemerintah sepenuh-penuhnya menentukan corak
kegiatan ekonomi yang akan dilakukan. Ini berarti pemerintahlah yang akan
menjawab dan menyelesaikan masalah ekonomi yang akan dilakukan. Dalam
sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa akan diproduksi, dengan cara
atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta kepada siapa barang
tersebut diproduksi.
Karakteristik sistem ekonomi komando adalah
 Semua alat dan sumber daya yang dikendalikan oleh pemerintah

 Hak milik pribadi tidak diakui
 Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam
kegiatan ekonomi
 Kebijakan ekonomi diatur sepenuhnya oleh pemerintah
Kelebihan Ekonomi Sistem Comando
 Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah
ekonomi lainnya
 Barang-barang domestik pasar berjalan lancar
 Pemerintah dapat melakukan intervensi dalam hal pembentukan harga
 Relatif mudah untuk melaksanakan distribusi pendapatan
 Krisis ekonomi jarang
Kekurangan Sistem Ekonomi Komando
 Inisiatif mematikan individu untuk memajukan
 Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
 Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memilih sumber daya
c. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang dikendalikan dan
diawasi oleh pemerintah tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang

cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka
jalankan. Mekanisme pasar masij tetap memegang peranan penting dalam
menentukan corak kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam masyarakat. Dalam
perekonomian campuran, tujuan pokok dari campur tangan pemerintah adalah
untuk menghindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem pasar
bebas.
Karakteristik sistem ekonomi campuran adalah
 Ini adalah kombinasi dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
 Barang modal dan sumber daya vital dikuasai oleh pemerintah
 Pemerintah dapat melakukan intervensi untuk membuat aturan, mengatur
kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
 Peran pemerintah dan sektor swasta Aplikasi seimbang dari sistem ekonomi
campuran akan mengurangi kerentanan sistem ekonomi pasar dan komando
dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Keuntungan sistem ekonomi campuran
 Kebebasan berusaha
 Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
 Lebih penting umum pribadi
Kelemahan sistem ekonomi campuran
 Beban berat pemerintah pada beban swasta.
 Sektor swasta adalah keuntungan kurang memaksimalkan.
Referensi :
Mankiw, N. Gregory. 2012. Principles of Microeconomics: 6th Edition. (E-Book).
http://www.pendidikanekonomi.com/2014/10/konsep-biaya-dan-biaya.html. Diakses
pada Tanggal 7 September 2015. Makassar
Suparmoko, M. 2009. Pengantar Ekonomika Mikro. BPFE. Yogyakarta.
Sukirno, Sadono. 2010. Mikroekonomi Teori Pengantar: Edisi3,—25.—Jakarta. Rajawali
Pers.