Makalah Manajemen Perkandangan Pada Ayam

MANAJEMEN PERKANDANGAN PADA AYAM

MAKALAH

Tugas Mata Kuliah:
ILMU LINGKUNGAN TERNAK

Dosen:
Dr. Elis Dihansih, Ir., M.Si

Oleh:
SAMSUN RAMLIE
NIM: A.1211147

JURUSAN PETERNAKAN – FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS DJUANDA KAMPUS II

PERGURUAN YASPIDA SUKABUMI
2015


samsunramlie@gmail.com

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena
dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul
“Manajemen Perkandangan Pada Ayam”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan
berupa kemalasan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami
berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Elis Dihansih, Ir.,
M.Si yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi sehingga kami bisa
menyusun makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada temanteman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan
pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan
hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat membuat kita mencapai
kehidupan yang lebih baik lagi.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Penyusun

samsunramlie@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Saat ini, kondisi lingkungan peternakan banyak mengalami perubahan. Mulai dari
kondisi suhu yang semakin meningkat disebabkan efek global warming (pemanasan global),
sampai semakin jenuhnya kondisi lingkungan peternakan. Perubahan ini tentu akan
memberikan dampak terhadap performan ayam yang kita pelihara.
Penurunan produksi telur maupun heat stress (stres panas) menjadi manifestasi respon ayam
terhadap perubahan tersebut. Beberapa langkah pencegahan dan pengendalian dilakukan
untuk meminimalkan efek ini.

Untuk beternak ayam, perlu diperhatikan bangunan yang akan didirikan yaitu

berupa kandang bagi ayam. Kandang bagi ayam banyak macamnya baik dari jenis
bahannya, konstruksi, letak kandang, tujuan pengusahaan dan lain sebagainya.
Melihat beberapa perkembangan akan ayam yang semakin banyak dalam pengembanganya.
Maka harus diperhatikan mengenai model dan konstruksi kandang yang akan dibuat guna
kenyamanan dan produksi ayam pedaging atau ras petelur. maka dari pada itu dalam makalah
ini penulis akan membahas mengenai sistem dan manajemen perkandangan yang baik.
B. Tujuan Dan Manfaat
a. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian kanadang ?
2. Mengetahui sistem perkandangan yang baik dalam peternakan ?
3. Untuk mengetahui fungsi kandang ?
4. Untuk mengetahui seperti apa mendesain kandang ?
b. Manfaat
Adapun Manfaatdari makalah ini adalah:
1. Dapat menmbah pengetahuan dan wawasan pembaca maupun penulis mengenai
perkandangan ayam itu sendiri
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikannya baik itu dalam praktikum maupun penelitian
yang sifatnya dapat menambah dan membangun perkandanga ayam dengan baik.


samsunramlie@gmail.com

3. Dapat menjadi referensi ataupun acuan tambahan bagi pembaca guna perkembangan
ilmu tenang perkandangan ayam itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua aktivitasnya. Mulai
dengan makan, minum dan tentu saja tumbuh maupun menghasilkan telur. Perlu
sekiranya diperhatikan kenyamanan kandang sehingga mampu mendukung tercapainya
performan ayam yang optimal.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat akan membangun kandang broiler
termasuk perlengkapannya. Perlu kita samakan dulu persepsi di antara kita, bahwa
kandang yang akan kita bicarakan adalah kandang dalam konsep INDUSTRI
PERUNGGASAN bukan sekedar kandang untuk pelihara ayam dalam satuan yang dapat
dihitung dengan jari. Perhitungan ekonomi selalu lebih dulu menjadi bahan
pertimbangan, misalnya bahan-bahan yang tersedia, biaya perawatan setelah dibangun,
dan umur bangunan juga menjadi pertimbangan yang penting.
Ketika akan merancang dan membangun kandang untuk ayam broiler, hal yang

harus dipertimbangkan pertama adalah ketersediaan air dan ketersediaan udara segar
yang baik di lahan yang akan dibangun. Perlu dipertimbangkan ulang bila lahan yang
Anda miliki ternyata sulit mendapatkan air ataupun ventilasi yang tidak maksimal karena
terhalang oleh tebing atau bangunan fisik lainnya yang lebih tinggi.
Orientasi kandang sedapat mungkin melintang timur-barat untuk mengurangi
jumlah cahaya matahari yang langsung masuk ke dalam kandang ataupun sinar matahari
yang memanasi sisi samping bangunan kandang (tirai) khususnya pada jam-jam suhu
terpanas dalam sehari. Tujuan utama dari konsep ini adalah sedapat mungkin untuk
menurunkan fluktuasi antara suhu panas dan suhu dingin dalam 24 jam. Suhu yang
nyaman bagi kebutuhan ayam akan mempertinggi efektifitas konversi pakan dan
pertumbuhan ayam broiler.
Kandang di peternakan Poniman yang digunakan adalah kandang panggung
dengan ukuran kandang, panjang 100 meter, lebar 8 meter, dan ketinggian 3,5 meter,
dengan tinggi lantai 2 meter. Kandang terbagi menjadi dua kelompok kandang, kapasitas

samsunramlie@gmail.com

setiap kandang 400 ekor ayam. Bahan yang digunakan untuk pembuatan kandang yaitu
terbuat dari kayu untuk lantai dan dinding, sedangkan untuk atap kandang terbuat dari
daun rumbio dan untuk liter terbuat dari serbuk gergaji. Kandang mempunyai slat dengan

jarak 2-3 cm. Kandang dibangun diatas tanah rawa yang sudah ditimbun dengan tanah
yang kering agar tanah tidak basah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Fadilah (2007). Kandang panggung merupakan
bentuk kandang yang paling banyak dibangun untuk mengatasi temperatur panas.
Kandang panggung cocok dibangun di daerah dataran rendah atau berawa. Konstruksi
rangka kandang bisa dibuat dari kayu, bambu, kayu dolken. Lantai kandang harus
berlubang atau sistem slat yang bisa dibuat dari bambu atau kayu dengan jarak antar slat
sekitar 2,5 cm.
Syarat Pembuatan Kandang
1. Lokasi
Lokasi kandang adalah letak berdirinya kandang. Lokasi peternakan Poniman terletak 9
meter dari pemukiman penduduk, sumber air cukup karena air berasal dari sumur bor yang
dibuat penampung air dan dialirkan melalui pipa air ke daerah kandang, kandang bebas dari
penghalang pergerakan udara dari pepohonan yang ada di daerah kandang serta bentuk dinding
kandang, dan lokasi memiliki akses jalan tanah yaitu berjarak 30 meter dari jalan raya,
sedangkan jaringan listrik sudah mencukupi untuk kebutuhan kandang yang berasal dari rumah
bapak Poniman, dan untuk jaringan telpon sudah ada yaitu dengan menggunakan jaringan
seluler.
Kondisi ini sesuai dengan pendapat Sudaryani dan Santoso, (2003), yaitu lokasi harus
jauh dari pemukiman penduduk, memiliki sumber air yang cukup terutama pada musim

kemarau, bebas dari penghalang sehingga udara bebas keluar masuk, serta lokasi harus
memiliki akses jalan, listrik dan telpon.
2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan tempat kandang peternakan Poniman awal berdirinya didukung oleh
masyarakat sekitarnya, karena memudahkan bagi masyarakat untuk mendapatkan ayam potong,
tapi waktu berjalan terus sehingga tempat pemukiman semakin banyak sehinga mendekati
kandang ayam. Kandang yang dekat membuat masyarakat resah dengan limbah yang dihasilkan
ayam, maka bapak Poniman mengambil inisiatif untuk memindahkan lokasi kandang yang jauh
dari pemukiman penduduk, tapi bapak Poniman belum menemukan lahan yang strategis untuk
lokasi kandang. Menurut (Sudaryani dan Santoso, 2003), lingkungan disekitar masyarakat
sangat penting, sehingga bisa peternakan, memberi izin dari masyarakat mendirikan peternakan

samsunramlie@gmail.com

dan interaksi yang harmonis antar pengusaha dan masyarakat bisa menjamin kelancaran usaha.
Lokasi peternakan Poniman belum sesuai dengan yang dikemukankan oleh Sudaryani dan
Santoso, (2003) yaitu lokasi terlalu dekat dengan pemukiman penduduk yang membuat warga
sekitarnya resah dengan limbah yang dihasilkan ayam.

3. Keamanan

Keamanan kandang bapak Poniman sangat aman dari binatang pemangsa, seperti, anjing,
ular dan sejenisnya. Kandang juga aman dari pencurian walaupun tidak memiliki satpam karena
karyawan kandang selalu berada di lokasi kandang. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Sudaryani dan Santoso, (2003), tempat usaha peternakan harus aman dari segala
gangguan, baik gangguan kriminal maupun gangguan keamanan lainnya seperti menggunakan
jasa satpam.
4. Perizinan
Kandang peternakan Poniman memiliki perizinan yang lengkap sejak bapak Poniman
membuka usaha peternakan bapak Poniman mengurus sendiri mulai dari surat persetujuan
lingkungan masyarakat sekitar usaha, rekomendasi dari desa, izin prinsip dari pemerintah
kabupaten. Sebagai mana menurut Fadilah, (2008), setiap usaha peternakan harus memiliki izin
usaha. Jenjang perizinan dari tingkat pemerintahan, disesuaikan dengan skala usaha peternakan
tersebut. Tahapan proses perizinan dimulai dari surat persetujuan lingkungan masyarakat
sekitar usaha, rekomendasi dari desa, izin prinsip dari pemerintah kabupaten, izin mendirikan
bangunan dan amdal, surat izin usaha (SIU), dan surat izin gangguan
Syarat Perkandangan Untuk Peternakan Ayam Pedaging
1. Letak Kandang
Letak kandang peternakan ayam broiler di daerah Poniman terletak pada dataran
rendah yang sejajar dengan pemukiman penduduk. Kandang terdiri dari dua kelompok, jarak
kandang yang satu dengan kandang yang lain yaitu 3 meter, sehingga tidak terjadi pencemaran

antara kandang yang satu dengan kandang yang lain. Kandang membujur dengan terbitnya
matahari ( timur dan barat), sedangkan tempat tinggal karyawan satu bangunan dengan kandang
ayam.
Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Sudaryani dan Santoso, (2003), bahwa beberapa
faktor perlu diperhatikan pada saat menentukan kandang yaitu: letak kandang sebaiknya dibuat
lebih tinggi dari tanah disekitarnya, penataan antara satu bangunan dengan banguna lainnya
harus dapat menjamin tidak terjadinya pencemaran, letak kandang harus memungkinkan sinar
matahari pagi dapat leluasa masuk ke dalam kandang.

samsunramlie@gmail.com

Letak kandang peternakan ayam broiler sesuai dengan yang dikemukakan Sudaryani
dan Santoso, (2003), yaitu jarak antara kelompok kandang 3 meter dan arah bangunan kandang
membujur sesuai dengan terbitnya matahari. Kandang lebih tinggi dari pemukiman penduduk
dan tempat tinggal karyawan seharusnya jauh dari kandang atau tidak satu bangunan dengan
kandang ayam. Letak kandang sebaiknya berjarak sekurang-kurangnya 50 meter dari rumah
tenaga kerja atau bangunan lain-lain seperti gudang, kantor dan lain-lain.
2. Konstruksi Kandang
Banyak bentuk dan konstruksi kandang yang bisa dibangun, tetapi semuanya harus
didasarkan pada kegunaan dan rencana usaha yang akan dijalankan. Menurut Fadilah dkk

(2007), semua bentuk kandang yang dibuat ditujukan untuk ayam bisa hidup dengan nyaman
dan aman dari lingkungan, sehingga ayam dapat berproduksi dengan optimal. Konstruksi
kandang meliputi, atap, dinding, lantai dan sistem ventilasi pada kandang.
3. Atap Kandang
Atap kandang adalah bagian dari bangunan kandang yang berfungsi untuk menaungi
bagian dalam kandang dari panas matahari dan curah hujan. Bahan yang digunakan sebagai
atap perlu dipilih dari jenis bahan yang ringan, tahan panas, tidak menyerap atau menghantar
panas, tidak mudah bocor dan tahan terhadap curah hujan yang tinggi.
Atap kandang yang digunakan perusahaan adalah atap monitor berbahan seng. Menurut
pendapat Rasyaf (2003), atap sistem monitor dapat meningkatkan fungsi ventilasi. Di bawah
atap kandang terdapat langit-langit kandang yang terbuat dari terpal. Tinggi langit-langit
kandang dari lantai yaitu 2,1 m.
4. Dinding Kandang
Dinding kandang berfungsi sebagai pelindung keberadaan ayam dari gangguan luar dan
penghalang ayam agar tetap berada dalam kandang. Dinding kandang terdiri atas kawat monitor
dan beton yang dilapisi dengan tirai yang terbuat dari terpal. Tinggi dinding kandang yang
terbuat dari beton sampai ke kawat monitor yaitu 50 cm, sedangkan tinggi kawat monitor
sampai atap terendah yaitu 1,6 m.
Tirai pada dinding kandang ada dua yaitu tirai berwarna putih dan tirai hitam. Tirai
putih berfungsi untuk membantu penerangan pada periode starter dan layer, sedangkan tirai

hitam untuk menahan cahaya dari luar pada periode grower. Pada saat produksi telur telah
mencapai 60%, tirai hitam akan diturunkan dan light trap (penghalang cahaya) sudah dapat
dilepas dari kipas (exhaust fan). Tujuan penurunan tirai hitam agar pencahayaan di dalam
kandang dibantu oleh cahaya luar sehingga penggunaan lampu di dalam kandang dapat
dikurangi.

samsunramlie@gmail.com

5. Lantai Kandang
Lantai kandang menggunakan sistem litter berbahan sekam padi. Litter adalah
hamparan alas kandang yang berguna sebagai alas tidur, penghangat bagi ayam dan
mengurangi kelembaban lantai kandang. Ketebalan sekam padi sekitar 15-20 cm.
Menurut Rasyaf (2003), keuntungan sistem litter adalah menurunkan peluang ayam
lepuh dada, sedangkan kerugiannya yaitu alas kandang mudah dan cepat basah dan
menimbulkan bau tidak sedap yang dapat menyuburkan bibit penyakit terutama CRD (Chronic
Respiratory Disease).
6. Sistem Ventilasi
Menurut Priyatno (2002), ventilasi adalah jalan keluar masuknya udara sehingga udara
segar dari luar dapat masuk untuk menggantikan udara yang kotor dari dalam kandang. Sistem
ventilasi yang digunakan perusahaan menggunakan cooling pad dan exhaust fan. Cooling
padmengalirkan udara segar yang dibutuhkan ke dalam kandang dan exhaust fan mengeluarkan
udara kotor ke luar kandang. Jumlah fan yang dipasang disesuaikan dengan volume ruangan
kandang, populasi ayam jantan dan betina serta rataan bobot badan jantan dan betina.
Konstruksi kandang Peternakan ayam broiler telah sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Sudaryani dan Santono, 2003 yaitu. kandang dikatakan nyaman dan berkonstruksi baik
bila memenuhi beberapa syarat berikut: ventilasi kandang yang baik yaitu leluasa antara
pertukaran udara segar dengan udara kotor dengan suhu 21°C- 27°C dan kelembapan 60% di
dalam kandang, dinding kandang terbagi dua yaitu dinding kandang sistem terbuka dan sistem
tertutup, lantai kandang dapat berbentuk padat serta rapat ke tanah sering disebut litter dan
berbentuk celah/rongga-rongga dan berada di atas tana 50-68 cm. Lantai dapat dibuat dengan
bilah-bilah bambu atau kayu yang disebut slat atau bisa juga dari kawat, kerenggangan antara
2,5 cm dan besarnya 2,5 cm x 5 cm, bahan atap kandang sebaiknya dipilih yang baik sehingga
dapat melindungi ayam dari panas matahari, hujan, dan mempermudah pemeliharaan, seperti
seng, daun rumbio, asbes dan lain-lain.
Jenis Kandang Berdasarkan Sistemnya.
Jenis kandang yang digunakan pada peternakan bapak Poniman adalah kandang
panggung, hal ini dilakukan karena tempat peternakan Poniman terletak pada dataran rendah.
Bahan kandang terbuat dari kayu terutama pada lantai kandang yang mempunyai jarak slat 2,5
cm, hal ini bertujuan untuk memudahkan sirkulasi udara dan menghindari terkontaminasinya
penyakit-penyakit yang menular.
Fadillah, 2007 menyatakan bahwa kandang panggung merupakan bentuk kandang yang
paling banyak dibangun untuk mengatasi temperatur panas. Kandang panggung cocok
dibangun di daerah dataran rendah atau berawa. Konstruksi rangka kandang bisa dibuat dari

samsunramlie@gmail.com

kayu, bambu, kayu dolken. Kelebihan kandang sistem panggung adalah sirkulasi udara berjalan
lebih baik dibandingkan dengan sirkulasi udara di kandang sistem postal. Keadaan ini
disebabkan udara datang dari arah bawah dan samping kandang. Lantai kandang harus
berlubang atau sistem slat yang bisa dibuat dari bambu atau kayu dengan jarak antar slat sekitar
2,5 cm. Peternakan Poniman sesuai yang dikemukakan oleh Fadillah, 2007 yaitu jenis kandang
yang digunakan adalah kandang panggung yang bahan kandangnya dari kayu, dengan jarak slat
2,5 cm.
Ukuran Kandang Berdasarkan Umur Ayam.
Kelancaran sirkulasi udara sangat bagus pada Peternakan Poniman, karena
menggunakan kandang panggung, sehingga dapat meminimalisasi fluktuasi suhu . Sebagaiman
ukuran kandang pada peternakan Poniman yaitu pada umur 1-7 hari dengan ukuran kandang 33
meter x 8 meter yang berkapasitas 4000 ekor
Umur ayam 7-14 hari ukuran kandang 66 meter x 8 meter sama dengan umurayam 1-7
hari dibuat sekat juga dengan kapasitas kandang 4000 ekor ayam . Umur ayam diatas 14 hari
ukuran kandang 100 meter x 8 meter dengan kepadatan kandang 4000 ekor ayam sampai ayam
panen .
Hal ini telah sesuai yang dikemukakan oleh Fadillah, 2007, yaitu luas ukuran kandang
berdasarkan umur, kepadatan per meter persegi adalah:
1.

Umur 1 – 3 hari kepadatan 40 – 50 ekor per meter persegi.

2.

Umur 4 – 6 hari kepadatan 25 – 35 ekor per meter persegi.

3.

Umur 7 – 9 hari kepadatan 15 – 20 ekor per meter persegi.

4.

Umur lebih dari 10 hari kepadatan 10-15 ekor per meter persegi.

Peralatan Kandang
Penggunaan peralatan dan bahan-bahan kandang di peternakan bapak Poniman
didasarkan pada (a) tepat guna yaitu peralatan yang akan digunakan di kandang harus berguna
dan bermanfaat bagi ayam, baik jumlah, kegunaannya, cara pakai, atau nilai ekonominya, (b)
konstruksinya sederhana agar penggunaan dan perawatannya lebih mudah, (c) dapat dipindahpindahkan, (d) mudah dibongkar pasang, (e) bersifat aman bagi ayam dan karyawan, (f) biaya
murah, tetapi tidak berarti kita harus membeli peralatan yang murah. Harga peralatan mahal
tidak jadi masalah jika peralatan tersebut berkualitas dan tahan lama, sehingga bisa dipakai
beberapa priode, (g) dapat mengurangi tenaga kerja, jika tenaga kerja sukar diperoleh atau
pembayaran terlalu tinggi.
Hal ini telah sesuai yang dikemukakan oleh Priyatno dan Martono, (2004), yaitu
bentuk, ukuran, dan jumlah peralatan ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu

samsunramlie@gmail.com

sesuai dengan umur ayam, mudah dicapai oleh ayam, tidak mengganggu tata laksana,
mencukupi kebutuhan ayam agar tidak berebutan.

Alat dan Bahan yang digunakan pada Peternakan Ayam Broiler seperti:
1. Litter
Litter yang digunakan pada peternakan bapak Poniman yaitu liter dari serbuk gergaji
yang dikumpulkan dari perusahaan perabotan dalam keadaan kering . Liter hanya menggunakan
serbuk gergaji tanpa ada tambahan lainnya, seperti serbuk kapur. Sebelum pemasangan litter
pada kandang terlebih dahulu lantai dialasi dengan karung pakan ayam yang sudah bersih,
karena lantai kandang mempunyai celah atau slat agar serbuk tidak jatuh ketanah. Ketebalan
litter yang dipakai 2-3 cm, hal ini disebabkan karena litter hanya sekali pakai yaitu mulai umur
ayam 1-7 hari setelah itu liter dikumpulkan untuk dijual pada petani. Setelah 7 hari kandang
tidak memakai liter, karena kandang yang digunakan kandang panggung. Ketebalan liter ini
masih tipis dibandingkan yang dikemukakan oleh Bambang, (2008) yaitu ketebalan litter yang
digunakan 10-15 cm.
2. Pemanas
Pemanas yang digunakan pada Peternakan Poniman yaitu pemanas yang terbuat dari
tong yang dalamnya diisi kayu yang dibakar. Pada saat ayam kedinginan ayam akan mendekati
tong pemanas, begitu sebaliknya ketika ayam kepanasan ayam akan menjauh dari tong
pemanas. Pemanas digunakan mulai dari umur ayam 1-14 hari setelah itu menggunakan
pemanas dari lampu listrik 60 Watt, dengan jarak lampu listrik 2 meter. Lampu listrik
digunakan mulai dari 14 hari sampai panen. Pemanas ini digunakan hanya pada malam hari
Pemanas pada Peternakan Poniman telah sesuai yang dikemukakan oleh Sugandi
(1978) bahwa temperatur udara disekitar alat pemanas yang baik untuk pertumbuhan anak
ayam adalah 35oC. Pemanas dihidupkan selama 3 hari tanpa dimatikan. Hari ke-4 dan
seterusnya pemanas dihidupkan sesuai dengan keadaan cuaca. Pencahayaan menggunakan
lampu neon 60 Watt.
3. Tempat Pakan dan Minum
1. Tempat Pakan
Tempat pakan yang digunakan di Peternakan Poniman terbuat dari bahan plastik
dan sesuai dengan yang dikemukakan oleh Priyatno dan Martono 2004, yaitu sesuai
dengan umur ayam, tidak mudah kotor dari feses ayam, mudah dicapai ayam, pakan yang
tersedia sesuai dengan jumlah ayam agar tidak terjadi perebutan pakan, dan praktis.

samsunramlie@gmail.com

Tempat pakan pada peternkan Poniman terdapat dua jenis tempat pakan,
yaitu tempat pakan yang berbentuk piring dan bulat
Tabel : memperlihatkan jenis dan jumlah tempat pakan, umur ayam yang
digunakan pada peternakan ayam broiler.
Tabel : Jenis dan Jumlah Tempat Pakan yang Digunakan
N
O

Jenis tempat Pakan

Umur Ayam

Ukuran

Kapasitas

(hari)

Kandang

(ekor)

Jumlah
tempat

1.

Piring Plastik

1- 7

33 m x 8 m

4000

Pakan
36

2.

Piring plastik

7-14

66 m x 8 m

4000

60

3.

Plastik Bulat

14 sampai panen 100 m x 8 m

4000

81

Tempat pakan yang digunakan di peternakan Poniman telah sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Priyatno dan Martono, (2004), tempat pakan dapat dibuat sendiri dari
papan atau kayu.
2 Tempat minum
Tempat minum yang digunakan pada Peternakan Poniman adalah dua bentuk,
yaitu tempat minum manual dan otomatis.
1. Tempat minum manual
Tempat minum manual adalah tempat minum yang pengisiannya secara
manual. Tempat minum ini dicuci setiap pengisian air untuk menjaga kebersihan tempat
minum dan menjaga kesegaran air minum. Tempat minum ini terbuat dari bahan plastik,
warna putih dengan kapasitas 3,250-3,350 ml.
2. Tempat minum otomatis
Tempat minum otomatis yaitu tempat minum yang secara otomatis terisi dengan
air dengan menggunakan slang yang dialirkan dari penampungan air. Ketinggian tempat
minum setinggi bahu ayam. Tempat minum ini terbuat dari bahan plastik yang berwarna
merah dengan ukuran yaitu tinggi 350mm, berat 536g - 558g, yang berkapasitas Air
1,300ml. Tempat minum ini diperlukan pencucian minimal 2 kali sehari pagi dan sore,
untuk menjaga kesegaran air minum. Tempat minum ini dipakai pada umur ayam 14 hari
sampai panen.
Tabel: Jenis dan Jumlah Tempat Minum pada Peternakan Poniman

NO

Tempat Umur Ayam Jumlah Tempat

Ukuran

Kepadatan

1.

Minum
Manual

(hari)
1-7

Minum
22 buah

Kandang
33 m x 8 m

Kandang
4000 ekor

2.

Otomatis

8-14

44 buah

66 m x 8 m

4000 ekor

samsunramlie@gmail.com

> 14

66 buah

100m x 8 m

4000 ekor

Pada Peternakan Poniman tempat minum sudah sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Priyatno dan Martono, (2004), yaitu ukuran, jumlah dan bahan tempat minum.
Pembersihan Kandang
Pembersihan kandang yang dilakukan di peternakan Poniman meliputi pembersihan atap
dan lantai kandang, pengapuran dan pengistirahatan.
Sebelum pembersihan kandang ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
1.

Mengeluarkan barang-barang seperti: tempat minum, tempat pakan, alat pemanas,
dan peralatan lainnya.

2.

Setelah dikeluarkan barang-barang tersebut, lalu dimulailah membuang sekam
yang sudah tidak dipakai kemudian dimasukan ke dalam karung, dan disimpan di
gudang agar terhindar dari hujan.

3.

Ketika selesai pembuangan sekam (litter) sebaiknya disapu semua, untuk
memastikan bahwa kotoran yang ada di dalam kandang benar-benar bersih.

4.

Lakukan

penyemprotan

terlebih

dahulu,

Penyemprotan

ini

sebaiknya

menggunakan obat kutu, jangan menggunakan disinfektan, gunakan obat kutu
atau insektisida yang mudah didapat, pada waktu penyemprotan buka tirai
kandang, penyemprotan dilakukan dengan tujuan untuk membunuh kutu yang ada
di dalam kandang, lakukan penyemprotan dengan rata, untuk keselamatan pekerja,
siapkan sarung tangan, helm untuk melindungi kepala agar tidak terkena
semburan obat, sepatu bot, baju panjang dan masker.
Setelah itu baru dilakukan pembersihan atap dan lantai kandang. Pembersihan atap
dilakukan dengan membersihkan debu dan sarang laba-laba yang ada dilangit-langit kandang
dengan menggunakan sapu bergagang panjang. Pembersihan lantai dimulai dengan
menyemprotkan air ke permukaan lantai kemudian didiamkan selama beberapa jam, dengan
tujuan agar kotoran yang menempel dapat dengan mudah dibersihkan. Setelah didiamkan
selama beberapa jam, lantai digosok dengan menggunakan sikat dan sapu sambil disemprot
dengan air sampai bersih.
Setelah lantai bersih kemudian lantai dibiarkan kering dan selanjutnya dilakukan
pengapuran. Bahan yang digunakan dalam proses pengapuran untuk luas kandang 100 x 8
meter adalah 10 tutup rodalon , 500 liter air dan 5 liter formalin 40%. Cara kerjanya yaitu
kapur dilarutkan dengan air di dalam drum, lalu ditambahkan formalin 40% kemudian aduk
hingga homogen dengan menggunakan alat pengaduk. Setelah homogen, larutan tersebut
disemprotkan secara merata ke seluruh lantai kandang. Pengistirahatan kandang dilakukan
setelah pengapuran selesai. Pengistirahatan dilakukan selama ± 1-2 minggu.

samsunramlie@gmail.com

Persiapan peralatan kandang meliputi pembersihan tempat pakan dan tempat air
minum yang telah digunakan sebelumnya, penyemprotan tirai, “pembersihan drum”
(pemanas).
Pembersihan tempat pakan dan tempat air minum yang akan digunakan dilakukan
dengan menggunakan disinfektan yaitu Septosid, kemudian dikeringkan. Penyemprotan tirai
dan “pembersihan semawar” (pemanas) dilakukan dengan menggunakan disinfektan yang
sama. Lingkar pembatas dicuci dengan cara disikat sambil disemprot dengan air hingga
bersih, kemudian dikeringkan.
Pembersihan kandang pada Peternakan Poniman telah sesuai yang dikemukakan oleh
Bambang, (2008), yaitu pembersihan yang baik harus bisa membuang setidaknya 80%
mikroba, serta 20% protozoa dan sebagainya. Pembersihan dilakukan diseluruh bagian
kandang, termasuk lingkungan sekitar kandang dengan mengunakan disinfektan. Pembersihan
dan desinfektan areal kandang sebagai berikut:
1.

Pipa-pipa.

2.

Tangki air/tong.

3.

Peralatan Kandang.

4.

Gudang.

5.

Lingkungan.

6.

Sarang hama seperti tikus,kutu,dan serangga.

Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha
pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja.
Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai
catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara
efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan
dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali.
Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang
bagi ternak yang dipelihara.
Manajemen Perkandangan
Layout dan struktur kandang yang sebaik dan se-modern apapun, jika tidak ditangani
dengan manajemen yang baik, maka bukan suatu keniscayaan ayam tidak nyaman tinggal di
dalamnya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan manajemen
perkandangan :
a.

Persiapan kandang yang optimal

samsunramlie@gmail.com

Setelah panen atau afkir, kandang sesegera mungkin dibersihkan dan didesinfeksi. Hal
ini untuk menekan berkembangnya bibit penyakit dan mengoptimalkan masa istirahat kandang.
Harapannya saat masuk ayam yang baru, tantangan bibit penyakit lebih rendah. Untuk
desinfeksi kandang ini bisa menggunakan Formades atauSporades. Sedangkan untuk peralatan
bisa digunakan Medisep. Untuk paralon air minum hendaknya dilakukan pembersihan fisik
atau dengan flushing menggunakan asam sitrat atau H2O2.
b.

Modifikasi kandang sesuai kondisi ayam dan lingkungan
Tidak ada “harga mati” untuk layout dan struktur kandang. Semuanya dipengaruhi dari

kondisi lingkungan peternakan, meliputi suhu dan kelembaban (terendah, tertinggi, maupun
fluktuatifnya), jarak antar peternakan, tekstur dan topografi tanah maupun kemampuan finansial
peternak. Semua harus dipertimbangkan sesuai dengan kondisi terbaik di masing-masing
peternakan. Salah satu contohnya ialah pengaturan buka tutup tirai yang sehar

usnya

disesuaikan dengan kondisi ayam. Jika ayam bergerombol di sisi kandang dimana tirai belum
dibuka, diindikasikan bahwa ada sinar matahari yang masuk atau ada angin kencang.
c.

Segera perbaiki bagian kandang yang rusak
Atap yang bocor dan lantai panggung yang patah menjadi hal yang sering dijumpai.

Saat menemukan kondisi ini hendaknya segera lakukan perbaikan agar tidak mengganggu
kenyamanan ayam.
d.

Pembersihan dan desinfeksi kandang secara rutin
Kandang hendaknya dibersihkan dan didesinfeksi secara rutin. Pembersihan ini tidak

hanya dibagian dalam kandang, tetapi termasuk luar kandang yang meliputi selokan (bersih,
lancar, air tidak menggenang), semak-semak, dan dilakukan penyemprotan desinfektan
(Sporades, Medisep) secara rutin (minimal 1 x seminggu).

samsunramlie@gmail.com

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua aktivitasnya. Mulai
dengan makan, minum dan tentu saja tumbuh maupun menghasilkan telur. Perlu sekiranya
diperhatikan kenyamanan kandang sehingga mampu mendukung tercapainya performan ayam
yang optimal.
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha
pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja.
Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai
catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara
efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan
dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali.
Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang
bagi ternak yang dipelihara.

B. Saran
Mengingat betapa pentingnya tatalaksana kandang khususnya untuk manajemen pada
perknadangan ayam, maka tingkat produksi dari ayam harus ditingkatkan. Hal ini akan
terlaksana dengan baik apabila ada integrasi antara pemerintah dengan para peternak.
Diharapkan kedepannya secara tidak langsung akan meningkatkan mutu dari ayam hasil
peternak sehingga mampu untuk menembus pasar ekspor.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan-nya, kerena terbatas nya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
dikesempatan – kesempatan berikut nya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khusus nya juga para pembaca yang budiman
pada umum nya.

samsunramlie@gmail.com

DAFTAR PUSTAKA
Cahyono dan Bambang, 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (broiler).
Penerbit Pustaka Nusatama: Yogyakarta.
Fadillah. R, 2007. Sukses Berternak Ayam Broiler. PT.Agromedia Pustaka:. Ciganjur. R,
2008. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Agromedia pustaka: Jakarta
Priatno, Martono.A, 2004. Membuat Kandanng Ayam. PT. Penebar Swadaya:. Jakarta
Rasyaf. M, 1994. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya: Jakarta
Sugandi, 1978. Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Pedaging Strain MB 202-p Periode Starter
Finisher. PT. Janu Putro Sentosa: Bogor

samsunramlie@gmail.com

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65