Latar belakang Tujuan Dan Permasalahan mpph

1

USULAN PENELITIAN
PELAKSANAAN PEMBERIAN HAK TERHADAP KAUM
DIFABEL DALAM HUBUNGAN KERJA BERDASARKAN
PASAL 28D AYAT 2 DAN UU NO. 13 TAHUN 2003
A. Latar Belakang Permasalahan
Manusia

sebagai

makhluk

hidup

tentu

memiliki

suatu


kebutuhan. Kebutuhan tersebut bisa bersifat rohani maupun
materiil. Kebutuhan-kebutuhan tersebut harus dipenuhi agar
kelangsungan

hidupnya

dapat

terjaga.

Untuk

memenuhi

kebutuhan-kebutuhan tersebut bisa dengan berbagai cara. Untuk
kebutuhan yang bersifat jasmani seperti sandang, pangan, papan,
manusia dapat memenuhinya atau mendapatkannya dengan cara
bekerja yaitu suatu bentuk usaha agar mendapatkan suatu hasil.
Setiap


manusia

memiliki

kesempatan

atau

peluang

untuk

mendapatkan pekerjaan atau melakukan hubungan kerja yang
sama. Selain itu, semua manusia mendapatkan perlakuan yang
sama dalam bekerja atau hubungan kerja. Bisa dikatakan setiap
manusia memiliki hak yang sama dalam bekerja atau hubungan
kerja hal tersebut karena setiap manusia memiliki HAM. Selain
karna manusia telah dikodratkan memiliki HAM, pemerintah telah
mengatur mengenai hak dalam bekerja atau hubungan kerja dalam
bentuk perundang-undangan yaitu Pasal 28D ayat 2 UUD 1945


1

2

dan UU No. 13 Tahun 2003. Meskipun telah ada aturan mengenai
hak dalam bekerja atau hubungan kerja, masih

banyak terjadi

pelanggaran-pelanggaran HAM. Pelanggaran-pelanggaran HAM
serng kali atau banyak menimpa

orang-orang yang memiliki

kebutuhan khusus atau kaum difabel. Oleh karena itu dengan
adanya pelanggaran-pelanggaan hak (HAM) yang menimpa para
kaum difabel, perlu adanya pengkajian mengenai perlindungan
pemerintah yang berdasarkan peraturan yang ada atau mengkaji
implementasi dari peraturan yang ada mengenai hak-hak dalam

bekerja atau berhubungan kerja khususnya pada kaum difabel.
B. Pokok Permasalahan
1. Bagaimana upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan
hak terhadap kaum difabel dalam hubungan kerja?
2. Bagaimana pelaksanaan pemberian hak terhadap kaum difabel
dalam hubungan kerja?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam memberikan
perlindungan hak terhadap kaum difabel dalam hubungan
kerja
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pemberian hak terhadap
kaum difabel dalam hubungan kerja
D. Kegunaan

2

3

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik
secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis
1. Memberikan

sumbangan

pemikiran

terhadap

perkembangan ilmu hukum di Indonesia
2. Memberikan sumbangan pemikiran perlindungan hak
terhadap kaum difabel berdasarkan Pasal 28D ayat 2
UUD 1945 dan UU No. 13 Tahun 2003
2. Kegunaan Praktis
1. Memberikan

kontribusi

untuk


pencegahan

dan

penyelesaian pelanggaran hak dalam hubungan kerja
2. Memberikan bahan masukan bagi pihak-pihak yang
terkait pada perlindungan hak terhadap kaum difabel
dalam hubungan kerja berdasarkan Pasal 28D ayat 2
UUD 1945 dan UU No. 13 Tahun 2003
E. Kerangka Konsepsi
1. Perlindungan Hukum
Perlindungan

hukum

terdiri

dari

dua


suku

kata

yaitu

perlindungan dan hukum, artinya perlindungan menurut hukum
dan undang-undang yang berlaku. 1
2. Pasal 28D ayat 2 UUD 1945
1

http://www.suduthukum.com/2015/11/pengertian-perlindunganhukum.html Diakses pada tanggal 1 Juni 2016, pukul 20.15 WIB

3

4

Hak utnuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja. 2

3. UU No. 13 Tahun 2003
Peraturan perundang-undangan mengenai Ketenagakerjaan
4. Disabilitas
Istilah Disabilitas merupakan kata bahasa Indonesia berasal dari
serapan kata bahasa Inggris disability (jamak: disabilities) yang
berarti cacat atau ketidakmampuan.3
5. Hak Asasi Manusia
Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) adalah hak dasar atau
hak pokok manusia yang dibawa sejak ia dilahirkan sebagai
anugerah dari Tuhan bukan pemberian manusia atau penguasa.
Hak ini sifatnya sangat mendasar bagi kehidupan manusia yang
bersifat kodrati yakni hak tersebut tidak bisa terlepas dari dan
dalam kehidupan manusia.4
6. Pelanggaran HAM
Dalam Undang-Undang No.39 tahun 1999 Pelanggaran HAM
adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja
2

https://abdurrahmanadi.wordpress.com/2010/03/04/pasal-28-a-j-uud45/ Diakses pada tanggal 10 April 2016, pukul 13.55 WIB

3

http://www.kompasiana.com/lenterakecil/pengertiandisabilitas_550a62e5813311b275b1e3e8 Diakses pada tanggal 10 April 2016, pukul 14.30 WIB
4

http://www.pengertianpakar.com/2014/10/pengertian-hak-asasi-manusia-menurut.html
Diakses pada tanggal 9 April 2016, pukul 23.00 WIB

4

5

atau kelalaian yang secara melawan hokum ,mengurangi,
menghalangi, membatasi dan mencabut HAM seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini dan tidak
mendapat

atau

penyelesaian


dikhawatirkan

hukum

yang

adil

tidak

akan

memperoleh

dan

benar

berdasarkan


mekanisme hukum yang berlaku.Yang sekarang telah menjadi
UU No.26/2000 tentang pengadilan HAM yang berbunyi
pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja ataupun
tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang
atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan
tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang berlaku. Mastricht Guidelines3 telah
menjadi dasar utama bagi identifikasi pelanggaran HAM. 5
7. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yaitu setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. 6
8. Pemerintah

5

http://www.pengertianpakar.com/2014/10/pengertian-hak-asasi-manusia-menurut.html
Diakses pada tanggal 9 April 2016, pukul 23.00 WIB
6

UU NO. 13 Tahun 2003

5

6

Dalam ilmu pemerintahan dikenal adanya dua definisi/arti
pemerintahan yakni dalam arti sempit dan arti luas, dalam arti
luas pemerintah didefinisikan sebagai Suatu bentuk organisasi
yang

bekerja

dengan

tugas

menjalankan

suatu

sistem

pemerintahan, sedangkan dalam arti sempit didefinisikan
sebagai Suatu badan persekumpulan yang memiliki kebijakan
tersendiri untuk mengelola, menjalankan manajemen, serta
mengatur jalannya suatu sistem pemrintahan.7
9. Upaya
Usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan
persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya); daya upaya. 8

Pasal 28D ayat 2 UUD
1945 & UU no. 3 tahun
2003
Pemerintah

Masyarakat
Penyandang
Disabilitas

F. Metode Penelitian

7

http://pemerintah.net/arti-pemerintah/ Diakses pada tanggal 10 April 2016, pukul 15.00

8

http://kbbi.web.id/upaya Diakses pada tanggal 10 April 2016, pukul 15.20 WIB

WIB

6

7

Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu usaha
untuk menganalisa serta mengadakan konstruksi secara
metodologis, sistematis dan konsisten. Penelitian merupakan
sarana yang digunakan untuk memperkuat, membina, serta
mengembangakan

pengetahuan. 9

ilmu

Penelitian

hukum

merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada
metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan
mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan
jalan menganalisanya.10
1. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis
empiris, yaitu suatu metode penelitian hukum yang berfungsi
untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti
bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat,
pada penelitiam ini akan meneliti bagaimana hukum atau
Pasal 28D ayat 2 UUD 1945 dan UU No. 13 Tahun 2003
bekerja di lingkungan pekerjaan atau hubungan kerja pada
kaum difabilitaas. Dikarenakan dalam penelitian ini meneliti
orang dalam hubungan hidup di masyarakat maka metode
penelitian hukum empiris dapat dikatakan sebagai penelitian
hukum sosiologis.peneitian ini dambil dari fakta-fakta yang

9

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas
Indonesia Press, 1984), hal. 3.
10
Ibid., hal. 43.

7

8

ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan
pemerintah.
2. Spesifikasi
Spesifikasi penelitian yang dipakai dalam penelitian ini
adalah deskriptif analitis yaitu penelitian yang bertujuan
untuk memberikan gambaran secara rinci, sistematis dan
menyeluruh mengenai segala sesuatu yang berhubungan
dengan masalah perlindungan hak terhadap kaum difabel
dalam hubungan kerja, dengan menggambarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teoriteori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang
menyangkut permasalahan diatas.
3. Tahap Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan berbagai tahap sebagai
berikut :
1. Studi Kepustakaan yaitu : Penelitian yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan data yang terdapat dalam
buku-buku, literature, perundang-undangan, majalah
serta makalah yang berhubungan dengan objek yang
diteliti. Bahan hukum dalam penelitian ini dibagi menjadi
2 ( dua ) kelompok, yaitu :
a. Bahan hukum primer yang terdiri dari :
1. UUD 1945UU

8

9

2. No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjan
b. Bahan Hukum Sekunder
Literatur-literatur, jurnal hukum, hasil penelitian dan
artikel-artikel hukum yang berkaitan

dengan pokok

permasalahan dalam penulisan ini.
c. Bahan Hukum Tersier yang terdiri dari :
1. Kamus Bahasa Indonesia
2. Penelitian Lapangan yaitu penelitian yang dilakukan
dengan terjun langsung ke pihak-pihak yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam

penelitian

ini

teknik

pengumpulan

data

yang

digunakan adalah wawancara dan pengamatan. Wawancara
dilakukan dalam rangka menemukan data yang lebih
terperinci. Wawancara dilakukan dengan informan yaitu
pemerintah dan masyarakat, orang atau lembaga yang
mengetahui secara praktikal dan konseptual; narasumber
yaitu Lembaga Perlindungan HAM, yakni orang atau
lembaga yang memiliki kualifikasi keahlian kemampuan
akademik formal yang membidangi pengetahuan mengenai
HAM; responden yaitu penyandang Disabilitas di Bandung.
5. Analisis Data

9

10

Metode analisis data yang digunakan adalah Data kualitatif
yakni data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
angka. Data kualitatif diperoleh melalui teknik pengumpulan
data wawancara dan pengamatan. Bentuk data kualitatif
adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau
rekaman video saat wawancara dan pengamatan.
6. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Bandung dan Tangerang. Penelitian
dilakukan di dalam perpustakaan dan lapangan.
1. Data primer diperoleh dari wawancara di Yayasan
Difabel Mandiri Indonesia Jl. KH. Agus Salim Gg.
Masjid I No. 37 RT. 002 / 006 Poris Plawad Cipondoh
Kota Tangerang, Banten.
2. Data sekunder diperoleh antara lain di:
a. Perpustakaan

Fakultas

Hukum

Universitas

Padjadjaran Bandung, Jalan Dipati Ukur Nomor
35 Bandung;
b. Center of Information Scientific Resource and
Library (CISRAL) Universitas Padjadjaran Jalan
Dipati Ukur Nomor 46 Bandung.
7. Sistematika Penulisan

10

11

Dalam rangka memudahkan pembahasan penelitian ini,
maka hasil penelitian ini akan disusun ke dalam 5 (lima) bab
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan

pembahasan

mengenai

pendahuluan

untuk

menguraikan permasalahan yang menjadi latar belakang,
identifkasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
kerangka pemikiran, dan metode penilitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan pustaka inti yang berkaitan dengan topik penelitian.
Bermanfaat menunjukkan aspek ilmiah dalam penelitian
yang akan disusun dan juga menjai rujukan konsep yang
akan diteliti.
BAB III OBJEK PENELITIAN
Berisikan penjelasan atau penjabaran mengenai objek yang
akan diteliti yaitu mengenai perlindungan hak terhadap kaum
difabel dalam hubungan kerja berdasarkan Pasal 28D ayat 2
UUD 1945 dan UU No, 13 Tahun 2003.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan identifikasi permasalahan yang ada.
Mengidentifikasi mengenai pelaksanaan perlindungan hak

11

12

terhadap kaum difabel dalam hubungan kerja sudah
dilaksanakan sebagaimana mestinya atau belum.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai simpulan dan
saran dari hasil penelitian sesuai dengan permasalahan
yang telah diidentifkasikan.

12