Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pengurangan Ketidakpastian Marketing Virtual di Forum Jual Beli Kaskus

DAFTAR PERTANYAAN

1. Apakah Anda pernah berbelanja online melalui FJB Kaskus?
2. Sejak kapan bergabung di kaskus?
3. Barang apa yang Anda beli?
4. Berapa harga barang ditambah ongkos kirim yang harus Anda transfer?
5. Apakah yang Anda rasakan ketika harus mentransfer sejumlah uang kepada penjual?
6. Apakah Anda mengetahui reputasi penjual?
7. Dari mana Anda mencari tahu reputasi penjual baik atau tidak?
8. Melalui media apa saja Anda berkomunikasi dengan penjual?
9. Apakah komunikasi yang Anda lakukan dengan penjual lancar? Apa saja indikator
kelancarannya? Misalnya membalas sms cepat, mudah bernegosiasi, menjelaskan info
produk dengan lengkap, dan sebagainya.
10. Apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam memutuskan untuk menstranfer
sejumlah uang?
11. Apa saja yang Anda lakukan untuk mengurasi rasa tidak pasti yang Anda rasakan
terhadap penjual?
12. Apakah Anda pernah melakukan COD?
13. Apakah Anda pernah melakukan transaksi melalui rekening bersama?
14. Mengapa memilih menggunakan rekening bersama?
15. Bagaimana jalannya proses transaksi jika dengan rekening bersama?


Pertanyaan berdasar aksioma URT
1.

Bagaimana komunikasi awal yang Anda lakukan ketika masuk dalam FJB Kaskus?

Bagaimana rasa ketidakpastian saat awal akan membeli sesuatu?

2.

Seberapa banyak penggunaan emotikon, smiley, dalam berkomunikasi melalui sms,

bbm, chatting, atau testimonial? Apakah emotikon mewakili perasaan? Apakah
penggunaan emotikon mempengaruhi rasa ketidakpastian yang Anda rasakan?

3.

Bagaimana cara Anda mengurangi ketidakpastian tehadap barang dan penjual?

Bertanya kepada siapa? Mencari tau reputasi penjual dari mana? Apakah membandingkan

1 barang dengan barang yang lainnya?

4.

Apakah Anda melakukan komunikasi hanya seputar proses jual beli? Pertanyaan

seputar produk? Pernahkah hingga sharing pengalaman atau hobi yang sama? Apakah
dengan sharing mempengaruhi rasa ketidakpastian yang Anda rasakan?

5.

Bagaimana timbal balik/feedback yang diberikan oleh penjual ketika Anda

menanyakan detail barang, melakukan negosiasi? Apakah selalu menjawab dengan
lengkap? Apakah feedback yang diberikan mempengaruhi rasa ketidakpastian yang Anda
rasakan?

6.

Apakah Anda pernah menemui penjual yang memiliki kesamaan dengan Anda?


Misalnya kesamaan domisili, kesamaan sekolah, atau kesamaan hobi? Apakah
mempengaruhi rasa ketidakpastian Anda yerhadap penjual tersebut?

7.

Apakah Anda pernah menyukai barang yang dijual di FJB tetapi penjualnya tidak

memberikan respn yang baik atau harga tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan?
Apakah Anda tetap membeli?

8.

Apakah Anda mengenal lingkunga sekitar penjual? Misalnya memiliki kerabat yang

kenal dengan penjual? Apakah hal tersebut menguragi rasa ketidakpastian yang Anda

rasakan?

9.


Setelah Anda selesai melakukan komunikasi dengan bertanya jawab, bernegosiasi

dengan penjual, apakah Anda merasa puas? Apakah Anda bisa memutuskan untuk
membeli atau tidak membeli barang dari penjual tersebut?

TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN

Informan 1
Nama: Samuel Nugraha
Usia : 28 tahun
Pekerjaan: Wirausaha pemilik cafe
Domisili: Tlogosari Semarang
ID Kaskus: robochic

Tanya (T) : Apakah Anda seorang Kaskuser?
Jawab (J) : Iya, saya seorang kaskuser
T

: Sejak kapan Anda tergabung dalam Kaskus?


J

: Sejak tahun 2010

T

: Pernahkah Anda melakukan pembelian online dari FJB Kaskus?

J

: Pernah

T

: Berapa kali Anda pernah melakukan pembelian online di FJB Kaskus?

J

: Kurang lebih sebanyak 4 kali


T

: Barang apa saja yang pernah Anda beli?

J

: Hand phone, laptop, dan salah satu senjata airsoft gun

T

: Berapa saja harga barang yang Anda beli tersebut?

J

: Untuk hand phone seharga Rp 1.350.000,00 laptop seharga Rp 8.700.000,00 dan
air soft gun seharga Rp 1.800.000,00.

T


: Apa yang Anda tanyakan kepada penjual saat pertama kali berkomunikasi
dengannya?

J

: Menanyakan apakah benar menjual barang yang saya maksudkan, misalnya “Bener
agan yang jual laptop Asus A46C? Masih ada gak barangnya gan?”. Setelah itu
menanyakan kondisi barang, baru atau bekas, kalau bekas biasanya saya tanya
kondisi barang lebih detail, misalnya “minusnya apa gan? Garansi resminya masih
ada gak? Ada cacat fisiknya gak gan? Kelengkapan laptopnya nya gimana gan?
Batrenya drop atau engga, RAM berapa, dan hal-hal detail lainnya” ya tergantung
barang yang mau dibeli apa, terus tanya kelengkapannya. Setelah dijawab dan cocok

dengan barang yang dijual, barulah menanyakan harga net-nya berapa dan
melakukan negosiasi, misalnya “net berapa agan? Saya nawar 1juta (misalnya) ya
gan, kalo boleh langsung saya transfer sekarang. Ongkirnya (ongkos kirim) free ya
gan?”. Kadang saya juga tanya lokasi penjual dimana, siapa tau dekat dengan lokasi
saya, kan lebih enak, kalo memang memungkinkan saya pilih untuk COD.
T


: Kondisi seperti apa yang Anda maksud agar memungkinkan melakukan COD?

J

: Bila saya dan penjual berada di lokasi yang cukup dekat, misalnya sama-sama
berada di Semarang, atau Semarang-Salatiga saya juga pernah COD di daerah
Banyumanik. Terus antara penjual dan saya sama-sama memiliki waktu luang
dan bisa bikin janji buat ketemuan. Kalau memang lokasi berdekatan, tapi salah satu
tidak memiliki waktu luang, ya gak jadi COD, tetap transaksi lewat bank.

T

: Anda lebih senang transaksi melalui bank atau COD? Mengapa?

J

: Ya jelas pilih COD soalnya kita lebih mantap, bisa lihat barang secara langsung,
bisa ketemu penjualnya, bisa negosiasi langsung. Jadi lebih yakin aja. Yang paling
berpengaruh itu ya sudah pasti kita gak bakal ketipu dengan penjual, tinggal kita
teliti aja lihat barang dan pinter untuk negosiasi buat dapet harga yang pas. Tapi

sayangnya saya jarang dapat penjual yang lokasinya berdekatan.

T

: Apakah yang Anda rasakan ketika Anda menstransfer sejumlah uang kepada
penjual? Mengingat barang yang Anda beli berkisar jutaan rupiah.

J

: Ya awalnya ragu sih

T

: Tetapi mengapa Anda tetap berani mentranser uang tersebut?

J

: Karena saya menginginkan barang yang diperjualbelikan.

T


: Bagaimana Anda megurangi rasa ragu yang Anda rasakan terhadap penjual?

J

: Saya liat reputasi dari penjual itu. Saya bisa lihat dari id Kaskus yang dia gunakan,
lapak apa saja yang dia miliki, kapan si penjual join (menjadi anggota) di Kaskus,
lihat testimoni dari pembeli lain yang pernah melakukan transaksi sebelumnya,
dan beberapa bukti resi pengiriman dan paket paket yang disertakan di lapak si
penjual. Apabila dari situ menunjukkan hal yang positif, saya baru berani untuk
mentransfer. Salah satu contoh testimoni yang positif adalah adanya cendol yang
diberikan oleh id lain, smiley yang menunjukkan jempol dan membawa plakat
bertuliskan seller yang memiliki arti good seller.

T

: Melalui media apa saja Anda berkomunikasi dengan penjual?

J


: Pertama kali saya PM (Private Message) si penjual saat online membuka FJB
Kaskus untuk menanyakan kontak yang bisa dihubungi. Lalu komunikasi saya
lanjutkan melalui SMS, WA (Whatsapp), atau BBM (Blackberry Messager).
Saya lebih senang berkomunikasi melalui SMS, WA, atau BBM karena lebih mudah
dan

lebih simple, bisa dibuka sewaktu-waktu dan responnya cepat tidak perlu

selalu membuka Kaskus.
T

: Apakah yang Anda perbincangkan dengan penjual saat berkomunikasi baik melalui
media SMS, WA, atau BBM maupun saat bertemu langsung saat COD hanya seputar
proses jual beli saja?

J

: Awalnya membicarakan tentang proses jual beli, detail barang yang
diperjualbelikan, negosiasi harga, hingga cara mentransfer sejumlah uang. Namun,
pernah saat saya beli atribut airsoft gun, pembicaraan melebar hingga membahas
atribut airsoftgun yang lain diluar barang yang diperjualbelikan, harga atribut di
pasaran, harga sewa tempat latihan, hingga dimana biasanya melakukan latian.
Rasanya lebih enak bisa sharing dengan penjual di luar proses jual beli, bisa
menambah informasi, dan bila mencari atribut airsoft gun bisa menghubungi penjual
itu lagi, siapa tahu punya barang dagangan yang saya cari, tidak perlu mencari
penjual lainnya.

T

: Selain kesamaan hobi seperti airsoft gun tadi, adakah kesamaan lain antara Anda
dengan penjual?

J

: Selama ini baru kesamaan hobi saja, dan baru 1 kali tentang airsoft gun itu tadi.

T

: Saat Anda berkomunikasi dengan penjual melalui berbagai media yang Anda
gunakan, apakah menggunakan emoticon, smilies, dan beberapa gambar yang
tersedia?

J

: Terkadang penjual menggunakan emot seperti tanda titik dua dan kurung tutup
(memiliki arti orang tersenyum), tapi saya tidak pernah membalas dengan
menggunakan emot juga karena menurut saya tidak berpengaruh apa-apa terhadap
isi dari obrolan yang kami lakukan. Malah terkadang saya sedikit risih bila penjual
menggunakan banyak emot, apalagi bila sama-sama laki-laki.

T

: Bagaimana respon yang diberikan oleh penjual saat Anda menanyakan detail

barang, melakukan negosiasi, menanyakan bagaimana proses transaksi jual beli, dan
sebagainya yang berhubungan dengan proses jual beli tersebut?
J

: Ada penjual yang menanggapi dengan baik, ramah, dan sopan. Indikator baik
menurut saya adalah ketika penjual menjawab pertanyaan dengan jelas, detail, dan
respon sms yang cepat. Ada juga penjual yang membalas SMS terlalu lama, saya
sudah malas duluan kalau penjual balas SMS-nya lama, keinginan untuk beli di
penjual itu langsung turun, mendingan cari penjual lain. Ada juga penjual kalau
dinego harganya jawabannya ketus, malah kadang tidak dibalas. Ya sudah jelas saya
tidak beli dipenjual itu.

T

: Pernahkah Anda mengalami saat dimana Anda menyukai suatu barang dan ingin
membelinya, namun Anda ragu terhadap penjual tersebut?

J

: Dulu pernah saat saya ingin sebuah jersey bola yang langka karena keluaran lama
dan sekarang sudah tidak produksi. Harga barang yang sulit ditemukan akan lebih
tinggi, walaupun bekas, harga jersey itu bisa lebih tinggi dibandingkan jersey baru
dengan keluaran terbaru. Namun saat saya SMS kontak yang tertera, penjual tidak
merespon dengan cepat, dan saat saya menanyakan detail jersey nya, jawaban yang
dia berikan menurut saya ketus. Akhirnya saya tidak melanjutkan komunikasi
dengan penjual itu dan tidak jadi beli.

T

: Apakah Anda pernah menemui penjual yang ternyata Anda mengenal kerabat
penjual tersebut?

J

: Belum pernah. Hanya saja salah satu teman saya pernah membeli barang di penjual
yang sama. Menurut cerita teman saya, penjual tersebut aman dan barang dikirm
sesuai dengan perjanjian awal. Dengan mendapat informasi seperti itu saya merasa
lebih percaya terhadap penjual tersebut.

T

: Setelah Anda berkomunikasi dengan penjual, apakah Anda merasa puas? Apakah
Anda bisa memutuskan untuk membeli barang tersebut?

J

: Saya akan membeli dan mentransfer sejumlah uang kepada penjual tersebut bila
saya merasa puas dengan jawaban yang diberikan penjual, mulai dari detail barang,
deal harga, hingga cara transaksi yang dilakukan. Namun bila di tengah komunikasi
saya tidak puas dengan jawaban penjual, saya memutuskan untuk tidak membeli
pada penjual tersebut.

T

: Apakah Anda mengetahui rekening bersama (Rekber)?

J

: Iya, saya tahu. Saya juga pernah 1 kali transaksi menggunakan rekber saat membeli
Laptop dengan harga cukup tinggi diatas 8 juta rupiah.

T

: Mengapa Anda memilih menggunakan rekber dalam transaksi tersebut?

J

: Karena saya tidak mau ambil resiko ketipu oleh penjual. Walaupun saya sudah
melihat reputasi penjual tersebut dari id Kaskusnya, memang reputasinya cukup baik
dengan testimonial yang positif, namun karena jumlah uang yang harus saya transfer
cukup besar, saya memilih menggunkan rekber. Tidak masalah membayar tambahan
biaya sebanyak Rp 20.000.00 tetapi saya lebih yakin dan tidak ragu dengan transaksi
yang saya lakukan.

T

: Bagaimana proses dalam menggunakan jasa rekber?

J

: Awalnya saya menguhubungi penjual melalui SMS, menanyakan kondisi dan detail
barang, negosiasi harga, mendapat kesepakatan harga, dan saya yang meminta untuk
menggunakan jasa rekening bersama Black Panda. Lalu saya mentransfer uang
sejumlah harga barang, ongkos kirim yang harus saya tanggung dan biaya jaga
rekber, saya mentransfernya ke rekening Black Panda yang tertera di website dan
thread di Kaskus. Setelah saya transfer, lalu saya posting di thread Black Panda
bahwa saya telah mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening Black Panda dan
menyebutkan untuk membeli suatu barang, dan saya memberikan link lapak barang
yang diperjualbelikan tersebut. Black Panda mengecek uang yang saya transfer bila
sudah sesuai, lalu Black Panda akan menghubungi penjual dengan memposting juga
di thread lapak penjual yang intinya meminta untuk mengirimkan barang kepada
pembeli karena uang sudah sampai di Black Panda. Lalu penjual mengirim barang
tersebut dengan jasa pengiriman paket yang sudah disetujui oleh penjual dan
pembeli. Setelah barang tersebut sampai di tangan saya, lalu saya mengecek apakah
sesuai dengan informasi yang diberikan, jika saya menginginkan barang tersebut,
saya megirim post ke thread Black Panda bahwa barang sudah saya terima, dan
mohon uang diteruskan kepada penjual. Transaksipun selesai. Apabila barang yang
saya terima tidak sesuai dengan info yang diberikan oleh penjual, saya berhak untuk
meminta Black Panda, menahan uang tersebut, dan saya mengirim kembali barang
tersebut kepada penjual, dan uang yang berada di Black Panda dikembalikan kepada

saya, tetapi uang jasa rekber sebesar Rp 20.000,00 tidak dapat diminta kembali. Saya
rasa dengan adanya rekber, transaksi jual beli online ini lebih fair karena tidak
merugikan salah satu pihak apalagi pembeli yang tidak melihat barang secara
langsung dan tidak pernah bertemu dengan penjual secara langsung. Makanya saya
memilih menggunakan jasa rekber bila transaksi uang cukup besar.

Informan 2
Nama: Dwi Praseno
Usia : 23 tahun
Pekerjaan: Karyawan swasta
Domisili : Ungaran
ID Kaskus: dwiprass

T

: Sejak kapan Anda bergabung sebagai anggota Kaskus?

J

: Sejak tahun 2011

T

: Apakah Anda pernah berbelanja online melalui FJB Kaskus?

J

: Pernah

T

: Berapa kali Anda melakukan belanja online melalui FJB Kaskus?

J

: Saya cukup sering belanja online, sekitar 8-10 kali

T

: Barang apa saja yang Anda beli?

J

: Yang paling sering saya beli adalah balance perfect money. Sekali transaksi saya
mentransfer Rp 650.000,00. Selain itu saya hanya membeli kaos seharga Rp
180.000,00 dan sepatu seharga Rp 250.000,00. Itu yang saya ingat.

T

: Apakah yang dimaksud dengan balance perfect money? Apa fungsinya?

J

: Balance perfect money adalah sejenis dengan pembayaran online dengan mata
uang dollar. Balance perfect money ini bisa digunakan untuk melakukan
pembayaran online dengan cakupan wilayah secara internasional misalnya dengan
pay-pal, melakukan trading, melakukan pembelian pulsa secara online melalui
website www.opulsa.com dan sebagainya. Jadi harganya akan naik turun sesuai
dengan kurs mata uang yang sedang terjadi, namun di satu penjual dengan penjual
yang lain bisa memilik selisih harga, dari selisih harga itulah keuntungan penjual

tersebut.
T

: Apa yang Anda tanyakan kepada penjual saat pertama kali berkomunikasi?

J

: Saat saya mau beli balance perfect money, saya menanyakan harga 1 dolar berapa.
Kisaran harganya misalnya Rp 11.500,00 . Lalu saya menanyakan bagaimana cara
transaksinya, melalui bank apa, kapan bisa diproses, apakah langsung setelah saya
transfer, uang bisa langsung masuk ke ID balance perfect money saya, misalnya
membeli dalam jumlah banyak apakah mendapat diskon atau tidak. Kalau pembelian
uang online ini saya hanya menanyakan hal itu karena saya tidak perlu menanyakan
kondisi barang karena tidak ada wujud barangnya. Berbeda saat saya membeli jersey
dan sepatu, saya menanyakan detailnya dengan lebih cermat. Misalnya untuk sepatu
yang akan saya beli size 41 itu panjang tapak kakinya berapa, bahan sepatunya dari
apa, pilihan warna yang tersedia apa saja, dan melakukan negosiasi dengan penjual.

T

: Apa yang Anda rasakan ketika harus mentransfer sejumlah uang kepada penjual?

J

: Pertama kali saya melakukan belanja online baik uang online maupun barang
seperti kaos dan sepatu, memang saya merasakan takut dan ragu. Untuk meyakinkan,
saya membuka ID Kaskus si penjual, disitu bisa terlihat tingkatan orang tersebut di
Kaskus, misalnya newbie untuk pengguna baru Kaskus, Kaskuser, Kaskus addict,
dan beberapa tingkatan lainnya. Selain itu bisa melihat apa saja thread serta lapak
yang dia miliki, apa saja yang dia post di forum Kaskus, apakah dia pengguna aktif,
apakah dia eksis dalam Kaskus, dan saya bisa melihat history aktivitas Kaskus dari
orang tersebut dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Ada juga banyaknya cendol yang
dia miliki dalam lapaknya, tapi cendol sekarang tidak bisa menjadi indikator reputasI
seorang Kaskuser, karena cendol sudah mulai diperjual-belikan untuk meningkatkan
reputasi seseorang. Misalnya dengan harga Rp 20.000,00 bisa mendapatkan 100
cendol, dan itu akan berpengaruh pada reputasi yang dimiliki oleh Kaskuser tersebut.
Ada juga testimonial yang diberikan oleh pembeli yang sebelumnya, atau mungkin
langganan dari penjual tersebut. Saya akan lebih percaya pada seorang penjual bila
isi testimonialnya positif, tidak ada koplain, dan menyebutkan bahwa si penjual ini
adalah recommended seller. Bisa dilihat juga dari yang memberikan testimonial
adalah dari ID Kaskus yang berbeda-beda ini menunjukkan bahwa pembelinya
sudah banyak, dan mereka merasa puas dengan penjual tersebut. Salah satu indikator

penjual yang terpercaya adalah apabila memasang iklan pada space iklan di Kaskus.
Memasang iklan di space tersebut dikenakan biaya yang tidak murah, tapi saya
kurang tau berapa biaya yang dikenakan. Logikanya jika penjual berani memasang
iklan yang berbayar, dia memiliki toko online yang bukan main-main. Jadi itu
merupakan salah satu pertimbangan saya untuk mencari penjual yang baik.
T

: Melalui media apasajakah Anda berkomunikasi dengan penjual?

J

: Melalui kolom komentar di thread, kadang lewat privat message (PM), yahoo
messager (YM) dan berlanjut ke SMS.

T

: Apakah penjual kerap menggunakan emoticon atau smilies saat berkomunikasi
dengan Anda?

J

: Beberapa penjual ada yang ramah dengan menggunakan emot tersenyum saat di
SMS. Namun menurut saya emot yang digunakan di SMS tidak memberi efek
kepada pembeli termasuk saya. Emot akan lebih berpengaruh bila digunakan di
komentar dalam thread dan YM karena emotnya bisa bergerak dan lebih nyata bila
dibandingkan di SMS atau BBM. Jadi emot saat digunakan di thread dan YM bisa
mewakili perasaan penjual maupun pembeli. Namun saya jarang sekali
menggunakan emoticon saat berkomunikasi dengan penjual online.

T

: Apakah Anda melakukan komunikasi dengan penjual hanya seputar jual beli saja?

J

: Karena saya lebih sering membeli uang online dari pada barang-barang yang real,
saya hanya melakukan komunikasi seputar jual beli saja. Saat saya membeli barang
yang real seperti jearsy dan sepatu, saya hanya menanyakan lokasi penjual, apabila
dekat saya lebih memilih untuk COD.

T

: Apakah Anda pernah melakukan COD?

J

: Belum karena saya belum pernah menemukan penjual yang domisilinya berdekatan
dengan daerah saya.

T

: Bagaimana respon yang diberikan oleh penjual saat Anda menanyakan tentang
detail barang atau melakukan negosiasi harga?

J

: Saya senang jika penjual merespon pertanyaan saya dengan cepat. Jika pejual tidak
merespon dengan cepat saya akan mencari penjua lain yang menjual barang yang
sama karena di Kaskus banyak sekali penjual yang menjual barang yang sama dan
harganya saling bersaing. Saya juga senang bila mendapat penjual yang tidak marah

jika saya menawar harga. Marahnya itu bisa berupa jawaban yang ketus bahkan
tidak dibalas. Sudah pasti saya tidak membeli di penjual tersebut.
T

: Apakah Anda pernah menemui penjual yang memiliki kesamaan hobi dengan
Anda?

J

: Tidak, karena saya hanya menanyakan hal-hal seputar jual beli online saja.

T

: Apakah Anda pernah menyalami ketika suka terhadap suatu barang tetapi penjual
tidak merespon dengan baik? Apa yang Anda lakukan?

J

: Pernah saat saya SMS menanyakan barang, si penjual tidak membalas, saya kontak
melalui WA juga tidak jawab, akhirnya saya mencari penjual lain yang menjual
barang seperti yang saya inginkan.

T

: Apakah Anda mengenal lingkungan sekitar penjual?

J

: Tidak

T

: Setelah Anda berkomunikasi dengan penjual, apakah Anda merasa puas kemudian
dapat memutuskan untuk membeli barang tersebut?

J

: Ya, saya merasa puas. Jika semua hal yang saya ingin tau terjawab oleh penjual
saya memutuskan untuk membeli barang tersebut dari penjual itu. Namun jika masih
ada yang kurang puas, saya akan mencari ke penjual yang lainnya.

T

: Apakah Anda pernah melakukan transaksi melalui rekber?

J

: Tidak, karena saya jarang membeli barang yang real, apabila saya beli barang yang
real harga barang tersebut cukup murah. Jadi saya tidak pernah menggunaan rekber.

Informan 3
Nama : Renny
Usia : 22 tahun
Domisili : Pucang Gading Semarang
Pekerjaan : Mahasiswa
Id Kaskus : renn_nny

T

: Sejak kapan Anda bergabung dalam Kaskus?

J

: 2011

T

: Apakah Anda pernah berbelanja online melalui FJB?

J

: Pernah

T

: Barang apa saja yang Anda beli dan berapa harganya?

J

: Waktu itu saya membeli 24 tas slempang dengan macam yang sama yang akan saya
berikan untuk acara syukuran dengan harga persatuannya Rp 55.000,00 dengan total
uang yang harus saya bayar Rp 1.320.000,00 ditambah jasa ongkos kirim Rp
7.000,00 per kilo. Saat itu barang kurang lebih 5 kilo, maka untuk ongkir Rp
35.000,00. Total yang harus saya bayar Rp 1.355.000,00

T

: Apa saja yang Anda tanyakan saat awal berkomunikasi dengan penjual?

J

: Saya menanyakan apakah tas yang saya minati ready stock atau open order karena
saya membutuhkan tas itu dalam waktu dekat, kalau ternyata tas open order, say
akaan mencari penjual lain yag menyediakan tas ready stock. Warna apa saja yang
masih tersisa? Ada berapa jumlahnya? Bahan dari tasnya apa? Ukuran tasnya berapa?
Apakah tali lempangnya bisa dilepas? Kalau saya sudah cocok dengan tas itu,
barulah saya menawarnya. Awalnya yang harga persatuan adalah Rp 80.000,00 saya
bisa mendapatkan harga Rp 55.000,00 dengan membeli 2lusin tas dengan seri yang
sama, hanya berbeda warnanya. Lalu menanyakan ongkos kirim, melalui jasa
pengiriman apa, mentransfer dengan bank apa, kapan bisa dikirim. Waktu membeli
tas ini saya menggunakan jasa rekening bersama, karena uang yang transfer cukup
besar dan saya belum pernah membeli di penjual ini. Saya tidak mau ambil resiko,
lalu saya memilih untuk menggunakan jasa rekber BlackPanda saat itu dengan
tambahan biaya sebesar Rp 10.000,00 saja.

T

: Melalui media apa saja Anda berkomunikasi dengan penjual?

J

: Lewat bbm

T

: Apakah saat Anda berkomunikasi dengan penjual menggunakan emoticon atau
smilies yang tersedia di bbm?

J

: Iya, baik saya maupun penjual sama-sama kerap menggunakan smilies yang
tersedia. Saat ngobrol di bbm, seperti nego harga pasti saya selipkan emot senyum
agar terkesan tidak menyakitkan dengan harga yang saya tawar. Begitu juga si
penjual, jika memang tidak bisa harga yang saya inginkan, dia memberikan smilies
senyum juga. Kalau saya pribadi rasanya menjadi lebih nyaman, dengan emot atau
smilies itu bisa mewakili keramahan si penjual, walaupun saya tidak tau apakah

sebenarnya si penjual marah karena saya menawar dengan harga yang terlalu murah.
Dengan adanya smilies saya menjadi lebih leluasa, tidak enggan untuk melanjutkan
berkomunikasi lagi, menyakan hal-hal yang lebih detail karena saya termasuk
pembeli yang banyak tanya sebelum memutuskan membeli.
T

: Bagaimana respon dari penjual saat Anda menanyakan hal-hal detail tentang
barang atau menawar barang tersebut?

J

: Selama ini penjual tas itu merespon dengan baik, respon yang dia berikan juga
cepat, ramah, tidak marah kalu saya tanya macam-macam, dan menawar dengan
harga yang murah.

T

: Apa yang Anda rasakan ketika awal harus mentransfer sejumlah uang yang cukup
besar itu kepada pembeli?

J

: Ya awalnya ragu-ragu karena saya belum pernah membeli di penjual itu, tapi saya
lihat foto-foto yang dia unggah di lapaknya, barangnya meyakinkan, foto barang asli
bukan foto yang ambil dari internet. Di sana juga ada testimonial dari beberapa
pembeli sebelumnya yang domisilinya lebih jauh dari saya dan domisili penjual ada
di Yogya. Misalnya pengiriman ke Pekanbaru ke Manado bisa sampai dengan
selamat. Testimonial kalau tasnya bagus, jahitan rapi, dan motifnya sesuai gmbar
tidak bohong, itu yang membuat saya percaya untuk memilih penjual tersebut. Kalau
untuk masalah cendol, join date penjual tersebut di Kaskus, ID penjual tersebut, saya
kurang memperhatikannya karena saya memang kurang mengerti dan kurang
percaya karena cendol, dan ID sekarang bisa diperjual belikan dengan bebas karena
kemudahan membuat ID Kaskus. Jadi saya hanya melihat dari komentar pembeli
sebelumnya.

T

: Saat Anda berkomunikasi dengan penjual, apakah yang dibicarakan hanya seputar
proses jual beli saja?

J

: Saat membeli tas ini, saya sempat menanyakan apakah ini handmade. Lalu saya
menanyakan bahannya dan cara pembuatannya, dan penjual menjawab dengan baik
bahwa ia memang handmade memiliki penjahit langganan yang menjahit tas-tas
yang dia jual. Sempat juga menanyakan tentang domisili dan kuliah si penjual.

T

: Apakah Anda pernah memiliki kesamaan dengan penjual? Misalnya hobi, domisili,
kampus?

J

: Penjual tas ini kebetulan adalah mahasiswa Atmajaya Yogya, dan kebetulan saya
memiliki beberapa teman yang kuliah disana. saya menanyakan apakah memang ada
mahasiswa dengan nama seperti penjual itu, ternyata memang ada. Tetapi saya tidak
menanyakan tentang reputasi dalam kesehariannya ataupun dalam onlineshop.
Namun saya lebih percaya dengan hal itu, setidaknya bila terjadi hal yang tidak
diinginkan misalnya penipuan, saya tau hars menghubungi siapa untuk menanyakan
hal tersebut, yaitu dengan menghubungi teman yang berada di kampus yang sam
ayaitu Atmajaya Yogyakarta.

T

: Jika Anda suka terhadap suatu barang, namun respon si penjual kurang baik,
apakah Anda tetap membeli di penjual tersebut?

J

: Kalau di penjual yang lain masih ada yang menjual barang yang sama, saya
memilih mencari penjual yang lain. Namun untuk kasus tas yang saya beli ini karena
handmade, tidak ada yang menjual tas dengan detail yang sama. Maka saya
memutuskan untuk menggunakan jasa rekber. Setidaknya kalau memang saya tertipu,
saya hanya kehilangan Rp 10.000,00 sebagai ongkos jasa rekber BlackPanda yang
saya gunakan.

T

: Apakah Anda mengenal lingkungan sekitar penjual?

J

: Saya hanya mengetahui lingkungan sekitar tempat si penjual berkuliah karena saya
juga memiliki teman yang berkuliah di Atmajaya Yogyakarta juga dan kebetulan
teman saya mengenal penjual tersebut karena saya pernah menanyakan tentang si
penjual. Jadi saya merasa sedikit lebih percaya pada penjual tersebut.

T

: Setelah Anda melakukan komunikasi dengan penjual, apakah Anda merasa puas
dan dapat memutuskan untuk membeli barang tersebut?

J

: Iya, ketika saya sudah puas dengan jawaban yang saya inginkan, saya memutuskan
untuk membeli walaupun tetap dengan perantara rekber karena saya belum pernah
membeli di penjual tersebut.

Informan 4
Nama: Nanda Indra Susila
Usia : 21 tahun
Domisili : Manyaran Semarang

Perkerjaan : Mahasiswa
Id Kaskus : bisa_pakai

T

: Apakah Anda pernah berbelanja online melalui FJB Kaskus?

J

: Pernah

T

: Sejak kapan Anda bergabung di Kaskus?

J

: 2009

T

: Barang apa yang Anda beli di FJB Kaskus?

J

: Andromax i3s dengan harga Rp 1.515.000,00

T

: Apa yang Anda tayanyakan kepada penjual saat akan membeli barang tersebut?

J

: Awalnya saya menanyakan apakah Andromax i3s yang tertera di FJB Kaskus masih
ada, lalu menanyakan spesifikasinya seperti kamera berapa mega pixel, lebar layar
brp inch, kelebihan dan kelemahan android. Jika saya sudah cocok, lalu saya tanya
seputar harga. Awalnya penjual memberi harga Rp 1.525.000,00 lalu saya
melakukan negosiasi dan akhirnya turun harga menjadi Rp 1.515.000,00. Lalu saya
menanyakan lokasi si penjual, karena sama-sama berada di Semarang, lalu saya
membuat janji untuk COD saja.

T

: Mengapa Anda memilih untuk COD?

J

: Karena saya ingin bisa melihat barang secara langsung dan mencobanya, bila ada
gangguan atau hal yang saya tidak mengerti, saya bisa menanyakan secara langsung
kepada penjual saat itu juga. Selain itu dengan COD meminimalisir kasus penipuan,
karena saya bisa bertatap muka secara langsung dengan penjual, pembayaran
dilakukan secara cash kepada penjual. Apabila si penjual adalah penipu, pasti
penjual tersebut tidak mau untuk melakukan COD. Namun COD ini memiliki
kekurangan, saya harus menyesuaikan waktu dengan penjual, mencari tempat yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dan prosesnya tidak bisa langsung saat itu juga.
Bisa hingga 2 hari untuk bertemu dengan penjual karena sama-sama memiliki
kesibukan sendiri. Saya juga harus datang ke suatu tempat yang agak jauh dari
rumah saya walaupun sama-sama di Semarang.

T

: Sebelum COD, Anda berkomunikasi menggunaan media apa?

J

: Saya berkomunikasi melalui SMS

T

: Apakah saat Anda berkomunikasi melalui SMS, menggunakan emoticon atau
smilies yang tersedia?

J

: Saya tidak menggunakan emot, tapi kadang penjual menggunakan emot senyum.
Menurut saya, emot tidak mempengaruhi apapun, yang penting penjual jawabnya
cepat dan jelas.

T

: Bagaimana Anda mengurangi rasa ketidakpastian saat Anda memilih bertransaksi
dengan penjual tersebut?

J

: Saya melihat ID Kaskus si penjual, melihat reputasinya, lapak apa saja yang dia
miliki, bagaimana komentar dari pembeli yang sebelumnya. Dari beberapa hal yang
bisa dilihat saya paling percaya dengan komentar atau testimoni yang diberikan oleh
pembeli sebelumnya. Apalagi jika ada yang merekomendasikan sepenjual sebagai
penjual yang baik, dan bisa dipercaya.

T

: Apakah Anda melakukan komunikasi hanya seputar proses jual beli?

J

: Iya

T

: Bagaimana timbal balik yang diberikan penjual kepada Anda saat Anda melakukan
negosiasi atau menanyakan kondisi barang secara detail?

J

: penjual menjawab dengan baik, ramah, dan detail. Kalau penjual tidak ramah, saya
jadi malas untuk membeli dan memilih ke penjual yang lain saja dengan kualitas dan
spesifikasi barang yang hampir sama.

T

: Apakah Anda pernah menemui penjual yang memiliki kesamaan dengan Anda?
Misalnya domisili, hobi, atau yang lainnya?

J

: Tidak, karena yang saya bahas hanya seputar barang dan cara transaksi saja.

T

: Apakah Anda pernah mengalami, menyukai suatu barang yang dijual tetapi si
penjual tidak memberikan respon yang baik kepada Anda?

J

: Pernah, waktu beli Andromax ini saya membandingkan beberapa penjual yang
menjual barang yang sama dengan harga yang terpaut sedikit sekitar Rp 10.000,00
sampai Rp 20.000,00. Akirnya saya memutuskan untuk membeli di penjual ini
karena penjual responnya cepat dan ramah, bisa menjelaskan detail barang yang saya
tanyakan, walaupun harganya bukan harga yang paling murah. Sedangkan penjual
dengan harga Andromax paling murah yaitu Rp 1.500.000,- dia tidak memberikan
respon yang cepat, dan menjawabnya hanya sekilas-sekilas saja. Maka saya memilih

penjual yang memberikan respon baik kepada saya.
T

: Apakah Anda mengenal lingkungan sekitar penjual? Seperti kerabat atau teman
yang pernah membel pada penjual yang sama?

J

: Tidak

T

: Setelah Anda melakukan komunikasi dengan penjual, apakah Anda merasakan
kepuasan dan kemudian mengambil keputusan untuk membeli barang tersebut atau
tidak?

J

: Ya, saya merasa puas dan saya memutuskan untuk membelinya, kalau tidak puas
saya tidak membeli barang tersebut seperti yang terjadi pada penjual yang
sebelumnya karena responnya kurang baik.

Informan 5
Nama: Ari Irawan
Usia : 27 tahun
Domisili : Lampersari Semarang
Pekerjaan : Karyawan Swasta
ID Kaskus : sukcoffee

T

: Apakah Anda pernah berbelanja online di FJB Kaskus?

J

: Pernah

T

: Sejak kapan Anda bergabung di Kaskus?

J

: 2010

T

: Barang apa yang Anda beli di FJB Kaskus?

J

: Monitor LCD seharga Rp 2.200.000,00

T

: Apa saja yang Anda tanyakan kepada penjual saat awal berkomunikasi?

J

: Diawal saya menanyakan apakah monitor yang saya maksud sudah laku atau belum,
lokasi penjual dimana, bagaimana spesifikai monitor tersebut, apakah ada minus,
kekurangan, atau cacat pada barang atau tidak, melakukan negosiasi harga,
bagaimana cara transaksi, menggunakan bank apa, menggunakan wahana

pengiriman apa, keamanan barang saat proses pengiriman karena lokasi penjual di
Jogja dan saya di Semarang.
T

: Melalui media apa Anda berkomunikasi dengan penjual?

J

: SMS kemudian lanjut dengan BBM karena saya meminta penjual untuk
mengirimkan foto monitor tersebut.

T

: Apakah selama berkomunikasi, penjual menggunakan emoticon atau smilies yang
tersedia di BBM?

J

: Iya penjual menggunakan tapi tidak sering. Emot yang biasa digunakan hanya emot
senyum tapi saya tidak membalas dengan emot juga karena memang saya tidak suka
menggunakan emoticon.

T

: Apakah menurut Anda dengan menggunakan emot itu berpengaruh pada
komunikasi yag kalian lakukan?

J

: Tidak berpengaruh kalau menurut saya terkadang saya malah sedikit risih kalau
harus membalas dengan emot juga, jadi saya tidak pernah membalas dengan emot
yang ada di BBM.

T

: Apa yang Anda rasakan ketika harus bertransaksi dengan penjual tersebut?
Mentransfer uang sebesar Rp 2.200.000,00?

J

: Awalnya saya ragu. Lalu saya mecari tau tentang penjual tersebut melalui ID
Kaskusnya. Reputasi seorang penjual bisa dilihat dari lapak apa saja yang dia miliki
di FJB Kaskus, dia bergabung dengan Kaskus sejak kapan, tingkatan member
Kaskus seperti newbie, kaskuser, kaskus donatur, dan tingkatan lainnya. Bisa juga
lihat dari banyak cendol yag dimiliki. Cendol bisa dikatan sebagai poin positif yang
dimiliki oleh seorang kaskuser. Semakin banyak cendol yang dimiliki, maka tingkat
dalam Kaskus akan meningkat juga berarti si penjual lebih dipercaya oleh orang lain
khususnya pembeli. Selain itu yang lebih saya pertimbangkan untuk memilih penjual
yang bisa dipercaya adalah testimonial yang diberikan oleh pembeli sebelumya.
Testimonial yang positif, kepuasan pelanggan, layanan yang baik, ramah, dan cepat
itu yang paling saya utamakan. Jadi terkadang saya tidak melihat kapan si penjual
bergabung dengan Kaskus, walapun masih newbie atau pemula, namun bila
testimonial yang ada di lapaknya baik, saya berani untuk memilih penjual tersebut.

T

: Apakah Anda melakukan komunikasi dengan penjual hanya seputar proses jual beli

saja?
J

: Ya hanya seputar monitor saja

T

: Bagaimana feedback yang diberikan oleh penjual ketika Anda menanyakan tentag
detail barang dan melakukan negosiasi dengannya?

J

: Penjual menjawab dengan baik dan detail, respon baik, dan penjual juga
mengirimkan foto-foto detail monitor kepada saya melalui BBM.

T

: Apakah Anda memiliki kesamaan dengan penjual? Misalnya kesamaan domisili,
hobi atau lainnya?

J

: Tidak, karena saya hanya menanyakan tentang barang yang dijual. Hal lain yang
saya tanyakan hanya domisili karena jika daerahnya terjangkau seputar Semarang,
Ungaran, Salatiga, saya memilih untuk melakukan COD. Saya memilih melakukan
COD karena saya bisa lebih yakin terhadap barang yang saya beli, mengecek secara
langsung, melihat kondisi barang dan tidak tertipu oleh penjual masalah pembayaran
uang. Pembayaran dilakukan secara langsung, negosiasi juga lebih enak jika
dilakukan secara langsung, tetapi yang menjadi kendala adalah daerah yang tidak
terjangkau seperti penjual monitor ini berada di Jogja. Saat membeli monitor ini
saya memilih menggunakan jasa rekber, karena saya khawatir barang yang dikirim
melalui pengiriman paket kurang aman dari sisi pengemasannya. Yang saya takutkan
adalah jika barang yang saya terima lecet karena proses pengiriman. Saya tidak mau
ambil resiko, maka saya menggunakan jasa rekber, dengan menambah sedikit biaya,
hanya Rp 10.000,00 saja dengan jasa BlackPanda. Jika barang yang saya terima
tidak sesuai dengan foto, saya akan mengembalikan monitor itu dan meminta uang
saya kembali dari rekber yang belum diteruskan kepada penjual. Jika saya tidak
menggunakan rekber, yang saya takutkan jika penjual tidak mau tahu tentang
kerusakan yang terjadi karena proses pengiriman barang, dan ketika saya meminta
uang saya kembali, si penjual tidak menyetujuinya. Maka saya memilih
menggunakan jasa rekber. Monitor juga sampai di tangan saya dengan kondisi baik,
sehingga saya tidak perlu komplain kepada penjual.

T

: Apakah Anda pernah mengalami ketika Anda menyukai suatu barang tetapi penjual
tidak merespon dengan baik?

J

: Pernah, ketika saya menanyakan detail, si penjual tidak menjawab. Akhirnya saya

tidak membeli pada penjual itu dan mencari yang lain.
T

: Apakah Anda mengenal lingkungan sekitar penjual?

J

: Tidak

T

: Setelah Anda berkomunikasi dengan penjual, apakah Anda merasa puas? Apakah
Anda dapat memutuskan untuk membeli barang tersebut atau tidak?

J

: Ya, saya merasa puas dengan jawan yang diberikan oleh penjual. Jika saya merasa
cukup jelas dan yakin, saya memutuskan untuk membelinya. Tapi jika saya belum
atau tidak puas, saya akan mencari penjual yang lainnya.

Informan 6
Nama: Yustina Wahyu
Usia : 22 tahun
Domisili : Ngaliyan Semarang
Pekerjaan : Mahasiswa dan pemilik toko aksesoris perempuan
ID Kaskus : justinice

T

: Apakah Ada pernah berbelanja di FJB Kaskus?

J

: Pernah

T

: Sejak kapan Anda bergabung di Kaskus?

J

: 2011

T

: Barang apa yang Anda beli?

J

: Saya termasuk kerap membeli barang melalui online karena saya memiliki toko
aksesoris, jadi kalau saya menemukan barang yang unik dengan harga yang masih
murah dan bisa saya jual lagi, saya pasti membelinya. Barang yang pernah saya beli
tas, gelang, kalung, dompet, sepatu, jepit rambut, dan aksesoris wanita lainnya.

T

: Berapa harga barang yang Anda beli?

J

: Sekali transaksi biasanya kisaran Rp 800.000,00 sampai Rp 1.500.000,00 untuk
beberapa item yag variannya berbeda-beda

T

: Bagaimana komunikasi awal yang Anda lakukan kepada penjual saat akan membeli
suatu barang?

J

: Pertama kali yang saya tanyakan adalah ketersediaan barang yang saya inginkan,

warna apa saja yang masih tersedia, motif apa, model apa. Jika saya sudah cocok,
baru saya menanyakan tentang harganya, apakah harganya masih bisa nego. Karena
saya membeli grosiran, maka saya harus menawar sampai harga terendah. Jika harga
sudah deal baru saya menanyakan tentang transaksi melalui bank apa, menggunakan
jasa pengiriman apa, ongkos kirim berapa, pengiriman kira-kira berapa hari.
T

: Melalui media apa saja Anda berkomunikasi dengan penjual?

J

: Awalnya melalui SMS, tapi saya selalu minta untuk melalui BBM, line, atau
Whatsapp agar bisa saling mengirim gambar, responnya lebih cepat, dan lebih murah
daripada SMS.

T

: Apakah dalam berkomunikasi penjual menggunakan emoticon atau smilies yang
tersedia di media komunikasi tersebut?

J

: Iya, penjual sering menggunakan emot seperti emot tersenyum, peluk, atau cium
jika sudah terjadi kesepakatan, saya sudah mentransfer sejumlah uang, atau barang
sudah sampai di tangan saya. Begitu juga dengan saya, saya juga sering
menggunakan beberapa emoticon. Menurut saya, dengan menggunakan emot,
komunikasi menjadi lebih akrab, bisa untuk bercanda, dan cair. Misalnya bila saya
menawar dengan harga yang cukup rendah, saya menggunakan emot orang yang
menjulurkan lidah agar si penjual tidak tersinggung.

T

: Bagaimana cara Anda mengurangi rasa ketidakpastian pada saat awal akan
mentransfer sejumlah uang kepada si penjual?

J

: Saya melihat dari testomi yang ditinggalkan oleh pembeli sebelumnya. Jika
testimonialnya baik, pembeli puas atas layanan, saya berani untuk mentransfer
sejumlah uang kepada pembeli. Saya juga lihat dari respon yang diberikan oleh
penjual, jika cepat dan ramah saya jadi merasa lebih yakin. Untuk jumlah uang
kisaran Rp 200.000,00 - Rp 300.000,00 saya memilih untuk mentransfer langsug
kepada penjual karena resikonya tidak terlalu besar bila sampai terjadi penipuan.
Namun untuk harga hingga diatas Rp 1.000.000,00 saya memilih menggunakan jasa
rekber BlackPanda. Biaya yang harus ditambahkan berkisar Rp 10.000,00. Dengan
adanya rekber saya lebih percaya karena bila ada yang tidak sesuai antara barang
yang saya pesan dengan apa yang saya terima, saya bisa meminta uang kembali dan
barang saya kirim kembali ke pada penjual.

T

: Apakah Anda melakukan komunikasi dengan penjual hanya seputar proses jual beli
saja?

J

: Tidak, dengan beberapa penjual yang ramah saya bisa ngobrol tentang aksesoris
atau fashion apa saja yang sedang naik daun dan laris. Kebanyakan onlineshop yang
menjadi pemasok saya berasal dari Jakarta dan Bandung. Untuk masalah fashion
disana lebih cepat dibandingkan Semarang. Maka saya sering berkonsultasi dengan
penjual tentang fashion dan aksesoris yang sedang laris di pasaran.

T

: Bagaimana respon yang diberikan oleh penjual ketika Anda menanyakan detail
barang dan melakukan negosiasi harga?

J

: Selama ini penjual menanggapi dengan baik, respon cepat dan ramah. Kalau tidak
jelas responnya, saya tidak jadi beli pada penjual itu.

T

: Apakah Anda pernah menemui penjual yang memiliki kesamaan dengan Anda?
Misalnya kesamaan domisili atau hobi?

J

: Biasanya memiliki kesamaan hobi yaitu belanja. Saling cerita jika ada onlineshop
reputasinya baik, harganya murah, hingga onlineshop penipu.

T

: Apakah Anda pernah menyukai suatu barang, namun si penjual tidak memberikan
respon yang baik kepada Anda?

J

: Pernah, saya langsung ganti, mencari penjual lain yang menjual barang yang saya
inginkan.

T

: Apakah Anda mengenal lingkungan sekitar penjual?

J

: Tidak

T

: Setelah Anda berkomunikasi dengan penjual, apakah Anda merasa puas dan dapat
memutuskan untuk membeli barang tersebut atau tidak?

J

: Jika saya merasa puas, saya akan membeli barang itu dan memilih penjual itu. Tapi
jika tidak puas saya beralih pada penjual yang lain.