Definisi Alam Semesta Dan Tata

1. Definisi Alam Semesta
Alam adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang
merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius.
2. Penciptaan Alam semesta
1) Teori Big Bang
Pada abad 20 muncul suatu teori baru tentang penciptaan alam semesta, yaitu
teori Big Bang. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Pada
teori ini, dikatakan bahwa alam semesta terbentuk karena sebuah ledakan besar
yang
disebut
Big
Bang.
.
Tidak lama setelah teori ini muncul, banyak bukti -bukti yang ditemukan
membenarkan teori ini seperti ditemukannya sisa-sisa gema radiasi dentuman dari
ledakan tersebut. Sungguh menakjubkan karena sisa-sisa gema dentuman tersebut
masih ada meskipun proses-proses pendinginan dari dentuman besar tersebut telah
berlangsung selama 15 miliar tahun. Sisa-sisa radiasi gema tersebut dapat
ditemukan pada suhu 5 kelvin. Kemudian teori Big Bang pun diterima oleh berbagai
kalangan di seluruh dunia.
2) Menurut Al - Quran

Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat
Al Anbiya ayat 30.
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?”
Menurut ayat di atas dikatakan bahwa langit dan bumi dahulunya merupakan
satu kesatuan yang padu.
Diterangkan kembali dalam Surat Al A’raf ayat 54, alam semesta ini diciptakan
selama 6 masa.
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,
bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam.
Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya dengan
menu-runkan air dari langit. Air yang ada di bumi berasal dari meteor
dari luar angkasa. Pada saat tumbukan dengan bumi kandungan air
yang berada dalam meteor itu tinggal di permukaan bumi


“ Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya bumi
sesudah matinya.”. (QS`An Nahl ; 65). .
“ Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu
menetap
di
bumi,
dan
sesungguhnya
Kami
benar-benar
kuasa
menghilangkannya.”( QS Al- Mu’minun ; 18 )
“ ……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman“ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
“ …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacammacam “ ( QS Tha Ha ; 53)
“ Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air … (QS An Nur ; 45).
Gambar di atas adalah sebuah nebula yang berhasil diabadikan oleh Teleskop Luar Angkasa
milik NASA yaitu Hubble pada tanggal 18 September 1994. Diprediksikan sebagai nebula yang
telah berumur 1000 tahun sebagai hasil dari matinya (kiamatnya) sebuah bintang. Fenomena ini

pernah  dipresentasikan   dalam  pertemuan   American   Astronomical   Society   di   Tucson,   Arizona
pada tanggal 11 Januari 1995.
 “Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti minyak (37). Maka nikmat
Tuhan   kamu   yang   manakah   yang   kamu   dustakan?”(38).arrahman 37 38 bunga mawar

pemotretan pada teleskop huble pada abad 20
3. Hubungan Alam Semesta dengan manusia menurut Islam
1) Hubungan Historis
Asal usul manusia dikaitkan dengan keberadaan alam semesta ini dilandaskan
pada adanya persamaan bentuk morfologis dan fisiologis (dan alas an yang bersifat
ideologis). Pada abad ke 19 muncul suatu pemahaman asal usul manusia yang
dikaitkan dengan primata. Penciptaan manusia pada awal kehidupan dari
Ramapithecus-oseopithecus-Australopithecus-Pitecanthropus Erectus-NeandertalHomo Sapien yang kini dikenal sebagai manusia modern seperti sekarang ini. Dari
evolusi awal terciptanya manusia yang rumit inilah ada hubungan historis/sejarah
antara manusia dan alam semesta.
Kerumitan yang ada pada persoalan asal usul manusia hamper sama dengan
kerumitan asal usul alam semesta. Apalagi jika dihubungkan bahwa evolusi manusia
dahulu sampai sekarang sesungguhnya menyangkut perubahan gejala-gejala jagat
raya/alam meliputi tingkah laku, unsure, atom, dan elemen. Dari hal itulah terdapat
hubungan historis antara manusia dan alam semesta.

2) Hubungan Fungsional
Proses penciptaan manusia adalah integral dari alam semesta. Dalam sisitem
kosmos, manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan. Karena memiliki keunggulan dalam system kesadaran, maka alam
semesta menjadi obyek yang penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan
kemajuan pengetahuan terhadap alam dan teknologi yang diterapkannya,
menempatkan alam semesta dalam posisi sebagai sumber kehidupan yang tidak

terbatas bagi manusia. Maka wajarlah jika semakin dalam pengetahuan semakin
teraasa hubungan antara fungsi manusia dan fungsi alam.
Salah satu teori yang menunjukkan hubungan antara manusia dengan alam
adalah teori anthroposentris yang menyebutkan bahwa manusia menjadi pusat
alam. Maksudnya semua yang ada di alam adalah untuk manusia, seperti firman
Allah dalam Q.S. Al Baqarah ayat 29 yang artinya : “Dan Dialah Allah yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.”
Menurut pandangan Islam, manusia ditempatkan sebagai rahmat bagi alam.
Seperti disebutkan dalm Q.S. Al Anbiya ayat 107 yang artinya : ”Dan tiadalah kami
mengutus kamu melainkan sebagai rahmat seluruh alam.”
Pada intinya, alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala
sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga

kelestariannya. Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan
potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan
memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran penciptanya, yaitu
Allah SWT.
4.
1.

2.

3.

3.

KESIMPULAN
Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di
dunia ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam semesta adalah segala
sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu
kesatuan system yang unik dan misterius dan dapat dicapai oleh indera manusia
yang merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah.
Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan

besar. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa terdapat permulaan pada alam
semesta.
Al Qur’an menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada
bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di
bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu
Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa. Seperti diterangkan
dalam Surat Al A’raf ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa.
Hubungan histories manusia dan alam semesta adalah terletak pada kerumitan
proses permulaan keduanya ada di dunia ini. Alam dan manusia saling bergantung,
alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan
manusia untuk menjaga kelestariannya. Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek
untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar
mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda
kebesaran penciptanya, yaitu Allah SWT.

Al-Qur’an ini menjadi rahmat, umumnya bagi semesta alam dan khususnya bagi
manusia. Dalam berbagai ayatnya, Al-Qur’an banyak memperbincangkan
tentang manusia dan rahasia kehidupannya dalam segala aspek yang berkaitan
dengannya. Misalnya tentang penciptaan manusia, kejiwaan manusia, tujuan
hidup manusia, dan lain sebagainya

Sebagai keutamaan dari kitab suci Al-Qur’an, kebenaran dari setiap kata dan
kalimat yang terdapat di dalamnya, dapat dibuktikan secara ilmiah. Para
ilmuwan telah banyak menemukan bukti-bukti ilmiah ini, sehingga dugaan
orang-orang yang menuduh Al-Qur’an dengan tidak benar dapat dibantah
Yang akan kami bicarakan berikut ini menyangkut salah satu aspek yang berkaitan
dengan manusia, yaitu masalah penciptaan manusia
Dalam ayat lain, Allah Swt berfirman: “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah,
kemudian dari air mani…” (QS Faathir: 11
Demikianlah, Al-Qur’an menegaskan kekhususan penciptaan manusia. Namun
orang-orang sesat yang tidak mau mengakui kebenaran Al-Qur’an menuduh AlQur’an bohong, karena menurut mereka, manusia tercipta sebagai hasil dari
evolusi makhluk lainnya. Makhluk yang mendahului wujud asli manusia ini,
mereka sebut sebagai ‘bapak’ bagi setiap binatang menyusui
Dan dalam ayat lain dinyatakan: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia
dari tanah”. Dan dalam ayat lain: “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah,
kemudian dari air mani”. Bagaimana penafsiran atas beberapa ayat yang saling
bertentangan ini
Al-Qur’an telah menegaskan bahwa manusia diciptakan secara khusus. Allah Swt
berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka
apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh
(ciptaan)-Ku,

maka
hendaklah
kamu
tersungkur
dengan
bersujud
kepadanya.” (QS Shaad: 71-72)
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia
diciptakan dari air yang terpancar. Yang keluar dari antara tulang sulbi dan
tulang dada. Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya
(hidup sesudah mati).” (QS Ath-Thaariq: 5-8)
Dan banyak ayat lainnya yang seluruhnya menunjukkan bukti ilmiah yang terdapat
dalam Al-Qur’an. Misalnya, dalam firman-Nya “Dan Dia (pula) yang menciptakan
manusia dari air”, Allah Swt menegaskan bahwa asal penciptaan manusia adalah
air. Ayat ini sesuai dengan bukti ilmiah yang mengatakan bahwa kira-kira 75
persen dari berat manusia adalah air