Pengaruh Komunikasi Organisasi dalam Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah di Riau
Pengaruh Komunikasi Organisasi dalam Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah di Riau
Musfialdi Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska Riau
Abstract
Although it has a central role in the national economy, The Small Management Economic (UKM- Usaha Kecil Menengah) has still not provide significant added value to economic development . This is due to limitations of SMEs in the procurement of technology ( communication technologies) , and low ability in management , as well as other limitations . Limitations and constraints faced by SMEs is still low productivity impacts generated and not a few have failed effort. In this paper, The process of organizational communication is the process of creating and exchanging messages in a tangle of relationships that depend on each other to cope with an uncertain environment or always changing conception affect the performance of the organization/company based on the idea that the company is a set of productive assets which include human resources, physical resources and capital to achieve a common goal. However, in this paper found that organizational communication has no significant effect on the performance of the business
Kata Kunci : Komunikasi Organisasi, Kinerja UKM
menjadi semakin kritis terkait dengan perubahan secara dramatis lingkungan
Latar Belakang bisnis global sehingga UKM dituntut untuk memiliki keunggulan kompetitif sehingga
Pengembangan
kewirausahaan
dapat memenangkan persaingan dan melalui pemberdayaan usaha kecil dan mampu mempertahankan eksistensinya 2 .
menengah (UKM) merupakan hal yang Dalam pandangan tradisional, kompetisi
krusial bagi peningkatan perekonomian
terjadi dalam pasar dunia lndonesia, karena sampai saat ini UKM
yang
umumnya adalah telah banyak memberikan kontribusi
intemasional
perusahaan-perusahaan besar, sementara penting bagi pertumbuhan ekonomi
UKM masih dalam lingkup pasar lokal atau negara, baik penyediaan lapangan kerja,
regional. Dengan menghilangkan barrier kesempatan
kerja,
peningkatan
yang ada dari pemerintah tentang pendapatan masyarakat dan ekspor non
migas 1 . Namun, upaya-upaya tersebut
Usaha,(Malang : Disertasi - Tidak Dipublikasikan, PPS UB, 2007)
Adnan Hakim, Karakteristik Kewirausahaan, 2 Lina Anatan dan Lena Ellitan, Strategi Bersaing: Lingkungan Bisnis dan Kapabilitas Organisasi:
Konsep, Riset dan Instrumen (Bandung: Alfabeta, 2009) Pengaruhnya Terhadap Strategi Bisnis dan Kinerja
hal 57.
54 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013 54 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
pembangunan nasional. telekomunikasi
manufaktur,
transportasi,dan dan hasil
memungkinkan UKM Sementara kontribusi yang diberikan UKM untuk aktif dalam kegiatan usaha global sebesar RP 2.121,3 trilyun atau 53,60 manapun, baik melalui perdagangan atau persen dari total Produk Domestik Bruto kolaborasi bisnis dengan perusahaan (PDB) Indonesia.
asing 3 . Meskipun memiliki peran Sentral
Di Indonesia, UKM secara historis dalam perekonomian nasional, UKM sebagai pelaku utama dalam kegiatan masih belum memberikan nilai tambah ekonomi domestik, terutama dalam yang signifikan untuk pengembangan menyediakan peluang lapangan pekeriaan, ekonomi di lndonesia, dan dikatakan dan oleh karenanya dianggap sebagai sebagai penyebab utama lambatnya sumber pembangkit pendapatan rumah pemulihan
ekonomi lndonesia tangga. UKM di Indonesia juga memiliki dibandingkan dengan negara-negara Asia
peran strategis dalam mengembangkan 5 lainnya . Hal ini dikarenakan keterbatasan perekonomian nasional melalui aktivitas UKM dalam pengusaan teknologi, akses
ekspor non migas, terutama dalam sektor modal dan lemahnya aspek manajerial, manufaktur. Hal ini sejalan dengan bukti rendahnya
kemampuan dalam pada negara-negara kawasan Asia Timur manajemen, lemahnya kemampuan dalam dan Selatan, seperti Korea Selatan, pengambilan
keputusan, rendahnya Taiwan, Hong Kong, dan Singapura, kualitas sumber daya manusia, skala usaha menunjukkan sebagai kasus paling sukses terlalu kecil, serta minimnya pengalaman
dalam pengembangan UKM yang secara 6 dan lemahnya pengawasan keuangan . langsung mendukung perdagangan dan Keterbatasan dan kendala yang dihadapi
mengadopsi strategi berorientasi ekspor. UKM berdampak masih rendahnya Pengalaman dari negara-negara tersebut 7 produktivitas yang dihasilkan dan tidak
menunjukkan 8 bahwa UKM mampu sedikit mengalami kegagalan usaha . bersaing Secara efektif dalam dua pasar,
4 Keberadaan UKM di Riau umumnya baik domestik maupun internasional . sebagai pendukung sektor pariwisata yang
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) diunggulkan selain pertanian dalam tahun 2008 menunjukkan bahwa proporsi meningkatkan pendapatan daerah. Peran masyarakat Indonesia yang berada pada serta UKM Riau memberikan nilai tambah skala usaha kecil dan menengah sangat untuk meningkatkan daya tarik pariwisata besar (sekitar 99%) dan jumlah tenaga Riau dalam penyediaan sarana dan kerja terserap mencapai sekitar 96 % dari
total tenaga kerja Indonesia. Mayoritas
5 Ibid. UKM terutama pada usaha kecil yang 6 Thomas Zimmerer, and Norman Scarborough,
tersebar luas diwilayah pedesaan, Essential of Entrepreneurship and Small Business
Management, (New Jersey : Prentice Hall International Inc., 2008) hal. 67
Tulus Tambunan,, Export oriented Small and Medium 7 Michael A Hitt and Hoskisson Ireland, Manajemen Industry Clusters in lndonesia, dalam Journal of
Strategik: Konsep Daya Saing dan Globalisasi (Jakarta : Enterpising Communities: People and Places in the
Salemba Empat, 2008) hal 45.
Global Economy, Vol. 3, No. 1, Tahun 2009, hal 25-58. 8 Riyanti, Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi 4 Ibid
Kepibadian ( Jakarta: Grasindo, 2003), hal 231.
Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
perekonomian negeri. Sebagian besar UKM Riau Nasional, namun sampai saat ini masih menghasilkan produk-produk souvenir menghadapi berbagai hambatan dan untuk para wisatawan yang berkunjung ke kendala baik yang bersifat internal Riau, dan mengalami perkembangan maupun bersifat internal. Bagaimanapun Sebagai komoditas untuk perdagangan juga permasalahan yang dihadapi UKM di luar negeri. lni menandakan UKM Riau Provinsi Riau tidak jauh berbeda dengan telah
dalam
di Indonesia. internasional melalui kegiatan ekspor, Umumnya permasalahan yang dihadapi sehingga
mampu.
memasuki
pasar permasalahan
UKM
memberikan kontribusi diantaranya masih rendahnya komitmen peningkatan akumulasi cadangan devisa dalam mematuhi pesanan pelanggan- perkembangan industri nasional, dan pelanggan (kualitas dan disain), minimnya pendapatan masyarakat.
kemampuan
manajerial (produksi,
dan keuangan), Menurut Kepala Dinas Koperasi Usaha
administrasi
ketidakstabilan pasokan dan harga bahan Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi), Raja
baku serta bahan pendukung lainnya, Indra Bangsawan, Usaha kecil dan
rendahnya akses sumber pembiayaan, Menengah (UKM) di Provinsi Riau tumbuh
serta tingginya risiko yang dihadapi menggembirakan. Saat ini tercatat
khususnya dalam kegiatan eksport seperti; 482.192 pelaku usaha sektor ini. Sektor ini
tenggang waktu yang tidak pasti dalam sepanjang tahun 2010 tumbuh 2,94%. Jika
pembayaran, fluktuasi biaya eksport, serta pada tahun 2009 lalu, pelaku UKM di
masih rendahnya dukungan lembaga Provinsi Riau hanya 468.400 orang, maka
pembiayaan dan penjaminan eksport pada akhir 2010 meningkat menjadi
untuk UKM.
482.193 orang yang tersebar di 12 kabupaten dan kota di Riau. Dari aspek
Salah satu solusi yang dapat diberikan kuantitas, kota Riau menempati urutan berkenaan dengan permasalahan yang pertama jumlah pelaku UKM tertinggi, dihadapi UKM adalah Dalam rangka yakni mencapai 93.093. Jumlah ini naik menghasilkan kinerja usaha yang unggul,
dari kurun 2009 yang tercatat hanya 9 Aaker memusatkan perhatiannya pada 89.723 orang atau sepanjang 2010 pelaku aset dan kapabilitas sebagai instrumen
mendasar untuk Sementara Kabupaten Kepulauan Meranti menghasilkan
UKM di Riau naik 3.372 usahawan. strategis
yang
landasan keunggulan tercatat sebagai daerah dengan jumlah bersaing
berkelanjutan. Dengan pelaku UKM terendah. Hanya 10.898 mengembangkan dan memelihara aset orang. Meskipun dari jumlah terendah, serta kapabilitas sebagai sumber daya namun untuk pertumbuhan, Meranti strategis yang mampu memberikan makna tercatat paling tinggi yakni mencapai bagi
operasi,
kompetisi, maupun
21.35 % pada 2010 lalu, mengingat tahun pemilihan strategi, maka perusahaan sebelumnya hanya terdapat 8.981 pelaku dapat menghasilkan keunggulan bersaing UKM. Pertumbuhan pelaku UKM di Riau berkelanjutan dan mampu menetralisir pada 2010 lebih tinggi dibanding sumber daya yang dimiliki pesaing. Proses pertumbuhan pada tahun 2008 ke 2009
yang hanya berkisar 2 %. 9 David Aaker, Developing Business Strategies, Second
Edition, (USA : John Wiley & Son Inc., 1989), hal 165,
56 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013 56 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
komunikasi yang dijadikan dasar yang kuat bagi pencapaian dilakukan organisasi terhadap lingkungan dan pengembangan keunggulan bersaing kerja, seperti komunikasi penjualan hasil
berkelanjutan bagi perusahaan 10 .
produksi dan lain-lain .
Komunikasi Organisasi Definisi lain tentang komunikasi organisasi 14 memberikan
pengertian Dalam komunikasi organisasi seperti
komuniksi organisasi adalah: Komunikasi yang dikutip dalam Rochajat dan Ardianto,
Organisasi terjadi dalam suatu organisasi ketika berbicara tentang informasi yang
bersifat formal dan juga non formal dan berpindah secara formal dari seseorang
berlangsung dalam satu jaringan yang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang
daripada komunikasi lain yang otoritasnya lebih rendah
lebih
besar
kelompok. Komunikasi organisasi sering (komunikasi
kebawah)
kemudian
melibatkan juga komunikasi diadik, informasi yang bergerak dari suatu
komunikasi antar pribadi dan ada kalanya jabatan yang otoritasnya lebih rendah kepada orang yang otoritasnya lebih tinggi komunikasi publik”.
(komunikasi keatas) dan informasi yang
kita merupakan bergerak diantara orang-orang yang “masyarakat organisasi”, kita lahir di jabatannya sama tingkat otoritasnya organisasi, belajar di organisasi dan
Masyarakat
(komunikasi horizontal) 11 . banyak menghabiskan waktu dari hidup kita 15 untuk bekerja di organisasi .
Pengertian komunikasi organisasi oleh
12 Komunikasi merupakan kegiatan yang Goldhaber adala h “Proses menciptakan paling sering dilakukan dalam organisasi
dan saling menukar pesan dalam satu yaitu 75%-95% dari seluruh kegiatan
jalinan hubungan yang saling tergantung organisasi. Dari kegiatan tersebut dapat
satu sama lain untuk mengatasi dirinci 5% untuk menulis, 10% baca, 35%
lingkungan yang tidak pasti atau selalu bicara dan 50% mendengar.
berubah-ubah.
komunikasi organisasi Dan pengertian komunikasi Organisasi
Adapun
13 dilakukan dalam kerangka: sebanyak 44% menurut Zelko dan Dance adalah: “Suatu untuk komunikasi rutin; 26% untuk
sistem yang saling tergantung yang pengembangan SDM (sumber daya
mencakup komunikasi internal dan komunikasi manusia) antara lain untuk penilaian eksternal”. Komunikasi
karyawan, konseling karyawan, training, internal menurut Zelko dan Dance adalah
seleksi, promosi karyawan, dll.; 19% untuk komunikasi dalam Organisasi itu sendiri
management seperti seperti komunikasi dari bawahan kepada
traditional
pengawasan, memberi instruksi, melapor, atasan, komunikasi sesama karyawan yang
dll.; 11% untuk networking antara lain untuk berkoordinasi dengan bagian lain, 10
Augusty Ferdinand, Metode Tulisan Manajemen: Pedoman Tulisan Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan
mencari informasi pesaing, dll.
Disertasi Ilmu Manajemen, Edisi 2 (Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegorom,2006), hal. 76. 14 Redi Panuju, Komunikasi Organisasi, (Yogyakarta:
11 Dalam Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi
Pustaka Pelajar, 2001), hal. 56.
(Jakarta : Bumi Aksara, 2007), hal. 86. 15 Dalam Pincus, Communication Satisfaction, Job 12 Ibid
Satisfaction, and Job Performance ( USA : Human 13 Ibid Communication Research,1986), hal. 395 - 419.
Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
Istilah organisasi diartikan merupakan berkembang sesuai dengan lingkungan sebuah
yang dan tuntutan zaman yang melingkupinya. diorganisasi untuk mencapai tujuan Ada juga yang beranggapan bahwa
kelompok
individu
tertentu 16 . Jumlah anggota organisasi organisasi seperti otak manusia yang sangat bervariasi dari satu organisasi ke memiliki proses informasi, intelegensia
organisasi lainnya.
yang dan konseptualisasi perencanaan. Pada beranggotakan tiga atau empat orang perkembangan selanjutnya organisasi bekerja dengan kontak yang sangat dekat. sering dianggap, seperti masuk dalam Yang lainnya memiliki seribu karyawan tatanan
Ada
budaya karena tersebar di seluruh dunia. Yang terpenting menciptakan makna, memiliki nilai dan adalah mereka ini bekerja di dalam norma yang dipersuasikan oleh cerita dan struktur tertentu. Individu di abad ke-21 ritual yang terbagikan. ini sangat dinamis, masuk dan keluar dari
realitas
Dalam organisasi dikenal juga dengan suatu perusahaan atau organisasi untuk
konsep individualistik atau hubungan mencari pengalam baru atau penghasilan
antar individu yang akan memunculkan lebih baik bukan hal yang aneh. Pada saat
hubungan dyadic. Hubungan dalam itulah proses asimilasi terjadi. Studi
kaitannya dengan keintiman ini akan komunikasi organisasi merupakan studi
kepada adanya yang interdisipliner. Bidang-bidang studi
sangat
mengarah
hubungan konsepsi jaringan dalam yang menggunakan kajian komunikasi
organisasi. Manusia organisasi yakni: manajemen, sosiologi,
komunikasi
berkomunikasi satu dengan yang lain yang psikologi sosial, dan lain-lain. Karena itulah
selalu di kaitan dengan penggunaan maka teori-teori komunikasi organisasi
saluran komunikasi untuk menjadi berhubungan dengan ilmu-ilmu lainnya
instrumen penyampaian pesan bisa dalam dan untuk memahaminya perlu dipelajari
berbagai bentuk, fungsi sosial dalam terlebih dahulu bagaimana perkembangan
organisasi yang mampu melingkupi komunikasi organisasi.
kelompok besar (large groups). Pada dasarnya istilah komunikasi
Sedangkan definisi komunikasi itu organisasi terbagi menjadi dua arti, yakni;
sendiri yang digunakan dalam tulisan ini organisasi
yakni mengikuti pendapat Pace yang ’organisasi’ di sini dapat diartikan seperti
menyebutkan bahwa ”suatu tindakan rangkaian mesin yang memiliki bagian-
komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh bagin untuk memproduksi sebuah produk
dua hal, yakni; penciptaan pesan (atau atau layanan dari input (masukkan) sampai
biasanya disebut dengan penciptaan output (luaran) dari suatu sistem. Di
pertunjukkan (display) dan penafsiran samping
itu juga
sebagian
ahli
penafsiran sebuah mendefinisikan organisasi sering dianggap pertunjukkan.”
pesan
atau
sebagai sesuatu yang hidup secara natural, seperti layaknya tumbuhan atau
Goldhaber, bahwa binatang. Mereka lahir, tumbuh dan setiap manusia dalam kaitan dengan
Ditambahkan
organisasi akan dihubungan dengan
16 Barbara W. Keats, and Hitt, Michael, A Causal Model
pertunjukkan yang berjalan. Maksudnya
of Linkages Among Environmental : Dimensions, Macro-Organizational Characteristics, and
adalah manusia tidak dapat tidak
Performance dalam Academy of Management
menunjukkan bahwa mereka tidak
Joumal,31 : 57H96.
58 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013 58 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
gambaran terbaik memo, laporan, pidato dan neraca 19 menciptakan konstitusi konsep jaringan .
keuangan yang dapat merepresentasikan Organisasi dianggap sebagai suatu sistem gagasan-gagasan si pengirim pesan. Oleh yang sedikitnya terdiri dari dua orang atau sebab itu di dalam menafsirkan pesan pihak (atau lebih). Di dalamnya terdapat akan
pemindahan interdepen, masukan (input), hubungan (transfer) dan pertukaran (exchange) dan luaran (output). pesan, dan di sinilah titik letak penting
muncul
proses
Struktur hubungan antara komunikasi realitas budaya yang disebutkan oleh para
organisasi terdiri dari pola interaksi antar aliran subyektivis. Keberadaan artefak,
anggota, siapa yang berbicara dan gerak tubuh dan tindakan akan melukiskan
memberi pesan kepada siapa? Hal ini yang suatu makna yang manusia miliki lewat
disebut dengan aliran informasi. Dasar petunjukkan yang secara tidak langsung
pemikiran dari ide ini teori jaringan yang digelar.
dapat diprediksikan antar komunikasi Komunikasi
dapat antar individu yang ada di dalam didefinisikan sebagai pertunjukkan dan organisasi. Jelasnya dalam struktur penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi organisasi pasti terdapat komunikasi yang merupakan bagian dari struktur
organisasi
dependen dan suatu organisasi tertentu.
antar
Suatu interdependen, sehingga antar yang organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi berhubungan dapat menjalankan jaringan yang terdiri dari unit-unit komunikasi komunikasi. Tapi dalam hal ini perlu ada dalam
hubungan-hubungan hirarkris aturan yang mengikat jaringan dalam antara yang satu lainnya dan berfungsi menciptakan hubungan. Oleh sebab itu
dalam suatu lingkungan 18 . perlu ada pemahaman peran jabatan dalam komunikasi organisasi
yang Di samping itu juga komunikasi
tercipta.
organisasi, dipandang
dari
suatu
perspektif intepretatif (subjective) adalah
organisasi informal proses penciptaan makna atas interaksi berkaitan dengan fenomena yang disebut yang merupakan organisasi. Proses komunikasi
Komunikasi
jabatan (positional interaksi 20 itu tidak mencerminkan communications) .
Hubungan yang organisasi;
organisasi. dimaksud adalah terbentuk atas antar Komunikasi organisasi adalah perilaku jabatan-jabatan bukan antara orang- pengorganisasian yang terjadi dan orang. Keseluruhan organisasi terdiri dari bagaimana pihak-pihak yang terlibat di jaringan jabatan. Praktik komunikasi dalamnya bertransaksi dan memberikan jabatan ini membingungkan karena tidak makna atas apa yang sedang terjadi.
ia
adalah
semua jabatan dan interaksi secara seksama dapat berjalan dalam alur
Menurut Monge dan Eisenberg, kerja informasi yang sesuai dengan jabatan.
dari hubungan komunikasi organisasi Dalam hubungan informal terbentuk
17 Dalam Lloyd L.Byars, Concepts of Strategic
sebagai respon terhadap berbagai
Management: Formulation and Implemetation, 3rd Edition (New York : Harper Collins publishers Inc., l992) hal. 78.
19 Littlejohn, 1999:303
18 Pace and Faules, 2002: 20
20 Redfield, 1953
Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
laporan, pertanyaan, organisasi informal merupakan lingkungan
komando,
subsgroup dengan kelompok lebih nyata yang mempengaruhi
permintaan,
subsgroups, staff.
jumlah dan pelaksanaan hubungan Bentuk Komunikasi Berdasarkan Struktur
informal dalam organisasi. Ada dua model
Organisasi
teori organisasi besar, yakni; Weber dengan model birokrasi yang terfokus
Superior-subordinate pada pengorganisasian. Teori ini dianggap communication. Disebut juga downward
Pertama,
sebagai pernyataan terpenting tentang communication yaitu komunikatornya organisasi formal yang didasarkan pada adalah atasan dan komunikasinya adalah pengelolaan. Sedangkan model kedua bawahannya. Katz & Kahn menyebutkan 5 yakni organisasi menurut Frederick W. bentuk komunikasi downward, yaitu:
Taylor. Bagi beliau doktrin klasik organisasi 1. memberi tugas rinci - job instruction dan manajemen dapat secara langsung 2. memberi informasi tentang prosedur
dilacak kembali ke minat Taylor atas organisasi dan latihan-latihan. pengawasan (supervisi) fungsional. Secara 3. memberi informasi tentang rastionale
khusus Weber dan Taylor menyajikan of the job yaitu alasan mengapa tugas teori-teori organisasi dan manajemen
tersebut harus dilakukan yang hampir secara khusus membahas 4. memberi tahu tentang kinerja anak
anatomi organisasi formal. Dalam artian
buah khusus dibahas dalam anatomi formal 5. memberi informasi tentang ideologi
yang dapat disebut dengan teori-teori organisasi (visi dan misi) untuk struktural klasik. Pendekatan Taylor
memudahkan dalam mencapai tujuan terhadap manajemen dilakukan di sekitar
organisasi. Media yang digunakan empat unsur kunci: pembagian kerja,
adalah media tulis, media lesan, proses skalar dan fungsional, struktur, dan
interaktif.
rentang kekuasaan.
Subordinate-initiated Bentuk Komunikasi dalam Organisasi
Kedua,
communication. Disebut juga dengan upward communication yaitu komunikasi
1. Management
System yang terjadi dari bawahan ke atasannya. Misalnya:
Adapun bentuknya adalah: pertama. computer, data, informasi.
Informasi pribadi tentang gagasan, sikap,
2. Telecomunication atau Komunikasi peampilan kerja. Kedua, Informasi
dengan peralatan
yang
mana
feedback tentang performance teknis, komunikator dan komunikan tida
beberapa informasi penting lainnya. berhadapan
langsung.
Misalnya:
telepon, TV, e-mail, voice messaging, Ketiga, Interactive communication electronic bulletin board.
Komunikasi yang terjadi pada karyawan
3. Non verbal communication Misalnya yang selevel. Bentuknya adalah Task Pralinguistic,
Problem solving, chronemics, olfaksi, tactile, artifactual.
proxemics,
kinesics, coordination,
Information sharing, Conflict Resolution.
4. Interpersonal Beberapa faktor pada struktur organisasi communication Komunikasi yang terjadi antar individu.
yang berpengaruh pada pola komunikasi
5. The organizational communication antara
ukuran, sentralisasi, process Misalnya : instruksi atau desentralisasi, degrees of uncertainity
lain
60 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
Tabel 1 fungsi kerja atau aktivitas dalam periode Komunikasi Organisasi
tertentu 23 .
Penilaian kinerja memiliki nilai penting bagi perusahaan, karena selain digunakan sebagai ukuran keberhasilan dalam periode tertentu, dapat juga dijadikan masukan
perbaikan atau peningkatan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Namun demikian,
untuk
kinerja masih merupakan sebuah konsep Kinerja Usaha
yang sulit, baik definisi maupun dalam
perusahaan penilaiannya , selain itu masih ada senantiasa berupaya untuk mencapai kontroversi mengenai pendekatan yang tujuan yang telah ditetapkan dari aktivitas tepat
konseptualisasi dan
aktivitas operasinya. Tujuan merupakan pengukuran kinerja perusahaan . Machin 26 hasil akhir yang dikejar perusahaan dan Stewart , mengemukakan bahwa melalui eksistensi
dan operasinya, belum ada konsensus tentang ukuran misalnya: kesinambungan, keuntungan, kinerja yang paling layak dalam sebuah efisiensi, kepuasan dan pembinaan tulisan, dan ukuran-ukuran obyektif karyawan, mutu produk atau pelayanan kinerja yang selama ini dipakai. Oleh 27 bagi konsumen, kepemimpinan pasar, dan karena itu Atkinson et al menyarankan lain sebagainya 21 . Oleh karena itu, upaya- bahwa sistem pengukuran kinerja yang upaya yang dilakukan perusahaan untuk efektif sebaiknya mengandung indikator- mencapai tujuan biasanya diukur melalui indikator
yaitu: (1) penilaian kinerja.
kinerja,
memperhatikan setiap aktivitas organisasi dan
pada perspektif Secara umum, konsepsi kinerja
menekankan
pelanggan, (2) menilai setiap aktivitas organisasi/perusahaan didasarkan pada dengan menggunakan ukuran kinerja yang
pelanggan, (3) sekumpulan aset produktif, yang meliputi memperhatikan semua aspek aktivitas
gagasan bahwa perusahaan merupakan terkait
dengan
sumber daya manusia, sumber daya fisik
dan modal untuk mencapai tujuan 23 John H. Benardin, and Joice Russel, Human Resources bersama 22 . Kinerja usaha selain sebagai Management: An Experimential Approach (Singapore :
McGraw-Hill. Inc., International Edition, 1993) hal. 235.
cerminan keberhasilan atau kegagalan dari 24 Barbara W. Keats, and Michael A. Hitt, A Causal suatu
dapat Model of Linkages Among Environmental Dimensions, menggambarkan hasil yang dicapai Macro-Organizational Characteristics, and
perusahaan,
juga
perusahaan dari serangkaian pelaksanaan Performance, Academy of Management Joumal,31 :
57H96,1988.
25 Reginald M. Beal, Competing Effectively: Environmental Scanning Competitive strategy and
21 Glueck, william F., and Lawrence R.Jauch, Business organizational Performince The Small Manufacturing, policy and Strategic Management (New York : McGraw
Journal of small Business Management Vol. 22. 2000, Hill, 1998) hal. 78.
pp.27-45.
Robert Carton 26 and Charles W. Hofer, Measuring Dalam Adnan Hakim, Op.Cit. organizational Performance Metrics for 27 J. Da Wiklund and D. Shepherd, Knowledge-Based
Entrepreneurship and Strategic-Management Research, Resources, Entrepreneurial Orientation, and The (United Kingdom : Edward Elgar Publishing Limited,
Performance of Small and Medium Sized Business, Glensanda House, 2006), hal. 243.
Strategic Management Joumal, 24, 1307-1314, 2003.
Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
dependen, serta mengenali permasalahan dan peluang menggunakan 133 ukuran yang berbeda untuk melakukan perbaikan.
variabel
dalam mengukur kinerja perusahaan. Hasil kajiannya, Carton dan Hofer 33 menyatakan
perusahaan adalah persaingan, globalisasi dan ledakan
bahwa
kinerja
konstruk multidimensi, yang pokoknya teknologi,
profitability, penciptaan pengetahuan muncul sebagai
meliputi
dimensi:
marketbased, growth, faktor-faktor dominan dari keunggulan
operational,
28 efficiency, liquidity, size, survival, dan bersaing .
Konsekwensinya,
ukuran
lainnya, dimana masing-masing dimensi kinerja keuangan tradisional yang lebih
sejumlah indikator. menekankan
Widener 34 dalam meneliti keterkaitan memadai lagi dalam dunia bisnis dewasa
strategik penting, ini yang didominasi oleh perusahaan yang
sumber
daya
29 penggunaan ukuran kinerja dan kinerja memiliki kompetensi dan keterampilan .
perusahaan, mengkombinasikan ukuran Berdasarkan hal tersebut, penilaian kinerja
non-finansial. Dalam suatu
kajiannya 35 Widener menyampaikan komprehensif
dengan
menggunakan
30 bahwa pengukuran kinerja usaha pada ukuran
multidimensi ,
karena
aspek finansial umumnya menggunakan menggunakan ukuran dimensi tunggal
ukuran: pertumbuhan laba, pertumbuhan (finansial
tingkat pengembalian memberikan
investasi, tingkat pengembalian penjualan komprehensif terhadap pencapaian suatu
31 dan lain-lain. Ukuran finansial ini perusahaan .
umumnya lebih obyektif, simple, mudah Perkembangan pengukuran kinerja dipahami dan dihitung, namun dalam
perusahaan pada tulisan-tulisan dewasa banyak kasus data keuangan sulit didapat ini cenderung menggunakan ukuran multi-
32 maupun diakses, serta cenderung tidak dimensi. Carton dan Hofer mengkaji lengkap dan akurat. Oleh karena itu,
aspek non-finansial kinerja organisasi/ perusahaan dalam memungkinkan
secara mendalam penggunaan ukuran ukuran
dari
digunakan sebagai riset-riset
ukuran-ukuran finansial. kewirausahaan dan manajemen strategik Kombinasi diantara kedua dimensi ukuran
empris
pada
bidang suplemen
yang dipubilikasikan dalam kurun waktu ini dapat membantu para pengambil lima tahun (Juli 1996-Juni 2001). Dari keputusan mendapatkan perspektif yang
lebih luas dalam mengukur kinerja
28 Crossan dan Berdrov, 2003; Zahra dan George, 2002
usahanya, terutama dalam efektifitas dan
dalam Widener, 2006 29 Kaplan dan Norton, 1992
30 J. Wiklund, Op.Cit.
33 Ibid
Mingfang Lidan and R.L. simerly, The Moderating 34 Sally K. Widener, , Association Between Strategic effect of Environmental Dynamism on the Ownership
Resource Importance and Performance Measure Use : and Performance Relationship, Strategic Management
The Impact on Firm Performance, Management Joumal, Vol. 19, 1998. pp. 169-179.
Accounting Research, Vol. 17, 2006 p.433457. 32 Robert B.Carton and Charles W.Hofer, Op.Cit.
35 Ibid
62 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013 62 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
pemenuhan permintaan tersebut sesuai dengan apa yang dicapai pelanggan,
kemampuan untuk perusahaan (seberapa besar tingkat menawarkan kualitas produk atau jasa, kepuasan terhadap pencapaian kinerja kapasitas untuk mengembangkan proses usahanya) dalam Sanchez & Marin, 2005) dan produk baru, kemampuan mengelola
Dalam tulisan-tulisan usaha kecil dan dan mengembangkan tenaga kerja, menengah (SME’s) penilaian kinerja usaha
produktivitas tenaga kerja, dan lain-lain.
biasanya
menggunakan pendekatan Camison dalam Sanchez & Marin 36 campuran (finansial dan non-finansial)
mengukur kinerja usaha kecil dan untuk mengukur sejauhmana suatu usaha menengah (SME’s) dengan mengacu pada 37 mencapai tujuan-tujuannya . Namun
tiga aspek, yaitu profitability, productivity, demikian kesulitan muncul ketika manajer dan
profitabilitas atau pemilik usaha kecil dan menengah (profitability) melihat kinerja usaha dari tidak bersedia atau keberatan memberkan
market.
Aspek
sudut 38 tercapainya target keuangan informasi data kinerja keuangannya . sebagaimana
telah direncanakan untuk mengantisipasi tidak tersedianya perusahaan. Tujuan finansial umumnya data kinerja yang riil, memungkinkan digali ditekankan pada pencapaian pendapatan, dengan pendekatan persepsi dari pemilik keuntungan, arus kas (cash flow), tingkat atau pengelola
usaha kecil dan pengembalian modal yang digunakan 39 menengah . Kondisi ini relevan untuk
(return on capital employed), tingkat mengukur kinerja suatu perusahaan pengembalian investasi (return on dengan
menggunakan pendekatan investment), atau nilai tambah ekonomis persepsi, apalagi usaha kecil biasanya (economic value added), Dalam aspek jarang membuat laporan keuangan dergan produktivitas (productivity) didasarkan benar yang memungkinkan tidak pemah
pada 40 pencapaian perusahaan dalam dipublikasikan . aktivitas-aktivitas
usahanya
untuk
Berdasarkan uraian penjelasan di atas, memenuhi keinginan dan kebutuhan
tulisan ini mengadaptasi ukuran-ukuran pelanggan,
serta
produktivitas
pegawainya. Sedangkan, kinerja usaha
37 Chong, H. Gin, 2009, Measuring Performance of
pada aspek pasar (market) ditinjau dari Small and Medium Sized Enterprises: The Grounded pencapaian penjualan produk, posisi Theory Approach, Journal of Business and Public
pasar, dan pangsa pasar. Lebih lanjut, Affairs, ISSN 1934-1219, Vol. 2, Issue : 1.
38 Beal, Reginald M., 2000, Competing Effectively:
Camison menyampaikan bahwa Environmental Scanning Competitive strategy and pengukuran
kinerja perusahaan organizational Performince The Small Manufacturing, didasarkan pada keinginan responden Journal of small Business Management Vol. 22.pp.27-
terhadap ukuran-ukuran kinerja tersebut 45.
39 G. G. Dess, and D. W.Beard, Dimensions of
(seberapa besar responden Organizational Task Environments, Administrative
Science Quarterly,29, 1984, pp. 57 -23.
Sanchez, Antonio Aragon and Marin, Gregorio- 40 Qregory G.Dess, G. T. Lumpkin and J. E.McGee, sanchez, strategic orientation, Management
Linking Corporate Entrepreneurship to Strategy, characteristics, and performance: A study of spanish
Structure, and Process: Suggested Research, sME's, Joumal of Small Busrness Management, Vol. 43,
Entrepreneurship Theory and Practice, 23 (3), 1999, pp. No. 3, 2005, pp. 297-306
85-102
Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
yang 41 disampaikan Camison untuk produk
baru,
Tabel 2 mengedepankan aspek
kinerja
usaha
Kinerja Usaha produktivitas,
dipersepsikan pemilik/pengelola UKM terkait dengan kesesuaian ukuran-ukuran tersebut terhadap pencapaian usaha, serta tingkat kepuasan ukuran-ukuran terhadap pencapaian kinerja.
Kinerja usaha adalah hasil akhir yang diperoleh UKM dari aktivitas-aktivitas
usaha yang telah dilakukan selama tiga Pasar merupakan hasil akhir yang tahun terakhir. Kinerja usaha yang dalam dicapai UKM dari pasar yang dilayani tulisan ini diukur secara komprehensif, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. baik menggunakan perspektif finansial Indikator pasar dijabarkan melalui 3 item, maupun
non-finansial dengan yaitu: perkembangan volume penjualan, rnengadaptasi ukuran dari Camison dalam pencapaian
pasar, dan Sanchez dan Marin (2005) yang nreninjau pertumbuhan pangsa pasar dari tiga aspek, yaitu : profitabilitas,
posisi
Pendekatan yang digunakan dalam produktivitas, dan pasar.
tulisan ini adalah pendekatan kuantitatif Profitabilitas merupakan hasil akhir (positivism), karena data yang diperoleh yang diperoleh UKM dari sudut dari hasil survey dalam bentuk angka atau tercapainya target keuangan selama bilangan yang selanjutnya dianalisis kegiatan usaha dalam kurun tiga tahun menggunakan statistik untuk menjawab terakhir. Indikator profitabilitas dijabarkan pertanyaan dan menguji hipotesis tulisan. melalui 3 item, yaitu: peningkatan Hasil uji statistik tersebut digunakan untuk keuntungan,
yang menjelaskan kedudukan variabel-variabel berkembang, dan perkembangan aset yang
modal
usaha
serta memprediksi usaha.
diteliti,
keterkaitan variabel satu dengan variabel lainnya 42 .
Produktivitas merupakan hasil akhir yang diperoleh UKM dalam kurun tiga
Tulisan ini secara umum bertujuan tahun terakhir, terkait aktivitas-aktivitas untuk menguji dan menjelaskan pengaruh usahanya untuk memenuhi keinginan dan komunikasi organisasi terhadap kinerja kebutuhan pelanggan, serta produktivitas usaha, sehingga jenis ini adalah tulisan pegawainya.
Indikator produktivitas eksplanitif (explanatory research). Tulisan dijabarkan melalui 5 item, yaitu: eksptanatif merupakan tulisan yang menghasilkan produk yang berkualitas, dilakukan dengan cara mengidentifikasi mencapai target produksi, penyelesaian fakta atau peristiwa yang muncul dari produk tepat waktu, mengembangkan obyek yang diteliti, selanjutnya melakukan
42 J. G. Covin, and D.P.Slevin, A Conceptual Model of 41 Dalam Sanchez, Antonio Aragon and Marin,
Entrepreneurship as Firm Behaviour, Entrepreneurship Gregorio-sanchez, 200s, Op.cit, pp. 297-306
Theory and Practice, 199116 (1), hal. 7-25.
64 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013 64 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
Tulisan ini menemukan bahwa fenomena permasalahan yang didasarkan komunikasi organisasi tidak berpengaruh
menjelaskan
interaksi variabel-variabel yang diteliti 43 . signifikan terhadap kinerja usaha. Hal ini Selain itu, tulisan ini merupakan cross- menentang penelitian yang dilakukan oleh
sectional research, karena dalam rentang Pincus yang menemukan komunikasi waktu
yang bersamaan dilakukan berhubungan positif dengan kinerja, tetapi pengkajian berdasarkan persepsi dan tidak sekuat hubungan antara komunikasi informasi dari para pemilik atau pengelola dengan kepuasan. Chen menyatakan usaha kecil dan menengah (UKM).
komunikasi organisasi berhubungan positif dengan kinerja. Namun demikian, tulisan
Populasi dalam tulisan ini adalah
tulisan Rodwell seluruh usaha kecil dan menengah (UKM)
ini
mendukung
menyatakan bahwa variabel komunikasi yang ada di Provinsi Riau, sedangkan
berhubungan negatif dengan kinerja. sampelnya adalah usaha kecil dan
menengah yang menghasilkan komoditas Saat ini organisasi dihadapkan pada ekspor dan tercatat dalam Daftar Eksportir lingkungan yang serba tidak pasti. Daerah Riau, Kuantan Singingi, Pelalawan, Organisasi tidak dapat memperkirakan Siak dan Kampar Tahun 2012 yang dengan mudah apa yang akan dihadapi dipublikasikan oleh Dinas Perindustrian esok, semuanya serba tidak pasti. Akan dan Perdagangan Provinsi Riau. UKM tetapi kondisi seperti ini tidak bisa menghasilkan komoditas tekstil dan dihindari. Kondisi ini dipicu oleh adanya produk tekstil, aneka snack & cemilan khas perubahan lingkungan yang sangat cepat Riau, kerajinan kayu (handicraft), mebel disertai dengan kemajuan teknologi dan (furniture)
komponen/rumah jadi, sistem informasi yang juga begitu cepat kerajinan perak, kerajinan besi, dan berubah. Organisasi yang tidak mampu produk lainnya.
mengerti lingkungan di mana berada akan senatiasa mengalami ketertinggalan, dan
Unit analisis dalam tulisan ini adalah hanya akan menjadi pengikut.
UKM (perusahaan), karena data yang dianalisis untuk menjawab masalah tulisan
Komunikasi penting bagi suatu diperoleh dari hasil distribusi instrurmen organisasi, kerena komunikasi merupakan tulisan
pada masing-masing UKM. alat utama bagi anggota organisasi untuk Sedangkan, yang dijadikan sebagai dapat bekerja sama dalam melakukan responden adalah pemilik pengelola UKM aktifitas
manajemen, yaitu untuk karena kapasitas atau kemampuannya mencapai tujuan organisasi yang telah mengetahui keberadaan dan aktivitas- ditetapkan sebelumnya. Komunikasi yang aktivitas usaha yang dijalankan secara baik diperlukan untuk memperoleh menyeluruh, sehingga mampu menjawab keterangan yang diperlukan dalam instrumen-instrumen
yang melakukan suatu pekerjaan sehingga berkaitan dengan tulisan ini. Tulisan setiap program kerja yang telah mendapatkan sampel sebanyaka usaha ditetapkan dapat diselesaikan dengan kecil dan menengah.
tulisan
lancar.
Kesimpulan Dalam setiap usaha organisasi, komunikasi mempunya peranan sentral. Ini terutama berlaku dalam masalah
43 Sugiyono, 2000
Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
Peningkatan pelaksanaan komunikasi dan sasaran. Agar tujuan-tujuan dari
organisasi belum tentu meningkatkan organisasi dapat diwujudkan, maka
kinerja usaha. Penilaian kinerja memiliki pimpinan harus dapat melaksanakan
nilai penting bagi perusahaan, karena fungsi-gungsi organisasi yang baik. Salah
sebagai ukuran satu fungsi tersebut adalah menempatkan
selain
digunakan
keberhasilan dalam periode tertentu, pegawai yang tepat pada jabatan yang
dapat juga dijadikan masukan untuk tepat pula. Jadi, organisasi tidak akan
perbaikan atau peningkatan kinerja pernah kecewa dengan para pegawai.
perusahaan di masa yang akan datang. Meskipun suatu organisasi mulai dari Namun UKM yang berkomunikasi dengan saat perekrutan tenaga kerja sampai pada komunikasi interpersona dan manajemen saat seleksi tenaga kerja sudah selektif komunikasi tidak dapat menjelaskan namun kenyataan masih terdapat halhal pencapaian kinerja usaha. Ini artinya yang
komunikasi dengan keterlambatan pegawai dan tingkat mengunakan teknologi komunikasi yang absensi pegawai serta banyak waktu yang baik tidak menjamin pencapaian hasil tidak dipergunakan sebaik mungkin dan keinerja usaha yang maksimal. Apalagi terutama sekali kurangnya komunikasi tidak mengunkan teknologi komunikasi diantara pimpinan dengan pegawai dan yang ada akan terlihat jelas kekuarang juga antar pegawai. Jika organisasi tidak mampuan UKM dalam meningkatkan dapat mengatasi hal ini, maka tingkat usahanya. efektifitas pegawai akan menurun.
tidak
diinginkan
seperti manajemen
dilakukannya berbagai kegiatan organisasi dalam usaha pencapaian tujuan yang telah Daftar Pustaka ditetapkan terlebih dahulu. Proses
pencapaian tujuan perusahaan melibatkan Aaker, David A., 1989, Developing semua sumber daya yang tersedia di Business Strategies, Second Edition, dalam perusahaan tersebut. dalam hal ini, John Wiley & Son Inc., USA. pegawai memegang peranan penting,
karena berhasil tidaknya tugas yang Ainuddin, Azimah, R., Beamish, Paul W., dipikul oleh perusahaan tergantung dari
Hulland, John S. and Rouse, Michael J., hasil kerja pegawainya. Diharapkan
2007, Resource Attributes and Firm pegawai dapat bekerja secara maksimal
Perfomance in International Joint dan seefektif mungkin.
Ventures, Journal of World Business, Elsevier, 42, pp.47-60
Terbentuknya semangat kerja, disiplin kerja, serta adanya tanggung jawab Alvarez, Sharon A. and Busenitz, Lowell terhadap pekerjaan diantara pegawai
W., 2001, The Entrepreneurship of sebagai akibat komunikasi organisasi yang
Resource-Based Theory, Journal of dilakukan dalam suatu perusahaan, akan
Management, 27, pp. 755-775.
66 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
Amit, R.J. and Schoemaker, P.J.H., 1993,
Inc., International Strategic Assets and organizational
McGraw-Hill.
Edition.
Rent, Strategic Management Journal, Brigham, Eugene F., and Gapenski, Louis
14 (1): 33-46. C., 1994, Financial Management:
Anatan, Lina dan Ellitan, Lena, 2009, Theory and Practice, Seventh Edition, Strategi Bersaing: Konsep, Riset dan
Orlando: The Dryden Press-Harcourt Instrumen, Alfabeta, Bandung.
Brace College Publisher. Bacherer, R.C., and J.G. Maurer, 1997, The Brown, J., and Davidsson P., 1998,
Moderating Effect of Environmental Entrepreneurial Orientation Versus Variables on The Entrepreneurial and
Management: Marketing
Entrepreneurial
Rerating Miller/Covin & Slevin’s Entrepreneur-
Orientation
of
Conceptualization To Stevenson’s, Entrepreneurship Theory and Practice,
Led
Firms,
International Business School, pp.1- 22(1), pp.47-58.
Badan Pusat Statistik (BPS), 2008, Berita Byars, Lloyd L., l992, Concepts of Strategic Resmi Statistik Jakarta.
Management:
Formulation and Implemetation, 3rd Edition, Harper
Barney, J.8., 1966, Strategic Factor Collins publishers Inc., New York.
Markets: Expectations Luck and Business
Strategy, Management Carton, Robert B., and Hofer, Charles W., Science, vol. 42, pp. 1231-1241.
Measuring organizational
Metrics for Barney, J.B., 1991, Firm Resources and
Performance
and Strategic- Sustained Competitive Advantage,
Entrepreneurship
Management Research, Published by Journal of Management, 17 (1): 99-
Edward Elgar Publishing Limited, 120.
Glensanda House, United Kingdom. Barney, J.B., 1995,. Looking inside for
Chmielewski, Danielle A., and Paladino, competitive Advantage, Academy
Angela, 2007, Driving a Resource Management of Executive, 9, 49-61.
Orientation: Reviewing The Role of Barney, J.B., and Arikan, Asli M., 2000, The
and Capability Resource-Based View of Strategy:
Resource
Management origins and implication, Journal of
Characteristiecs,
Decision, Vol. 45 No. 3, pp. 462-483. Management, pp. 124-188.
Chong, H. Gin, 2009, Measuring Beal, Reginald M., 2000, Competing
Performance of Small and Medium Effectively: Environmental Scanning
Sized Enterprises: The Grounded Competitive
Theory Approach, Journal of Business organizational Performince The Small
strategy
and
and Public Affairs, ISSN 1934-1219, Manufacturing, Journal of small
Vol. 2, Issue : 1.
Business Management Vol. 22.pp.27- Covin, J. G. and Slevin, D.P., 1989,
45. Strategic Management of Small Firms
Benardin, John H. and Russel, Joice, 1993, in Hostile and Benign Environment, Human Resources Management: An
Management Journal, Experimential Approach, Singapore,
Strategic
Jan/Feb, 10,1.
Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
Covin, J. G. and Slevin, D.P., 1991, A
Advantage, dalam Conceptual
Competitive
Augusty Ferdinand (2006), Metode Entrepreneurship as Firm Behaviour,
Model
of
Tulisan Manajemen: Pedoman Tulisan Entrepreneurship Theory and Practice,
Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan 16(1), 7-25.
Disertasi Ilmu Manajemen, Edisi 2, Semarang, Badan Penerbit Universitas
Crossan dan Berdrov, 2003; Zahra dan
Diponegoro.
George, 2002 dalam Widener, 2006 Ferdinand, Augusty, 2006, Metode Tulisan
David, Fred, 2003, Strategic Management Manajemen: Pedoman Tulisan Untuk
: Concepts, Ninth Edition, Prentice Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi
Hall, Upper Saddle River, New Jersey Ilmu Manajemen, Edisi 2, Semarang,
Dess, G. G. and Beard, D. W., 1984,
Penerbit Universitas Dimensions of Organizational Task
Badan
Diponegoro.
Environments, Administrative Science Ferreira, Jo-ao and Azevedo, Susana,
Quarterly,29, pp. 57 -23. 2007, Entrepreneurial Orientation as a
Dess, Qregory G., Lumpkin, G. T. and Main Resource and Capability on McGee, J. E., 1999, Linking Corporate
Small Firm's Growth, MPRA Paper, No. Entrepreneurship
5682, Posted 09. November 2007. Structure, and Process: Suggested
to
Strategy,
Fryxell & Wang, 1994 dikutip dalam Research, Entrepreneurship Theory
Barney & Arikan, 2000 and Practice, 23 (3), pp. 85-102
Gimeno-Gascon, F.J Fotta, T., Cooper, A., Dierickx, I. and Cool, K., 1989, Asset Stock
and Woo, c., 1997, survival of the Fit- Accumulation and Sustainability of
Test: Entrepreneurial Human Capital Competitive Advantage, Management
and The Persistence of Under Science, Vol. 35, pp. 1504-11.
Performing Firms, Administrative Dollinger, M. J., 1999, Entrepreneurship:
Science Quarterly, 42: 750-793. Strategies and Resources, MA: Invin,
Glueck, william F., and Jauch, Lawrence R., Boston.
1998, Business policy and Strategic Edelman, Linda F., Brush, Candida G., and
Management, McGraw Hill. New York. Manolova,
Tatiana, 2002,
The
Grant, Robert M., 1997, Analisis Strategi Mediating Role of Strategy on Small
Kontemporer : Konsep, Teknik, Firm Performane, Working Paper
Alih Bahasa: Thomas 2004-03.
Aplikasi,
Sencokusumo, Edisi 2, Erlangga, Fahy, John, 2000, The Resource-Based
Jakarta.
View of
Harun,Rochajat dan Elvinaro Ardianto. Stumblingblocks on The Road to
2011. Komunikasi pembangunan dan Understanding
Sustainable
perubahan sosial. Jakarta: PT Raja Competitive Advantage, Journal of
Grafindo Persada.
European lndustrial
Training,
24121314, pp. 94-104.
Hakim,
Adnan, 2007, Karakteristik Kewirausahaan, Lingkungan Bisnis dan
Ferdinand, Augusty, 1999, Strategic Kapabilitas Organisasi: Pengaruhnya
Pathways Toward
Sustainable
68 Jurnal RISALAH, FDK-UIN Suska Riau, vol. XXIV, Edisi 2, November 2013
Terhadap Strategi Bisnis dan Kinerja
Growth, Journal of Usaha,
Venture
Management Studies, 38-4, pp.583- Dipublikasikan, PPS UB, Malang.
Hart, S. L., 1995, a Natural Resources- Lidan, Mingfang and simerly, R.L., 1998, Based View of The Firm, Academy of
Moderating effect of Management Review, Vol. 2, No. 4,
The
Environmental Dynamism on the pp.986-1014.
Ownership
and Performance Relationship, Strategic Management
Hitt, Michael A., and Ireland., R.D., Joumal, Vol. 19, pp. 169-179.
Hoskisson., R.E., 2001, Manajemen Strategik: Konsep Daya Saing dan Lumpkin, G.T., and Dess G.G., 1996, Globalisasi, Terjemahan, Salemba
Entreprenuerial Empat, Jakarta.
clarifying
the
orientation construct and Linking it to Performance,
Academy of Ireland, R. Duane, Hitt, Michael A., and
Management Review, Vol.21. No.1 , Sirmon, David G., 2003, A Model of
pp.135-172.
Strategic Entrepreneurship:
The
Construct and it’s Dimensions, Joumal Lyon, D. W., Lumpkin, G. T., and Dess, G. of Management, 29; 963.
G., 2000, Enhancing Entrepreneurial Orientation Research: operationalizing
Jambulingan, Thanigavalen, Ravi Kathuria, and Measuring a key strategic
and Wlliam R., Doucette, 2005, Decision Making Process, Journal of
Entrepreneurial Orientation as a Basic Management, 26(5): 1055-85.
for Classification within a Service Industry: The Case of Retail Pharmacy Masakowski, Eki, Elaine, 1993, A lndustry, Joumal of Opetations