MANAJEMEN PROYEK studi kasus mobil listr

BAB I
PENDAHULUAN
Proyek adalah suatu kegiatan yang sifatnya unik yang dibatasi oleh waktu dan
sumber daya, baik berupa manusia, material, biaya ataupun alat, sehingga hal ini
membutuhkan suatu manajemen proyek mulai dari fase awal hingga fase
penyelesaian proyek. Semakin tinggi tingkat kompleksitas proyek dan semakin
langkanya sumber daya, maka dibutuhkan sistem pengelolaan proyek yang baik dan
terintegrasi. Suksesnya manajemen proyek ditentukan dari pencapaian sasaran
proyek yang sesuai waktu, sesuai anggaran, pemakaian sumber daya yang efektif dan
memuaskan pengguna jasa.
Perencanaan maupun pengendalian waktu dan biaya merupakan bagian dari
manajemen proyek secara keseluruhan. Kesuksesan proyek dapat diukur dari
pencapaian sasaran proyek yaitu tercapainya kualitas pekerjaan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan, proyek dapat diselesaikan dalam waktu yang telah
ditetapkan, masih dalam batas anggaran yang disediakan, bahkan kalau bisa dibawah
anggaran yang ada.
Waktu yang

digunakan dan biaya

yang


telah dikeluarkan dalam

menyelesaikan proyek harus diukur secara kontinyu penyimpangannya terhadap
rencana. Adanya penyimpangan waktu dan biaya yang signifikan mengindikasikan
pengelolaan proyek yang buruk. Keterlambatan jadwal dan cost overrun dalam
proyek menjadi perhatian utama bagi pemilik proyek maupun kontraktor.
Keterlambatan penyelesaian proyek biasanya selalu berdampak pada biaya,
sedangkan biaya selalu terkait dengan tingkat suku bunga dan laju inflasi yang selalu
berubah setiap waktu sehingga keterlambatan proyek dapat menjadi faktor kritis dan
menjadi kontribusi utama terhadap terjadinya pembengkakan biaya proyek. Dampak
lain dari keterlambatan proyek adalah timbulnya masalah besar bagi semua tim
proyek yang terlibat baik itu owner ataupun kontraktor. Tim proyek owner akan
dianggap gagal dalam mengelola proyek dan jadwal untuk pengoperasian akan
terlambat, tentunya akan berdampak pada sales value. Sedangkan kontraktor akan
terkena denda penalti sesuai dengan kontrak, cash in yang akan bermasalah karena

1

tidak bisa mengajukan invoice progress pekerjaan dan tentunya pihak lain juga akan

mengalami dampak negatif seperti subkontraktor, vendor material yang terlibat
dalam proyek.
Masalah keterlambatan pencapaian suatu proyek menjadi fenomena yang
umum diseluruh dunia, hampir 60 – 70% proyek konstruksi mengalami
keterlambatan. Menurut laporan dari Standish Group dan beberapa perusahaan
konsultan bahwa : 15% proyek gagal ditengah jalan. Dari 51% proyek yang
mengalami masalah waktu dan biaya, rata rata 43% mengalami cost overrun. Hasil
studi yang dilakukan oleh CH2MHILL membuktikan bahwa tingginya risiko pada
proyek dapat menyebabkan tutup beberapa perusahaan EPC di USA. Hasil studi yang
disampaikan pada World Coal Gasification Conference EPC Company tanggal 12
April 2007, memaparkan di Amerika Serikat pada tahun 1967 terdapat 38 perusahaan
yang bergerak dibidang Engineering Procurement Construction (EPC) dan
pembangkit, sedangkan pada tahun 2007 hanya tinggal 18 perusahaan saja. Tutup
atau konsolidasinya banyak perusahaan EPC di USA sebagian besar karena
kegagalan mengendalikan proyek.
Namun bukan hanya proyek konstruksi saja yang sering gagal, proyek-poyek
IT seperti proyek sistem informasi dan juga proyek otomotif juga sering mengalami
kegagalan. Sebagaimana proyek mobil listrik pemerintah Indonesia, melalui BUMN
yang di pimpin Dahlan Iskan. Hal ini akan di bahas pada bab selanjutnya.


2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengembangan Mobil Listrik TUCUXI
Tucuxi adalah sebuah mobil listrik produksi Indonesia yang masih dalam
tahap “purwarupa” (prototype). Desainer mobil ini seorang mantan karyawan
pabrik mobil Chrysler di Amerika kelahiran Pacitan, Indonesia, Danet
Suryatama. Ia juga merupakan pendiri dan pemilik pabrik mobil listrik
ElektrikCar, LLC yang berada di Michigan, Amerika Serikat.

Awalnya mobil listrik ini merupakan pesanan Menteri Negara BUMN,
Dahlan Iskan. Beliau memesan mobil tersebut pada Danet Suryatama yang
sebenarnya telah menciptakan mobil konsep tersebut pada tahun 2004 hingga
2008[9]. Begitu mendapat tawaran dari Dahlan Iskan untuk mengembangkan
mobil rancangannya itu, Danet langsung menyatakan kesanggupannya. Hasil riset
yang telah dipatenkan itu ia boyong pulang kampung.
Di Indonesia pengerjaan pembuatan bodi mobil ini dipercayakan pada
rumah modifikasi “Kupu-kupu Malam Auto Fashion” yang berada di daerah
Sleman, Yogyakarta. Kota tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa disana

memiliki banyak tenaga terampil yang dapat mendukung proses produksi.
Kendati daerah ini dianggap kurang strategis lantaran tak memiliki pelabuhan
laut besar untuk kelancaran transportasi pengiriman barang, pengiriman tetap
dapat dilakukan melalui kota Semarang yang berada tidak begitu jauh dari
Yogyakarta.

3

B. Kontroversi Mobil Listrik TUCUXI
Beberapa hari setelah kemunculan perdananya saat dilakukan “uji coba
berkendara” (bahasa Inggris: test drive) di halaman Gedung olahraga Gelora
Bung Karno oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan
Iskan, pada hari Minggu, tanggal 23 Desember 2012, mobil yang dikatakan
sanggup menarik gerbong kereta api tersebut mengalami kecelakaan saat dibawa
berkendara oleh sang pemilik, Menteri Negara BUMN, untuk uji coba lanjutan
guna menempuh jarak total 1000 kilometer dari Solo menuju Surabaya tanggal 5
Januari 2013. Kecelakaan tersebut terjadi di wilayah Plaosan, Magetan yang
merupakan rute pertama uji coba tersebut.
Rute pertama tersebut rencananya adalah dari Solo menuju Magetan
dengan rute yang dipilih adalah Solo - Tawangmangu - Sarangan - Magetan. Saat

dibawa berkendara menempuh tanjakan yang cukup ekstrim di wilayah lokasi
wisata Tawangmangu, mobil tersebut melahap tanjakan dengan mulus tanpa
suatu kendala. Namun setelah memasuki kawasan yang menurun tajam, mulai
tercium bau rem yang terbakar. Sang Menteri yang kontroversial itupun lalu
mengambil keputusan untuk berhenti sejenak guna memeriksa keadaan mobilnya.
Saat perjalanan dilanjutkan, rem mobil ternyata blong dalam kondisi jalan yang
masih menurun curam. Mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara itu
terpaksa menabrakkan Tucuxi ke tebing untuk menghentikan laju kendaraan. Hal
tersebut dilakukan untuk menghindari bahaya yang lebih besar karena jika tidak
cepat dihentikan, mobil akan meluncur makin kencang tanpa kendali dan dapat
membahayakan orang lain. Pemikiran tersebut diambil beliau dengan resiko
kehilangan nyawanya sendiri.
Mobil tersebut akhirnya berhenti setelah menabrak tebing lalu terpental ke
tiang listrik dan terhenti di depan sebuah mobil Isuzu Panther. Pengemudi dan
penumpangnya yaitu Dahlan Iskan dan seorang ahli teknologi mobil listrik, Riki
Nelson, selamat nyaris tanpa luka sedikitpun, sementara kondisi mobil tersebut
rusak parah.
Pihak Elektrik Car, LLC sebagai pihak pengembang dalam hal ini
diwakili oleh Tim Elektrik Car merasa tidak bertanggung jawab atas terjadinya


4

kecelakaan tersebut, karena menganggap Menteri Negara BUMN telah
melakukan pelanggaran hak cipta. Karena dalam perjanjian antara produsen dan
Dahlan Iskan telah disepakati untuk menjaga kerahasian desain dan hak cipta
peralatan mesin mobil tersebut.
Tim tersebut menyatakan setelah serah terima mobil tersebut kepada
pihak Menteri Negara BUMN, pihak pengembang dilarang untuk melakukan
servis dan perawatan. Pada saat kunjungan ke rumah modifikasi Kupu-kupu
Malam, tim ElektrikCar menemukan bahwa mobil tersebut telah dibongkar dan
diganti peralatannya, khususnya peralatan yang berhubungan dengan rem, yang
belum diketahui bagaimana performanya.

Tuxuci yang hancur sesaat setelah kecelakaan, Sabtu (5/1/2013).
(detik.com) SOLO—Mobil “Ferrari listrik” Tucuxi rancangan Danet Suryatama
yang dikemudikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Sabtu (5/1/2013) dengan rute
Solo-Magetan-Surabaya, mengalami kecelakaan di Plaosan Magetan. Asisten ahli
teknologi mobil listrik pendamping Dahlan Iskan saat mengemudi, Riki Nelson,
mengatakan mobil Tucuxi sudah siap melakukan perjalanan dari Jogja-Surabaya
melalui rute Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah-Sarangan, Magetan, Jawa

Timur. Pasalnya, mobil tersebut sudah menjalani test ride di track Kaliurang,
Jogja. Namun, naas saat tiba di Plaosan, Magetan mobil itu menabrak tiang listrik
hingga ringsek karena rem blong. Beruntung penumpang mobil itu, Dahlan Iskan
dan Riki Nelson selamat dari maut.

5

C. Penyebab Kegagalan Proyek Mobil Listrik TUCUXI
Secara teori, ada banyak faktor yang membuat suatu proyek menemui
kegagalan, diantaranya adalah:
1. minimnya dukungan dari sponsor proyek
2. persyaratan yang tidak jelas
3. waktu dan anggaran yang tidak realistis
4. produktifitas yang rendah
5. minimnya pemahaman terhadap manajemen risiko
6. prosedur dan dokumentasi yang tidak baik
7. metode estimasi yang tidak baik
8. kemampuan dalam berkomunikasi
9. tidak belajar dari proyek sebelumnya (lesson learn)
10. sumber daya proyek yang tidak efisien

Namun dalam kasus proyek mobil listrik TUCUXI ini, ada beberapa
alasan yang dianalisis sebagai penyebab kegagalan proyek tersebut, yaitu:
1) Kurangnya dukungan dari pemerintahan (dalam sebuah pameran,
pemerintah pun sepertinya tidak mengedepankan mobil-mobil karya
anak negeri ini. Terbukti, dalam pidato pembukaan pameran, 21
September lalu, Wakil Presiden Boediono sama sekali tidak
menyinggung mobil nasional).
2) Tidak belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya yang gagal
dalam pembuatan mobil listrik.
3) Kurangnya pengetahuan mengenai mobil listrik.
4) Terlalu cepat mempublikasikan.
5) Kelengkapan peralatan mesin yang kurang memadai.

6

BAB III
PENUTUP
Alasan pertama dan utama kegagalan mobil listrik TUCUXI adalah karena
kurangnya dukungan pemerintah. Karena, secara teori, jika semua pihak yang terlibat
dalam suatu proyek baik pihak investor maupun pihak eksekutor tidak mendukung

secara penuh pelaksanaan proyek maka dapat dipastikan proyek akan bermasalah,
bahkan tidak jarang juga proyek berhenti ditengah jalan. Minimnya dukungan dari
sponsor proyek akan menjadi sumber masalah dalam penyelesaian proyek, oleh
karena itu harus dipastikan bahwa semua tim proyek harus mempunyai komitmen
yang kuat untuk mendukung kesuksesan proyek.

7

DAFTAR PUSTAKA

Ervianto, Wulfram I. 2004. Teori-Aplikasi Manajemen Proyek. Yogyakarta. ANDI.
2004.
Prijono. 2004. Tata Laksana Proyek. Jakarta. Erlangga.
Soeharto, Imam. 2005. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional).
Jakarta. Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tucuxi (diakses tanggal 28 November 2014).

8


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

STUDI PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

5 158 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84