Cadangan karbon di kebun campuran Hulu D

KONTRIBUSI SISTEM AGROFORESTRI
TERHADAP CADANGAN KARBON DI HULU DAS KALI BEKASI
(Contribution of Agroforestry System to Carbon Stocks
in the Upstream of Kali Bekasi Watershed)1)
Wahyu Catur Adinugroho2), Andry Indrawan3), Supriyanto3), Hadi Susilo Arifin3)
ABSTRACT
One type of vegetation covers has been found in the upstream of Kali Bekasi watershed,
i.e. mix-garden. Mix-garden, one of the oldest forms of managed land use with agroforestry
system in Indonesia. CO2 sequestration by the presence of vegetation in a landscape is
substantial mitigation of climate change. It creates a low carbon society that is needed to get
appreciation in environmental services. The objective of study is to analyze structure and
species diveristy of stands, its carbon stocks in the agroforestry mix-garden system as well as
their correlation in the upstream of Kali Bekasi watershed. Thirty observation plots were
established in the study site, which were laid out on the upstream of watershed. They are
representing upper, middle and lower parts of the site. Estimation of carbon stocks was
calculated by using non-destructive sampling method using the existing allometric equations.
The results of vegetation analysis showed that the level of Shannon-index was low until
medium, 1,44 and 2,70 respectively. These species were identified to have high carbon sinks,
which is potential to increase carbon stocks and biodiversity conservation. Stand structure in
the agroforestry mix-garden system in the upstream of Kali Bekasi watershed was found
closely to natural forest structure. It produced 62,34 tons/ha Carbon stock or equivalent to

228,79 tons/ha of CO2 uptake. Carbon stocks in agroforestry mix-garden system were highly
related to the basal areas, but stand density and species diversity has lower correlation to
carbon stocks.
Keywords : agroforestry mix-garden system, CO2 sequestration, correlation, non destructive
sampling method, shannon-index
PENDAHULUAN
Sistem agroforestri merupakan sistem pengelolaan lahan yang mengkombinasikan
tanaman pertanian dan kehutanan. Van Noordwijk et al. (2003) menyatakan bahwa
agroforestri merupakan salah satu sistem pengelolaan hutan lestari yang berpotensi untuk
dikembangkan. Agroforestri mempunyai kontribusi terhadap kualitas kondisi ekologis
setempat. Secara ekologis, vegetasi yang ada juga berfungsi sebagai pengendali iklim.
Tanaman seluas 1 ha dapat menyerap karbondioksida sebanyak 900 kg/hari, menyaring debu
sampai 85% serta dapat memproduksi oksigen sebanyak 600kg/hari dan menurunkan suhu
sampai 4oC (Joachim et al. yang diacu oleh Frick dan Suskiyatno, 1998). Peran vegetasi
sebagai penyerap karbondioksida menjadi bagian penting saat ini dalam rangka mengatasi
pemanasan global yang disebabkan meningkatnya kadar gas rumah kaca terutama
karbondioksida di atmosfer. Sehingga keberadaan vegetasi yang mampu menyerap
karbondioksida dalam suatu lanskap ini diperlukan untuk menciptakan masyarakat rendah
karbon (low carbon society) serta perlu mendapat apresiasi sebagai salah satu jasa lingkungan.
1


Bagian dari tesis yang disampaikan pada seminar hasil penelitian Sekolah Pascasarjana IPB
Mahasiswa Pascasarjana Mayor Silvikultur IPB
3
Komisi Pembimbing, Staf Pengajar Sekolah Pascasarjana IPB
2

Kebun campuran merupakan salah satu sistem agroforestri yang telah lama dijumpai di
Indonesia. Keberadaan tanaman keras/berkayu pada sistem agroforestri akan memberikan
kontribusi yang besar terhadap cadangan karbon, meskipun tanaman pertanian juga
memberikan kontribusi terhadap cadangan karbon tetapi kontribusi sangat kecil dan tersimpan
hanya dalam waktu sebentar. Di tengah menurunnya kualitas hutan dan semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menanam maka keberadaan sistem agroforestri
pada lahan pribadi berpotensi besar untuk mendukung fungsi kawasan lindung/konservasi
yang ada. Pada studi kasus di Hulu DAS Kali Bekasi akan dianalisis daya dukung sistem
agroforestri (kebun campuran) terhadap kawasan konservasi TWA Gunung Pancar terkait
dengan fungsinya sebagai karbon sekuester. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini
bertujuan untuk : 1) menganalisis struktur tegakan dan keanekaragaman jenis pada sistem
agroforestri di Hulu DAS Kali Bekasi, 2) menganalisis cadangan karbon pohon pada sistem
agroforestri di Hulu DAS Kali Bekasi, 3) menganalisis korelasi cadangan karbon pohon

dengan struktur tegakan.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2010 – Juni 2011 di daerah Hulu DAS Kali
Bekasi yang secara administratif sebagian besar termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bogor
dan secara geografis berada pada 106o49’00” sampai 107o07’00” BT dan 06o26’00” sampai
06o41’00” LS (Gambar 1). Bahan-bahan serta peralatan yang digunakan selama pelaksanaan
penelitian antara lain peta rupa bumi Indonesia berskala 1:25.000 lembar 1209-141 (Ciawi),
1209-142 (Cisarua), 1209-143 (Bogor), dan 1209-144 (Tajur), GPS, kompas, phiband,
meteran dan kamera. Sampling dilakukan berdasarkan perbedaan ketinggian, yaitu atas (>600
m dpl), tengah (300-600 m dpl), dan bawah (