Pengaruh Mental Berwirausaha dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Restoran dan Cafe di Jalan Dr. Mansyur Medan) Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian
Jenis

penelitian yang digunakan oleh penelitiadalahjenis penelitian

kuantitatif danmetode Asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel-variabel dependen baik
secara langsung.
3.2

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Jalan Dr. Mansyur Medan. Waktu Penelitian

dilaksanakan pada November – Januari 2017
3.3


Batasan Operasional
Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan definisi konsep yang akan

menjadi batasan dari masing-masing konsep yang diteliti sebagai berikut :
A. Mental Kewirausahaan (X1) adalah kemampuan individu dalam mengani
usaha yang mengarah pada mencari, menerapkan cara kerja baru,
teknologi baru dan produk baru atau menerapkan cara kerja baru dan
produk baru atau member nilai tambah barang.
B. Motivasi (X2) adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan.
C. Minat Berwirausaha (Y) adalah kemampuan untuk memberanikan diri
dalam memenuhi kebutuhan hidup serta memecahkan permasalahan hidup,

42
Universitas Sumatera Utara

memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada
pada diri sendiri.
3.4


Defenisi Operasional

Tabel 3.1
Defenisi Operasional
Variabel
Defenisi
DIMENSI
Kemampuan individu a) Sikap
a)
Mental
b)
Berwirausaha dalam mengani usaha b) Prilaku
c)
yang mengarah pada
(X1)
mencari, menerapkan
d)
e)
cara

kerja
baru,
teknologi baru dan
f)
g)
produk baru atau
menerapkan cara kerja
baru dan produk baru
atau member nilai
tambah barang.
Keadaan
dalam a) Motivasi
a)
Motivasi
seseorang
Berprestasi
Berwirausaha pribadi
yang
mendorong b) Motivasi
b)

(X2)
keinginan
individu
Afiliasi
c)
untuk
melakukan c) Motivasi
d)
Komptensi
kegiatan-kegiatan
tertentu
guna d) Motivasi
e)
mencapai tujuan.
Kekuasaan
f)
g)
Kemampuan
untuk a) Lingkungan
Minat

diri b) Kepribadian
Berwirausaha memberanikan
individu
dalam
memenuhi
(Y)
kebutuhan hidup serta c) Motif
memecahkan
Berwirausaha
permasalahan hidup,
memajukan usaha atau
menciptakan
usaha
baru dengan kekuatan
yang ada pada diri
sendiri.

INDIKATOR
Berkemauan keras
Percaya pada diri sendiri

Kejujuran
Tanggung jawab
Disiplin diri sendiri
Kesabaran
Pemikiran kreatif.

Skala
Likert

Adanya
kebutuhan Likert
mencapai prestasi
Inovatif
Memiliki
jiwa
kepemimpinan
Berorientasi pada masa
depan
Efektif dan efisien
Memiliki tujuan yang jelas

Bertindak dan berfikir
secara bebas.
a) Tertarik
untuk Likert
berwirausaha
b) Perasaan senang untuk
berwirausaha
c) Dorongan
dari
diri
sendiri,
d) Dorongan
untuk
memenuhi
kebutuhan
hidup,
e) Dorongan keluarga,
f) Keinginan
merasakan
tantangan


Sumber :Hendro (2011:165); Davis & Storm dalam Mahesa (2012); Fatrika, et al dalam Mahanani
(2014)

Universitas Sumatera Utara

3.5

Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah memakai skala

ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden.
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap
masing-masing alternatif jawaban apakah tergolong dengan skala sebagai
berikut(Sugiyono, 2012:76) :
1. Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju diberi nilai / skor 5
2. Untuk pilihan jawaban Setuju diberi nilai / skor 4
3. Untuk pilihan jawaban Kurang Setuju diberi nilai / skor 3
4. Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju diberi nilai / skor 2
5. Untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju diberi nilai / skor 1

3.6

Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:90).Berdasarkan
penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
Restaurant dan Cafe di Jalan Dr. Mansyur Medan. Berikut ini adalah restaurant
dan cafe di jalan Dr. Mansyur yang diklasifikasikan sesuai dengan jenis – jenis
restaurant dari pendapat Marsum (2005 :8) :

Universitas Sumatera Utara

A’la Carte
Restaurant

No


1

Zam – Zam

2

Zam – Zami

Tabel 3.2
Populasi Penelitian
Coffee Shop
Cafetaria
atau Brasserie
atau Cafe
Killiney

Trends Cafe

Warung Kopi
Kita-Kita

Joko Solo
Kopi Londjang
( Kopi Ong)
Mie
sop Ulee Kareng
kampoeng
Fakultas Kopi

3
4
5

Champion
Café
Triboy Cafe
Bens Cafe
Mind Cafe

6

Bang Jal Café

7

My Cafe

8

Il.Cafe

9

The 80thcafe

Inn Tavern

Penang Corner

Ayam Penyet
Surabaya
Gardenia
Ayam Penyet
Jakarta
Ayam Penyet Angkringan
Ria
Jogja
Mie
Aceh
Cumi
Mie
Aceh
Selera Baru
Ayam Bakar
Taliwang
Mie
Aceh
Berdikari
Paris Burger
Mie
Aceh
Selera Baru
Cibo –Cibo
Alex Seafood

10
11
Jumlah

4

5

9

Speciallity
Restaurant

3

Total

11
32

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2016)
Berdasarkan jumlah restoran dan cafe tersebut maka dapat disimpulkan
populasi dalam penelitian ini berjumlah 32 orang (pemilik cafe dan restoran)
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harap betul-betul
representatif (Sugiyono, 2012:92). Untuk menentukan jumlah sampel peneliti
menggunakan teknik penarikan sampel berdasarkan jumlah populasi (Sampel

Universitas Sumatera Utara

jenuh) karena jumlah populasi tidak melebihi dari 100 maka seluruh populasi
dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 32 orang (pemilik cafe dan
restoran).
3.7

Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
1.

Data primer
Kata primer merupakan lawan kata dari sekunder, dimana artinya asli atau
utama atau secara langsung dari sumbernya. Jadi pengertian data primer
adalah data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah
riset secara khusus. Dalam riset pemasaran, data primer diperoleh secara
langsung dari sumbernya, sehingga peneliti merupakan tangan pertama
yang memperoleh data tersebut (istijanto,2005).

2.

Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti
guna kepentingan penelitiannya (Juliandi, 2013:67)

3.8

Metode Pengumpulan Data
Dalam peneliti ini peneliti menggunakan dua macam data menurut

klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu:
1. Teknik pengumpulan data primer
Teknik pengmpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrument
sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

a. Metode Angket/ Kuesioner digunakan sebagai alat pendamping dalam
mengumpulkan data. Daftar dibuat pertanyaan semi terbuka yang
member pilihan jawaban pada responden dan memberikan penjelasanpenjelasan yang diperlukan oleh penullis
b. Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan cara mengamati secara
langsung terhadap fenomena yang terjadi di lokasi penelitian
2. Teknik pengumpulan data sekunder :
a. Penelitian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dan
informasi melalui literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti
buku-buku, artikel dan makalahyang memiliki relevansi dengan
masalah yang diteliti.
b. Studi dokumentasi yaitu dengan cara memperoleh data melalui
pengkajian dan penelaahan terhadap catatan peneliti

maupun

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah-masalah yang
diteliti.
3.9

Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2012:172), Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah
instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
serta mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Bila r hitung > r tabel , maka pernyataan dikatakan valid. Sebaliknya,bila r hitung <
r tabel , maka pernyataan dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini, uji

Universitas Sumatera Utara

validitas dilakukan untuk menguji data yang valid atau tidak valid setelah
menggunakan alat kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini
dilaksanakan pada Restoran dan Cafe di Jalan Halat Medan dengan jumlah
30 cafe dan restoran. Berikut ini adalah hasil uji Validitas dari setiap
instrument peryataan dengan nilai r tabel (pada α 0.05) adalah 0.367:
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
No

1
2
3
4
5
6

Corrected Item-Total Correlation(r hitung)
Mental
Motivasi
Minat
Berwirausaha Berwirausaha Berwirausaha
0.875
0.789
0.437
0.461
0.714
0.425
0.604
0.885
0.521
0.949
0.580
0.485
0.900
0.753
0.521
0.884
0.602

Keterangan

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan pengujian validitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh istrumen pernyataan dari setiap variabel penelitian ini dapat dikatakan
valid karena nilai r hitung > r tabel.
2. Uji Reabilitas
Tujuan pengujian reabilitas adalah untuk melihat

apakah

instrument penelitian merupakan instrument yang handal dan dapat
dipercaya (Juliandi, 2013:83). Suatu instrument dikatakan reliabel apabila
instrument tersebut digunakan untuk subjek yang sama, dalam waktu dan
kondisi yang berbeda, tetap menunjukkan hasil yang sama. Bila alpha
cronbach > 0.60, maka kuesioner dinyatakan reliabel.Sebaliknya,

bila

alpha cronbach 0.60.
3.10

Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam statik deskriptif antara lain adalah
penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan
desil, presentil, perhitungan penyebaran data melalui rata-rata dan standar deviasi,
perhitungan persentase (Sugiyono, 2012: 78). Pada penelitian ini penyajian data
menggunakan tabel yang disertai dengan persentase jawaban responden.

Universitas Sumatera Utara

3.11

Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan , maka dilakukan analisis dimana data diolah

dan diinterpretasikan untuk memperoleh hasil yang lebih rinci dalam menjawab
permasalahan dalam penelitian ini. Adapun analisis yang digunakan adalah:
3.11.1 Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal.Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali,2009:147).
a. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekai distribus normal. Namun demikian hanya dengan
melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel
yang kecil.Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya
(Ghozali,2009:147).

Universitas Sumatera Utara

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pda sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distibusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/ atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,2009:149).
b. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati
secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya.Oleh
sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik.Uji
statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness
dari residual.
Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual
adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S
dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
HA : Data residual tidak berdistribusi normal
(Ghozali,2006 :149).
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Apabila nilai probabilitas signifikansinya (Asymp. Sig. (2-tailed))
lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal.
2. Apabila nilai probabilitas signifikansinya (Asymp. Sig. (2-tailed))
lebih kecil dari 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yng
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut:
a. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel
dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali,2009:95).

Universitas Sumatera Utara

3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi

yang

baik

adalah

Heteroskedastisitas.Kebanyakan

yang
data

Homoskedastisitas
crossectiom

atau

tidak

mengandung

terjadi
situasi

heteroskesdastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai
ukuran (kecil, sedang, besar).Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah:
1. Analisis Grafik
Analisa grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan
sumbu X adlah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standarized.
Dasar analisis adalah:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2009: 125)

Universitas Sumatera Utara

3.11.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis ini untuk mramalkan variabel independen jika variabel
independen dinaikkan atau diturunkan.Metode analisis data yang digunakan
anaisis regresi berganda. Persamaan persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y = a + b1 X 1 + b 2 X 2 + e
Keterangan :
Y

= Minat Berwirausaha

a

= Konstanta

b1 -b 2 = Koefisien Regresi
X1

= Mental Berwirausaha

X2

= Motivasi Berwirausaha

e

= error-term

3.11.3 Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (H 0 ) yang
hendak d iuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau:
H 0 : b 1 = b2 = 0
Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif (Ha) tidak semua
parameter secara simultan sama dengan nol, atau :
Ha : b1 ≠ b 2 ≠ 0

Universitas Sumatera Utara

Artinya, semua variael independen secara simultan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik-F dengan kriteria
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :nilai F hasil perhitungan dengan
nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung > daripada nilai F tabel , maka H 0 ditolak dan
menerima Ha (Ghozali, 2009: 88).
2. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Hipotesis nol (H 0 ) yang hendak diuji adalah apakah suatu
parameter (bi) sama dengan nol, atau :
H 0 : bi = 0
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis lternatifnya (Ha) parameter suatu
variabel tidak sama dengan nol, atau :
Ha : bi ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen.Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan nilai
statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil
perhitungan > nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif (Ha) yang
menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen (Ghozali,2009: 89).

Universitas Sumatera Utara

3. Koefisien Determinasi
Koefisien deterinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu.Niali R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas.Nilai

yang

mendekati satu

berarti

variabel-variabel

independen

memberikam hampir semua infomasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.Kelemahan mendasar pengunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model.
Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli
apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen.Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai
Adjusted R2pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2 ,
nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen
ditambahkan kedalam model. Cara menentukan nilai dari Adjusted R2 adalah:
1. Apabila nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol
(0),
2. Jika nilai R2 = 1, maka Adjusted R2= R2 = 1,
3. jika nilai R2 = 0, maka Adjusted R2 = (1 - k)/(n - k). Jika k > 1, maka Adjusted
R2 akan bernilai negatif (Ghozali,2009: 87).

BAB IV

Universitas Sumatera Utara

GAMBARAN UMUM

4.1

Sejarah Singkat Lokasi Penelitian
Jalan Dr. Mansyur Medan merupakan wilayah yang strategis karena

berdekatan dengan Universitas Sumatera Utara (USU) dan lembaga pendidikan
lainnya. Jalan Dr Mansyur Medan telah menjadi pusat usaha fashion dan kuliner
di kota medan. Usaha kuliner (cafe dan restoran) di Jalan Dr Mansyur Medan
telah ada sejak tahun 1990 dan semakin bertambah jumlahnya pada tahun 2016.
Berikut ini adalah daftar restoran dan cafe di jalan Dr. Mansyur Medan:
Tabel 4.1
Daftar Nama Restoran dan Cafe di Jalan Dr. Mansyur Medan
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
NO
22

NAMA RESTORAN DAN CAFE
Zam – Zam
Zam – Zami
Joko Solo
Mie Sop Kampoeng
Killiney
Warung Kopi Kita-Kita
Kopi Londjang ( Kopi Ong)
Ulee Kareng
Fakultas Kopi
Mie Aceh Baru
Champion Cafe
Triboy Cafe
Bens Cafe
Mind Cafe
Trends Cafe
Bang Jal Cafe
Penang Corner
Gardenia
Ayam Penyet Ria
Ayam Penyet Surabaya
Ayam Penyet Jakarta
NAMA RESTORAN DAN CAFE
Angkringan Jogja

57
Universitas Sumatera Utara

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Mie Aceh Cumi
Mie Aceh Selera Baru
Ayam Bakar Taliwang
Mie Aceh Berdikari
Paris Burger
Alex Seafood
Cibo –Cibo
My Cafe
Il.Cafe
The 80th

Sumber : Pra - Survei (2016)

Ada beberapa cara yang biasa dipakai oleh pemilik usaha restoran dan cafe
di Jalan Dr Mansyur Medan dalam merintis suatu usahanya di antaranya: merintis
usaha baru (starting) yaitu mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal,
ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri, membeli perusahaan
orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau
dirintis dan diorganisasir oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi
yang sudah ada, dan kerjasama manajemen (franchising) yaitu sebuah peluang
bisnis yang ditawarkan oleh pemilik, produsen atau distributor (franchisor) untuk
memberikan hak ekslusif dari jasa atau merek produk kepada individu atau
perusahaan lain (franchisee) untuk distribusi lokal, dan franchisor akan menerima
pembayaran royalti dan memberikan jaminan standar kualitas.

4.2

Penyajian Data

Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Analisis Deskriptif
Pada sub-bab ini peneliti akan menyajikan karakteristik responden
berdasarkan usia pemilik usaha, lama usaha, latar belakang pendidikan responden,
dan omzet usaha. Selain itu, pada sub-bab ini juga peneliti akan menyajikan
distribusi jawaban dari 3 variabel penelitian, yaitu: Variabel Mental Berwirausaha,
Motivasi Berwirausaha, dan Minat Berwirausaha.
Tabel 4.2
Usia Pemilik Usaha
Usia
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

25-30

6

18.8

18.8

18.8

35-40

15

46.9

46.9

65.6

>40

11

34.4

34.4

100.0

Total

32

100.0

100.0

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.2 diperoleh informasi bahwa mayoritas responden berusia
36-40 tahun sebanyak 15 orang 46.9% dan berusia > 40 tahun sebanyak 11 orang
tau 34.4%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemilik
telah berusia pada level yang matang dan memiliki tingkat kemapanan yang cukup
tinggi.

Tabel 4.3
Pendidikan Responden Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid

SMA

Percent

Valid Percent

Percent

4

12.5

12.5

12.5

Akademia

12

37.5

37.5

50.0

S1

15

46.9

46.9

96.9

1

3.1

3.1

100.0

32

100.0

100.0

Pascarjana
Total

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.3 diperoleh informasi bahwa mayoritas responden penelitian
memiliki latar belakang pendidikan S1 sebanyak 15 orang atau 37.5% dan
Akademia sebaganya 12 orang atau 37.5%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa mayoritas pemilik usaha restoran dan cafe di Jalan Dr.
Mansyur memiliki latar belakang pendidikan yang cukup baik.
Tabel 4.4
Lama Usaha
Lama
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

1-5 tahun

22

68.8

68.8

68.8

5-10 tahun

6

18.8

18.8

87.5

>10 tahun

4

12.5

12.5

100.0

32

100.0

100.0

Total

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.4 tentang lama usaha maka dapat diperoleh informasi bahwa
mayoritas usaha telah berdiri selama 1-5 tahun yang berjumlah 22 orang atau
68.8% dan 5-10 tahun yang berjumlah 6 orang atau 18.8%. berdasarkan hasil

Universitas Sumatera Utara

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa usaha memiliki usia usaha yang cukup
relatif muda
Tabel 4.5
Omzet Usaha
Omzet
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

100 - 180 Juta/Tahun

1

3.1

3.1

3.1

190 - 270 Juta/Tahun

18

56.2

56.2

59.4

280 - 360 Juta/ Tahun

13

40.6

40.6

100.0

Total

32

100.0

100.0

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.5 diperoleh informasi bahwa omzet usaha yang dimiliki oleh
restoran dan cafe mayoritas dikisaran Rp 190 – 270 Juta/Tahun dengan jumlah
usaha sebesar 18 usaha cafe dan restoran.

Adapun berdasarkan data omzet

penjualan per tahunnya dari setiap usaha cafe dan restoran diperoleh bahwa usaha
yang memiliki omzet usaha paling besar adalah restoran atau rumah makan zamzam yang mencapai Rp 356 Juta/ Tahun. Selain itu berdasarkan hasil wawancara
juga diperoleh infromasi bahwa mayoritas usaha cafe dan restoran mengalami
peningkatan omzet penjualan setiap tahunnya.

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Penelitian Tentang Variabel Mental
Berwirausaha (X1)

Universitas Sumatera Utara

Untuk mengetahui atau menetukan kategori jawaban responden dari
masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang, atau rendah, maka terlebih
dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:
Skor tertinggi – Skor terendah
Banyak bilangan
5-1
5
=0,8
Sehingga dengan demikian dapat ditentukan kategori jawaban responden
masing-masing variabel, yaitu :
a. Skor untuk kategori sangat tinggi

= 4,21 – 5,00

b. Skor untuk kategori tinggi

= 3,41 – 4,20

c. Skor untuk kategori sedang

= 2,61 – 3,40

d. Skor untuk kategori rendah

= 1,81 – 2,60

e. Skor untuk kategori sangat rendah

= 1,00 – 1,80

Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Variabel Mental Berwirausaha (X1)
Item

STS

TS

KS

S

SS

Total

Universitas Sumatera Utara

Pertanyaan
X1-1
X1-2
X1-3
X1-4
X1-5
X1-6

F
1
0
0
0
1
0

%
3.1
0
0
0
3.1
0

F
0
1
2
0
1
1

%
0
3.1
6.2
0
3.1
3.1

F
9
7
7
1
7
4

%
28.1
21.9
21.9
3.1
21.9
12.5

F
12
21
17
15
17
17

%
37.5
65.6
53.1
46.9
53.1
53.1

F
10
3
6
16
6
10

%
31.2
9.4
18.8
50
18.8
31.2

F
32
32
32
32
32
32

%
100
100
100
100
100
100

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel distribusi jawaban variabel Faktor Eksternalmaka dapat
diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Pada butir pernyataan pertama,pemilik menjalankan setiap
kegiatan

yang

dilaksanakan

menyerah.Berdasarkan

kuesioner

dengan

penuh

yang

diberikan

pantang
kepada

responden, responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak
1 orang atau 3.1%, 9 orang atau 28.1% yang menjawab kurang
setuju, 12 orang atau 37.5% yang menjawab setuju, dan 10 orang
atau 31.2% yang menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil nilai
rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban
responden terhadap peryataan ini berada pada level yang tinggi
(3.9375). Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan
bahwa semangat dan pantang menyerah perlu dimiliki oleh pemilik
usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan untuk
meningkatan mental berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran
di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh
variabel mental berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

Universitas Sumatera Utara

2. Pada butir pernyataan kedua, pemilik menggunakan seluruh ide
yang berasal dari diri sendiri.Berdasarkan kuesioner yang
diberikan kepada responden, responden yang menjawab tidak
setuju sebanyak 1 orang atau 3.1%, 7 orang atau 21.9% yang
menjawab kurang setuju, 21 orang atau 65.6% yang menjawab
setuju, dan 3 orang atau 9.4% yang menjawab sangat setuju.
Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh
hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada
level yang tinggi (3.8125).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa menggunakan ide yang berasal dari diri sendiri
perlu dimiliki untuk meningkatan mental berwirausaha pemilik
usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan
berdampak pada pengaruh variabel mental berwirausaha terhadap
minat berwirausaha.
3. Pada butir pernyataan ketiga, pemilik mengutamakan kejujuran
dalam setiap

kegiatan

atau aktivitas usaha.Berdasarkan

kuesioner yang diberikan kepada responden, responden yang
menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau 6.2%, 7 orang atau
21.9% yang menjawab kurang setuju, 17 orang atau 53.1% yang
menjawab setuju, dan 6 orang atau 18.8% yang menjawab sangat
setuju. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden
ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini
berada pada level yang tinggi (3.84375).Atas hasil tersebut maka

Universitas Sumatera Utara

dapat diperoleh kesimpulan bahwa sikap yang jujur sangat penting
dimiliki untuk meningkatan mental berwirausaha pemilik usaha
cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada
pengaruh

variabel

mental

berwirausaha

terhadap

minat

berwirausaha.
4. Pada butir pernyataan keempat, pemilik menerapkan tingkat
disiplin

yang

tinggi

kepada

setiap

pegawai.Berdasarkan

kuesioner yang diberikan kepada responden, responden yang
menjawab kurang setuju sebanyak 1 orang atau 3.1%, 15 orang
atau 46.9% yang menjawab setuju, dan yang menjawab sangat
setuju sebanyak 16 orang atau 50%. Berdasarkan hasil nilai ratarata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden
terhadap peryataan ini berada pada level yang sangat tinggi
(4.468). Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan
bahwa menerapkan disiplin pada diri setiap pegawai perlu dimiliki
untuk meningkatan mental berwirausaha pemilik usaha cafe dan
restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada
pengaruh

variabel

mental

berwirausaha

terhadap

minat

berwirausaha.
5. Pada butir pernyataan kelima, pemilik sabar dalam menghadapi
setiap masalah dalam usaha mulai dari awal terbentuknya
usaha hingga sekarang.Berdasarkan kuesioner yang diberikan
kepada responden, responden yang menjawab sangat tidak setuju

Universitas Sumatera Utara

sebanyak 1 orang atau 3.1%, 1 orang atau 3.1% yang menjawab
tidak setuju, 7 orang atau 21.9% yang menjawab kurang setuju, 17
orang atau 53.1% yang menjawab setuju, dan yang menjawab
sangat setuju sebanyak 6 orang atau 18.8%. Berdasarkan hasil nilai
rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban
responden terhadap peryataan ini berada pada level yang tinggi
(3.8125).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan
bahwa

sikap yang sabar penting dimiliki untuk meningkatan

mental berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr.
Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel mental
berwirausaha terhadap minat berwirausaha.
6. Pada butir pernyataan keenam, pemilik mampu menghasilkan
produk



produk

makanan

atau

minuman

kreasi

sendiri.Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden,
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau
3.1%, 4 orang atau 12.5% yang menjawab kurang setuju, 17 orang
atau 53.1% yang menjawab setuju, dan 10 orang atau 31.2% yang
menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban
responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap
peryataan ini berada pada level yang tinggi (4.125).Atas hasil
tersebut

maka

dapat

diperoleh

kesimpulan

bahwa

kemampuanmenghasilkan produk makanan dan minuman yang
berasal dari diri sendiri penting dimiliki untuk meningkatan mental

Universitas Sumatera Utara

berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur
Medan

dan

berdampak

pada

pengaruh

variabel

mental

berwirausaha terhadap minat berwirausaha.
4.2.3 Distribusi Jawaban Responden Penelitian Tentang Variabel Motivasi
Berwirausaha (X2)
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Variabel Motivasi Berwirausaha (X1)
Item
Pertanyaan
X2-1
X2-2
X2-3
X2-4
X2-5
X2-6

STS
F
0
0
0
0
0
0

TS
%
0
0
0
0
0
0

F
1
0
0
2
0
0

KS
%
3.1
0
0
6.2
0
0

F
5
2
9
11
9
6

S
%
15.6
6.2
28.1
34.4
28.1
18.8

F
21
17
16
15
21
15

SS
%
65.6
53.1
50
46.9
65.6
46.9

F
5
13
7
4
2
11

Total
%
15.6
40.6
21.9
12.5
6.2
34.4

F
32
32
32
32
32
32

%
100
100
100
100
100
100

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan

Tabel

distribusi

jawaban

variabel

Motivasi

Berwirausahamaka dapat diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Pada butir pernyataan pertama, pemilik termotivasi menjadi salah
satu pengusaha restoran dan cafe yang sukses.Berdasarkan
kuesioner yang diberikan kepada responden, responden yang menjawab
tidak setuju sebanyak 1 orang atau 3.1%, 5 orang atau 15.6% yang
menjawab kurang setuju, 21 orang atau 65.6% yang menjawab setuju,
dan 5 orang atau 15.6% yang menjawab sangat setuju. Berdasarkan
hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban
responden terhadap peryataan ini berada pada level yang tinggi
(3.9375).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa
motivasi menjadi pengusaha restoran dan cafe yang sukses perlu

Universitas Sumatera Utara

dimiliki untuk meningkatan motivasi berwirausaha pemilik usaha cafe
dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada
pengaruh variabel motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha.
2. Pada butir pernyataan kedua, pemilik mampu menghasilkan produk
makanan dan minuman yang inovatif.Berdasarkan kuesioner yang
diberikan kepada responden, responden yang menjawab kurang setuju
sebanyak 2 orang atau 6.2%, 17 orang atau 53.1% yang menjawab
setuju, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang atau
40.6%. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh
hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada
level yang sangat tinggi (4.34375).Atas hasil tersebut maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan menghasilkan produk yang
inovatif penting dimiliki untuk meningkatan motivasi berwirausaha
pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan
berdampak pada pengaruh variabel motivasi berwirausaha

terhadap

minat berwirausaha.
3. Pada butir pernyataan ketiga, pemilik mampu membimbing pegawai
saya dengan cara-cara yang baik.Berdasarkan kuesioner yang
kdiberikan kepada responden, responden yang menjawab kurang setuju
sebanyak 9 orang atau 28.1%, 16 orang atau 50% yang menjawab
setuju, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang atau
21.9%.Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh
hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada

Universitas Sumatera Utara

level yang tinggi (3.9375).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa kemampuan untuk membimbing pegawai dengan
cara-cara yang baik penting dimiliki untuk meningkatan motivasi
berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur
Medan dan berdampak pada pengaruh variabel motivasi berwirausaha
terhadap minat berwirausaha.
4. Pada butir pernyataan keempat, pemilik mengutamakan pencapaian
efektivitas kerja.Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada
responden, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang
atau 6.2%, 11 orang atau 34.4% yang menjawab kurang setuju, 15
orang atau 46.9% yang menjawab setuju, dan 4 orang atau 12.5% yang
menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban
responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap
peryataan ini berada pada level yang tinggi (3.65625).Atas hasil
tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan untuk
mencapai efektivitas kerja penting dimiliki untuk meningkatan motivasi
berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur
Medan dan berdampak pada pengaruh variabel motivasi berwirausaha
terhadap minat berwirausaha.
5. Pada butir pernyataan kelima, pemilik sudah merencanakan untuk
meng-upgrade usahanya ke level yang lebih tinggi untuk meraih
pangsa pasar yang lebih luas lagi.Berdasarkan kuesioner yang
diberikan kepada responden, responden yang menjawab kurang setuju

Universitas Sumatera Utara

sebanyak 9 orang atau 28.1%, 21 orang atau 65.6% yang menjawab
setuju, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang atau 6.2%.
Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil
bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada level
yang tinggi (3.78125).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa perencanaan untuk meng-upgrade usahanya ke
level yang lebih tinggi untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas
lagipenting dimiliki untuk meningkatan motivasi berwirausaha pemilik
usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak
pada pengaruh variabel motivasi berwirausaha

terhadap minat

berwirausaha.
6. Pada butir pernyataan keenam,setiap keputusan yang diambil berasal
dari pemikiran saya sendiri.Berdasarkan kuesioner yang diberikan
kepada responden, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 6
orang atau 18.8%, 15 orang atau 46.9% yang menjawab setuju, dan
yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 orang atau 34.4%.
Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil
bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada level
yang tinggi (4.15625).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa keputusan berasal dari diri sendiri penting dimiliki
untuk meningkatan motivasi berwirausaha pemilik usaha cafe dan
restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh
variabel motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Distribusi Jawaban Responden Penelitian Tentang Variabel Minat
Berwirausaha (Y)
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Variabel Minat Berwirausaha (Y)
Item
Pertanyaan
Y1-1
Y1-2
Y1-3
Y1-4
Y1-5

STS
F
0
0
0
0
0

TS
%
0
0
0
0
0

F
1
0
1
0
1

KS
%
3.1
0
3.1
0
3.1

F
4
5
4
1
1

S
%
12.5
15.6
12.5
3.1
3.1

F
14
20
22
17
20

SS
%
43.8
62.5
68.8
53.1
62.5

F
13
7
5
14
10

Total
%
40.6
21.9
15.6
43.8
31.2

F
32
32
32
32
32

%
100
100
100
100
100

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel distribusi jawaban variabel Minat Berwirausahamaka
dapat diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Pada butir pernyataan pertama, pemilik menciptakan usaha ini
dilatar

belakangi

oleh

keinginan

ingin

menjadi

wirausaha.Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden,
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 3.1%, 4
orang atau 12.5% yang menjawab kurang setuju, 14 orang atau 43.8%
yang menjawab setuju, dan 13 orang atau 40.6% yang menjawab sangat
setuju. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh
hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada
level yang sangat tinggi (4.21875). Atas hasil tersebut maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa penciptaan usaha yang dilatar belakangi
keinginan menjadi wirausaha menjadi faktor penting untuk peningkatan
minat berwirausaha dari pemilik restoran dan cafe di jalan Dr. Mansyur
Medan.

Universitas Sumatera Utara

2. Pada butir pernyataan kedua, pemilik menciptakan usaha ini dilatar
belakangi

oleh

keinginan

ingin

memenuhi

kebutuhan

hidup.Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden,
responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 5 orang atau 15.6%,
20 orang atau 62.5% yang menjawab setuju, dan yang menjawab sangat
setuju sebanyak 7 orang atau 21.9%. Berdasarkan hasil nilai rata-rata
jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap
peryataan ini berada pada level yang tinggi (4.0625).Atas hasil tersebut
maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa pemenuhan kebutuhan hidup
menjadi faktor penting untuk peningkatan minat berwirausaha dari
pemilik restoran dan cafe di jalan Dr. Mansyur Medan.
3. Pada butir pernyataan ketiga, pemilik menciptakan usaha ini dilatar
belakangi

oleh

adanya

dorongan

dari

keluarga.Berdasarkan

kuesioner yang diberikan kepada responden, responden yang menjawab
tidak setuju sebanyak 1 orang atau 3.1%, 4 orang atau 12.5% yang
menjawab kurang setuju, 22 orang atau 68.8% yang menjawab setuju,
dan 5 orang atau 15.6% yang menjawab sangat setuju. Berdasarkan
hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban
responden terhadap peryataan ini berada pada level yang tinggi
(3.96875).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa
dorongan dari keluarga menjadi faktor penting untuk peningkatan minat
berwirausaha dari pemilik restoran dan cafe di jalan Dr. Mansyur
Medan.

Universitas Sumatera Utara

4. Pada butir pernyataan keempat, pemilik menciptakan usaha ini
dilatar belakangi oleh keinginan dari dalam diri pemilik untuk
merasakan tantangan menjadi wirausaha.Berdasarkan kuesioner
yang diberikan kepada responden, responden yang menjawab kurang
setuju sebanyak 1 orang atau 3.1%, 17 orang atau 53.1% yang
menjawab setuju, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang
atau 43.8%. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden
ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini
berada pada level yang sangat tinggi (4.40625).Atas hasil tersebut maka
dapat diperoleh kesimpulan bahwa

keinginan untuk merasakan

tantangan

untuk

menjadi

faktor

penting

peningkatan

minat

berwirausaha dari pemilik restoran dan cafe di jalan Dr. Mansyur
Medan.
5. Pada butir pernyataan kelima, pemilik merasakan kebahagiaan saat
mampu

menciptakan

diperjuangkan.Berdasarkan

usaha
kuesioner

yang
yang

selama
diberikan

ini
kepada

responden, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang
atau 3.1%, 1 orang atau 3.1% yang menjawab kurang setuju, 20 orang
atau 62.5% yang menjawab setuju, dan 10 orang atau 31.2% yang
menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban
responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap
peryataan ini berada pada level yang sangat tinggi (4.21875).Atas hasil
tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kebahagiaan yang

Universitas Sumatera Utara

muncul dari kegiatan berwirasauah menjadi faktor penting untuk
peningkatan minat berwirausaha dari pemilik restoran dan cafe di jalan
Dr.
Mansyur Medan.
4.3

Pengujian Asumsi Klasik

4.3.1 Pengujian Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi
distribusi sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal. Untuk melihat
normalitas adalah dengan melihat pengujian Kolmogoronov Smirnovgrafik
histogram, dan grafik normal p-p plot.
4.3.1.1 Pengujian Normalitas Kolmogoronov Smirnov
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Kolmogoronov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N

Mental

Motivasi

Minat

Berwirausaha

Berwirausaha

Berwirausaha

32

32

32

Mean

24.0000

23.8125

20.8750

Std. Deviation

2.89605

1.42416

1.66074

Absolute

.131

.173

.126

Positive

.099

.153

.107

Negative

-.131

-.173

-.126

Kolmogorov-Smirnov Z

.742

.978

.712

Asymp. Sig. (2-tailed)

.641

.295

.691

a

Normal Parameters

Most Extreme Differences

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.9 maka dapat diperoleh informasi bahwa nilai Asymp.Sig (2tailed) bernilai 0.641, 0.295 dan 0.691 < 0.05.Berdasarkan hasil tersebut maka

Universitas Sumatera Utara

dapat disimpulkan bahwa distribusi data penelitian dapat diasumsikan bernilai
normal.
4.3.1.2 Pengujian Normalitas Histogram

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Histogram
Pada Gambar 4.1 diperoleh infromasi bahwa kurva melengkung secara
semupurna dan membentuk lonceng dan tidak secara dominan melengkung ke
kanan ataupun kekiri. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan

distribusi data bernilai normal.

4.3.1.3 Uji Normalitas P-P Plot

Universitas Sumatera Utara

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas P-P Plot

Pada Gambar 4.2 diperoleh informasi bahwa pola lingkaran mengikuti
garis diagonal dan tidak menjauhi garis diagonal. Sehingga berdasarkan hasil
tersebut maka data berdistribusi secara normal
4.3.2 Pengujian Multikolenaritas
Multikolinieritas

bertujuan untuk

menguji

apakah

model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yng
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Pengujian Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya.Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel
dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya.Tolerance

Universitas Sumatera Utara

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance
≤ 0.10 atau
sama dengan nilai VIF ≥ 10 .
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolenaritas
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized

d

Collinearity

Coefficients

Coefficients

Correlations

Statistics

ZeroModel
1

B
(Constant)

Std. Error

2.139

2.511

.385

.057

.399

.116

Beta

t

Sig.

order

Toleranc
Partial

Part

e

VIF

.852

.401

.671

6.729

.000

.818

.781

.606

.815

1.227

.342

3.430

.002

.631

.537

.309

.815

1.227

Mental
Berwirausaha
Motivasi
Berwirausaha
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.10 diperoleh nilai Variance Inflation Factors (VIF) yang
bernilai 1.227 dan 1.227 < 10 dan nilai tolerance 0.815 dan 0.815 > 0.10.
Berdasarkan hasil tersbeut maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolenaritas
pada persamaan regresi penelitian

4.3.3 Pengujian Heterokedastisitas

Universitas Sumatera Utara

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.Deteksi
ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adlah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-standarized. Dasar analisis adalah:
c. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
d. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Gambar 4.3
Hasil Uji Hterokedastisitas Scatterplot

Universitas Sumatera Utara

Pada Gambar 4.3 diperoleh informasi bahwa lingkaran tersebar secara
tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu.Maka dapat disimpulkan tidak
terjadi heterokedastisitas pada persamaan regresi penelitian ini.
4.4

Analisa Data

4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.11
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized

d

Collinearity

Coefficients

Coefficients

Correlations

Statistics

ZeroModel
1

B
(Constant)

Std. Error

2.139

2.511

.385

.057

.399

.116

Beta

t

Sig.

order

Toleranc
Partial

Part

e

VIF

.852

.401

.671

6.729

.000

.818

.781

.606

.815

1.227

.342

3.430

.002

.631

.537

.309

.815

1.227

Mental
Berwirausaha
Motivasi
Berwirausaha
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.11 diatas maka dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai
berikut:
Y= 2.139 + 0.671 + 0.342
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diartikan sebagai berikut:
1. Nilai variabel Minat berwirausaha saat variabel mental berwirausaha dan
motivasi berwirausaha bernilai constant adalah 2.139.
2. Variabel mental berwirausaha memiliki nilai pengaruh sebesar 0.761
terhadap minat berwirausaha.

Universitas Sumatera Utara

3. Variabel motivasi berwirausaha memiliki nilai pengaruh sebesar 0.342
terhadap minat berwirausaha.
Berdasarkan hasil tersbeut maka dapat disimpulkan bahwa bahwa variabel
mental berwirausaha dan motivasi berwirausaha berpengaruh positif terhadap
variabel minat berwirausaha, dengan pegaruh tertinggi dimiliki oleh mental
berwirausaha.
4.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Tabel 4.12
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized

d

Collinearity

Coefficients

Coefficients

Correlations

Statistics

ZeroModel
1

B
(Constant)

Std. Error

2.139

2.511

.385

.057

.399

.116

Beta

t

Sig.

order

Toleranc
Partial

Part

e

VIF

.852

.401

.671

6.729

.000

.818

.781

.606

.815

1.227

.342

3.430

.002

.631

.537

.309

.815

1.227

Mental
Berwirausaha
Motivasi
Berwirausaha
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Nilai ttabeldiperoleh dengan cara:
Derajat bebas = n – k
= 32 – 3
= 29
Uji thitung dilakukan adalah uji dua, maka ttabelyang diperoleh adalah pada
alpha 5% adalah 1.699 . Berdasarkan Tabel diatas diperoleh data sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Nilai

t hitung

untuk

mental

berwirausaha

sebesar

6.729

dibandingkan dengan nilai t tabel 1.699 atau sig t untuk variabel
mental berwirausaha 0.00 lebih kecil dari alpha 0.05. dari hasil
tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa mental berwirausaha
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha.
2. Nilai

t hitung untuk

motivasi

berwirausaha

sebesar

3.430

dibandingkan dengan nilai t tabel 1.699 atau sig t untuk variabel
motivasi berwirausaha 0.002 lebih kecil dari alpha 0.05. dari hasil
tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa motivasi berwirausaha
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha.
Berdasarkan hasil Uji T diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa seluruh
hipotesis alternative diterima dan variabel mental berwirausaha memiliki
pengaruh