Eva Eri Dia, M.Pd

JURNAL SKRIPSI

AMBIGUITAS DALAM IKLAN PADA RUBRIK EKONOMI
BISNIS DI HARIAN JAWA POS
EDISI FEBRUARI 2016

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Strata Satu
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh :
WINDA YUNITA
NIM. 126727

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2016

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL ILMIAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP PGRI JOMBANG

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Eva Eri Dia, M.Pd

Jabatan

: Pembimbing Skripsi

Menyetujui jurnal ilmiah di bawah ini:
Nama Penulis

: Winda Yunita

NIM

: 126727


Judul

: AMBIGUITAS DALAM IKLAN PADA RUBRIK EKONOMI
BISNIS DI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI 2016.

Diusulkan agar dapat diterbitkan di jurnal ilmiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian persetujuan ini saya berikan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jombang, 1 Nopember 2016
Pembimbing,

Eva Eri Dia, M.Pd

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN JURNAL ILMIAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP PGRI JOMBANG


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Winda Yunita

NIM

: 126727

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul

: AMBIGUITAS DALAM IKLAN PADA RUBRIK EKONOMI
BISNIS DI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI 2016.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa jurnal ilmiah yang saya tulis ini merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui

sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Jurnal ilmiah ini asli, apabila dikemudian hari dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Jombang, 1 Nopember 2016
Yang membuat pernyataan,

Winda Yunita
NIM.126727

iii

AMBIGUITAS DALAM IKLAN PADA RUBRIK EKONOMI BISNIS
DI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI 2016
Winda Yunita
Eva Eri Dia
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI JOMBANG
Email: wnithakhansa@yahoo.com
ABSTRAK

Kata kunci: Makna ambiguitas, Bahasa Iklan dalam Rubrik Ekonomi Bisnis di Harian Jawa Pos
Edisi Februari 2016.
Bahasa merupakan sarana penting dalam suatu interaksi sosial. Salah satu komunikasi
tidak langsung adalah iklan. Dalam penyampaiannya, iklan dapat disampaikan dalam berbagai
media, salah satunya media cetak berupa koran. Dalam sebuah iklan memerlukan slogan yang
baik dan menarik, hal tersebut sering kali memunculkan keambiguan dalam bahasa iklan. Maka
penelitian ini memfokuskan untuk meneliti makna ambiguitas gramatikal dan makna ambiguitas
leksikal apa saja yang menyebabkan adanya kegandaan makna pada bahasa iklan dalam rubrik
ekonomi bisnis yang terdapat pada harian Jawa Pos edisi Februari 2016. Metode penelitian ini
adalah metode kualitatif-deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah bahasa iklan dalam rubrik
ekonomi bisnis di harian Jawa Pos edisi Februari 2016. Kemudian data penelitian ini berupa kata,
frasa, klausa atau kalimat tertulis yang mengandung makna ambiguitas dari data yang terpilih
yang terdapat pada bahasa iklan dalam rubrik ekonomi bisnis di harian Jawa Pos edisi Februari
2016 dengan teknik: pengklasifikasian data, penyeleksian data, kemudian penganalisisan data
yang terpilih. Hasil analisis data yang ditemukan oleh peneliti meliputi kata yang termasuk
ambiguitas gramatikal lebih banyak disebabkan adanya ambiguitas dalam konteks, ambiguitas
leksikal(polisemi banyak disebabkan adanya pergeseran pemakaian dan homonimi banyak
disebabkan masuknya kata-kata baru dalam bahasa Indonesia).
ABSTRACT
Key word: Ambiguity Meaning, Advertisement Language in Business Economics rubric on Jawa

Pos Daily of February Edition 2016.
Language is an important means in a social interaction. One of the indirect
communication is advertisement. In the presentation, the advertisement can be delivered in a
variety of media, one of them print media such as newspaper. In an advertisement needs good and
interesting slogan, it often shows up the ambiguity in advertisement language. So this research
focuses on examining the meaning of grammatical ambiguity and lexical ambiguity meaning
caused the multiplicity of meaning in advertisement language on business economics rubric on
Jawa Pos Daily of February Edition 2016. This research method is descriptive qualitative method.
The source of data in this research is the advertisement language in Business Economics rubric on
Jawa Pos Daily of February Edition 2016. Then, the data of this study are words, phrases, clauses
or written sentences contained ambiguity meaning of the selected data in advertisement language
on Business Economics rubric on Jawa Pos Daily of February Edition 2016 with the technique:
data classification, data selection, then analysis of the data selected. The result of data analysis
found by the researcher include word that includes more ambiguity grammatical caused by the
ambiguity in the context, lexical ambiguity ( many polysemy are caused by the shift in using and
many homonymy are caused by the influx of new words in Indonesian language).

iv

keragu-raguan tentang makna kata atau


PENDAHULUAN

makna kalimat dalam linguistik disebut
Bahasa merupakan sarana penting
dalam

suatu

interaksi

sosial.

ambiguitas.

Dalam

Ambiguitas timbul dalam berbagai

perannya, bahasa mampu menyampaikan


variasi

informasi dari manusia yang satu dengan

Ambiguitas sering ditemukan dalam iklan.

manusia lainnya. Bahasa yang digunakan

Makna yang disampaikan tidak sekedar

yaitu bahasa lisan dan tulisan. Bahasa lisan

mengenai tuturan, tetapi juga melalui

berfungsi untuk menyampaikan informasi

gambar

dari


pendengar,

(2012:307) ambiguiti atau ketaksaan adalah

sedangkan bahasa tulisan berfungsi untuk

gejala dapat terjadinya kegandaan makna

menyampaikan informasi juga berfungsi

akibat tafsiran gramatikal yang berbeda.

sebagai media promosi. Hal tersebut jelas

Tafsiran gramatikal yang berbeda ini

menggambarkan bahwa ujaran manusia itu

umumnya terjadi pada bahasa tulis, karena


mengandung makna yang utuh, karena

dalam bahasa tulis unsur suprasegmental

makna merupakan bentuk respon dari

tidak dapat digambarkan dengan akurat.

pembicara

kepada

ujaran

atau

atau

bahasa


tulisan.

tertulis.

Menurut

Chaer

stimulus yang diperoleh dari pemeran

Wujud bahasa sebagai media promosi

dalam komunikasi sebagai alat penyampai

adalah iklan. Iklan merupakan sarana

informasi.

komunikasi yang menempati posisi sangat

Mansoer
mengemukakan

Pateda
bahwa

(2010:79)
istilah

strategis dan menguntungkan tidak hanya

makna

dikaitkan dengan materi, melainkan juga

merupakan kata-kata dan istilah yang

dikaitkan dengan keuntungan moral. Iklan

membingungkan.

lebih

Persoalan

makna

sering

dikaitkan

dengan

segi

merupakan persoalan yang menarik dalam

komersialnya. Iklan komersial adalah iklan

kehidupan sehari-hari misalnya pada tulisan

yang

yang sering tertera di depan lampu pengatur

(perdagangan).

lalu lintas terdapat tulisan pada sebuah

tersebut, penelitian ini difokuskan pada

plakat yaitu: belok kiri jalan terus. Untuk

media cetak harian Jawa pos karena pada

pemakai

penelitian ini akan menganalisis makna

jalan

tidak

menafsirkannya

berjalan terus atau lurus

yang akan

mengakibatkan tabrakan. Kasus semacam

berhubungan

dengan

Berdasarkan

niaga
paparan

pada bahasa tulis yaitu bahasa iklan yang
dikhususkan pada iklan komersial.

itu memperlihatkan adanya beban dalam

Maka dari itu peneliti sangat tertarik

kata-kata yang digunakan, yakni makna.

untuk

Setiap kata mengandung makna, mengenai

menemukan ide yang belum pernah dibahas

meneliti

lebih

jauh

dengan

1

sebelumnya sebagai penemuan yang layak

alamiah

untuk diteliti, dengan demikian peneliti

berbagai metode alamiah. Sumber data

tertarik mengkaji bahasa Iklan Komersial

penelitian ini adalah bahasa iklan dalam

dari kajian ambiguitas lebih dalam, yakni

rubrik ekonomi bisnis di harian Jawa Pos

makna ambiguitas gramatikal dan leksikal

edisi Februari 2016.

dan

dengan

memanfaatkan

dalam bahasa Iklan Komersial dengan
tujuan memperoleh deskripsi makna yang

Teknik Pengumpulan Data

terdapat pada bahasa iklan komersial dalam
rubrik ekonomi bisnis di harian Jawa Pos

1.

yakni makna ambiguitas dalam bahasa

Metode dokumentasi
Metode yang digunakan untuk

iklan komersial yang memengaruhi suatu

memperoleh

komunikasi mayoritas masyarakat yang

mendokumentasikan dengan mencatat

menjadikan media massa termasuk koran

atau mengkliping iklan yang bisa

sebagai sumber informasi dan komunikasi.

berbentuk tulisan maupun gambar yang

Dengan menggunakan teori dari Pateda

mengandung

(2010:201-202) yang mengatakan bahwa

Bahasa Iklan dalam Rubrik Ekonomi

makna ambiguitas dibedakan menjadi 3

Bisnis di Harian Jawa Pos Edisi

macam yakni, ambiguitas tingkat fonetik,

Februari 2016.

data

dengan

Makna

jalan

Ambiguitas

ambiguitas tingkat leksikal dan ambiguitas
tingkat gramatikal.

2.

Metode observasi
Metode yang digunakan untuk
memperoleh data Makna Ambiguitas

METODE PENELITIAN

Bahasa Iklan dalam Rubrik Ekonomi
Metode

yang

dalam

Bisnis di Harian Jawa Pos Edisi

penelitian ini adalah metode kualitatif yang

Februari 2016 dengan proses-proses

bersifat

pengamatan

deskriptif.

digunakan

(Moleong,

2009:6)

mengemukakan bahwa penelitian kualitatif

dan

ingatan

dengan

menggunakan korpus data.

adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang

Instrumen Penelitian

dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan
lain-lain, secara holistik, dan dengan cara

a.

Instrumen Utama
Menurut

Sugiyono

(2015:305)

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

dalam

bahasa, pada suatu konteks khusus yang

menjadi instrumen atau alat penelitian

penelitian

kualitatif,

yang

2

adalah peneliti itu sendiri. Peneliti

HASIL PENELITIAN DAN

kualitatif sebagai human instrument,

PEMBAHASAN

yaitu peneliti sendiri dengan segenap
makna

Penulis telah mengemukakan dalam

ambiguitas pada bahasa iklan, yaitu

landasan teori tentang makna ambiguitas

peneliti menetapkan fokus penelitian,

yang diambil dari buku Chaer (2012:307).

melakukan

pengumpulan

data,

Makna ambiguitas dibedakan menjadi tiga

melakukan

analisis

data,

yaitu:

pengetahuannya

tentang

(1)

Makna

tingkat

mendeskripsikan data, dan membuat

fonetik, (2) Makna ambiguitas tingkat

kesimpulan. Instrumen penelitian yang

gramatikal dan (3) Makna ambiguitas

digunakan dalam penelitian ini yaitu

tingkat leksikal menurut Pateda (2010, 202-

dokumentasi dan observasi.

205). Penelitian ini difokuskan pada makna
ambiguitas

b.

ambiguitas

tingkat

gramatikal

dan

Instrumen Pendukung

ambiguitas tingkat leksikal karena berusaha

1. Dokumentasi

menganalisis menggunakan media cetak

Pada instrumen dokumentasi

pada bahasa tulis iklan komersial di harian

peneliti menggunakan alat bantu

Jawa Pos dengan analisis sebagai berikut:

gunting, kertas HVS dan pensil.

1.

Gunting

Makna

Ambiguitas

untuk

Gramatikal Bahasa Iklan dalam

menggunting iklan komersial di

Rubrik Ekonomi Bisnis di Harian

harian Jawa Pos, kertas HVS

Jawa Pos Edisi Februari 2016.

digunakan
iklan

digunakan

Deskripsi

untuk

dengan

menempelkan

tujuan

membuat

Ambiguitas
makna

gramatikal

yang

adalah

diperoleh

dari

kliping dan pensil digunakan untuk

penggabungan satuan lingual yang satu

memberikan kode data awal seperti

dengan yang lain dan biasanya muncul

hari, tanggal, bulan dan tahun iklan

pada satuan kebahasaan yang disebut

dimuat.

kalimat. Ambiguitas gramatikal juga
muncul

2. Observasi
Pada

mengalami
instrumen

observasi

peneleti menggunakan alat bantu
tabel untuk mencatat data dan
mengidentifikasi data.

apabila
proses

kata

tersebut

morfologis

dan

mendapatkan imbuhan atau adanya
proses afiksasi, adanya frasa yang
mirip, dan sebab ambiguitas gramatikal
yang terakhir yaitu adanya makna
ambiguitas

yang

muncul

dalam
3

konteks. Berikut adalah analisis data

berhadiah Marcedes-benz?; (3) kapal

pada

rubrik

api yang dimaksud kapal laut atau

ekonomi bisnis di harian Jawa Pos

merek dari suatu poduk?, dilihat dari

Edisi Februari 2016 yang mengandung

konteks

makna ambiguitas gramatikal:

membingungkan

a. Adanya frasa mirip

maupun pembaca. Dalam kamus BI

bahasa

iklan

dalam

terdapat
Analisis data 1
Kapal Api Berhadiah Mercedesbenz
(JA/Gr/01/02/2016)

kalimatnya

frasa

bagi

kapal

sangat
pendengar

api

yang

bermakna: Kapal laut yang digerakkan
oleh mesin uap, tetapi jika dilihat dari
konteks objeknya frasa kapal api
memiliki makna merek kopi instan.

Data (1) merupakan ambiguitas
gramatikal

karena

terjadi

keambiguitasan dalam konteks kalimat
“Kapal

Api

Berhadiah

Mercedes-

benz”. Hal tersebut dibuktikan dengan
adanya sanding makna yang muncul
dari

frasa

Kapal

Api,

berikut

identifikasinya.

benz (kapal laut yang berhadiah)

api

Marcedes-benz

yang

(hadiah

berhadiah
pada

kopi

merek kapal api)

undian mobil Marcedes-benz sebagai
hadiah utama didukung dengan adanya
amplifikasi yaitu perluasan makna
pada teks iklan, pada bagian inilah

dan

lebih

rinci.

Dapat

disimpulkan frasa kapal api pada data

sanding

makna

frasa Kapal Api mempunyai makna
adapun

pertanyaan

muncul
naik

makna yaitu: (i) kapal laut yang
digerakkan oleh mesin uap dan (ii)
merek kopi instan. Makna sebenarnya

uraian

tersebut dilihat dari konteks kalimatnya

apakah

pada kopi merek kapal api terdapat

konteks sehingga mempunyai beberapa

kapal

mungkin

desain

(1) mengalami keambiguitasan dalam

Makna 2

ganda,

dengan

iklannya yang menjelaskan bahwa

jelas

Kapal api yang berhadiah Marcedes-

Dari

dibuktikan

maksud dari iklan dituliskan dengan

Makna 1

Kopi

Dapat

api

makna merek kopi instan.
b. Ambiguitas dalam konteks kalimat

yang

diantaranya:(1)

kapal

frasa kapal api pada data (1) memiliki

akan

Data 12
Kini hadir cicilan 100 bulan
(JA/Gr/08/02/2016)

mendapatkan hadiah Marcedes-benz?;
(2)

apakah

membeli

kapal

api
4

Data (12) pada kalimat “cicilan

Data (8) pada kalimat “Teknologi

100 bulan” merupakan ambiguitas

sempurna untuk kemewahan dapur

gramatikal

anda!”

yang

dapat

membuat

merupakan

ambiguitas

penafsiran ganda bagi pembaca. Hal

gramatikal,

hal

tersebut dibuktikan dengan adanya

dibuktikan

dengan

sanding makna, berikut identifikasinya.

beberapa

Makna 1

ganda. Hal tersebut dibuktikan dengan

Kini hadir cicilan 100 ribu per bulan

adanya

(cicilannya 100 ribu)

identifikasinya.

Makna 2

Makna 1

Kini hadir cicilan 100 kali per bulan

Teknologi

(cicilannya 100 kali)

mewah pada

Dari uraian sanding makna, makna
kalimat

1

dan

kalimat

2

tersebut

asumsi

munculnya

atau

sanding

dapat

penafsiran

makna,

sempurna

berikut

menjadikan

dapur anda( dapur

terlihat mewah karena teknologi)

pada

Makna 2

identifikasi pertama memiliki makna

Teknologi

sempurna

yang berbeda jika dilihat dari konteks

membuat

mewah

kalimatnya. Pada makna 1, kalimat

(teknologi yang dapat mempercantik

cicilan 100 bulan mempunyai makna

dapur)

„cicilannya 100 ribu setiap bulan‟,

Dari

uraian

yang

dapat

dapur

anda

sanding

makna

sedangkan pada makna 2, kalimat

tersebut kata kemewahan memiliki

cicilan 100 bulan dapat mempunyai

makna yang berbeda antara makna 1

makna „ cicilannya 100 kali setiap

dan makna 2. Kata kemewahan pada

bulan‟. Kalimat cicilan 100 bulan pada

data

data (12) mempunyai makna cicililan

pembentukan kata secara gramatikal

dalam 100 bulan yaitu cicilan selama 8

dengan

tahun 4 bulan. Dapat dibuktikan dari

akhiran. Kata kemewahan berasal dari

konteks kalimatnya yang mengacu

kata

pada promo harga villa.

mempunyai arti: (i) serba banyak; (ii)

c.

serba

Penggabungan unsur-unsurnya

(8)

mengalami

mendapatkan

mewah

yang

indah;

(iii)

proses

awalan

dalam

serba

dan

kamus

berlebih

(biasanya tentang barang dan cara
Analisis data 8
Teknologi
sempurna
kemewahan dapur anda!
(JA/Gr/05/02/2016)

hidup
untuk

yang

menyenangkan).

Sedangkan kata kemewahan sendiri
dalam

kamus

Bahasa

Indonesia

memiliki makna keadaan yang mewah.
5

Data (8) pada kata kemewahan

bahasa figuratif dan adanya pengaruh

yaitu

bahasa asing. Sedangkan kata – kata

mendapatkan imbuhan dengan awalan

yang sama bunyinya tetapi maknanya

mengalami

ke-

dan

proses

akhiran

afiksasi
–an.

Sehingga

berbeda

disebut

homonimi.

mempunyai makna berbeda jika dilihat

Terbentuknya homonimi disebabkan

dari konteks kalimatnya dapat saja

oleh bermacam-macam faktor, antara

diartikan: (i) teknologi sempurna untuk

lain: masuknya kata-kata baru ke

membuat keadaan mewah pada dapur

dalam

anda dan (ii) teknologi sempurna untuk

adanya proses afiksasi, adanya proses

mempercantik dapur anda.

penyingkatan dan adanya berbagai

Pada data (8) kata kemewahan
yang

dimaksudkan

bahasa

Indonesia,

gejala bahasa. Di bawah ini akan

untuk

dijelaskan beberapa data pada bahasa

jika

iklan dalam rubrik ekonomi bisnis di

dilihat dari konteks kalimatnya, yaitu

harian Jawa Pos Edisi Februari 2016

apabila menggunakan produk kulkas

yang mengandung makna ambiguitas

merek

leksikal, data sebagai berikut:

mempercantik

suasana

Samsung

mempercantik

adalah

kosakata

atau

dapur

maka

akan

memperindah

suasana dapur.

2.1 Polisemi
Suatu kata yang mengandung
makna lebih dari satu. Kegandaan

2.

Ambiguitas

makna seperti itulah membuat

Leksikal Bahasa Iklan dalam Rubrik

pendengar atau pembaca ragu-ragu

Ekonomi Bisnis di Harian Jawa Pos

menafsirkan makna kata yang

Edisi Februari 2016.

didengar atau dibacanya. Di bawah

Deskripsi

Makna

Ambiguitas leksikal adalah kata

ini data-data temuan peneliti yang

yang mengandung makna lebih dari

termasuk ambiguitas leksikal segi

satu. Ambiguiitas leksikal dapat dilihat

pertama

dari dua segi yaitu polisemi dan

sebagai berikut:

homonimi. Dalam penulisan bahasa

a. Spesialisasi Linfkungan Sosial

yaitu,

polisemi.

Data

kata yang mempunyai makna lebih dari
satu disebut polisemi, polisemi muncul
dan terbentuk karena beberapa faktor,
faktor-faktor itu antara lain: adanya
pergeseran

pemakaian,

Data 18
Prelaunching tiga proyek
pondok tjandra indah
(JA/LP/12/02/2016)

adanya

spesialisasi dalam lingkungan sosial,
6

Data

(18)

pada

kalimat

penggunaannya yang biasa. Dalam

“Prelaunching tiga proyek pondok

lingkungan sosial di persawahan

tjandra indah” pada kata pondok

kata

merupakan

sebagai

ambiguitas

leksikal

pondok

memiliki

„bangunan

makna
tempat

polisemi yang disebabkan karena

berteduh yang didirikan sementara

adanya

lingkungan

di sawah atau ladang‟, dalam

sosial yang sering menimbulkan

lingkungan sosial keagamaan dan

penafsiran ganda. Hal tersebut

pendidikan kata pondok memiliki

dibuktikan dengan adanya sanding

makna „pondok pesantren atau

makna, berikut identifikasinya.

madrasah dan asrama‟, sementara

Makna 1

itu,

Prelaunching tiga proyek, pondok

tinggal pondok memiliki makna

tjandra indah.

„perumahan‟.

(rumah milik tjandra indah)

menjadikan kata pondok menjadi

Makna 2

ambigu jika tidak diikuti dengan

Prelaunching tiga proyek pondok,

kalimat

tjandra indah ( tiga perumahan)

menimbulkan

spesialisasi

dalam

lingkungan
Hal

itulah

yang

tempat
yang

jelas,

dan

penafsiran

ganda

Berdasarkan hasil identifikasi

bagi pendengar maupun pembaca.

dari uraian sanding makna, kata

Dalam kamus bahasa Indonesia

pondok pada makna 1, mempunyai

kata pondok memiliki makna: (i)

arti „tiga proyek rumah milik

bangunan

tjandra indah‟, sedangkan makna 2

sementara;

pada kata pondok memiliki arti

madrasah dan asrama.

„tiga perumahan‟ yaitu mengacu

untuk
(ii)

tempat

rumah;

(iii)

Kata pondok pada data (18)

pada jumlah perumahan dalam

memiliki

proyek.

dilihat dari konteks kalimatnya

Pada data (18) kata pondok
merupakan

ambiguitas

leksikal

makna

perumahan,

yaitu prelaunching tiga proyek
perumahan tjandra indah, yang

polisemi karena dalam satu kata

mengacu

pondok dapat mempunyai makna

pembangunan

lebih dari satu. Lapangan sosial

yang

atau lingkungan sosial sering kali

kegunaan sebagai tempat tinggal.

pada

proyek

tiga

perumahan

memiliki

fungsi

atau

memiliki kata-kata yang maknanya
khas

atau

berbeda

dengan
7

kalimatnya. Kata bunga dalam

b. Pergeseran pemakaian

kamus memiliki makna: (i) bagian
Analisis data 4
Bunga spesial Imlek Mandiri
kpr
(JA/LP/02/02/2016)

tumbuhan

yang

akan

menjadi

buah, biasanya elok dan harum
baunya; (ii) jenis untuk berbagaibagai bunga. Makna kata bunga

Data (4) “bunga spesial imlek
mandiri

kpr”

merupakan

kata

bunga

ambiguitas

leksikal

masih berkaitan antara makna
yang satu dengan

yang lain,

perbedaan maknanya semata-mata

polisemi yang disebabkan adanya

karena

pergeseran pemakaian sehingga

pemakaian. Makna bunga jika

dapat

dipakai dalam bahasa tanaman

menimbulkan

berbagai

adanya

pergeseran

penafsiran. Pergeseran pemakaian

maka

yang dimaksud adalah pergeseran

„bagian tumbuhan yang elok dan

makna yang belum begitu jauh,

harum baunya dan jenis untuk

sehingga

bahasa

berbagai-bagai bunga‟, sementara

mengenali hubungan makna atau

kata bunga jika digunakan pada

persamaan makna konsep yang

bahasa marketing atau perbankan

baru dengan makna primernya.

maka akan memiliki makna „suku

Hal tersebut dibuktikan dengan

bunga atau tarif yang dibenarkan

adanya sanding makna, berikut

oleh bank atas pinjaman uang‟.

peneliti

identifikasinya.

akan

memiliki

makna

Kata bunga pada data (4)

Makna 1

memiliki arti bunga bank yaitu

Bunga yang spesial di Imlek

suku

mandiri kpr (bunga yang istimewa/

dibenarkan

bunga sakura)

pinjaman uang, dilihat dari sebab

Makna 2

terjadinya ambiguitas yaitu adanya

Bunga spesial, di Imlek mandiri

pergeseran

kpr (bunga bank yang istimewa)

dipakai

bunga

atau
oleh

tarif

yang

bank

atas

pemakaian,

dalam

hal

yaitu

perbankan

Dari uraian sanding makna

dilihat dari konteks kalimatnya

tersebut, makna 1 dan makna 2

yang juga mengacu pada kredit

memiliki arti yang berbeda, kata

kebutuhan hunian.

bunga memiliki makna lebih dari
satu

dilihat

dari

konteks
8

c. Bahasa figuratif

mimpi yang baik. penyimpangan
makna ini tidak bersifat berat

Analisis data 13
Jangan biarkan mimpi indah
mereka terganggu oleh pilek
(JA/LP/09/02/2016)
Data (13) pada kata mimpi
merupakan

ambiguitas

tersebut dibuktikan dengan adanya
makna,

kesamaan tertentu, mimpi indah
memiliki kesamaan bentuk dan
fungsi.
Dalam

leksikal

segi pertama yaitu polisemi. Hal

sanding

sebelah, tetapi berdasarkan atas

berikut

pembandingnya

Mimpi indah yang terganggu oleh
pilek (mimpi indah(nama orang)

baik yang dialami saat tidur,
persamaannya adalah melihat atau

mempunyai

beberapa

makna,

yaitu: (i) sesuatu yang dialami saat
tidur, (ii) angan-angan. Sedangkan

Makna 2
Mimpi indah terganggu oleh pilek
(mimpi baik yang dialami saat

kata indah memiliki dalam kamus
bahasa Indonesia memiliki makna:
(i) keadaan enak dipandang; (ii)

tidur)
Dari uraian sanding makna

cantik; (iii) elok.
Kata mimpi yang dimaksud

tersebut, makna 1 dan makna 2
memiliki arti yang berbeda. Kata
merupakan

ambiguitas

leksikal polisemi karena memiliki
makna lebih dari satu dan masih
tersebut

berhubungan

masih
dengan

saling
makna

primernya. Kata mimpi mengalami
keambiguan

juga

pada data (13) mempunyai arti
sesuatu yang dialami saat tidur,
dilihat dari konteks kalimat dan
konteks waktu yaitu di malam hari
yang mengacu pada keadaan saat
tidur.
d. Pengaruh bahasa lain

karena
Analisis data 19
Harga Perdana 182 JT + PPN
(JA/LP/13/02/2016)

memungkinkan mengalami makna
kias

mimpi

Kata mimpi di dalam kamus

Makna 1

kata

adalah

indah

mengalami sesuatu dalam tidur.

identifikasinya.

mimpi

mimpi

yang

pada

akhirnya

data (19) “Harga Perdana 182

membentuk metafora yaitu pada
kata mimpi indah yang merupakan

JT

+

PPN”

makna kias, sebagai ungkapan

mengalami

kata

ambiguitas

perdana
leksikal
9

pertama

yaitu

disebabkan
bahasa

polisemi

adanya

lain.

Hal

yang

misalnya, perdana mentri maka

pengaruh

kata perdana memiliki makna

tersebut

„ketua mentri‟. Dalam kamus BI,

dibuktikan dengan adanya sanding

kata perdana memilki makna:

makna, berikut identifikasinya.

1.

bendahara;

Makna 1

2.

pertama.

Harga perdana IM3, 182 Jt + PPN

Kata perdana pada data (19)

(harga kartu perdana)

memiliki

Makna 2

pertama,

Harga perdana 182 Jt + PPN

kalimatnya yang mengacu pada

(harga jual pertama)

harga

Dari uraian sanding makna

makna
dilihat

penjualan

berhubungan

harga
dari

jual

konteks

dan

dengan

masih
makna

tersebut kalimat pada makna 1 dan

primernya dalam kamus BI yang

makna

juga memiliki makna pertama.

2

berbeda.

memiliki

arti

Masuknya

yang

konsep-

konsep bahasa lain sering kali pula
mengakibatkan

2.2 Homonimi

pertambahan

Dua buah kata atau satuan

komponen makna kata-kata yang

ujaran yang bentuknya sama tetapi

dipengaruhinya.

maknanya

Kata

perdana

berbeda,

karena

berasal dari bahasa Jawa yang

masing-masing merupakan kata

memiliki makna: kaya atau banyak

atau bentuk ujaran yang berlainan,

hartanya dan dermawan. Namun

sehingga membuat pembaca salah

sekarang ini kata perdana memiliki

menafsirkan makna kata yang

fungsi kegunaan yang lebih luas,

dibacanya. Di bawah ini data-data

serta banyak dikombinasikan dan

yang termasuk ambiguitas leksikal

diasumsikan dengan berbagai kata

segi kedua, yaitu homonimi. Data

sehingga

sebagai berikut:

mempunyai

makna

ganda. Misalnya, kata perdana
digunakan

untuk

menyebutkan

merek kartu telepon seperti kartu
perdana IM3, AS dan sebagainya,
maka

kata

a. Adanya penyingkatan

perdana

memiliki

Data 31
ANGPAU Angsuran
Untung Daihatsu.
(JA/LH/ 22/02/2016)

Pasti

makna „kartu‟. Jika kata perdana
digunakan pada lingkungan negara
10

Data

(31)

kata

kata ANGPAU mempunyai arti:

ANGPAU merupakan ambiguitas

amplop kecil untuk tempat uang

leksikal homonimi karena kata

atau

tersebut memiliki bentuk yang

uang(pada hari Tahun baru Cina).

sama tetapi memiliki makna yang

Kata ANGPAU pada data (31)

berbeda. Hal tersebut dibuktikan

memiliki

dengan adanya sanding makna,

ANGPAU merupakan kependekan

berikut identifikasinya.

dari

Makna 1

daihatsU, dilihat dari konteks

ANGPAU dari Daihatsu (hadiah

kalimatnya yang mengacu pada

uang dari Daihatsu)

iklan penjualan serta dikaitkan

Makna 2

dengan adanya event tahun baru

ANGPAU Angsuran Pasti Untung

Imlek yang identik dengan adanya

Daihatsu

Angpau sebagai hadiah.

(kata

pada

ANGPAU

merupakan singkatan/ akronim)

hadiah/

pemberian

arti

ANGsuran

bahwa

PAsti

kata

untung

b. Masuknya kata baru

Berdasarkan uraian sanding
makna tersebut, data (31) pada
kata

ANGPAU

ambiguitas

merupakan

leksikal

Analisis data 39
Generasi platinum multitalenta
(JA/LH/27/02/2016)

homonimi

karena menyebabkan penafsiran

data (39) pada kata generasi

yang berbeda. Kata ANGPAU

merupakan

menjadi ambigu tingkat leksikal

homonimi

homonimi

adanya

masuknya kata-kata baru. Hal

penyingkatan kata atau kalimat

tersebut dibuktikan dengan adanya

sehingga menimbulkan homonim.

sanding

Kata ANGPAU merupakan bentuk

identifikasinya.

akronim yang berupa gabungan

Makna 1

kombinasi huruf dan suku kata

Generasi

dari deret kata yang ditulis serta

multitalenta (angkatan untuk anak

dilafalkan sebagai kata yang wajar.

muda berbakat)

Kata ANG berasal

dari kata

Makna 2

„angsuran‟, PA berasal dari kata

Generasi

„pasti‟ dan U berasal dari kata

multitalenta (anak muda yang

„untung Daihatsu‟. Dalam kamus

berbakat)

disebabkan

ambiguitas
yang

leksikal

disebabkan

makna,

untuk

platinum

berikut

platinum

yang

11

Dari uraian sanding makna
tersbut, kalimat „generasi‟ pada
makna 1 dan makna 2 memiliki

c. Proses afiksasi
Analisis data 22
Tahapan berjangka
(JA/LH/15/02/2016)

arti yang berbeda. Dalam proses
perkembangannya,

BI

banyak

menerima atau memungut katakata asing yang dipergunakan
untuk menyatakan konsep-konsep
yang baru di dalam berbagai
lapangan

kehidupan,

seperti

lapangan sosial, politik, ekonomi,
kesenian, dan sebagainya. Dalam
prosesnya kata-kata pungutan ini
kemudian ada yang mempunyai
kesamaan bentuk dengan kata-kata
bahasa

indonesia,

sehingga

terbentuklah pasangan homonim
yang baru. Dalam kamus bahasa
Indonesia

kata

generasi

mempunyai beberapa makna yaitu:
(i) sekalian orang yg kira-kira
sama waktu hidupnya; angkatan;
turunan; (ii) masa orang-orang
satu angkatan hidup. Adapun kata
generasi

berasal

dari

bahasa

Inggris generation yang kemudian
bentuknya diadaptasi dengan lafal
BI menjadi generasi. Data (39)
pada kata generasi dilihat dari
kontek

kalimatnya

„generasi

platinum multitalenta‟ memiliki
arti anak muda yang berbakat.

Data (22) pada frasa tahapan
berjangka merupakan ambiguitas
leksikal homonimi karena kata
tersebut memiliki bentuk yang
sama tetapi memiliki makna yang
berbeda. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya sanding makna,
berikut identifikasinya.
Makna 1
Tahapan yang memiliki jangka
(tahapan yang memiliki tujuan)
Makna 2
Tahapan dengan jangka (tahapan
dalam waktu tertentu)
Dari uraian sanding makna
tersebut, kalmat pada makna 1 dan
makna

2

memiliki

arti

yang

berbeda. Selain itu, frasa tahapan
berjangka

pada

merupakan

data

(22)

ambiguitas

yang

terbentuk karena adanya proses
afiksasi. Kata tahapan berasal dari
kata dasar tahap yang mendapat
akhiran –an. Kata Tahap dalam
kamus bahasa Indonesia memiliki
makna

(i)

bagian

dari

perkembangan; (ii) bagian dari
urutan; (iii) bagian dari sesuatu
yang ada awal dan akhir. Kata
berjangka juga mengalami proses
12

afiksasi dengan mendapat awalan

Sebab terjadinya makna ambiguitas

ber-, kata berjangka berasal dari

gramatikal bahasa iklan dalam rubrik

kata dasar jangka dalam kamus

ekonomi bisnis di harian Jawa Pos

bahasa

banyak

Indonesia

mempunyai

ditemukan

akibat

adanya

makna: (i) alat untuk membuat

ambiguitas dalam konteks. Diantaranya

bulatan; (ii) ukuran waktu tertentu;

adalah beberapa data yang mengalami

(iii) niat, tujuan. Kata tahapan

ambiguitas, yaitu kata “tahun bersama

berjangka

Samsung”

pada

data

(10)

yang

memiliki

makna

mempunyai makna tahapan dalam

“Diskon produk Samsung di tahun

waktu tertentu jika dilihat dari

baru Cina 2016” yang disebabkan

konteks kalimatnya yang mengacu

adanya ambiguitas dalam konteks, kata

pada proses menabung di bank

“menjelajah” berasal dari kata jelajah

BCA.

dan

memiliki

makna

“menikmati

keindahan” yang disebabkan adanya
prose afiksasi; dan kata “kapal api”

PENUTUP

yang memiliki makna “merek kopi

Simpulan

instan” yang disebabkan adanya frasa
yang mirip.

Berdasarkan hasil pembahasan Bab
IV dalam penelitian yang berjudul Makna
Ambiguitas Bahasa Iklan dalam Rubrik
Ekonomi Bisnis di Harian Jawa Pos Edisi
Februari

2016.

Berfokus

pada

jenis

ambiguitas gramatikal dan leksikal pada
iklan komersial dalam rubrik ekonomi
bisnis di harian Jawa Pos edisi Februari
2016. Dari penelitian tersebut dapat diambil
beberapa kesimpulan, yaitu:
1.

Ambiguitas gramatikal pada bahasa
iklan dalam rubrik ekonomi bisnis di
harian Jawa Pos edisi Februari 2016.
Data

yang

ditemukan

mengalami

proses afiksasi, adanya frasa yang
mirip dan ambiguitas dalam konteks.

2.

Ambiguitas leksikal pada bahasa iklan
dalam rubrik ekonomi bisnis di harian
Jawa Pos edisi Februari 2016. Dilihat
dari

ambiguitas

leksikal

(meliputi

polisemi dan homonimi). Dari data
ambiguitas

yang ditemukan pada
leksikal

polisemi,

data

yang

ditemukan

mengalami

pergeseran

pemakaian,

spesialisasi

lingkungan

sosial, adanya bahasa figuratif dan
adanya

pengaruh

bahasa

lain.

Diantaranya adalah beberapa data yang
merupakan

ambiguitas

leksikal

polisemi, yaitu kata “mimpi” yang
memiliki makna “sesuatu yang dialami
saat tidur”; dan kata “pondok” yang
13

memiliki makna “perumahan”. Pada
ambiguitas leksikal homonimi, data
yang ditemukan disebabkan masuknya
kata-kata baru dalam bahasa Indonesia,
adanya

proses

afiksasi,

adanya

-----------------. 2012. Linguistik Umum.
Jakarta: Rineka Cipta.
----------------. 2013. Pengantar Semantik
Bahasa Indonesia (Edisi Revisi).
Jakarta: Rineka Cipta.

leksikal homonimi, yaitu kata “HOKI”

Harisanty, Deri Ayu Agustin. 2013. Makna
Ketaksaan Kata-Kata dalam Bahasa
SMS pada Lingkungan Peserta Didik
Di LBB Jasmine (Kajian Semantik).
Jombang: STKIP PGRI Jombang
Program Studi Bahasa dan Sastra
Indonesia.

yang memiliki makna “kependekan

Jaiz,

penyingkatan

dan

adanya

gejala

bahasa. Diantaranya adalah beberapa
data

yang

merupakan

ambiguitas

dari honda bagi-bagi rejeki”; dan kata
“ANGPAU” yang memiliki makna
“merupakan kependekan dari angsuran
pasti

untung

Daihatsu”.

Sebab

terjadinya ambiguitas leksikal yang
sering muncul pada bahasa iklan dalam
rubrik ekonomi bisnis di harian Jawa
Pos

edisi

februari

2016,

pada

ambiguitas leksikal tingkat polisemi
banyak disebabkan adanya pergeseran
pemakaian, sedangkan pada ambiguitas
leksikal tingkat homonimi banyak
disebabkan adanya kata-kata baru yang
masuk pada bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2015. Semantik pengantar
studi tentang makna. Bandung: Sinar
Baru Algasindo.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik.
Jakarta: Rineka Cipta.

Muhammad. 2014. Dasar-Dasar
Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mujihatin, Siti. 2012. Makna Ambiguitas
pada
Facebook
Komunitas
Mahasiswa KKN-PPM STKIP PGRI
Jombang
Kecamatan
Gudo
2012/2013. Jombang: STKIP PGRI
Jombang Program Studi Bahasa dan
Sastra Indonesia.
Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur.2015. Pengajaran
Semantik. Bandung: Angkasa.
Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar
Periklanan.
Yogyakarta:
Buana
Pustaka Indonesia.
Wijana, I Dewa Putu. 2015. Pengantar
Semantik
Bahasa
Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumber Website
Purwanti, Dewi. 2013. eprints.ums.ac.id02-NASKAHPUBLIKASI.[25/01/16]

14