Juknis insentif guru Juknis insentif guru

swasta pada jenjang PAUD, PKBM, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,

KATA PENGANTAR

SLB, SMA/MA dan SMK. Dalam pelaksanaannya, insentif Guru
Implementasi

undang-undang Nomor

14 Tahun

2005

tentang Guru dan Dosen pasal 8, mewajibkan guru memiliki

diberikan kepada Guru yang melaksanakan tugas sebagai tenaga
pengajar di setiap jenjang sekolah dan PAUD, TK/RA, PKBM.

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat
jasmani


dan

rohani,

serta

memiliki

kemampuan

untuk

mewujudkan pendidikan nasional. Dengan kualifikasi akademik
dan setifikasi pendidik, Guru diharapkan memiliki kompetensi
minimal

dalam

melaksanakan


tugas

mendidik,

mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
anak didik, mulai anak usia dini pada jalur pendidikan formal baik
sekolah negeri maupun sekolah swasta, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Selanjutnya pasal 14 dan 15 menyebutkan

Mekanisme pengusulan, seleksi dan tata cara pelaksanaan
pembayaran insentif Guru kepada Guru yang memenuhi Kriteria
diatur dalam isi pedoman pelaksnaan ini.
Selanjutnya buku pedoman pelaksanaan program insentif Guru ini
disusun oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara yang menjadi acuan bagi pengelola program
pemberian dana insentif Guru khususnya Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kab/kota.


bahwa dalam melaksanakan tugas profesionalnya, Guru berhak
memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum.
Penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum itu meliputi gaji

Semoga isi pedoman ini dapat dipahami dan dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya.

pokok, tunjangan yang melekat pada gaji dan penghasilan
lainnya. Salah satu bentuk penghasilan lainnya tersebut adalah
Medan,

pemberian dana insentif Guru.

2012

KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
Dana insentif Guru ini dibayar setiap triwulan kepada
masing-masing Guru yang memenuhi kriteria yang belum
mendapat Tunjangan Profesi. Sasaran pemberian dana insentif

Guru adalah Guru PNS dan Non PNS disekolah negeri dan
1

Drs. SYAIFUL SYAFRI, MM
PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19581023 198703 1 002
2

dan idealisme. Selanjutnya pendidikan juga merupakan suatu

BAB I
PENDAHULUAN

usaha untuk meletakkan landasan sosial yang kokoh bagi
terciptanya masyarakat yang demokratis, termasuk dalam
mewujudkan pilar utama masyarakat kelas menengah terdidik

A. Latar belakang
Sumatera Utara dan Pemerintah Kab./Kota memiliki tugas ,
fungsi dan kewajiban meningkatkan kualitas SDM melalui

pemberdayaan pendidik, baik formal maupun non formal,
undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

yang menjadi bagian penting masyarakat yang demokratis.
Ketentuan umum, pasal 1

ayat (5) “ penyelenggara

pendidikan adalah Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau
masyarakat yang menyelenggarakan pada jalur pendidikan

tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan Pendidikan

formal,” sedangkan ayat (6) “ Satuan Pendidikan adalah

Nasional

kelompok

berfungsi


mengembangkan

kemampuan

dan

layanan

pendidikan

yang

menyelenggarakan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

pendidikan pada jalur pendidikan formal dalam setiap jenjang

dalam rangka mencerdaskan kehidupan potensi peserta didik


dan jenis pendidikan.” Selanjutnya BAB IV bagian kedua hak

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

dan kewajiban guru, pasal 14 ayat (1) point (a),” Dalam

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

melaksanakan

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

memperoleh penghasilan diatas kebutuhan

demokratis serta bertanggung jawab.”

dan jaminan kesejahteraan sosial.”

tugas


keprofesionalan,

(1),” penghasilan di atas
Dalam persepsi yang lebih luas, dimensi pembangunan

Guru

berhak

hidup minimum

Berikutnya pasal 15 ayat

kebutuhan hidup minimum

sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 (1) poin (a) meliputi

meliputi ekonomi, sosial, budaya dan politik, dalam konteks ini,


gaji

pendidikan harus berkemampuan melahirkan SDM yang

penghasilan lain berupa tunjangan profesi, insentif Guru,

berkualitas,

memiliki

tunjangan khusus, dan masalah tambahan yang terkait

kemampuan daya saing sehingga dapat mengantarkan

dengan tugasnya sebagai Guru yang ditetapkan dengan

profesional,

menguasai


teknologi,

bangsa yang memiliki keunggulan dalam persaingan global,

pokok,

tunjangan

yang

melekat

pada

gaji,

serta

prinsip penghargaan atas dasar prestasi.


serta mampu melahirkan individu-individu yang memiliki visi
3

4

Guru merupakan tulang
pendidikan.

Dipundak

punggung dalam pelaksanaan

Gurulah,

proses

pendidikan

di

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melaksanakan program
pemberian dana insentif Guru kepada Guru PNS dan Non

percayakan untuk dihantarkan, mulai dari usia dini sampai

PNS

(GT dan GTT) dari APBD Sumatera Utara melalui

jenjang sekolah menengah atas. Tanpa Guru pendidikan untuk

alokasi anggaran bantuan keuangan fungsi pendidikan.

mencerdaskan anak bangsa tidak mungkin dapat dilakukan.
Selanjutnya kepada Guru yang profesional dan kompotenlah
diharapkan

proses

pencerdasan

anak

bangsa

B. Dasar Hukum

dapat

diwujudkan. Dengan demikian sangatlah diperlukan adanya
Guru yang profesional, kompeten untuk mendukung upaya
pemerintah Pusat dan Daerah melaksanakan pendidikan
untuk mencapai SDM yang bermutu dan berdaya saing global.

1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 ;
Pembukaan pada alinea 4, dan pada BAB XIII Pendidikan ,
pasal 31 ayat (1) dan ayat (2) .
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

20

Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , pasal 3 ;
Untuk mencapai Guru yang Profesional dan kompeten
perlu dilakukan berbagai langkah terobosan yang bertujuan
memaksimalkan peran Guru dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya

mendidik,

mengajar,

membimbing,

mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi anak didik
mulai anak usia dini pada jalur pendidikan formal baik sekolah
negeri maupun sekolah swasta pendidikan dasar

dan

pendidikan menengah. Sejalan dengan amanat undangundang Nomor 14 tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tersebut diatas, dalam pelaksanaan tugasnya, guru

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
2004 tentang Pemerintahan Daerah.

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintahan
Pusat dan Pemerintahan Daerah.
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, pasal 14 dan pasal 15.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun

mendapatkan dana insentif Guru, baik yang melaksanakan

2005

tugas disekolah negeri maupun sekolah swasta. Untuk itu

Kementerian Negara Republik Indonesia.

5

32 Tahun

tentang

Rencana

Program

Jangka

Menengah

6

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2005

tentang

Kedudukan,

tugas,

fungsi,

susunan

Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian.
2005 tentang Unit organisasi dan Eselon I Kementerian
Negara Republik Indonesia;
Tahun

dan Non PNS secara umum bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan Guru sehingga penghasilan yang diterima
sebagai Guru dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
61

Tujuan Umum
Program pemberian dana insentif Guru kepada Guru PNS

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

2003/Keppres

C. Tujuan

2004

tentang

Pedoman

Nasional

Republik

serta untuk memberikan penghargaan kepada Guru yang
telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Pendapatan dan Belanja Negara.
11. Keputusan

Menteri

Pendidikan

Indonesia Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan

Tujuan khusus
Pemberian dana insentif Guru kepada Guru PNS dan Non

Minimal Bidang Pendidikan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

PNS bertujuan :

Nomor 8 Tahun 2007, tentang Organisasi dan Tata Kerja

1. Meningkatkan kesejahteraan Guru PNS dan Non PNS

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

2. Memberikan penghargaan kepada Guru PNS dan Non
PNS Mendorong dan memotivasi Guru PNS dan Non PNS

Tenaga Kependidikan.
13. Peraturan Gubernur Sumatera Utara, No. 60 tahun 2010,
tanggal 10 November 2010 tentang Pedoman dan tatacara
Pengelolaan Belanja bagi hasil dan Bantuan Keuangan

untuk terus meningkatkan kompetensi dan kinerja secara
Profesional dan melaksanakan tugas disekolah.
3. Mendorong Guru PNS dan Non PNS untuk fokus
melaksanakan

serta Belanja Tidak Terduga.

tugas

sebagai

pendidik,

pembimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didiknya dengan sebaik-baiknya.

7

8

D. Sasaran

BAB II
INFORMASI UMUM

Sasaran dari pemberian dana insentif Guru ini adalah Guru
yang diangkat satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Pusat atau Daerah dan Guru yang diangkat oleh

A.

Pengertian Program

satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat
Program pemberian dana insentif Guru adalah kegiatan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan status
(Guru Tidak Tetap dan Guru Tetap

pemberian insentif Guru kepada Guru PNS dan Non PNS

Yayasan), dengan acuan nama, jumlah Guru yang tertuang

yang mengajar disekolah Negeri dan di sekolah Swasta

pada SIM NUPTK-PTK Dinas Pendidikan Kab./Kota Tahun

yang

PNS dan Non PNS

melaksanakan

membimbing,

2011.

tugas

mengarahkan,

mendidik,
melatih,

mengajar,

menilai

dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Guru yang dimaksud adalah Guru yang diangkat oleh
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Pusat atau Daerah atau atau yang diselenggarakan oleh
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan status kepegawaiannya.
B.

Sifat Program
Program pemberian insentif Guru yang diberikan
kepada Guru PNS dan Non PNS dari dana APBD yang
dialokasikan pada Anggaran Bantuan Keuangan Fungsi

9

10

Pendidikan APBD Provinsi Sumatera Utara melalui Biro

NUPTK, maka yang bersangkutan diwajibkan mengisi

Keuangan Sekretariat daerah Provinsi Sumatera Utara dan

kuisoner NUPTK, selanjutnya akan diproses untuk

bersifat berkelanjutan sesuai amanat Undang-undang No.

mendapatkan NUPTK sesuai mekanisme pendataan

14 Tahun 2005 pasal 17 dan 80.

yang berlaku, terkecuali guru-guru PAUD/TK/RA dan
PKBM.

C.

d.

Kriteria Guru Penerima Tunjangan

Guru yang sudah mendapatkan tunjangan profesi (Guru
PNS Daerah dan Non PNS), tidak berhak mendapat

Kriteria Guru penerima dana insentif Guru adalah :
a.

dana insentif.

Guru PNS yang mengajar di sekolah Negeri dan

e.

Swasta jenjang PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SLB,

Penerima dana insentif hanya berhak menerima dari
satu sekolah.

SMA/MA dan SMK, Sudah memiliki masa kerja tugas
sebagai Guru minimal dua tahun.
b.

D.

Sumber dan Alokasi Dana

Guru Non PNS yang mengajar di sekolah Negeri dan
Swasta

jenjang

PAUD,

PKBM,

TK/RA,

SD/MI,

Sumber dana untuk pembiayaan dana insentif Guru

SMP/MTs, SLB, SMA/MA, dan SMK dengan status

berasal dari APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Guru Tetap dan Guru Tidak Tetap sebagai sekolah

melalui Alokasi Anggaran Bantuan Keuangan Fungsi

induk, memiliki jam wajib mengajar setiap minggu, yang

Pendidikan Tahun Anggaran 2012.

dibuktikan dengan SK/Surat Penugasan dari Kepala
Sekolah

masing-masing,

atau

pengelola

PAUD/TK/PKBM memiliki masa kerja tugas sebagai

c.

E.

Jumlah Dana Insentif Guru

guru minimal dua tahun atau sudah mulai bertugas

Jumlah Dana Insentif Guru per orang sebesar Rp.

sejak bulan Januari 2010 tanpa putus sampai 31

60.000.- per bulan kali 12 bulan dengan jumlah Rp.

Desember 2011.

720.000.00,- (Tujuh ratus dua puluh ribu rupiah), dipotong

Guru yang diusulkan harus memiliki Nomor Unik

pajak penghasilan (PPh) sesuai dengan ketentuan yang

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). Bagi

berlaku.

Guru yang akan diusulkan tetapi belum memiliki
11

12

BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM
A.

Struktur Organisasi Pemberian Insentif Guru
Keterangan

Organisasi Pengelolaan Program

-

Pada tingkat Provinsi disebut Biro Keuangan.

-

Pada

tingkat

Kab./Kota

disebut

Pemerintah

Kabupaten/Kota.
Untuk menjamin pengelolaan program insentif Guru

-

Pada tingkat Dinas disebut tingkat Dinas Pendidikan.

berjalan dengan sebaik-baiknya, tepat waktu dan tepat

-

Pada tingkat Guru disebut penerima insentif, melalui

sasaran, maka perlu dibentuk organisasi pengelola, baik di
Provinsi

maupun

di

Kab./Kota

yang

rekening Guru.

berfungsi

melaksanakan dan atau mengimplementasikan program ini

B.

Fungsi dan Tugas Pengelola Tingkat Provinsi

sampai kepada sasaran yang telah ditetapkan. Untuk

Sumatera Utara.

pengelolaan di Provinsi, organisasi pengelolaan berada di

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berfungsi pengarah

lingkungan Bappedasu, Biro Keuangan Sekretaris Daerah

dengan tugas pokok :

dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumtera Utara

1. Menetapkan

Skema Penyaluran Insentif Guru sebagai berikut :
GUBERNUR
SUMATERA UTARA
BIRO KEUANGAN

kebijakan

dan

strategi

pelaksanaan

pemberian dan Insentif Guru yang didanai melalui
APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012
2. Penyaluran Dana Insentif Guru ke 33 Kab./Kota Se-

BUPATI
/WALIKOTA

Sumatera Utara
3. Melakukan

Pemantauan

dan

Evaluasi

terhadap

pelaksanaan pendistribusian dana insentif Guru yang
GURU

DINAS
PENDIDIKAN
KAB/KOTA

didanai melalu APBD Provinsi Sumatera Utara
4. Mensosialisasikan Program pemberian dan Insentif
Guru kepada Pemerintah Kab/Kota.

13

14

C.

D.

Fungsi dan Tugas Pemerintah Kabupaten/Kota
1. Mensosialisasikan program pemberian dana insentif
Guru kepada Kepala sekolah/Guru di Wilayah masingmasing
2. Menerima usulan calon penerima dan insenif Guru dari
Kepala Sekolah, melakukan pemeriksaan atas seluruh
data usulan Guru calon penerima dana insentif Guru
yang diajukan oleh Kepala Sekolah dengan mengacu
kepada Kriteria yang ditetapkan dalam pedoman
pelaksnaan ini serta menyeleksi calon penerima dana
insentif Guru sesuai dengan kuota masing-masing
Kabupaten/Kota.
3. Menetapkan Guru penerima insentif, sebagaimana
point (2) tersebut diatas, menyampaikan tembusan
kepada Pemerintah Provinsi, setelah seluruh daftar
usulan dimaksud diperiksa kebenarannya dan setelah
ditandatangani oleh Bupati/Walikota Kab/Kota sebagai
tanda persetujuan.
4. Melakukan monitoring secara berkala terhadap kantor
mitra kerja di Kabupaten/Kota yang ditunjuk untuk
mendistribusikan dana/pembayaran kepada yang
berhak, untuk menjamin pelaksanaannya tepat sasaran
dan tepat waktu.
5. Mengarsipkan dan atau menyimpan hard copy data
individu Guru penerima dana insentif Guru untuk
digunakan sebagai acuan pengajuan usulan untuk
tahun berikutnya.
15

Pelaksanaan Usulan dan Pembayaran Dana Insentif
Guru
1. Kepala Sekolah mengajukan daftar nama Guru yang
diusulkan sebagai calon penerima dana insentif Guru
kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Masing-masing Kepala Sekolah mengajukan usulan
calon penerima dana Insentif Guru

kepada Dinas

Pendidiikan Kabupaten/Kota;
2. Berdasarkan daftar usulan yang diajukan oleh Kepala
Sekolah, selanjutnya diperiksa oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dengan mengacu kepada kriteria dan
sasaran

calon

penerima

dana

insentif

Guru

sebagaimana yang tercantum pada bagian lain pada
buku Pedoman ini. Hasil seleksi/pengecekan dari Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
3. SK Penetapan Guru Penerima dana insentif ini
disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara (Bappeda dan Biro Keuangan) dan Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
4. Penyaluran dana insentif Guru dari Alokasi Anggaran
Bantuan Keuangan Fungsi Pendidikan APBD Provinsi

16

Sumatera Utara ke Pemerintah Kab/Kota berdasarkan

BAB IV
PENGENDALIAN PROGRAM
INSENTIF GURU

kuota Guru per Kab/Kota yang telah ditetapkan.
5. Pelaksanaan
Pendidikan

pembayaran
Kab/Kota,

dilaksanakan

langsung

Dinas

disampaikan

ke

masing-masing rekening Guru yang bersangkutan.

A.

Cakupan Pengendalian

6. Pelaksanaan pembayaran insentif kepada Guru yang

E.

Cakupan pengendalian program dana insentif Guru

berhak sesuai yang tercantum dalam SK Penetapan

meliputi semua upaya yang dilakukan dalam rangka

7. Seluruh data Guru yang menjadi penerima dana Insentif

menjamin pelaksanaan program pemberian dana insentif

Guru didokumentasikan dan dimasukkan sebagai sajian

Guru ini berjalan sebagaimana mestinya, tepat sasaran

dari database Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan

dan

Pemerintah Kabupaten/Kota.

pelaksanaan hal-hal sebagai berikut :

PELAKSANAAN PELAPORAN PEMBAYARAN DANA
TUNJANGAN INSENTIF GURU.

tepat

waktu.

Pengendalian

di

fokuskan

pada

1. Dilaksanakannya sosialisasi program mulai ditingkat
Provinsi sampai Kabupaten/Kota dan Kepala Sekolah
dengan sasaran utama seluruh pengelola program

Pemerintah Kab/Kota melalui Dinas Pendidikan

pemberian dana Insentif.

Kab/Kota menyampaikan laporan penyaluran ke Gubernur

2. Ketersediaan data Guru yang lengkap di masing-

Sumatera Utara, Bupati/Walikota dan Dinas Pendidikan

masing Kabupaten/Kota yang dapat dipergunakan

Provinsi Sumatera Utara.

sebagai acuan dalam pemberian dana insentif Guru.
3. Terus

menerus

melakukan

perbaikan

atas

permasalahan yang terjadi dalam proses implementasi
program pemberian dana insentif Guru di lapangan.

17

18

B.

Hanya Guru yang datanya terdaftar atau tersimpan

Pengelolaan Database Guru

dalam database NUPTK yang dapat menjadi sasaran

Ketersediaan data Guru yang telah memiliki Nomor

program dana insentif Guru. Jika ada Guru yang diusulkan

Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) menjadi

oleh Kepala Sekolah sebagai calon penerima dana insentif

keharusan atau pra-syarat atas terlaksananya dengan baik

Guru namun data Guru tersebut belum tercatat dalam

program pemberian dana insentif Guru ini. Pengelola

database NUPTK, maka Pemerintah Provinsi Sumatera

program dana insentif Guru Pemerintah Provinsi Sumatera

Utara tidak boleh memberikan persetujuan, sebelum data

Utara dan Pemerintah Kabupaten/Kota sebelumnya harus

Guru tersebut tercatat dalam database NUPTK. Dengan

memastikan bahwa telah tersedia data PTK khususnya

demikian diharapkan Program Dana Insentif Guru ini

Guru yang lengkap di wilayah masing-masing sebagai

mendukung tercapainya suatu penyempurnaan database

prasyarat terlaksananya pemberian dana insentif Guru.

guru melalui NUPTK pada Badan Pengembangan dan

Bila ada Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum memiliki

SDM

database PTK atau Guru di wilayahnya, maka terlebih

masing-masing dengan menggunakan format pendataan.

dan

Penjaminan

Mutu

Pendidikan

Kemdikbud.

dahulu data tersebut dilengkapi dan meminta sekolahsekolah segera mengirimkan data individu Guru di sekolah

Pendidikan

C.

Pembatalan Pemberian Insentif Guru.

Guru yang diusulkan untuk menerima dana insentif Guru

Ditetapkannya seorang Guru menjadi penerima

harus terdaftar dalam database Nomor Unik Pendidik dan

Insentif Guru dilakukan setelah melalui suatu proses, mulai

Tenaga Kependidikan (NUPTK). Apabila nama guru yang

dari pengusulan oleh Kepala Sekolah, pemeriksaan usulan

diusulkan

database

oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan pemeriksaan ulang

NUPTK, maka guru yang bersangkutan diwajibkan mengisi

oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, persetujuan

kuesioner NUPTK, di Kabupaten/Kota masing-masing

usulan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta

selanjutnya akan diproses untuk mendapatkan NUPTK

penerbitan SK Penetapan Guru Penerima insentif sampai

sesuai mekanisme pendataan yang berlaku.

dengan Guru yang bersangkutan menjadi penerima dana

tersebut

belum

terdapat

dalam

19

20

insentif Guru. Namun seorang Guru yang telah ditetapkan

BAB V
PENUTUP

menjadi calon penerima dana insentif dapat dibatalkan
penetapannya

atau

haknya

sebagai

penerima,

jika

dikemudian waktu ditemukan hal-hal sebagai berikut :

Pedoman pelakasanaan program dana insentif untuk Guru

1. Ditemukan bukti bahwa data Guru yang bersangkutan

tidak

memenuhi

kriteria

sebagaimana

yang

dipersyaratkan dalam pedoman pelaksanaan, baik

PNS dan non PNS (Guru Tetap Yayasan dan Guru Tidak
Tetap) ini dimaksudkan untuk menjadi acuan Pemerintah
Daerah

khususnya

pengelola
Sumatera

Utara

tersebut
dan

pada

karena data semula sengaja atau tidak sengaja

Pemerintah

dipalsukan atau karena kesalahan penilaian oleh

Kabupaten/Kota dalam melaksanakan program tersebut

pemeriksa dari Pemerintah Kabupaten/Kota

sehingga tujuan dan sasarannya tercapai secara maksimal.

dan

Provinsi

program

Pemerintah

Dalam pelaksanaan di lapangan, diharapkan Pemerintah

Sekolah;
2. Guru yang bersangkutan dinyatakan bersalah oleh

Provinsi dan Pemerintah Daerah senantiasa melakukan

pengadilan dan telah memiliki kekuatan hukum tetap

komunikasi

karena suatu perkara pidana atau perbuatan kejahatan

mendukung serta berkoordinasikan dengan baik sehingga

yang terbukti telah dilakukannya;

hasil program mampu memberikan perubahan yang berarti

3. Yang bersangkutan tidak lagi terdaftar atau tercatat

sebagai Guru di sekolah tempat yang bersangkutan
diusulkan sebagai penerima insentif Guru;

yang

terbuka,

terus

menerus

dan

saling

dari sisi kesejahteraan Guru serta mampu mendorong
perbaikan kinerja Guru. Sejalan dengan keinginan Pemerintah
untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Guru

4. Guru yang bersangkutan telah meninggal dunia;
5. Jika terdapat satu Guru menerima dua tunjangan

karena diusulkan dari dua sekolah atau lebih, dimana
yang bersangkutan mengajar, maka salah satu dari
insentif Guru tersebut harus dibatalkan dan wajib

agar dapat menghasilkan mutu lulusan yang berdaya saing
nasional, regional, bahkan untuk jangka menengah dan
panjang,

mampu

meraih

mutu

dengan

daya

saing

internasional, maka menjadi keharusan untuk mengupayakan
peningkatan kesejahteraan Guru, dan ini sesuai dengan

dikembalikan ke kas Daerah.

amanat Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
21

22

dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005

tentang

Standar

Nasional

Pendidikan,

dimana

Pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan kompetensi
dan profesionalitas Guru disertai dengan tanggung jawab
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Untuk mensukseskan
program pemberian Dana Insetif Guru ini, Pemerintah Daerah
diharapkan mengambil peran yang lebih aktif melalui
pemberdayaan

sumber-sumber

internal

melalui

APBD

masing-masing sehingga dapat bersinergi dengan program
pusat yang dibiayai (dengan) APBN.

Sinergi diharapkan

terwujud melalui tambahan alokasi dana insentif Guru dari
APBD

masing-masing

Pemerintah

Daerah

sesuai

kemampuannya (Pemerintah Daerah). Dengan tambahan
alokasi dana pemerintah daerah melalui APBD, maka
peningkatan

kesejahteraan

Guru

secara

signifikan

ini

dipastikan dapat menjadi faktor pendorong utama bagi
pemerintah dalam melaksanakan optimalisasi kinerja Guru
kearah peningkatan mutu yang berkeunggulan dan berdaya
saing tinggi.

23