FASILITAS ADOBE PHOTOSHOP CS2

FASILITAS ADOBE PHOTOSHOP CS2  FILE BROWSER

Fasilitas ini berfungsi untuk mencari image secara visual (menampilkan preview gambar image). Dengan fasilitas ini, pengorganisasian image (baik dalam hardisk/ hard drive atau external drive/CD dan disket) akan dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus keluar dari jendela program ADOBE PHOTOSHOP CS2.

 TOOL HEALING BRUSH

Fasilitas ini memudahkan pengeditan (penyempurnaan) foto yang rusak atau cacat. Misalnya foto yang tergores. Berbeda dengan tool Clone yang sudah disediakan pada program Adobe Photoshop versi sebelumnya, tool healin Brush memberikan efek tone dan tekstur yang sama dengan foto aslinya.

 TRANSPARANSI WARNA ELEMEN WEB

Elemen halaman Web yang transparan dapat dibuat dengan mudah didalam ADOBE PHOTOSHOP CS2 dan image Ready yaitu dengan mengklik warna yang akan dibuat transparant. Opsi Dithered Transparancy yang baru memungkinkan penerapan transparasi pada bagian tertentu untuk melakukan blending pada grafik didalam web kedalam segala macam background tanpa harus memilih warna matte terlebih dahulu.

 FORMAT WBMP

Fasilitas baru yang dioberikan ADOBE PHOTOSHOP CS2 memungkinkan user untuk menampilkan (preview) dan menyimpan dokumen dalam format wbmp. Format ini biasa digunakan untuk menampilkan image pada device PDAs dan Wireless.

 WORKSPACE (AREA KERJA PHOTOSHOP 7.0)

Area kerjaADOBE PHOTOSHOP CS2 dapat dimodifikasi dengan mengatur layout palet kemudian menyimpannya sebagai workspace.

 PERINTAH AUTO COLOR

Fasilitas ini memungkinkan koreksi warna dengan mudah. Selain itu fasilitas Auto Color memeberikan hasil koreksi warna yang lebih baik dibandingkan dengan failitas Auto levels atau Auto Contrast (fasilitas yang terdapat pada program Adobe Photoshop versi sebelumnya).

MEMBUKA PROGRAM ADOBE PHOTOSHOP CS2 Ikuti langkah berikut ini :

 Klik Start > Program >Adobe PhotoShop CS2  Atau klik langsung shortcut pada layar dekstop  Maka akan muncul icon versi ADOBE PHOTOSHOP CS2. Seperti gambar 2 dibawah ini :

 Tunggulah beberapa saat photoshop untuk berproses.  Kemudian akan muncul tampilan layar yang terdiri dari beberapa bagian yang nantinya akan kita

gunakan untuk kita bekerja.  Layar tersebut belum terdapat layar kerja. Karena pada program photoshop kita harus membuat

dan mengatur ukuran layar atau area kerja sendir

Area kerja merupakan tempat pengeditan dan pemanipulasian image. Oleh karena itu pengenalan dan pemahaman area kerja sangatlah mendukung proses manipulai dan pengeditan image.

 T ITLE B AR

Title bar pada program ADOBE PHOTOSHOP CS2 menampilkan judul dokumen yang aktif (yang sedang dibuka dan diedit), presentasi tampilan , layer yang sedang aktif, dan mode warna yang digunakan didalam dokumen.

 M ENU B AR

Menu Bar berisikan menu-menu untuk menjalankan perintah-perintah didalam program ADOBE PHOTOSHOP CS2. Menu-menu tersebut diorganisasikan sesuai kategori / topiknya. Misalnya saja menu layer berisikan submenu perintah-perintah yang berkaitan dengan layer, atau menu. Select berisikan submenu perintah-perintah yang berkaitan dengan seleksi.

 O PTION B AR

Option Bar memberikan pilihan (opsi) untuk tool yang sedang digunakan. Hampir semua tool didalam program ADOBE PHOTOSHOP CS2 mempunyai opsi yang ditampilkan didalam option bar. Tampilan option bar akan berubah secara dinamis sesuai tool yang sdang digunakan. Sebagai contoh, gambar 7 dan gambar 8 menampilkan contoh tampilan Option Bar untuk penggunaan tool yang berbeda.

 T OOL B OX

Tool box berisikan seperangkat fasilitas (tool-tol) untuk mengedit dan memanipulasi image. Toolbox bersifat mengembang, hal ini memungkinkan user untuk memindah posisi sesuai keinginan. Gambar 9 memperlihatkan tampilan toolbox beserta keterangan tool-tool yang terdapat didalamnya.

Clone Stamp

History Brush Paint Bucket

Eraser Blur

Dodge

Path

Text Shape

Pen Note

Eye Dropper

Hand

Zoom

Foreground Color

Background

Edit Standard Mode Edit Quick Mask Mode

Mode Tampilan Dokumen

Jump to Image Ready

 LAYER

Layer merupakan media yang sangat menunjang pengeditan dan pemanipulasisn image karena pada layerlah suatu image akan diletakan untuk kemudian diedit dan dimanipulasi sesuai keinginan.

Layer bisa digambarkan sebagai suatu lembar kerja yang transparant. Fasilitas layer juga sangat mudah untuk pengeditan dan pemanipulasian karena pada uatu komposisi gambar yang kompleks, Pengeditan dan pemanipulasian image tersebut dapat dilakukan secara terpisah dan konsentrasi pengeditan suatu komposisi image.

 S TATUS B AR

StatusBar didalam dokumen menampilkan informai dokumen dan tampilannya selain itu, status bar juga menampilkan informasi ringkas tentang tool yang dipilih.

 Kotak yang berisikan nilai dengan parameter presentasi merupakan informasi tampilan dokumen aktif.

 Menu pop up Work group berfungsi untuk pengorganisasian kerja didalam suatu workgroup (tim kerja).

 Informasi dokumen menampilkan data dokumen sesuai item yang dipilih didalam menu pop-up  Informasi ringkas cara mengunakan tool yang dipilih/sedang digunakan.

 M ENGENAL P ALET -P ALET

Palet-palet dalam ADOBE PHOTOSHOP CS2 digunakan untuk memonitor image. Secara defalaut, palet-palet akan ditampilkan didalam suatu group yang sudah ditentukan. Sebagai contoh , palet layer, History, Actions, Channel, Path, dan presets terangkum dalam satu group. Namun demikian, ADOBE PHOTOSHOP CS2 tidak menutup kemungkinan user memisahkan salah satu atau lebioh palet dari groupnya, yaitu dengan mendrag nama palet keluar dari group.

Untuk menampilkan salahsatu palet, lakukanlah dengan mengklik salahsatu nama palet didalam suatu group palet, atau lakukanlah dengan mengkik menu Window > (nama palet)

Apabila susunan palet-palet yang sudah diatur sesuai keinginan user akan dikembalikan sesuai deflaut yang diberikan, klik menu Window > Workspace > Reset Pallete Location.

Masing-msing palet mempunyai menu konteks yang berfungsi untuk menjalankan perintah yang berkaitan dengan palet tersebut. Gambar 10 memperlihatkan contoh menu konteks yang terdapat pada palet Color.

MEMBUAT DOKUMEN BARU

Sebagai pembahasan pertama pada pengoperasian ADOBE PHOTOSHOP CS2 adalah pembuatan dokumen baru dan melakukan pengaturan properti pada dokumen yanga akan dibuat. Untuk membuka dokumen baru, lakukanlah cara dibawh ini.

1. Klik menu file > new maka akan muncul kotak dialog New (gambar 1.20) untuk melakukan pengaturan dokumen tersebut.

2. Pada kotak dialog New, lakukanlah pengturan sebagai berikut.

Name

: ketiklah nama untuk judul dokumen yang akan dibuat misalnya diberikan nama membuat dokumen baru.

Width

: tentukan lebar dokumen yng akan dibuat. Secara deflaut nilai ukuran lebar akan ditentukn dalam piksel. Apabila belum terbiasa dengan pemakaian ukuran dalam piksel, gantilah dengan mengklik listbox sehingga muncul menu pop-up yang memberikan berbagai pilihn ukuran, yaitu Inches, cm, points, picas, coloumn, sebagai contoh, isikan nilai width sebesar 18 cm.

Heigth

: tentukan tinggi dokumen yang akan dibuat. Seperti halnya Width, secara deflaut nilai ukuran tinggi akan ditentukan daalm piksel. Apabila belum terbiasa dengan pemakaian ukuran dalam piksel, gantilah dengan mengklik listbox sehingga muncul menu pop up yang memberikan berbagai pilihan ukuran, yaitu inches, cm, points, picas, coluomn, sebagai contoh, isikan nilai width sebesar25 cm.

Resolution : tentukan resolusi image yang nantinya akan berkaitan dengan percetakan. Semakin tinggi nilai resolusi image, ukuran dokumen akan semakin besar. Default yang diberikan adalah 72 piksel per inci.

Mode

: tentukan mode warna untuk dokumen. Terdpat berbagai pilihan mode warna yang disediakan ADOBE PHOTOSHOP CS2, diantarany, RGB, Bitmap, CMYK dan yang lainya. Sebagai contoh, pilihlah mode RGB.

Contens

: tentukan tamoilan pertama dokumen. Pilihlah salah satu dari ketiga opsi yang ada, yaitu :

 Untuk membuat dokumen dengan tampilan pertama berlatar belakang putih,

pilihlah white.  Untuk membuat dokumen dengan tampilan pertama berlatar belakang hitam

pilihlah Black.  Untuk membuat dokumen dengan tampilan pertama berlatar belakang

transparan, pilihlah Transparent.

Setelah menentukan pilihan terhadap dokumen yang akan dibuat, klik tab OK maka dokumen baru akan tampil di jendela kerja Photoshop.

Program aplikasi ADOBE PHOTOSHOP CS2 menyediakan tool Marquee atau Lasso untuk melakukan seleksi pada area ( piksel ) di dalam image dengan cara mendragnya. Selain itu, programapilkasi ADOBE PHOTOSHOP CS2 juga menyediakan tool Magic Wand dan perintah Color Range untuk menyeleksi area (piksel) dengan teknik tersendiri.

 M ENGENAL PERINTAH SELECT

Program aplikasi ADOBE PHOTOSHOP CS2 memberikan fasilitas perintah Select yang terdapat pada menu bar. Perintah ini digunakan untuk membuat, menghapus atau mengulang seleksi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan enjelasan di bawah ini.

 Untuk membuat seleksi pada piksel secara keseluruhan di dalam kanvas, klik menu Select > All.  Untuk menghapus seleksi, klik menu Select > Delete.  Untuk mengulang seleksi yang terakhir dilakukan, klik menu Select > Reselect.

Tehnik seleksi merupakn tehnik yng sngt powerful didalam melakukan pengeditan dan manipulasi image. Hal ini disebabkan kemampuan seleksi untuk melindungi atau mengisolasi area yang tidak terpilih (tidak terseleksi) dari pengeditan yang dilakukan.

Sebagai gambaran, apabila didalam suatu image terdapat suatu area yang terseleksi, maka pengeditan dan manipulasi yang dilakukan hanya akan diterapkan pada area yang terseleksi tersebut sedangkan area yang berada diluarnya (di luar seleksi) akan tetap dan tidak terkena pengeditan and manipulasi ersebut karena area tersebut sudah di isolasi dan pengeditan oleh seleksi.

Program aplikasi ADOBE PHOTOSHOP CS2 menyediakan tool Marque, Tool Lasso, Tool Magic Wand untuk melakukan seleksi pada area.

Tehnik seleksi mempunyai berbagai macam pengopersian, seperti membuat seleksi baru, menambahkan seleksi maupun mengurangi seleksi. Dengan berbagai macam pengoperasian tersebut, tehnik seleksi dapat digunakan untuk membut seleksi yang bervariasi sesuai kebutuhan.

Tool Marquee digunakan untuk membuat seleksi didalam image dengan cra mendrag area (piksel) yang akan diseleksi, tool Marque, Ellipticall Marque, Single Row Marquee dan Single Coloumn Marquee. Keempat jenis tool marque ditampilkan dengan bentuk bersarang. Oleh karena itu untuk memilih salh satu jenis tool (marquee), klik tanda segitisa kecil yang berda didalam kotak tool marquee.

 Rectangular Marque, drag tool ini untuk membuat seleksi berbentuk persegi empat.  Ellipticall Marque, drag tool ini untuk membuat seleksi berbentuk lingkaran.  Single Row Marquee, klik didalam dokumen untuk membuat seleksi baris (untuk border)

dengan  Single Column Marquee, Klik didalam dokumen untuk membuat seleksi kolom (untuk boder)

dengan lebar 1 piksel.

Gambar Tool Marque

Tool Lasso terdiri dari tiga jenis, Yaitu Lasso, Polygon Lasso, Magnetic Lasso adalah membuat seleksi dengan tepi yang lurus maupun segmen bebas (freehand). Tool Magnetic Lasso membuat batas seleksi dengan menempel pada tepi area yang sudah ditentukan. Tool magnetic lasso sangat berguna untuk membuat seleksi pada obyek yang bertepi kompleks dan berwarna kontras dengan latar belakangnya.

I. TOOL LASSO

Gambar

Tool Lasso

Cara mengguunakan tool lasso :

1. Posisikan titik awal seleksi dengan menggunakan tool lasso yang akan dibuat.

2. Klik dan tekan tombol mouse kemudian geser (drag) mengikuti tepi obyek untuk membentuk seleksi.

3. Lepaskan tombol mouse untuk mengikuti seleksi

4. Untuk Menghapus seleksi, klik diluar area kerja.

5. Gambar 15 memperlihatkan suatu obyek yang sebagian areanya diseleksi dengan menggunkan tool lasso, yaitu dengan mendrag mengikuti tepi obyek.

Gambar

Menyeleleksi dengan tool lasso

Tool lasso juga bisa digunakan untuk membuat seleksi pada obyek bertepi lurus adalah sebagai berikut :

1. Tekan tombol Alt sambil mengklik posisi awal seleksi yang akan dilakukan.

2. Tekan tombol Alt sambil mengklik pada posisi berikutnya akan membuat segmen lurus.

3. Ulangi langkah nomor dua sebanyak yang diperlukan untuk membentuk satu seleksi.

4. Apabila ditengah – tengah pembuatan seleksi terdapat segmen seleksi yang tidak diinginkan, misalnya melenceng, hapuslah segmen seleksi tersebut denganh menekan tombol Del pada keyboard.

5. Untuk mengakhiri seleksi, lepaskan tombol Alt.

II. TOOL POLYGONAL LASSO

Tool Polygonal Lasso digunakan un tuk membuat seleksi segmen lurus dan bebas (free hand). Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dipraktikan pembuatan seleksi baik segmen maupun bebas dengan menggunakan tool polygonal lasso.

Untuk membuat seleksi segmen lurus, lakukanlah cara dibawah ini:

1. Tentukan terlebih dahulu titik awal tempat seleksi yang akan dibuat kemudian lakukanlah klik pada posisi tersebut.

2. Lanjutkan engan menentukan posisi berikutnya kemudian klik untuk membuat segmen garis lurus.

3. Ulangi langkah nomor dua untuk membuat segmen-segmen berikutnya.

4. Apabila pada saat membuat segmen ternyata hasilnya tidak sesuai dengan keinginan (salah membuat segmen), tekan tombol Del pada keyboard untuk menghapus segmen terakhir.

5. Akhiri pembuatan segmen untuk membuat seleksi dengan mengklik titik awal seleksi dilakukan atau dengan melakukan klik ganda (doble klik)

Seperti halnya tool lasso, untuk menghapus segmen seleksi, tekanlah tombol del pada keyboard sambil mendrag dan mengutukan segmen yang akan dihapus. Untuk mengakhiri pembuatan seleksi, letakan pointer di titik awal seleksi dimulai atau dilakukan klik ganda (double klik) apabila tidak diinginkn untuk meletakkan pointer pada titik awal seleksi dimulai.

III. TOOL MAGNETIC LASSO

Tehnik penggunaan tool Magnetic Lasso untuk membuat seleksi didalam image adalah didasarkan atas warna yang terdapat didalam image. Didalam membuat seleksi, tool Magnetic Lasso akn lebih mudah digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan warna yang terdapat didalm image mempunyai kontras yang tinggi.

Penggunaan tool Magnetic Lasso bisa dimulai dengan mengklik di dalam suatu image untuk menentukan titik pengait awal seleksi. Setelah itu, untuk membuat segmen freehand, gerakan pointer dengan cara mengurutkan tepi obyek yng akan diseleksi.

Untuk mempermudah penggunakan, ADOBE PHOTOSHOP CS2 menyediakan fasilitas pengaturan atribut tool Magnetic Lasso yang terdapat pada option bar yaitu :

Width

: Nilai yang diisikan pada kotak ini akan menentukan jarak pendeteksian batas obyek dengan pointer sehingga pada saat menggeser pointer, segmen yang aktif akan menempel pada tepi objek yang paling tajam sesuai pengaturan (pengisian nilai) yang dilakukan. Adapun nilai yang dapat diisikan mempunyai range dari 1 sampai 40 piksel.

Pada saat membuat seleksi, nilai Width untuk Tool Magnetic Lasso dapat ditambah atau dikurangi per satu piksel, yaitu dengan menekan tombol [

(pada keyboard) untuk menambah satu piksel atau menekan tombol ] (pada keyboard) untuk mengurangi satu piksel.

Edge Contrasi : Nilai yang diisikan pada kotak ini akan menentukan sensitivitas lasso-nya terhadap batas obyek. Untuk image yang mempunyai kontras waena yang tinggi nilainya, pendeteksian batas akan semakin jelas. Demikian pula sebaliknya, apabila nilai yang diiisikan semakin rendah, pendeteksian batas akan diterapkan pada kontras warna yang rendah. Adapun nilai yang diberikan mempunyai range dari 1% sampai 100%

Frequency

: Nilai yang diisikan pada kotak ini akan menentukan kecepatan lasso didalam menentukan titik pengait. Semakin tinggi nilai diisikan, semakin cepat titik pengait-titik pengait akan dibuat. Adapun nilai yan diberikan mempunyai range dari 0 sampai 100.

Pen Presure : Opsi ini berguna pada saat bekerja dengan stylus tabel. Apabila opsi ini dipilih maka akan terjadi peningkatan tekanan stylus dan penurunan lebar tepi. Untuk menon-aktifkan fasilitas ini, hilangkan tanda cek di dalam opsi tersebut.

Di bawah ini akan diuraikan petunjuk – petunjuk yang membantu memudahkan penguasaan teknik seleksi dengan menggunakan tool Magnetic Lasso.

 Pada obyek yang mempunyai batas yang jelas, gunakanlah spesifikasi Width dan Edge Contras yang tinggi sehingga pada saat mengurutkan tepi obyek tidak perlu dilakukan sedetail mungkin.

 Pada obyek yang memunyai batas yang lembut (tidak terlalu tajam), gunakanlah spesifikasi

Width dan Edge Contras yang rndah kemudian urutkan tepi obyek sedetai mungkin.  Apabila diperlukan, buatlah titik pengait secara manual, yaitu dengan mengklik pada titik

yang ditentukan.  Jika pada waktu mengurutkan batas obyek terdapat segmen yang melenceng dari tepi obyek,

tekan tombol Del (pada keyboard) sampai semua titik – titik pengait yang melenceng terhapus.

 Untuk mengakhiri titik-titik pengait dan membuat seleksi, kembalilah pada titik awal pengait dibuat atau lakukan klik ganda (doblu klik) pada titik pengait terakhir.

 Untuk mengakhiri dengan segmen lurus, tekanlah tombol Alt (pada keyboard) sambil melakukan klik ganda.

 Sebelum membuat seleksi, kursor lasso bisa diubah menjadi bentuk yang mengindikasikan nilai Width yaitu dengan menekan tombol Caps lock sehingga kursor akan berubah menjadi lingkaran dengan ando plus (+) didalamnya.

Tool Magicwand digunakan untuk membuat seleksi berdasarkan toleransi warna pada suatu area. Sebagai suatu contoh di dalam suatu image terdapat obyek kursi berwarna hitam dengan latar belakang berwarna putih, apabila tool ini diklik pada area berwarna hitam (kursi) maka secara otomatis area yang berwarna hitam akan terseleksi (tanpa harus mengurutkan tepi obyek) sesuai toleransi yang sudah ditentukan.

Tool Magic Wand memberikan opsi pengaturan toleransi warna yang akan diterapkan pada saat melakukan seleksi. Pengaturan toleransi warna memungkinkan pelunasan jangkauan seleksi (pada warna) sesuai kebutuhan.

Tool Magic Wand juga memberikan opsi pengaturan area yang akan diseleksi, yaitu berdasarkan keterkaitan area maupun tidak. Pengaturan area yang akan diseleksi dapat dilakukan pada opsi contiguous yang terdapat pada option bar. Semakin rendah mengisikan nilai toleransinya.

CATATAN

: Tool Magic Wand tidak dapat

digunakan pada image yang mempunyai mode warna bitmap .

Program aplikasi ADOBE PHOTOSHOP CS2 menyediakan perintah color range untuk melakukan seleksi berdasarkan warna tertentu. Seleksi yang dibuat oleh color range tidak hanya berlaku pada image, namun bisa juga diterapkan pda area (bagian dari image) yang sebelumnya sudah terseleksi (misalnya terlebih dahulu area tersebut diseleksi dengan menggunakan tool marquee.

Perintah Color range bisa dilakukan dengan mengklik menu select > color range sehingga muncul kotak dialog color range. Kotak dialog mempunyai opsi untuk melakukan seleksi, yaitu :

 Select : Kotak ini digunakan menetukan metode pengambilan sample warna dari image yang akan diseleksi. Pengambilan sample warna dilakukan dengan menggunakan tool sampled colors (tool untuk mengambil warna langsung dari image-nya)

 Display : Opsi ini digunakan untuk menampilkan preview dari image yang akan diseleksi. Preview dapat ditampilkan dengan menampilkan hanya preview sample warna yang erpilih, yaitu dengan memilih opsi selection atau dengan menampilkan keseluruhan image, yaitu dengan memilih opsi image.

 Fuzziness : Opsi ini berfungsi untuk mengatur jangkauan pemilihan sample warna. Fuzziness akan menetukan piksel yang dipilih dengan mengontrol tigkat kemiripan warna untuk dimasukan dalam seleksi. Isikan nilainya pada kotak warna atau lakukanlah dengan mendrag slider (tanda segitiga).

 Eyedropper : Opsi ini digunakan untuk mengambil sample warna yang akan dijadikan dsar seleksi untuk menambah contoh warna seleksi, pilihlah eyedropper dengan tanda plus (+) dan kemudian klik pada preview area. Sedangkan untuk mengurangi warna, pilihlah eyrdropper dengan tanda minus (-)

 Selection Preview: Opsi ini memberikan pilihan preview dari seleksi yaitu :  Grayscale

: Untuk menampilkan seleksi seperti tampilan pada channel grayscale.  Black Matte : Untuk membuat rea yang tidak terseleksi akan terlihat dengan warana

selain warna hitam.

 White Matte : Untuk membuat area yang tidak terseleksi terlihat putih sedangkan area yang terseleksi akan terlihat dengan warna selain putih.

 Quick Mask : Untuk menampilkan seleksi dengan menggunakan pengaturan quick

mask yang digunakan.

 Invert

: Opsi ini untuk membalik pilihan

 Save dan load : Tab save edan load digunakan untuk menyimpan pengaturan yang dilakukan

untuk digunakan kembali pada kesempatan berikutnya.

Gambar 16 :

Menyeleleksi dengan tool lasso

Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, perintah Color Range bisa dilakukan secara berulang – ulang. Sebagai contoh, berikut ini akan dipraktekkan cara melakukan seleksi dengan menggunakan perintah Color Range.

Seperti yang telah dijelaskan di depan secara singkat. Layer merupakan lembar kerja didalam mengedit dan memanipulasi image. Oleh karena itu penguasaan tehnik layering sangatlah mendukung proses pengeditan dan manipulasi image. Sebagai pendukung penguasan image, perhatikan tehnik – tehnik layering berikut ini.

I. MENGENAL TEHNIK LAYERING

Pada saat membuat image baru (dengan menu file > new ) image yang akan tampil didalam jendela kerja hanya mempunyai satu layer, yaitu layer background. Background mempunyai keterbatasan dalam pengeditan, antar lain tidak dapat diubah susunan /urutan layernya. Hal ini berarti layer background akan selalu berada pada susunan paling bawah.Pemberian effect tidak dapat diberikan pada background.

Sebagai lembar krja didalam pengeditan dan manipulasi objek. Layer bersifat transparant Dan dalam suatu komposisi gambar terdapat lebih dari satu layer. Dengan siftnya yang transparant dan jumlahnya yang memungkinkan lebih dari satu layer, layer dapat disusun secara bertumpukan dan terstruktur sehingga mampu image dapat ditampilkan sesuai keinginan.

Sebagai gambaran, apabila didalam suatu image terdapat tiga buah layer maka layer-layer tesebut dapt disusun secara berurutan dan terstruktur sebagai berikut :

o Layer pertama berad dibawah layer kedua (urutan paling bawah) o Layer kedua berada dibawah layer ketiga (urutan tengah) o Layer ketiga berada pada urutan paling atas

Catatan : Untuk dapat mengedit layer background, konversikan menjadi layer normal. Tehnik layering memungkinkan pengeditan image tanpa image tanpa mengubah sedikitpun pada image aslinya. Area yang transparant pada suatu layer membuat layer yang ada dibawahnya dapat cepat terlihat.

II. MENGENAL PALET LAYER

Pengeditan image akan berlaku pada layer yang tersorot (aktif) dan pengaktifan layer hanya bisa dilakukan satu persatu layer (tidak bisa lebih dari satu layer). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 17 dibawah ini.

Gambar

Tampilan komposisi image

KETERANGAN :

A : Tab layer yang berfungsi untuk mengaktifkan palet layer.

B : Mode layer yang berfungsi untuk menentukan mode layer

C : Lock layer yang berfungsi untuk mengunci layer dengan susunan (dari kiri ke kanan) transparancy image, position dan full lock.

D : Layer clipping group yang diindikasikan dengan tanda panah ke bawah.

E : Layer set dengan nama bentuk dan layer kotak dan lingkaran tergabung didalamnya.

F : Layer aktif dengan indikasi tersoroti dan dalam posisi siap di edit.

G : Layer backgroud yang diberikan link pada layer yang bernama layer image. Link diindikasikan dengan tanda rantai disebelahnya.

H : New layer style yang berfungsi untuk memilih layer style.

I : New layer mask yang berfungsi untuk menerapkan mask. J

: New layer set yang berfungsi untuk membuat layer set baru. K : New adjusment or fill layer yang berfungsi untuk mengatur pewarnaan dan fill layer. L

: New layer yang berfungsi untuk membuat layer baru. M : Trash yang berfungsi untuk menghapus layer. N : Menu pop – up yang berfungsi untuk menampilkan menu pop-up layer. O : Opacity yang berfungsi untuk mengatur transpasansi layer. P : Fill opacity yang berfungsi untuk mengatur fill opacity layer.

Pada gambar palet diatas terdapat ikon mata disebelah nama layer. Ikon mata tersebut mengidentifikasikan bahwa suatu layer ditampilkan dalam keadaan terlihat/visible. Apabila ikon mata Pada gambar palet diatas terdapat ikon mata disebelah nama layer. Ikon mata tersebut mengidentifikasikan bahwa suatu layer ditampilkan dalam keadaan terlihat/visible. Apabila ikon mata

Palet layer dapat ditampilkan dengn mengklik menu Window > Show Layer .

III. MENGATUR PROPERTI LAYER

Layer properties menyediakan opsi yang bisa digunakn untuk mengganti atau memberi nama layer maupun layer set. Selain itu, pad kotak dialog tersebut tedapat fasilitas yang mampu mengganti kode warna suatu layer.

Untuk menampilkan kotak dialog layer properties, lakukanlah salah satu cara dibawah ini :  Klik menu layer > layer properties  Pada palet layer, klik menu pop – up yang berada diujung kanan atas palet kemudian pilihlah

item layer properties  Pada nama layer, lakukanlah klik kanan kemudian pilih item layer properties. Setelah melakukan salah satu langkah diatas, maka akan muncul kotak dialog layer properties.

Pada kolom name, isikan nama baru untuk layer. Pada kolom color, pilihlah warna sebagai kode (identifikasi) layer.

IV. MENENTUKAN OPACITY LAYER

Program aplikasi pada ADOBE PHOTOSHOP CS2 memberikan fasilitas opacity untuk menentukan transparansi tampilan layer. Nilai transparansi tersebut ditentukan dalm presentsi. Semakin tinggi nilai presentase opacity suatu layer, semakin jelas layer tersebut terlihat. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah nilai opacity suatu layer, semakin transparan layer tersebut terlihat.

Nilai presentase transparansi (opacity) mempunyai range dari 0 % sampai 100%. Nilai opacity 0% akan membuat image didalm layer menjadi sama sekali tidak terlihat. Sedangkan nilai opacity 100% akan membuat image didalam layer terlihat jelas dan tidak tembus pandang.

Gambar

Image dalam layer dengan opacity 100 %

Gambar

Image dalam layer dengan opacity 75 %

V. MENGATUR LAYER STYLE

Fasilitas blending mode digunakan untuk mencampur piksel – piksel didalam suatu layer dengan piksel – piksel didalam image. Penggunaan fasilitas ini akan menghasilkan efek-efek yang menunjang tampilan layer sehingga terlihat lebih menarik.

Tipe blending mode tipe yang disediakan oleh program aplikasi ADOBE PHOTOSHOP CS2, yaitu Drop Shadow, Inner Shadow, Outer Glow, Inner Glow, Bevel and Emboss, Satin, Color Overlay, Pattern Overlay, Stroke.

Gambar

Gambar 20 :

Menentukan layer style

Menentukan layer style

Untuk menentukan Blending Mode layr, lakukanlah salah satu cara dibawah ini :

 Klik menu layer > layer style> (Submenu layer style) sehingga muncul kotak dialog layer style.  Klik ikon Add a layer style yang berada dibagian bawah palet layer. Sehingga muncul kotak dialog

layer style.  Pada palet layer, klik ganda nama layer. Kotak dialog pada layer style digunakan untuk mengatur opsi-opsi style yang akan diterapkan

pada layer. Untuk mengaturnya tentukan terlebih dahulu style yang akan diterapkan pada kolom style yang terletak disebelah kiri. Jika diperlukan, gunakanlah style tambahan yang bisa didapatkan dengan mengklik kolom style kemudian mengklik salah satu style yang terdapat didalam daftar.

Gambar 21 : Membuat

Perhatikan cara memberi effect layer style pada gambar dibawah ini :

1. Bukalah dokumen baru dengan mengklik menu file > New

2. Pada kotak dialog New yang muncul kemudian, aturlah properti dokumen sesuai keinginan.

3. Setelah lembar kerja muncul pada jendela photoshop 7.0, akan terlihat satu layer didalamnya yaitu layer background.

4. Tambahkan satu layer lagi dengan mengklik ikon New Layer yang terletak dibagian bawah pada palet layer.

5. Pada layer yang baru tersebut, buatlah seleksi dengan menggunakan tool rectangular marquee.

6. Setelah itu berikanlah warna hitam pada seleksi tersebut dengan menggunakan tool paint bucket

Gambar 22 : Membuat seleksi pada layer baru.

7. Lanjutkan dengan mengklik menu layer > layer style > bevel and emboss untuk memberikan efek bevel and emboss.

8. Setelah kotk dialog layer style muncul, lakukanlah pengaturan seperti yang terlihat pada gambar

Gambar

Membuat properti

efek bevel and emboss

Gambar

Hasil pembuatan efek bevel and emboss

VI. FLATTENING IMAGE

Pada image di-flat, semua layer yang terlihat (visible)akanj digabungkan menjadi satu layer dan akan menjadi layer backgroud. Layer yang disembunyikan secara otomatis akan dihapus.

Perintah flatten Image sangat mengurangi ukuran file. Sebaiknya perintah ini dijalankan setelah pengeditan pada semua layer sudah selesai. Untuk menggunakan perintah Flattening image, lakukanlah cara dibawah ini.

1. Pastikan layer yang akan di-flat telihat (visible)

2. Klik menu layer > flatten Image maka semua layer-layuer yang terlihat (visible) akan bergabung

menjadi satu layer background dan layer-layer yang tersembunyi akan terhapus.gambar 26

Gambar 26 :

Image yang terdiri dari beberapa layer.

Gambar 27 :

Image yang terdiri dari beberapa layer yang sudah diflatten image

A. MENGATUR UKURAN DOKUMEN

 Bukalah salah satu image yang tersedia didalam folder ADOBE PHOTOSHOP CS2 (C:/Program Files/Adobe/Photoshop 7.0/Samples), misalnya image eagle.PSD.

 Sebelum memulai pegeditan, terlebih dahulu perhatikan ukuran image eagle.PSD dengan

mengklik menu Image> Image Size sehingga muncul kotak dialog Iamge Size (gambar 28) KETERANGAN : Resample Image

: Untuk mengganti dimensi ukuran cetak image atau resolusinya dan mjenentukan jumlah pikselnya secara proporsional, pastikan kotak Resample Image dalam keadaan

terpilih.Sedangkan untuk mengganti dimensi ukuran cetak image atau resolusinya tanpa menetukan jumlah pikselnya, hilangkan tanda cek pada kotak Resample Image.

Conctrain Proportion : Untuk menjaga agar ukuran image tetap proporsional pada saat diubah baik lebar maupun tingginya, tandai kotak cek ini.

Resample Image

: Pilihlah mede interpolasinya yang antara lain

adalah :

 Neares Neighbour metode ini berjalan cepat tetapi kurang akurat, selain itu metode ini bisa menimbulkan efek yang kasar apalagi pada saat image diatur ulang ukurannya.

 Billinear metode ini menghasilkan kualitas yang sedang

 Bicubic metode ini berjalan lambat tetapi hasil yang didapatkan lebih akurat serta menghasilkan gradasi yang halus.

 Hasil pengaturan image tersebut akan dapat dilihat pada gambar 29.  Gambar 30 memperlihatkan image awal (sebelum diatur ulang ukurannya) dengan dimensi

ukurannya, dan gambar 30 memperlihatkan image sesudah diatur ulang ukurannya dengan dimensi ukurannya.

Hasil mengatur ulang ukuran image

Gambar 29 :

Image sebelum diatur ulang ukurannya

B. MENGGANDAKAN DAN MENTRANSFORMASI IMAGE

Di dalam praktek selanjutnya, akan dicoba pengcopyan dan pentransformasian image serta dasar-dasar pengeditan image lainnya. Untuk itu, masih dengan menggunakan dokumen Elng, lakukanlah langkah-langkah dibawah ini:

1. Gantilah nama layer yang muncul dengan nama layer elang. Untuk itu klik kanan nam layer kemudian pada menu pop-up yang muncul pilihlah item laye4 properties.

2. Pada kotak dialog laye proprties, ketikkan nama elang kemudian klik tab OK.

3. Langkah selanjutnya duplikasikanlah layer elang dengan mengklik menu layer>duplicate dan beri nama layer baru tersebut dengan elang 02 sehingga pada palet layer akan terdapat dua buah layer dengan nama elang dan elang 02. gambar 31.

4. Pada elang 02 ditransformasikan berlawanan arah. Cara mentransformasi adalah sebagai berikut :

 Pilih layer Elang 02 lalu klik Edit > Transform  Pilih salah satu dari pilihan yang ada pada menu transform  Maka akan muncul node ditiap pojok  Jika ingin memperbesar ukuran image, maka tarik saja handle pada salah satu sisinya.  Setelah diatur ukuran image yang diinginkan, pilih perputaran arahnya. Misalnya arah

yang berbalikkan.pilih Edit > Flip Horisontal maka akan tampil gambar yang berlawanan arah.

C. MENGHAPUS BACKGROUND PADA IMAGE

Pada image biasanya terdapat background dan kita ingin mengganti atau menghapus, maka kita bisa melakukan langkah sebagai berikut :

 Buka File image yang ada pada dokumen  Klik menu select > color range sehingga muncul kotak dialog Color range  Pada kotak dialog tersebut, aturlah opsinya sehingga terlihat seperti gambar 34

 Aturlah pada kotak dialog. Klik warna latar belakang image elang  Klik tab OK untuk menerapkan seleksi maka hasil seleksi yang didapatkan akan terlihat seperti

Image yang diseleksi dengan color

Background yang sudah diganti

range  Lalu tekan delete supaya gambar background terhapus.  Gantilah background dengan image lain atau warna lain.

D. ADJUSTMENT

Adjustment pada menu Image digunakan untuk mengatur image agar sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut macam – macam dari Adjustment pada menu image:

 AUTO LEVEL DAN LEVEL

Auto level digunakan untuk membuat lebih jelas image sesuai dengan levelnya. Langkahnya : Atifkan image dengan menekan Ctrl + A

Klik pada menu image >> pilih Adusjment >>Auto Levels Kemudian Klik pada adjusment >> levels Maka akam muncul Kotak pengaturan seperti dibawah ini. Cara menggunakannya tarik –

tarik saja point yang ada di bawah kekanan dan kekiri. Kemudian klik OK

 REPLACE COLOR

Color range digunakan untuk mengubah warna pada sebuah image. Image yang akan kita ganti harus kita seleksi terlebih dahulu dengan menggunakan tool selection.

Caranya :  Seleksi area yang ingin diubah warnanyadengan

menggunakan magic wand tool. Karena fungsi magic wand tool digunakan untuk menyeleksi warna yang sama.

 Kemudian klik pada menu adjustment >> replace color  Maka akan muncul kotak dialog seperti disamping  Pada replacement tarik saja antara Hue,

saturation dan lightness.  Klik OK

 HUE SATURATION

Digunakan untuk mengatur semua image dalam satu kancas. Jika kita mengatur dengan Hue Saturation warna akan menyeseuaikan dengan warna yang kita pilih.

 Buka image dan klik pada menu Adjustment  Pilih Hue Saturation  Maka akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini

Program aplikasi pada ADOBE PHOTOSHOP CS2 menyediakan fasilitas bermacam – macam filter yang dapat membuat image terlihat lebih menarik. Didalam menerapkan filter pada image membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pengeditan yang lainnya.

Program ADOBE PHOTOSHOP CS2 menempatkan fasilitas filter pada menu filter dan digolongkan sesuai kategorinya masing-masing. Sebagai contoh untuk filter yang berfungsi mengaburkan image, dimasukan dalam sub menu blur.

1. MACAM – MACAM FILTER

 Filter Artistic : Filter ini bekerja dengan menyimulasikan efek yang menampilkan bermacam-

macam variasi seni.

 Filter Blur : Filter ini bekerja dengan melembutkan / mengaburkan obyek yang terseleksi atau image. Gunakanlah filter ini untuk menghasilkan efek transisi yang halus.

 Filter Brush Stroke : Filter ini bekerja dengan menyimulasikan penggunaan brush dan stroke dengan

ukuran yang berbeda untuk membuat efek brushing.

 Filter Distort : Filter ini bekerja dengan mendistorsi image secara geometris untuk membuat

efek 3D dengan bentuk-bentuk tertentu.

 Filter Noise : Filter ini bekerja dengan menambah atau mengurangi kompleksitas piksel dan

mengatur level warna secara acak (random)

 Filter Render : Filter ini bekerja dengan menyimulasikan refleksi cahaya pada image, membentuk efek mendung serta mendistorsi image untuk menghasilkan bentuk

3D.

 Filter Sketch : Filter ini bekerja dengan mendistorsi image untuk membentuk tekstur pada

image juga efek 3D.

 Filter Stylize : Filter ini bekerja dengan mengeluarkan piksel dan mengatur kontras warna pada image untuk membuat efek yang imprisionistik pada seleksi.

 Filter Teksture : Filter ini bekerja dengan menyimulasikan pencahayaan dan kedalaman pada obyek yang terseleksi atau image untuk menghasilkan efek tekstur dan kesan berlekuk pada image.

 Filter Video : Filter ini bekerja dengan mengontrol warna gamut agar dapat direproduksi untuk

dipakai di televisi.

 Filter Digimarc : Filter ini dapat digunakan untuk menambah digital watermark pada image kemudian dapat dicantumkan copyright yang menunjukan identitas pembuatnya.

2. PRAKTEK MENGGUNAKAN EFEK FILTER

Berikut ini akan diajarkan penggunaan filter pada image yang dapat memperindah image.

FILTER RENDER

 Efek Clouds

Filter Clouds merupakan filter yang anantinya akan memberikan efek awan pada obyek atau image yang akan kita berikan efeknya. Efek clouds menggunakan FILTER RENDER .

Contoh Efek Clouds

 Efek Lense Flare

Filter lense flare digunakan untuk memberikan efek sinar matahari pada langitnya. Caranya adalah dengan menggunakan filter lens flare. Filter lense flare menyimulasikan pembiasan yang disebabkan oleh sinar dari cahaya yang sangat terang yang menuju suatu kamera. Adapun cara menggunakan filter lense flare adalah sebagai berikut :

FILTER TEXTURIZER

Efek Filter Texturizer merupakan obyek yang digunakan untuk memberikan efek teksture.Misalnya kita masih menggunakan obyek Dune PSD.Namun dikarenakan obyek dune tersebut merupakan background maka obyek tersebut tidak dapat diberi efek. Untuk itu copylah obyek dune atau padang pasir menjadi layer baru.

FILTER BLUR

Untuk memperhalus tampilan obyek padang pasir, gunakanlah filter ini berguna mengaburkan tampilan obyek.

Kotak Dialog Gaussian Blur Hasil memberikan efek

Gaussian Blur

Perintah fade berfungsi untuk mengubah opacity dan blending mode setiap filter. Penggunaan perintah fade hampir sama dengan menerapkan efek filter pada bagian-bagian layer kemudian mengatur opacity dan blending mode-nya. Untuk menggunkan perintah Fade, lakukanlah cara dibawah ini :

Hasil memberikan efek Fade

Sebelum mempelajari teknik drawing, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu perbedaan antara drawing dan painting. Pada teori pembuatan suatu image dengan menggunakan komputer sering terdapat kata drawing dan painting. Walaupun keduanya mempunyai persamaan di dalam menghasilkan suatu image, kedua kata tersebut sangat berbeda artinya dan implementasinya.

Painting cenderung bersifat mengubah dan manipulasi warna piksel dan biasa dilakukan dengan menggunakan tool painting (misalnya : tool Paint Bucket). Sedangkan drawing cenderung bersifat membuat suatu bentuk sebagai objek geometri (yang biasa disebut obyek vektor).Drawing biasa dilakukan dengan menggunakan tool Shape, sebagai contoh membuat obyek persegi empat dan mendefinisikan panjang dan lebar obyek tersebut serta menentukan warna dan lokasinya dengan menggunakan tool Shape.

I. MEMBUAT LAYER SHAPE

Pada saat bekerja dengan shape, banyak terdapat kemudahan didalam pengeditannya.hal ini dikarenakan shape bersifat objek oriented sehingga shape memungkinkan untuk diseleksi dengan mudah, diatur ulang ukuran maupun posisinya.Selain itu, stroke dan atribut shape lainnya (seperti line, weight dan fill) sangat mudah untuk dikenai pengeditan.

Selain bersifat objek oriented, shape juga bersifat resolution independent. Hal ini membuat batas shape menjadi tajam dan jelas sehingga meskipun diatur ulang ukurannya detail (batas) shape tidak akan berkurang.

Pada saat bekerja dengan tool shape atau pen untuk membuat suatu bentuk (shape),secara otomatis akan muncul layar shape.Layer tersebut merupakan kombinasi antara layer yang mempunyai atribut warna (fill) dengan layer clipping path. Atribut warna disini merupakan penggambaran suatu bentuk yang mempunyai warna (misalnya: persegi empat berwarna hitam). Sedangkan layer clipping path menggambarkan garis batas (stroke) suatu bentuk tertentu secara geometris. Dengan demikian properti warna dan atribut lainnya di dalam suatu bentuk dapat diubah dengan mengeditnya sedangkan stroke suatu bentuk dapat dimanipulasi dengan menggunakan layer clipping path.

Dibawah ini adalah petunjuk pembuatan layer Shape.

1. Pada tool box, tentukan terlebih dahulu warna foregound denga mengeklik kotak foreground sehingga muncul kotak dialog Color kemudian pilihlah warna sesuai keinginan.

2. Lanjutkanlah dengan memilih salah satu tool untuk membuat suatu bentuk yang terdapat pada tool Shape (tool Rectangle, Rounded Rectangle, Ellips, Line, Poligon, Customshape) atau gunakanlah tool pen atau freeform pen.

3. Pada option bar klik tombol create new shape layer.

4. setelah itu lakukanlah pengaturan dibawah ini.  Layer Style, untuk menentukan layer style dengan memilihnya pada menu Pop-Up.  Mode, untuk menentukan blanding mode-nya.  Opacity, untuk menentukan opacity-nya dengtan menggeser slide.  Tentukan bentuk/shape yang diinginkan pada menu Pop-Up Shape apabila jika menggunakan

tool Customshape.  Tentukan pengaturan lainnya yang terdapat pada masing-masing tool yang dipakai.

5. Apabila yang digunakan adalah tool Shape, mulailah melakukan Dragging kedalam image untuk membuat suatu bentuk tertentu.

6. apabila yang digunakan adalah tool Pen, lakukanlah klik dilanjutkan dengan Dragging ke dalam image untuk membuat suatu bentuk tertentu.

7. Apabila pada suatu layer Shape akan dibuat lebih dari satu komponen bentuk (shape) atau mengurangi bentuk yang sudah terbuat, pilihlah operasinya dengan menentukannya sebagai berikut :

 Add to Shape areas, untuk menambahkan bentuk kedalam layer shape.  Subtract from Shape Areas, untuk mengurangi bentuk yang sudah ada di dalam layer shape.  Intersect Shape Areas, untuk mengurangi bentuk yang sudah ada dengan menghapus area

yang berada diluar persimpangan. Area yang sudah ada dengan area yang baru dibuat.  Exclude overlapping Shape Areas, untuk mengurangi bentuk yang sudah ada dengan

menghapus area yang ada didalam.

8. Apabila pada saat pembuatan komponen bentuk yang jumlahnya lebih dari satu pada layer shape yang sama diinginkan untuk mengganti tool untuk memberikan variasi bentuk, pilihlah tool yang diinginkan kemudian pilih satu operasinya.

9. Klik ikon tanda cek pada option bar atau tekan tombol enter (pada keyboard) untuk mengakhiri pembuatan pengguanan tool drawing (tool shape atau pen).

II. MEMBUAT WORK PATH

Selain dilakukan dengan membuat layer shape, pembuatan suatu bentuk tertentu juga dapat dilakukan dengan membuat work path. Work path merupakan path yang menggambarkan garis batas (outline) dari suatu bentuk tertentu. Path dapat diedit dan dimanipulasi untuk membuat suatu varias bentuk sesuai keinginan. Work path sementara dan akan ditampilkan pada Pallet path.

Program aplikasi ADOBE PHOTOSHOP CS2 memungkinkan pengonversian suatu path untuk dijadikan seleksi yang dapat digunakan lagi sebagai dasar menyeleksi pixel didalam image.

Pada dasarnya, langkah-langkah pembuatan work path hampir sama dengan langkah-langkah pembuatan layer shape. Hanya saja sebelum mulai pembuatan work path pastikanlah untuk memilih tombol create new work path yang terdapat pada option bar (disebelah tombol create new layer shape).

III. MENGENAL TOOL SHAPE

Seperti telah diuraikan diatas, program aplikasi ADOBE PHOTOSHOP CS2 menyediakan tool Shape untuk membiat suatu bentuk tertentu (seperti persegi empat, ellips,garis,segi lima maupun bentuk lainnya).

Setiap jenis tool yeng terdapat didalam tool shape mempunyai fungsi yang spesifik sehingga pengaturan opsi pada masing-masing jenis tool harus dilakukan terlebh dahulu sebelum menggunakannya untuk membuat suatu bentuk tertentu.

Pengaturan opsi masing-masing tool terdapat pada option bar, yaitu dengan mengeklik ikon segitiga yang terletak disebelah ikon shape. Adapun pilihan yang terdapat pada pengaturan tersebut adalah :

 Tool Line

 Arrowheads start dan End, pilihan ini akan membentuk garis dengan mata panah diawal dan diakhir. Jika hanya salah satu yang dipilih (start atau end), mata panah hanya akan muncul disalah satu ujung garis, diawal atau diakhir.

 Width dan length, pilihan ini akan menentukan proporsi mata panah. Pengisian nilai Width dan length menggunakan persentase. Untuk Width nilainya dimulai dari 10% sampai 1000%. Sedangkan untuk Length nilainya dimulai dari 10% sampai 5000%.

 Covacity, pilihan ini akan menentukan lekukan mata panah. Nilai yang digunakan mulai dari - 50% sampai +50%.

Gambar

Menggunakan tool line

 Tool Rectangle, Rounded Rectangle, Ellipse

థ Square, untuk membuat bentuk bujur sangkar. థ Uncontstrained untuk membuat bentuk secara freehand dengan mendrag mouse. థ Circle untuk membuat bentuk elip menjadi lingkaran

Gambar

Menggunakan tool Ellipse

థ Proportional untuk membuat bentuk berdasarkan proporsi yang ditentukan pada kolom Width dan Height.

థ Fixed Size untuk membuat bentuk berdasarkan ukuran yang ditentukan pada kolom Width dan Height

థ Center untuk membuat bentuk dari titik tengah sebagai awal pembuatan.

Gambar 50 adalah contoh penggunaan tool dengan pengaturan yang dipilih circle.

 Tool Polygon

థ Radius untuk menentukan besar bentuk. థ Indent Sides By untuk membuat sudut bentuk segi lima menjadi halus థ Smooth Indent untuk membuat sudut bentuk segi lima menjadi halus dan menjorok. థ Side untuk menentukanjumlah sisi polygon

Gambar

Menggunakan tool Polygon

Berikut adalah tip yang bisa digunakan didalam memanipulas shape pada saat melakukan draging.

 Untuk menghasilkan bentuk persegi empat yang simetris (bujur sangkar) tekanlah tombol Shift (pada keyboard) pada saat mendrag tool Rectangle dan Rounded Rectangle ke dalam image.

 Untuk membuat sutu bentuk tertentu dengan titik awal pembuatan diposisikan dititik tengah atau pusat, tekanlah tombol Alt (pada keboard) pada saat mendrag tool shape kedalam image.

 Untuk menggeser suatu bentuk tertent tanpa mengubah ukuran maupun proporsinya, tekan tombol spasi (pada keyboard) pada saat mendrag bentuk tersebut.

IV. MEMBUAT CUSTOM SHAPE

Program aplikasi ADOBE PHOTOSHOP CS2 memungkinkan pembuatan suatu bentuk tertentu untuk kemudian disimpan sebagai custom shape. Dengan demikian bentuk yang dibuat dan disimpan tersebut akan muncul pada plet pop-up shape.

Berikut ini dijelaskan cara membuat suatu bentuk tertentu untuk kemudian disimpan sebagai custom shape.

1. Buatlah suatu bentuk (shape) sesuai keinginan, misalnya seperti yng terlihat pada gambar 52 yang merupakan kreasi suatu bentuk dengan mengunakan tool Ellipse dan fasilitas Exclude Overlopping Shape Areas.

2. Setelah itu klik edit > Define Custom Shape sehingga muncul kotak dialog Shape name (gambar 53).

Gambar 52:

Berkreasi dengan bentuk

shape

3. Pada kotak Name, ketikkan nama untuk identifikasi kreasi yang dibentuk.

4. Klik Tab OK untuk menyimpan kreasi tersebut

Gambar

Menyimpan kreasi shape.

5. Langkah selanjutnya, pilihlah warna sesuai keinginan dengan mengklik kotak color pada Option Bar.

6. Lanjutkan dengan mengklik menu layer > Rasterized >shape untuk membuat rasterized layer.

7. Hasil yang didapatan akan terlihat seperti gambar

Gambar

Hasil me-rasterize layer shape.

V. MENGENAL TOOL PEN

Program aplikasi ADOBE PHOTOSHOP CS2 menyediakan tool Pen yang dapat digunakan untuk membuat garis luru, kurva maupun bentuk garis dan bentuk yang kompleks dengan memanipulasi garis lurus, kurva atau bentuk lainnya. Adapun penggunaan tool Pen dapat dilakukan dengan mengikuti cara dibawah ini :

1. Pada toolbox pilihlah tool Pen

2. Pada option bar, klik salah satu ikon, create New Shape Layer atau Create New Work Path.

3. Setelah itu lakukanlah pengaturan pada opsi yang tersedia yaitu :

 Rubber Band pilihan ini akan menampilkan segmen path pada saat pembuatannya. Pada saat menggerakkan pointer garis (segmen path) akan terlihat dan mengikuti pergerakkan pointer.

 Auto Add/Delete pilihan ini secara otomatis akan menambah atau mengurangi titik pengait (anchor point) pada sat pembuatan.

4. Letakkan pointer pada posisi awal untuk menentukan anchor point (titik pengait) pertama.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN FASILITAS KESEHATAN TERHADAP KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2004-2013

0 35 85

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CRAFT (Study Kasus Pada PT. Oval Indah Furniture Karanglo Malang)

2 67 1

GAMBARAN FASILITAS PENUNJANG CUCI TANGAN SERTA PENGETAHUAN SISWA TENTANG METODE CUCI TANGAN 6 LANGKAH di MTs “x” Kota Malang

3 51 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE FAKULTAS MIPA UNSYIAH MENGGUNAKAN ADOBE PREMIERE PRO

1 15 1

DAMPAK FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PROGRAM KEJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT CAHAYA KURNIA BANGSA DESA BANJARWARU KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 18

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DIRUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2 12 78

PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN FASILITAS KREDIT USAHA MIKRO PADA BANK MANDIRI MIKRO BUSSINES UNIT CABANG CUT MEUTIA DI BANDAR LAMPUNG

0 6 51

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DIRUMAH DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 18 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 13 72

Judul : “WEBSITE PROMOSI MENGGUNAKAN ADOBE FLASH ATAU MACROMEDIA FLASH 8 (Studi Kasus TATK Al-Azhar Syifa Budi Jakarta)”

0 1 15