Proposal Seminar Akutansi Sektor Publik

Ikatan Akuntan
Indonesia
Wilayah Kalimantan Tengah

"Kualitas Terbaik Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Opini WTP) untuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan
yang Baik (Good Governance) dan Pemerintahan yang
Bersih (Clean Government) demi Kesejahteraan Rakyat"

Jl. Yos Sudarso No. 16, Palangkaraya
Telp. (0536) 3241119, Fax. (0536) 3241120

Proposal

Seminar Nasional Akuntansi Sektor Publik
"Kualitas Terbaik Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Opini WTP) untuk
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance) dan
Pemerintahan yang Bersih (Clean Government) demi Kesejahteraan Rakyat"
Palangka Raya, 27 Maret 2012

Pendahuluan

Dalam seminar yang diadakan oleh Asian Development Bank (ADB) di Fukuoka Jepang pada
tanggal 10 Mei 1997 didapat sebuah kesimpulan, pengalaman negara-negara di Asia Timur
memperlihatkan bahwa pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean government) merupakan
faktor penting dalam sebuah proses pembangunan (ADB, 1997). Empat elemen penting pemerintahan
yang baik dan bersih yaitu (1) accountability, (2) transparancy, (3) predictability, dan (4)
participation.Kesimpulan ini tidak dapat dilepaskan dari adanya kesadaran bahwa tanpa keinginan
mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih tidak mungkin melakukan pembangunan dengan
baik.
Sebagai upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih tersebut, akuntansi
pemerintah merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan program perekonomian
pemerintah, dan secara umum dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah
diharapkan untuk dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan anggaran dalam menjalankan
program-programnya, agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif, dalam hal ini
akuntabilitas menjadi isu yang sangat penting dalam menjaga efisiensi dan efektivitas pemanfaatan
anggaran.
Namun, dampak perekonomian global, organisasi sektor publikdalam hal ini pemerintahan
daerah juga mengalami dampak dari perubahan ekonomi, sosial, lingkungan,dan bisnis global.
Pemerintah daerah menghadapi isu-isu seperti ketidakpastian, kondisi ekonomi global yang
semakin tidak menentu serta isu terkait dengan perdagangan bebas yang menghadirkantantangan dan
kesempatan tersendiri. Dalam menghadapi kondisi sepertiini, komunikasi merupakan salah satu

aspekyang perlu untuk ditingkatkan intensitasnya.Sebagai salah satu bagian penting dari
ekonomi Indonesia, profesiakuntan diharapkan dapat menjadi salah satu pilar yang memperkokoh
pondasiperekonomian, serta ikut berperan serta aktif dalam meningkatkan akuntabilitas Indonesia,
baik secara domestik, regional maupun global.
Selanjutnya permasalahan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah
adalah masih banyaknya ditemukan ketidakberesan, ketidakteraturan dan ketidakbenaran, dan bahkan
penyimpangan dalam pengelolaan serta pertanggungjawaban keuangan daerah termasuk banyaknya
aset negara yang dikelola secara tidak layakdan dilaporkan secara tidak wajar dalam laporan keuangan
yang berimplikasi pada opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan pemerintah
daerah. Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara, BPK memberikan opini atas LKPD berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian
(Unqualified Opinion), Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion), Tidak Wajar (Adverse
Opinion), dan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion).
Permasalahan yang menonjol dan mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan,
dimulai penganggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
pelaksanaan realisasi belanja dan pendapatan yang tidak akuntabel dan pertanggungjawaban yang
tidak layak, yang pada ujungnya berimbas padalaporan keuangan yang tidak disajikan secara wajar

sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Selain Standar Akuntansi Pemerintah, penyusunan
laporan keuangan juga harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan lainnya,

seperti Peraturan Presiden dalam hal kegiatan pengadaan (Perpres 54 Tahun 2010), Peraturan Menteri
Dalam Negeri dalam hal penganggaran (Permendagri 13 dan 59 serta 21), Peraturan Menteri Dalam
Negeri terkait pengelolaan aset atau barang milik daerah (permendagri 17) dan ketentuan-ketentuan
terkait dengan pengelolaan keuangan daerah lainnya.Sehingga hasil audit BPK RI atas LKPD se
Indonesia Tahun 2010 untuk kualitas terbaik kewajaran Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian hanya diberikan terhadap 34dari 524LKPD (6%),
perolehan opini WTP tersebut sudah meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya diperoleh 15
LKPD dari 524 LKPD (3%).
Permasalahan tersebut menjadi perhatian serius karena menunjukkan kurangnya itikad baik
pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun para praktisi akuntansi sektor publik untuk menciptakan
pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih
(clean government)sehingga menurunnya kredibilitas pemerintah baik dimata rakyat maupun di mata
investor yang diharapkan dapat memajukan perekonomian daerah.
Mengutip pendapat wakil presiden Prof. Dr. Boediono, M.Ec, yang menyatakan “ketertiban
dalam penggunaan uang pemerintah dan basis dari perbaikan yang disebut dengan istilah good
governance tidak akan berhasil, jika laporan keuangan tidak memenuhi kualitas.Jadi, laporan
keuangan yang berkualitas merupakan syarat mutlak untuk mencapai predikat good governance”.
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih
(clean government) adalah merupakan tuntutan rakyat untuk mendapatkan pelayanan publik yang
transparan dan akuntable sesuai dengan prinsip-prinsip good governance. Oleh karena itu, guna

terciptanya good governance dalam penyelenggaraan pemerintah, pengelolaan keuangan perlu
diselenggarakan secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang
telah ditetapkan dalam UUD 1945.
Berdasarkan keprihatinan atas kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tersebut dan
dalam rangka pelantikan pengurus IAI wilayah Kalimantan Tengah yang pendiriannya diprakarsai
oleh Akademisi dari Universitas Palangkaraya dan didukung Akuntan Senior dari BPK RI dan BPKP
perwakilan Kalimantan Tengah, Ikatan Akuntan Indonesia - Wilayah Kalimantan Tengah
menyelenggarakan Seminar Nasional Akuntansi Sektor Publikuntuk menjadi suatu wadah bagi
akuntan pemerintahan dan praktisi serta akademisi pemerintah secara umum untuk mempelajari dan
mengkomunikasi permasalahandan menemukan solusi bersama sebagai pemecahan permasalahan
tersebut yang antara lain diharapkan dengan :
-

-

-

Terwujudnya komitmen pimpinan pemerintah daerah untuk mencapai tingkat sasaran
yang diinginkan yaitu kualitas terbaik laporan keuangan pemerintah daerah dan aksi yang
jelas (action plan) atas komitmen yang telah ditetapkan dan adanya instruksi yang jelas

atas action plan tersebut.
Melakukan komunikasi secara intensif dan sinergis atas permasalahan keuangan
pemerintah daerah.
Meningkatkan kualitas bimbingan teknis yang saat ini telah dilaksanakan oleh BPKP dan
juga meningkatkan peranan Akademisi dalam perbaikan SDM pelaporan akuntansi dan
keuangan.
Mengintensifkan langkah-langkah pencegahan terhadap korupsi dalam pelaksanaan
realisasi APBD.

-

Mempercepat pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik dan keuangan pemerintah daerah.
Sosialisasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Manajemen Kinerja di BPK RI dalam
rangka meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Pemilihan tempat penyelenggaraan Seminar Nasional Akuntansi Sektor Publik di Ibukota
Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagaimana semangat Presiden I Indonesia, Ir Soekarno yang
pernah menyampaikan gagasan pemindahan ibu kota Republik Indonesia ke Palangka Raya sekitar
tahun 1950-andan diwacanakan lagi tahun 2011.Wacana pemindahan ibu kota Negara yang juga

dikemukakan Presiden Soekarno pada peresmian Palangka Raya sebagai ibu kota Kalimantan Tengah
(Kalteng) pada 1957, yang saat itu bernama "Desa Pahandut" dan secara geografis posisi Palangka
Raya tepat berada di tengah Indonesia sehingga sangat tepat untuk dikembangkan sebagai pusat pe

TujuanSeminar
Seminar Akuntansi Sektor Publik Kualitas Terbaik Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Opini WTP) untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih (Clean Government) demi kesejahteraan
rakyat bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran mengenai permasalahan-permasalahan lainnya yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan keuangan daerahdan
langkah-langkah strategis yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk
memperoleh kualitas terbaik opini Wajar Tanpa Pengecualian berdasarkan pengalaman
pengelola akuntansi pemerintah daerah.
2. Memperoleh gambaran pentingnya reformasi birokrasi dalam meningkatkankan transparansi
dan akuntabilitas LKPD dan program nasional percepatan reformasi birokrasi daerah di
seluruh provinsi yang oleh Kementerian PAN dan RB akan dipilih masing-masing satu
Kabupaten dan satu Kota untuk menjadi Pilot Project, sehingga dalam waktu dekat secara
serentak akan ada 33 provinsi, 33 kabupaten dan 33 Kota bisa melaksanakan reformasi
birokrasi.
3. Memperoleh pemahaman secara mendalam terkait proses penentuan opini pemeriksaan

LKPD oleh BPK RI sesuai UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara dan permasalahan ketidakberesan, ketidakteraturan dan
ketidakbenaran dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah termasuk
banyaknya aset negara yang dilaporkan secara tidak wajar dalam laporan keuangan yang
mempengaruhi pemberian opini oleh BPK RI yang harus segera ditindaklanjuti oleh seluruh
jajaran aparat pemerintah daerah..
4. Mengembangkan profesi akuntan pemerintahan, dan sistem akuntansipemerintahan
dengan membentuk kepengurusan Ikatan Akuntansi Wilayah Kalimantan Tengah yang
beranggotakan seluruh unsur praktisi dan akademisi di Kalimantan Tengah yang diharapkan
dapat mewujudkan Kualitas Terbaik Publik Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Opini
WTP) untuk Pemerintahan yang Bersih (Clean Government) demi Kesejahteraan Rakyat.

Pelaksanaan Seminar
Seminar nasional direncanakan diselenggarakan pada Selasa,20Maret 2012, di Aquarius
Boutique Hotel, Palangka Raya. Seminar akan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama pada pagi hariakan

membahas seputar strategi yang diperlukan agar laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan
standar akuntansi keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang mendasari pengelolaan
dan pertanggungjawaban keuangan daerah. Sesi kedua pada siang hari akan membahas seputar
permasalahan yang diketemukan dalam pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah yang

dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan, dan solusi atas permasalahan yang diketemukan tersebut
yang antara lain dengan melaksanakan reformasi birokrasi daerah.

Nara Sumber
Nara sumber seminar nasional ini adalah para pejabat yang berkompeten dan relevan dalam
pengelolaan keuangan daerah, pembina dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
daerah, pengawas keuangan daerah, dan pemeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
daerah. Dengan pertimbangan bahwa merekalah yang terlibat langsung maupun tidak langsung
dengan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah.
Nara sumber yang direncanakan untuk menjadi pembicara dalam Seminar Nasional ini
adalah:
1. Ketua BPK RI, sebagai otoritas sesuai UUD 1945 yang mendapat amanah pemeriksaan atas
pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah dan memberikan pendapat (opini) atas
laporan keuangan pemerintah daerah
2. Ketua
KPK,sebagaiunsur
lembaga
penegakan
hukum
dalam

rangka
mewujudkanPemerintahan yang bersih dan bebas korupsi demi kemajuan dan kesejahteraan
Rakyat Indonesia.
3. Kepala BPKP, sebagai pihak yang melakukan pendampingan dan memberikan bimbingan
teknis dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dan dalam penyusunan laporan
keuangan pemerintah daerah
4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB)
sebagai otoritas pelaksana kebijakan reformasi birokrasi nasional dan peningkatan
transparansi dan akuntabilitas aparatur.
5. Gubernur Kalimantan Tengah, sebagai sebagai penanggungjawab pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan daerah dan menyusun laporan keuangan pemerintah daerah,
yang telah memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari audit yang
dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun anggaran 2010, dan telah
melakukan serangkaian kegiatan strategis dan teknis untuk meraih opini WTP tahun 2012

Peserta Seminar
Sesuai dengan materi seminar, maka peserta yang diharapkan mengikuti seminar nasional ini
adalah:
1.
2.

3.
4.
5.

Praktisi keuangan daerah
Pengawas internal dan eksternal pemerintah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Akademisi dan mahasiswa
Masyarakat peduli pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah yang akuntabel

Penyelenggara Seminar

Seminar Nasional Akuntansi Sektor Publik ini diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia - Wilayah Kalimantan Tengahdalam rangka memperkokoh peranan Ikatan Akuntan
Indonesia dalam Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi Sektor Publik sekaligus pelantikan
pengurus IAI wilayah Kalimantan Tengah periode 2011 – 2015.

IAI –KOMPARTEMEN AKUNTAN SEKTOR PUBLIK (IAI-KASP)

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)


Kontribusi& Sponsorship
Kontribusi untuk seminar terdiri dari peserta perseorangan dan corporate :
Corporate
Peroranga
n

: Rp10.000.000,00 / Paket (6 Orang)
: Rp 2.500.000,00 /Peserta

Sponsorship seminar berupa :
Fasilitas yang
Diberikan

Platinum
100 Juta

1 Iklan gratis diWebsite
2




4




Banner
halaman
depan di situs IaI
3 Logo pada Backdrop
Pencantuman
logo
pada materi cetak
5
Pencantuman
logo
pada umbul-umbul
6 Ucapan terima kasih
oleh
MC
padapembukaan
acara
7 Ucapan terima kasih
oleh
MC
padaawal
sesi seminar
8 Pencantuman
logo
pada banner
9 Pencantuman
logo
pada seminar kit
10 Gratis keanggotaan
IaI selama 1 tahun
11Undangan acara

Gold
40 Juta

Silver
25 Juta

10 Juta


























5 orang

4 orang

3 orang

2 orang

5 orang

4 orang

3 orang

2 orang

AGENDA ACARA
Jadwal

Kegiatan

Selasa, 27
Maret 2012
07.00 – 09.00
09.00 – 09.10
09.10 – 09.15
09.15 – 09.30
09.30 – 10.45

10.45-11.00
11.00 – 12.30

12.30 – 13.30
13.30 – 14.30

14.30 – 15.30

15.30 – 16.00
15.30 – 16.30

17.00 – 17.30

Registrasi Peserta
Laporan Ketua IAI Wilayah Kalimantan Tengah
Pelantikan Pengurus IAI
Sambutan Ketua DPN IAI sekaligus membuka Seminar Nasional Akuntansi
Sektor Publik
Keynote Speaker
“Permasalahan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
daerah dan banyaknya aset daerah yang dilaporkan secara tidak wajar
yang mempengaruhi proses penentuan opini hasil pemeriksaan LKPD oleh
BPK RI sesuai UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara”
Ketua BPK RI, Drs. Hadi Poernomo, Ak
Coffee Breake
Sesi Pertama
“Permasalahan pengelolaan keuangan daerah dan kebijakan strategis
pemerintah provinsi Kalimantan Tengah untuk memperoleh opini Wajar
Tanpa Pengecualian 2012"
Pembicara:
Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang
Kepala Perwakilan BPK Kalteng, Maman Abdulrachman, SE., MM
Moderator: Dr. Wahyudin Nor, SE., M.Si., Ak (Universitas Palangkaraya)
Ishoma
Sesi Kedua
“Implementasi PP 71/2010 Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual”
Pembicara: Dr. Binsar. H. Simanjuntak, Ketua Komite Kerja KSAP RI
Moderator: Kepala Perwakilan BPKP Kalteng
Sesi Ketiga
“Pemerintahan yang bersih untuk kesejahteraan Rakyat Indonesia”
Pembicara:
Abraham Samad , Ketua KPK
Modertor: Iwan Novarian Sutawijaya, SE., M. Ak., Ak
Coffee Break
Sesi Keempat
Sosialisasi Ujian Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan
Pembicara: M. Yusuf John, Sekretaris IAI KASP
Moderator:
Penutupan & Doa

FORMULIR KONTRIBUSI DAN SPONSORSHIP

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

:

...........................................................................................

Jabatan

:

...........................................................................................

Perusahaan

:

...........................................................................................

Alamat

:

...........................................................................................

Telepon/Fax :

...........................................................................................

Email

...........................................................................................

:

Menyatakan bersedia mensukseskan Seminar Nasional Akuntansi Sektor Publikdengan
paket Kontribusi / Sponsorship yang dipilih sebagai berikut.
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
Pembayaran akan ditransfer melalui:
Ikatan Akuntan Indonesia
A/C No. 122.000.431.206.5
Bank Mandiri - KCP Cik Ditiro Jakarta

Cash @ Day
Lainnya :
………………………………………………………….
Untuk pelaksanaannya, harap saudara menghubungi:
Nama
: ..............................................................................................
Jabatan
: ..............................................................................................
Telepon
: ..............................................................................................
Faksimili
: ..............................................................................................
Harap bukti pembayaran di-fax melalui: (0536) 3241120
Sekretariat IAI – Wilayah Kalimantan Tengah
Jl. Yos Sudarso No. 16, Palangkaraya
Telp. (0536) 3241119, Fax. (0536) 3241120
Home Page: http//www.iaiglobal.or.id
E-mail: [email protected] atau [email protected]

Sekretariat IAI – Wilayah Kalimantan Tengah
Jl. Yos Sudarso No. 16, Palangkaraya
Telp. (0536) 3241119, Fax. (0536) 3241120
Home Page: http//www.iaiglobal.or.id
E-mail: [email protected] atau [email protected]