Landasan Teori Paritas Daya Beli Purchas

Landasan Teori
Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity)
Dalam sistem nilai tukar bebas, nilai tukar suatu mata uang akan mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Secara teoritis terdapat beberapa alasan nilai
tukar mata uang mengalami perubahan, salah satunya adalah untuk
mempertahankan daya beli antar mata uang tetap, atau dikenal dengan paritas
daya beli yang absolut (absolute purchasing power parity).
a. Paritas daya beli yang absolut (absolute purchasing power parity) adalah
dimana harga suatu komoditas sama dalam mata uang apa pun yang dipakai
untuk membeli atau dimanapun komoditas itu dijual. Sebagai contoh satu
botol anggur dijual dengan harga £2 di London, dan nilai tukar $1 = £0,60,
maka harga satu botol anggur di new York adalah £2/0,60 = $3,33. Konsep ini
sering disebut dengan hukum satu harga (the law of one price).
Misalkan So adalah kurs spot antara British pound dan US dollar pada hari ini
(dimana penentuan nilai tukar didasarkan pada direct quotation), yaitu jumlah
mata uang asing per US dollar (£0,60). Jika harga suatu barang di Amerika
adalah PUS dan harga di British PUK , maka berdasarkan absolute PPP dapat
dirumuskan sebagai berikut :
PUK = So x PUS
Hal ini berarti suatu barang di British sama dengan harga barang tersebut di
Amerika dikalikan dengan nilai tukar dipsar spot. Jika absolute PPP tidak

berlaku, maka akan terjadi proses arbitrase.
Absokute PPP dapat berlaku dengan syarat harus memenuhi asumsi sebagai
berikut :
1. Tidak ada biaya transaksi seperti, biaya pengiriman, asurasnsi dan lainlain.
2. Tidak ada hambatan perdagangan, seperti tarif, kuota, pajak, dan lainlain.
3. Barang yang diperdagangkan sama.
Dalam praktek bisnis asumsi-asumsi tersebut sangat sulit untuk dipenuhi,
maka dikembangkan konsep paritas daya beli relatif (relative purchasing
power parity)
b. Paritas daya beli relatif (relative purchasing power parity). Teori ini tidak
menjelaskan apa yang menentukan tingkat nilai tukar absolute, tetapi
menjelaskan apa yang menentukan perubahan nilai tukar dari waktu ke
waktu.
Perubahan nilai tukar ditentukan oleh perbedaan tingkat infasi antar dua
negara. Dengan kata lain, apresiasi atau depresiasi kurs spot yang
diharapkan ditentukan oleh perbedaan tingkat infasi yang diharapkan.

Perubahan nilai tukar yang diharapkan pada tahun yang akan datang [E(S1) –
S0]/S0 adalah : [E(S1) – S0]/S0 ≡ IFC – IUS
Keterangan :

S0
= nilai tukar (kurs) spot (mata uang asing per dollar)
E(St)
= nilai tukar yang diperkirakan pada periode t
IUS
= tingkat infasi di Amerika Serikat
IFC
= tingkat infasi di negara asing
Dengan kata lain, relative PPP menyatakan bahwa persentase perubahan
nilai tukar yang diharapkan sama dengan perbedaan tingkat infasi yang
diharapkan antar-kedua negara.
E(S1) ≡ S0 x [1 + ( IFC – IUS)].

Interest Rate Parity
Interest rate parity menjelaskan tentang hubungan antara nilai tukar di pasar
spot, nilai tukar di pasar forward dan suku bunga.

Teori Paritas Tingkat Bunga, Interest Rate Parity.
Pengertian Defnisi Paritas Tingkat Bunga
Teori ini menjelaskan hubungan antara dua pasar yaitu, pasar keuangan

internasional, atau internastional money market dan pasar valuta asing atau
forex market. Teori Paritas Tingkat Bunga, IRP menjelaskan bahwa perbedaan
tingkat bunga pada international money market akan cenderung sama dengan
kurs forward premium atau kurs forward discount pada pasar valuta asing.
Berdasarkan pada teori ini, dapat ditentukan atau diharapkan berapa perubahan
kurs forward dibanding dengan kurs spot bila terdapat perbedaan tingkat bunga
antara dua negara. Seorang pemilik dana dapat menentukan pada mata uang
negara mana dananya harus disimpan atau diinvestasikan. Keputusan yang
diambil pemilik dana didasarkan pada selisih tingkat bunga antara dua negara
melalui perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang ditentukan
berdasarkan forward rate premium atau forward rate discount.
Pada kondisi kesetimbangan hubungan pasar valuta asing dengan pasar
keuangan internasional untuk mata uang Yen Jepang dengan tingkat bunga di
Jepang r_JPy dan Dollar Amerika dengan tingkat bunga di Amerika r_USD dapat
dinyatakan sebagai berikut:

Kurs spot untuk Dollar Amerika terhadap Yen Jepang dinyatakan USD/JPY(S)
sedangkan kurs forward-nya dinyatakan USD/JPY (F). Kurs USD/JPY menyatakan

jumlah Yen Jepang per satu Dollar Amerika. Misal USD/JPY 100,00, artinya 100,00

Yen per satu Dollar Amerika.
Sisi kanan dari persamaan tersebut adalah kondisi pasar valuta asing yang
dinyatakan dengan rasio kurs forward terhadap kurs spot, sedangkan sisi kiri
persamaan merupakan kondisi pasar keuangan internasional yang dinyatakan
dengan rasio perubahan tingkat bunga di Jepang terhadap Amerika.
Perubahan tingkat bunga dapat menyebabkan perubahan kesetimbangan yang
dapat merubah aliran dana dari kedua negara tersebut. Jika rasio perubahan
tingkat bunga lebih rendah dari satu, maka akan terjadi aliran modal dari Jepang
ke Amerika. Keadaan ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

Kondisi ini terjadi akibat tingkat bunga di Jepang lebih rendah dari tingkat bunga
di Amerika. Ketika tingkat bunga di Amerika lebih tinggi, maka menginvestasikan
uang dalam bentuk deposito atau sekuritas USD menjadi lebih menarik
dibanding dalam JPY, karena ada peluang mendapatkan keuntungan dari selisih
bunga. Ada aliran dana dari Jepang yang masuk ke Amerika.
Karena rasio perubahan tingkat bunga kurang daripada satu, maka berdasarkan
persamaan IRP, rasio perubahan kurs pun akan menjadi kurang daripada satu.
Keadaan ini dapat ditulis sebagai berikut:

Jika rasio kurs kurang daripada satu, maka Kurs forward menjadi lebih rendah

daripada kurs spot. Hal ini mengindikasikan pelemahan terhadap Dollar Amerika,
sehingga Dollar Amerika terdepresiasi dan sebaliknya Yen Jepang terapresiasi.
Kondisi rasio kurs forward terhadap kurs spot kurang daripada satu, atau
USD/JPY (F) < USD/JPY (S) disebut forward rate discount, atau diskonto kurs
forward. Sebaliknya Kondisi rasio kurs forward terhadap kurs spot lebih daripada
satu, atau USD/JPY (F) > USD/JPY (S) disebut forward rate premium, atau premi
kurs forward.
Kondisi paritas tersebut menjelaskan bahwa perbedaan tingkat bunga antara
satu negara dengan negara lain akan dikompensasi dengan mekanisme premi
atau diskonto kurs forward. Negara dengan tingkat bunga rendah akan
dikompensasi dengan premi kurs forward, sebaliknya negara dengan tingkat
bunga yang tinggi akan dikompensasi oleh diskonto kurs forward.
Contoh Aplikasi Perhitungan.
Misal pasar valuta asing memberi /quotation/ untuk kurs
Dollar Amerika
terhadap Yen Jepang
sebagai berikut: USD/JPY 100,00, sedangkan pasar

keuangan internasional memberi quotaion tingkat bunga Amerika dan Jepang
sebagai berikut:

Tingkat bunga Bank di Amerika = 6 % per tahun
Tingkat bunga Bank di Jepang = 1 % per tahun
Nasabah/investor dapat memperkirakan kurs forward untuk USD/JPY (F) yang
diharapkan untuk satu tahun ke dapan dengan memperhitungkan tingkat bunga
dari kedua negara tersebut. Perhitungannya adalah:

Karena nilai rasio (1+ r_JPY )/(1+ r_USD ) kurang daripada satu, maka
berdasarkan persamaan IRP, Nilai rasio USD/JPY(F)/USD/JPY(S) kurang dari satu.
Jika ditulis dalam persamaan menjadi:


Nilai rasio USD/JPY(F)/USD/JPY(S) kurang dari satu, sehingga kedua tingkat bunga
tersebut cenderung menyebabkan kurs forward USD/JPY dalam satu tahun ke
depan lebih rendah dari kurs spot saat ini. Kurs forward USD/JPY yang
dipengaruhi oleh perbedaan tingkat bunga tersebut adalah:
USD/JPY(F) = USD/JPY(S) x 0,9528
USD/JPY(F) = (USD/JPY 100,00) x 0,9528
USD/JPY(F) = USD/JPY 95,28
Berdasarkan persamaan IRP, selama satu tahun ke depan kurs forward menjadi
lebih rendah daripada kurs spot saat ini yaitu kurs spot saat ini adalah USD/PJY

100,00 sedangkan kurs forward satu tahun mendatang adalah USD/JPY 95,28.
Artinya Dollar Amerika akan melemah sebesar JPY 4,72 per USD. Besar
pelemahan kurs dapat dihitung seperti berikut:
USD/PJY 100,00 – USD/JPY 95,28 = USD/JPY 4,72
Dalam contoh ini Dollar Amerika terdepresiasi, atau kurs forward USD/JPY (F)
lebih rendah daripada kurs spot USD/JPY (S) dan disebut forward rate discount,
atau diskonto kurs forward. Tingkat bunga Dollar Amerika lebih tinggi dari Yen
Jepang, hal ini menyebabkan menaruh deposito atau membeli sekuritas dalam
Dollar Amerika menjadi lebih menarik dibanding dalam Yen Jepang. Sejumlah

dana dalam mata uang Yen Jepang akan mengalir ke Amerika dan dikonversi ke
Dollar Amerika. Permintaan terhadap Dollar naik, nilai tukar Dollar cenderung
naik. Sehingga Dollar Amerika cenderung terapresiasi.
Namun demikian, satu tahun ke depan, jumlah sekuritas dan deposito dalam
Dollar yang akan jatuh tempo dan dikonversi ke Yen Jepang meningkat. Artinya
satu tahun ke depan, penawaran terhadap Dollar Amerika meningkat, hal ini
justru menyebabkan melemahnya nilai tukar Dollar Amerika.

Contoh Aplikasi Perhitungan


Contoh Satu/Kasus Pertama

Data pada pasar valuta asing menunjukkan kurs spot Dollar terhadap Yen
adalah USD/JPY 100,00 dan kurs forward Dollar terhadap Yen untuk satu
tahun adalah USD/JPY 90,00. Sedangkan pasar keuangan memberikan
quotation tingkat bunga satu tahun untuk Dollar Amerika adalah 6 persen
dan untuk Yen Jepang adalah 1 persen.

Dengan menggunakan persamaan IRP maka diketahui bahwa rasio perubahan
tingkat bunga dan rasio perubahan kurs adalah

(1 + r_JPY )/(1 + r_USD ) =(1 + 0,01)/(1 + 0,06)

(1 + r_JPY )/(1 + r_USD ) = 0,9528

Rasio kurs forwars d terhadap kurs spot:

USD/JPY(F)/USD/JPY(S) = USD/JPY 90,00/ USD/JPY 100,00

USD/JPY(F)/USD/JPY(S) = 0,90


Sehingga kedua rasio tersebut dapat ditulis sebagai berikut:



Persamaan IRP tidak terpenuhi, oleh karena itu ada peluang mendapatkan
keuntungan dari ketidaksetimbangan ini.

Nasabah yang memiliki Uang sebesar 100 Yen dengan kurs spot USD/JPY
100,00 artinya setara dengan $ 1,0 didepositokan dalam satuan Yen dengan
tingkat bunga 1 persen, nilai Yen setelah satu tahun dengan kurs forward
USD/JPY 90,00 adalah

¥ 100,00 x (1 + 0,01) = ¥ 101,00 ada selisih terhadap nilai Yen
sebelumnya sebesar

¥ 101,00 – ¥ 100,00 = ¥ 1,00 nasabah akan memiliki keuntungan satu Yen
untuk tiap 100 Yen yang didepositokan.

jika nasabah berniat menyimpan dalam Dollar, maka uang ¥ 100,00


dikonversikan terlebih dahulu dengan kurs spot dan kemudian
didepositokan dalam Dollar Amerika dengan tingkat bunga 6 persen,
kemudian setelah satu tahun dikonversikan lagi ke Yen Jepang. Maka nilai
Yen setelah satu Tahun adalah:

konversi mata uang Yen Jepang ke Dollar Amerika:

¥ 100,00 x USD/100,00 = $ 1,00 kemudian didepositokan dengan tingkat
bunga 6 persen, maka nilai Dollar setelah satu tahun:

$ 1,00 x (1 + 0,06) = $ 1,06

Total Yen setelah satu tahun dengan kurs forward USD/JPY 90,00 adalah:

$ 1,06 x ¥ 90,00/$1,0 = ¥ 95,40

Nasabah mengalami kerugian sebesar:

¥ 100,00 – ¥ 95,40 = ¥ 4,60, artinya nasabah mengalami kerugian 4,60 Yen

untuk tiap 100 Yen yang didepositokan dalam mata uang Dollar.

Jika IRP memberikan kondisi seperti berikut:



Nasabah/investor akan untung jika didepositokan dalam mata uang Yen,
walaupun tingkat bunga Yen lebih rendah daripada tingkat bunga Dollar
Amerika.

Contoh Dua/Kasus Kedua:

Data pada pasar valuta asing menunjukkan kurs spot Dollar terhadap Yen
adalah USD/JPY 100,00 dan kurs forward Dollar terhadap Yen untuk satu
tahun adalah USD/JPY 98,00. Sedangkan pasar keuangan memberikan
quotation tingkat bunga satu tahun untuk Dollar Amerika adalah 6 persen
dan untuk Yen Jepang adalah 1 persen.

Dengan menggunakan persamaan IRP maka diketahui bahwa rasio perubahan
tingkat bunga dan rasio perubahan kurs adalah

1 + r_JPY )/(1 + r_USD ) =(1 + 0,01)/(1 + 0,06)

(1 + r_JPY )/(1 + r_USD ) = 0,9528

Rasio kurs forward terhadap kurs spot:

USD/JPY(F)/USD/JPY(S) = USD/JPY 98,00/ USD/JPY 100,00

USD/JPY(F)/USD/JPY(S) = 0,98

Sehingga kedua rasio tersebut dapat ditulis sebagai berikut:



Persamaan IRP tidak terpenuhi, oleh karena itu ada peluang mendapatkan
keuntungan dari ketidaksetimbangan ini.

Nasabah yang memiliki Uang sebesar 100 Yen dengan kurs spot USD/JPY
100,00 artinya setara dengan $ 1,0 didepositokan dalam satuan Yen dengan
tingkat bunga 1 persen, nilai Yen setelah satu tahun dengan kurs forward
USD/JPY 98,00 adalah

¥ 100,00 x (1 + 0,01) = ¥ 101,00 ada selisih terhadap nilai Yen
sebelumnya sebesar

¥ 101,00 – ¥ 100,00 = ¥ 1,00 nasabah akan memiliki keuntungan satu Yen
untuk tiap 100 Yen yang didepositokan.

jika nasabah berniat menyimpan uangnya dalam Dollar, maka uang ¥ 100,00
dikonversikan terlebih dahulu dengan kurs spot dan kemudian
didepositokan dalam Dollar Amerika dengan tingkat bunga 6 persen,

kemudian setelah satu tahun dikonversikan lagi ke Yen Jepang. Maka nilai
Yen setelah satu Tahun adalah:

konversi mata uang Yen Jepang ke Dollar Amerika:

¥ 100,00 x USD/100,00 = $ 1,00 kemudian didepositokan dengan tingkat
bunga 6 persen, maka nilai Dollar setelah satu tahun:

$ 1,00 x (1 + 0,06) = $ 1,06

Total Yen setelah satu tahun dengan kurs forward USD/JPY 98,00 adalah:

$ 1,06 x ¥ 98,00/$1,0 = ¥ 103,88

Nasabah mengalami keuntungan sebesar:

¥ 103,88 – ¥ 100,00 = ¥ 3,88, artinya nasabah mengalami keuntungan 3,88
Yen untuk tiap 100 Yen yang didepositokan dalam mata uang Dollar.

Jika IRP memberikan kondisi seperti berikut:



Nasabah/investor akan lebih untung jika uang yang dimilikinya
didepositokan dalam mata uang Dollar, walaupun nilai tukar Dollar
terhadap Yen Jepang untuk satu tahun ke depan akan turun.

Dalam contoh dua/kasus kedua ini, dimanapun uang Yen didepositokan,
investor tidak mengalami kerugian. Yang perlu diingat dalam
contoh-contoh ini, tidak melibatkan biaya-biaya, seperti biaya transaksi
dan sebagainya.

Pustaka:

1. Hanaf. M. M., 2003,MManajemen Keuangan InternasionalM, BPF,,
Yogyakarta.
2. Hady. H., 2004,M,konomi Internasional, Teori dan Kebijakan Keuangan
InternasionalM, Ghalia Indonesia, Buku 2, ,disi Revisi, Jakarta.
3. Hady. H., 2008,MManajemen Keuangan InternasionalM, Yayasan
Administrasi Indonesia, Cetakan Keempat,Jakarta.